Disusun Oleh:
Nama : 1. Nouval Imamul Hakim
2. Riki Hasrudin
NISN : 1. 0068877191
2. 3061170056 Program Keahlian : TBSM
PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK DAN BISNIS SEPEDA MOTOR SMK NEGRI 1 CANDIPURO
TAHUN AJARAN 2022/2023
dan berkah-Nya yang telah di beri rahmat dan hidayahnya, sehingga dapat menyelesaikan laporan Hasil praktek kerja lapangan (prakerin), Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah S.W.T atas rahmat serta hidayah Nya sehingga saya dapat menyelesaikan. Selama 12 minggu atau 3 bulan dan juga dapat menyelesaikan penyusunan laporan dengan batas waktu yang di tentukan . Laporan praktik industri saya mengambil judul “ perawatan sistem katup sepeda motor ”. Laporan ini saya susun setelah melakukan praktek industri selama 12 minggu atau 3 bulan.
Sebagai ungkapan rasa terimakasih yang mendalam, penulis hanya mampu mendoakan semoga segala perhatian, bantuan, dorongan, semangat, bimbingan serta do’a yang telah diberikan. Maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Bpk. Sahriyanto, S.Ag., M.Pd. I. Selaku Kepala sekolah SMK Negri 1 Candipuro.
2. Bpk. Mulfi Hardiansyah, S.Pd. Selaku kepala jurusan Teknik dan bisnis sepeda motor SMK Negri 1 Candipuro.
3. Bpk. Mulfi Hardiansyah, S.Pd. Selaku guru pembimbing yang telah bersedia membimbing selama praktik kerja lapangan (prakerin) dan pembuatan laporan.
4. Bpk. Syamsudin Selaku kepala perusahaan.
5. Bpk. Syamsudin Selaku Kepala Bengkel dan Pembimbing praktik kerja lapangan (prakerin) yang selama ini telah membimbing kami dalam melaksanakan praktik kerja lapangan.
6. Semua pihak yang telah banyak membantu yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu dalam penulisan laporan praktik kerja lapangan.
iv
Penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan dalam penulisan laporan ini. Hal ini dikarenakan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran agar penulis dapat mempersembahkan yang lebih baik lagi.
Candipuro, 14 Maret 2023
Penyusun
v
LEMBAR PENGESAHAN ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR LAMPIRAN... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Tujuan ... 2
BAB II PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PRAKERIN) A. Profil Perusahaan ... 4
B. Manajemen Perusahaan ... 4
BAB III DASAR TEORI A. Sistem Electronic Fuel Injection ... 7
B. Komponen Utama Pada Sistem EFI... 7
C. Engine control Unit ... 8
D. Sensosr-sensor Pada Sistem Injeksi ………... 9
E. Klasifikasi Sistem Kontrol ………... 13
BAB IV PERBAIKAN DAN PEMBONGKARAN A. Alat dan Bahan ... 16
B. Prosedur Percobaan ……….. 23
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 27
DAFTAR PUSTAKA... 28
LAMPIRAN – LAMPIRAN ... 29
vi
Lampiran 3. Kesan dan Kesan ... 29 Lampiran 4. Dokumentasi ... 30
vii
Gambar.3.1. Main Board d’ECU ... 8
Gambar.3.2. Micro Controler/ECU ... 8
Gambar.3.3. Throttel Position Sensor ... 9
Gambar.3.4. O2 Sensor... 9
Gambar.3.5. Kurva Perubahan Temperatur ... 10
Gambar.3.6. IAT Sensor ... 12
Gambar.3.7. Crank Position Sensor ... 12
Gambar.3.8. Sekema Liften Kontrol Pada EFI ... 14
Gambar.3.9. Prinsip Sistem Kontrol EFI ... 15
Gambar.3.10. Tanda Penyusun ... 22
Gambar.3.11. Busi ... 23
Gambar.4.1. Akumulator ... 16
Gambar.4.2. Alata-alat Bengkel ... 17
Gambar.4.3. Sikring Tabung ... 17
Gambar.4.4. Multitester Analog dan Digital... 18
Gambar.4.5. Kabel USB typr AB ... 18
Gambar.4.6. d’ECU ... 18
Gambar.4.7. Sensor MAP ... 19
Gambar.4.8. Potentio Meter ... 19
viii
Gambar.4.12. Motor Seteper ...22
ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di lingkungan industri berkembang lebih cepat dibanding dunia pendidikan. Hal itu menambah kesenjangan dan semakin lebarnya antara keadaan yang dipelajari di dunia pendidikan dengan kemajuan dunia industri. Permasalahan lain adalah persaingan untuk mendapatkan pekerjaan yang semakin sulit dan semakin kompetitifnya antar lulusan dalam memperoleh pekerjaan. Jika tidak ada upaya untuk mengantisipasi antara keduanya maka lembaga pendidikan akan semakin jauh ketinggalan dan para lulusan SMK akan semakin sulit untuk mendapat pekerjaan.
Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, jurusan Teknik Bisnis Sepeda Motor SMKN 1 Candipuro sebagai lembaga pendidikan formal dituntut untuk menyiapkan calon lulusan yang terbaik di bidang teknologi dan industri, berdaya saing, serta profesional. Dengan demikian siswa diharapkan memiliki dan menguasai keterampilan dibidang tersebut, baik yang diperoleh dari sekolah maupun di lapangan atau di industri.
Praktik kerja lapangan (prakerin) merupakan bentuk pelatihan yang di ikuti oleh siswa dimana siswa secara langsung menerapkan ilmu pengetahuan yang didapat semasa belajar di sekolah. Dengan melakukan praktik kerja lapangan (prakerin), siswa mendapatkan pengalaman langsung dalam proses produksi di DU/DI sesuai dengan bidangnya, untuk mendapat kesempatan untuk menerapkan dan memperluas keilmuan di bidang Teknik dan bisnis sepeda motor sebagai bekal setelah lulus dari SMKN 1 Candipuro, serta agar siswa mendapatkan pemahaman tentang pengelolaan usaha sesuai dengan bidangnya untuk menguatkan jiwa kewirausahaan.
Praktik kerja lapangan (prakerin) di bengkel Bayu Abi Motor, siswa berperan layaknya menjadi seorang mekanik dan siswa pun bekerja sesuai dengan keterampilan yang diperoleh selama mengikuti pembelajaran jurusan sebelumnya. Dalam menjalani praktek kerja lapangan (prakerin) di bengkel Abi Motor, terdapat beberapa kendala seperti peralatan yang kurang lengkap yang mengakibatkan pekerjaan menjadi terhambat. Mekanik di bengkel Abi Motor, kurangnya kedisiplinan dalam proses pekerjaan, dikarenakan pada saat proses pekerjaan yang dilakukan para mekanik tidak sesuai dengan SOP.
Setelah penulis melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (prakerin) yaitu mulai dari tanggal 12 Desember 2022 sampai dengan 12 Maret 2023 di bengkel Abi Motor. Dalam proses pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (prakerin) di bengkel Abi Motor ada banyak kompetensi yang diajarkan di bengkel motor tersebut tersebut. Kompetensi/kemampuan yang diajarkan itu diantaranya ada perbaikan dan perawatan, seperti injeksi, perawatan injeksi, mengetahui hasil perawatan sistem injeksi dan masih banyak lagi kompentensi yang lain yang tidak dapat di sebutkan satu-persatu.
Adapun bidang yang dibahas dalam laporan ini adalah perawatan sistem katup sepeda motor dibengkel Abi Motor. Dikarenakan penulis ingin mempelajari lebih mendalam tentang perawatan sistem katup sepeda motor.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Siswa dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui kegiatan pengalaman langsung di industri yang ditempati.
Disamping itu, siswa dapat mempelajari aspek – aspek manajemen pengelolaan industri, sehingga dapat menambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman bagi siswa.
2. Tujuan Khusus
Tujuan Khusus diadakannya praktik industri di Bengkel Abi Motor adalah sebagai berikut:
a. Siswa diharapkan memahami bagian-bagian yang perlu untuk dirawat pada sistem kelistrikan lampu sepeda motor.
b. Siswa diharapkan memahami langkah-langkah perawatan sistem pengapian sepeda motor.
c. Siswa diharap memahami hasil perawatan sistem katup.
d. Siswa dituntut untuk bisa Menerapkan K3 dalam mengerjakan pekerjaan yang ada dibengkel.
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTIK INDUSTRI
A. Profil Perusahaan
1. Sejarah Singkat Bengkel
Benkel Abi Motor berada di banyumas kecamatan candipuro lampung selatan adalah milik syamsudin yang merangkap sebagai mekanik dengan di bantu oleh 2 orang mekanik yang bernama Nouval dan Fadli. Bengkel ini telah berdiri sejak tahun 2007 hingga sekarang.
2. Alamat Kantor Abi Motor
Alamat: Jl. KH Ahmad Dahlan, Banyumas, Kec. Candipuro, Kab. Lampung Selatan, Prov. Lampung.
Penulis melaksanakan kegiatan Praktik Industri di bengkel Abi Motor yang beralamat Alamat: Jl. KH Ahmad Dahlan, Banyumas, Kec. Candipuro, Kab.
