KERIPIK BUAH DI CV. PURI PANGAN LESTARI
LAPORAN MANAJEMEN RANTAI PASOK
Oleh :
1. Dito Setiyadi Chrystanto (210331100007) 2. Ghozali Achmad Saputra (210331100013)
3. Adi Saputra (210331100040)
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA BANGKALAN
2024
DAFTAR ISI
KERIPIK BUAH DI CV. PURI PANGAN LESTARI...1
DAFTAR ISI...2
BAB I PENDAHULUAN...3
1.1 Latar Belakang...3
1.1 Struktur Organisasi...4
BAB II SISTEM ORGANISASI...6
2.1 Struktur organisasi...6
BAB III MODEL RANTAI PASOKAN...8
3.1 Jenis Usaha...8
3.2 Saluran Distribusi...8
3.3 Informasi Tentang Jumlah Supplier...9
3.4 Jumlah Produksi...10
3.5 Penentuan Supplier...11
3.6 Moda Transportasi...12
3.7 Lead time Model Rantai Pasokan...13
3.8 Sistem Pembayaran...13
3.9 Strategi Pemasaran...14
BAB IV PERMASALAHAN YANG DIHADAPI...16
4.1 Bahan Baku Musiman...16
4.2 Bahan Baku Mudah Rusak...16
4.3 Biaya Maintenance Mesin...17
4.4 Tenaga Kerja...17
DAFTAR PUSTAKA...19
Lampiran...20
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
CV. Puri Pangan Lestari merupakan sebuah industri skala kecil yang memiliki omzet antara 300 juta sampai dengan 2,5 miliar dan tenaga kerja maksimal 19 orang yang menjadi pelopor pembuatan keripik buah di kota Malang. Omzet tidak melebihi 2,5 miliar tersebut bisa dilihat dari pembayaran pajak perusahaan, yang menyebutkan perusahaan ini tidak membayar pajak PPn karena PPn dibayarkan jika omzet melebihi 4,8 miliar menurut PMK No. 197/PMK.03/2013. CV. Puri Pangan Lestari merupakan perusahaan yang bergerak dibidang agro dengan hasil olahan yaitu keripik buah.
perusahaan tetap menjadi salah satu pemain utama dalam industri keripik buah di wilayahnya, menunjukkan dedikasinya terhadap kualitas dan inovasi produk. Dalam konteks ini, CV. Puri Pangan Lestari memiliki potensi untuk terus berkembang dan memperluas pasar, sambil tetap mempertahankan esensi dan karakteristiknya sebagai industri skala kecil yang berorientasi pada kualitas dan keberlanjutan. Dengan dukungan dari komunitas lokal dan pemerintah daerah, perusahaan ini memiliki peluang untuk menjadi pemimpin yang lebih dominan dalam industri tersebut.
CV. Puri Pangan Lestari juga merupakan bagian dari sektor agroindustri, yang merupakan tulang punggung dalam pengolahan produk-produk pertanian di wilayah Malang. Sebagai pelopor dalam industri keripik buah, perusahaan ini tidak hanya memberikan nilai tambah bagi hasil pertanian lokal, tetapi juga berperan dalam mempromosikan keberlanjutan dan pengembangan industri pertanian di kawasan tersebut. Dengan mengintegrasikan teknologi dan praktik inovatif dalam proses produksinya, CV. Puri Pangan Lestari menjadi contoh yang inspiratif dalam memanfaatkan potensi alam untuk menciptakan produk bernilai tinggi yang berkualitas. Dalam era di mana kesadaran akan pentingnya produk lokal dan keberlanjutan semakin meningkat, perusahaan ini berperan penting dalam memajukan industri agroindustri dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di tingkat lokal maupun nasional.
