• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

N/A
N/A
Optik Kacang

Academic year: 2024

Membagikan "LAPORAN KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) "

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KEGIATAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

PRAKTEK PENGAJARAN PROGRAM TAHFIZHUL QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MTA KARANGANYAR

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Akademis

Dalam Menyelesaikan Pendidikan Tingkat Sarjana (Strata-1) Program Studi Ilmu Qur’an dan Tafsir

Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an (STIQ) Isy Karima

Disusun oleh : Fu’ad Zaky Musthofa NIM : Q.190351

PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR SEKOLAH TINGGI ILMU AL-QUR’AN (STIQ) ISY KARIMA

KARANGANYAR 2023

(2)

ii LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANG

PRAKTEK PENGAJARAN PROGRAM TAHFIZHUL QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MTA KARANGANYAR

Nama : Fu’ad Zaky Musthofa NIM : Q.190351

Telah disetujui oleh :

Pembimbing Lapang,

_____________________

Dosen Pembimbing,

______________________

Tanggal Persetujuan : Tanggal Persetujuan : Mengetahui,

Ketua Program Studi,

Arif Firdausi N.R, M. Hum.

Dosen Penguji,

_____________________

Tanggal Persetujuan : Tanggal Persetujuan :

(3)

iii

KATA PENGANTAR

Rasa syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala yang telah memberikan kita semua petunjuk berupa agama islam ini.

Sehingga kegiatan Praktek Kerja Lapangan Sekolah Tinggi Ilmu Qur’an Isy Karima 2023 dapat terlaksana. Shalawat dan salam penulis haturkan kepada Nabi Muhammad shallahu ‘alaihi wa sallam yang telah membimbing umatnya dari zaman jahiliyah menuju zaman islamiyah.

Laporan ini disusun sebagai bentuk pertanggung jawaban penulis atas pelaksanaan kegiatan di halaqoh qur’an. Dengan harapan ke depannya para Mahasiswa memiliki bekal pengalaman di lapangan. Sehingga bisa mengembangkan kemampuannya untuk menjadi pengajar quran yang lebih baik dan profesional.

Pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah memberi bimbingan, nasihat, saran, masukan, dan kritikan yang telah membantu dalam kegiatan PKL ini, antara lain :

1. Akhmad Sulthoni, Lc, M. PI, selaku ketua STIQ Isy Karima

2. Fatih Parwanto, S.Ag., M.Pd., selaku Dosen Pembimbing yang telah membimbing penulis dalam pelaksanaan hingga penulisan laporan PKL.

3. Kedua orangtua penulis yang telah memberikan do’a dan motivasi.

4. Pihak Pondok Pesantren MTA Karanganyar yang telah mengijinkan penulis untuk melaksanakan PKL.

5. Ustadz Abdurrahman, S.Ag., Al Hafidz, selaku pembimbing lapangan yang telah memberikan bimbingan kepada penulis dalam penugasan kali ini.

6. Seluruh asatidz Pondok Pesantren MTA Karanganyar yang telah banyak membantu penulis selama di sana.

7. Teman-teman STIQ Isy Karima 2019 yang masih berjuang bersama dan saling mengingatkan dalam kebaikan.

(4)

iv

Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekutangan dalam pelaksanaan PKL serta penyusunan laporan ini. Oleh sebab itu, penulis mohon maaf dan mengharap kritik, saran dan masukan yang bersifat membangun. Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang terkait dengan pelaksanaan PKL. Aamiin.

Karanganyar, 17 Februari 2023 Mahasiswa

Fu’ad Zaky Musthofa

(5)

v DAFTAR ISI

Halaman Persetujuan ... ii

Kata Pengantar ... iii

Daftar Isi... v

BAB I: PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 3

1.3. Tujuan PKL ... 3

1.4. Manfaat PKL ... 3

BAB II : GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN MTA 2.1. Sejarah Pondok Pesantren MTA ... 4

2.1.1. Letak Geografis Pondok Pesantren MTA ………. 5

2.1.2. Visi Misi Pondok Pesantren MTA………..6

2.1.3. Potensi Siswa Pondok Pesantren MTA………...7

2.2. Susunan Kepengurusan Pondok Pesantren MTA ... 8

BAB III : PELAKSANAAN PKL DI PESANTREN MTA 3.1. Waktu dan Tempat PKL... 12

3.2. Materi Kegiatan PKL ... 12

3.2.1. Hafalan Al-Qur’an ... 12

3.2.2.Pengajaran Mata Pelajaran Tajwid ... 12

BAB IV :HASIL KERJA PRAKTEK 4.1. Kegiatan Halaqoh Tahfizhul Qur’an di Pondok Pesantren MTA ... 14

4.2. Kelebihan dan Kekurangan Program Halaqoh Tahfizhul Qur’an di Pondok Pesantren MTA ... 15

BAB V: PENUTUP 5.1. Kesimpulan ... 16

5.2. Saran ... 17

Daftar Pustaka ... 18

(6)

vi

Daftar Lampiran ... 19

(7)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Di dalam Islam pendidikan mempunyai peran penting sebagai bekal amal bagi pemeluknya. Karena Islam adalah agama didasari atas ilmu.

