• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM ANALISIS GRAVIMETRI

N/A
N/A
Azra Ananda Riani

Academic year: 2025

Membagikan "LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM ANALISIS GRAVIMETRI"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

1

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM ANALISIS GRAVIMETRI

“Penentuan Kadar Sari Kopi dengan Metode Analisis Gravimetri Partikulat”

Dosen Pengampu : Dr. Sri Elfina, M.Si

Oleh :

Nama : Azra Ananda Riani

No. BP : 2220088

Kelas : AK ID

Tanggal Praktikum : 7 Juli 2023

POLITEKNIK ATI PADANG 2023

(2)

2 DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... 3

PENENTUAN KADAR SARI KOPI DENGAN METODE GRAVIMETRI PARTIKULAT ... 4

I. Tujuan Praktikum ... 4

II. Teori Dasar ... 4

III. Metodologi Praktikum ... 6

3.1 Alat ... 6

3.2 Bahan ... 6

3.3 Cara Kerja ... 7

3.4 Skema Kerja ... 7

IV. Hasil dan Data Penelitian ... 10

4.1 Total Dissolved Solid (TDS) ... 10

4.2 Total Suspended Solid (TSS) ... 11

4.3 Total Solid (TS)... 11

V. Pembahasan ... 12

VI. Kesimpulan ... 13

VIII. Daftar Pustaka ... 13

IX. Lampiran ... 14

(3)

3

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT Tuhan Semesta Alam karena atas izin dan kehendak-Nya jualah makalah ini dapat penulis rampung tepat pada waktunya. Pembuatan laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktikum Analisis Gravimetri.

Penulis menyadari akan kemampuan penulis yang masih amatir. Dalam laporan ini penulis sudah berusaha semaksimal mungkin. Tapi penulis yakin laporan ini masih banyak kekurangan disana-sini. Oleh karena itu penulis mengharapkan dan juga kritik membangun agar lebih maju di masa yang akan datang. Harapan penulis, laporan ini dapat menjadi referensi bagi penulis dalam mempengaruhi masa depan. Penulis juga berharap agar laporan ini dapat berguna bagi orang lain.

Padang, Juli 2023

Penulis

(4)

4

PENENTUAN KADAR SARI KOPI DENGAN METODE GRAVIMETRI PARTIKULAT

I. Tujuan Praktikum

1. Untuk dapat mengetahui prinsip dasar analisis gravimetri dalam menentukan kadar suatu zat atau senyawa.

2. Penentuan sari kopi sebagai uji kualitas sesuai SNI 01-3542-2004.

3. Dapat melakukan analisis kuantitati) dengan mengetahui perhitungan di dalam analisis gravimetric.

II. Teori Dasar

Gravimetri adalah pemeriksaan jumlah zat dengan cara penimbangan hasil reaksi pengendapan. Gravimetri merupakan pemeriksaan jumlah zat yang paling tua dan paling sederhana dibandingkan dengan cara pemeriksaan kimia lainnya. Hal ini dikarenakan metode gravimetri ditentukan melalui penimbangan langsung massa zat yang dipisahkan dari zat-zat lain.

Bagian terbesar dari gravimetri meliputi transformasi unsur atau radikal kesenyawaan murni stabil yang dapat segera diubah menjadi bentuk yang dapat ditimbang dengan teliti. Metode gravimetri memakan waktu yang cukup lama. Adanya pengotor pada konstituen dapat diuji dan bila perlu digunakan faktorfaktor koreksi. Faktor paling penting dalam metode ini yaitu proses pemisahan harus cukup sempurna sehingga kualitas analit yang ditimbang mendekati murni (Irha, 2011).

Analisis gravimetri adalah proses isolasi dan pengukuran berat suatu unsur atau senyawa tertentu. Bagian terbesar dari penentuan secara analisis gravimetri meliputi transformasi unsur atau radikal ke senyawa murni stabil yang dapat segera diubah menjadi bentuk yang dapat ditimbang dengan teliti.

