LAPORAN BENTUK KEGIATAN PEMBELAJARAN MAGANG DI PT ARUTMIN INDONESIA TAMBANG
SATUI, KALIMANTAN SELATAN
DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR
2024
MAY SHERINA HERLIANI BR BANGUN
ii Laporan
sebagai salah satu syarat untuk memenuhi Pembelajaran Pengayaan pada Departemen Arsitektur Lanskap
DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR
2024
LAPORAN BENTUK KEGIATAN PEMBELAJARAN MAGANG DI PT ARUTMIN INDONESIA TAMBANG
SATUI, KALIMANTAN SELATAN
MAY SHERINA HERLIANI BR BANGUN
iii
Judul Laporan : Laporan Bentuk Kegiatan Pembelajaran Magang di PT Arutmin Indonesia Tambang Satui, Kalimantan Selatan
Nama : May Sherina Herliani Br Bangun
NIM : A4401211030
Disetujui oleh
Dosen Pembimbing Penggerak:
Dr. Ir. Nurhayati M.Sc.
__________________
Pembimbing Lapang:
Dhimas Wildan Humami S.Si
__________________
Diketahui oleh
Ketua Departemen:
Dr. Akhmad Arifin Hadi, SP. MALA.
19810330 200501 1 004
__________________
iv
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala karunia-Nya sehingga Laporan Bentuk Kegiatan Pembelajaran Magang dengan judul
“Proposal Bentuk Kegiatan Pembelajaran Magang di PT Arutmin Indonesia Tambang Satui, Kalimantan Selatan” berhasil diselesaikan dengan sebaik-baiknya.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini. Terima kasih khusus kepada dosen pembimbing, Dr. Ir.
Nurhayati M.Sc atas bimbingan dan sarannya. Kepada Pak Kukuh selaku Subtend SHE PT Arutmin Indonesia Tambang Satui, Pak Dhimas Wildan Humami selaku pembimbing di lapangan, kepada seluruh tim Enviro Pak Aden, Pak Kamil, Pak Herman, Pak Muklis, Mba Ajeng yang telah membantu penulis dalam melaksanakan kegiatan magang. Terima kasih juga untuk teman-teman magang lainnya Imin, Halil, Badali, Fiza, Irsyad yang telah membantu penulis dalam pengerjaan maket Ekowisata Sungai Jelamu. Kepada dosen dan staf Departemen Arsitektur Lanskap atas ilmu dan dukungannya. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada orang tua Bapak Herbin Simon Bangun dan Ibu Lias Ateta Br Karo atas doa nasehat dan bimbingannya. Kepada Kakak dan Adik Penulis Denisa Herliana Bangun dan Rafael Bangun atas dukungannya kepada penulis.
Penulis menyadari masih ada kekurangan dalam laporan ini, sehingga masukan dan kritik yang membangun sangat diharapkan untuk perbaikan kedepannya. Semoga laporan ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca.
Bogor, Desember 2024
May Sherina Herliani Br Bangun
v
DAFTAR ISI
PRAKATA iv
DAFTAR ISI v
DAFTAR GAMBAR vi
I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan 2
1.3 Manfaat 2
1.4 Ruang Lingkup 2
II METODE
2.1 Lokasi Kegiatan 3
2.2 Profil Mitra 3
2.3 Waktu Kegiatan 4
2.4 Metode Pelaksanaan Kegiatan 4
2.5 Tahapan Pelaksanaan Kegiatan 5
III HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Kegiatan di Bidang Arsitektur Lanskap 6
3.2 Kegiatan Kantor 22
IV SIMPULAN 25
DAFTAR PUSTAKA 26
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Peta Orientasi Lokasi Magang 3
Gambar 2 Diagram Struktur Organisasi Satui 4
Gambar 3 Peta Lokasi Proyek 6
Gambar 4 Kondisi Eksisting Sungai Jelamu 7
Gambar 5 Rencana Blok Ekowisata Sungai Jelamu 9
Gambar 6 Rencana Lanskap Ekowisata Sungai Jelamu 10 Gambar 7 Ilustrasi Fasilitas Ekowisata Sungai Jelamu 11
Gambar 8 Kondisi Eksisting Gudang Handak Mulia 13
Gambar 9 Rencana Blok Samara Farm 14
Gambar 10 Rencana Lanskap Samara Farm 15
Gambar 11 Ilustrasi Fasilitas Samara Farm 16
Gambar 12 Kondisi Eksisting ROM Rama 17
Gambar 13 Rencana Blok Anjani Nursery 18
Gambar 14 Rencana Lanskap Anjani Nursery 19
Gambar 15 Ilustrasi Fasilitas Anjani Nursery 20
Gambar 16 Dokumentasi Proses Pembuatan Maket 21
Gambar 17 Hasil Maket Ekowisata Sungai Jelamu 21
Gambar 18 Dokumentasi Toolbox 22
Gambar 19 Dokumentasi Senam Pagi 22
Gambar 20 Dokumentasi Inspeksi 23
Gambar 21 Dokumentasi General Safety 23