Pemberian ilmu ini menjadi penting karena dalam mengamalkan sesuatu tidak boleh sembarangan. Ada tuntunan yang harus dipelajari dalam AlQur’an dan Sunnah. Dalam pemberian ilmu ini memerlukan proses pendidikan bagi para penuntut ilmu.

Dalam pendidikan dilakukan dengan tahapan yang teratur mulai dari pemula hingga bisa menjadi orang yang mahir. Sebagai penyampai risalah islam yang berguna bagi masyarakat luas. Dalam prosesnya memakan waktu dan biaya yang tidak sedikit. Hal ini diperlukan kepedulian dari semua pihak.

Seperti orang tua, guru, ustadz, anak didik, dan lain sebagainya. Selain itu, diperlukan konsep pendidikan yang itu lebih mengedepankan penanaman karakter peserta didik. Sehingga berguna untuk membangun individu yang memahami tentang kedudukannya, baik di hadapan Allah, masyararakat, dan dirinya sendiri.1

Salah satu penanaman pendidikan yang sudah dilakukan oleh ulama sejak jaman dahulu adalah mengawalinya dengan menghafal Al-Qur’an.

Bahkan sejak usia yang sangat belia.2 Karena Al-Qur’an merupakan dasar dari ilmu dalam islam. Sejak tahun 2000-an gerakan tahfizh Al-Qur’an mulai menjamur di Indonesia. Jika sebelum tahun 2000-an hanya menjadi ciri khas bagi pondok tahfizh Al-Qur’an saja. Saat ini sudah menjadi mata pelajaran di sekolah-sekolah non pesantren. Hal ini, ditandai dengan banyak lembaga yang menjadikan hafalan Al-Qur’an sebagai kurikulum di sekolah mereka.3

1 Kholili Hasib, 2016, Membangun Paradigma Pendidikan Islam Berbasis Adab, (UNIDA GONTOR PRESS: Ponorogo), hlm. 159

2 Dr. Yasir Nashr, 2019, Kecil-Kecil Jadi Hafizh, Penterjemah: Abu Hudzaifah Ath-Thalibi, (Kiswah Media: Solo), hlm. 20-21

3 Abu Ammar, dkk, 2018, Negeri-Negeri Penghafal Al-Qur’an, (Al-Wafi: Sukoharjo), hlm. 892

(8)

2

Pondok Pesantren MTA sebagai lembaga pendidikan dengan basis berasrama dengan program mencetak generasi penerus bangsa yang kuat akidahnya, mulia akhlaknya, lurus syariatnya, dan memiliki pengetahuan soft- skill maupun hard-skill akan mampu menghadapi tantangan di berbagai bidang kehidupan, sehingga generasi penerus bangsa tidak akan terombang-ambing oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta globalisasi, bahkan akan dapat menjadi pioner-pioner dalam membangun peradaban sesuai dengan Al-Qur’an dan As-sunnah. Selain dibekali pembelajaran adab islam dan Bahasa arab, mereka juga tak lepas dengan pembelajaran dan hafalan Al-Qur’an. Hal inilah menjadi nilai lebih dari pondok ini. Sehingga, selain menghafal Al-Qur’an anak didik juga sekaligus berusaha beramal sesuai dengan Al-Qur’an. Dari latar belakang tersebut penulis ingin melaporkan hasil penelitian dan Praktek Kerja Lapangan yang dilakukan di Pondok Pesantren MTA, Mojogedang, karanganyar.

Pondok Pesantren MTA adalah lembaga pendidikan Islam yang didirikan untuk mendidik para remaja Islam dengan dasar-dasar pemahaman dienul Islam agar kelak menjadi para kader da’i dan ulama yang akan berperan aktif di dunia dakwah serta berfungsi memperbaiki masyarakat baik secara moral dan kehidupan.