Lampung Selatan, Prov. Lampung.
B. Manajemen Perusahaan
Dalam mengoperasikan bengkel ini terdapat beberapa komponen yang mengatur jalannya usaha bengkel ini.
1. Struktur Organisasi
Karena bengkel Abi Motor adalah bengkel umum, maka sistem organisasi yang dipakai merupakan sistem sederhana, dimana seorang pemimpin perusahaan juga ikut bekerja mengawasi secara langsung kepada mekaniknya. Sikap yang diterapkan di sini adalah sikap kebersamaan, persamaan derajat, dan sikap untuk kepentingan bersama. Dalam melaksanakan tugasnya, para karyawan saling
membantu jika ada temannya yang dalam mengerjakan sesuatu mendapatkan kesulitan. Struktur dalam pelayanan konsumen langsung dari pelanggan mendaftar ke administrasi lalu di kasir admisitrasi akan menyerahkan ke mekanik, biasanya mekanik dibantu oleh asisten mekanik atau orang kepercayaan mekanik untuk membantu menyiapkan ataupun menangani langsung job yang sudah ada.
Jika dibuat bagian struktur organisasi maka diperoleh alur organisasi sebagai berikut:
(Gambar 2.1. struktur organisasi Abi Motor) 2. Tata Tertib
Disiplin kerja merupakan salah satu tugas dan kewajiban karyawan, maka bengkel tersebut mengeluarkan tata tertib yang wajib dipatuhi oleh seluruh karyawan. Adapun tata tertib yang ada di bengkel Abi Motor adalah sebagai berikut:
a) Jam kerja
Jam kerja yang ada di Bengkel Abi Motor adalah sebagai berikut:
1) Senin s/d Sabtu pukul 08.00 – 17.00 WIB (Istirahat pukul 12.00 - 13.00 WIB).
2) Jum’at pukul 08.00 - 17.00 WIB (Istirahat pukul 11.30 -13.00 WIB).
b) Izin
MANAGER Bpk. Syamsudin
KEPALA BENGKEL Bpk. Syamsudin
KASIR
Ibu. Khusnul Khotimah
MEKANIK Bpk. Syamsudin
Dikarenakan bengke Abi Motor bukan merupakan bengkel resmi, proses izin masih bersifat kekeluargaan dan saling percaya. Proses izin bisa menelepon atau memberi kabar kepada rekan kerjanya untuk memberi tahu ke pihak administrasi, juga bisa datang langsung ke bengkel Abi Motor untuk di data oleh pihak administrasi.
c) Sanksi
Adapun mengenai sanksi yang dikenakan kepada karyawan pada bengkel Abi Motor yaitu sanksi apabila tidak masuk kerja tanpa alasan yang jelas.
Sanksinya adalah pemotongan gaji sesuai berapa hari tidak masuk bekerja, jika sudah terlalu lama maka akan diberi surat teguran sampai dengan surat peringatan dari pemilik bengkel.
3. Keselamatan kerja
Seorang karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya harus selalu menjaga keselamatan kerja, baik terhadap diri sendiri, orang lain maupun terhadap alat yang digunakan dan tempat yang dipergunakan untuk melakukan pekerjaan tersebut. Hal-hal yang berkaitan dengan keselamatan kerja diantaranya adalah:
b. Bekerja dengan menggunakan pakaian kerja (wearpack).
c. Menggunakan peralatan sesuai dengan fungsinya.
d. Membersihkan dan meletakkan kembali alat-alat yang telah digunakan ke tempatnya.
e. Menjaga kebersihan tempat kerja.
f. Dilarang merokok pada saat bekerja.
DASAR TEORI
A. Sistem Electronic Fuel Injection (EFI)
Sistem EFI dirancang agar bisa melakukan penyemprotan bahan bakar yang jumlah dan waktunya ditentukan berdasarkan informasi dari sensor-sensor.
Pengaturan koreksi perbandingan bahan bakar dan udara sangat penting dilakukan agar mesin bisa tetap beroperasi/ bekerja dengan optimal pada berbagai kondisi kerjanya.
Terdapat beberapa tipe penginjeksian (penyemprotan) dalam sistem EFI motor bensin (khususnya yang mempunyai jumlah silinder dua atau lebih), diantaranya tipe injeksi serentak (simoultaneous injection) dan tipe injeksi terpisah (independent injection). Tipe injeksi serentak yaitu saat penginjeksian terjadi secara bersamaan, sedangkan tipe injeksi terpisah yaitu saat penginjeksian setiap injektor berbeda antara satu dengan yang lainnya, biasanya sesuai dengan urutan pengapian atau firing order (FO), Seperti telah disebutkan sebelumnya bahwa penginjeksian pada motor bensin pada umumnya dilakukan di ujung intake manifod sebelum inlet valve (katup masuk). Oleh karena itu, saat penginjeksian (injection timing) tidak mesti sama persis dengan percikan bunga api busi, yaitu beberapa derajat sebelum Titik Mati Atas (TMA) di akhir langkah kompresi.
