• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Magang Program 4 RRI Palu

N/A
N/A
Dinul Yakin

Academic year: 2024

Membagikan "Laporan Magang Program 4 RRI Palu"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN MAGANG

‘’AKTIVITAS PROGRAMA 4 DALAM PELAYANAN SIARAN RRI PALU’’

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat-Syarat Pelaksanaan Magang Pada Program Studi Ilmu Komunikasi

Konsentrasi Broadcasting

DISUSUN OLEH :

ENDAH MUGIARTI B 501 20 106

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS TADULAKO

2023

(2)

HALAMAN PENGESAHAN

Judul Laporan : ‘’Aktivitas Programa 4 Dalam Pelayanan Siaran RRI Palu’’ Nama Mahasiswa : Endah Mugiarti

Stambuk : B 501 20 106

Konsentrasi : Broadcasting

Palu, Juli 2023

Mengesahkan

Pembimbing Lapangan Dosen Pembimbing

(Koord.Bid Siaran)

Rabiah L.Pontoh S.H Muh.IsaYusaputra,S.Sos.M.Si

NIP. 19650905 198803 2 003 NIP. .19720424 200312 1 003

Mengetahui

Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Universitas Tadulako

Citra Antasari, S.Sos.,M.A NIP.19850118 201504 2 001

(3)

KATA PENGANTAR Assalamualaikum Warahmatullahi.Wabarakatuh.

Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang sudah melimpahkan rasa syukur atas segala nikmat,karunia dan ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan kegiatan Magang di Radio Republik Indonesia (RRI) Palu terlaksana dengan baik,serta menyelesaikan Laporan Magang sebagai salah satu syarat kelulusan mata kuliah yang wajib diselesaikan untuk mencapai tahap berikutnya.Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung selama 4 bulan ini.Atas bantuan berupa dorongan,semangat,bimbingan,nasehat,pengarahan dan kerja sama dari berbagai pihak yang tidak penulis sebutkan satu-persatu.

Penulis menyadari bahwa laporan ini belum sempurna,Oleh karena itu penulis meminta maaf dan mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan Laporan Magang ini.Penulis berharap nantinya Laporan Magang ini dapat bermanfaat bagi pembacanya sebagai referensi untuk menyusun Laporan Magang.

Palu, 1 Juli 2023

Endah Mugiarti

(4)

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN... i

KATA PENGANTAR...ii

DAFTAR ISI...iii

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Alasan Pemilihan Judul Magang...1

1.3 Alasan Pemilihan Lokasi Magang...2

1.4 Tujuan...2

1.5 Manfaat...2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...3

2.1 Komunikasi...3

2.2 Media Massa... 4

2.3 Penyiaran...4

2.4 Radio... 5

2.5 Program Siaran...6

2.6 Program Radio...7

2.7 Produksi Siaran Radio...7

2.7.1 Pra Produksi...7

2.7.2 Produksi... 8

2.7.3 Pasca Produksi...8

BAB III GAMBARAN UMUM RADIO REPUBLIK INDONESIA (RRI) PALU...9

3.1 Sejarah Lokasi Magang... 9

3.2 Profil Lokasi Magang... 13

3.3 Visi Dan Misi... 13

3.4 Logo RRI...14

3.5 Deskripsi Aktivitas Programa 4 (97,5 FM) ‘’Suara Budayata Mpasanggani’’...14

3.6 Pola Siaran Acara Programa 4 RRI Palu...15

BAB IV PEMBAHASAN...19

(5)

4.1.1 Siaran Radio... 19

4.1.3 Mengisi Das Program Acara...20

4.1.3 Mengedit Rekaman... 20

4.1.4 Liputan...20

BAB V PENUTUP... 21

5.1 Kesimpulan...21

5.2 Saran... 21 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(6)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Masyarakat hingga kini gemar mengakses media massa untuk memenuhi kebutuhannya akan informasi maupun hiburan. Media massa memberikan informasi tentang perubahan, bagaimana hal itu bekerja, dan hasil yang dicapai atau yang akan dicapai. Fungsi utama media massa adalah untuk memberikan informasi pada kepentingan yang menyebarluaskan, mengiklankan produk dan layanan masyarakat. Ciri khas dari media massa yaitu tidak ditujukan pada kontak perseorangan, mudah didapatkan, isi merupakan hal umum, dan merupakan komunikasi satu arah. Peran utama yang diharapkan dihubungkan dengan perubahan adalah sebagai pengetahuan pertama (Hardiyanti, 2019).

Sederhananya, media massa adalah sumber yang tepat untuk menyebarkan informasi kepada khalayak tanpa terkendala jarak secara serempat.

Radio merupakan salah satu media komunikasi massa (mass communication), seperti halnya televisi, surat kabar, dan majalah. Secara umum, ia memiliki karakter yang sama dengan media lainnya, seperti publisitas (dapat diakses atau dikonsumsi oleh publik), universalitas (pesannya bersifat umum), dan kontinuitas (berkesinambungan atau terus- menerus), serta aktualitas (berisi hal-hal baru, seperti informasi atau laporan peristiwa terbaru). Radio dipandang sebagai "kekuatan kelima" (the fifth estate) setelah lembaga eksekutif (pemerintah), legislatif (parlemen), yudikatif (lembaga peradilan), dan pers atau surat kabar. Hal itu antara lain karena radio memiliki kekuatan langsung, tidak mengenal jarak dan rintangan, serta memiliki daya tarik sendiri, seperti kekuatan suara, musik, dan efek suara.

Magang merupakan kegiatan pelatihan atau praktek untuk menguasai keahlian tertentu dibawah bimbingan dan pengawasan instruktur yang berpengalaman. Kegiatan magang ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan serta pemahaman mahasiswa tentang ilmu yang telah didapatkan.