Di Pesantren ini menyelenggarakan beberapa program sebagai pendukung program yang telah digariskan seperti: program pendidikan Islam dan dakwah islam, hafalan Al-Qur’an dan Hadits, pendidikan bahasa arab yang komprehensif, dan pendidikan bagi calon da’i dan masyarakat. Satuan Pendidikan di Pondok Pesantren MTA adalah Kulliyatul Muallimin Al Islamiyyah (KMI). KMI sebagaimana yang sedang berkembang di Indonesia saat ini memiliki jenjang pendidikan setingkat MTs dan MA yang berbasis dan berbentuk “Pondok Pesantren”. KMI memiliki dua program, yaitu program reguler dan program intensif. Program reguler memiliki masa belajar 6 tahun dengan input tamatan Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. Program intensif memiliki masa belajar 4 tahun dengan input tamatan SLTP/Madrasah

(9)

3

Tsanawiyah. Program KMI yang akan dibuka di Pondok Pesantren MTA untuk tiga tahun pertama adalah program reguler.

1.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana metode dalam kegiatan halaqoh tahfizhul Qur’an di Pondok Pesantren MTA ?

2. Apa saja kelebihan dan kekurangan kegiatan halaqoh tahfizhul Qur’an di Pondok Pesantren MTA ?

1.3. Tujuan PKL di Pondok Pesantren MTA

Tujuan utama dari PKL yaitu mahasiswa mampu memosisikan diri sebagai pengajar Al-Qur’an yang profesional di masa yang akan datang.

Beberapa tujuan itu antara lain:

1. Mengetahui proses kegiatan halaqoh tahfizhul Qur’an di pondok Pesantren MTA.

2. Mengetahui kelebihan dan kekurangan program halaqoh tahfizhul Qur’an di Pondok Pesantren MTA.

1.4. Manfaat PKL di Pondok Pesantren MTA

Manfaat yang diperoleh dari pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah sebagai berikut:

1. Menjadi pengalaman mahasiswa untuk meningkatkan kemampuan pengelolaan halaqoh tahfizh dan pengajaran Al-Qur’an yang baik.

2. Mendewasan cara berfikir mahasiswa dalam menghadapi semangat anak didik yang naik turun dalam menghafal Al-Qur’an.

3. Sebagai alat ukur mahasiswa dalam memahami materi-materi kuliah dan

menerapkannya dalam suatu instansi.

4. Sebagai penilaian sejauh mana mahasiswa mampu terjun langsung didalam dunia dakwah dan pesantren.

(10)

4 BAB II

GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN MTA

2.1.

Sejarah Pondok Pesantren MTA

Segala puji bagi Allah rabb semesta alam. Sholawat dan salam senantiasa terlimpah kepada Nabi Muhammad ShAllahu'alaihi wassalam.

Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an Surakarta (MTA) adalah lembaga dakwah Islamiyah dan pendidikan yang berkedudukan di Surakarta. Majlis Tafsir Al Qur’an Surakarta di dirikan oleh Al Ustadz Abdullah Thufail Saputro dan berbadan hukum Yayasan dengan akta notaris R Soegondo Notodisoerjo di Surakarta nomor 23 tahun 1974. Untuk memenuhi ketentuan dalam Undang- Undang no. 28 tahun 2004 tentang Yayasan, MTA didaftarkan sebagai Yayasan dengan akta notaris Budi Yojantiningrum, S.H notaris di Karanganyar nomor 01 tanggal 6 September 2006 dan disyahkan oleh Menkum dan HAM dengan Keputusan Menteri No. C-2510 HT.01.02 TH 2006 tgl. 3 November 2006.

Sepeninggal Al Ustadz Abdullah Thufail Saputro ditahun 1992, MTA dipimpin oleh Al Ustadz Drs. Ahmad Sukina. Selama kepemimpinan Al Ustadz Drs. Ahmad Sukina MTA berkembang sangat pesat dengan dukungan sarana Multimedia yang dimiliki MTA. Kini MTA telah memiliki 640 perwakilan dan cabang yang tersebar dari Takengon, Aceh sampai Papua.

Dalam bidang pendidikan Formal MTA telah memiliki lebih dari 43 PAUD, 5 SDIT, 2 SMP, dan 1 SMA.