B. Komponen Utama pada Sistem EFI
Beberapa komponen utama pada system EFI diantaranya adalah:
1. Sensor, sebagai pemberi informasi ke ECU.
2. ECU (Engine Control Unit), berupa rangkaian elektronika yang merupakan pengatur perintah ke actuator.
3. Actuator, dalam hal ini meliputi system konsumsi bahan bakar, timing pembakaran, dan lain-lain.
konsumsi bahan bakar disini adalah injector.
C. Engine Control Unit
Engine Control Unit (ECU) merupakan elemen kontrol elektronik utama pada mesin pengapian busi. ECU berguna mengatur banyaknya bahan bakar yang digunakan saat pembakaran dan juga mengatur timing pengapian guna menghasilkan pembakaran yang sempurna. Dalam melakukan tugasnya, ECU sebelumnya melakukan perhitungan terhadap hasil pengukuran dari sensor-sensor dan nantinya akan ditentukan seberapa banyak bahan bakar yang diperlukan dan kapankah busi harus meletupkan percikan api. Jadi, bisa dikatakan ECU adalah otak dari sistem injeksi bahan bakar elektronik.
ECU yang dipakai dalam studi ini adalah d‟ECU (D3 Teknik Mesin Electronic Control Unit).
Macam – macam Board pada ECU MegaSquirt:
1) Main Board Upper Connector
Gambar 3.1. Main board d‟ECU
1) Micro Controler (Arduino Uno)
Gambar 3.2. Micro Controler (Arduino Uno) d’ECU
1. Manifold Air Pressure (MAP) Sensor
MAP sensor merupakan sensor yang digunakan untuk mengetahui besar tekanan mutlak (absolute) pada saluran udara masuk (manifold).
Nilai tekanan mutlak ini selanjutnya digunakan sebagai pengatur jumlah bahan bakar yang masuk pada bahan bakar. Semakin besar tekanan mutlaknya, maka semakin banyak pula bahan bakar yang disuntikkan.
Gambar 3.4. MAP sensor (sumber: Digiwarestore.com )
2. Throttle Position Sensor (TPS)
Sebuah Throttle Position Sensor (TPS) adalah sensor yang digunakan untuk memonitor posisi throttle dalam mesin pembakaran internal. Sensor ini biasanya terletak pada poros dari katup kupu-kupu sehingga langsung dapat memantau posisi throttle gas. TPS menghasilkan tegangan sebagai keluaran yang nantinya dikirim ke ECU untuk menjadi input-nya.Besaran tegangan yang dihasilkan oleh TPS tergantung pada derajat sudut bukaan gas yang terhubung katup kupu- kupu yang terdapat di throttle body.
Gambar 3.5. Throttle Position Sensor (sumber: oldfuelinjection.com)
Sensor ini membantu mengetahui jika perbandingan udara-bahan bakar Air Fuel Ratio (AFR) pada saat pembakaran terlalu kaya (terlalu banyak bahan bakar daripada udara) atau terlalu miskin (kebalikkan dari kaya). Karena sensor oksigen berada dalam aliran gas buang, maka sensor ini tidak secara langsung mengukur udara atau bahan bakar memasuki mesin. Tapi ketika informasi dari sensor oksigen ditambah dengan informasi dari sumber-sumber (sensor-sensor) lain, maka dapat digunakan untuk langsung menentukan AFR yang tepat.
Gambar 3.6. O2 sensor
4. ETS (Engine Temperature Sensor)
ETS difungsikan untuk mendeteksi kondisi suhu mesin. Sensor ini dipasang pada blok mesin atau rumah termostat bagian bawah. Sensor akan bekerja dengan besar kecilnya resistansi yang dibentuk dimana semakin tinggi suhu air pendingin atau blok mesin maka akan semakin kecil resistansinya.
5. Intake Air Temperature (IAT)
Sensor temperature udara masuk (Intake Air Temperature) merupakan sensor koreksi yang biasanya terpasang pada air cleaner atau hose antara air cleaner dengan throttle body. Sensor ini berupa thermistor dengan bahan semikonduktor yang mempunyai sifat semakin panas temperature maka nilai tahanannya semakin kecil.