1.2 Alasan Pemilihan Judul Magang

(7)

Alasan pemilihan judul magang “Aktivitas Programa 4 dalam Pelayanan Siaran RRI Palu’’ karena selama melakukan kegiatan magang penulis menjadi penyiar ganda di programa 4 RRI Palu 97,5 FM (Suara Budayata mpasanggani).Programa 4 menjadi pilihan penulis untuk di angkat menjadi judul akhir karena sangat tertarik pada daftar acara siaran yang lebih mengangkat tema kebudayaan nusantara.

1.3 Alasan Pemilihan Lokasi Magang

Adapun alasan pemilihan tempat magang di Radio Republik Indonesia (RRI) Palu, karena penulis ingin melihat bagaimana cara RRI Palu dalam melakukan kegiatan Penyiaran dan Jurnalistik. Penulis berharap dapat menimbah ilmu, seingga nantinya pengalaman yang didapatkan selama masa Magang dapat berguna untuk program studi ilmu komunikasi dan bagi penulis sendiri.

1.4 Tujuan

Untuk melihat bagaimana aktivitas acara programa 4 (97,5 FM Suara Budayata Mpasanggani) sebagai media siaran dalam pelayanan kepada pendengar RRI Palu.

1.5 Manfaat

1. Meningkatkan kepekaan dan keterampilan dalam menemukan permasalahan komunikasi yang terjadi dalam dunia pekerjaan.

2. Mengetahui dan mempelajari bagaimana kondisi, lingkungan pekerjaan yang nantinya akan dihadapi mahasiswa setelah menyelesaikan perkuliahannya.

3. Untuk meningkatkan pengetahuan dalam kerja baik dalam hal keilmuan maupun pengalaman kerja.

(8)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi

Albig dalam Morissa 2013, mengemukakan bahwa komunikasi merupakan proses pengoperan lambang yang berarti antara individu. Dalam proses komunikasi dibutuhkan unsur komunikasi yang dikenal dengan S-M-C-R atau Source-Massage Channel-Receiver.

Pada hakikatnya, komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikan.

Proses komunikasi ini dikategorikan kedalam dua perspektif yaitu:

1. Proses komunikasi dalam pers pektif psikologi Proses ini terjadi antara diri komunikator dan komunikan. Ketika terjadi proses komunikasi, penyampaian dan penerimaan pesan oleh dan dari komunikator kepada komunikan, maka dalam diri mereka terjadi sebuah proses. Pesan yang disampaikan terdiri dari dua aspek isi pesan yaitu isi perasaan dan simbol yaitu bahasa.

2. Proses komunikasi dalam perspektif mekanistis Proses ini berlangsung ketika komunikator menyampaikan pesan kepada komunikan secara lisan maupun tulisan. Ketika komunikator menyampaikan pesan dengan bibir jika lisan dan tangan jika tulisan. Pesan ditangkap oleh komunikan dapat dilakukan dengan indera telinga, mata, atau yang lainnya. Proses ini diklasifikasikan menjadi komunikasi primer dan sekunder. Dimana proses komunikasi primer adalah proses penyampaian pesan dan simbol sebagai media yang terdiri dari simbol verbal dan non verbal. Sementara simbol komunikasi sekunder adalah prsoses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan alat berlatar belakang jarak dan jumlah komunikannya. Baik itu diantaranya surat kabar, radio, dan televisi. (Morissan, 2013).

Komunikasi adalah sebuah proses dengan tujuan akhir menciptakan kesamaan antara komunikator dan komunikan. Melalui komunikasi dua pihak, yaitu komunikator atau pengirim pesan dan komunikan atau penerima pesan, lantas masuk ke dalam kesepakatan mental. Dengan demikian, mereka mencapai tujuan bersama yaitu berbagi perasaan, ide, maupun kemampuan. Transaksi, pertukaran, interaksi, dialog, diskusi,

(9)

sharing, dan kontak adalah konsep yang sering muncul dalam pikiran kita saat mengacu pada komunikasi.

2.2 Media Massa

Media massa merupakan suatu institusi atau lembaga yang memiliki serangkaian kegiatan produksi budaya dan informasi yang dilaksanakan oleh berbagai tipe komunikasi massa untuk disalurkan kepada khalayak sesuai dengan kebiasaan yang berlaku. Konsep media massa adalah sebuah komunikasi antar manusia, yang bermula dari penggunaan alat atau media tertentu, dan pada pelaksanaannya komunikasi belum mengggnakan suara atau gerakan.

Karakteristik media massa yaitu sebagai berikut :

1. Bersifat melembaga, artinya pihak yang mengelola media terdiri dari banyak orang yakni, mulai dari pengumpulan, pengelolaan sampai pada penyajian informasi.

2. Bersifat satu arah, artinya komunikasi yang dilakukan kurang memungkinkan terjadinya dialog antara pengirim dan penerima.

3. Meluas dan serempak, artinya dapat mengatasi rintangan waktu jarak, karena ini memiliki kecepatan.

4. Memakai peralatan teknis atau mekanis, seperti radio, televisi, surat kabar dan lainnya.

5. Bersifat terbuka, artinya pesannya dapat diterima oleh siapa saja dan dimana saja tanpa mengenal usia, jenis kelamin, dan suku bangsa. (Cangara, 2016: 140- 141).