1.1 Struktur Organisasi
a. Divisi mesin dan peralatan bertugas mengembangkan mesin dan peralatan sehingga semakin modern dan juga merawat mesin dan peralatan yang digunakan agar tidak rusak. Menurut Pardamean (2008), divisi ini juga sering di sebut bagian bengkel yang memastikan mesin dalam kondisi prima.
b. Divisi RnD bertugas mengembangkan produk – produk baru serta membagikan ilmu pada instansi lain jika perusahaan diundang sebagai pemateri. Menurut Limawandoyo et al (2013), divisi ini penting agar perusahaan tidak kalah dengan pesaing dan selalu memiliki inovasi baru.
c. Divisi produksi bertugas memproduksi semua produk, merencanakan atau menjadwalkan kegiatan produksi, serta mengawasi agar kegiatan produksi dapat terus berjalan lancar. Menurut Pardamean (2008), tugas lain dari divisi ini adalah menjaga kebersihan lingkungan produksi.
d. Divisi packing atau pengemasan dan juga quality control bertugas mengurus kebutuhan bahan pengemas dan juga melakukan pengemasan produk, serta mengecek kualitas produk yang akan dikemas sesuai atau tidak dengan standar kualitas yang ada. Menurut Pardamean (2008), divisi ini juga disebut dengan divisi laboratorium karena menganalisis hasil produk dan bahan bakunya sesuai dengan standar mutu yang sudah ditetapkan atau belum.
e. Divisi pergudangan bertugas mengurusi pergudangan bahan baku dan juga pergudangan produk jadi. Pergudangan bahan baku fokus pada mengecek kebutuhan bahan baku sebelum kehabisan dan juga menatanya.
Pergudangan produk jadi fokus pada mengecek jumlah produk yang sudah diproduksi agar tidak kehabisan saat ada permintaan dan juga jika kehabisan meminta produsen lain untuk memproduksi produk dengan mutu yang sudah ditentukan perusahaan atau biasa disebut dengan
subkontrak. Menurut Pardamean (2008), divisi ini disebut juga dengan divisi operasional karena menerima bahan baku serta melakukan sortir.
f. Divisi pemasaran dan distribusi atau pengiriman bertugas mempromosikan produk pada konsumen, bekerja sama dengan influencer lokal untuk membuat promosi produk, mengurus seluruh toko online dan offline yang dimiliki perusahaan, hingga mengirim produk jadi ke konsumen, toko, ataupun layanan jasa pengiriman yang sudah bekerja sama dengan perusahaan. Menurut Limawandoyo et al (2013), bagian ini harus diisi oleh orang – orang yang pandai menawarkan produk dan pandai berkomunikasi dengan orang lain.
g. Divisi personalia dan unit usaha lainnya bertugas mengurus pengembangan pegawai ataupun penambahan jumlah pegawai, mengefektifkan jumlah pegawai yang ada agar dapat bekerja dengan maksimal, serta mengurus unit usaha lain yang dimiliki oleh perusahaan.
Menurut Limawandoyo et al (2013), bagian ini juga harus melakukan evaluasi terhadap kinerja pegawai sehingga mengetahui bagaimana kondisi kerjanya.
h. Karyawan biasanya bekerja lintas bagian sesuai dengan yang sedang dibutuhkan saat itu. Menurut Pardamean (2008), bagian ini adalah bagian yang paling jarang terpikirkan oleh manajemen puncak. Padahal karyawan adalah bagian yang berhubungan langsung dengan produk sehingga bisa mengetahui inovasi baru yang dibutuhkan oleh perusahaan
BAB II
SISTEM ORGANISASI
2.1 Struktur organisasi
Struktur organisasi perusahaan merupakan sebuah kerangka kerja yang disusun menurut tugas – tugas yang ada agar semua pekerjaan dapat berjalan dengan baik dan berjalan dengan harmonis. Di dalam struktur organisasi dikelompokkan pekerjaan yang sejenis dan manajer bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan antar pekerjaannya sehingga terjadi kesatuan tujuan. Semua itu dilakukan evaluasi secara berkala agar berjalannya tetap efektif dan efisien (Nurhayati dan Ahmad, 2013).
