• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktikum Minyak Kayu Manis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Praktikum Minyak Kayu Manis"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

LAPORAN PRAKTIKUM

LAPORAN PRAKTIKUM

Mata Kuliah Pilihan Atsiri Mata Kuliah Pilihan Atsiri

Distilasi Kulit Kayu Manis

Distilasi Kulit Kayu Manis (Cinnamomum burmanii)

(Cinnamomum burmanii)

Dengan Distilasi Uap

Dengan Distilasi Uap

Disusun oleh :

Disusun oleh :

KELOMPOK PRAKTIKUM MKP ATSIRI

KELOMPOK PRAKTIKUM MKP ATSIRI

Nanik

Nanik Damayanti Damayanti L0C L0C 009 009 048048 Pratama

Pratama Agin Agin Kusumawardhana Kusumawardhana L0C L0C 009 009 054054 Ferida

Ferida SulistyaninSulistyaningrum grum L0C L0C 009 009 063063

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA

PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS DIPONEGORO

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

SEMARANG

2011

2011

(3)

BAB I BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang 1.1 Latar belakang

Minyak atsiri atau yang disebut juga dengan essential oils, etherial oils, atau volatile Minyak atsiri atau yang disebut juga dengan essential oils, etherial oils, atau volatile oils adalah salah satu komoditi yang memiliki potensi besar di Indonesia. Minyak atsiri oils adalah salah satu komoditi yang memiliki potensi besar di Indonesia. Minyak atsiri adalah ekstrak alami dari jenis tumbuhan tertentu, baik berasal dari daun, bunga, kayu, adalah ekstrak alami dari jenis tumbuhan tertentu, baik berasal dari daun, bunga, kayu, biji-  bijian bahkan putik bunga. Meskipun banyak jenis minyak atsiri yang bisa diproduksi di   bijian bahkan putik bunga. Meskipun banyak jenis minyak atsiri yang bisa diproduksi di

Indonesia, baru sebagian kecil jenis minyak atsiri yang telah diusahakan di Indonesia. Indonesia, baru sebagian kecil jenis minyak atsiri yang telah diusahakan di Indonesia.

Peluang pasar komoditi minyak atsiri ini masih terbuka luas baik di dalam maupun luar  Peluang pasar komoditi minyak atsiri ini masih terbuka luas baik di dalam maupun luar  negeri. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, bahwa hanya sebagian kecil jenis minyak  negeri. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, bahwa hanya sebagian kecil jenis minyak  atsiri yang telah diproduksi di Indonesia. Pada proses penyulingan minyak atsiri dibutuhkan atsiri yang telah diproduksi di Indonesia. Pada proses penyulingan minyak atsiri dibutuhkan waktu sekitar 6 - 8 jam dengan bahan baku 400 kg daun memliki kadar persen rendemen waktu sekitar 6 - 8 jam dengan bahan baku 400 kg daun memliki kadar persen rendemen sebesar 2% (Ernest Geunther).

sebesar 2% (Ernest Geunther).

Minyak dari batang kulit kayu manis adalah jenis rempah-rempah yang banyak  Minyak dari batang kulit kayu manis adalah jenis rempah-rempah yang banyak  digunakan sebagai bahan pemberi aroma dan citarasa dalam makanan dan minuman, dan digunakan sebagai bahan pemberi aroma dan citarasa dalam makanan dan minuman, dan   bahan aditif pada pembuatan parfum serta obat-obatan.. Minyak kayu manis selain   bahan aditif pada pembuatan parfum serta obat-obatan.. Minyak kayu manis selain me-ngandung sinnamaldehida juga me-me-ngandung senyawa-senyawa lain seper-ti benzaldehida, ngandung sinnamaldehida juga me-ngandung senyawa-senyawa lain seper-ti benzaldehida, limonen, 1,8-sineol, -copaena, bornil asetat, -caryofilen, 1,4-terpineol, -cadinena, limonen, 1,8-sineol, -copaena, bornil asetat, -caryofilen, 1,4-terpineol, -cadinena, trans-cinna-maldehida, trans-cinnamil asetat, miris-tisin, coumarin, asam tetradecanoat (Lawless, cinna-maldehida, trans-cinnamil asetat, miris-tisin, coumarin, asam tetradecanoat (Lawless, 2002). Hasil penyulingan kulit

2002). Hasil penyulingan kulit C. burmanii, C. zeylanicumC. burmanii, C. zeylanicum dandan C. cassiaC. cassia yang ditanam diyang ditanam di Kebun Per-cobaan Cimanggu Bogor mengha-silkan minyak berturut-turut 1,75; 2,0; dan Kebun Per-cobaan Cimanggu Bogor mengha-silkan minyak berturut-turut 1,75; 2,0; dan 1,50%. Selain dari kulitnya, daun kayu manis juga biasa disuling menjadi minyak daun 1,50%. Selain dari kulitnya, daun kayu manis juga biasa disuling menjadi minyak daun kayumanis (

kayumanis (cinnamon leaf oil cinnamon leaf oil ). Namun demikian minyak daun). Namun demikian minyak daun C. ZeylanicumC. Zeylanicum mengandungmengandung eugenol sebagai komponen utamanya (80 - 90%), sedangkan kandungan utama minyak daun eugenol sebagai komponen utamanya (80 - 90%), sedangkan kandungan utama minyak daun C. burmanii

C. burmanii dandan C. cassiaC. cassia sama dengan minyak kulitnya, yaitu sinnamaldehida (Leung,sama dengan minyak kulitnya, yaitu sinnamaldehida (Leung, 1980).