Gambar 22 Dokumentasi Penutupan Hari Lingkungan Hidup 24
Gambar 23 Dokumentasi Intersite 24
Gambar 24 Dokumentasi Fun Run Satui Community Center 24
1
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bentuk Kegiatan Pembelajaran (BKP) berupa magang merupakan bagian dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang bertujuan memberikan pengalaman praktis kepada mahasiswa. Melalui magang, mahasiswa dapat menerapkan teori yang telah dipelajari dalam konteks dunia kerja, khususnya dalam perencanaan dan pengelolaan lahan pascatambang yang relevan dengan arsitektur lanskap. Program magang ini juga membantu mahasiswa mengembangkan keterampilan teknis, soft skills, serta memperluas jaringan profesional yang mendukung karir di bidang ini. Dengan adanya magang, mahasiswa diharapkan lebih siap menghadapi tantangan industri, terutama dalam kegiatan reklamasi lahan yang berkelanjutan. PT Arutmin merupakan salah satu perusahaan pertamabangan yang menyediakan tempat magang dalam bidang arsitektur lanskap.
PT Arutmin Indonesia adalah perusahaan yang secara resmi mengelola pertambangan batu bara dengan Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK). Kegiatan pertambangan memberikan kontribusi besar, seperti menghasilkan sumber daya bernilai ekonomis, menyediakan energi, dan menciptakan lapangan kerja. Namun, aktivitas ini juga membawa dampak negatif, salah satunya adalah penurunan kualitas lingkungan akibat berkurangnya area hijau, seperti yang terjadi di Kalimantan Selatan akibat pembukaan lahan tambang. Sebagai upaya penanganan, pemanfaatan lahan pascatambang melalui program reklamasi menjadi langkah strategis untuk mengurangi dampak tersebut. Reklamasi melibatkan perbaikan kesuburan tanah, peningkatan kualitas air di danau (void) bekas tambang, serta pemanfaatan elemen lanskap seperti danau, highwall (lereng curam bekas tambang), dan area vegetasi hasil reklamasi. Langkah ini bertujuan untuk mengembalikan fungsi lahan serta menciptakan nilai ekologis, estetis, dan fungsional pada kawasan pascatambang (Haris 2011).
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara, setiap perusahaan tambang diwajibkan menyusun dan menyerahkan rencana reklamasi serta rencana pascatambang kepada pemerintah. Di PT Arutmin Indonesia, kewajiban reklamasi dikelola oleh departemen SHE (Safety, Health, and Environment), yang bekerja sama dengan departemen lain untuk memastikan reklamasi berjalan efektif dan berkelanjutan. Kolaborasi antar departemen ini bertujuan menciptakan kawasan pascatambang yang aman, bermanfaat bagi masyarakat, dan mendukung keberlanjutan lingkungan (Firmansyah 2012).
2 1.2 Tujuan
a. Mengaplikasikan ilmu dan teori yang diperoleh selama perkuliahan dalam konteks dunia kerja, khususnya dalam perencanaan dan pengelolaan lahan pascatambang
b. Mengembangkan soft skills seperti berpikir kritis, kreatif, inovatif, kepemimpinan, tanggung jawab, komunikasi, manajerial, serta kemampuan problem solving yang dapat diterapkan di industri.
c. Meningkatkan keterampilan teknis mahasiswa terkait perencanaan kawasan tambang, termasuk metode survei, pemetaan, dan penggunaan teknologi terkait d. Memberikan pengalaman langsung dalam proyek reklamasi dan restorasi
ekosistem yang berfokus pada keberlanjutan dan pengelolaan lingkungan pascatambang
1.3 Manfaat
Manfaat kegiatan magang ini antara lain memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk memperluas pengalaman dan pengetahuan di bidang Arsitektur Lanskap. Magang juga berperan dalam meningkatkan profesionalisme mahasiswa melalui pengembangan keterampilan praktis yang relevan dengan dunia kerja. Selain itu, magang menjadi sarana untuk bertukar ilmu antara mahasiswa dan pihak perusahaan, sehingga mahasiswa dapat lebih memahami penerapan teori dalam proyek lapangan, terutama dalam pengelolaan lahan pascatambang.
