KUNJUNGAN PT SOCFINDO CONSERVATION 5 TANAMAN OBAT
Dosen Pengampu : Dr. Tita Juwitaningsih, M.Si
Disusun Oleh :
Nama : Santi Via Ningsih Nim : 4213210027 Kelas : PSKM 21A Mata Kuliah : KOBA
PROGRAM STUDI KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2023
1. Adas (Foeniculum vulgare Mill.) Family : Apiaceae
Bagian Yang Digunakan
Daun, Biji, Buah, Akar
Syarat Tumbuh
Matahari Penuh dan Tahan Kekeringan Habitat
Lahan Basah, Pinggiran Sungai, Hutan, Daerah Semak, Padang Rumput Morfologi
Batang berbentuk galah dengan alur sejajar, bercabang banyak.
Daun berbentuk silinder terbuka, panjang 2-15 cm.
Bunga majemuk dengan 6-40 gagang bunga, mahkota kuning, keluar dari ujung batang.
Buah lonjong, berusuk, panjang 6-10 mm, lebar 3-4 mm, saat muda berwarna hijau, dan berwarna cokelat agak hijau atau kuning sampai sepenuhnya cokelat saat tua atau matang.
Kandungan Bahan Kimia
Daun: kuersetin-3-glukuronida, limonen, kaempferol-3-glukuronida, felandren, nelumbosida, pinen, funikularin. Biji: flavonoid, terpenoid, alkaloid, fenol, sterol, estragole, asam gallik, L- limonene.
Khasiat
Mengobati batuk, sakit perut, sariawan, susah tidur, haid tidak teratur, peluruh air seni, pencahar, albuminuria (tingginya kandungan protein albumin dalam urin), penambah nafsu makan, dan mengobati infeksi jamur.
Tanaman adas (Foeniculum vulgare Mill.) merupakan anggota keluarga Apiaceae yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan manusia. Tanaman ini dikenal dengan berbagai nama, seperti adas manis atau jintan manis, dan telah lama digunakan sebagai bahan rempah-rempah dan obat tradisional. Adas memiliki beragam senyawa aktif yang memberikan efek positif pada kesehatan, sehingga menarik untuk dieksplorasi lebih lanjut.
Adas merupakan tanaman yang tumbuh setinggi sekitar 1 hingga 2 meter. Tanaman ini memiliki batang yang silindris, berbulu halus, dan daun-daunnya berbentuk pinnatifid atau jari-jari tangan.
Bunganya berwarna kuning keemasan dan terdapat dalam bentuk umbel yang menggantung.
Buahnya berbentuk oval dan memiliki aroma yang khas.
Tanaman adas mengandung berbagai senyawa kimia yang berperan dalam memberikan efek kesehatan. Beberapa senyawa tersebut antara lain:
1. Anethole
Senyawa ini memberikan aroma khas pada adas dan memiliki sifat antimikroba serta antiinflamasi.
2. Fenchone
Senyawa ini memiliki sifat antispasmodik yang dapat membantu meredakan kram perut dan masalah pencernaan.
3. Myrcene
Senyawa ini memberikan efek relaksan pada otot dan sistem saraf.
4. Vitamin dan Mineral
Adas juga mengandung vitamin A, C, serta beberapa mineral seperti potassium dan magnesium.
Adas telah lama digunakan untuk meredakan masalah pencernaan. Kandungan anethole dan fenchone membantu mengurangi kembung, gas, dan meredakan perut kembung.Senyawa dalam adas dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dan tekanan darah, sehingga memberikan perlindungan terhadap penyakit jantung. Anethole dalam adas memiliki sifat antiinflamasi yang dapat membantu meredakan peradangan dalam tubuh. Selain itu, sifat antimikroba dapat membantu melawan infeksi. Bagi ibu menyusui, adas dapat meningkatkan produksi air susu ibu (ASI) dan membantu mengatasi masalah pencernaan pada bayi. Adas telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional di berbagai budaya, termasuk dalam pengobatan Ayurveda dan pengobatan tradisional Cina. Di era modern, adas juga digunakan sebagai bahan baku dalam industri farmasi untuk produksi obat-obatan yang menggunakan sifat-sifatnya yang bermanfaat.