2.3 Penyiaran

Penyiaran atau dalam bahasa Inggris dikenal sebagai broadcasting adalah keseluruhan proses penyampaian siaran yang dimulai dari penyiapan materi produksi, proses produksi, penyiapan bahan siaran, kemudian pemancaran sampai kepada penerimaan siaran tersebut oleh pendengar/pemirsa di satu tempat.Bentuk dan format penyiaran serta sarana dan prasarana yang menunjangnya seperti sekarang ini memberikan makna bahwa penyiaran mempunyai sejarah sangat panjang, dimulai dari penemuan

(10)

gelombang elektromagnetik pada 1864. Gelombang elektromagnetik ini dapat digunakan untuk mengirim informasi tanpa menggunakan peng- hantar (kawat) tembaga melalui jarak tertentu.

Ada sederetan nama penemu teori pemancaran ini. Dan yang menonjol adalah konsep dari James Clerk Maxwell dengan teori matematisnya pada 1864 yang memprediksi adanya pancaran gelombang elektromagnetik. Melalui konsep matematisnya, ia meyakini bahwa kecepatan gelombang tersebut sama dengan kecepatan cahaya.karena seperti cahaya,maka gelombang eketromagnetik dapat dipantulkan serta dibiaskan walaupun tidak dapat dilihat dan dirasakan.

2.4 Radio

Stasiun radio pertama muncul ketika seorang ahli teknik bernama Frank Conrad di Pittsburgh AS, pada tahun 1920 secara iseng-iseng sebagai bagian dari hobi, membangun sebuah pemancar radio di garasi rumahnya. Conrad menyiarkan lagu-lagu, mengumumkan hasil pertandingan olahraga dan menyiarkan instrumen musik yang dimainkan putranya sendiri. Dalam waktu singkat, Conrad berhasil mendapatkan banyak pendengar seiring dengan meningkatnya penjualan pesawat radio ketika itu. Stasiun radio yang dibangun Conrad itu kemudian diberi nama KDKA, menjadikannya sebagai stasiun radio tertua di Amerika dan mungkin juga di dunia.Seiring dengan munculnya berbagai stasiun radio, peran radio sebagai media massa semakin besar dan mulai menunjukkan kekuatan- nya dalam memengaruhi masyarakat.

Keunggulan radio dibandingkan dengan media elektronik lainnya, sebagai berikut : 1. Cepat dan langsung

Radio adalah sarana tercepat dibandingkan media cetak dan televisi dalam menyampaikan informasi kepada publik tanpa melalui proses yang rumit dan butuh waktu banyak seperti siaran televisi sajian pada media cetak. Hanya melalui telepon, reporter radio dapat secara langsung menyampaikan berita atau melaporkan peristiwa yang ada dilapangan.

2. Akrab

Radio adalah alat yang paling akrab dengan pemiliknya.

(11)

3. Personal

Suara penyiar hadir dirumah atau didekat pendengar karena pembicaraannya yang langsung mendekat pada aspek pribadi, dengan pendekatan pribadi, sehingga radio menjadi teman pribadi yang setia.

4. Hangat

Perpanduan antara kata-kata, musik, dan efek suara dalam siaran radio mampu mempengaruhi emosi pendengar. Pendengar akan memberikan reaksi atas kehangatan suara penyiar dan seringkali berpikir bahwa penyiar adalah seorang teman bagi pendengar.

5. Sederhana

Radio tidak memiliki unsur yang rumit didalamnya, baik bagi pengelola maupun pendengar.

6. Tanpa Batas

Jangkauan wilayah siarannya luas, menembus batas-batas geografis, demografis, suku, agama dan kelas sosial. Radio juga dapat dinikmati oleh orang yang buta huruf.

7. Murah

Pendengar dapat menikmati siaran radio langsung dan sekarang Radio Republik Indonesia telah menyediakan aplikasi gratis, aplikasi RRI Play Go ini tidak hanya siaran radio saja tetapi RRI Net yang dapat dilihat langsung acaranya tidak hanya dapat di dengar, aplikasi ini dapat memudahkan para pendengar untuk mncari siaran radio yang di inginkan.

2.5 Program Siaran

Program siaran dapat didefinisikan sebagai satu bagian atau segmen dari isi siaran radio maupun televisi secara keseluruhan. Sehingga memberikan pengertian bahwa dalam siaran keseluruhan terdapat beberapa program yang diudarakan, atau dapat dikatakan bahwa siaran keseluruhan stasiun penyiaran tersusun dari beberapa program siaran.

Masing-masing program siaran ini menepati slot waktu tertentu dengan durasi tertentu yang biasanya tergantung dari jenis programnya, apakah jenis hiburan, informasi iptek, dan berita. Slot waktu masing-masing program ini dirancang sesuai dengan tema program

(12)

(programming), sehingga menajdi satu jadwal siaran setiap senin sampai jumat. (Djamal b

& Fachruddin, 2013:149).

2.6 Program Radio

Program radio harus dikemas sedemikian rupa agar menarik perhatian dan dapat diikuti sebanyak orang. Jumlah stasiun radio yang semakin banyak mengharuskan pengelola stasiun untuk semakin jeli membidik audiesnnya. Setiap produksi program harus mengacu pada kebutuhan audiens yang menjadi target stasiun radio. Setiap program siaran harus mengacu kepada pilihan format siaran tertentu, seiring banyaknya stasiun penyiaran dan makin tersegmennya audien. Format siaran diwujudkan dalam bentuk prinsip-prinsip dasar tentang apa, untuk siapa, dan bagaimana proses pengolahan suatu siaran hingga dapat diterima oleh audiens. Ruang lingkup format siaran tidak saja menentukan bagaimana mengelola program siaran (programming) tetapi juga bagaimana memasarkan program siaran tersebut (marketing). (Morissan, 2011.230)

2.7 Produksi Siaran Radio 2.7.1 Pra Produksi

Dalam pra produksi adalah tahapan awal sebelum melakukan proses produksi suatu acara radio. Aktivitas pada pra produksi sendiri meliputi;

1. Penentuan Tema;

2. Hal terpenting dalam proses produksi siaran, karena bisa menentukan ketertarikan pendengar. Tema suatu program siaran harus berpotensi untuk menarik perhatian pendengar, sehingga dapat mengikuti program siaran sampai selesai.