Efektif dan efisien itu bila sudah tercapai maka struktur organisasinya dapat dikatakan baik karena tujuan dibuatnya struktur organisasi adalah meningkatkan kinerja dari suatu perusahaan. Jadi intinya tujuan dibuatnya struktur organisasi adalah
agar memudahkan alur komunikasi, alur perintah, dan tingkatan hierarki dalam sebuah perusahaa (Budiasih, 2012). Struktur organisasi ini dapat digolongkan menjadi 4 yaitu struktur sederhana, struktur fungsional, struktur divisional, dan struktur konglomerat. Struktur sederhana adalah sebuah struktur yang paling tua digunakan yang dicirikan pemilik perusahaan yang merangkap menjadi manajer.
Kelemahan struktur ini adalah karyawan banyak mengambil keputusan sesuai keinginannya masing - masing, tetapi itu juga bisa menjadi keunggulan karena bisa membuat karyawan menjadi lebih kreatif. Struktur fungsional adalah struktur yang dibentuk berdasarkan fungsinya masing – masing dan digunakan dalam jangka waktu yang pendek. Kelemahan struktur ini adalah susahnya komunikasi antar fungsi dan manajemen puncak harus bertanggung jawab mengurusi semua bagian (Noor, 2020).
Struktur divisional adalah struktur yang berbentuk divisi yang memiliki spesifikasi masing – masing.
BAB III
MODEL RANTAI PASOKAN
3.1 Jenis Usaha
CV Puri Pangan Lestari adalah sebuah industri kecil yang menjadi pelopor dalam pembuatan keripik buah di kota Malang. Perusahaan ini memproduksi keripik buah nangka. Keripik nangka menjadi pilihan utama sebab olahan makanan ringan yang menarik di pasaran. Buah nangka dipilih karena memiliki rasa yang manis dan aroma yang khas, yang membuatnya cocok untuk diolah menjadi keripik. Proses pembuatan keripik buah nangka melibatkan pemotongan buah nangka menjadi irisan tipis, kemudian mengeringkannya dengan proses pengovenan atau penggorengan hingga menjadi keripik yang renyah. Keripik buah nangka ini dapat disajikan dalam berbagai varian rasa, mulai dari original, manis, gurih, hingga pedas. Kemasan yang menarik dan praktis juga menjadi salah satu kunci sukses dalam pemasaran keripik buah nangka ini. Dengan meningkatnya minat masyarakat terhadap camilan sehat dan alami, serta daya tahan yang relatif lama. CV Puri Pangan lestari melakukan berbagai kegiatan usaha, di antaranya adalah mengadakkan bahan baku, proses produksi keripik buah, pemasaran keripik buah dan distribusi ke outlet.
3.2 Saluran Distribusi
Bisnis CV. Puri Pangan Lestari berlokasi di Malang, Jawa Timur, Indonesia.
Daerah ini dipilih karena sumber bahan baku yang ada dan potensi pasarnya. Namun, produk yang dibuat di Malang tidak hanya dijual di Malang, tetapi juga di luar Jawa dan di berbagai negara. Di dalam kota Malang, ada toko- toko seperti batu pusat, oleh-oleh brawijaya, macan oleh-oleh, buah tangan, oleh- oleh Nusantara, bolu
Singosari, toko oleh-oleh, dan Malang strudel. Di luar Jawa, ada beberapa daerah diantaranya pekanbaru, bali, bangka belitung, batam, untuk pasar di luar negeri yaitu ada negara Singapura dan Cina. Target pasar yang diinginkan dipenuhi, yaitu dapat tersebar luas di wilayah malang, khususnya di kalangan usia 21 tahun. CV. Puri Pangan Lestari juga menawarkan kolaborasi dengan supermarket, restoran, dan gerai resmi. Dengan menjalin kerjasama dengan entitas tersebut, peluang yang dapat diraih akan semakin bertambah.
Tempat produk tersedia melalui berbagai saluran distribusi dan toko yang memungkinkan pelanggan memperolehnya dengan mudah 10 dan yang terakhir dari proses ini adalah tempat yang akan di distribusikan atau disaluran kepada masyarakat.