1.4 Ruang Lingkup
Ruang lingkup kegiatan magang MBKM di PT Arutmin Indonesia meliputi berbagai tahapan dalam merancang lanskap pascatambang, dengan fokus utama pada perencanaan lanskap di Tambang Satui. Kegiatan ini mencakup konsep pengembangan, pembagian zonasi, penyusunan master plan yang komprehensif, serta pembuatan desain dan video animasi.
Untuk mencapai tujuan tersebut, dilakukan berbagai analisis mendalam yang melibatkan aspek fisik, biofisik, sosial budaya, serta potensi kawasan untuk pengembangan wisata. Selain itu, kegiatan ini juga mencakup pembuatan desain ekowisata, pengembangan fasilitas nursery, dan perencanaan demonstrasi plot sebagai bagian dari strategi pengelolaan lanskap yang berkelanjutan.
3
II METODE
2.1 Lokasi Kegiatan
Kegiatan magang MBKM dilaksanakan di PT Arutmin Indonesia yang berlokasi di Tambang Satui, Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan
Kalimantan Selatan Kabupaten Tanah Bumbu
Kecamatan Satui
Gambar 1 Peta Orientasi Lokasi Magang 2.2 Profil Mitra
PT Arutmin Indonesia merupakan salah satu produsen dan eksportir batubara terbesar di Indonesia. Perusahaan ini pertama kali menjalin kontrak penambangan dengan Pemerintah Indonesia pada tahun 1981. Didirikan oleh Atlantic Richfield Company dan Utah Exploration Inc., Arutmin bertujuan untuk mengeksplorasi dan mengembangkan cadangan batubara di Kalimantan Selatan. Pada periode 1983 hingga 1987, Arutmin melakukan eksplorasi lapangan di wilayah tersebut, dilanjutkan dengan pembangunan infrastruktur tambang serta uji coba operasional di Tambang Satui dan Tambang Senakin pada tahun 1988-1989. Pada tahun 1989, terminal batubara di Pulau Laut Utara (NPLCT) mulai beroperasi dengan kapasitas 10 juta ton per tahun untuk mendukung distribusi batubara. Produksi komersial resmi dimulai pada tahun 1990 dengan total produksi 6 juta ton per tahun dari kedua tambang tersebut.
4 Pada tahun 1995, Arutmin mulai mengoperasikan peralatan tambangnya sendiri di Senakin dan Satui, sehingga produksi meningkat menjadi 9 juta ton per tahun.
Selanjutnya, pada tahun 2000, Arutmin menjalin kerja sama dengan PT Thiess Contractor Indonesia untuk mengelola operasional tambangnya. Perusahaan terus memperluas operasinya dengan membuka Tambang Batulicin pada tahun 2002, Tambang Asamasam pada tahun 2004, dan Tambang Kintap pada tahun 2011. Pada tahun 2020, Arutmin mendapatkan Izin Usaha Pertambangan Khusus Operasi Produksi (IUPK-OP). Sebagai pemasok batubara internasional, Arutmin mencatat total produksi sebesar 19,30 juta ton pada tahun 2009, meningkat 3,90 juta ton dibandingkan tahun sebelumnya, serta mencapai penjualan sebesar 21,3 juta ton pada tahun 2020.
Gambar 2 Diagram Struktur Organisasi Tambang Satui 2.3 Waktu Kegiatan
Waktu pelaksanaan magang pada tanggal 28 Agustus 2024 hingga 28 November 2024. Kegiatan magang dilaksanakan secara luring dengan jam kerja dimulai pukul 07.00 WITA hingga 17.00 WITA pada hari Senin hingga Jumat.