3. Mengumpulkan Data dan Informasi;

4. Hal ini untuk membantu penguasan tema, maka haruslah memilih sumber yang tepat dan kredibel seperti misalnya surat kabar, jurnal, artikel berita dan lain-lain.

5. Mencari Narasumber;

6. Untuk melakukan siaran suatu program acara harus mengundang narasumber sesuai dengan topik pembahasan, kompoten dan ahli dalam bidang tersebut.

7. Menentukan Musik Latar/Pendukung;

8. Hal ini berguna untuk menambah variasi dan menghindari kejenuhan pendengar.

(13)

2.7.2 Produksi

Dalam FR. Sri Sartono et al, 2008. Produksi siaran radio adalah proses produksi berdasarkan karakteristik radio untuk meningkatkan kualitas suatu produk acara radio. Ada cara yang bisa digunakan dalam proses produksi siaran radio, yaitu :

Siaran Langsung/Live Streaming Siaran langsung dapat dilakukan dalam studio maupun diluar studio, tergantung dari acaranyang akan disiarkan secara langsung tersebut itu apa. Biasanya dimulai dan diakhiri sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. Pada siaran langsun peralatan yang harus dipersiapkan yaitu mic, mixer audio, amplifer, alat perekam tape recorder, kabel power dan kabel audio.

Taping atau Rekaman Rekaman merupakan cara lain yang digunakan oleh radio dalam menyiarkan sebuah program. Suatu program yang dilakukan secara rekaman akan melalui proses editing terlebih dahulu sebelum akhirnya disiarkan.

2.7.3 Pasca Produksi

Pasca produksi adalah tahap akhir dalam proses produksi sebuah program acara. Dalam tahap pasca produksi siaran langsung biasanya hanya terdiri dari evaluasi, sementara untuk produksi rekaman terdiri dari evaluasi dan editing. Evaluasi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengukur dan mengatahui hasil dari kegiatan produksi yang telah dilakukan terkait dengan penyiaran. Menurut FR. Sri Sartono et al, 2008, tahap editing merupakan tahapan yang biasanya dilakukan dengan cara memotong dialog yang tidak diperlukan disuntiing untuk kemudian diberi sound effect.

(14)

BAB III

GAMBARAN UMUM RADIO REPUBLIK INDONESIA (RRI) PALU 3.1 Sejarah Lokasi Magang

Radio Republik Indonesia (RRI) berdiri pada tanggal 11 September 1945.

Berdirinya RRI pada masa perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia penting artinya dalam menyampaikan informasi kepada seluruh bangsa Indonesia. Tanggal 11 September kemudian diperingati sebagai Hari Bhakti RRI yang sekarang diubah menjadi Hari Radio. Sejak RRI berdiri dan mengudara di Kota kota di Pulau Jawa, seperti Jakarta, Surakarta, Yogyakarta, Bandung, Surabaya, maupun di luar Pulau Jawa seperti Medan, Banjarmasin dan Makassar serta kota kota lainnya, maka siaran RRI lokal Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah dipandang penting artinya dalam menyampaikan informasi serta hiburan bagi masyarakat. Embrio lahirnya RRI Palu menurut salah seorang pencetus berdirinya RRI Palu Bapak H.Hamid Rana yang juga mantan Kakandep Penarangan Kabupaten Toli-toli adalah berawal dari pendirian Studio Lokal pada tahun 1964. Tak terbayangkan oleh warga masyarakat Kota Palu khususnya maupun maupun masyarakat Provinsi Sulawesi Tengah umunya akan hadirnya sebuah Stasiun RRI. Dikala itu jika malam mulai merambah, penduduk/masyarakat Kota Palu pergi bergerombol/berkumpul duduk dibawah pohon yang berbuah kotak. Masa itu tahun enam puluhan belum ada RRI apalagi terbayang dengan adanya Televisi, sehingga kalau masyarakat ingin mendengarkan lagu-lagu atau ingin tahu situasi kota melalui berita daerah, berita nusantara I Makassar atau berita sentral Jakarta, mereka berkumpul di tiang-tiang yang berbuah kotak, yang mereka istilahkan kotak ajaib. Kotak ajaib tesebut tidak lebih dari pengeras suara yang dihubungkan dengan kabel dari tempat penyiaran di jalan Moh. Hatta yang merupakan Studio Lokal pertama di Kota Palu (kini tempat tersebut telah dijadikan Puskesmas Singgani. Adapun rangkaian acara setiap hari dimulai pukul 17.00 dan berakhirnya pada malam hari sampai dengan pukul 22.00 wita, sebab saat itu telah dianggap telah larut malam. Acara-acara siarannya selain berita tersebut memadukan lagu-lagu hiburan.

dengan informasi tentang pengumuman pemerintah dan pilihan pendengar. Paket acara pilihan pendengar inilah menjadi primadona dan banyak ditunggu-tunggu pendengar

(15)

Penyiar studio lokal saat itu antara lain: Palisu Daeng Marau, H. Hamid Ranna dan Hasan Tawil, BBA. Mereka mengusulkan kepada Jawatan Penerangan Kabupaten Donggala untuk mendirikan Stasiun RRI Palu mengudara menggunakan pemancar pertama pinjaman dari PTT Palu (PT. Telkomsel) yang berkekuatan 300 watt ditempatkan didepan SMPN II Palu (sekarang Perumahan Dinas Wakil Gubernur) tepatnya tanggal 11 Juni 1965.