Sensor Intake Air Temperature memiliki 2 kabel yang keduanya dari Engine Control Unit (ECU). ECU akan memberikan suplai tegangan sebesar 5 volt ke sensor (pada kabel positif) dan memberi ground untuk sensor (melalui kabel negatif). Karena nilai tahanan pada sensor bervariasi akibat perubahan temperature maka tegangan yang mengalir dari ECU juga bervariasi. Variasi tegangan inilah yang dijadikan dasar bagi ECU untuk menentukan temperature udara masuk yang tepat sebagai input untuk menentukan koreksi jumlah bahan bakar yang disemprotkan oleh injektor. Pada kendaraan Suzuki yang menggunakan Intake Air Temperature Sensor adalah Baleno 1.6, Baleno 1.5, Escudo 2.0, Aerio, Baleno Next G ,EverY, XL7, New Escudo 1.6.
Gambar 3.8. IAT Sensor 6. Crank Position Sensor (CPS)
Sensor ini digunakan untuk mengetahui timing pengapian dan buka tutup injektor yang tepat pada sistem bahan bakar injeksi. Prinsip kerja dari CPS ini adalah jika terdapat massa dari bahan feromagnetik bergerak mendekati sensor, maka CPS akan membangkitkan arus listrik. Semakin besar massa dan semakin dekat jarak benda ke sensing-area sensor, maka semakin besar pula arus listrik yang dihasilkannya. CPS juga biasanya disebut dengan Pulser. Dengan prinsip kerja Pulser yang demikian, maka kita juga bisa memanfaatkannya sebagai sensor putaran.
Gambar 3.9. Crank Position Sensor
Sistem Kontrol (Control System) merupakan proses pengaturan atau pengendalian terhadap satu atau beberapa besaran (variabel atau parameter) sehingga berada pada suatu harga atau range tertentu. Contoh variabel atau parameter fisik, adalah: tekanan (pressure), aliran (flow), suhu (temperature), ketinggian (level), pH, kepadatan (viscosity), kecepatan (velocity), dan lain-lain.
E. Klasifikasi Sistem Kontrol
Secara umum sistem kontrol dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Sistem Kontrol Manual dan Otomatis
Sistem control manual adalah pengontrolan yang dilakukan oleh manusia yang bertindak sebagai operator. Sedangkan system control otomatis, pengontrolan dilakukan oleh peralatan yang bekerja secara otomatis dan operasinya dibawah pengawasan manusia.
2. Sistem Lingkar Terbuka (Open Loop) dan Lingkar Tertutup (Closed Loop)
Sistem Kontrol Lingkar Terbuka (Open Loop) adalah sistem pengontrolan di mana besaran keluaran tidak memberikan efek terhadap besaran masukan, sehingga variable yang dikontrol tidak dapat dibandingkan terhadap harga yang diinginkan. Sedangkan Sistem Kontrol Lingkar Tertutup (Closed Loop) adalah sistem pengontrolan dimana besaran keluaran memberikan efek terhadap besaran masukan (terdapat feedback), sehingga besaran yang dikontrol dapat dibandingkan terhadap harga yang diinginkan.
Selanjutnya, perbedaan harga yang terjadi antara besaran yang dikontrol dengan harga yang diinginkan digunakan sebagai koreksi yang merupakan sasaran pengontrolan.
Sistem Kontrol Kontiniu adalah sistem yang memanfaatkan pengendali (controller) berbasis nilai kontinu, seperti: Proportional (P), Integrator (I), dan Differensiator (D), atau kombinasi dari ketiganya (PI, PD, atau PID).
Sedangkan Sistem Kontrol Diskrit adalah sistem yang menggunakan pengontrol (controller) dengan nilai diskrit yang hanya mengenal batasan minimal dan maksimal, tidak ada nilai diantaranya. Contoh: on/off, 0/1Menurut sumber penggerak: Elektrik, Mekanik, Pneumatik, dan Hidraulik.
4. Sistem Kontrol Open Loop, System Kontrol Close Loop dan Automatic
Open Loop Control System memiliki karakteristik sebagai berikut:
a) Tidak terdapat proses pengukuran
b) Variabel yang dikontrol tidak mempengaruhi aksi pengontrolan c) Banyak didasari oleh waktu atau urutan proses
d) Kurang akurat, lebih stabil, murah 5. Sistem Kontrol EFI
Skema sistem kontrol pada EFI dapat dilihat pada gambar dibawah:
Gambar 3.10. Skema Sistem Kontrol pada EFI
Sistem yang digunakan pada electronic fuel injection terbagi atas sensor- sensor dan actuator. Sensor-sensor merupakan informan atau pemberi
jumlah bahan bakar yang harus diinjeksikan. Pemberian informasi dapat berupa sinyal analog ataupun digital. Sensor-sensor yang mengirim informasi dalam bentuk analog seperti misalnya TPS (Throttle Position Sensor) dan Mass Air Flow Sensor. Sedangkan actuator merupakan bagian/komponen yang akan diperintah oleh ECU dan perintah dapat berupa analog ataupun digital. Pemberian perintah berupa analog diberikan pada pompa bensin elektrik dan lampu engine kontrol.