Dakwah MTA semakin berkembang, sudah menasional, bahkan merambah ke luar negeri. Perkembangan ini menuntut penguatan di bidang keilmuan agar generasi mendatang memiliki akidah yang kuat, akhlak yang mulia, syariat yang lurus, dan memiliki pengetahuan soft-skill maupun hard- skill. Generasi penerus bangsa yang kuat akidahnya, mulia akhlaknya, lurus syariatnya, dan memiliki pengetahuan soft-skill maupun hard-skill akan mampu menghadapi tantangan di berbagai bidang kehidupan, sehingga

(11)

5

generasi penerus bangsa tidak akan terombang-ambing oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta globalisasi, bahkan akan dapat menjadi pioner-pioner dalam membangun peradaban sesuai dengan al qur’an dan as sunnah.

Profil Pondok Pesantren MTA

Nama Sekolah : Pondok Pesantren MTA

Alamat Sekolah : Dusun Tunggulsari, Pojok Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar, Propinsi Jawa Tengah, Kode Pos 57752 Kecamatan : Mojogedang

Kabupaten : Karanganyar Telphone : ( 0273) 5331319

Website : https://www.mta.ponpes.id

Nama Yayasan : Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an Surakarta (MTA) Alamat : Jl. Ronggowarsito No 111A Surakarta

Tahun Berdiri : 2018 Status Sekolah : Swasta

Ijin Operasional :Kantor Kementrian Agama Kabupaten Karanganyar Kepala Pimpinan : Ust Nur Kholid Syaefullah, Lc. M.Hum.

2.1.1. Kondisi Geografis dan Sosial masyarakat

Kabupaten Karanganyar merupakan salah satu Kabupaten dari 35 Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah. Mempunyai batas-batas wilayah dengan Kabupaten Sragen di sebelah utara, Provinsi Jawa Timur di sebelah

(12)

6

timur, Kabupaten Wonogiri dan Sukoharjodi sebelah selatan, dan Kota Surakarta dan Kabupaten Boyolali di sebelah barat.

Luas Area : 77.378,64 Ha

Letak : 110˚ 40” - 110˚ 70” Bujur Timur dan 7˚ 28”- 7˚ 46”

Lintang Selatan Ketinggian : 80 m – 2000 m permukaan laut A. Batas Wilayah :

Sebelah Utara : Kabupaten Sragen

Sebelah Timur : Kabupaten Magetan dan Ngawi Sebelah Selatan : Kabupaten Wonogiri dan Sukoharjo Sebelah Barat : Kabupaten Boyolali dan Surakarta

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Karanganyar pada tahun 2013/2014 data statistik jumlah penduduknya tercatat 840.171 jiwa yang terdiri dari 415.574 penduduk laki-laki dan 424.597 penduduk perempuan, dengan jumlah penduduk terbanyak adalah Kecamatan Jaten dengan 9,63% penduduk dan jumlah penduduk terendah adalah Kecamatan Jenawi dengan 3,03% penduduk. Kabupaten Karanganyar terdiri dari 17 Kecamatan, 15 Kelurahan, 162 Desa, 1.091 Dusun, 2.313 Dukuh, 1.876 RW dan 6.358 RT. Terkhusus Kecamatan Weru terdiri dari 13 Desa dengan jumlah penduduk 66.565 orang terbagi menjadi 32.682 penduduk laki-laki dan 33.883 penduduk perempuan.

2.1.2. Visi dan Misi Pondok Pesantren MTA Visi Pondok Pesantren MTA:

1. Menumbuhkan generasi penerus yang memahami, menghayati, dan mengamalkan Al-Qur’an dan As-Sunnah dalam kegiatan sehari-hari.

2. Memperkuat dan mengembangkan penyebarluasan pemahaman Islam berdasar Al-Qur’an dan As-Sunnah secara berkesinambungan Misi Pondok Pesantren MTA:

(13)

7

1. Menyelenggarakan pendidikan untuk menumbuhkan pemahaman, penghayatan, dan pengamalan Al-Qur’an dan As-Sunah.

2. Menyelenggarakan pengajaran untuk menghasilkan santri yang memahami ilmu pengetahuan dan teknologi.

3. Menyelenggarkan pendidikan untuk menghasilkan santri yang berakhlak mulia, cerdas, berprestasi, sehat jasmani-rohani, dan mandiri.

4. Mengadakan bimbingan untuk menghasilkan santri yang mengenali dan mengembangkan potensi diri.

5. Mengembangkan sistem kaderisasi untuk menghasilkan santri yang siap mengemban tugas dakwah.

6. Menjalin kerjasama dengan berbagai pihak untuk melakukan senergi dalam pengembangan pendidikan dan penyebaran pemahman Islam berdasar Al-Qur’an As-Sunnah.