Penampilan RRI Palu saat itu apa adanya, belum dikenal dan jangkauan pemancanya masih sangat terbatas sebab yang digunakan hanyalah pemancar berkekuatan 300 watt dan peralatan Studio Merk Gates buatan Amerika tahun empat pulahan juga bekas pakai dari RRI Makassar.Radio Republik Indonesia (RRI) berdiri pada tanggal 11 September 1945.

Berdirinya RRI pada masa perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia penting artinya dalam menyampaikan informasi kepada seluruh bangsa Indonesia. Tanggal 11 September kemudian diperingati sebagai Hari Bhakti RRI yang sekarang diubah menjadi Hari Radio. Sejak RRI berdiri dan mengudara di Kota kota di Pulau Jawa, seperti Jakarta, Surakarta, Yogyakarta, Bandung, Surabaya, maupun di luar Pulau Jawa seperti Medan, Banjarmasin dan Makassar serta kota kota lainnya, maka siaran RRI lokal Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah dipandang penting artinya dalam menyampaikan informasi serta hiburan bagi masyarakat. Embrio lahirnya RRI Palu menurut salah seorang pencetus berdirinya RRI Palu Bapak H.Hamid Rana yang juga mantan Kakandep Penarangan Kabupaten Toli-toli adalah berawal dari pendirian Studio Lokal pada tahun 1964. Tak terbayangkan oleh warga masyarakat Kota Palu khususnya maupun masyarakat Provinsi Sulawesi Tengah umunya akan hadirnya sebuah Stasiun RRI.

Acara-acara siarannya selain berita tersebut memadukan lagu-lagu hiburan dengan informasi tentang pengumuman pemerintah dan pilihan pendengar. Paket acara pilihan pendengar inilah menjadi primadona dan banyak ditunggu-tunggu pendengar ketika itu.

Setelah proses berjalan kurang lebih satu tahun, maka timbul gagasan dari para Penyiar studio lokal saat itu antara lain: Palisu Daeng Marau, H. Hamid Ranna dan Hasan Tawil, BBA. Mereka mengusulkan kepada Jawatan Penerangan Kabupaten Donggala untuk mendirikan Stasiun RRI Palu mengudara menggunakan pemancar pertama pinjaman dari PTT Palu (PT. Telkomsel) yang berkekuatan 300 watt ditempatkan didepan SMPN II Palu (sekarang Perumahan Dinas Wakil Gubernur) tepatnya tanggal 11 Juni 1965.

(16)

Penampilan RRI Palu saat itu apa adanya, belum dikenal dan jangkauan pemancanya masih sangat terbatas sebab yang digunakan hanyalah pemancar berkekuatan 300 watt dan peralatan Studio Merk Gates buatan Amerika tahun empat pulahan juga bekas pakai dari RRI Makassar.Meskipun peralatan yang serba sederhana namun RRI Palu yang usianya masih relatif muda pada saat itu telah berperan buat Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah khususnya, dimana telah memberikan siaran penerangan kepada masyarakat luas mengenai pelaksanaan pemerintah dan pembangunan.

Menjelang beberapa bulan tepatnya bulan September 1965 saat terjadinya peristiwa berdarah yang dikenal dengan penghianatan G 30 S / PKI yang terjadi di Ibukota Negara RI Jakarta, RRI Palu turut mengambil bagian dalam memberikan informasi yang sebenarnya kepada masyarakat pendengar mengenai situasi terakhir musibah yang menimpa bangsa dan negara. Disamping itu untuk menjangkau dan memperluas siarannya hingga dapat menjangkau daerah-daerah lain di Provinsi Sulawesi Tengah, Pemerintah Daerah Kab. Buol Toli-toli berinisiatif meminjamkan pemancar dalam keadaan rusak setelah mendapat perbaikan seperlunya, bekas pemancar RKPD Buol Tolitoli tersebut dapat beroperasi hingga tahun 1967. RRI Palu memperoleh pemancar berkekuatan 1,5 KW bekas pakai RRI Mataram yang juga pemancar ini adalah peninggalan perang masa Dunia II dari hasil rakitan teknisi RRI Surabaya.

Meski serba bekas namun kenyataanya bahwa hingga kini pemancar tersebut masih tersimpan dengan baik pada gudang Pemancar RRI Palu di Tondo. Sejak tahun 1976 hingga tahun 1997 RRI Palu mendapat bantuan luar negeri baik dari Amerika, Perancis, Jepang maupun Austria berupa peralatan Studio merek Siemens, pemancar maupun mesin pembangkit listrik (Diesel) telah dioperasikan sesuai dengan fungsinya. RRI Palu didirikan pada tanggal 11 Juni 1965 yang dipiimpin Kepala Stasiun RRI Palu pertama M.H.

Pattinasarany. Setelah resmi menjadi RRI Palu, maka perkembangannya pun dari tahun ketahun mengalami kemajuan terlebih dengan adanya bantuan peralatan pemancar dan peralatan studio dari Pemerintah Pusat melalui Departemen Penerangan RI.