1980). Kandungan terbeKandungan terbesar dalam minysar dalam minyak kayu manak kayu manis adalah eugenois adalah eugenol, sekitar 80-90%l, sekitar 80-90%.. Minyak ini diperoleh dari penyulingan atau destilasi air dan uap, kandungan minyak yang Minyak ini diperoleh dari penyulingan atau destilasi air dan uap, kandungan minyak yang diperoleh tergantung pada cara penyulingannya (Rismunandar dan Paimin, 2001).

diperoleh tergantung pada cara penyulingannya (Rismunandar dan Paimin, 2001).

Permintaan minyak atsiri ini pun diperkirakan terus meningkat dengan bertambahnya Permintaan minyak atsiri ini pun diperkirakan terus meningkat dengan bertambahnya   populasi penduduk dunia. Kegunaan minyak atsiri sangat banyak, tergantung dari jenis   populasi penduduk dunia. Kegunaan minyak atsiri sangat banyak, tergantung dari jenis

tumbuhan yang diambil hasil sulingnya. tumbuhan yang diambil hasil sulingnya.

(4)

Minyak atsiri ini digunakan sebagai bahan baku minyak wangi, kosmetik dan Minyak atsiri ini digunakan sebagai bahan baku minyak wangi, kosmetik dan obat ± obatan. Industri komestik dan minyak wangi menggunakan minyak atsiri sebagai obat ± obatan. Industri komestik dan minyak wangi menggunakan minyak atsiri sebagai   bahan pembuatan sabun, pasta gigi, samphoo, lotion dan parfum. Industri makanan   bahan pembuatan sabun, pasta gigi, samphoo, lotion dan parfum. Industri makanan menggunakan minyak atsiri sebagai penyedap atau penambah cita rasa. Selama ini daun menggunakan minyak atsiri sebagai penyedap atau penambah cita rasa. Selama ini daun cengkeh kurang dimanfaatkan oleh para petani cengkeh sehingga terbuang begitu saja, cengkeh kurang dimanfaatkan oleh para petani cengkeh sehingga terbuang begitu saja,  padahal daun cengkeh dapat di kembangkan pengolahannya.

 padahal daun cengkeh dapat di kembangkan pengolahannya.

Dalam penelitia

Dalam penelitian n ini minyak ini minyak atsiratsiri yi yang di ang di hasilkan dari kayu hasilkan dari kayu manis dmanis diambil dengaiambil dengann metode distilasi uap. Beberapa metode destilasi yang popular dilakukan di berbagai metode distilasi uap. Beberapa metode destilasi yang popular dilakukan di berbagai  perusahaan industri penyulingan minyak atsiri adalah Metode destilasi kering (langsung dari  perusahaan industri penyulingan minyak atsiri adalah Metode destilasi kering (langsung dari  bahannya tanpa menggunakan air) metode ini paling sesuai untuk bahan tanaman yang kering  bahannya tanpa menggunakan air) metode ini paling sesuai untuk bahan tanaman yang kering dan untuk minyak-minyak yang tahan pemanasan dan Destilasi air, meliputi destilasi air dan dan untuk minyak-minyak yang tahan pemanasan dan Destilasi air, meliputi destilasi air dan uap air dan destilasi uap air langsung. Metode ini dapat digunakan untuk bahan kering uap air dan destilasi uap air langsung. Metode ini dapat digunakan untuk bahan kering maupun bahan segar dan terutama digunakan untuk minyak-minyak yang kebanyakan dapat maupun bahan segar dan terutama digunakan untuk minyak-minyak yang kebanyakan dapat rusak akibat panas kering.

rusak akibat panas kering.

Pada praktikum kali ini menggunakan metode Destilasi uap adalah ekstraksi senyawa Pada praktikum kali ini menggunakan metode Destilasi uap adalah ekstraksi senyawa kandungan menguap (minyak atsiri) dari bahan (segar atau simplisia) dengan uap air  kandungan menguap (minyak atsiri) dari bahan (segar atau simplisia) dengan uap air   berdasarkan peristiwa tekanan partial senyawa kandungan menguap dengan fase uap air dari  berdasarkan peristiwa tekanan partial senyawa kandungan menguap dengan fase uap air dari ketel secara kontinu sampai sempurna dan diakhiri dengan kondensasi fase uap campuran ketel secara kontinu sampai sempurna dan diakhiri dengan kondensasi fase uap campuran (senyawa kandungan menguap ikut terdestilasi) menjadi destilat air bersama senyawa (senyawa kandungan menguap ikut terdestilasi) menjadi destilat air bersama senyawa kandungan yang memisah sempurna atau memisah sebahagian. Destilasi uap, bahan kandungan yang memisah sempurna atau memisah sebahagian. Destilasi uap, bahan (simplisia) benar±benar tidak tercelup ke air yang mendidih, namun di lewati uap air  (simplisia) benar±benar tidak tercelup ke air yang mendidih, namun di lewati uap air  sehingga senyawa kandungan menguap ikut terdestilasi.

sehingga senyawa kandungan menguap ikut terdestilasi.

1.2 Perumusan Masalah 1.2 Perumusan Masalah

Kayu manis merupakan bagian dari tanaman yang selama ini kurang dimanfaatkan Kayu manis merupakan bagian dari tanaman yang selama ini kurang dimanfaatkan oleh petani minyak kayu manis dan masyarakat sehingga batangnya kurang termanfaatkan. oleh petani minyak kayu manis dan masyarakat sehingga batangnya kurang termanfaatkan. Kayu manis ini apabila dikembangkan pengolahanya akan diperoleh minyak kayu Kayu manis ini apabila dikembangkan pengolahanya akan diperoleh minyak kayu manis(cinnamal dehid), sehingga bernilai ekonomis. Dalam penelitian ini bahan baku yang manis(cinnamal dehid), sehingga bernilai ekonomis. Dalam penelitian ini bahan baku yang digunakan berupa batang kayu man

digunakan berupa batang kayu manis dengan bahan variable I adalah ½ cup dan is dengan bahan variable I adalah ½ cup dan variable II ¾variable II ¾ cup.

cup.