2.1.3. Potensi Siswa

Jumlah peserta didik santriwan yang membersamai kami di Pondok Pesantren MTA ada 689 santri, dengan rincian sebagai berikut :

- Kelas 1 KMI : 184 anak - Kelas 2 KMI : 166 anak - Kelas 3 KMI : 223 anak - Kelas 4 KMI : 116 anak

(14)

8

2.2. Susunan kepengurusan Organisasi Pondok Pesantren MTA

Susunan kepengurusan pondok pesantren MTA Mojogedang sebagai berikut :

Pimpinan Pondok MTA Mojogedang 1. Ust. Nur Kholid Syaefullah, Lc.

M.Hum.

2. Ust. Suprapto, S.Th.I, M.P.I.

3. Ust. Nur Cholis Majid, S.Fil.I, M.Pd.

DEWAN MASYAYIKH

1. Ust. Nur Kholid Syaefullah, Lc.

M.Hum.

2. Ust. Suprapto, S.Th.I, M.P.I.

3. Ust. Nur Cholis Majid, S.Fil.I, M.Pd.

4. Ust. Marjono, S.Th.I KEUANGAN

Ust. Marjono

Ust. Tangguh Subari, S.Pd.

Ust. Abdul Hafidz Zaini, S.T SEKPIM

Ust. Eko Suryawan Ust. Miftah Nur Ikhsan Ust. Lintang Bayu Aji Ust. Ilham Hibaturahim MEDIA CENTER Ust. Arif Setiawan Ust. Abdul Aziz Ust. Lintang Bayu Aji

(15)

9 Ust. M. Prio Kuncoro

Ust. Khoirul Mustofa Ust. Afif

SARPRAS Ust. Abdul Hamid Ust. Ali Ghafurrohman Ust. Rosyid Ridho Ust. Azrin

SOUND SYSTEM UST. M. Candra Firdaus UST. Saifullah, S.H.

UST. Bagas Angger Saputra, S.Pd.

KLINIK

dr. Mahira Adifta Kalbario, S.Kep.,Ns.

MABIKORI

Ust. M. Prio Kuncoro Ust. Rosyid Ridho

Ust. Muammad Maslahul Fahmi Aziz Ust. Muhammad Permana Sidik KOPDA

Ust. Sahirul Alim Ust. M. Arifin

Ust. Ghani Rais Naufal Aziz KOP.PELAJAR

(16)

10 Ust. Yusuf Mohamad Ibrahim, S.Geo Ust. M. Prio Kuncoro

Ust. Arsala Haq H.C.

Ust. Aziz KANTIN

Ust. Harvian Prasiswanto, Al Hafidz Ust. Osmar Agymnastiar

Ust. Redik Eka Pratama Ust. M. Candra

Ust. Revo LOUNDRY

Ust. Muammad Maslahul Fahmi Aziz Ust. Abdullah Dzaka

KANTOR KMI Ust. M. Arifin

Ust. Khoirul Mushof, S.Pd.

Ust. Habibullah

Ust. Jaya Firdaus, S.Pd.I Ust. Tangguh Subari, S.Pd.

Ust. Adhnanda Yudha R, S.Ag Ust Akbar Farizqi Prasojo Ust. M. Iqbal Firdaus

PENGEMBANGAN KURIKULUM Ust. Nur Cholis Majid, S.Fil.I, M.Pd.

Ust. Nasruddin, S.Ag Ust. Adhnanda Yudha R

(17)

11 PENGEMBANGAN SCIENCE Ust. Khoirul Mushof, S.Pd.

Ust. Tangguh Subari, S.Pd.

Ust. Khatman Hasan, S.T

PENGEMBANGAN BAHASA Ust. Nasruddin, S.Ag

Ust. Jaya Firdaus, S.Pd.I

Ust. Bagas Angger Saputra, S.Pd.

Ust. Aulia Anugrah Ust. Ilham Hibaturrahim Ust. Osman Agymnastiar Ust. Revo

PERPUSTAKAAN

Ust. Bagas Angger Saputra, S.Pd.

