• Tidak ada hasil yang ditemukan

LANDASAN NORMATIF ETIKA PROFESI GURU

N/A
N/A
Cemara

Academic year: 2024

Membagikan "LANDASAN NORMATIF ETIKA PROFESI GURU "

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

LANDASAN NORMATIF ETIKA PROFESI GURU

Disusun untuk Pemenuhan Tugas Mata Kuliah EtikaProfesi Guru Sekolah Tinggi Agama Islam Darud Da’wah Wal Irsyad

Mangkoso Angkatan 2021 Oleh Kelompok I:

YUNITA EKA PUTRI SITTI NUR AISYA SUBHAN MAULANA

NURHINAYAH SYAMSIAH LINDA ASHARI

NUR FADILAH MUH ZULKIFLI

IRFANDI

SEMESTER III JURUSAN TARBIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM DARUD DA’WAH WAL IRSYAD MANGKOSO

(2)

BARRU TAHUN 2023-2024

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah swt. Yang telah memberikan rahmat dan hidayah kepada umat ini. Shalawat beserta salam semoga tercurah kepada Nabi kita Muhammad saw. Yang tidak ada setelahnya, contoh dan panutan yang paling baik bagi seluruh umat manusia. Tak lupa kami ucapkan terimakasih kepada bapak selaku dosen pengampuh Etika Profesi Guru yang telah membimbing kami Husnul Khatimah M.Pd dalam pengerjaan tugas makalah ini. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada rekan-rekan yang telah mendukung dalam membantu pembuatan makalah ini.

Alhamdulillah kami dapat menyusun makalah dengan judul “Landasan Normatif Etika Profesi Guruwalaupun kami sadari masih banyak kekurangan yang belum bisa kami tutupi dalam pembuatannya. Dengan adanya makalah ini mudah-mudahan dapat menambah pengetahuan bagi pembaca dan terutama penyusun.

Saran dan masukan sangat kami harapkan agar menjadi lebih baik dimasa yang akan datang. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan pendengar

Mangkoso, 26 Mei 2023

Penyusun

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...ii DAFTAR ISI ...iii BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ...4 B. Rumusan Masalah ...4 BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Normatif Etika dan Profesi Guru ...5 B. Landasan Normatif Etika Frofesi Guru...12 C. Kode Etik Guru ...15 BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ...19 B. Saran ...19 DAFTAR PUSTAKA

(4)

BAB 1

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang

Etika profesi pendidikan sangat penting untuk kita pelajari. Dalam hal ini kita akan menjadi manusia seutuhnya. Mengetahui sifat baik dan buruknya tingkah laku manusia. Apalagi kita sebagai calon Guru kita harus paham bagaimana menjadi seorang guru yang memiliki etika baik. Sehingga pantas menjadi seorang panutan bagi murid-muridnya dan warga sekitar. Selain seorang guru di dunia ini juga terdapat berbagai profesi. Dengan kita mempelajari materi ini kita juga dapat mempelajari bagaimana menjadi seorang professional. Dimana kita dapat menempatkan perilaku kita sesuai dengan profesi kita yang sebenarnya.

Untuk lebih mendalami mengenai dunia kerja, perlu lebih mendalami topik-topik yang berkaitan dengan peningkatan kualitas diri dan pribadi sebagai seorang pekerja maupun sebagai seorang professional. Dalam melakukan pekerjaan perlu juga dibatasi dengan kode etik, yang mana seorang pekerja dalam melakukan kinerjanya. Maka Etika Profesi seorang pekerja yang dalam menjalankan tugas akan berjalan dengan secara professional dan tepat sesuai dengan tujuan pekerjaannya.

B.