2. Brojo Lintang (Iris domestica (L.) Goldblatt & Mabb.) Family : Iridaceae
Bagian Yang Digunakan
Daun, Bunga, Akar, Rimpang
Syarat Tumbuh
Matahari Penuh, Butuh Keteduhan Habitat
Hutan, Pesisir, Pinggir Jalan, Daerah Semak, Padang Rumput Kandungan Bahan Kimia
Flavonoid, terpenoid, quinones, senyawa fenolik, ketones, glikosida skekanin, belamkandin, dan iridin.
Khasiat
Antiinflamasi, antipiretik, ekspektoran, sakit perut dan purgatif, mengobati asma, bau mulut, batuk, masalah pencernaan, radang amandel, penurun panas, mencegah kerusakan hati.
Deskripsi Tanaman Brojo Lintang
Tanaman Brojo Lintang memiliki bunga yang indah dan unik dengan warna ungu tua hingga hitam.
Daunnya berbentuk pedang dan tegak, memberikan karakteristik visual yang khas. Tanaman ini biasanya tumbuh subur di daerah beriklim sedang hingga subtropis dan dapat mencapai tinggi sekitar 60 hingga 90 cm.
Kandungan Kimia
Brojo Lintang mengandung berbagai senyawa kimia yang berpotensi memberikan manfaat kesehatan. Beberapa senyawa tersebut antara lain:
1. Irisin: Senyawa ini memiliki potensi antioksidan dan antiinflamasi yang dapat membantu melawan radikal bebas dan mengurangi peradangan dalam tubuh.
2. Flavonoid: Kelompok senyawa ini dikenal memiliki efek antioksidan dan dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
3. Saponin: Senyawa ini dapat memiliki sifat antibakteri dan antijamur, yang berguna dalam melawan infeksi.
Manfaat Kesehatan
1. Antiinflamasi dan Antioksidan
Kandungan senyawa seperti irisin dan flavonoid membuat Brojo Lintang memiliki potensi sebagai agen antiinflamasi dan antioksidan, membantu melindungi tubuh dari kerusakan sel dan peradangan.
2. Mengatasi Gangguan Pencernaan
Beberapa tradisi pengobatan menggunakan Brojo Lintang untuk meredakan masalah pencernaan seperti diare. Saponin dalam tanaman ini dapat membantu mengendalikan pertumbuhan bakteri patogen dalam saluran pencernaan.
3. Relaksasi dan Pengurangan Stres
Ekstrak dari Brojo Lintang telah dihubungkan dengan efek relaksasi pada sistem saraf, membantu mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan mental.
4. Penggunaan Topikal untuk Perawatan Kulit
Beberapa produk perawatan kulit menggunakan ekstrak Brojo Lintang karena sifat antiinflamasi dan antioksidannya yang dapat membantu merawat kulit.
3.Buah Renda ( Carissa carandas L.) Family : Apocynaceae
Bagian Yang Digunakan
Kulit Batang, Buah, Akar
Syarat Tumbuh : Matahari Penuh dan Butuh Keteduhan
Habitat Daratan
Kandungan Bahan Kimia
Alkaloid, fenolik, flavonoid, saponin, tanin, 2-acetyl phenol, lignan, carinol, sesquiterpenes (carissone, carindone), lupeol, β-sitosterol, 16 β-hydroxybetulinic acid, α-amyrin, glycoside, desnmethylnoracronycine, triterpenoid, carisol, linalool, β-caryophyllene, carissic acid, ursolic acid, ascorbic acid.