Ust. Jaya Firdaus, S.Pd.I Ust. Mu'in Abdullah, M.Pd.I Ust. Ghani Rais Naufal Aziz

(18)

12 BAB III

PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN DI PESANTREN MTA KARANGANYAR

3.1. Waktu dan Tempat PKL

Praktek Kuliah Lapangan dilaksanakan di Pondok Pesantren MTA beralamat di Dusun Tunggulsari, Pojok, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar,. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 4 Januari 2023 sampai 31 Januari 2023. Kegiatan dimulai dari subuh sampai ba’da Isya. Halaqoh Qur’an pagi dimulai pukul 04.30 sampai pukul 05.20 WIB, setelah itu dilanjutkan dengan KBM di kelas 1C dengan mata pelajaran Tajwid dari pukul 07.45 - 08.30 WIB di setiap hari Senin. Pada setiap hari Selasa pukul 07.00 - 07.45 di kelas 1B, dan pukul 08.30 – 09.15 di kelas 1E dan pada setiap hari Kamis pukul 07.45-08.30 dan 10.30-11.15 WIB di kelas 1D dan 1F. Setelah itu dilanjutkan dengan Halaqoh Tahsin pada pukul 14.15 sampai 14.45 WIB. Setelah itu dilanjutkan dengan Halaqoh Tahfizh ba’da maghrib sampai isya’ setiap hari selasa, rabu, jum’at dan ba’da isya’ sampai pukul 20.15 WIB setiap hari senin dan kamis. Pada setiap hari senin, rabu, dan jumat ada jam tambahan tahfizh khusus untuk tim “Jami’atul Huffazh” dari pukul 20.30 – 21.30 WIB.

3.2. Materi Kegiatan PKL 3.2.1. Hafalan Al-Qur’an

Dalam pelaksanaan halaqoh Al-Qur’an mahasiswa diminta untuk menyimak hafalan dan tilawah sesuai pencapaian masing-masing santri, dalam hal ini mahasiswa mengampu santri kelas 1 KMI, dan dalam satu halaqoh Al-Qur’an berisi 9 santri.

3.2.2. Pengajaran Mata Pelajaran Tajwid

Dalam pelaksanaan pengajaran mata pelajaran tajwid mahasiswa diminta untuk mengajarkan tajwid, dan buku panduan yang dipakai adalah Buku Pelajaran Tajwid karya KH. Imam Zarkasyi terbitan Gontor. Dalam hal ini mahasiswa

(19)

13

mengampu santri MTs kelas 1B-1E yang berjumlah kurang lebih 35 santri dalam satu kelas.

(20)

14 BAB IV

HASIL KERJA PRAKTEK

Dalam bab ini akan kami paparkan beberapa evaluasi yang bisa dijadikan sebagai pelajaran dalam mendampingi anak didik dalam halaqoh qur’an.

4.1. Halaqoh Tahfizhul Qur’an di Pondok Pesantren MTA

Dalam pelaksanaan praktek kerja lapangan ini mahasiswa melaksanakan dua proses pembelajaran dalam satu halaqoh yaitu tahsin dan menghafal Al-Qur’an.

Sebelum mereka boleh menghafal Al-Qur’an mereka harus menyelesaikan tahsin bacaan, dan mereka diperbolehkan melanjutkan hafalan setelah menyelesaikan juziyyah, selain itu dalam pengajaran Al-Qur’an, santri juga mendapat mata pelajaran Tajwid didalam (KBM) Kegiatan Belajar Mengajar.

Pelaksanaan kegiatan Halaqoh Al-Qur’an yang dilaksanakan setiap hari senin s/d sabtu pada jam halaqoh Qur’an, dimulai di pagi hari jam 04.30 WIB – 05.20 WIB dan di malam hari ba’da maghrib sampai adzan isya’ atau ba’da isya’

sampai jam 20.15 WIB, mahasiswa diamanahi anggota halaqoh yang merupakan santri KMI kelas 1 yang masih perlu di tahsin dalam bacaan Al-Qur’an sekaligus menambah hafalan, santri di dalam menyetorkan hafalan minimal 1 halaman, Jika menghendaki waktu lain bisa bersepakat dengan musyrif halaqoh, ketika santri sudah selesai dalam menghafal 1 juz untuk lanjut ke juz berikutnya diadakan sistem juziyah,yaitu santri menyetorkan hafalan 1 juz tanpa melihat sekali duduk dengan musyrif .Mahasiswa diberi amanah untuk memegang halaqoh dengan jumlah 9 santri. Mahasiswa juga diberi Amanah untuk menyimak juziyah dari santri KMI kelas 1-4.

Di luar jam halaqoh pun santri juga masih bisa menyetorkan hafalannya, dengan adanya jam tambahan atau biasa disebut jamiyyatul huffazh, yang diadakan setiap hari senin, rabu, dan jumat jam 20.30 – 21.30 WIB. Dengan adanya jam tambahan tersebut sangat membantu potensi santri dalam mengembangkan dan menambah setoran hafalan, terutama untuk santri santri unggulan yang memiliki kemampuan dan target yang sudah jauh.

