GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
CDU (crude destilation unit)
ITP (Instalasi tangki dan pengapalan)
Kilang produksi BBM RU II Sei Pakning merupakan bagian dari PERTAMINA RU II Dumai, kilang minyak milik Kelompok Usaha Pengolahan (BG) Pertamina. SPC (Selat Panjang Crude) berasal dari Selat Panjang, diproduksi oleh kontaktor bagi hasil (Petro Nusa Bumi Bhakti) yang dikendalikan oleh kapal Sei Pakning. Mean Temperature Sensor merupakan alat yang digunakan untuk mengetahui suhu rata-rata pada suatu tangki penyimpanan.
Data historis adalah tampilan yang memungkinkan Anda melihat data pengukuran ATG yang disimpan selama periode satu tahun. Block Data List merupakan tampilan data tangki yang dikelompokkan berdasarkan produk dan berfungsi untuk melihat total volume/produk. Block Data List mempunyai tampilan seperti pada Gambar 3.8. Mode daftar alarm merupakan tampilan yang berfungsi untuk mengambil data alarm (level, suhu dan volume).
PERTAMINA SEI PAKNING khususnya pada bagian penyimpanan akan erat kaitannya dengan tangki penyimpanan sebagai tempat penyimpanan minyak bumi yang akan diakumulasikan sebelum didistribusikan untuk dijual.
Laboraturium
Utilities
Pengoperasian pembangkit listrik berfungsi untuk menyuplai tenaga listrik untuk kebutuhan kilang, perkantoran, balai kesehatan, rumah bersalin, fasilitas perumahan lainnya, WIS Sungai Dayang, WTP, serta kawasan NDB dengan pembangkit berupa generator turbin gas. dan generator diesel. Jika suatu kilang mengolah minyak mentah sebesar 50 MBSD, rata-rata produksi listrik di pembangkit listrik tersebut adalah sekitar 1800 KW, yang seharusnya dapat memenuhi kebutuhan daya listrik di area kilang sekitar 1200 KW dan sekitar 600 KW di luar kilang. Untuk menjamin keandalan pasokan tenaga listrik, pada kondisi normal, beberapa unit generator turbin gas dioperasikan untuk memenuhi kebutuhan daya listrik.
Keluaran tegangan tiga fasa 3,3 kV dengan frekuensi 50 Hz dari masing-masing generator digabungkan dalam bus sinkronisasi, yang kemudian dibagi menjadi 13 penyulang keluar untuk setiap beban, termasuk motor penggerak pompa vital berdaya tinggi yaitu 946-P1 A /B (pompa umpan), 946-P2 A/B (pompa pengisian)m dan 101-P6 B/C (pompa residu). Sistem distribusi listriknya menggunakan kabel bawah tanah dengan tegangan menengah 3,3 kV, 3 fasa. Perangkat keselamatan dalam sistem keamanan mendeteksi kesalahan dan mengirimkan sinyal ke pemutus sirkuit untuk mengisolasi atau memisahkan sistem yang bermasalah dari sumber tegangan dengan cepat dan akurat.
Oleh karena itu keandalan suatu alat pengaman sangat diperlukan, yaitu dalam keadaan normal harus menjamin kelancaran pengoperasian, dan dalam keadaan tidak normal harus mampu memutus rangkaian dengan cepat dan tepat.
Kilang Produksi BBM RU II SEI PAKNING
12 buah trafo step down di area kilang dan 8 buah trafo di area perumahan digunakan untuk kebutuhan tegangan rendah 380 V 3 fasa. Suatu sistem proteksi diperlukan untuk mencegah dan membatasi kerusakan pada jaringan distribusi tenaga listrik dan peralatan yang disuplainya. Kilang Bahan Bakar Sei Pakning dengan kapasitas terpasang 50.000 per hari dibangun pada tahun 1968 oleh Refining Associates Canada Ltd (Reficen) di atas tanah seluas 280 H.
PERTAMINA RU II Sei Pakning Bahan bakunya adalah minyak mentah yang terdiri dari :.
Bahan baku PT. PERTAMINA RU II SEI PAKNING
Caltex Pacific Indonesia (CPI), dikirim dengan kapal dwt dari Dumai menuju Sei Pakning. LCO (Liric Crude Oil) berasal dari bidang lirik yang diproduksi oleh Pertamina, dengan kapal dikirim ke Sei Pakning. Minyak mentah yang diterima dari kapal disimpan di 7 tangki penyimpanan yang dilengkapi fasilitas pemanas.
Pada tangki penampung terjadi proses pengendapan secara gravitasi, sehingga kandungan air yang mempunyai berat jenis lebih tinggi mengendap di dasar tangki dan dibuang (ke saluran pembuangan) ke dalam selokan yang dihubungkan dengan tangki retensi (Sperator). ).
Proses Pengolahan
Proses distilasi berlangsung pada kolom fraksinasi, yaitu pemisahan fraksi yang satu dengan fraksi yang lain berdasarkan perbedaan titik didih (boiling range). Fraksi minyak akan memisah sendiri pada nampan yang disusun secara bertahap pada kolom Fraksinasi pada Tabel 1.1.