Rumusan Masalah

1. Pengertian normatif etika profesi guru ?

2. Apa yang menjadi landasan normatif etika profesi guru ? 3. Apa kode etik guru ?

(5)

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Normatif Etika Guru 1. Pengertian etika

Secara etimologis kata etika berasal dari bahasa Yunani yaitu Ethos dan Ethikos, Ethos yamg berarti sifat, watak, adat, kebiasaan, tempat

yang baik. Ethikos yang berarti susila, keadaban, atau kelakuan dan perbuatan yang baik. Dalam kamus umum Bahasa Indonesia,etika diartikan ilmu pengetahuan tentang asas-asas akhlak /moral

( Poerwadarminta, 2007 ) . Dari pengertian kebahasaan ini terlihat bahwa etika berhubungan dengan upaya menentukan tingkah laku manusia.

Adapun arti etika dari segi istilah,telah dikemukakan beberapa ahli dengan ungkapan yang berbeda beda sesuai dengan sudut pandangnya.

a. Menurut k. Bertens yang dikutip oleh ( Nizar, 2018 ) mengatakan etika dapat dipakai dalam arti nilai nilai dan norma norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau kelompok dalam mengatur tingkah lakunya, arti ini disebut juga system nilai dalam hidup manusia, perseorangan atau hidup bermasyarakat . Misalnya, etika orang Jawa . Etika dipakai dalam arti kumpulan asas atau nilai moral yang biasa disebut kode etik.

Kemudian etika dipakai dalam arti ilmu tentang yang baik dan buruk . Arti etika disini sama dengan filsafat moral.

(6)

b. Amsal bakhtiar ( 2005 ) mengemukakan bahwa etika dipakai dalam dua bentuk : pertama, etika merupakan suatu kumpulan mengenai kumpulan mengenai pengetahuan, mengenai penilain terhadap perbuatan manusia.

Kedua, suatu predikat yang dipakai untuk membedakan hal hal,perbuatan perbuatan atau manusia manusia yang lain.

c. Agustinus W. Dewantara ( 2017 ) mengartikan bahwa etika mengandung makna yaitu “ an action that is one ‘s own “ atau sebuah tindakan yang menjadi milik seseorang1

Berdasarkan pemahaman di atas, etika merupakan ilmu yang menyelidiki mana yang baik dan buruk dengan melihat pada amal

perbuatan manusia, sejauh yang dapat diketahui oleh akal pikiran dan hati nurani manusia. Etika adalah suatu sistem prinsipprinsip yang merupakan standar atau norma-norma bertindak bagi manusia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara (Umar Sulaiman, 2013). Etika adalah sebuah filsafat tingkah laku, sebuah cabang filsafat yang mengkaji bagaimana manusia harus hidup lebih baik. Karena tingkah laku adalah sesuatu yang praktis, etika dilihat sebagai ilmu praktis yang bersifat normatif tentang tingkah laku manusia. Berikut unsur-unsur penting definisi etika:

1) Etika adalah sebuah disiplin ilmu. Ilmu pengetahuan metodis sistematis tentang sesuatu. Segala ilmu etika dapat didekati dan dikaji dari berbagai metode. Ada pendekatan non-formatif (etika deskriptif dan meta-etika) dan ada pendekatan normatif (etika

1 Dr.Umar Sulaiman,S.Ag,M.Pd, Etika profesi keguruan ( Yogyakarta : 2012 ), h. 53- 55

(7)

normatif umum dan etika terapan). Etika non-normatif hanya memberikan penjelasan logis tentang tingkah laku yang dianggap baik atau buruk, sekedar mendeskripsikan dan menganalisis moralitas tanpa berpretensi memberikan penilaian baik buruknya tindakan itu. Etika deskriptif hanya melukiskan, menggambarkan, menceritakan apa adanya, tidak memberikan penilaian, tidak mengajarkan bagaimana harusnya berbuat.

2) Etika bersifat normatif; etika menuntut suatu keharusan bertindak baik untuk diikuti tanpa syarat. Etika mengajarkan bahwa agar kita hidup sebagai manusia, berlakulah sebagai manusia yang beretika yakni harus menaati norma-norma yang baik dan menghindari perbuatan-perbuatan buruk.