(21)

15

4.2. Kelebihan dan Kekurangan Program Halaqoh Tahfizhul Qur’an di Ponpes MTA

Kelebihan dan manfaat yang didapat santri ialah, dengan lingkungan pondok yang mendukung dan kondusif membuat suasana menghafal dan belajar alqur’an menjadi nyaman. Di pondok santri juga mendapati kegiatan yang padat mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi, dengan begitu santri harus bisa mengatur waktu sebaik mungkin, terlebih target dari pondok yang tidak terlalu ketat. Dengan adanya halaqoh/kumpul majelis dengan waktu yamg ditentukan untuk para santri sehingga santri dapat intens berinteraksi dengan Al-Qur’an.

Namun, ditemukan kekurangan dan permasalahan yaitu kurangnya asatidz yang menjadi musyrif sehingga ada beberapa santri kelas 4 yang juga dipilih untuk menjadi musyrif, dan musyrif halaqoh terkadang tidak dapat hadir sehingga memperhambat anak yang ingin menyetorkan hafalan, santri kadang tidak menyetorkan hafalannya di waktu halaqoh, ditemukan beberapa sebab antara lain:

sakit, izin pulang, kelelahan karena mungkin ada tugas dari pondok, pondok tidak terlalu menuntut anak dalam hal hafalan, dan lain-lain. Dalam pelaksanaannya penulis mendampingi mereka dalam tahsin bacaan, menghafal dan memberikan motivasi atau nasehat jika diperlukan.

(22)

16 BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil PKL yang dilakukan di Pondok Pesantren MTA Karanganyar, bisa diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Dalam proses menghafal Al-Qur’an dalam halaqoh dan pengajaran Mata Pelajaran Tajwid quran dengan metode halaqoh untuk menghafal dan metode kelas untuk Mata Pelajaran Tajwid.

2. Pada PKL kali ini dalam kegiatan halaqoh Tahfizh dan pengajaran Mata Pelajaran Tajwid selama berada di Pondok Pesantren MTA terdapat kelebihan diantaranya ialah,

• Lingkungan pondok yang nyaman sehingga membuat aktifitas belajar menjadi efektif.

• Santri memiliki waktu yang panjang dalam halaqoh Qur’an, sehingga persiapan bisa lebih matang.

• Santri tidak tertekan target yang ada di pondok. Sehingga bisa menentukan sendiri apa yang ia butuhkan apakah itu harus menghafal atau muroja’ah.

• Santri dalam kegiatan KBM dalam pelajaran Tajwid sangat antusias dalam mengikuti pelajaran.

Dan adapun kekurangan dari proses hafalan dan pembelajaran Tajwid Al- Qur’an di Pondok Pesantren MTA, sebagai berikut :

• Lingkungan kelas yang kurang nyaman karena sedang adanya pembangunan sehingga membuat santri kurang focus dalam mengikuti KBM

• Dari pondok tidak terlalu menekan target dari hafalan tahfizh. Maka, peran musyrif sangat penting untuk membimbing santri dalam menghafal.

• Kurangnya SDM yang membuat setoran hafalan dan juziyyah kurang kondusif.

(23)

17

• Kehadiran musyrif yang jarang terpantau di pondok, kadang juga mengganggu proses hafalan.

• Proses sebelum hafalan cukup lama disebabkan masih banyak santri yang belum lulus ujian tahsin atau iqro’, sehingga waktu khatam bisa lebih lama.

• Musyrif halaqoh dan guru pengajar jarang hadir sehingga mengakibatkan proses hafalan Al-Qur’an dan belajar menjadi terganggu.

• Padatnya kegiatan pondok yang menyebabkan santri menjadi kurang focus saat jam halaqoh.

5.2. Saran

Setelah melaksanakan pendampingan halaqoh tahfizh di Pondok MTA penulis ada beberapa masukan bagi peserta PKL terkait dengan pembelajaran Al-Qur’an di Pondok Pesantren MTA, agar pembelajaran lebih maksimal, antara lain :

1. Hendaknya peserta memiliki materi yang banyak masalah motivasi dalam menghafal Al-Qur’an.

2. Disiplin menghadiri halaqoh pagi dan sore hari .

3. Hendaknya peserta PKL paham kondisi lingkungan belajar mengajar Al- Qur’an di pondok MTA.

4. Hendaknya peserta PKL bisa berbahasa arab aktif. Agar suasana bahasanya bisa dirasakan dimanapun.

5. Hendaknya peserta PKL bijak dalam memperlakukan santri. Dalam membentuk adab bagi para santri.

6. Hendaknya dalam pelaksanaan kegiatan PKL, lembaga STIQ memberikan teknis atau gambaran umum apa-apa yang harus dipersiapkan di suatu Instansti atau Lembaga tempat kegiatan PKL

(24)

18

Daftar Pustaka

Ammar, Abu , 2018, Negeri-Negeri Penghafal Al-Qur’an, Sukoharjo Al-Wafi Media.