Visi dan Misi
Struktur Organisasi PT. PERTAMINA RU II Sei Pakning
Merencanakan, meneliti, menyetujui dan merealisasikan rencana kerja, rencana anggaran operasional, rencana anggaran investasi jangka pendek, menengah dan panjang untuk pengolahan keselamatan dan kesehatan kerja, operasional kilang, pemeliharaan kilang dan fungsi pendukung lainnya. Mengatur, mengawasi dan bertanggung jawab terhadap penjadwalan pemrosesan harian, pengiriman minyak mentah dan distribusi produksi sesuai rencana yang telah ditentukan untuk mencapai tujuan kilang yang optimal. Sekretaris adalah seseorang yang dipercaya oleh seorang eksekutif atau manajer untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.
Mengkoordinasikan, merencanakan, mengevaluasi pelaksanaan pelayanan dan operasional laboratorium, serta seluruh kebutuhan dan peralatan yang berkaitan dengan pengoperasian kilang secara aman, efektif dan efisien sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Mengkoordinasikan, merencanakan, meneliti, menganalisis, menyetujui dan mengawasi pelaksanaan pencegahan kebakaran, pengendalian, pemantauan kebakaran, kurikulum pelatihan, pengadaan peralatan dan administrasi keselamatan dan kesehatan kerja lingkungan. Secara umum memproses kegiatan yang berkaitan dengan pelayanan dan kesejahteraan, serta pengembangan sumber daya manusia.
Koordinasi, perencanaan, evaluasi dan pengawasan serta pelaksanaan kegiatan fungsi keuangan yang meliputi penyusunan, pelaksanaan dan pelaporan anggaran, pengolahan, penerimaan dan pengeluaran dana serta pelaksanaan akuntansi keuangan sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku.
Ruang Lingkup PT. PERTAMINA RU II Sei Pakning
Upaya menjaga kesehatan pekerja, menyelenggarakan pemeriksaan kesehatan pekerja secara berkala, menyelenggarakan rumah sakit dan bantuan darurat. Pada akhir tahun 1977 kapasitas produksi meningkat menjadi 35.000 barel per hari, dan pada bulan April 1980 menjadi 40 barel per hari. Bagian operasional Kilang Sungai Pakning terdiri dari: CDU, ITP (tangki dan fasilitas pelayaran), utilitas dan laboratorium.
DESKRIPSI KEGIATAN SELAM A KERJA PRAKTEK
Target yang Diharapkan
Setelah melakukan kerja praktek selama dua bulan pada tanggal 2 November hingga 31 Desember 2020, banyak sekali ilmu dan pengalaman baru yang didapat, serta suasana dan momen yang menarik dan sejuk untuk dikenang dan dibagikan kepada teman dan keluarga. Segala yang diperoleh dari pelaksanaan kerja praktek merupakan suatu tekad untuk dipelajari dan ditelaah lebih dalam lagi, sehingga apa yang telah kita ketahui secara umum dapat benar-benar kita pahami.
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Kendala – kendala yang Dihadapi
Automatic Tank Gauging (ATG)
- Pengertian ATG
- Cara Kerja ATG
- Bagian-bagian ATG
- Sistem Monitoring ATG dengan CATAMS
Level gauge adalah alat yang digunakan untuk menunjukkan nilai level minyak dalam tangki penyimpanan. Kawat Ukur merupakan suatu alat yang digunakan untuk memindahkan nilai hasil pengukuran dari displacer ke alat pengukur ketinggian. Calibration Chamber merupakan alat yang digunakan untuk mengkalibrasi ulang ATG pada tangki penyimpanan.
Indikator sisi tangki adalah alat yang terletak di bagian bawah tangki sebagai indikator tambahan untuk mengetahui ketinggian permukaan minyak pada tangki penyimpanan. Anchore Weight merupakan alat yang digunakan sebagai pemberat untuk menyeimbangkan sensor pada saat mengukur suhu pada tangki penyimpanan. Kabel sinyal merupakan alat yang digunakan untuk menghubungkan data dari level gauge ke indikator tangki samping.
Stilling Well merupakan alat berbentuk tabung pada bagian bawah level gauge yang berfungsi sebagai tempat naik/turunnya displacer. Stilling Well Support merupakan alat yang digunakan untuk membantu tabung sumur stilling tetap stabil hingga ke dasar tangki penampung. Dip plate merupakan alat berupa pelat logam yang terletak pada bagian bawah sumur peredam tempat dipasangnya baut.
Kumpulan data reservoir berfungsi untuk memasukkan data reservoir meliputi produk, tinggi atau tinggi kaki, S/F (tingkat keamanan), M/H (tingkat tumit minimum) atau tinggi cairan yang tidak dapat dipompa, data alarm ( level H-H, level H, L Level dan Tingkat L-L). Mode perpindahan berfungsi untuk memantau bongkar muat (pada proses awal dan akhir) pada beberapa tangki yang digunakan. Large Display adalah tampilan ketinggian dan suhu pada layar besar yang berfungsi untuk memantau bongkar muat.