Khasiat
Mengobati sariawan, demam, asma, cacingan, penyakit kulit, batuk, gangguan kantung empedu, mencegah diare, sakit telinga.
Deskripsi Tanaman Buah Renda
Buah Renda, juga dikenal sebagai Keranda, adalah tanaman yang termasuk ke dalam keluarga Apocynaceae. Tanaman ini memiliki daun yang hijau mengkilap dan buah berwarna merah keunguan ketika matang. Buahnya memiliki rasa yang unik, manis, dan sedikit masam, membuatnya menjadi pilihan populer untuk dimakan langsung atau diolah menjadi berbagai produk.
Kandungan Kimia
Buah Renda mengandung berbagai senyawa kimia yang memberikan manfaat kesehatan.
Beberapa senyawa tersebut meliputi:
1. Vitamin C: Buah Renda kaya akan vitamin C, yang berperan penting dalam meningkatkan kekebalan tubuh dan melindungi sel-sel dari kerusakan oksidatif.
2. Antosianin: Senyawa ini memberikan warna merah pada buah Renda dan memiliki sifat antioksidan yang dapat melawan radikal bebas dalam tubuh.
3. Serat: membantu menjaga kesehatan pencernaan dan mengatur kadar gula darah.
4. Kalsium dan Fosfor: Nutrien ini mendukung kesehatan tulang dan gigi.
Manfaat Kesehatan
1. Antioksidan dan Antiinflamasi
Kandungan antosianin dan vitamin C membuat Buah Renda memiliki sifat antioksidan dan antiinflamasi yang dapat membantu melindungi tubuh dari berbagai penyakit dan peradangan.
2. Pemeliharaan Kesehatan Kulit
Vitamin C dan antioksidan dalam Buah Renda dapat mendukung kesehatan kulit dengan membantu produksi kolagen dan melawan tanda-tanda penuaan.
3. Pengelolaan Diabetes
Serat dalam Buah Renda dapat membantu mengatur kadar gula darah, menjadikannya pilihan yang baik untuk individu dengan diabetes atau yang berisiko mengembangkan kondisi tersebut.
4. Meningkatkan Fungsi Pencernaan
Kandungan serat juga bermanfaat untuk meningkatkan fungsi pencernaan, mencegah sembelit, dan mendukung kesehatan usus.
Penerapan Tradisional dan Modern
Buah Renda telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional di berbagai wilayah. Ekstrak dan minyak dari buah ini digunakan untuk mengobati masalah kulit, mengatasi gangguan pencernaan, dan bahkan sebagai antipiretik. Di era modern, penelitian terus dilakukan untuk mengonfirmasi dan memahami lebih lanjut manfaat kesehatan dari Buah Renda.
4.Leunca (Solanum nigrum L.) Family : Solanaceae
Bagian Yang Digunakan
Daun, Buah
Syarat Tumbuh
Matahari Penuh, Butuh Keteduhan Habitat
Pinggiran Sungai, Pinggir Jalan, Padang Rumput Kandungan Bahan Kimia
Saponin, tanin, alkaloid (solasodin, solasonin, solamargin), flavonoid, steroid, glikosida, fitosterol, benzoiizovanillin, syringic acid.
Khasiat
Penghilang nyeri dan peradangan, obat cacing, mengatasi infeksi saluran kemih, menurunkan darah tinggi, memiliki aktivitas antiseptik, antidisentri, antipiretik (penurun panas), dan antikanker.
Deskripsi Tanaman Leunca
Leunca adalah tanaman semak atau herba yang dapat mencapai tinggi hingga 1 meter. Tanaman ini memiliki daun hijau gelap yang berserakan dan bunga kecil yang berwarna putih. Buah Leunca berwarna hitam keunguan ketika matang, dan seluruh bagian tanaman ini telah digunakan dalam pengobatan tradisional.