Dari uraian masalah diatas, maka dapat dirumuskan bahwa permasalahan yang akan Dari uraian masalah diatas, maka dapat dirumuskan bahwa permasalahan yang akan dibahas pada penelitian ini adalah membandingkan kualitas minyak yang dihasilkan dari dibahas pada penelitian ini adalah membandingkan kualitas minyak yang dihasilkan dari   bahan variable I adalah ½ cup dan variable II ¾ cup Dalam penelitian ini juga, peneliti   bahan variable I adalah ½ cup dan variable II ¾ cup Dalam penelitian ini juga, peneliti

(5)

sendiri ingin mengetahui apakah minyak atsiri yang dihasilkan dengan metode distilasi uap sendiri ingin mengetahui apakah minyak atsiri yang dihasilkan dengan metode distilasi uap ini menghasilkan rendemen lebih tinggi daripada metode lain yang pernah dilakukan.

ini menghasilkan rendemen lebih tinggi daripada metode lain yang pernah dilakukan.

Dengan adanya penelitian ini, peneliti bisa mengetahui metode mana yang bagus Dengan adanya penelitian ini, peneliti bisa mengetahui metode mana yang bagus digunakan untuk menghasilkan minyak atsiri dengan rendemen tertinggi dan yang bernilai digunakan untuk menghasilkan minyak atsiri dengan rendemen tertinggi dan yang bernilai ekonomis.

ekonomis.

1.3 Tujuan Kegiatan 1.3 Tujuan Kegiatan

1.

1. MengaMengamati mati dan dan mempelajamempelajari ri kualitakualitas s minyak minyak atsatsiri iri yang yang dihasidihasilkan lkan dari dari kayu kayu manismanis dengan cara distilasi

dengan cara distilasi 2.

2. Mengekstrak Kulit Kayu Manis (Cinnamomum burmanii) dari sampel (Kayu Manis) denganMengekstrak Kulit Kayu Manis (Cinnamomum burmanii) dari sampel (Kayu Manis) dengan  proses distilasi uap

 proses distilasi uap 3.

3. Melakukan analisa bilangan asam, bilangan penyabunan, indeks bias, putaran optik Melakukan analisa bilangan asam, bilangan penyabunan, indeks bias, putaran optik  dan bobot jenis dari minyak yang dihasilkan.

dan bobot jenis dari minyak yang dihasilkan. 4.

4. Menentukan kadar CinnMenentukan kadar Cinnamicaldehyde amicaldehyde yang terkandyang terkandung dalam Kulit Kayu Manisung dalam Kulit Kayu Manis

1.4

1.4 Manfaat PenelitianManfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat menberikan informasi mengenai pemanfaatan kayu manis Penelitian ini diharapkan dapat menberikan informasi mengenai pemanfaatan kayu manis sebagai bahan baku pembuatan minyak atsiri serta dapat memberikan nilai tambah secara sebagai bahan baku pembuatan minyak atsiri serta dapat memberikan nilai tambah secara tidak langsung bagi petani kayu manis dan produsen minyak atsiri kayu manis. Selain itu dari tidak langsung bagi petani kayu manis dan produsen minyak atsiri kayu manis. Selain itu dari  penelitian ini kita dapat mengetahui proses distilasi uap untuk mendapatkan minyak dari kulit  penelitian ini kita dapat mengetahui proses distilasi uap untuk mendapatkan minyak dari kulit

kayu manis. kayu manis.

(6)

BAB II BAB II TINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA 2.1. KAYU MANIS 2.1. KAYU MANIS

Kulit manis atau lebih dikenal dengan nama yang kurang tepat kayu manis Kulit manis atau lebih dikenal dengan nama yang kurang tepat kayu manis ((Cinnamomum verum, synonym C. zeylanicumCinnamomum verum, synonym C. zeylanicum) ialah sejenis) ialah sejenis  pohon pohon penghasilpenghasil rempah-

rempah-rempah

rempah. Termasuk ke dalam jenis rempah-rempah yang amat beraroma, manis, dan pedas.. Termasuk ke dalam jenis rempah-rempah yang amat beraroma, manis, dan pedas. Orang biasa menggunakan rempah-rempah ke dalam makanan yang dibakar manis,

Orang biasa menggunakan rempah-rempah ke dalam makanan yang dibakar manis, anggur anggur 

 panas.  panas.

Dibudidayakan untuk diambil kulit kayunya, di daerah

Dibudidayakan untuk diambil kulit kayunya, di daerah pegunpegunungan sampai ketinggianungan sampai ketinggian 1.500 m. Tinggi pohon 1-12 m, daun lonjong atau bulat telur, warna hijau, daun muda 1.500 m. Tinggi pohon 1-12 m, daun lonjong atau bulat telur, warna hijau, daun muda  berwarna merah. Kulit berwarna kelabu; dijual dalam bentuk

 berwarna merah. Kulit berwarna kelabu; dijual dalam bentuk kering, setelah dibersihkan kulitkering, setelah dibersihkan kulit   bagian luar, dijemur dan digolongkan menurut panjang asal kulit (dari dahan atau ranting)   bagian luar, dijemur dan digolongkan menurut panjang asal kulit (dari dahan atau ranting)

(Haris, 1990). (Haris, 1990).