3) Tentang tindakan manusia. Objek etika adalah tindakan manusia.

Baik buruknya tindakan seseorang menentukan kepantasan atau kelayakan seseorang sebagai manusia.

4) Menurut terang akal budi. Apa yang baik dan buruk harus dilihat seturut akal sehat. Akal sehat membantu manusia untuk melihat 5 lebih terang hal-hal yang dianggap baik dan berguna bagi kehidupan.

Etika merupakan refleksi kritis tentang bagaimana manusia harus hidup dan bertindak dalam situasi konkrit, situasi tertentu. Etika selalu mengacu pada baik buruknya manusia sebagai manusia. Jika perilaku kita diterima dan menguntungkan bagi banyak pihak, maka hal itu dinilai sebagai perilaku etis karena mendatangkan manfaat positif dan keuntungan

(8)

bagi semua pihak. Sebaliknya manakala perilaku kita merugikan banyak pihak, maka pasti akan ditolak karena merugikan masyarakat, dan karena itu perilaku ini dinilai sebagai tidak etis dilakukan. Oleh karenanya aturan etika merupakan pedoman bagi perilaku moral di dalam masyarakat.

Teori-teori yang dapat membantu pemahaman etika pun beragam, yaitu:

a) Teori Etika Keutamaan; orang hidup secara etis karena memiliki keutamaan (virtue).

b) Teori Etika Hukum Kodrat; bahwa hidup secara etis adalah to live according to Nature, kodrat manusia memiliki ratio, dan ratio ini akan memainkan peranan untuk bertingkah moral.

c) Teori Etika Deontologi; bahwa kebaikan etis akan tercapai dengan imperatif kategoris, melaksanakan kewajiban tanpa syarat.

d) Teori Etika Kemanfaatan (Utilitarian); adalah melihat kebaikan dari kemanfaatan

e) Teori Hak bahwa tintakan etis ditujukan untuk mencapai hak kodrat manusia (life, freedom, property) (Yovita Arie

Mangesti, 2017).

2. Pengertian Profesi

Profesi sendiri berasal dari bahasa latin “proffesio” yang mempunyai dua pengertian yaitu janji/ikrar dan pekerjaan. Bila artimya dibuat dalam

(9)

pengertian yang lebih luas menjadi kegiatan “apa saja” dan “siapa saja”

untuk memperoleh nafkah yang dilakukan dengan suatu keahlian tertentu.

Sedangkan dalam arti sempit profesi berarti kegiatan yang dijalankan berdasarkan keahlian tertentu dan sekaligus dituntut daripadanya pelaksanaan norma-norma sosial dengan baik.

Profesi merupakan kelompok lapangan kerja yang khusus melaksanakan kegiatan yang memerlukan keterampilan dan keahlian tinggi guna memenuhi kebutuhan yang rumit dari manusia,doi dalamnya pemakaian dengan cara yang benar akan keterampilan dan keahlian tinggi, hanya dapat dicapai dengan

dimilikinya penguasaan pengetahuan dengan ruang lingkup yang luas, mencakup sifat manusia, kecenderungan sejarah dan lingkungan hidupnya serta adanya disiplin etika yang dikembangkan dan ditarapkan oleh kelompok anggota yang menyandang profesi tersebut.2

Ciri-ciri pekerjaan dikatakan sebuah profesi yaitu:

a) Memiliki standar unjuk kerja;

b) Lembaga pendidikan khusus untuk menghasilkan pelaku profesi tersebut dengan standar kualitas akademik yang bertanggung jawab;

c) Organisasi profesi;

d) Etika dan kode etik profesi;

e) Sistem imbalan;

f) Pengakuan dari masyarakat.(Widodo & Hidayah, 2018).