2.4 Metode Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan magang ini mencakup 15 SKS dengan mata kuliah yang terkait, sebagai berikut:
Tabel 1. Mata Kuliah Penyetaraan SKS Magang
No Mata Kuliah SKS
1 Magang Profesi 10 SKS
2 Inovasi dan Pemikiran Desain 3 SKS
3. Komunikasi dan Kerjasama Tim 2 SKS
5 Selama kegiatan magang, mahasiswa akan melakukan studi literatur untuk mempelajari aspek teknis, kegiatan, serta permasalahan yang terkait dengan lahan pascatambang dan pertambangan batubara. Selain itu, mahasiswa akan berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan di PT Arutmin Indonesia dan melaksanakan tugas yang diberikan oleh pembimbing lapang. Mahasiswa juga akan melakukan survei lapangan terhadap proyek yang sedang dikerjakan serta memahami sistem kelembagaan, alur, dan teknis pengerjaan proyek di perusahaan. Selama magang, mahasiswa diwajibkan untuk mendokumentasikan setiap kegiatan yang dilakukan dan membuat logbook harian sebagai bagian dari penyetaraan SKS magang.
2.5 Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
a. Melakukan persiapan tahap awal dengan menyusun tujuan perencanaan dan mengumpulkan informasi terkait tapak yang akan direncanakan.
b. Menentukan batas tapak dan mengumpulkan data serta informasi yang berkaitan dengan seluruh aspek yang relevan dalam perencanaan lanskap, termasuk aspek fisik, biofisik, dan sosial.
c. Melakukan analisis pada data yang telah dikumpulkan dengan melakukan analisis spasial. Pada tahap ini, data dianalisis untuk mengevaluasi berbagai aspek yang diteliti, seperti kondisi fisik, biofisik, penutupan lahan, dan legalitas.
d. Mengolah hasil analisis untuk menentukan ruang yang akan dikembangkan dengan mengoptimalkan potensi dan meminimalkan kendala di tapak. Proses ini menghasilkan peta rencana blok sebagai acuan perencanaan.
e. Menentukan konsep dasar perencanaan yang dikembangkan dari tujuan yang telah ditetapkan, yang meliputi konsep ruang, aktivitas, vegetasi, dan elemen lainnya.
Semua analisis dan konsep tersebut dirumuskan dalam rencana lanskap berupa gambar rencana ruang, rencana vegetasi, dan rencana perkerasan. Hasil akhirnya disajikan dalam bentuk gambar rencana lanskap atau master plan serta dilengkapi dengan video animasi untuk visualisasi.
6
III HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Kegiatan di Bidang Arsitektur Lanskap
Kegiatan ini merupakan bagian dari bidang arsitektur lanskap yang mencakup berbagai tugas profesional. Selain fokus pada perencanaan, mahasiswa magang juga terlibat dalam berbagai kegiatan arsitektur lanskap di perusahaan. Kegiatan ini dilaksanakan di divisi Enviro dan mencakup koordinasi dengan divisi CDEA sebagai bentuk kontribusi terhadap program CSR perusahaan. Beberapa tugas yang dilakukan meliputi desain lanskap di area pascatambang, seperti Sungai Jelamu dengan konsep ekowisata, serta desain Anjani Nursery sebagai pusat pembibitan untuk reklamasi.
Mahasiswa magang juga terlibat dalam perencanaan Samara Farm, yang berfungsi sebagai demplot untuk model pertanian dan peternakan berkelanjutan. Kegiatan ini juga mencakup pengembangan konsep ekowisata berbasis alam dengan memanfaatkan vegetasi lokal. Kegiatan ini dilakukan berdasarkan program perusahaan dan tugas khusus yang diberikan kepada mahasiswa magang, termasuk penyusunan master plan dan pembuatan video animasi untuk mendukung presentasi desain. Selain itu, mahasiswa magang membuat maket untuk konsep Sungai Jelamu sebagai bagian dari visualisasi desain
Gambar 3 Peta Lokasi Proyek
7 a. Desain Sungai Jelamu: Ecotourism & Sustainability Riparian
Sungai Jelamu, yang terletak di area tambang Satui, Kalimantan Selatan, merupakan salah satu sungai dengan panorama alam yang indah dan memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai destinasi ekowisata. Sungai Jelamu memiliki luas sekitar 57 ha. Selain menawarkan keindahan alaminya, Sungai Jelamu juga berperan penting sebagai habitat bekantan, primata endemik Kalimantan yang saat ini terancam punah. Kawasan ini menjadi rumah bagi berbagai flora dan fauna riparian, sehingga memiliki nilai ekologis yang tinggi.