2.1.1. Klasifikasi dan Morfologi Kayu Manis 2.1.1. Klasifikasi dan Morfologi Kayu Manis

Sistematika kayu manis

Sistematika kayu manis menumenurut Rismunandar dan rut Rismunandar dan Paimin (2001), sebagai berikut:Paimin (2001), sebagai berikut: Kingdom

Kingdom : : PlantaePlantae Divisi

Divisi : : GymnospermaeGymnospermae Subdivisi

Subdivisi : : SpermatophytaSpermatophyta Kelas

Kelas : : DicotyledonaeDicotyledonae Sub

Sub kelas kelas : : DialypetalaeDialypetalae Ordo

Ordo : : PolicarpicaePolicarpicae Famili

Famili : : LauraceaeLauraceae Genus

Genus : : CinnaCinnamomummomum Spesies :

Spesies :Cinnamomum burmanniiCinnamomum burmannii

Daun kayu manis duduknya bersilang atau dalam rangkaian spiral. Panjangnya sekitar  Daun kayu manis duduknya bersilang atau dalam rangkaian spiral. Panjangnya sekitar  9±12 cm dan lebar 3,4±5,4 cm, tergantung jenisnya. Warna pucuknya kemerahan, sedangkan 9±12 cm dan lebar 3,4±5,4 cm, tergantung jenisnya. Warna pucuknya kemerahan, sedangkan daun tuanya hijau tua. Bunganya berkelamin dua atau bunga sempurna dengan warna kuning, daun tuanya hijau tua. Bunganya berkelamin dua atau bunga sempurna dengan warna kuning, ukurannya kecil. Buahnya adalah buah buni, berbiji satu dan berdaging. Bentuknya bulat ukurannya kecil. Buahnya adalah buah buni, berbiji satu dan berdaging. Bentuknya bulat

(7)

memanjang, buah muda berwarna hijau tua dan buah tua berwarna ungu tua (Rismunandar  memanjang, buah muda berwarna hijau tua dan buah tua berwarna ungu tua (Rismunandar  dan Paimin, 2001).

dan Paimin, 2001).

Minyak kayu manis adalah minyak atsiri yang didapatkan dari tumbuhan kayu Minyak kayu manis adalah minyak atsiri yang didapatkan dari tumbuhan kayu manis. Patokan mutu

manis. Patokan mutu cinnamon bark oil cinnamon bark oil menurutmenurut Essential oil Association of  Essential oil Association of  USA

USA(EOA) meliputi sifat ala(EOA) meliputi sifat alami dan kimiawi (lihat tabel 1).mi dan kimiawi (lihat tabel 1).

Tabel 1. Spesifikasi Minyak Atsiri Kayu Manis Tabel 1. Spesifikasi Minyak Atsiri Kayu Manis

No.

No. Parameter Parameter Zat/UkuranZat/Ukuran

1

1 Warna, Warna, PenampilaPenampilan,n, dan bau

dan bau

cairan kuning dengan cairan kuning dengan  bau kayu manis dan  bau kayu manis dan

rasa pedas yang rasa pedas yang membakar; membakar; 2

2 Berat Berat jenis jenis pada pada 252500C C 1,010 1,010 sampai sampai 1,030;1,030; 3

3 PutaraPutaran n optik optik 00 00 sampai sampai 20 20 ;; 4

4 RefractiRefractive ve index,index, 200C 200C 1.5730 sampai 1.5730 sampai 1.5910; 1.5910; 5 Kandungan 5 Kandungan cinnamicaldehyde cinnamicaldehyde 55 % sampai 78 % 55 % sampai 78 % 6

6 Kelarutan Kelarutan dalamdalam alkohol 70% alkohol 70%

larut dalam 3 volume larut dalam 3 volume

((http://repositohttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456ry.usu.ac.id/bitstream/123456789/16963/4/Chap789/16963/4/Chapter%20II.pdf ter%20II.pdf ))

Komponen kimia dalam minyak sinnamon adalah sinamat aldehide (Cinnamic aldehyde), Komponen kimia dalam minyak sinnamon adalah sinamat aldehide (Cinnamic aldehyde), Eugenol, methyl-n-amyl Ketene, furfural, 1- - Pinene, 1-Phellandrene, p-Cymene, Eugenol, methyl-n-amyl Ketene, furfural, 1- - Pinene, 1-Phellandrene, p-Cymene,   benzaldehyde, nonyl aldehyd, hydrocinnamic aldehyde, cuminaldehyde, 1-Linalool,   benzaldehyde, nonyl aldehyd, hydrocinnamic aldehyde, cuminaldehyde, 1-Linalool,

kariofilene, Linalyl Isobutyrate (Ketaren, 1985). kariofilene, Linalyl Isobutyrate (Ketaren, 1985).

((http://etd.eprints.ums.ac.id/7993/2/K100050223.pdf http://etd.eprints.ums.ac.id/7993/2/K100050223.pdf ))

Kulit kayu manis adalah jenis rempah-rempah yang banyak digunakan sebagai bahan Kulit kayu manis adalah jenis rempah-rempah yang banyak digunakan sebagai bahan  pemberi aroma dan citarasa dalam makanan dan minuman, dan bahan aditif pada pembuatan  pemberi aroma dan citarasa dalam makanan dan minuman, dan bahan aditif pada pembuatan   parfum serta obat-obatan. Kulit kayu manis mengandung minyak atsiri dan oleoresin.   parfum serta obat-obatan. Kulit kayu manis mengandung minyak atsiri dan oleoresin.

