• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KASUS VERTIGO

N/A
N/A
Jeremy Maruli

Academic year: 2024

Membagikan "LAPORAN KASUS VERTIGO"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KASUS VERTIGO

Pembimbing :

dr Hadi Santoso Sp.S Disusun oleh :

Nicholas Jeremy Maruli 112022207

(2)

IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. D

Umur : 73 tahun Alamat : Surabaya

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

(3)

AUTOANAMNESIS

Keluhan Utama : pusing berputar

Pasien mengeluhkan pusing berputar sejak 1 jam sebelum masuk rumah sakit disertai mual muntah 2 kali , pusing yang dirasakan memberat

Ketika pasien membuka mata .saat dating pasien kesulitan untuk

membuka mata karena jika membuka mata pusing yang dirasakan akan semakin memberat

RPD : HT (+)

(4)

PEMERIKSAAN LAB

Trigliserida : 262 Kolestrol LDL : 156

(5)

Status Generalis

I. Keadaan umum : Tampak Sakit Ringan II. Kesadaran : GCS E4V5M6

III.Tanda-tanda vital:

● TD :140/90 mmHg

● Nadi :82 kali/menit

● Pernapasan : 20 kali/menit

● Suhu : 36 °C

(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)

ASSESMENT

Vertigo + Hiperlipidemia + HT

(17)

PENATALAKSANAAN

Betahistin 2 x 24 Lansoprazole 2 x1 Amlodipine 1 x 10 Fenofibrat 1 x 300 Neuro hax 2 x 1

(18)

DEFINISI

Vertigo adalah sensasi bahwa diri kita bergerak walaupun kita tidak bergerak, atau sensasi diri bergerak yang terdistorsi pada gerakan kepala

normal.Vertigo adalah perasaan (ilusi) pergerakan tubuh atau lingkungan.

Dizziness adalah sensasi terganggunya orientasi spasial tanpa rasa ada gerakan palsu atau

terdistorsi.

03/21/2024 18

(19)

PATOFISIOLOGI

Vertigo merupakan masalah dalam keseimbangan.

Keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan orientasi tubuh dengan lingkungan sekitarnya.

Keseimbangan diatur oleh input yang bersifat kontinu dari

sistem vestibular, proprioseptif, dan visual. Impuls dari ketiga sistem ini akan mengalami proses integrasi dan modulasi di batang otak, serebelum dan serebral.

Lesi atau disfungsi dari sistem yang berperan pada sistem keseimbangan ini akan menimbulkan gangguan

keseimbangan atau vertigo.

03/21/2024 19

(20)

GEJALA

Vertigo, mual, muntah, nistagmus, gangguan visual, gangguan pendengaran, dan defisit kognitif.

Vertigo adalah rasa berputar atau obyek sekitar bergerak/ berputar.

Gerak kepala, perubahan posisi sering memperberat vertigo.

Vertigo perifer: gangguan pendengaran, nyeri telinga, tinnitus

Vertigo central: gangguan penglihatan diplopia, gangguan sensorik.

Hubungan sistem vestibular dengan kognitif belum dipahami, terapi banyak pasien dengan disfungsi vestibular menunjukan gangguan navigasi, belajar, memori spasial, dan pengenalan obyek.

03/21/2024 20

(21)

DIX-HALLPIKE MANOUVER

Dix-Hallpike Manouver merupakan standar penegakan klinis diagnosis BPPV. Caranya sebagai berikut:

1. Pasien duduk di atas tempat tidur.

2. Kepala rotasi 45 derajat ke satu sisi.

3. Secara cepat baringkan pasien dengan kepala

menggantung pada tepi tempat tidur dengan sudut 20 derajat di bawah garis horizontal.

4. Perhatikan adanya nystagmus.

03/21/2024 21

(22)

KLASIFIKASI BERDASARKAN LOKASI LESI

03/21/2024 22

Vertigo perifer

• Telinga dalam

• Nervus

vestibularis

Vertigo sentral

• Batang otak

• Serebelum

• Serebrum (korteks

vestibuler)

(23)

VERTIGO PERIFER

Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV): gejala

timbul beberapa detik sampai menit, dan intermiten. Bisa timbul mual, rasa melayang, ketidak seimbangan. Gejala timbul pada perubahan posisi (bangun tidur, miring

kiri/kanan).

Meniere’s disease: Penyebab fluktuasi tekanan pada

cairan telinga tengah (endolymph);gejala vertigo hebat, tinnitus dan hilangnya pendengaran secara progresif.

Acute vestibular neuritis: penyebab inflamasi sel saraf vestibuler akibat infeksi virus.

03/21/2024 23

(24)

BPPV

Benign paroxysmal positional vertigo (BPPV) adalah suatu sindrom klinis

Gejala:

 Episode-episode vertigo yang singkat

 Dipicu oleh perubahan posisi kepala

 Lama beberapa detik sampai menit

 Intermiten

 Gejala lain: mual, rasa melayang, ketidak seimbangan

Merupakan penyebab vertigo tersering, prevalensi 2,4%.