Perusahaan harus memiliki posisi strategis untuk menjajahkan produk mereka agar masyarakat mengetahui dari produk yang tidak berkualitas. CV. Puri Pangan Lestari berada di pinggir jalan dan memiliki cabangan di mana semua orang dapat menikmati dan membeli produknya. Lokasinya membuat perusahaan ini mudah diakses oleh peminat keripik buah. Karena tidak memiliki cabang di tempat yang berbeda di masyarakat jauh akan sulit dan menantang.
3.3 Informasi Tentang Jumlah Supplier
CV Puri Pangan Lestari memiliki proses pengadaan bahan baku keripik buah nangka yang terencana dan berkelanjutan. Kami memulai proses ini dengan berkolaborasi langsung dengan petani lokal di berbagai daerah yang memiliki keahlian dalam budidaya nangka. Kolaborasi ini memungkinkan kami untuk mendapatkan akses langsung ke nangka berkualitas tinggi yang dipanen dengan teknik yang tepat pada waktu yang tepat, dalam pengadaan bahan baku adalah pemilihan petani yang memenuhi standar kualitas dan keberlanjutan yang kami tetapkan. Kami memprioritaskan petani yang menerapkan praktik pertanian organik atau terintegrasi secara alami, sehingga memastikan kualitas produk yang dihasilkan sekaligus menjaga lingkungan, setelah mengidentifikasi petani yang sesuai, kami menjalin hubungan kemitraan yang kuat dengan mereka. Kami bekerja sama untuk menetapkan persyaratan kualitas, volume, dan jadwal pengiriman yang sesuai dengan
kebutuhan produksi kami. Kami juga memberikan pelatihan dan dukungan teknis kepada petani untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas tanaman nangka mereka. Kami secara rutin melakukan inspeksi lapangan untuk memastikan bahwa standar kualitas dan keberlanjutan terpenuhi. Ini mencakup pengawasan langsung terhadap kondisi tanaman, metode pertanian yang digunakan, dan manajemen kebersihan lingkungan sekitar kebun nangka. Selain itu, kami melaksanakan program pengujian kualitas yang ketat untuk memastikan bahwa setiap buah nangka yang kami terima memenuhi standar kualitas yang ditetapkan. Ini mencakup pengujian kesegaran, ukuran, kandungan gula, dan kepadatan daging buah, Setelah bahan baku dikirim ke pabrik produksi, kami melakukan pemeriksaan kualitas akhir sebelum penggunaan dalam proses pembuatan kripik buah. Proses ini mencakup sortasi manual untuk memastikan hanya buah nangka berkualitas tinggi yang digunakan dalam produksi. Dengan pendekatan ini, kami dapat memastikan bahwa kripik buah nangka yang kami hasilkan memenuhi standar kualitas tertinggi, berasal dari sumber yang berkelanjutan, dan memberikan kepuasan kepada konsumen kami.
Bahan baku dalam pembuatan keripik buah nangka pada CV. Puri Pangan Lestari didapatkan dari supplier yang telah bekerjasama dengan perusahaan. CV. Puri Pangan Lestari hanya memiliki 4 supplier bahan baku. Perusahaan hanya memiliki 4 supplier bahan baku karena kualitas dan harga dari supplier tersebut sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Perusahaan juga bekerjasama dengan supplier keripik dari Semarang untuk memenuhi permintaan konsumen. Pada musim nangka, maka supplier akan mengirim bahan baku setiap harinya. Supplier mengirim buah nangka yang sudah dikupas dan dibersihkan. Kemudian buah nangka tersebut dimasukkan ke dalam tong sehingga sudah siap untuk dilakukan proses selanjutnya. Bahan baku yang sampai ke perusahaan akan dilakukan penimbangan terlebih dahulu untuk memastikan jumlah berat bahan baku yang dikirim. Dalam sekali pemesanan bahan baku, CV. Puri Pangan Lestari membeli sekitar 100 kg per hari buah nangka saat musim panen dan sekitar 50 kg per hari buah nangka saat tidak musim panen.