Daftar Operasi merupakan gambaran lengkap tangki-tangki yang sedang dalam kondisi operasional (bongkar/muat). Ringkasan alarm adalah tampilan di mana Anda dapat menemukan detail lengkap alarm yang terjadi pada hari itu.
Perawatan (Maintenance)
- Pengertian Perawatan
- Tujuan Perawatan
- Keuntungan – Keuntungan Perawatan yang Baik
- Kategori Mesin / Peralatan Produksi
- Pengklasifikasian Perawatan
- Pekerjaan-pekerjaan Dasar Pada Perawatan Preventif
- Keuntungan-keuntungan dari Perawatan Preventif
- Usaha untuk mengatasi kerusakan
- Tiga cara untuk mengantisipasi kerusakan
Pemeliharaan preventif merupakan kegiatan pemeliharaan yang dilakukan sebelum terjadi kegagalan atau kerusakan pada suatu sistem atau komponen, dimana sebelumnya telah dilakukan perencanaan dengan pemantauan, deteksi dan koreksi yang sistematis, sehingga sistem atau komponen tersebut dapat mempertahankan kemampuan fungsionalnya. Pemeliharaan prediktif ini dilakukan untuk mendeteksi perubahan atau kelainan pada kondisi fisik dan fungsi sistem peralatan. Pemeliharaan korektif merupakan tindakan pemeliharaan yang dilakukan untuk mengatasi kerusakan atau kemacetan yang terjadi secara berulang-ulang.
Oleh karena itu, frekuensi inspeksi harus ditentukan berdasarkan pengalaman dan jadwal inspeksi harus dipertimbangkan dengan cermat. Komponen-komponen mesin yang bergesekan seperti roda gigi, bearing, dan lain-lain harus terlumasi dengan baik agar dapat berfungsi dengan baik dan bertahan lama. Program pemeliharaan harus disusun secara lengkap dan rinci sesuai spesifikasi yang dibutuhkan, seperti jadwal harian, mingguan, bulanan, triwulanan, setengah tahunan, tahunan, dan sebagainya.
Catatan ini akan sangat membantu dalam menentukan perencanaan dan keputusan yang akan diambil. Penggantian suku cadang yang terjadwal dapat menghemat kebutuhan, sehingga stok suku cadang selalu tersedia setiap saat. Misalnya melakukan pelumasan sesuai ketentuan atau menata ulang frekuensi dan isi pekerjaan inspeksi.
Misalnya saja mengubah beban unit, atau melatih operator dengan sistem operasi yang lebih baik, terutama pada unit khusus.
Total Productive Maintenance (TPM)
- Definisi Total Produktive Maintenance
- Sejarah TPM
- Objek TPM
- Tujuan TPM
- Sasaran TPM
- Manfaat TPM
- Aktifitas dasar TPM
Pemeliharaan preventif adalah sebuah konsep dimana operator memproduksi barang dengan mesin dan kelompok pemeliharaan didedikasikan untuk pekerjaan pemeliharaan mesin, namun dengan otomatisasi Nippondenso, pemeliharaan menjadi masalah ketika dibutuhkan banyak personel pemeliharaan. Dengan semakin meningkatnya persaingan di sektor manufaktur dari waktu ke waktu, biaya yang dibutuhkan pun tinggi. Lean manufacturing menggunakan konsep TPM untuk berkontribusi pada pengurangan pemborosan dan secara tidak langsung mengurangi biaya.
Dengan menggunakan konsep TPM, Anda dapat menstabilkan peralatan pada kondisi optimal, sehingga kesalahan yang terjadi relatif kecil.
Pemilihan Kebijakan Repair atau Preventive Maintenance
- Metode Repair Policy
- Metode Preventive Maintenance Policy
Pengumpulan Data
- ATG PT PERTAMINA SEI PAKNING
- Cara kalibrasi Automatic Tank Gauge
Suatu ATG dapat dikatakan rusak/cacat karena nilai terukur pada ATG tersebut jauh di luar toleransi yang ditentukan. Pilih menu Pengukuran, catat nilainya (misalnya 131 mm). Sentuh tombol optik paling kiri dan tengah secara bersamaan hingga muncul tulisan Esc). Pindahkan pilihan ke kanan (tombol optik tengah) hingga muncul menu Blank Call. Catat nilai awal Blank Call (misalnya 11939 mm).
Analisis Penyebab Kerusakan ATG
Kedalamannya sama, namun pada ketinggian maksimum permukaan minyak, angka pengukuran ATG dan Manual Deeping sangat berbeda. Korosi terjadi pada kawat pengukur, terutama pada bagian perpindahan yang merupakan tempat mengalirnya hasil pengukuran ketinggian ketinggian oli ke tangki penyimpanan. Hal ini terjadi apabila petugas tidak berhati-hati saat melakukan pengukuran kedalaman level oli secara manual untuk tangki penyimpanan tertentu, sehingga hasil pengukurannya berbeda.
Kesimpulan
Saran
- Saran Untuk Pihak Industri
- Saran Untuk Pihak Kampus