• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PENDAMPINGAN KEWIRAUSAHAAN

N/A
N/A
mulyadi

Academic year: 2023

Membagikan "LAPORAN PENDAMPINGAN KEWIRAUSAHAAN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PENDAMPINGAN KEWIRAUSAHAAN

NASI GORENG

Diajukan Sebagai Syarat Pemenuhan Nilai Mata Kuliah Kewirausahaan

Oleh: MULYADI NIM. 191010850035

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PAMULANG

TANGERANG SELATAN

2023

(2)

DAFTAR ISI

halaman

LAPORAN PENDAMPINGAN KEWIRAUSAHAAN...1

DAFTAR ISI...2

BAB I PROFIL USAHA...3

1.1 Latar Belakang...3

1.2 Visi dan Misi...3

1.3 Ringkasan Usaha...3

1.4 Rincian Produk...4

1.5 Permodalan dan Harga Jual...5

BAB II KEGIATAN PENDAMPINGAN...8

2.1 Observasi...8

2.2 Pendampingan...8

BAB III KESIMPULAN...9

BAB IV LAMPIRAN DAN DOKUMMENTASI KEGIATAN...10

(3)

BAB I

PROFIL USAHA

1.1 Latar Belakang

Pada saat ini banyak orang yang ingin membuat acara atau kegiatan secara simpel dan efisien. Contohnya dalam hal penyiapan makanan dan hidangan.

Biasanya mereka lebih memilih untuk memesan makanan dari pada membuatnya sendiri dengan alasan pertimbangan waktu dan tenaga walaupun memang sedikit mahal.

Salah satu hidangan yang banyak di jumpai di Kota Tangerang selatan yaitu Nasi Goreng. Nasi goreng merupakan hidangan popular di Indonesia yang sangat di gemari oleh berbagai kalangan masyarakat seperti orang dewasa, remaja, bahkan kanak-kanak. Hal ini terbukti dengan terpilihnya hidangan nasi goreng sebagai hidangan terlezat nomor dua di dunia melalu voting yang di lakukan oleh Cable News Network (CNN) pada tahun 2017. Hidangan nasi goreng memiliki beberapa komponen diantaranya nasi, bumbu, minyak, dan bahan pelengkap yang terdiri dari kecap, saus dan bahan isian.

1.2 Visi dan Misi

Berikut ini visi dan misi dari usaha Nasi Goreng Ya Bagen:

a) Visi : Menyajikan Nasi Goreng yang sehat dengan bahan berkualitas alami yang disukai oleh semua kalangan, sehingga bisa dinikmati bersama keluarga.

b) Misi : Membangun Usaha yang menjadikan nasi goreng terbaik pilihan yang bisa dikenal oleh dunia, mengenalkan cita rasa khas Indonesia.

1.3 Ringkasan Usaha

Berikut ini ringkasan usaha roti bakar yang saya lakukan pendampingan:

Nama Pemilik : Bagen Sofiyana

Alamat Pemilik : Komplek Pamulang Indah MA. Pamulang Timur,

(4)

Pamulang, Tangerang Selatan-Banten Pendidikan Terakhir : SMA

Nama Usaha : “Nasi Goreng Ya Bagen”

Bidang Usaha : Makanan/Jajanan

Alamat Usaha : Jl. Wijaya Kusuma. Komplek Pamulang Indah Ma.

Pamulang Timur, Pamulang, Tangerang Selatan-Banten

1.4 Rincian Produk

Dalam membuat produknya, Nasi Goreng Ya Bagen menggunakan bahan-bahan berkualitas dengan penyajian yang kreatif dan inovatif.

Berikut adalah beberapa varian rasa dari roti bakar yang tersedia:

1. Nasi Goreng Biasa (Telur campur) 2. Nasi Goreng telur pisah

3. Nasi Goreng tambah telur Nasi Goreng Sosis 4. Nasi Goreng ati ampela Nasi Goreng Pete 5. Nasi Goreng Spesial

6. Nasi Mawut

7. Mie Goreng biasa (telur campur) 8. Mie Rebus

9. Mie Goreng/ Rebus Telur pisah 10. Mie Goreng/ Rebus tambah telur 11. Mie Goreng/Rebus sosis

12. Mie Goreng/ Rebus ati ampela 13. Mie Goreng/Rebus spesial

14. Bihun goreng/rebus biasa (telur campur) 15. Bihun goreng/rebus telur pisah

16. Bihun goreng/rebus tambah telur Bihun goreng/rebus sosis 17. Bihun goreng/rebus ati ampela Bihun goreng/rebus spesial

18. Kwetiaw goreng/rebus biasa (telur campur) Kwetiaw goreng/rebus telur pisah 19. Kwetiaw goreng/rebus tambah telur

20. Kwetiaw goreng/rebus sosis

(5)