Hasib, Kholili, 2016, Membangun Paradigma Pendidikan Islam Berbasis Adab, Ponorogo: UNIDA GONTOR PRESS.

Nashr, Yasir, 2019, Kecil-Kecil Jadi Hafizh, Solo: Kiswah Media, Cet-3.

https://www.mta.ponpes.id/profil/, diakses pada tanggal 25 Januari 2023, jam 09.15 WIB.

(25)

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : Formulir Biodata Peserta PKL

Lampiran 2 : Formulir Pengajuan Ijin dan Penugasan PKL dari Mahasiswa Lampiran 3 : Surat Keterangan Pelaksanaan PKL

Lampiran 4 : Dokumentasi Kegiatan PKL Lampiran 5 : Log Sheet Kegiatan PKL

Lampiran 6: Jadwal Mata Pelajaran dan Daftar Pengajar.

(26)

Lampiran 1 : Formulir Biodata Peserta PKL

ميحرلا نمحرلا الله مسب

BIODATA PESERTA PRAKTEK KERJA LAPANGAN SEKOLAH TINGGI ILMU AL-QUR’AN ISY KARIMA

(STIQ ISY KARIMA) TAHUN AKADEMIK 2022/2023

Nama : Fu’ad Zaky Musthofa

NIM : Q.190351

Semester : VII (tujuh)

Bahasa yang dikuasai : Bahasa Indonesia, Bahasa Jawa, No Telpon / Hp : 082135601631

Karanganyar, 17 Februari 2023 Peserta

Fu’ad Zaky Musthofa

(27)

Lampiran 2 :Surat Pengajuan Ijin Penugasan PKL dari Mahasiswa

(28)

Lampiran 3 : Surat Keterangan Pelaksanaan PKL

(29)

Lampiran 4 :Dokumetasi Kegiatan PKL

Kegiatan jamiyyatul huffazh

KBM di kelas Bersama kelas 1 KMI

Kegiatan halaqoh tahfizh dan tahsin

Foto Bersama pimpinan pondok MTA dan pembimbing PKL

(30)

Lampiran 5 : Log Sheet Kegiatan PKL

(31)
(32)

Lampiran 6 : Jadwal Mata Pelajaran dan Daftar Pengajar

Gambar

Foto Bersama pimpinan pondok MTA dan  pembimbing PKL

Referensi

Dokumen terkait

Penerapan gerakan 5 S Kegiatan berupa memberikan senyum, salam, sapa dengan sopan dan santun kepada siswa SDN Karanganyar setiap pagi sebelum masuk kelas jam 07.00 WIB

Apel pagi yang terus menerus di laksanakan setiap jam kerja dari mulai jam 07.30-08.00 merupakan hal yang sangat wajib bagi Pegawai Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat,

Praktik Kerja Lapangan ini dilaksanakan di KPP Pratama Kebayoran Lama, pada bulan Februari sampai bulan Maret tahun 2016 tepatnya pada hari Senin tanggal 1 Februari hingga hari

Pasar Jongkok Wonokromo terlihat ramai oleh pengunjung pada jam 19:00 WIB terutama pada hari sabtu malam minggu, pasar ini ramai oleh pelaku pasar, sehingga lalu

Menurut Setyamidjaja (2003), penyiraman dilakukan 2 kali sehari yaitu pagi dan sore hari mulai dari pukul 6.ºº - 10.ºº pagi dan sore 15.ºº- 18.ºº sore. Kebutuhan air untuk

Karyawan non shift (regular) yaitu karyawan yang bekerja pada pagi hari dan selesai pada sore hari dari hari Senin sampai Jumat dengan jam Kerja mulai pukul 08.00 – 17.00 WIB.

Jumlah shift siang sebanyak 7 – 8 hari dengan jam kerja mulai dari jam 14.00 WIB sampai dengan jam 21.00 WIB dan shift malam 6 – 8 hari, dengan waktu kerja jam 21.00 WIB sampai dengan

Pekalongan  Jam Oprasional Unit Produksi Big Digital Buka Hari Senin – Sabtu Jam 09.00 – 15.00 WIB Untuk Tanggal Merah Libur