Sedangkan pemberian perintah berupa sinyal digital diberikan pada injektor, coil pengapian, katup pernapasan tangki, pengatur idle, pemanas sensor lamda dan steeker diagnose.
Gambar 3.11. Prinsip Sistem Kontrol EFI
PERBAIKAN A. Alat dan Bahan
Pengujian sistem injeksi Gas d’ECU ini dalam prosesnya menggunakan beberapa alat ukur sebagai penunjang serta penentu nilai dan gambaran output maupun input. Selain itu, sistem injeksi Gas d’ECU ini terdiri dari beberapa bahan yang nantinya dapat dirakit dan juga di lengkapi dengan tiga sensor dan sebuah actuactor yang nantinya tersambung menjadi satu-kesatuan.
Beberapa alat dan bahan utama yang digunakan diantaranya:
1. Aki (Baterai)
Baterai atau aki, atau bisa juga accu adalah sebuah sel listrik dimana di dalamnya berlangsung proses elektrokimia yang reversibel (dapat berbalikan) dengan efisiensinya yang tinggi. Yang dimaksud dengan proses elektrokimia reversibel, adalah di dalam baterai dapat berlangsung proses pengubahan kimia menjadi tenaga listrik (proses pengosongan), dan sebaliknya dari tenaga listrik menjadi tenaga kimia, pengisian kembali dengan cara regenerasi dari elektroda-elektroda yang dipakai, yaitu dengan melewatkan arus listrik dalam arah (polaritas) yang berlawanan di dalam sel. Baterai atau aki pada mobil berfungsi untuk menyimpan energi listrik dalam bentuk energi kimia, yang akan digunakan untuk mensuplai (menyediakan) listik ke sistem starter, sistem pengapian, lampu-lampu dan komponen komponen kelistrikan lainnya
Gambar 4.1. Akumulator (Baterai)
2. Tools dan Kunci Lainya
Tools kumpulan berbagai aneka kunci, seperti kunci inggris, tang, dan mata kunci itu wajib dimiliki oleh bengkel. Di dalam bengkel Otomotif maupun
Tangan Kerja Otomotif dan Alat Alat Mesin Kerja Otomotif. Ada beberapa jenis peralatan tangan kerja otomotif yang sering digunakan sebagai alat bantu atau alat utama proses pengerjaan. Jenis peralatan kerja otomotif antara lain kunci pas ring, obeng ples min, tang, kunci L, kunci sock, kunci inggris dll.
Gambar 4.2. alat-alat bengkel otomotif
3. Kabel
Kabel adalah alat yang digunakan untuk menghantarkan listrik dari satu komponen kelistrikan ke komponen kelistrikan lain. Adapun kabel yang digunakan dalam penilitian ini adalah kabel tembaga dengan diameter 0,5 mm.
4. Sekring (Fuse)
Sekring atau fuse adalah alat yang dapat memutuskan arus listrik pada saat terjadi hubung singkat (short) atau arus berlebih (over current) pada rangkaian listrik atau beban lainnya, seperti pada kendaraan, instalasi dirumah, rangkaian elektronik dll. Sekring yang digunakan dalam penilitian ini adalah sekring jenis tabung dengan batasan arus 3 ampere dan 5 ampere.
Gambar 4.3. Sekring Tabung
5. Multitester (AVO Meter)
arus, tegangan dan hambatan listrik. AVO meter adalah kependekan dari Ampere Volt Ohm meter. Ada dua jenis AVO meter yaitu AVO meter analog (tampilannya berupa jarum putar) dan AVO meter digital (tampilannya berupa display digital).
Gambar 4.4. Multitester Analog dan Digital
6. Kabel USB Typical AB
Kabel USB (Universal Serial Bus) digunakan untuk menghubungkan laptop dengan d’ECU. Adapun tipe kabel USB yang digunakan adalah typical AB dengan panjang kabel 1,2 meter.