3.4 Jumlah Produksi
Keripik buah nangka yang diproduksi oleh CV. Puri Pangan Lestari setiap minggunya bisa mencapai sekitar 600 kg. Proses produksi dilakukan jika adanya bahan baku yang masuk dari supplier, dengan penekanan pada ketersediaan dan kualitas bahan baku yang konsisten. Strategi ini memungkinkan perusahaan untuk menjaga produksi sesuai dengan permintaan pasar, sambil memastikan bahwa produk akhir memenuhi standar kualitas yang ditetapkan. Dengan demikian, CV. Puri Pangan Lestari dapat memastikan kelancaran dalam rantai pasok dan memenuhi kebutuhan pelanggan dengan baik.
Tabel 1. Jumlah Produksi Keripik Nangka di Bulan Desember No Periode/Minggu Berat bersih Bahan Baku
(kg)
Jumlah Produksi (kg)
1 I 600 380
2 II 600 420
3 III 600 420
4 IV 600 530
Total 2400 1750
Sumber : Data Primer CV. Puri Pangan Lestari 2023
Tabel 2. Jumlah Produksi Keripik Nangka di Bulan Januari No Periode/Minggu Berat bersih Bahan Baku
(kg)
Jumlah Produksi (kg)
1 I 600 360
2 II 600 470
3 III 600 485
4 IV 600 470
Total 2400 1785
Sumber : Data Primer CV. Puri Pangan Lestari 2023 3.5 Penentuan Supplier
Upaya meningkatkan efisiensi operasional dan kualitas produk, perusahaan keripik buah telah melakukan evaluasi mendalam dalam penentuan supplier untuk manajemen rantai pasok mereka. Proses pemilihan supplier melibatkan analisis menyeluruh terhadap beberapa faktor kunci. Pertama, kualitas bahan baku menjadi fokus utama dalam memastikan produk akhir yang berkualitas tinggi. Dengan
memilih supplier yang menyediakan buah-buahan segar dan berkualitas, perusahaan dapat memastikan kepuasan pelanggan tetap terjaga. Selain itu, ketersediaan bahan baku secara konsisten menjadi aspek penting untuk menjaga kelancaran produksi.
Lokasi supplier juga menjadi pertimbangan strategis, dengan memprioritaskan yang memiliki akses yang mudah untuk mengurangi biaya transportasi dan mempercepat waktu pengiriman. Dalam aspek finansial, harga yang kompetitif menjadi faktor penentu, namun tanpa mengorbankan kualitas produk. Selanjutnya, reputasi dan kredibilitas supplier menjadi landasan kepercayaan dalam memastikan keandalan pasokan. Aspek lingkungan dan etika kerja juga diperhatikan untuk memastikan kesesuaian dengan nilai perusahaan. Terakhir, fleksibilitas supplier dalam mengakomodasi perubahan permintaan atau kebutuhan produksi dianggap sebagai nilai tambah yang signifikan. Dengan mempertimbangkan semua faktor ini secara komprehensif, perusahaan telah berhasil menentukan supplier yang tepat untuk memenuhi kebutuhan manajemen rantai pasok mereka, dengan harapan dapat memperkuat posisi kompetitif di pasar dan meningkatkan kepuasan pelanggan secara berkelanjutan.
3.6 Moda Transportasi
Moda transportasi darat merupakan jenis moda transportasi yang paling dominan di Pulau Jawa, terutama untuk angkutan barang. Selain tidak terikat oleh jadwal yang tetap, moda darat menikmati subsidi BBM yang diberikan oleh Pemerintah. Kapasitas terpasang untuk moda transportasi darat dipengaruhi oleh jumlah armada (fleet) dan kapasitas jalan raya. Hal inilah yang menimbulkan masalah, di saat penambahan kapasitas jalan ditingkatkan, namun ternyata peningkatan tersebut tidak sebanding dengan pertumbuhan jumlah armada pengangkut, yang dalam hal ini adalah moda truk (Prasetyo dan Hadi 2013).