Keberadaan Sungai Jelamu yang dekat dengan permukiman masyarakat Dayak juga menjadikannya berpotensi sebagai wadah pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan wisata berbasis alam dan pelestarian lingkungan.
Entrance Jembatan Gantung
Riparian Sungai Badan Sungai
Akses Jalan Habitat Bekantan
Gambar 4 Kondisi Eksisting Sungai Jelamau
8 Dalam perencanaannya, Sungai Jelamu mengusung konsep Ecotourism &
Sustainability Riparian yang bertujuan mengintegrasikan pelestarian lingkungan dengan pengalaman wisata yang bertanggung jawab di lahan sekitar 12 hektar.
Konsep ini menekankan pentingnya konservasi habitat alami sekaligus memberikan pengalaman edukasi dan rekreasi bagi wisatawan. Aktivitas wisata yang dirancang mencakup trekking di sepanjang ekosistem riparian, pengamatan bekantan di habitat aslinya, serta program edukasi ekologi yang mengajak wisatawan memahami pentingnya menjaga keseimbangan lingkungan.Desain kawasan ini juga dilengkapi dengan fasilitas penunjang yang dirancang untuk menjaga harmoni dengan alam sekitar, seperti jembatan gantung yang memungkinkan wisatawan menikmati keindahan sungai dari ketinggian, decking sebagai area santai untuk mengamati satwa liar, serta glamping (glamorous camping) untuk wisatawan yang ingin bermalam dengan kenyamanan modern namun tetap ramah lingkungan. Semua fasilitas ini dirancang menggunakan material ramah lingkungan untuk meminimalkan dampak terhadap alam.
Sebagai bagian dari pengelolaan ekologis, vegetasi lokal seperti rumput vetiver, karangkungan, dan bambu dimanfaatkan untuk mencegah erosi, meningkatkan kualitas air, dan melestarikan habitat alami di sepanjang tepi sungai. Selain itu, area konservasi khusus bekantan dirancang dengan menanam vegetasi favoritnya, seperti rambai, waru, dan pohon buah-buahan lokal, yang tidak hanya menyediakan sumber pakan alami tetapi juga mendukung kelangsungan habitat mereka. Lebih dari sekadar destinasi wisata, Sungai Jelamu dirancang untuk menjadi pusat pemberdayaan masyarakat lokal, khususnya suku Dayak yang tinggal di sekitar kawasan. Program ekowisata ini melibatkan masyarakat dalam berbagai aspek, seperti pengelolaan kawasan wisata, menjadi pemandu ekowisata, menjaga area konservasi, serta mengembangkan produk lokal dan kerajinan khas. Dengan pendekatan ini, Sungai Jelamu diharapkan dapat berkontribusi pada konservasi lingkungan, pelestarian habitat bekantan, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.
9 Gambar 5 Rencana Blok Ekowisata Sungai Jelamu (Digambar oleh: May Sherina Herliani Br Bangun)
10 Gambar 6 Rencana Lanskap Ekowisata Sungai Jelamu (Digambar oleh: May Sherina Herliani Br Bangun)
11
Signage Welcome Area
Parking Area Gathering Area
Glamping Area Display Area
Riparian Area Conservation Area
Gambar 7 Ilustrasi Fasilitas Ekowisata Sungai Jelamu (Digambar Oleh: May Sherina Herliani Br Bangun)
12 b. Desain Demonstration Plot Samara Farm (Satui Mandiri dan Sejahtera)
Samara Farm berlokasi di Desa Mulia, tepatnya di area bekas Gudang Handak dengan luas sekitar 7,9 hektar. Lokasi ini dulunya digunakan untuk penyimpanan bahan peledak, yang kini akan dialihfungsikan menjadi Demonstration Plot PT Arutmin Indonesia Tambang Satui. Proyek ini memanfaatkan bangunan eksisting yang sebelumnya difungsikan sebagai gudang untuk diubah menjadi kandang serta fasilitas pendukung lainnya.