Berat unsur dihitung berdasarkan rumus senyawa dan berat atom unsur-unsur yang menyusunnya. Pemisahan unsure-unsur atau senyawa-senyawa yang

(5)

5

dikandung dilakukan dengan beberapa cara seperti : metode pengendapan, metode penguapan, metode elektroanalis, metode partikulat atau berbagai metode lainnya. Pada prakteknya dua metode pertama adalah metode terpenting. Metode gravimetri memakan waktu cukup lama, adanya pengotor pada konstituen dapat diuji dan bila perlu faktor-faktor koreksi dapat digunakan (Khopkar, 1990:25).

Terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi agar penentuan terhitung dapat dilakukan dengan memuaskan, yakni :

1. Zat yang ditentukan harus dapat diendapkan secara terhitung (99%)

2. Endapan yang terbentuk harus cukup murni dan dapat diperoleh dalam bentuk yang cocok untuk pengolahan selanjutnya.

Gravimetri partikulat adalah metode analisis gravimetri yang khusus digunakan untuk mengukur konsentrasi partikel padat di udara atau cairan.

Metode ini bergantung pada prinsip bahwa partikel-partikel padat akan terendapkan dan dapat ditimbang untuk menentukan jumlahnya.

Metode gravimetri partikulat umumnya digunakan untuk mengukur konsentrasi partikel padat seperti debu, asap, serbuk, atau partikel lainnya yang dapat berdampak pada kualitas udara atau cairan. Termasuk pada penentuan kadar sari kopi.Gravimetri partikulat dimanfaatkan dalam penentuan bagian tak larut kopi sebagai pembanding terhadap sari kopi yang ditentukan. Metoda ini didasarkan pada pengumpulan partikel padatan baik dengan proses penyaringan, sentrifus maupun dekantasi dan dipanaskan sehingga diperoleh bobot kering endapan. Metoda ini juga bisa dilakukan dalam penentuan total suspended solid (TSS) dalam air limbah.

Pada gravimetri partikulat dikenal istilah TSS (Total Suspension Solid), yaitu kadar partikulat tersuspensi dan TDS (Total Dissolved Solid), yaitu kadar partikulat terlarut. Partikel tersuspensi memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan partikel terlarut. Contoh suspensi yaitu air sungai, sedangkan larutan yaitu air gambut. Dalam praktiknya, TSS dan TDS ditentukan oleh ukuran pori kertas saring yang digunakan. Larutan dilewatkan ke kertas saring, sehingga partikel yang tidak dapat lolos akan terhalang dan

(6)

6

menempel dikertas saring. Kertas + hasil saringan kemudian dikeringkan, dapat juga dipijarkan. Bila dikeringkan, selisih massa setelah dikeringkan dengan massa kertas saring merupakan massa analit.

III. Metodologi Praktikum 3.1 Alat

No. Nama Alat Fungsi

1. Oven Untuk memanaskan dan mengeringkan sampel.

2. Beaker glass Sebagai wadah penampung zat

3. Batang pengaduk Sebagai alat untuk mencampurkan dan mengaduk zat.

4. Spatula Sebagai alat untuk mengambil zat 5. Tang penjepit Untuk membawa cawan ketika masih

dalam keadaan panas.

6. Labu ukur Untuk membuat suatu larutan dengan ketelitian yang tinggi

7. Cawan penguap Sebagai wadah tempat penguapan bahan dari bahan yang tidak mudah menguap.

8. Desikator Untuk menghilangkan air dari suatu bahan serta mendinginkan.

9. Neraca analitk Menimbang zat dengan ketelitian yang tinggi.

10. Kompor dan penangas

Sebagai alat untuk mengarangkan sampel.