Kandungan Kimia
Leunca mengandung berbagai senyawa kimia yang memberikan manfaat kesehatan. Beberapa senyawa tersebut meliputi:
1. Alkaloid: Senyawa ini dapat memberikan efek analgesik dan antispasmodik, membantu meredakan nyeri dan kram.
2. Flavonoid: Kandungan flavonoid dalam Leunca memberikan efek antioksidan yang melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan radikal bebas.
3. Vitamin C: Vitamin ini mendukung sistem kekebalan tubuh dan membantu proses penyembuhan luka.
4. Mineral: Leunca mengandung mineral seperti kalium dan kalsium yang penting untuk kesehatan tulang dan fungsi otot.
Manfaat Kesehatan
1. Antiinflamasi dan Analgesik
Kandungan alkaloid dalam Leunca memberikan sifat antiinflamasi dan analgesik, menjadikannya pilihan untuk meredakan peradangan dan nyeri.
2. Pelindung Sel dengan Efek Antioksidan
Flavonoid dan vitamin C dalam Leunca berperan sebagai antioksidan yang melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan oksidatif.
3. Meningkatkan Kekebalan Tubuh
Kandungan vitamin C dalam Leunca dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, membantu melawan infeksi dan penyakit.
4. Pengatur Gula Darah
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa Leunca memiliki potensi untuk membantu mengatur kadar gula darah, bermanfaat bagi individu dengan diabetes atau yang berisiko mengembangkan kondisi tersebut.
Penerapan Tradisional dan Modern
Leunca telah digunakan dalam pengobatan tradisional oleh masyarakat di berbagai belahan dunia.
Di banyak tempat, Leunca diolah menjadi ramuan herbal untuk mengobati berbagai gangguan kesehatan, termasuk radang tenggorokan, batuk, dan masalah pencernaan. Di era modern, minyak dan ekstrak Leunca juga digunakan dalam industri farmasi untuk produksi obat-obatan.
5. Okra (Abelmoschus esculentus (L.) Moench) Family : Malvaceae
Bagian Yang Digunakan
Daun, Biji, Bunga, Buah, Akar
Syarat Tumbuh
Matahari Penuh
Habitat
Daratan
Kandungan Bahan Kimia
Tanin, steroid, flavonoid, saponin, alkaloid, anthrakuinon, fenol, terpenoid, kardiak glikosida, resin, asam palmitik, asam stearik, asam oleik, asam linoleik.
Khasiat
Mengobati luka, bisul, sifilis, penyakit jantung dan gangguan neurologis, meringankan wasir, mengontrol kadar gula darah, memiliki aktivitas antioksidan, diuretik, antikanker, mengatasi ketombe, penghilang rasa sakit.
Deskripsi Tanaman Okra
Okra adalah tanaman yang dikenal dengan buahnya yang panjang dan berbentuk silinder. Tanaman ini memiliki bunga-bunga yang besar dan daun-daun yang seringkali berbulu. Buah okra, ketika dipotong, mengeluarkan lendir yang dapat digunakan sebagai bahan pengental dalam masakan.
Namun, selain kegunaannya dalam kuliner, okra juga memiliki nilai tinggi dalam pengobatan tradisional.
Kandungan Kimia
Okra mengandung berbagai senyawa kimia yang memberikan manfaat kesehatan. Beberapa senyawa tersebut antara lain:
1. Serat: Okra mengandung serat yang tinggi, membantu pencernaan dan mengatur kadar gula darah.
2. Vitamin C: Vitamin ini mendukung sistem kekebalan tubuh dan membantu melawan radikal bebas.
3. Folate: Penting untuk perkembangan sel dan produksi DNA.
4. Vitamin K: Mendukung kesehatan tulang dan pembekuan darah.
Manfaat Kesehatan
1. Pengatur Kadar Gula Darah
Kandungan serat dan polifenol dalam okra dapat membantu mengatur kadar gula darah, menjadikannya bermanfaat bagi penderita diabetes atau yang berisiko mengembangkan kondisi tersebut.