Gambar 4.5. Kabel USB Typical AB
7. d’ECU
Pada d’ECU terdapat dua bagian yaitu mainboard upper conector dan micro controler (arduino uno). Arus dari baterai 12 volt masuk Pada mainboard upper conector kemudian arus dibagi ke komponen-komponen yang membutuhkan arus listrik seperti sensor-sensor dan lain- lain, sedangkan arduino unu berfungsi untuk menyimpan data dan pemrograman.
Gambar 4.6. d’ECU 8. Manifold Absolut Pressure (MAP) Sensor
MAP sensor yang digunakan adalah pressure sensor tipe MPX-5100 yang dirangkai dan disatukan pada Throtle Body. Adapun range kerja dari sensor ini adalah antara 20 kPa hingga 100 kPa dan tegangan output sebesar 0,2 - 4,9 volt. Sensor ini mengadopsi sistem kerja Capacitancy, yang mana di dalamnya terdapat diafragma yang bekerja akibat tekanan rongga untuk membuat kapasitor variable dengan mendeteksi rengangan yang diakibatakan oleh tekanan yang diberikan.
Gambar 4.7. Sensor MAP MPX5100AP
9. Throttle Position Sensor (TPS)
TPS yang digunakan didalam penelitian ini adalah potentiometer yang diletakan pada Throtle Body dan dihubungkan dengan katup gas (Throtle valve). Cara kerja sensor ini menggunakan prinsip Resistansi, yang mana hambatannya akan berubah-ubah akibat gerak dari sliding contact. Adapun resistensi terkecil yang dihasilkan oleh sensor ini adalah 2,53 kilo-ohm dan terbesar adalah 3,33 kilo-ohm.
Gambar 4.8. potentio meter sebagai sensor TPS
10. Engine Oil Temperature (EOT)
Engine oil temperature atau disingkat EOT berfungsi untuk mendeteksi temperatur oli didalam engine, jika temperatur oli masih dingin berarti injektor harus menyemprotkan bahan bakar lebih banyak dan jika temperatur oli sudah naik berarti engine sudah tidak membutuhkan suplay bahan bakar banyak sehingga injektor hanya menyemrotkan bahan bakar sedikit. Sensor yang dihubungkan seri dengan tahanan dan diberi tegangan 5 V. Bila tegangan pada sensor berubah (karena temperature), maka tegangan yang ke ECU juga berubah. Tegangan kerja adalah 4,5 s/d 0,2 Volt, dari dingin ke panas.
Gambar 4.9. Engine Oil Temperature Sensor
11. Injektor
Injektor yang dipakai ada 2 yang pertama yaitu injektor buatan sendiri yang sangat sederhana yang terbuat dari logam kecil yang tengahnya berlubang dan pemasukan bahan bakarnya di atur oleh motor stepper yang d kontrol oleh d’ECU, dan yang ke dua yaitu dari Yamaha Jupiter Z1 dengan tegangan input sebesar 12 volt seperti gambar di bawah.
Gambar 4.10. injektor
12. Throtle Body
Dalam bahan bakar mesin injeksi, throttle body adalah bagian dari sistem asupan udara yang mengontrol jumlah udara yang mengalir kedalam mesin, Throttle body terletak antara saringan udara dan intake manifold, sensor aliran udara Bagian terbesar dalam tubuh throttle adalah pelat throttle, yang berupa tabung yang mengatur debit aliran udara. dengan kontrol throttle elektronik, yang mengontrol hubungan throttle dengan putaran gas terhubung tidak ke throttle body, tapi untuk sensor yang mengirimkan posisi pedal ke Engin Control Unit (d’ECU). d’ECU menentukan pembukaan regulator berdasarkan posisi pedal gas dan masukan dari sensor mesin lainnya. Throtle body yang digunakan pada sepeda motor injeksi gas (wisanggeni) ini adalah bukan asli dari pabrikan, Throtle body yang di pakai ini adalah karburator honda supra x tahun 2000 yang sudah dimodivikasi menyerupai throtle body yang dipasang dua sensor (TPS dan MAP), dan juga dipasang injektor low preasure dan high preasure.