Samara Farm adalah salah satu inisiatif strategis PT Arutmin Indonesia dalam mewujudkan tanggung jawab sosial Perusahaan CSR (Corporate Social Responsibility), khususnya di wilayah sekitar tambang. Program ini dirancang untuk memberdayakan masyarakat lokal dengan memanfaatkan potensi wilayah dan sumber daya yang ada. Sebagai bagian dari upaya pascatambang yang berkelanjutan, Samara Farm mengintegrasikan pertanian dan peternakan berkelanjutan untuk menciptakan model pemberdayaan ekonomi dan edukasi masyarakat yang mendukung kemandirian lokal. Fasilitas yang tersedia di Samara Farm meliputi kandang sapi, ayam, dan kambing, yang dikelola dengan prinsip- prinsip keberlanjutan. Limbah organik dari peternakan dimanfaatkan kembali sebagai pupuk untuk mendukung area pertanian hortikultura yang menghasilkan berbagai sayuran dan buah-buahan. Selain itu, terdapat fasilitas pendukung lainnya seperti aula untuk pelatihan dan seminar, display room untuk memamerkan hasil produk pertanian dan peternakan, mess karyawan untuk mendukung kegiatan operasional, serta area khusus untuk produksi pakan hewan yang berkualitas.
Fasilitas dirancang secara terintegrasi, menciptakan sistem sirkular yang saling mendukung. Limbah peternakan digunakan untuk meningkatkan produktivitas pertanian, sementara hasil pertanian sebagian dimanfaatkan sebagai pakan ternak, sehingga tercipta pengelolaan sumber daya yang efisien. Dengan pendekatan ini, Samara Farm menjadi contoh nyata bagaimana Arutmin mengembangkan program pascatambang yang tidak hanya berfokus pada reklamasi lingkungan, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar tambang. Samara Farm juga berfungsi sebagai pusat edukasi, masyarakat lokal mendapatkan pelatihan dan pengembangan keterampilan di bidang pertanian dan peternakan. Kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan kemandirian ekonomi, memperluas peluang usaha, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Sebagai bagian dari strategi keberlanjutan PT Arutmin Indonesia, Samara Farm mencerminkan komitmen perusahaan dalam mengintegrasikan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan untuk memberikan dampak positif jangka panjang bagi masyarakat dan ekosistem sekitar tambang.
.
13
Gudang Peledak 1 Gudang Peledak 2
Interior Gudang Entrance
Kondisi Tanah Bangunan Pengelolaan Air
Gambar 8 Kondisi Eksisting Gudang Handak Mulia
14 Gambar 9 Rencana Blok Samara Farm (Digambar oleh: May Sherina Herliani Br Bangun)
15 Gambar 10 Rencana Lanskap Samara Farm (Digambar oleh: May Sherina Herliani Br Bangun)
16
Signage Mess
Parking Area Aula
Gudang Pakan Kandang Sapi
Pertanian Peternakan
Gambar 11 Ilustrasi Fasilitas Samara Farm (Digambar Oleh: May Sherina Herliani Br Bangun)
17 c. Desain Anjani Nursery
Nursery di area tambang memiliki peran penting dalam mendukung reklamasi lahan pascatambang dengan menyediakan bibit tanaman yang dibutuhkan untuk memperbaiki ekosistem yang terganggu, seperti mengendalikan erosi dan memulihkan fungsi ekologis. Di wilayah tambang Satui, fasilitas nursery sebelumnya terbatas dalam kapasitas produksi bibit, sehingga PT Arutmin Indonesia membangun Anjani Nursery yang lebih besar, modern, dan terstruktur untuk memenuhi kebutuhan bibit yang terus meningkat. Dengan demikian, Anjani Nursery memastikan ketersediaan bibit berkualitas yang mendukung reklamasi yang berkelanjutan.
Anjani Nursery berlokasi di bekas ROM Rama dengan luas 4 hektar. Nama
"Anjani" diambil dari tokoh pewayangan, selaras dengan tradisi penamaan pit di tambang Satui, yang mencerminkan filosofi kelahiran dan pertumbuhan yang kuat, mendukung semangat reklamasi. Selain menyediakan bibit untuk reklamasi, Anjani Nursery juga berfungsi sebagai sarana edukasi dan pemberdayaan masyarakat. Dengan adanya pelatihan dan kolaborasi, masyarakat lokal terlibat langsung dalam pengelolaan nursery, memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat sekitar serta mendukung pemulihan habitat satwa liar.
