• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN AKHIR BIOLOGI DASAR

N/A
N/A
Arviyan

Academic year: 2023

Membagikan "LAPORAN AKHIR BIOLOGI DASAR"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN AKHIR Penulis

Nama :

Della Amelia Putri 2213024086

Raihan Adzkia 2213024091

Rina Silvia 2213024101

Endang Alfatehatun Nikmah 2213024105 Putri Nurmala Sari 2253024005

Arviyan Nur Rahman 2253024007

Jovita Yosepah 2253024009

Kelompok : 2 Kelas : C

P. S. : Pendidikan Biologi Mata Kuliah : Biologi Dasar

Dosen : Ismi Rakhmawati, S.Pd, M.Pd.

JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

2022/2023

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan laporan ini tepat waktu tanpa ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada ibu Ismi Rakhmawati, S.Pd, M.Pd. sebagai dosen pengampu mata kuliah Biologi Dasar yang telah membantu memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan Laporan ini. Semoga apa yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Bandar Lampung, 7 Desember 2022

Kelompok 2

(3)

DAFTAR ISI

Hlm

COVER……….. i

KATA PENGANTAR………... ii

DAFTAR ISI……….. iii

DAFTAR GAMBAR………. iv

BAB I: PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ………. 1

1.2 Rumusan Masalah ……… 1

1.3 Tujuan ………... 1

BAB II: LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Hukum Mendel 2 ………... 2

BAB III: METODE PENGUMPULAN DATA 3.1 Diagram Kerangka Kerja Proyek………... 5

3.2 Time Line ………. 6

BAB IV: KEBERHASILAN DAN KETIDAK BERHASILAN PROYEK 4.1 Deskripsi Proyek ……….. 7

4.2 Keberhasilan Proyek ……… 7

4.3 Ketidakberhasilan Proyek (Kendala) ………... 7

BAB V: PENUTUP 5.1 Kesimpulan ……….. 8

5.2 Saran ………. 8

DAFTAR PUSTAKA……… 9

(4)

DAFTAR GAMBAR

2.1 Gambar ...………...………. 3

(5)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Hukum pewarisan Mendel adalah hukum mengenai pewarisan sifat pada organisme yang dijabarkan oleh Gregor Johann Mendel dalam karyanya Percobaan mengenai Persilangan Tanaman. Hukum ini terdiri dari dua bagian:

Hukum pemisahan (segregation) dari Mendel juga dikenal sebagai Hukum Pertama Mendel, dan Hukum berpasangan secara bebas (independent assortment) dari Mendel, juga dikenal sebagai Hukum Kedua Mendel Hukum pewarisan Mendel adalah hukum mengenai pewarisan sifat pada organisme, yang kita kenal dengan hukum segregasi dan hukum asortasi bebas, yang telah di jabarkan oleh Gregor Johann Mendel. Mendel mengatakan bahwa pada pembentukan gamet (sel kelamin), kedun gen induk (Parent) yang merupakan pasangan akel akan memisah sehingga tiap-tiap gamet menerima satu gen dari induknya sebagaimana bunyi hukum mendel 1, dan bunyi hukum mendel II, menyatakan bahwa bila dua individu mempunyai dua pasang atau lebih sifat, maka diturunkannya sepasang sifat secara bebas, tidak bergantung pada pasangan sifat yang lain.

1.2 Rumusan Masalah

 Bagaimana penjelasan tentang hukum mendel 2?

 Apa yang dimaksud dengan persilangan dihibrid?

 Bagaimanakah bentuk persilangan dihibrid?

 Berapakah hasil dari perbandingan genotipe pada persilangan dihibrid?

1.3 Tujuan

 Untuk mengetahui apa itu hukum mendel 2

 Untuk mengetahui persilangan dihibrid

 Untuk mengetahui bentuk persilangan dihibrid

 Untuk mengetahui hasil rasio perbandingan genotipe pada persilangan dihibrid

(6)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Hukum Mendel 2

Hukum mendel II dikenal pula sebagai Hukum Asortasi atau HukumBerpasangan Secara Bebas. Menurut hukum ini, setiap gen/sifat dapat berpasangansecara bebas dengan gen/sifat lain. Meskipun demikian, gen untuk satu sifat tidak berpengaruh pada gen yang lain yang bukan termasuk alelnya. (Syamsuri, 2004). Hukum Mendel II dikenal disebut hukum pengelompokan gen secara bebas,dalam bahasa inggris the law of independent Assortment of genes. Hukum inimenyatakan bahwa gen-gen dari sepasang alel memisah secara bebas ketika berlangsung pembelahan reduksi (meiosis) pada waktu pembentukan gamet-gamet.