Berikut Jabatan Kepala RRI Palu dari masa ke masa :

NO NAMA TAHUN MENJABAT

(17)

1. M. H Pattinasarany 1965 – 1969

2. Andi Azis Hamzah 1969 – 1972

3. M. Hendro Sugiti 1972 – 1974

4. Carateker L. S Pattirani 1974

5. Eddy Mamankey 1974 – 1978

6. Jhon Damal, Bsc 1978 – 1983

7. E. C. Johannes, BA 1983 – 1992

8. Drs. Mamat Suwita 1992 – 1997

9. Coster Gultom, BA 1997 – 1999

10. Drs. Jasran Abubakar 1999 – 2002

11. Drs. Moh. Saleh, MBA 2002 – 2004

12. Badarus Sjamsi, BA 2004 – 2006

13. Abubakar Ohoirat, S.Ag 2006 – 2008

14. Minarjo, SH. MM 2008 – 2010

15. Anak Agung Ng Tenaya, SE 2010 – 2012

16. Drs. H. M Salman 2012 – 2013

17. Drs, Jodi Purgito, SH 2013 – 2015

18. Dra. Sofrani Razak 2015 – 2017

19. Herry Haryono. BA 2017 – 2019

20. Drs. Zahral Mutzaini, M 2019 – 2020

21. Drs. Ferdi Kusno, M.Si 2020 – 2021

22. Drs. Ruslan Irianto 2021 – 2022

23. Raden Muhammad Yusridarto,S.Sos.,M.I.Kom 2022 – 2023

(18)

3.2 Profil Lokasi Magang

Radio Republik Indonesia Palu beralamat di Jalan R.A. Kartini No. 39, Lolu Utara, Kecamatan Palu Timur, Kota Palu, Sulawesi Tangah. RRI Palu menjawab tantangan publik pada era kebebasan informasi saat ini untuk mencoba bangkit dengan mengemban tugas dalam memberikan pelayanan informasi, pendidikan dan hiburan yang sehat, kontrol sosial dan perekat sosial serta melestarikan budaya bangsa melalui siaran Programa 1, Programa 2, Programa 3, dan Programa 4. RRI Palu mempunyai segmentasi berbeda-beda, tergantung acara pada masing-masing programa. Dengan demikian dengan adanya segmentasi yang berbeda di setiap programa, diharapkan RRI Palu bisa menyesuaikan kondisi masyarakat Palu.

3.3 Visi Dan Misi

Visi LPP RRI : Terwujudnya RRI Sebagai Lembaga Penyiaran Publik yang terpercaya dan mendunia.

Misi LPP RRI :

1. Menjamin terpenuhinya hak warga negara terhadap kebutuhan informasi yang objektif dan indenpen sehingga memberikan kepastian dan rasa aman kepada warga negara, serta menjadi referensi bagi pengambilan keputusan.

2. Menjamin terpenuhinya hak warga negara terhadap pendidikan melalui siaran yang mencerdaskan dan hiburan yang sehat serta berpihak kepada kelompok rentan (pengungsi, orang terlantar, pekerja migran, pribumi, anak perempuan, minoritas dan suku terasing) serta disable.

3. Memperkuat kebinekaan melalui siaran budaya yang mencerminkan identitas bangsa.

4. Menjamin siaran yang sudah diakses sehingga kehadiran negara dalam pelayanan informasi dirasakan oleh seluruh warga negara.

5. Menghadirkan siaran didaerah perbatasan, terpencil, terluar dan pesisir sebagai representasi negara dalam konteks menajdikan daerah pinggiran sebagai pusat aktivitas kultural.

6. Menyelengggarakan siaran luar negeri untuk mempromosikan budaya beserta ideologi Indonesia dan mengahdirkan kebudayaan dunia di Indonesia.

(19)

7. Menajamin penyelenggaraan LPP RRI dengan tatakelola yang sesuai dengan prinsip good public goverenance.

8. Melibatkan partisipasi publik dalam pengelolaan LPP RRI.

9. Mengembangkan SDM yang mendukung kebutuhan Lembaga Penyiaran Publik yang terpercaya dan termuka.

10. Mengoptimalkan potensi yang dimiliki RRI sebagai sumber pendapatan yang dijamin oleh aturan perundangan untuk memperkuat keberadaan LPP RRI.

3.4 Logo RRI

3.5 Deskripsi Aktivitas Programa 4 (97,5 FM) ‘’Suara Budayata Mpasanggani’’

RRI Pro 4 adalah gelombang siaran yang dikoordinasikan oleh Radio Republik Indonesia, siaran dari kota Palu. Channel ini merupakan pusat kebudayaan Indonesia, tempat didengarkan lagu-lagu dan program-program nasional tentang tradisi masyarakat.Positioning Pro 4 sebagai radio budaya, yakni radio yang keseluruhan program siarannya bermuatan budaya, baik siaran dalam bentuk siaran pendidikan, berita dan informasi, iklan layanan masyarakat atapun siaran lainnya. Baik siaran itu dalam format feature, filler, sandiwara radio,

(20)

dialog, ataupun siaran dokumenter haruslah menjadikan budaya sebagai tema utama siaran.,Tagline RRI Pro 4 adalah ‘’Suara Budayata Mpasanggani’’ .Frekuensi Pro 4 yang ada di wilayah Palu adalah 97,5 MHz.Tagline dekat dengan filosofi penyiaran, dan sesuai dengan segmen yang dituju. Dalam konteks Pro 4, bagaimana menjadikan program siaran Pro 4 sebagai Ensiklopedi Budaya ke Indonesia-an.Format siaran Pro 4 adalah siaran budaya ke Indonesia-an. Ini berarti bahwa keseluruhan program siaran Pro 4 haruslah mencerminkan budaya ke Indonesia-an. Budaya dipahami sebagai “(1) pikiran, akal budi; (2) adat istiadat; (3) sesuatu mengenai kebudayaan yang sudah berkembang (beradab, maju); (4) sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan dan sukar diubah. Menurut para ahli, budaya adalah seluruh sistem gagasan dan rasa, tindakan, serta karya yang dihasilkan manusia dalam kehidupan bermasyarakat, yang dijadikan miliknya dengan belajar.” (Koentajaraningrat, 2014: 72).