2 Susi Herawati,Etika dan Profesi Keguruan (Batu Sangkar: STAIN Press, 2009), h.4.

(10)

Adapun menurut Iswadi (2020), karakteristik, ciri-ciri dan syarat-syarat suatu profesi secara umum yaitu:

a. Karakteristik profesi secara umum, antara lain:

1) Keterampilan yang berdasarkan pada pengetahuan teoritis Professional dapat diasumsikan mempunyai pengetahuan teoritis yang ekstensif dan memiliki keterampilan yang berdasarkan pada pengetahuan tersebut dan bisa diterapkan dalam praktik

2) Asosiasi professional Profesi biasanya memiliki badan yang diorganisasi oleh para anggotanya, yang dimaksudkan untuk meningkatkan status para 16 anggotanya. Organisasi tersebut biasanya memiliki persyaratan khusus untuk menjadi anggotanya.

3) Pendidikan yang ekstensif Profesi yang prestisius biasanya memerlukan pendidikan yang lama dalam jenjang

pendidikan tinggi.

4) Ujian kompetensi Sebelum memasuki organisasi professional, biasanya ada persyaratan untuk lulus dari suatu tes yang menguji terutama pengetahuan teoritis.

Institusional Selain ujian, juga biasa dipersyaratkan untuk

mengikuti pelatihan institusional dimana calon professional mendapatkan pengalaman praktis sebelum menjadi anggota penuh organisasi.

(11)

Peningkatan keterampilan melalui pengembangan professional juga dipersyaratkan.

b. Berikut ciri-ciri profesi sebagai berikut:

1) Adanya pengetahuan khusus, yang biasanya keahlian dan keterampilan ini dimiliki berkat pendidikan, pelatihan, dan pengalaman yang bertahun-tahun;

2) Adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi, hal ini biasanya setiap pelaku profesi mendasarkan kegiatannya pada kode etik profesi;

3) Mengabdi pada kepentingan masyarakat, artinya setiap pelaksana profesi harus meletakkan kepentingan pribadi dibawah kepentingan masyarakat;

4) Izin khusus untuk menjalankan profesi. Setiap profesi akan selalu berkaitan dengan kepentingan masyarakat , dimana nilainilai kemanusiaan berupa keselamatan, keamanan, kelangsungan hidup dan sebagainya, maka untuk

menjalankan suatu profesi harus terlebih dahulu ada izin khusus;

5) Kaum professional biasanya menjadi anggota dari suatu profesi.

3. Pengertian etika profesi

Etika profesi adalah sikap etis sebagai bagian integral dari sikap hidup dalam menjalankan kehidupan sebagai pengambang profeski.

(12)

Etiksa profesi adalah cabang filsafat yang mempelajari penerapan prinsip- prinsip moral dasar atau norma-norma etis umum pada bidang-bidang khusus (profesi) kehidupan manusia.

Etika profesi adalah konsep etika yang ditetapkan atau disepakati pada tatanan profesi atau lingkup krtja tertentu, contoh: pers dan

jurnalistik, engineering (rekayasa), science, medis/dokter, dan sebagainya.

Etika profesi berkaitan dengan bidang pekerjaan yang telah dilakukan seseorang sehingga sangatlah perlu untuk menjaga profesi dikalangan masyarakat atau terhadap konsumen (klien atau objek).

Etika profesi adalah sebagai sikap hidup untuk memenuhi kebutuhan pelayanan professional dari klien dengan keterlivbatan dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka kewajiban masyarakat sebagai keseluruhan terhadap para anggota masyarakat yang membutuhkannya dengan disertai refleksi yang seksama, (Anang Usman, SH., MSi.) B. Landasam Normatif Etika Profesi Guru

Landasan normatif etika profesi setidaknya mengandung empat elemen landasan di dalam sistem etika :

1) Landasan Tauhid. Landasan tauhid adalah landasan yang dijadikan sebagai pondasi utama setiap langkah seorang muslim yang beriman dalam

menjalankan fungsi kehidupannya. Seperti firman Allah di dalam Al- Qur’an pada surat Al-an’am ayat 126 dan 127 sebagai berikut: “Dan inilah jalan Tuhanmu; (jalan) yang lurus. Sesungguhnya kami telah menjelaskan ayat-ayat (kami) kepada orang-orang yang mengambil pelajaran. Bagi

(13)

mereka (disediakan) darussalam (surga) pada sisi Tuhannya dan Dialah Pelindung mereka disebabkan amal- amal saleh yang selalu mereka kerjakan.”