11. Kertas saring Sebagai penghalang yang akan menyaring suatu cairan

12. Kaca arloji Wadah zat saat penimbangan.

3.2 Bahan

No. Nama Alat Fungsi

1. Sampel kopi Sebagai sampel yang akan ditentukan kadar TDS dan TSS nya.

2. Aquadest Sebagai pelarut bahan.

(7)

7 3.3 Cara Kerja

1. Ditimbang sampel 1 g masukkan kedalam galas piala 250 mL 2. Ditambahkan 100 mL air mendidih, diamkan selama 1 jam

3. Disaring larutan contoh pada labu ukur 250 mL (endapan yang tersaring dikeringkan dalam oven seperti langkah 7 dan 8 untuk data kadar bagian tak larut)

4. Dibilas dengan air panas sampai larutan berwarna jenih, biarkan larutan sampai suhu kamar

5. Ditambahkan aquades dan tepatkan sampai tanda batas

6. Dipipet 25 mL larutan kedalam cawan penguap dan panaskan diatas penangas air sampai mengering

7. Dimasukkan kedalam oven dengan suhu 105°±2°C selama 3 jam (IKA oven terdapat pada bagian IX.Lampiran)

8. Didinginkan dalam desikator lakukan langkah 7 dan 8 secara berulang sampai bobot konstan

9. Ditentukan kadar sari kopi

3.4 Skema Kerja

1. Ditimbang sampel kopi sebanyak 1 gram.

2. Dilarutkan sampel dengan aquadest yang telah dipanaskan hingga 100 ml, lalu didiamkan selama 1 jam.

(8)

8

3. Lalu disaring larutannya residu yang terdapat pada kertas saring diletakan pada cawan penguap.

4. Filltratnya diencerkan dengan aquadest sampai tanda batas, lalu dimasukan ke cawan penguap.

5. Dipipet sebanyak 25 ml filtrat yang telah diencerkan tadi, lalu dimasukan ke dalam cawan penguap.

(9)

9

6. Dikeringkan pada penangas air untuk bagian yang terlarut sampai kering.

7. Lalu diovenkan kedua bagian yakni bagian terlarut dan bagian tak terlarut dengan suhu 105 C selama 2-3 jam.

8. Lalu cawan dan sampel didinginkan pada desikator selama 10-15 menit.

9. Setelah didinginkan, langkah selanjutnya adalah ditimbang hingga diperoleh bobot konstan.

(10)

10 IV. Hasil dan Data Penelitian

4.1 Total Dissolved Solid (TDS) 1. Pengkonstanan Cawan

 Berat cawan penguap kosong sebelum dioven = 56,7814 g

 Berat cawan penguap kosong setelah dioven = 56,7812 g

 Pengkonstanan = 0,0002 g

2. Berat Partikulat

 Berat cawan penguap kosong konstan = 56,7812 g

 Berat cawan penguap kosong konstan + partikulat

setelah pemanasan = 56,7516 g

 Berat partikulat = 0,0296 g

 Berat sampel tertimbang = 1,0012 g

3. Perhitungan

 FP = 250 𝑚𝑙

25 𝑚𝑙

= 10

 % Sari kopi = 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑝𝑎𝑟𝑡𝑖𝑘𝑢𝑙𝑎𝑡 𝑥 𝐹𝑃

𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑋 100%

= 0,0296 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑥 10

1,0012 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑥 100%

= 29,56%

 Ppm sari kopi = 1000

𝑣 𝑥 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑝𝑎𝑟𝑡𝑖𝑘𝑢𝑙𝑎𝑡 𝑥 1000 𝑚𝑔

=1000

25 𝑚𝑙 𝑥 0,0296 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑥 1000 𝑚𝑔

= 1.184 ppm

(11)