Hukum mendel II menyatakan bahwa bila dua individumempunyai dua pasangatau lebih sifat, maka diturunkannya sepasang sifat secara bebas, tidak bergantung pada pasangan sifat yang lain. Dengan kata lain,aleldengangensifat yang berbeda tidaksaling memengaruhi. Hal ini menjelaskan bahwa gen yang menentukan e.g. tinggitanaman dengan warna bunga suatu tanaman, tidak saling memengaruhi (Wiki, 2011).Hukum Mendel 2 ini dapat dijelaskan melalui persilangan dihibrida, yaitu persilangan dengan dua sifat beda, dengan dua alel berbeda. Misalnya, bentuk biji(bulat+keriput) dan warna biji (kuning+hijau). Pada persilangan antara tanaman biji bulat warna kuning dengan biji keriput warna hijau diperoleh keturunan biji bulat warnakuning. Karena setiap gen dapat berpasangan secara bebas maka hasil persilanganantara F1 diperoleh tanaman bulat kuning, keriput kuning, bulat hijau dan keriput hijau.

(7)

Hukum Mendel II ini hanya berlaku untuk gen yang letaknya berjauhan.

Jikakedua gen itu letaknya berdekatan hukum ini tidak berlaku. Hukum Mendel 2 ini jugatidak berlaku untuk persilangan monohibrid.Perhatikan analisis papan catur di bawah ini tentang persilangan tanaman ercis (Pisum Sativum) dengan dua sifat beda (dihibrida). Tanaman ercis biji bulat warnakuning disilangkan dengan biji keriput warna hijau. Keturunan pertama semuanya berbiji bulat warna kuning. Artinya, sifat bulat dominan terhadap sifat keriput dankuning dominan terhadap warna hijau.

Persilangan antar F1 mengasilkan keturunankedua (F2) sebagai berikut: 315 tanaman bulat kuning, 101 tanaman keriput kuning, 108tanaman bulat hijau dan 32 keriput hijau. Jika diperhatikan, perbandingan antaratanaman bulat kuning : keriput kuning : bulat hijau : keriput hijau adalah mendekati9:3:3:1.P : BBKK (bulat, kuning) X bbkk (keriput, hijau)F1 : BbKk (bulat, kuning) F1XF1 : BbKk (bulat, kuning) X BbKk (bulat, kuning) Gamet : BK, Bk, bK, bk BK, Bk, bK, bk.

Gamet-gamet ini dapat berpasangan secara bebas (Hukum Mendel II) sehingga F2 dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.1

Keterangan: Tanaman bulat kuning : 1, 2, 3, 4, 5, 7, 9, 10, 13 jumlah 9 Tanaman keriput kuning : 11, 12, 15 jumlah 3 Tanaman bulat hijau : 6, 8, 14 jumlah 3 Tanaman keriput hijau : 16 jumlah 1 Jadi, perbandingan homozigot terdapat pada kotak nomor 1, 6, 11 dan 16 sedangkan lainnya heterozigot.

(8)

Bastar konstan atau individu baru terdapat pada kotak nomor 6 dan 11. Bastarkonstan adalah keturunan homozigot yang memiliki sifat baru (berbeda dengan keduainduknya), sehingga dalam persilangan antar sesamanya tidak memisah, konstan. (Syamsuri, 2004).