Gambar 4.11. Throtle Body
13. Motor Stepper
a) Catu daya : 12 VDC
c) Torsi : 8 kg.cm
d) Ketelitian : 1,8 derajat
e) Sinyal : Pulsa
f) Panjang poros : 15 mm
g) Arus : 0,6A
h) Jenis motor : Unipolar
Gambar 4.12. Motor Stepper
a) Tipe engine : 4 Langkah
b) Diameter x langkah : 50 x49,5 mm
c) Volume langkah : 97,1 cc
d) Perbandingan kompresi : 9,0 : 1
e) Kapasitas pelumas : 0,7 liter
f) Gigi transmisi : 4 kecepatan
g) Aki : 12 V; 3,5 Ah
h) Busi : NGK C6HSA
i) Sistem pengapian : AC-CDI
j) Pemasukan bahan bakar : Karburator
B. Prosedur Percobaan
Tahapan pengujian kecepatan yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Persiapan Percobaan Full Gas system Injeksi d’ECU
 Siapkan sepeda motor wisanggeni
 Pasang throtle body injeksi yg sudah dimodivikasi untuk bahan bakar gas LPG
 Cek busi apakah masih menyala dengan baik
 Pengecekan kondisi saluran bahan bakar
 Pemasangan selang pada ujung-ujung Niple gas dan regulator
 Pengecekan kerapatan selang dengan memutar baut klem
 Pemasangan regulator tekanan tinggi pada tabung LPG
 Pengecekan sambungan-sambungan
 Pemasangan d’ECU pengecekan sambungan kabel
 Uji coba penyalaan motor gas injeksi dengan d’ECU
2. Percobaan Full Gas System Injeksi d’ECU
 Buka kran bahan bakar
 Putar kunci kontak pada posisi on
 Hidupkan sepeda motor
 Biarkan sepedamotor hidup pada posisi idle selama kurang lebih 2 menit
 Siapkan Handpone untuk merekam video dan mencatat waktu kecepatan sepeda motor.
 Siapkan sepeda motor untuk melakukan tes drive
 Lakukan tes drive dari posisi gigi 1 hingga 4 dengan mencatat waktu akselerasi pada setiap kecepatan 10 km/jam sampai 80 km/jam
 Catat waktu yang dibutuhkan untuk mencapai kecepatan 80 km/jam
 Jika pengambilan data sudah cukup maka putar kunci kontak ke arah off dan tutup keran bahan bakar.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Bagian yang perlu dirawat pada system injeksi.
Yang perlu dirawat pada system injeksi yaitu meliputi pemeriksaan sensor-sensor, ecu, pengapian.
2. Langkah-langkah perawatan sistem pengapian ac, dc.
Langkah perawatan sistem injeksi agar tetap terawat secara vinasial yaitu dengan memeriksa semua komponen yang ada seperti sensor- sensor yang ada pada sepeda motor, kemudian pengapian, serta pusatnya yaitu ECU/ECM
3. Hasil perawatan sistem injeksi sepeda motor.
Hasil perawta sistem injeksi sepeda motor dapat dilihat setelah semuanya selesai perawatan dan uji coba kerja system injeksi pada sepeda motor.
DAFTAR PUSTAKA
https://hargamotor.co.id/teknologi/motor-injeksi-pengertian-cara-kerja- kelebihan-dan-kekurangan (Diakses oleh Nouval, Ricky pada tanggal 19 Januari 2023 pukul 19:43)
https://www.serba.site/automotive/sistem-injeksi-sepeda-motor/ (Diakses oleh Nouval, Ricky pada tanggal 20 Januari 2023 pukul 19:43)
https://idoc.pub/documents/sistem-injeksi-sepeda-motordocx-
vnd5g6x25rlx (Diakses oleh Nouval, Ricky pada tanggal 06 Maret 2023 pukul 19:43)
https://media.neliti.com/media/publications/147870-ID-sistem-injeksi- bahan-bakar-sepeda-motor.pdf (Diakses oleh Nouval, Ricky pada tanggal 08 Maret 2023 pukul 19:43)
LAMPIRAN – LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar Penilaian
Lampiran 2 Absensi Harian
Lampiran 3 Kesan dan Kesan
KESAN DAN REKOMENDASI INDUSTRI TERHADAP PRAKTIK
Nama Perusahaan : Abi Motor
Alamat : Jl. Masjid Candipuro/Titiwangi, Candipuro,
Kabupaten Lampung Selatan, Lampung 35356, Indonesia
Nama Pembimbing : Bpk. Syamsudin
Nama siswa : 1. Nouval Imamul Hakim
2. Ricky Hansrudin
NISN : 1. 0068877191
2. 3061170056
Menurut pengamatan saya, siswa tersebut telah melaksanakan praktek kerja lapangan (prakerin) selama: 12 minggu, dari tanggal, 12 Desember 2022 sampai dengan tanggal, 12 Maret 2023.
1. Baik
Oleh karena itu saya memberikan saran sebagai berikut:
Menurut saya siswa sangat antusias dalam mengikuti Magang Industri, saat melaksanakan praktek siswa juga tidak terlalu kesulitan dan tidak terlihat ragu- ragu dalam pembongkaran mesin atau sekedar service kendaraan.
Candipuro, 12 Maret 2023
...………..
Lampiran 4 Dokumentasi