(8)

Penelitian ini mempelajari proses pengambilan minyak atsiri dan oleoresin dari kulit kayu Penelitian ini mempelajari proses pengambilan minyak atsiri dan oleoresin dari kulit kayu manis dengan proses distilasi. Kulit kayu manis yang digunakan adalah kulit kayu manis jenis manis dengan proses distilasi. Kulit kayu manis yang digunakan adalah kulit kayu manis jenis Cinnamomum burmannii asal Sumatera Barat.Sebelum didistilasi kulit kayu manis terlebih Cinnamomum burmannii asal Sumatera Barat.Sebelum didistilasi kulit kayu manis terlebih dahulu di haluskan. Kulit kayu manis yang telah dihaluskan kemudian diletakkan diatas pelat dahulu di haluskan. Kulit kayu manis yang telah dihaluskan kemudian diletakkan diatas pelat   berlubang dalam ketel distilasi. Proses distilasi dimulai dengan mengalirkan uap ke dalam   berlubang dalam ketel distilasi. Proses distilasi dimulai dengan mengalirkan uap ke dalam ketel distilasi. Proses ini berlangsung pada tekanan atmosfir. Minyak yang diperoleh ketel distilasi. Proses ini berlangsung pada tekanan atmosfir. Minyak yang diperoleh dipisahkan secara dekantasi dan sentrifugasi. Residu hasil distilasi yaitu padatan kulit kayu dipisahkan secara dekantasi dan sentrifugasi. Residu hasil distilasi yaitu padatan kulit kayu manis selanjutnya didistilasi dengan pelarut

manis selanjutnya didistilasi dengan pelarut untuk diambil oleoresinnya.untuk diambil oleoresinnya.

Pemisahan pelarut dan oleoresin dilakukan cara penguapan secara vakum.Pengaruh Pemisahan pelarut dan oleoresin dilakukan cara penguapan secara vakum.Pengaruh   perolehan dan mutu minyak atsiri dipelajari dengan menvariasikan ukuran kulit kayu manis   perolehan dan mutu minyak atsiri dipelajari dengan menvariasikan ukuran kulit kayu manis (1 cm, 8-10 mesh, 14-18 mesh, 18-20 mesh) dan waktu penyulingan (1-4 jam), sedangkan (1 cm, 8-10 mesh, 14-18 mesh, 18-20 mesh) dan waktu penyulingan (1-4 jam), sedangkan   pengaruh perolehan oleoresin dipelajari dengan menvariasikan ukuran kulit kayu manis   pengaruh perolehan oleoresin dipelajari dengan menvariasikan ukuran kulit kayu manis (14-18 mesh dan 50-60 mesh), waktu pengontakan (1 dan 4 jam), temperatur (40 dan 70 oC), dan 18 mesh dan 50-60 mesh), waktu pengontakan (1 dan 4 jam), temperatur (40 dan 70 oC), dan   jenis pelarut (n-heksan, etanol dan isopropanol).Hasil penelitian menunjukkan perolehan   jenis pelarut (n-heksan, etanol dan isopropanol).Hasil penelitian menunjukkan perolehan minyak tertinggi dicapai pada ukuran kulit kayu manis 14-18 mesh dan waktu yang efektif  minyak tertinggi dicapai pada ukuran kulit kayu manis 14-18 mesh dan waktu yang efektif  untuk proses distilasi adalah 3 jam. Mutu minyak atsiri yang dihasilkan dengan proses untuk proses distilasi adalah 3 jam. Mutu minyak atsiri yang dihasilkan dengan proses distilasi dapat memenuhi standar SNI. Perolehan oleoresin dipengaruhi oleh jenis pelarut dan distilasi dapat memenuhi standar SNI. Perolehan oleoresin dipengaruhi oleh jenis pelarut dan temperatur. Perolehan oleoresin meningkat dengan meningkatnya temperatur dan perolehan temperatur. Perolehan oleoresin meningkat dengan meningkatnya temperatur dan perolehan oleoresin tertinggi dicapai dengan pelarut etanol.

oleoresin tertinggi dicapai dengan pelarut etanol.

1.3

1.3 Distilasi Minyak AtsiriDistilasi Minyak Atsiri

Didunia komersil, metode destilasi/penyulingan minyak atsiri dapat dilakukan dengan 3 cara, Didunia komersil, metode destilasi/penyulingan minyak atsiri dapat dilakukan dengan 3 cara, antara lain :

antara lain :

1.

1. Penyulingan dengan sistem rebus (Water DistillatiPenyulingan dengan sistem rebus (Water Distillati on)on) 2.

2. Penyulingan dengan air dan uap (Water and Steam DistilPenyulingan dengan air dan uap (Water and Steam Distil lation)lation) 3.

3. Penyulingan dengan uap langsung (Direct Penyulingan dengan uap langsung (Direct Steam Distillation)Steam Distillation)

Penerapan penggunaan metode tersebut didasarkan atas beberapa pertimbangan seperti jenis Penerapan penggunaan metode tersebut didasarkan atas beberapa pertimbangan seperti jenis   bahan baku tanaman, karakteristik minyak, proses difusi minyak dengan air panas,   bahan baku tanaman, karakteristik minyak, proses difusi minyak dengan air panas, dekomposisi minyak akibat efek panas, efisiensi produksi dan alasan nilai ekonomis serta dekomposisi minyak akibat efek panas, efisiensi produksi dan alasan nilai ekonomis serta efektifitas produksi.