Terpisahnya area produksi dengan area pengemasan di perusahaan ini maka membutuhkan transportasi untuk menghubungkannya. Alat transportasi yang digunakan adalah trolley barang. Barang yang sudah siap nantinya akan perusahaan kirim ke toko atau tempat pengiriman (ekspedisi) menggunakan transportasi yang
perusahaan miliki yaitu mobil berwarna hitam bermerek Daihatsu Luxio. Sementara itu, dalam pengiriman bahan baku dari supplier ke pabrik, moda transportasi yang digunakan adalah transportasi darat, khususnya menggunakan motor. Hal ini disebabkan oleh lokasi pengiriman bahan baku yang berdekatan dengan perusahaan sehingga tidak memerlukan biaya tambahan.
3.7 Lead time Model Rantai Pasokan
Sumber : CV. Puri Pangan Lestari
Gambar 1. Diagram Alir Lead Time
Berdasarkan sumber diatas dapat disimpulkan bahwa bahan baku datang dari petani kemudian di kirimkan ke perusahaan untuk dilakukan proses produksi hingga produk jadi sehingga produk siap di distribusikan ke agen, toko dan konsumen dari proses diatas membutuhkan waktu tunggu dari petani dari pohon nangka yang berbunga hingga menjadi buah matang membutuhkan waktu 4 bulan sebab buah nangka yaitu tanaman musiman sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk menunggu masa panen. proses produksi pada tahap pertama pencucian dan perendaman buah nangka yang membutuhkan waktu selama 30-45 menit, tahap kedua pembekuan buah nangka dalam frezzer membutuhkan waktu selama 24 jam, tahap ketiga penggorengan buah nangka dalam hal ini membutuhkan waktu tunggu 105 menit untuk menunggu panas minyak goreng setelah itu menggoreng keripik nangka selama 109 menit sebanyak 100 kg buah nangka, tahap keempat penirisan minyak goreng keripik nangka membutuhkan waktu selama 20 menit, tahap kelima menyortasi keripik nangka dalam konteks sortasi keripik buah nangka dibagi menjadi 3 bagian yang membutuhkan waktu selama 2 jam, tahap keenam
3.8 Sistem Pembayaran
Salah satu elemen paling penting dalam suatu ekonomi adalah sistem pembayaran, terutama untuk memastikan bahwa transaksi pembayaran dilakukan oleh masyarakat dan bisnis. Sistem pembayaran juga sangat penting untuk pelaksanaan kebijakan moneter dan stabilitas sistem keuangan. Bank Indonesia melakukan kebijakan yang berfokus pada empat aspek utama untuk menjamin kelancaran dan keamanan sistem pembayaran: meningkatkan keamanan, efisiensi, perluasan akses ke sistem pembayaran, dan memperhatikan perlindungan konsumen. Setelah bahan baku tiba dan ditimbang, CV. Puri Pangan Lestari menerima pembayaran secara tunai.
Selanjutnya, pembayaran dilakukan kepada distributor dan konsumen baik secara tunai maupun non-tunai.
3.9 Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran suatu perusahaan pembuatan keripik buah untuk meningkatkan penjualan dan popularitas usaha pembuatan keripik buah, strategi pemasaran yang efektif sangat diperlukan. Berikut adalah beberapa strategi pemasaran yang dapat membantu memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan keuntungan:
1. Penentuan Target Pasar
Identifikasi dengan jelas siapa target pasar Anda, seperti anak muda, ibu rumah tangga, atau wisatawan. Mengetahui siapa yang menjadi target pasar akan membantu dalam merancang strategi pemasaran yang tepat.
2. Penggunaan Media Sosial
Manfaatkan media sosial seperti Instagram, Facebook, dan Twitter untuk mempromosikan produk keripik buah Anda. Posting foto produk yang menarik, mengadakan kontes online, atau bekerja sama dengan influencer dapat membantu meningkatkan eksposur merek Anda.
3. Penawaran Khusus dan Diskon
Mengadakan penawaran khusus, diskon, atau paket bundling dapat menarik minat konsumen untuk mencoba produk keripik buah Anda. Hal ini juga dapat membantu meningkatkan loyalitas pelanggan.