2) Landasan Keseimbangan Ajaran islam berorientasi pada terciptanya karakter manusia yang memiliki sikap dan perilaku yang seimbang dan adil dalam konteks hubungan manusia dengan diri sendiri, dengan orang lain, dan lingkungan. Ajaran islam ini yang harus dilakukan manusia dalam melakukan aktifitas sehari-hari. Di dalam Al-Qur’an hampir semua perilaku yang dilakukan manusia termasuk dalam kegiatan profesi. Hal ini terdapat pada ajaran Al-Qur’an dalam surat Al-Hadid ayat 25 Allah berfrman : “Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Al Kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat

melaksanakan keadilan. Dan Kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, (supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya Allah mengetahui siapa yang

menolong (agama)Nya dan rasul-rasul-Nya padahal Allah tidak dilihatnya.

Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa.”

3) Landasan Kehendak Bebas 20 Manusia diberikan keleluasaan untuk menggunakan segala potensinya dan diberikan kebebasan berkreasi dalam melaksanakan profesi. Karena manusia dianugrahkan oleh Allah potensi emosi, akal daya nalar atau argumentasi. Namun di sisi lain manusia juga

(14)

di anugrahkan kemampuan dasar spiritual, akal budi, dan insting sehingga bisa dibedakan manusia dengan makhluk lainnya.

4) Landasan Pertanggungjawaban Manusia diberiakn kebebasan dalam melakukan segala aktifitas, tetapi tidak terlepas dari pertanggungjawaban yang harus diberikan manusia atas aktivitas yang dilakukan. Sebagaimana yang terdapat dalam Al-Qur’an surat Al Mudasir ayat 38 : “Tiap-tiap diri bertanggungjawab atas apa yang telah diperbuatnya”

Etika NormatifEtika normatif adalah etika yang berusaha

menetapkan berbagai sikap dan pola prilakuideal yang seharusnya dimiliki oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etikanormatif memberi penilaian sekaligus memberi norma sebagai dasar dan kerangka tindakan yangakan diputuskan.Etika normatif tidak berbicara lagi tentang gejala-gejala, melainkan tentang apa yangsebenarnya harus merupakan tindakan kita. Dalam etika normatif, norma-norma dinilai, dansikap manusia ditentukan (Hamersma, 1994:24). Jadi, etika normatif berbicara mengenai normayang menuntun tingkah laku manusia. Etika Normatif memberi penilaian dan himbauan kepadamanusia untuk bertindak

sebagaimana seharusnya berdasarkan norma-norma. Atau dengan katalain ia menghimbau manusia untuk bertindak yang baik dan menghindari yang jelek.Hal yang sama juga dirumuskan Bertens (1993:18) dengan

mengatakan bahwa etikanormatif itu tidak deskriptif melainkan preskriptif (memerintahkan), tidak melukiskan melainkanmenentukan benar-tidaknya tingkah laku atau anggapan moral. Untuk itu ia mengadakanargumentasi-

(15)

argumentasi. Jadi, ia mengemukakan alasan-alasan mengapa suatu

anggapan moraldapat dianggap benar atau salah.Dalam etika normatif ini, subyek yang bersangkutan tidak bertindak sebagai penontonnetral, tetapi dia melibatkan diri dengan mengemukakan penilaian tentang prilaku individu,masyarakat, dan kebudayaannya.