Fasilitas yang ada di Anjani Nursery meliputi kantor, green house untuk pembibitan yang terkontrol, shade area untuk tanaman muda, open area yang mendapat sinar matahari cukup, area perkecambahan, serta research area untuk riset dan percobaan tanaman. Anjani Nursery berperan penting dalam pengelolaan tanaman, pemberdayaan masyarakat lokal, serta pengembangan metode pembibitan yang mendukung reklamasi yang efektif.
Secara keseluruhan, Anjani Nursery tidak hanya berfokus pada keberlanjutan reklamasi, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi dan sosial, serta mencerminkan komitmen PT Arutmin Indonesia dalam pengelolaan pascatambang yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.
Gambar 12 Kondisi Eksisting ROM Rama
18 Gambar 13 Rencana Blok Anjani Nursery (Digambar oleh: May Sherina Herliani Br Bangun)
19 Gambar 14 Rencana Lanskap Anjani Nursery (Digambar oleh: May Sherina Herliani Br Bangun)
20
Signage Kantor
Parking Area Research Area
Open Area Shade Area
Perkecambahan Green House
Gambar 15 Ilustrasi Fasilitas Anjani Nursery (Digambar Oleh: May Sherina Herliani Br Bangun)
21 d. Pembuatan Maket Ekowisata Sungai Jelamu
Pembuatan maket Sungai Jelamu bertujuan untuk menggambarkan secara visual desain ekowisata yang mengintegrasikan pelestarian alam dan pengembangan fasilitas wisata ramah lingkungan, seperti jembatan gantung, decking, dan glamping. Maket ini membantu menunjukkan konsep ecotourism di kawasan riparian, serta bagaimana fasilitas tersebut mendukung konservasi, pemulihan habitat bekantan, dan pengelolaan vegetasi lokal. Selain itu, maket juga berfungsi untuk memvisualisasikan rencana pengembangan yang dapat dipahami oleh stakeholder dan masyarakat setempat.
Gambar 16 Dokumentasi Proses Pembuatan Maket
Gambar 17 Hasil Maket Ekowisata Sungai Jelamu
22 3.2 Kegiatan Kantor
Selama menjalani program magang, mahasiswa magang berkesempatan untuk terlibat langsung dalam berbagai kegiatan yang mendukung operasional kantor, program keselamatan, hingga pengelolaan lingkungan. Kegiatan-kegiatan tersebut mencakup toolbox setiap pagi, senam bersama setiap minggu, inspeksi ke area tambang general safety talk setiap bulan, senam bersama, dan peringatan Hari Lingkungan Hidup. Selain itu, mahasiswa magang juga berpartisipasi dalam acara tahunan seperti kompetisi olahraga antar-site dan lari bersama komunitas lokal di Satui Community Center. Melalui keterlibatan ini, mahasiswa magang tidak hanya mendapatkan pemahaman mendalam tentang budaya kerja perusahaan, tetapi juga mengembangkan kemampuan praktis dan wawasan di bidang keselamatan, operasional, serta pelestarian lingkungan
Toolbox dilakukan setiap pagi sebagai sarana bertukar informasi dan koordinasi pekerjaan hari itu. Mahasiswa magang terlibat dengan mencatat poin-poin penting yang dibahas, mengamati alur kerja, dan belajar bagaimana prioritas pekerjaan disusun.
Kegiatan ini memberikan pengalaman langsung tentang komunikasi yang efektif di lingkungan kerja.
Gambar 18 Dokumentasi Toolbox
Setiap Rabu pagi, seluruh karyawan mengikuti senam bersama untuk menjaga kebugaran dan menciptakan suasana kerja yang sehat. Mahasiswa magang turut serta dalam kegiatan ini, yang juga menjadi kesempatan untuk membangun hubungan dengan karyawan lain di luar suasana formal pekerjaan.
Gambar 19 Dokumentasi Senam Pagi
23 Inspeksi ke area tambang dilakukan secara rutin untuk memantau kondisi operasional, memastikan keselamatan kerja, dan mematuhi standar lingkungan.
Mahasiswa magang dilibatkan dalam kegiatan ini dengan mengamati proses inspeksi, mencatat temuan, serta mempelajari praktik keselamatan dan prosedur pemantauan lingkungan di area tambang. Kegiatan ini memberikan wawasan tentang bagaimana tanggung jawab operasional dijalankan secara langsung di lapangan.