2. Menurunkan Kolesterol
Serat dalam okra juga membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah, mendukung kesehatan jantung.
3. Mendukung Sistem Pencernaan
Kandungan serat dalam okra merangsang gerakan usus dan membantu mencegah sembelit, meningkatkan kesehatan pencernaan.
4. Efek Antiinflamasi
Senyawa antioksidan dalam okra memberikan efek antiinflamasi, membantu mengurangi peradangan dalam tubuh.
Penerapan Tradisional dan Modern
Okra telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional, terutama dalam pengobatan rakyat di berbagai wilayah. Beberapa penggunaannya melibatkan ekstrak okra untuk meredakan batuk, mengobati radang tenggorokan, atau membantu gangguan pencernaan. Di era modern, penelitian ilmiah terus dilakukan untuk mengkonfirmasi dan memahami lebih dalam manfaat kesehatan dari okra, dan ekstrak okra telah digunakan dalam pembuatan suplemen kesehatan.
TANAMAN APEL (CUKA APEL ) DAN NANAS (CUKA NANAS) Pendahuluan
Tanaman apel (Malus domestica) dan nanas (Ananas comosus) bukan hanya dikenal sebagai buah yang lezat, tetapi juga menjadi bahan utama dalam pembuatan cuka. Cuka bukan hanya digunakan sebagai bumbu masakan, tetapi juga memiliki potensi sebagai obat. Dalam makalah ini, kita akan menjelajahi proses pembuatan cuka dari tanaman apel dan nanas serta potensi manfaat kesehatannya.
Pembuatan Cuka dari Tanaman Apel dan Nanas 1. Cuka Apel
Cuka apel dibuat melalui proses fermentasi sari apel yang menghasilkan asam asetat. Sari apel yang difermentasi oleh bakteri akan menghasilkan cuka dengan kandungan senyawa bioaktif seperti asam amino, enzim, dan polifenol.
2. Cuka Nanas
Pembuatan cuka nanas melibatkan fermentasi sari nanas menggunakan bakteri asetobakter. Proses fermentasi ini menghasilkan cuka nanas dengan rasa yang khas dan aroma yang menyegarkan.
Kandungan Kimia dalam Cuka Apel dan Nanas 1. Cuka Apel
Cuka apel mengandung asam asetat, yang memiliki sifat antimikroba dan antiinflamasi. Selain itu, kandungan enzim dan polifenol dalam cuka apel dapat memberikan efek positif pada kesehatan.
2. Cuka Nanas
Cuka nanas mengandung bromelain, enzim yang memiliki sifat antiinflamasi dan pencernaan.
Kandungan asam asetat juga memberikan efek antimikroba.
Potensi Kesehatan dari Cuka Apel dan Nanas 1. Manfaat Cuka Apel
Meningkatkan Metabolisme: Asam asetat dalam cuka apel diyakini dapat meningkatkan metabolisme tubuh.
Mengatur Gula Darah: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa cuka apel dapat membantu mengatur kadar gula darah, bermanfaat bagi penderita diabetes.
Efek Detoksifikasi: Cuka apel dianggap memiliki efek detoksifikasi dengan membantu membersihkan racun dalam tubuh.
2. Manfaat Cuka Nanas
Antiinflamasi: Bromelain dalam cuka nanas memiliki efek antiinflamasi yang dapat membantu meredakan peradangan.
Pencernaan yang Sehat: Bromelain juga dapat membantu pencernaan dengan memecah protein.
Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh: Kandungan nutrisi dalam cuka nanas dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Penerapan Tradisional dan Modern
Cuka apel dan nanas telah digunakan dalam pengobatan tradisional untuk meredakan berbagai kondisi kesehatan. Di era modern, minat terhadap penggunaan cuka sebagai obat semakin meningkat, dan penelitian ilmiah terus dilakukan untuk memahami mekanisme kerja dan potensi manfaat kesehatannya.