21. Kwetiaw goreng/rebus ati ampela Kwetiaw goreng/rebus spesial 1.5 Permodalan dan Harga Jual

Semua modal pendirian usaha roti bakar ini menggunakan modal pemilik usaha sepenuhnya. Adapun rincian modal dan harga jual adalah sebagai berikut:

1. Modal Invetasi

Rincian modal usaha roti bakar ini adalah sebagai berikut:

No Nama barang Kuantitas Jumlah harga

1 Gerobak 1 unit Rp 3.000.000

2 Wajan penggorengan 2 unit Rp 300.000

3 Spatula 2 unit Rp 50.000

4 Kompor 1 unit Rp 250.000

5 Piring 20 buah (@ Rp 6.500) Rp 130.000

6 Sendok 20 buah (@ Rp 2.000) Rp 40.000

7 Garpu 20 buah (@ Rp 2.000) Rp 40.000

8 Gas elpiji 3 kilogram 2 unit Rp 340.000

9 Kursi 10 unit (@ Rp 20.000) Rp 200.000

10 Meja 2 unit (@ Rp 350.000) Rp 700.000

11 Gelas 20 unit (@ Rp 7.000) Rp 140.000

Jumlah Rp 5.190.000

Dari rincian diatas, Total biaya modal investasi adalah sebesar Rp. 5.190.000,- 2. Biaya Operasional

Biaya operasional merupakan biaya yang habis dalam sehari sehingga perputarannya relatif cepat. Berikut ini biaya operasionalnya:

No Nama bahan Kuantitas Jumlah harga

1 Beras 7 Kg (@ Rp 12.000) Rp 84.000

2 Daging ayam 1 ekor Rp 35.000

3 Telur ayam 5 Kg (@ Rp 27.000) Rp 120.000

4 Kwetiau 1kg Rp 18.000

5 Mie goreng 2 bal (@ Rp 19.000) Rp 38.000

(6)

6 Nama bahan Kuantitas Jumlah harga

7 Bihun 5 pack (@ Rp 9.000) Rp 45.000

8 pete 1 ikat Rp 28.000

9 Kerta bungkus 2 pack (@ Rp 10.000) Rp 20.000

10 Clip/karet 1 pack Rp 5.000

11 Air Mineral 1 galon Rp 20.000

12 plastik 1 pack Rp 20.000

13 Minyak goreng 2 liter Rp 40.000

14 Baso 250 gram Rp 25.000

15 Sosis 2 Kg (@ Rp 50.000) Rp 100.000

16 Sawi 1 Kg Rp 10.000

17 Kol 1 Kg Rp 10.000

18 Bawang putih 500 gram Rp 20.000

19 Penyedap rasa 100 gram Rp 10.000

20 Gula 500 gram Rp 7.000

21 Garam 500 gram Rp 8.000

22 Bumbu racikan 500 gram Rp 20.000

23 Kecap 1,5 liter Rp 65.000

24 Sambal 750 gram Rp 30.000

25 Bawang goreng 250 gram Rp 25.000

26 Kerupuk 1 Kg Rp 80.000

Jumlah Rp 865.0000

Dari rincian diatas, Total biaya operasional adalah sebesar Rp. 865.000,- 3. Harga Jual

Adapun produk yang ditawarkan memiliki harga jual yang bervariasi tergantung rasa yang diinginkan konsumen. Adapun daftar harga yang ditetapkan ialah sebagai berikut:

(7)

No Nama Harga

1 Nasi Goreng Biasa (Telur campur) Rp 14.000

2 Nasi Goreng telur pisah Rp 15.000

3 Nasi Goreng tambah telur Rp 18.000

4 Nasi Goreng Sosis Rp 17.000

5 Nasi Goreng ati ampela Rp 18.000

6 Nasi Goreng Pete Rp 20.000

7 Nasi Goreng Spesial Rp 23.000

8 Nasi Mawut Rp 16.000

9 Mie Goreng biasa (telur campur) Rp 14.000

10 Mie Rebus Rp 14.000

11 Mie Goreng/ Rebus Telur pisah Rp 15.000

12 Mie Goreng/ Rebus tambah telur Rp 18.000

13 Mie Goreng/Rebus sosis Rp 17.000

14 Mie Goreng/ Rebus ati ampela Rp 18.000

15 Mie Goreng/Rebus spesial Rp 23.000

16 Bihun goreng/rebus biasa (telur campur) Rp 14.000 17 Bihun goreng/rebus telur pisah Rp 15.000 18 Bihun goreng/rebus tambah telur Rp 18.000

19 Bihun goreng/rebus sosis Rp 17.000

20 Bihun goreng/rebus ati ampela Rp 18.000

21 Bihun goreng/rebus spesial Rp 23.000

22 Kwetiaw goreng/rebus biasa (telur campur) Rp 14.000 23 Kwetiaw goreng/rebus telur pisah Rp 25.000 24 Kwetiaw goreng/rebus tambah telur Rp 18.000

25 Kwetiaw goreng/rebus sosis Rp 17.000

26 Kwetiaw goreng/rebus ati ampela Rp 18.000

27 Kwetiaw goreng/rebus spesial Rp 23.000

(8)

BAB II

KEGIATAN PENDAMPINGAN

2.1 Observasi

Kegiatan observasi dilakukan melalui pengamatan kemudian dilanjutkan diskusi dengan pemilik usaha Nasi Goreng Ya Bagen pada awal bulan April 2023 di tempat usahanya di Kecamatan Manis.