3.6 Pola Siaran Acara Programa 4 RRI Palu

DAY PART JAM SENIN – MINGGU

KAREBA PADONDONA

05.00-05.10 BUKA SIARAN + TINJAUAN ACARA 05.10-05.55 Mutiara Pagi

05.55-06.00 Iklan / Filler 06.00-06.05 Pas Jam

06.05-06.55 Nuapa Kareba Palu 06.55-07.00 Iklan/Filler

07.00-07.05 Pas Jam

07.05-07.55 Nuapa Kareba Pa;u 07.55-08.00 Iklan/Filler

08.00-08.03 Pas Jam

08.03-08.55 Sarapan Uvempoi 08.55-09.00 Iklan/Filler 09.00-09.03 Pas Jam

09.03-09.55 Sarapan Uvempoi

(21)

09.55-10.00 Iklan/Filler

DAY PART JAM SENIN – MINGGU

KAREBA NTANGA EO

10.00-10.05 INDONESIA RAYA 10.05-10.10 Pas Jam

10.10-.10.55 Katau Ntodea 10.55-11.00 Iklan/Filler 11.00-11.05 Pas Jam 11.05-11.55 Katau Ntodea 11.55-12.00 Iklan/Filler 12.00-12.05 Pas Jam 12.05-12.55 Katau Ntodea 12.55-13.00 Iklan/Filler 13.00-13.05 Pas Jam

13.05-13.55 Mangepe Dade Dangdut 13.55-14.00 Iklan/Filler

14.00-14.05 Pas Jam

14.05-14.55 Mangepe Dade Dangdut 14.55-15.00 Iklan/Filler

(22)

DAY PART JAM SENIN – MINGGU

KAREBA EDEONA

15.00-15.05 Pas Jam 15.05- 15.55 Tesa Nto Kaili 15.55-16.00 Iklan/Filler

16.00-16.05 Relay Pro 4 Nasional 16.05-17.00 Relay Pro 4 Nasional 17.00-17.05 Relay Pro 4 Nasional 17.05-18.00 Relay Pro 4 Nasional 18.00-18.27 Nuansa Islami 18.27-18.30 Iklan/Filler 18.30-18.55 Kareba Bongina 18.55-19.00 Iklan/Filler 19.00-19.05 Pas Jam

19.05-19.55 Kareba Bongina 19.55-20.00 Iklan/Filler

DAY PART

JAM SENIN – MINGGU

20.00-20.05 Pas Jam 20.05-20.55

20.55-21.00 21.00-21.05

Motutura (Apresisasi Budaya)

JAWA BUGIS MINANG GORONTAL MANADO BALI KAILI

O Iklan/Filler

Pas Jam

(23)

21.00-21.55 Mompakasana Rara KAREBA

BONGINA

21.55-22.00 Iklan/Filler

22.00-22.55 Mompakasana Rara 22.55-23.00 Iklan/Filler

23.00-23.46 Polindo Rara

23.46-24.00 INSPIRASI + BAGIMU + NEGERI + LOVE AMBON

(24)

BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Aktivitas Selama Magang

Penulis mendapat kesempatan untuk melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan di divisi siaran Radio Republik Indonesia (RRI) Palu. Penulis berkesempatan melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan selama 4 bulan. Jadwal kerja yang diberikan oleh RRI Palu yaitu pukul 08:00 sampai dengan pukul 16:30 WITA. Pada pelaksanakan kegiatan PKL/Magang, penulis juga melakukan perkenalan dengan karyawan dibagian atau divisi lain untuk menjalin keakraban dan dapat bekerjasama dengan baik. Jadwal hari kerja seluruh peserta PKL/Magang yaitu hari Senin hingga hari Jumat,Penulis harus hadir tepat waktu sesuai dengan jam yang telah diberikan terkecuali ada penugasan lain seperti misalnya peliputan yang diberikan pembimbing PKL/Magang diluar kantor.

Kegiatan penulis sehari-hari selama melaksanakan kegiatan PKL/Magang di Radio Republik Indonesia Palu yaitu:

4.1.1 Siaran Radio

1. Siaran Programa 2 ‘’Smart Living’’.

Penulis menjadi penyiar tamu dalam acara “Smart Living”, dimana program acara ini berdurasi 180 menit. Penyiar pada acara ini adalah Erwino. Program ini

termasuk dalam siaran rutin yang disiarkan stiap hari senin sampai dengan Jumat, pukul 11:00 sampai dengan 14:00 WITA. Program ini memiliki sasaran pendengar anak muda yang berusia 17 sampai keatas baik laki-laki maupun perempuan, berisikan sajian informasi sesuai tema yang sudah ditentukan.Diselingi dengan pemutaran musik bergenre Pop indonesia dan Barat. Penulis melakukan siaran tandem dengan penyiar acara ini yaitu Erwino Menyampaikan berita sesuai tema.

2. Siaran Programa 4 Acara “Mangepe Dade Dangdut”.

Penulis menjadi penyiar tamu dalam acara “Mangepe Dade Dangdut”, dimana program acara ini berdurasi 180 menit. Penyiar pada acara ini adalah Warni.

Program ini termasuk dalam siaran rutin yang disiarkan setiap hari senin sampai dengan Jumat, pukul 13:00 sampai dengan 15:00 WITA. Program ini memiliki

(25)

dan Kota Palu.yang dimana acara ini memberikan kesempatan kepada pendengar untuk request lagu dan saling sapa terhadap penyiar dan pendengar.dan terkadang penulis juga di ajarkan untuk siaran tandem program acara tersebut.

4.1.3 Mengisi Das Program Acara

Penulis di tugaskan untuk mengisi Daftar Acara Siaran melalui online maupun offline dan menyusun musik, ilm dan filler yang akan di putar.