(9)

((http://lansida.bloghttp://lansida.blogspot.com/2010/12/prosespot.com/2010/12/proses-penyulingan-minyak-s-penyulingan-minyak-atsiri.htmlatsiri.html)) 1.4Distilasi Minyak Kayu Manis

1.4Distilasi Minyak Kayu Manis

Pada praktikum ini jenis distilasi yang digunakan adalah distilasi uap. Pada sistem ini Pada praktikum ini jenis distilasi yang digunakan adalah distilasi uap. Pada sistem ini  bahan baku tidak kontak langsung dengan air maupun api namun hanya uap bertekanan tinggi  bahan baku tidak kontak langsung dengan air maupun api namun hanya uap bertekanan tinggi yang difungsikan untuk menyuling minyak. Prinsip kerja metode ini adalah membuat uap yang difungsikan untuk menyuling minyak. Prinsip kerja metode ini adalah membuat uap   bertekanan tinggi didalam boiler, kemudian uap tersebut dialirkan melalui pipa dan masuk    bertekanan tinggi didalam boiler, kemudian uap tersebut dialirkan melalui pipa dan masuk  ketel yang berisi bahan baku. Uap yang keluar dari ketel dihubungkan dengan kondensor. ketel yang berisi bahan baku. Uap yang keluar dari ketel dihubungkan dengan kondensor. Cairan kondensat yang berisi campuran minyak dan air dipisahkan dengan separator yang Cairan kondensat yang berisi campuran minyak dan air dipisahkan dengan separator yang sesuai berat jenis minyak. Penyulingan dengan metode ini biasa dipakai untuk bahan baku sesuai berat jenis minyak. Penyulingan dengan metode ini biasa dipakai untuk bahan baku yang membutuhkan tekanan tinggi pada proses pengeluaran minyak dari sel tanaman, yang membutuhkan tekanan tinggi pada proses pengeluaran minyak dari sel tanaman, misalnya gaharu, cendana, dll.

misalnya gaharu, cendana, dll.

Bahan yang disuling biasanya berupa campuran daun, ranting dan sisa potongan kulit. Bahan yang disuling biasanya berupa campuran daun, ranting dan sisa potongan kulit. Pada penyulingan Skala Rakyat, unit penyulingan biasanya berlokasi pada tanah dan dekat Pada penyulingan Skala Rakyat, unit penyulingan biasanya berlokasi pada tanah dan dekat sungai atau air mengalir. Hal ini bertujuan agar supaya air sungai tersebut dapat digunakan sungai atau air mengalir. Hal ini bertujuan agar supaya air sungai tersebut dapat digunakan sebagai air pendingin. Condenser biasanya terbuat dari bambu. Ketel biasnya buatan local, sebagai air pendingin. Condenser biasanya terbuat dari bambu. Ketel biasnya buatan local, dan konstruksinya hampir sama dengan ketel

dan konstruksinya hampir sama dengan ketel yang digunakan untuk penyulingan minyak anisyang digunakan untuk penyulingan minyak anis   bintang. Bahan yang disuling biasanya terdiri dari 70 persen daun dan 30 persen cabang dan   bintang. Bahan yang disuling biasanya terdiri dari 70 persen daun dan 30 persen cabang dan dahan. Setiap 133,3 lb (1 pikul) bahan yang dimasukkan kedalam ketel, jumlah air yang dahan. Setiap 133,3 lb (1 pikul) bahan yang dimasukkan kedalam ketel, jumlah air yang ditambahkan sekitar 2.5 pikul. Ketel dipanasi dengan api yang agak lemah, untuk  ditambahkan sekitar 2.5 pikul. Ketel dipanasi dengan api yang agak lemah, untuk  menghindari kehilangan minyak akibat kondensasi yang tidak sempurna.

menghindari kehilangan minyak akibat kondensasi yang tidak sempurna.

Sebagai pengganti proses kohobasi, para pengusaha penyulingan menggunakan Sebagai pengganti proses kohobasi, para pengusaha penyulingan menggunakan sederetan labu florentine. Pada labu pertama minyak kayu manis akan terpisah dan berada sederetan labu florentine. Pada labu pertama minyak kayu manis akan terpisah dan berada dibawah lapisan air, sedangakan bagian air

dibawah lapisan air, sedangakan bagian air masih berwarna keruh karena masih mengandungmasih berwarna keruh karena masih mengandung sejumlah minyak kayu manis. Minyak yang tersuspensi dalam air ini, secara bertahap akan sejumlah minyak kayu manis. Minyak yang tersuspensi dalam air ini, secara bertahap akan memisah pada labu yang kedua, air

memisah pada labu yang kedua, air suling menjadi jernih karena minyak telah tsuling menjadi jernih karena minyak telah t erpisah secaraerpisah secara sempurna. Apabila air tersebut telah jernih, maka dapat dialirkan kembali dalam ketel suling. sempurna. Apabila air tersebut telah jernih, maka dapat dialirkan kembali dalam ketel suling. Lama penyulingan biasanya 3 jam, namun dapat lebih lama jika intensitas nyala api lebih Lama penyulingan biasanya 3 jam, namun dapat lebih lama jika intensitas nyala api lebih kecil.

kecil.

Rendemen minyak yang dihasilkan sekitar 0,3 - 0,7 persen. Khususnya penyulingan dari Rendemen minyak yang dihasilkan sekitar 0,3 - 0,7 persen. Khususnya penyulingan dari  bahan daun saja menghasilkan rendemen minyak sekitar 0,45 persen sedangkan dari ranting  bahan daun saja menghasilkan rendemen minyak sekitar 0,45 persen sedangkan dari ranting

menghasilkan rendemen sekitar 0,2 persen. menghasilkan rendemen sekitar 0,2 persen.