Berdasarkan observasi, telah diperoleh informasi tentang kendala-kendala yang dihadapi oleh pemilik usaha Nasi Goreng. Maka saya melakukan pendampingan kepada pemilik usaha Nasi Goreng untuk membangkitkan motivasi berwirausaha. Materi yang diberikan adalah menganalisis kembali kelayakan bisnis sehingga diharapkan dapat melakukan usaha kembali.

2.2 Pendampingan

Kegiatan pendampingan dilakukan pada pertengahan bulan April 2023, bertempat di Jl. Wijaya Kusuma. Komplek Pamulang Indah MA. Tangerang Selatan. Metode pendampingan yang digunakan adalah pendampingan langsung pada pemilik usaha. Metode pendampingan secara langsung pada pelaku usaha dipertimbangkan sebagai metode yang paling tepat karena berhubungan langsung dengan kendala-kendala yang dihadapi. Pemilik usaha diberikan pengarahan tentang materi kelayakan bisnis dan berdiskusi mengenai kasus usaha yang dihadapi.

(9)

BAB III KESIMPULAN

Setelah dilakukan pendampingan langsung dengan pemilik usaha dengan lokasi pertemuan di tempat usaha roti bakar moria, terdapat informasi sebagai berikut:

a) Metode pemasaran yang dilakukan sebagian besar masih cenderung tradisional yaitu melalui word of mouth dan penawaran langsung ke konsumen, setelah diberikan pelatihan tentang penjualan melalui ecommerce (Go-Food, Grab-Food, dan Shopee food), diharapkan pelaku usaha dapat memperluas jaringan pemasaran dan memperkenalkan produk dengan lebih baik.

b) Kemasan yang digunakan masih kurang menarik, maka dari itu saya turut membantu mencarikan rekomendasi kemasan produk yang menarik namun dengan tetap mempertimbangkan harga kemasan tersebut.

c) Kemampuan pemilik usaha dalam mengelola persediaan bahan baku (estimasi stock) masih kurang, setelah diberikan pelatihan dalam melakukan perhitungan kebutuhan bahan baku, diharapkan pemilik usaha mampu mengelola persedian secara maksimal sehingga potensi waste persediaan atau lost order bisa terhindar.

(10)

BAB IV

LAMPIRAN DAN DOKUMENTASI KEGIATAN

Gambar 4.1 kegiatan produksi usaha Nasi Goreng

(11)

Gambar 4.3 Lokasi usaha Nasi Goreng

Gambar 4.4 Tampilan Daftar Menu dan Harga

Referensi

Dokumen terkait

Boyolali, tepat di depan tempat tinggal Pak Terdy selaku pemilik usaha. Gambar 2.3.1

 b. #hreats 7&ncaman8.. Melihat dari banyaknya permintaan masyarakat dalam mengkonsumsi makanan makanan terutama roti  bakar ini, maka persaingan dalam menjalankan usaha ini

Contoh nyata adalah saat pelaksanaan program kegiatan Pelatihan dan Pendampingan Bidang Pemasaran Digital Usaha Roti di Pondok Pesantren Darussalam Sumbersari Tahun

Ketentuan mengenai pengaturan lokasi tempat usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7, Pasal 8 dan Pasal 9 diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.3.

Berikut materi pelatihan bagi pemilik UMKM Kesimpulan Kegiatan pendampingan pengelolaan media sosial sebagai sarana promosi makanan lokal/ tradisional dilakukan untuk mempromosikan

Peta Lokasi Silvofishery Pulau Ngenang Kota Batam Pertemuan dan diskusi Pertemuan dan diskusi dilakukan antara tim Pendampingan Program silvofishery dengan masyarakat kelompok usaha

Saran Kegiatan pelatihan dan pendampingan ini dapat dilakukan tidak hanya pada para pemilik usaha perikanan tradisional saja, tetapi juga dapat dilaksanakan untuk para pelaku-pelaku

Hasil kegiatan Pendampingan dan pelatihan ini diawali dengan perencanaan kegiatan dengan menggunakan analisis SWOT guna menentukan target usaha dan calon-calon usaha, kemudian