(25)

BPPV

BPPV terjadi saat otokonia, kristal kalsium karbonat yang terbentuk di macula utriculus, terlepas dan masuk ke dalam kanalis

semisirkularis. Hal ini menyebabkan sensasi berputar ketika terjadi perubahan posisi kepala.

Lokasi tersering BPPV adalah pada kanalis semisirkularis posterior (paling dipengaruhi oleh perbedaan gravitasi).

Sering juga pada kanalis semisirkularis horizontal, namun keluhan umumnya akan membaik spontan.

Jarang terjadi pada kanalis semisirkularis anterior, karena posisi kanal ini yang paling atas sehingga otokonia jarang bisa masuk.

BPPV dapat terjadi karena degenerasi (pada lansia), trauma kepala, atau infeksi telinga dalam (otitis media, labirintitis).

03/21/2024 25

(26)

TERAPI MEDIKAMENTOSA

Betahistine umum digunakan pada vertigo dengan penyebab di perifer seperti penyakit Meniere dan benign paroxysmal positional vertigo

Dimenhidrinat diberikan dengan dosis 50-100 mg sebanyak 3-4 kali sehari untuk mengontrol gejala mual dan muntah pada pasien

vertigo. Dosis maksimal pemberian sebanyak 400 mg per hari.

(27)

TATALAKSANA NON- MEDIKAMENTOSA

Terapi reposisi kanalit:

Epley maneuver atau Semont maneuver untuk BPPV kanalis semisirkularis posterior. Kedua cara ini sama efektifnya. Angka kesembuhan mencapai 95% dari berbagai metaanalisis. BPPV dapat berulang dengan angka rekurensi 15-30% pertahun.

03/21/2024 27

(28)

LANGKAH-LANGKAH PADA EPLEY MANEUVER

1. Lakukan Dix-Hallpike maneuver.

2. Bila positif pertahankan 30 detik.

3. Putar kepala 90 derajat ke arah berlawanan, pertahankan 30 detik

4. Putar kepala 90 derajat ke arah bawah (wajah menghadap ke lantai), pertahankan 30 detik

5. Pasien Kembali ke posisi duduk

03/21/2024 28

(29)

LANGKAH-LANGKAH

BRANDT-DAROFF MANEUVER

1. Latihan dilakukan dengan mata terbuka

2. Pasien duduk di tepi ranjang dengan kedua tungkai menggantung.

3. Kepala di arahkan 45 derajat ke kiri, lalu baringkan tubuh dengan cepat ke kanan, pertahankan posis 30 detik.

4. Duduk kembali seperti posisi awal selama 30 detik.

5. Kepala di arahkan 45 derajat ke kanan, lalu baringkan tubuh dengan cepat ke kiri, pertahanlkan posisi selama 30 detik.

6. Pasien duduk kembali

7. Lakukan Latihan ini 3 set/hari, masing-masing 5 siklus ke kiri dan ke kanan selama 2 minggu

03/21/2024 29

(30)

PROGNOSIS

Prognosis pada pasien ini dubia ad bonam

Referensi

Dokumen terkait

Walaupun schwanoma vestibular merupakan tumor dengan pertumbuhan yang lambat, beberapa pasien mungkin merasakan munculnya gejala akut dari adanya keluhan vertigo

Manifestasi klinis pada klien dengan vertigo yaitu perasan berputar yang kadang-kadang disertai gejala sehubungan dengan reak dan lembab yaitu mual, muntah, rasa kepala berat,

ASUHAN KEPE HAN KEPERAW RAWA ATA TAN P N PADA ADA NY. R R DENG DENGAN VERTIGO AN VERTIGO DIRUANG B1 S. DIRUANG B1 SYA YARAF RS. Dr RAF RS. Dr KARIADI SEMARANG

ejala klinis pasien dengan dizziness dan vertigo dapat berupa gejala primer, sekunder  ataupun gejala non spesifik. ejala primer diakibatkan oleh gangguan pada sensorium.

Vertigo merupakan kumpulan gejala atau sindrom yang terjadi akibat gangguan keseimbangan pada sistem vestibular ataupun gangguan pada sistem saraf pusat.. Vertigo

Pasien yang memiliki riwayat yang sesuai dengan BPPV, yakni adanya vertigo yang diakibatkan perubahan posisi kepala, tetapi tidak memenuhi kriteria diagnosis BPPV

Hasil studi kasus ini menunjukan bahwa pengelolaan asuhan keperawatan pada pasien Benign Paroxysmal Posisition Vertigo BBPV dalam pemenuhan kebutuhan aman dan keselamatan dengan

Klasifikasi HIV/AIDS Stadium Klinis Kondisi Klinis atau Gejala Infeksi primer HIV  Asimptomats  Sindrom retrovirus akut Infeksi stadium I  Asimptomats  Limfadenopat