4.1.3 Mengedit Rekaman

Penulis diberikan tugas untuk mengedit hasil rekaman untuk di tayangkan di program Programa 4 yang di mentori oleh Irfan.

4.1.4 Liputan

1. Wawancara dengan narasumber

Penulis di tugaskan untuk melakukan wawancara dengan narasumber.

2. Membuat Rilis berita

Penulis ditugaskan untuk membuat rilis berita, pada awalnya penulis menulis rilis berita yang sangat panjang, namun bagian naskah pemberitaan merevisi naskah penulis dan memperbaikinya.

(26)

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan tujuan khusus pada laporan praktek kerja lapangan/magang ini, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Penulis dapat mengetahui lebih dalam mengenai Aktivitas programa 4 dalam pelayanan siaran Radio Republik Indonesia (RRI) Palu 97,5 FM. Bagaimana penyiar terlibat langsung dan dominan dalam proses produksinya dari pra, produksi, hingga pasca produksi dari programa 4 ini.

2. Programa 4 RRI Palu 97,5 FM menyiarkan program-program acara yang sangat bermanfaat bagi masyarakat,karena disinilah wadah untuk masyarakat menyampaikan segala saran dan masukan terhadap daerah..

3. Penyiar harus memiliki kreativitas yang tinggi dan kemampuan untuk berkomunikasi dengan efektif serta efesien.

5.2 Saran

Dari hasil pengamatan penulis, dalam waktu 4 bulan tidak cukup untuk proses produksi siaran karena mahasiwa praktek kerja lapangan/magang belum bisa dilepas untuk menyiar sendiri di RRI Palu dan untuk mahasiswa selanjutnya jika praktek kerja lapangan di RRI Palu perbanyak bertanya dan belajar cara menjadi penyiar yang handal, kalau hanya banyak diam dan bermain handphone saja maka tidak akan mendapat ilmu nantinya.

(27)

DAFTAR PUSTAKA Sumber Buku :

Asep Syamsul M.Romli (2011),Manajemen Program dan Teknik Produksi Siaran Radio, Hidajanto Djamal,Andi Fachruddin (2014),Dasar-dasar penyiaran

(Sejarah,Organisasi,Operasional,dan Regulasi)

Morissan. (2013). Teori Komunikasi massa Individu Hingga Massa (1st ed.). Prenamedia group.

Sumber Internet :

Nurhalima. (2018). Pengaruh Komunikasi Massa terhadap Khalayak The Effect of Mass Communication on the Audience. Simbolika, 4(1), 24–31.

https://books.google.com/books/about/Dasar_dasar_Penyiaran_Sejarah_Organisas i.html?hl=id&id=_IGWDwAAQBAJ#v=onepage&q&f=false

(28)

LAMPIRAN

DOKUMENTASI SIARAN LIVE STREAMING LUAR STUDIO

Kegiatan Dialog Luar Studio GCM Terkait ‘’Peran Perguruan Tinggi Dalam Menangkal Penyebaran Radikalisme’’ (Media center Universitas Tadulako)

Kegiatan Dialog Interaktif Luar Studio Terkait ‘’Peran LPKA Palu Dalam Upaya Mitigasi Bencana’’ (LPKA Kelas II)

(29)

Kegiatan Dialog Interaktif Luar Studio GCM Terkait ‘’Pemilu Menarik Untuk Pemilih Pemula’’ (SMKN 3 PALU)

Kegiatan Dialog Interaktif Luar Studio Terkait ‘’Pemilih Cerdas Berintelektual (POLTEKES KEMENKES RI)

(30)

DOKUMENTASI SIARAN PRO 2 & PRO 4 PROGRAMA 4 ACARA ‘’KATAU NTODEA’’

PROGRAMA 4 ACARA ‘’MANGEPE DADE DANGDUT’’

PROGRAMA 2 ACARA ‘’SMART LIVING’’

(31)

PROGRAMA 2 ACARA ‘’SANTAI SIANG’’

(32)

DOKUMENTASI PEMBUATAN NASKAH BERITA & DAS

(33)

DOKUMENTASI WAWANCARA & MENGEDIT REKAMAN SIARAN

(34)
(35)

SURAT MAGANG & SURAT PENARIKAN

(36)

Referensi

Dokumen terkait

Dari GS dan GO inilah akan diketahui bagaimana kepuasan pendengar terhadap siaran program acara “Pro2 Online” di RRI Pro2 FM yang diperoleh dari hasil

Program Siaran Srawung Praja RRI Surakarta, sebagai media komunikasi antara pemerintah kota Surakarta dengan masyarakat untuk berkomunikasi program-program pembangunan,

Bila dalam 1 semester magang dan laporan yang dikerjakannya tidak selesai, mahasiswa wajib memberikan laporan tertulis tentang kemajuan magang kepada Kepala Program

Program-program siaran yang dimiliki RRI yah siaran ehm...apa namanya siaran langsung dan tidak langsung, gitu kan, programmanya ada programma untuk ibukota tentunya kita

Dakwah, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Batusangkar. Fokus penelitian ini adalah pelaksanaan program siaran dakwah acara Muda Bertaqwa di Pro 2 RRI Padang. Program

1) Hasil penelitian ini diharapkan dapat meperkaya khasanah ilmu pengetahuan dan ilmu komunikasi khususnya manajemen program siaran kelas inspirasi RRI PRO 2

LEMBAR PENILAIAN LAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM MAGANG FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INGGRIS Nama Peserta : Andi Nurhikmayani AB.. NIM : 40300118134 Lokasi

Laporan magang mandiri yang diajukan sebagai syarat kelulusan Program Magang Mandiri (PMM) pada Prodi Desain Interior di Institut Teknologi Nasional