(10)

Mutu minyak yang dihasilkan tergantung dari bahan (daun) yang disuling dan musim panen. Mutu minyak yang dihasilkan tergantung dari bahan (daun) yang disuling dan musim panen. Pada musim hujan dan musim semi, rendemen minyak dari daun dan ranting lebih tinggi Pada musim hujan dan musim semi, rendemen minyak dari daun dan ranting lebih tinggi dibandingkan dengan daun pada musim panas dan musim gugur. Kadar aldhida (terutama dibandingkan dengan daun pada musim panas dan musim gugur. Kadar aldhida (terutama smamat aldehida) dalam minyak kayu manis Tiongkok berkisar antara 70 - 95 persen.

smamat aldehida) dalam minyak kayu manis Tiongkok berkisar antara 70 - 95 persen. Proses destilasi uap yang dilakukan pada percobaan ini

Proses destilasi uap yang dilakukan pada percobaan ini dilakukan untuk menghasilkandilakukan untuk menghasilkan minyak k

minyak kulit kayu mulit kayu manis denganis dengan waktu an waktu proses proses optimum, optimum, diperoleh pada penediperoleh pada penelitialitiann  pendahuluan. Pengecilan ukuran kulit kayu manis yang akan digunakan dalam

 pendahuluan. Pengecilan ukuran kulit kayu manis yang akan digunakan dalam proses distilasiproses distilasi diperlukan dengan tujuan untuk meningkatkan luas permukaan sehingga memudahkan diperlukan dengan tujuan untuk meningkatkan luas permukaan sehingga memudahkan minyak kulit kayu manis tersebutterekstrak. Uap hasil pemanasan air akan

minyak kulit kayu manis tersebutterekstrak. Uap hasil pemanasan air akan membawa minyak membawa minyak  dari kelenjar minyak kulit kayu manis kemudian uap tersebut dikondensasikan oleh dari kelenjar minyak kulit kayu manis kemudian uap tersebut dikondensasikan oleh kondensor sehingga akan dihasilkan minyak dan air pada penampung minyak. Skema proses kondensor sehingga akan dihasilkan minyak dan air pada penampung minyak. Skema proses distilasi minyak kulit kayu manis dapat dilihat pada gambar 1

distilasi minyak kulit kayu manis dapat dilihat pada gambar 1

Kulit kayu manis Kulit kayu manis

Kulit dirajang dengan ukuran 5 mm x 5 mm Kulit dirajang dengan ukuran 5 mm x 5 mm

Kayu manis diekstrak dengan destilasi uap selama 6 jam Kayu manis diekstrak dengan destilasi uap selama 6 jam

Minyak dipisahkan dari air dengan Na2SO4 a

Minyak dipisahkan dari air dengan Na2SO4 a nhidratnhidrat

Volume minyak diukur Volume minyak diukur

(11)

Minyak di analisa Minyak di analisa

G

Gambar 1. Skema proses distilasi minyak kayu manisambar 1. Skema proses distilasi minyak kayu manis

Parameter yang diamati dari minyak kulit kayu manis yang didapatkan meliputi bilangan Parameter yang diamati dari minyak kulit kayu manis yang didapatkan meliputi bilangan asam, bilangan penyabunan, indeks bias, kadar minyak, putaran optik dan bobot jenis dari asam, bilangan penyabunan, indeks bias, kadar minyak, putaran optik dan bobot jenis dari minyak.

(12)

BAB III BAB III METODELO

METODELOGGI PENELITIANI PENELITIAN

3.1

3.1 Bahan dan Alat yang DigunakanBahan dan Alat yang Digunakan 3.1.1 Bahan yang Digunakan 3.1.1 Bahan yang Digunakan

1.

1. Kayu manis 20 kgKayu manis 20 kg 2.

2. Aquadest 20 lAquadest 20 l 3.1.2 Alat yang Digunakan 3.1.2 Alat yang Digunakan

1.

1. Gelas Gelas ukur ukur  2.

2. Beaker Beaker glassglass 3.

3. Kompor Kompor listrik listrik  4. Timbangan 4. Timbangan 5. Corong 5. Corong 6.

6. Corong Corong pemisahpemisah 7. Refraktometer  7. Refraktometer  8. Polarimeter  8. Polarimeter  9. Piknometer  9. Piknometer  10. Ketel distilasi 10. Ketel distilasi 3.2.3

3.2.3 Gambar Gambar AlatAlat

1.

(13)

4. timbangan 4. timbangan

5.

5. Corong Corong laboratorium laboratorium 6. 6. Corong Corong pemisah pemisah 7. 7. RefraktomeRefraktometerter

8. Polarimeter 8. Polarimeter

3.2

3.2 Rancangan Perlakuan PercobaanRancangan Perlakuan Percobaan

3.2.1

3.2.1 Variabel Variabel TetapTetap      

     Suhu Suhu = = 7878ooCC

     

     Air Air  ==10 liter 10 liter 

3.2.2

3.2.2 Variebel Variebel BebasBebas Kayu

(14)

V

Variabariable le I I = = ½ ½ cup cup dari dari tangki tangki penampunpenampung g bahanbahan V

Variabariabel el II II = = ¾ ¾ cup cup dari dari tangki tangki penampunpenampung g bahanbahan 3.2.3

3.2.3 Variebel Variebel TerikatTerikat      

     Angka asamAngka asam      

     Bilangan penyabunanBilangan penyabunan      

     Kadar minyak Kadar minyak       

     DensitasDensitas      

     Indeks biasIndeks bias

3.3

3.3 Prosedur PercobaanProsedur Percobaan

Proses pengolahan minyak atsiri dengan metode distilasi uap dapat dilakukan melalui Proses pengolahan minyak atsiri dengan metode distilasi uap dapat dilakukan melalui tahapan-tahapan berikut :

tahapan-tahapan berikut :

3.3.1

3.3.1 Tahapan Tahapan Persiapan Persiapan BahanBahan Tahapan persiapan

Tahapan persiapan bahan bahan pertapertama ma kayu mkayu manis yang anis yang masih masih basah basah terlterlebih ebih dahuludahulu dijemur di bawah sinar matahari sampai kering.Setelah kering kayu manis di hancurkan dijemur di bawah sinar matahari sampai kering.Setelah kering kayu manis di hancurkan menjadi serpihan ± serpihan kecil.

menjadi serpihan ± serpihan kecil. 3.3.2

3.3.2 Tahapan Tahapan Proses Distilasi Proses Distilasi UapUap      

     Memasukkan air dalam ketel uap dan memasang tray pada ketel destilasiMemasukkan air dalam ketel uap dan memasang tray pada ketel destilasi      

     Memasukkan kayu manis yang telah dihancurkan ke dalam tray dengan variable 1Memasukkan kayu manis yang telah dihancurkan ke dalam tray dengan variable 1 yaitu ½ cup d

yaitu ½ cup dan variabel II an variabel II ¾ cup k¾ cup kayu manis.ayu manis.      