Contoh penerapan etika normatif adalah:

1. Kebiasaan menggunakan NARKOBA harus ditolak karena dapat merusak organ tubuh(menyiksa diri sendiri).

2. Dilarang menghilangkan nyawa orang lain yang tidak bersalah.

3. Menolak kebiasaan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) karena dapat merugikan oranglain

C. .Kode Etik Guru

Kata etik (atau etika) berasal dari kata ethos (bahasa Yunani) yang berarti karakter, watak kesusilaan, atau adat. Sebagai suatu subjek, etika akan berkaitan dengan konsep yang dimiliki oleh individu ataupun kelompok untuk menilai apakah tindakan-tindakan yang telah dikerjakannya itu benar atau salah, baik atau buruk. Menurut Sumaryono menjelaskan, bahwa kode etik adalah hasil usaha pengarahan kesadaran moral para anggota profesi tentang persoalan- persoalan khusus yang dihadapinya, kode etik ini mengkristalisasikan pandangan moral dan memberi ketegasan perilaku yang sesuai dengan lapangan khusus. Kode etik adalah sistem norma, nilai, dan aturan profesional yang tertulis yang secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik dan apa yang tidak benar dan tidak baik bagi

(16)

profesional. Kode etik menyatakan perbuatan apa yang benar atau salah, perbuatan apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari.

Istilah etika besal dari kata Latin; Ethic (us), dalam bahasa Gerik: Ethikos

= a body of moral prinsiples or values. Ethic = arti sebenarnya ialah kebiasaan, habit, costom. Jadi dalam pengertian aslinya, apa yang disebut baik itu ialah yang sesuai dengan kebiasaan masyarakat (dewasa itu). Lambat laun pengertian etika itu berubah, seperti pengertian sekarang: Etika ialah suatu ilmu yang

membicarakan masalah perbuatan atau tingkah laku manusia, mana yang dapat dinilai baik dan mana yang jahat.

Kode etik berasal dari dua kata, yaitu kode yang berarti tulisan (kata- kata, tanda) yang dengan persetujuan memiliki arti atau maksud yang tertentu (untuk telegram dan sebagainya; sedangkan etik dapat berarti aturan tata susila, sikap, atau akhlak).

Kode Etik Guru Indonesia terdapat dua unsur pokok yakni :

(1) Sebagai landasan moral.

(2) Sebagai pedoman tingkah laku.

Kode Etik Guru Indonesia dapat dirumuskan sebagai himpunan nilai-nilai dan norma-norma profesi guru yang tersusun dengan baik dan sistematik dalam suatu sistem yang utuh dan bulat. Fungsi Kode Etik Guru Indonesia adalah

sebagai landasan moral dan pedoman tingkah laku setiap guru warga PGRI dalam menunaikan tugas pengabdiannya sebagai guru, baik di dalam maupun di luar

(17)

sekolah serta dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat. Dengan demikian maka Kode Etik Guru Indonesia merupakan alat yang amat penting untuk pembentukan sikap profesional para anggota profesi keguruan.

Kode Etik Guru yang merupakan kerangka pedoman guru dalam dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab nya sesuai dengan hasil Kongres PGRI XIII sebagai berikut :

1) Guru berbakti membina peserta didik seutuhnya untuk membentuk

manusia pembangunan yang ber-Pancasila. Maksud dari rumusan ini, guru harus mengabdikan dirinya secara ikhlas untuk menuntun dan

mengantarkan anak didik seutuhnya, baik jasmani maupun rohani, baik fisik maupun mental agar menjadi insan pembangunan yang menghayati dan mengamalkan serta melaksanakan berbagai aktivitasnya dengan mendasarkan pada sila-sila dalam Pancasila. Guru harus membimbing anak didiknya ke arah hidup yang selaras, serasi dan seimbang.