11 4.2 Total Suspended Solid (TSS) 1. Pengkonstanan Cawan

 Berat cawan penguap kosong sebelum dioven = 29,8936 g

 Berat cawan penguap kosong setelah dioven = 29,8934 g

 Pengkonstanan = 0,0002 g

2. Berat Endapan Tak Larut

 Berat cawan penguap kosong konstan = 29,8934 g

 Berat kertas saring = 1,0869 g

 Berat cawan penguap kosong konstan + kertas saring + endapan

setelah pengkonstanan = 31,7818 g

 Berat endapan = 0,8015 g

3. Perhitungan

 Ppm TSS = 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑛 𝑥 1000 𝑚𝑔/𝑔 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 (𝐿)

= 0,8015 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑥 1000 𝑚𝑔/𝑔 0,25 𝐿

= 3.206 ppm

 % TSS = 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑛

𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑋 100%

= 0,8015 𝑔𝑟𝑎𝑚

1,0012 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑥 100%

= 80,05%

4.3 Total Solid (TS)

Total solid = ppm TDS + ppm TSS

= 1.184 ppm + 3.206 ppm

= 4.390 ppm

(12)

12 V. Pembahasan

Pada praktikum kali ini telah dilakukan penentuan bagian tak larut dan penentuan sari kopi dengan metode gravimetri partikulat. Metode ini merupakan metode analisis gravimetri yang melibatkan kadar partikulat terlarut. Partikel tersuspensi memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan partikel terlarut.

Pada praktikum penentuan kadar sari kopi ini terdapat 2 kali pengujian, dimana diuji bagian tak larut dan bagian yang larut pada sampel kopi. Sampel kopi yang digunakan adalah sampel kopi tanpa gula dengan merk Harman.

Perlakuan pertama yang dilakukan pada penentuan bagian tak larut yakni ditimbang sampel kopi sebanyak 1 gram. Kemudian dilarutkan dengan air panas dengan volume 100 ml. Setelah itu diaduk dan didekantasi selama 1 jam, sehingga terbentuk endapan. Kemudian endapan disaring dengan menggunakan labu ukur 250 ml sebagai wadah penampungnya. Endapan bagian tak larut kemudian dikeringkan dalam oven selama 3 jam dengan suhu 105°C. Setelah itu endapan didinginkan di desikator selama 10-15 menit.

Kemudian hasil endapan lalu ditimbang hingga didapat bobot konstan.

Perlakuan kedua yakni pada bagian sari kopi, filtrat yang dihasilkan dipaskan hingga tanda batas. Kemudian dipipet sebanyak 25 ml lalu digunakan cawan penguap yang sebelumnya sudah konstan sebagai wadahnya. Setelah dimasukan ke cawan penguap, filtrate kemudian dikeringkan menggunakan api kompor. Langkah selanjutnya yakni pengovenan sampel filtrate yang sudah dikeringkan tadi selama 3 jam dengan suhu 105°C. Kemudian cawan beserta sampel didinginkan di desikator 10-15 menit. Kemudian hasil filtrate yang telah diovenkan dan didinginkan lalu ditimbang hingga didapat bobot konstan.

Pada praktikum kali ini diperoleh persentase kadar bagian tak larut (TSS) 80,05% dan ppm TSS sebesar 3.206 ppm. Diperoleh juga persentase bagian terlarut (TDS) sebesar 29,56% dan ppm TDS sebesar 1.184 ppm. Sedangkan TS atau Total Solid diperoleh dari penjumlahan ppm TDS dan ppm TSS yakni sebesar 4.390 ppm.

(13)

13 VI. Kesimpulan

Pada praktikum ini dapat disimpulkan bahwa :

1. Analisis gravimetri adalah proses isolasi dan pengukuran berat suatu unsur atau senyawa tertentu. Gravimetri adalah pemeriksaan jumlah zat dengan cara penimbangan hasil reaksi pengendapan. Gravimetri merupakan pemeriksaan jumlah zat yang paling tua dan paling sederhana dibandingkan dengan cara pemeriksaan kimia lainnya.

2.. Metoda gravimetri partikulat dapat digunakan dalam penentuan bagian tak larut (TSS) dan bagian terlarut (TDS) pada sampel kopi.