4. Kemitraan dengan Toko atau Restoran Lokal
Berkolaborasi dengan toko atau restoran lokal untuk menjual produk keripik buah Anda dapat membantu memperluas distribusi dan menjangkau lebih banyak konsumen.
5. Kemasan Menarik
Desain kemasan yang menarik dan informatif juga merupakan bagian penting dari strategi pemasaran. Kemasan yang menarik akan membuat produk Anda lebih menonjol di rak dan menarik perhatian konsumen potensial.
6. Program Kepuasan Pelanggan
Membangun hubungan baik dengan pelanggan melalui program loyalitas, survei kepuasan pelanggan, atau layanan pelanggan yang responsif dapat membantu mempertahankan pelanggan yang sudah ada dan menarik pelanggan baru.
Dengan menerapkan strategi pemasaran yang tepat dan konsisten, usaha pembuatan keripik buah Anda memiliki peluang lebih besar untuk sukses dan berkembang di pasar yang kompetitif.
BAB IV
PERMASALAHAN YANG DIHADAPI 4.1 Bahan Baku Musiman
Perusahaan kripik buah menghadapi tantangan signifikan terkait dengan sifat musiman dari bahan bakunya. Ketergantungan pada buah-buahan musiman memperkenalkan ketidakpastian dalam rantai pasok, yang berpotensi mengganggu kelancaran produksi dan memengaruhi konsistensi kualitas produk. Perubahan musiman dalam ketersediaan buah-buahan dapat menyebabkan fluktuasi dalam pasokan, yang pada gilirannya mempengaruhi jadwal produksi dan pemenuhan pesanan. Selain itu, harga bahan baku juga dapat mengalami fluktuasi yang signifikan selama musim tertentu, menimbulkan tantangan tambahan dalam pengelolaan anggaran dan margin keuntungan. Oleh karena itu, perusahaan perlu mengembangkan strategi yang cermat untuk mengatasi permasalahan ini, seperti diversifikasi sumber pasokan, penyimpanan bahan baku dalam jumlah yang cukup untuk mengatasi musim sepi, atau penggunaan teknologi pengawetan untuk memperpanjang masa simpan buah-buahan segar. Dengan memahami dan mengatasi tantangan bahan baku musiman ini, perusahaan dapat meminimalkan dampak negatifnya pada rantai pasok dan menjaga kelancaran operasional serta kualitas produk yang konsisten.
4.2 Bahan Baku Mudah Rusak
Salah satu permasalahan krusial yang dihadapi perusahaan kripik buah adalah sifat mudah rusak dari bahan bakunya. Kondisi ini menyebabkan tantangan serius dalam manajemen rantai pasok, karena bahan baku yang rusak dapat menghambat
proses produksi, meningkatkan biaya produksi, dan mengurangi kualitas produk akhir. Kepekaan buah-buahan terhadap kerusakan fisik dan perubahan suhu serta kelembaban menjadi penyebab utama permasalahan ini. Perusahaan dihadapkan pada risiko penurunan kualitas dan kehilangan persediaan bahan baku jika tidak ditangani dengan hati-hati dan efisien. Oleh karena itu, perusahaan perlu mengembangkan strategi yang efektif untuk mengurangi risiko kerusakan bahan baku, seperti penggunaan teknologi pengemasan yang inovatif, pengaturan sistem transportasi yang cepat dan efisien, serta penerapan praktik penyimpanan yang optimal. Dengan mengatasi permasalahan bahan baku mudah rusak ini, perusahaan dapat memastikan kelancaran operasional, mengurangi kerugian finansial, dan menjaga kualitas produk yang tinggi untuk memenuhi ekspektasi pelanggan.