     Menyalakan kompor gas untuk memanaskan ketel uapMenyalakan kompor gas untuk memanaskan ketel uap      

     Menyalakan pompa air untuk pendingin kondensor Menyalakan pompa air untuk pendingin kondensor       

     Meletakkan beaker gelas pada keluaran minyak (destilat)yang di hasilkanMeletakkan beaker gelas pada keluaran minyak (destilat)yang di hasilkan      

     Pisahkan destilat(berupa minyak dan air) yang dihasilkan dengan corong pemisahPisahkan destilat(berupa minyak dan air) yang dihasilkan dengan corong pemisah untuk mendapatkan minyak kayu manis

untuk mendapatkan minyak kayu manis      

     Analisa densitas,indeks bias,angka asam dan bilangan penyabunanya.Analisa densitas,indeks bias,angka asam dan bilangan penyabunanya. 3.3.3

3.3.3 Tahap Tahap AnalisAnalisaa

1.

1. DensitasDensitas

Menimbang piknometer kosong Menimbang piknometer kosong

Menimbang piknometer yang berisi minyak atsiri ( volume minyak atsiri sesuai dengan Menimbang piknometer yang berisi minyak atsiri ( volume minyak atsiri sesuai dengan volume yang tertera pada piknometer )

(15)

Menghitung densitas dengan rumus Menghitung densitas dengan rumus

Densitas : (massa piknometer isi ) ± ( massa piknometer kosong) Densitas : (massa piknometer isi ) ± ( massa piknometer kosong)

V

Volume Piknometer olume Piknometer 

2.

2. Kadar Minyak AtsiriKadar Minyak Atsiri Menggunakan rumus : Menggunakan rumus :

Kadar

Kadar (rendemen) (rendemen) == 





X 100 %

X 100 %

3.

3. Indeks biasIndeks bias Menggunakan alat r

Menggunakan alat refrakefraktometer tometer 

4.

4. Menentukan Angka asamMenentukan Angka asam

Dengan cara titrasi menggunakan KOH, Kemudian menghitung dengan rumus: Dengan cara titrasi menggunakan KOH, Kemudian menghitung dengan rumus:

Angka

Angka asam asam = = ml ml KOH KOH x x N N KOH x KOH x 56,156,1 Berat sampel minyak atsiri (gr) Berat sampel minyak atsiri (gr)

5.

5. Menentukan Bilangan PenyabunanMenentukan Bilangan Penyabunan Menggunakan Rumus:

Menggunakan Rumus:

Angka

Angka penyabunan penyabunan = = 28,05 28,05 x x (titrasi blangko-titr(titrasi blangko-titrasi asi contoh)contoh) Berat sampel minyak atsiri (gr) Berat sampel minyak atsiri (gr)

(16)

BAB IV BAB IV RIN

RINGGKASAN KEKASAN KEGGIATANIATAN

Minggu ke-4 Desember 2011 Minggu ke-4 Desember 2011

No

No Kegiatan Kegiatan BulanBulan 1

1 2 2 33

Minggu

Minggu ke ke Minggu Minggu ke ke Minggu Minggu keke 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Persiapan

1 Persiapan

y

y Study literaturStudy literatur

y

y Beli Beli alat alat dandan bahan

bahan y

y Pengujian alatPengujian alat

y y PengajuanPengajuan proposal proposal praktikum MKP praktikum MKP 2 Pelaksanaan 2 Pelaksanaan y y praktikumpraktikum y y analisaanalisa 3 Akhir 3 Akhir y y PenyusunanPenyusunan laporan laporan y y PengajuanPengajuan Laporan Laporan

(17)

Gambar

Tabel 1. Spesifikasi Minyak Atsiri Kayu ManisTabel 1. Spesifikasi Minyak Atsiri Kayu Manis

Referensi

Dokumen terkait

kedua larutan tersebut cenderung volatil (mudah menguap).pada tahapan pemisahannya, destilasi ini menggunakan kolom fraksionasi.Kriteria zat / senyawa yang

Penelitian ini merupakan jenis penelitian non eksperimental dengan rancangan penelitian analitik deskriptif. Kulit batang kayu manis didestilasi dengan destilasi uap dan air

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perlakuan pendahuluan (pemeraman, kering angin dan sun drying) dan metode destilasi (destilasi air dan destilasi

Hasil Uji aktivitas antimikroba ketiga jenis bahan tersebut menunjukkan bahwa ada perbedaan penyulingan minyak atsiri antara cara destilasi dan cara ekstraksi Sifat antibakteri

Metode praktikum yang digunakan kali ini adalah analisis kualitatif ekstraksi oksida logam dari lumpur dengan menentukan massa alumina pada tahap terakhir (berat konstan).. HASIL

- Tujuan destilasi uap adalah Untuk memurnikan zat/senyawa cair yang tidak larut dalam air, dan titik didihnya cukup tinggi, sedangkan sebelum zat cair tersebut

Setelah proses ekstraksi tahap selanjutnya ialah proses pemurnian pelarut dari minyak jahe yang terlarut di dalamnya, pada proses pemurnian ini digunakan metode penguapan

Komponen tersebut dapat diperoleh dengan metode ekstraksi dimana ekstraksi merupakan proses pelarutan komponen kimia yang sering digunakan dalam senyawa organik untuk