3. Pada bagian tak larut yaitu berupa endapan yang tertinggal pada kertas saring pada proses penyaringannya.

4. Sari kopi adalah bagian yang lolos pada proses penyaringan yang berarti filtratnya.

5. Diperoleh persentase kadar bagian tak larut (TSS) 80,05% dan ppm TSS sebesar 3.206 ppm. Diperoleh juga persentase bagian terlarut (TDS) sebesar 29,56% dan ppm TDS sebesar 1.184 ppm. Sedangkan TS atau Total Solid diperoleh dari penjumlahan ppm TDS dan ppm TSS yakni sebesar 4.390 ppm.

VII. Saran

Saran yang dapat diberikan untuk praktikan adalah :

1. Memahami prosedur kerja terlebih dahulu dalam melakukan praktikum.

2. Melakukan pengerjaan praktikum dengan teliti dan hati-hati.

3. Selalu menggunakan APD yang lengkap dan sesuai.

VIII. Daftar Pustaka

Chendy veronica lestari, R. (2022). Kadar Air Dan Sari Kopi Bubuk Menggunakan Metode Gravimetri Dan Ekstraksi. Palembang: Universitas Islam Negeri Raden Fatah.

(14)

14

Khopkar. (1990). Konsep Dasar Kimia Analitik . Jakarta: UI Press.

Okdayani, Y. (2010). Penuntun Pratikum Dasar-Dasar Kimia Analitik. Jambi:

Univesitas Jambi.

Sri Elfina, S. D. (2023). Penuntun Praktikum Analisis Gravimetri. Padang:

Politeknik ATI.

IX. Lampiran

IKA (Instruksi Kerja Alat) Oven :

1. Menggunakan alat pelindung diri (APD) seperti jas laboratorium, masker, dan juga hand gloves/sarung tangan.

2. Dimasukkan peralatan (cawan penguap beserta sampel)secara rapi ke dalam oven laboratorium.

3. Lalu, dihidupkan oven laboratorium dengan cara menekan tombol on, dan tunggu hingga display pada oven hidup.

(15)

15

4. Lalu diatur suhu yakni 105 C dengan waktu 2-3 jam dengan cara memutar tombol pemutar lalu ditekan apabila sudah selesai melakukan pengaturan.

Referensi

Dokumen terkait

ANALISIS PENETAPAN KADAR MINYAK DAN LEMAK PADA LIMBAH SAWIT DENGAN METODE GRAVIMETRI..

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM ANALISIS FARMASI SEDIAN LIQUID DAN SEMISOLID.. PEMERIKSAAN BAHAN BAKU VITAMIN C DENGAN

Pada praktikum kali ini menggunakan metode Destilasi uap adalah ekstraksi senyawa Pada praktikum kali ini menggunakan metode Destilasi uap adalah ekstraksi senyawa kandungan menguap

(Anonim,1995) Gravimetri adalah metode analisis kuntitatif unsur atau senyawa berdasarkan bobotnya yang diawali dengan pengendapan dan diikuti dengan pemisahan dan pemanasan

Gravimetri merupakan salah satu metode analisis kuantitatif suatu zat atau komponen yang telah diketahui dengan cara mengukur berat komponen dalam keadaan murni setelah melalui

Telah dilakukan percobaan dengan judul gravimetri untuk menentukan jumlah mol air kristal yang terikat dalam suatu senyawa dan untuk menentukan kadar sulfat dalam suatu sampel secara gravimetrik.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tujuan Pada praktikum kali ini dilakukan dua percobaan sekaligus yaitu praktikum Analisis Disinfektan atau Klor Aktif Sisa Klor dengan Metode Iodometri dan

Penentuan kadar abu dalam tepung terigu dilakukan dengan metode gravimetri SNI 3751:2018, yaitu mendestruksi sampel pada suhu tinggi di dalam furnace tanpa terjadi nyala api sampai