4.3 Biaya Maintenance Mesin
Permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan keripik buah adalah biaya maintenance mesin yang tinggi dalam rantai pasok. Mesin-mesin yang digunakan dalam proses produksi keripik buah mengalami pemakaian intensif dan rentan terhadap keausan serta kerusakan. Oleh karena itu, biaya perawatan dan perbaikan mesin menjadi faktor yang signifikan dalam pengelolaan biaya operasional perusahaan. Keterlambatan atau kegagalan dalam perawatan mesin dapat mengakibatkan gangguan dalam produksi, penurunan efisiensi, dan bahkan berpotensi menyebabkan kerugian finansial yang besar akibat downtime yang tidak terduga. Selain itu, dengan meningkatnya kompleksitas mesin dan teknologi produksi, biaya maintenance menjadi semakin meningkat seiring waktu. Oleh karena itu, perusahaan perlu mengembangkan strategi yang efektif dalam manajemen maintenance mesin, seperti melakukan perawatan preventif secara teratur, meningkatkan keandalan mesin melalui investasi dalam teknologi terbaru, serta mengoptimalkan jadwal maintenance untuk meminimalkan gangguan dalam produksi. Dengan mengatasi permasalahan biaya maintenance mesin ini, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi operasional, mengurangi biaya produksi, dan memastikan kelancaran proses produksi keripik buah dengan kualitas yang konsisten.
4.4 Tenaga Kerja
Masalah tenaga kerja yang sering terjadi di perusahaan ini adalah terjadinya turnover dan sedikitnya tenaga kerja yang melamar. Turnover yang terjadi beberapa kali ini menyebabkan perusahaan harus melakukan training tenaga kerja baru beberapa kali dalam satu periode waktu. Menurut Tan dan Maman (2020), turnover bisa terjadi karena beberapa penyebab seperti hubungan antar tenaga kerja yang kurang harmonis, beban kerja yang dirasa berlebihan, harapan tidak sesuai kenyataan, dan lain sebagainya. Perusahaan ini juga menemukan alasan yang sama saat bertanya pada tenaga kerja yang berhenti yaitu adanya pekerjaan lain yang lebih baik, jarak dengan rumah yang terlalu jauh, hingga ekspektasi beban kerja berbeda dengan kenyataan. Alasan itu juga yang membuat sedikit pelamar di perusahaan ini selain banyaknya usaha di sekitar perusahaan dan jauhnya perusahaan dari perkampungan.
Permasalahan tersebut membuat perusahaan hingga saat ini masih melakukan open recruitment tenaga kerja baru. Caranya adalah dengan membuat tulisan lowongan pekerjaan di depan perusahaan, memberitahukan lowongan pekerjaan melalui kolega perusahaan, hingga menerima mahasiswa yang melakukan magang skripsi maupun PKL yang dapat membantu perusahaan dalam melakukan produksi.
DAFTAR PUSTAKA
Prasetyo, A. E., & Hadi, F. (2013). Analisis pemindahan moda angkutan barang di jalan raya pantura pulau jawa (studi kasus: Koridor surabaya-jakarta). Jurnal Teknik ITS, 2(1): 17-22.
Pardamean, M. 2008. Panduan Lengkap Pengelolaan Kebun dan Pabrik Kelapa Sawit. Agro Media. Jakarta.
Limawandoyo, E., dan Augustinus S. 2013. Pengelolaan Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pada PT. 121 Aneka Sejahtera Engineering. Jurnal Manajemen Bisnis Petra 1 (2): 1 – 12.
Noor, D. 2020. Manajemen Strategi Konsep dan Model. La Tansa Mashiro Publisher.
Banten
Nurhayati, T., dan Ahmad D. Peran Struktur Organisasi dan Sistem Remunerasi Dalam Meningkatkan Kinerja. Ekobis 14 (2): 1 – 16.
Budiasih, Y. 2012. Struktur Organisasi, Desain Kerja, Budaya Organisasi dan Pengaruhnya Terhadap Produktivitas Karyawan. Jurnal Liquidity 1(2) : 99 – 105.
Noor, D. 2020. Manajemen Strategi Konsep dan Model. La Tansa Mashiro Publisher.
Banten
LAMPIRAN
Gambar 2. Uap Vacuum Frying
Gambar 4. Alat Spinner
Gambar 6. Sesudah di Goreng
Gambar 3. Alat Vacuum Frying
Gambar 5. Penggorengan Nangka
Gambar 7. Sortasi