2) Guru memiliki kejujuran profesional dalam menerapkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan anak didik masing-masing. Berkaitan dengan item ini, makva guru harus mampu mendesain program pengajaran sesuai dengan keadaan dan kebutuhan setiap diri anak didik. Yang lebih penting lagi guru harus menerapkan kurikulum secara benar, sesuai dengan kebutuhan masing-masing anak didk. Kurikulum dan program pengajaran untuk tingkat SD harus juga diterapkan di SD, kurikulum untuk tingkat

perguruan tinggi harus harus juga diterapkan untuk perguruan tinggi dan begitu seterusnya.

(18)

3) Guru mengadakan komunikasi, terutama dalam memperoleh informasi tentang anak didik, tetapi menghindarkan diri dari segala bentuk penyalahgunaan.

Adapun syarat-ayarat untuk menjadi guru adalah:

1) Harus memiliki bakat sebagai guru

2) Harus memiliki keahlian sebagai guru

3) Memiliki kepribadian yang baik dan terintegritasi

4) Memiliki mental yang sehat

5) Memiliki pengalaman dan pengetahuan yang luas

6) Guru adalah manusia berjiwa pancasila

7) Guru adalah seorang warga negara yang baik.3

b. Tujuan Kode Etik Adapun tujuan pokok diadakan kode etik ialah untuk menjamin agar tugas-pekerjaan keprofesian itu terwujud sebagai mana mestinya dan berkepentingan semua pihak terlindungi sebagaimana layaknya.

c. Fungsi Kode Etik Profesi Kode etik dimaksud berfungsi sebagai seperangkat prinsip dan norma moral yang melandasi pelaksanaan tugas dan layanan profesional guru dalam hubungannya dengan peserta didik, orang tua atau wali siswa, sekolah dan rekan seprofesi, organisasi profesi, dan pemerintah sesuai dengan nilai-nilai agama, pendidikan, sosial, etika, dan kemanusiaan.

3 Suparlan, Menjadi Guru Efektif (Yogyakarta: Hikayat Publishing, 2005), h.44.

(19)

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

Etika profesi adalah konsep etika yang ditetapkan atau disepakati pada tatanan profesi atau lingkup krtja tertentu, contoh: pers dan jurnalistik, engineering (rekayasa), science, medis/dokter, dan sebagainya. Etika profesi berkaitan dengan bidang pekerjaan yang telah dilakukan seseorang sehingga sangatlah perlu untuk menjaga profesi dikalangan masyarakat atau terhadap konsumen.

B. Saran

Demikianlah makalah ini, kami menyadari bahwa masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Maka dari itu, kami mohon kritik dan saran serta masukan-masukan yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.

(20)

DAFTAR PUSTAKA

Referensi

Dokumen terkait

(Profesi adalah keahlian yang memerlukan pelatihan yang mendalam) SPI sendiri didefinisikan sebagai standar profesi Penilai untuk melakukan kegiatan penilaian di

Profesi adalah suatu bidang pekerjaan atau keahlian tertentu yang mensyaratkan. kompetensi intelektualitas, sikap dan keterampilan tertentu yang

Dilihat dari sumber daya manusia yang menjalankan pekerjaan pendidikan luar biasa, memerlukan orang yang mempunyai keahlian dan keterampilan khusus dan spesifik, memiliki

Guru disebut juga sebagai profesi karena menjadi seorang guru adalah sebuah pekerjaan yang menuntut keahlian dan keterampilan khusus yang didapat melalui

Bahkan lebih lanjut ada yang menyatakan profesi guru adalah suatu jabatan yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru dan tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang

Menurut KBBI, profesi adalah bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian (keterampilan, kejujuran dan sebagainya) tertentu. Menurut Siti

Para professional dalam melaksanakan profesi, pengetahuan atau keahlian tidak terlepas dari etika profesi yang berkaitan dengan kode etik profesi sebagai standar moral..

Etika bila dikaitkan dengan profesi merupakan suatu pekerjaan yang memiliki keahlian khusus yang menuntut pengetahuan dan tanggung jawab, untuk kepentingan orang banyak, terdapat