Gambar 20 Dokumentasi Inspeksi
General safety talk adalah kegiatan bulanan yang membahas keselamatan kerja di tambang. Mahasiswa magang hadir dalam kegiatan ini untuk memahami lebih dalam pentingnya prosedur keselamatan di tempat kerja. Selain itu, kegiatan ini memberikan wawasan tentang standar keselamatan yang diterapkan perusahaan.
Gambar 21 Dokumentasi General Safety Talk
Berbagai kegiatan tahunan di PT Arutmin Indonesia mencerminkan semangat kebersamaan dan tanggung jawab sosial perusahaan. Salah satu kegiatan tersebut adalah peringatan Hari Lingkungan Hidup, yang dilaksanakan dengan aksi nyata seperti pembersihan pantai. Dalam kegiatan ini, mahasiswa magang berperan dalam membantu persiapan dan pelaksanaan, memberikan mereka pengalaman langsung dalam upaya pelestarian lingkungan. Kegiatan outbound juga dilaksanakan untuk mempererat hubungan antar karyawan melalui aktivitas yang melatih kerja sama dan komunikasi, di mana mahasiswa magang turut berpartisipasi dan mempelajari pentingnya kolaborasi serta budaya perusahaan. Selain itu, kompetisi olahraga antar site atau intersite bertujuan mempererat hubungan antara karyawan dari berbagai lokasi tambang, sekaligus menumbuhkan semangat positif di lingkungan kerja. Mahasiswa magang terlibat dalam kegiatan ini dan menyaksikan langsung pentingnya kebersamaan dalam membangun ikatan antar-karyawan. Kegiatan Fun Run bersama Satui Community Center juga menjadi
24 ajang olahraga yang melibatkan karyawan dan masyarakat lokal, mempererat hubungan antara perusahaan dan komunitas sekitar. Mahasiswa magang turut serta dalam kegiatan ini dan mengamati bagaimana perusahaan menjalankan tanggung jawab sosialnya dengan melibatkan masyarakat.
Gambar 22 Dokumentasi Penutupan Hari Lingkungan Hidup
Gambar 23 Dokumentasi Intersite
Gambar 24 Dokumentasi Fun Run Satui Community Center
25
IV SIMPULAN
Program magang MBKM memberikan pengalaman yang sangat berharga dalam mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama perkuliahan ke dalam konteks dunia kerja, khususnya di bidang perencanaan dan pengelolaan lahan pascatambang. Melalui kegiatan magang ini, mahasiswa tidak hanya mengembangkan keterampilan teknis yang sangat dibutuhkan di industri, seperti survei, pemetaan, dan penggunaan teknologi terkini, tetapi juga meningkatkan soft skills seperti berpikir kritis, komunikasi, kepemimpinan, serta kemampuan untuk bekerja dalam tim. Mahasiswa diberi kesempatan untuk terlibat dalam proyek-proyek yang berfokus pada pengelolaan kawasan tambang dan pemulihan ekosistem, seperti proyek Ekowisata Sungai Jelamu, Samara Farm, dan Anjani Nursery.
Keterlibatan ini memberikan wawasan langsung tentang proses reklamasi dan pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan, yang tidak hanya penting untuk keberlanjutan lingkungan, tetapi juga untuk menciptakan ruang kerja yang aman dan sehat. Selain itu, pengalaman ini memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai tantangan yang dihadapi dalam industri, serta bagaimana strategi perencanaan yang tepat dapat memberikan solusi yang efektif untuk masalah-masalah lingkungan. Dengan demikian, program magang ini mempersiapkan mahasiswa untuk menghadapi tantangan di dunia kerja dengan keterampilan teknis yang kuat dan kemampuan interpersonal yang dibutuhkan.
26
DAFTAR PUSTAKA
Haris M. 2011. Perencanaan lanskap area rekreasi pada lahan pasca tambang batubara di Pit Mangkalapi PT Arutmin Indonesia Tambang Batulicin, Kalimantan Selatan.
[skripsi]. Bogor (ID): IPB University
Firmansyah H. 2012. Perencanaan lanskap pasca tambang Batubara di PT Arutmin Indonesia untuk ekowisata di Batulicin Kalimantan Selatan. [skripsi]. Bogor (ID):
IPB University