(9)

BAB III

METODE PENGUMPULAN DATA

3.1 Diagram Kerangka Kerja Proyek

Menentukan jenis tumbuhan apa yang akan digunakan untuk persilangan dihibrid

Mempublikasikan hasil kerja proyek Membuat video proses persilangan dihybrid dan

produk nyata berupa map flow

Membuat tabel persilangan untuk membuktikan rasio perbandingan dihibrid

Melakukan persilangan dihibrid

Mencari beberapa referensi yang akan dijadikan acuan dalam proses pengerjaan proyek

(10)

3.1 Timeline Kegiatan

Publikasi Hasil Proyek 29 November 2022 Melakukan pembuktian

persilangan dihibrid 24 November 2022 Merencanakan Proyek

08 November 2022

Merancang dan Membuat Timeline kegiatan 15 November 2022

Merancang dan mengedit video

(11)

BAB IV

KEBERHASILAN DAN KETIDAK BERHASILAN PROYEK

4.1 Deskripsi Proyek

Pada praktikum kali ini, kelompok 2 membuat proyek berbentuk video dan produknya nyata berupa map flow yang akan diletakkan di mading.

4.2 Keberhasilan Proyek

Keberhasilan proyek dari praktikum yang telah kami lakukan adalah kami dapat mengetahui apa itu hokum mendel 2, persilangan monohibrid dan rasio perbandingan genotipe pada persilangan dihibrid.

4.3 Ketidakberhasilan Proyek (Kendala)

Kendala yang kami hadapi selama proses pengerjaan proyek adalah kami kesulitan untuk melakukan persilangan dihibrid dengan menggunakan kancing genetika, dan kesulitan dalam mengedit video.

(12)

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan

Produk yang dihasilkan berupa video yang bertujuan untuk memudahkan para penonton dalam memahami materi hukum mendel 2 terutama pada persilangan dihibrid.

Video dan produk nyata yang dihasilkan sudah layak untuk dipublikasikan kepada khalayak ramai terutama kepada para pelajar yang membutuhkan.

Pada video ini, terdapat langkah-langkah persilangan dihibrid dan pembuktian rasio perbandingan genotipe pada persilangan dihibrid.

5.2 Saran

 Diharapkan pemirsa dapat memahami materi yang disampaikan dengan cara menonton video hingga akhir dan melakukan percobaan sendiri.

 Perhatikanlah setiap langkah-langkah pada persilangan dihibrid agar pemirsa dapat membuktikan rasio perbandingan genotipe pada hukum mendel 2.

 Lakukanlah diskusi bersama guru atau orang yang faham terkait materi tersebut agar pemirsa dapat menguasai materi yang telah disampaikan.

(13)

DAFTAR PUSTAKA

Campbell, Nail ,A. 2010. Mendel dan gagasan tentang gen. Jakarta:Erlangga Ida,Bagus,wina. 2018. Genetika Mendel. Yogyakarta:Graha Ilmu

Andi. 2018.Genetika I. Makassar:Badan Penerbit UNM

Karsinah, Rebin. 2014. evaluasi Hibrid persilangan manga arumanis-143 dengan Tiga Kultivar manga merah berdasarkan karakter buah. Vol 20 (no.2) hal 77

Referensi

Dokumen terkait

Pada bayangan yang diperoleh dibawah mikroskop, pada bagian atas gambar, terdapat deretan persegi panjang yang merupakan jaringan epidermis atas daun,

Pada bagian truncus katak, ditutupi kulit yang selalu basah, halus, berlendir, dan terdapat kelenjar-kelenjar seperti kelenjar yang menghasilkan pigmen warna kulit katak dan

Cara menyiapkan benda yang akan diamati di mikroskop adalah dengan menaruh objek di kaca objek atau preparat setelah itu diletakkan di bagian bawah lensa..

Pada bagian pertama dalam proses kalkulator sederhana diperlukan switch atau activator yang berfungsi sebagai masukan awal atau input yang berupa

31 Dengan demikian, harmonisasi peraturan perundang-undangan merupakan bagian dari sistem hukum, pengkajiannya ditujukan dalam kerangka pembangunan sistem hukum nasional,

Pada tahap pertama yang dilakukan, yaitu sortasi basah dengan cara simplisia harus dipisahkan dari kotoran-kotoran seperti rumput, tanah, krikil, bagian herba

8iri34iri mor!ologi mor!ologi -ang -ang terlihat terlihat pada pada kodok kodok pada pada umumn-a umumn-a kepala kepala berbentuk  berbentuk  segitiga dan pada bagian

3 3 Senin, 19 Juli 2021 Diri Sendiri  Bercerita tentang bagian tubuh  Tanya jawab tentang suara binatang  Anak bernyanyi Macam-macam Raso berpasangan dan diiringi musik  Anak