• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKERIN DI PT. GLOBAL KONSTRINDO ENGINEERING

N/A
N/A
Mulia Putri

Academic year: 2025

Membagikan "LAPORAN PRAKERIN DI PT. GLOBAL KONSTRINDO ENGINEERING"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

DI PT. GLOBAL KONSTRINDO ENGINEERING

LAPORAN PRAKERIN

Diajukan sebagai Tugas Akhir dalam Pelaksanaan Praktik Kerja Industri (Prakerin)

Oleh:

ROBBY DITOGENIUS ALFARUQ NIS 2194

PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK OTOMASI INDUSTRI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) MUHAMMADIYAH BATAM

2023

(2)

PT. GLOBAL KONSTRINDO ENGINEERING

Disusun Oleh:

Nama : Robby Ditogenius Alfaruq

NIS : 2194

Laporan ini sudah diajukan pada tanggal …… Bulan …….. Tahun ……

Penguji 1 Penguji 2

Elvi Marisa, M.Pdgr Gursrita Dewi, S.T,M.Pd.T

Mengetahui,

Kepala SMK Muhammadiyah Batam

Ariffin Bostami

(3)

Laporan praktek kerja industry (prakerin) atas nama Robby Ditogenius Alfaruq, NIS 2230, Teknik Otomasi Indusri, “Proses Degreasing Aluminium Tank Yellow di PT. Sun Precision Engineering Indonesia”, Tahun Pelajaran 2023/2024. Telah dapat disetujui dan disahkan sebagai tugas akhir dalam pelaksanaan Praktek Kerja Industri.

Batam, 19 Februari 2024

Koordinator Prakerin Pembimbing Prakerin

Putu Veni Sugiartha Joko Sunandar

Planner Degreasing

Mengetahui, Pimpinan Perusahaan

Dian Novita, S,E General Manager

(4)

Aluminium Tank Yellow di PT. Sun Precision Engineering Indonesia”, Tahun Pelajaran 2022/2023. Telah dapat disetujui dan disahkan sebagai tugas akhir dalam pelaksanaan Praktek Kerja Industri.

Batam, 19 Februari 2024 Koordinator Prakerin Pembimbing Prakerin

Elvi Marisa, S.Pdgr Gursrita Dewi, S.T,M.Pd.T

Mengetahui,

Kepala SMK Muhammadiyah Batam

Tri Wawan Sugiarto, S.Kom

(5)

Alhamdulillah atas semua limpahan rahmat dan karunia serta nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT, dzat yang Maha sempurna dan lagi Maha menyayangi dalam setiap hembusan dan tarikan nafas hidup ini. Dan tak ada satu pun yang terjadi didunia diluar kehendak-Nya, tak lupa pula shalawat beriring salam marilah kita tuturkan kepada Nabi besar Muhammad SAW, yang telah membawa sinar dalam kehidupan umat manusia, semoga dihari kelak nanti kita semua memperoleh syafaat-Nya.

Selama melaksanakan kegiatan Prakerin penulis merasa mendapatkan pengalaman baru yang tak ternilai manfaatnya, dan memang benar, semua peristiwa itu ada hikmahnya, dari kkegiatan Prakerin termotivasi untuk terus berusaha, belajar dan terus belajar untuk mengisi dahaga akan ilmu pengetahuan.

Seiring pelaksanaan kegiatan Prakerin dan sampai ketahap penulisan laporan, penulis telah banyak dibantu dan dibimbing dari berbagai pihak, maka pada kesempatan kali ini penulis ingin berterima kasih yang sebesarnya kepada : 1. Bapak Tri Wawan Sugiarto, S.Kom selaku Kepala SMK Muhammadiyah

Batam.

2. Ibu Elvi Marisa, S.Pdgr selaku Kaprodi Teknik Otomasi Industri SMK Muhammadiyah Batam.

3. Ibu gursrita dewi, S.T,M.Pd.T selaku Koordinator Prakerin dan Pembimbing Laporan SMK Muhammadiyah Batam.

4. Bapak Ahmad Imam Muzaki, M.Pd selaku Wali Kelas XII Teknik Otomasi Industri SMK Muhammadiyah Batam.

5. Bapak dan Ibu Guru serta staff Tata Usaha SMK Muhammadiyah Batam.

6. Seluruh teman-teman di SMK Muhammadiyah Batam yang telah memberikan nasehat dan saran kepada saya.

7. Kepada Orang tua saya yang telah memberikan dukungan moral dan spiritual dan tak henti mendidik saya dan mendoakan saya.

(6)

Akhir kata, saya berharap laporan ini bermanfaat bagi saya dan pembaca, serta menjadi semangat dan motivasi bagi rekan-rekan yang akan melaksanakan Prakerin. Semoga Allah SWT senantiasa membalas kebaikan yang dilakukan oleh semua pihak yang telah membantu saya dalam menyelesaikan laporan ini.

Ucapan terima kasih kepada perusahaan :

1. Ibu Dian Novita, S.E, selaku General Manager PT. Sun Precision Engineering Indonesia.

2. Bapak Ismail Duman, selaku Research And Development PT. Sun Precision Engineering Indonesia.

3. Bapak Bustami, selaku Supervisor Production PT. Sun Precision Engineering Indonesia.

4. Bapak Doni Suryo, selaku Leader di PT. Sun Precision Engineering Indonesia.

5. Bapak/ibu seluruh Staf Karyawan PT. Sun Precision Engineering Indonesia.

Terima kasih yang sebesar-besar penulis sampaikan kepada seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan prakerin serta laporan ini, sehingga penulis dapat menyelesaikan keduanya dengan baik. Penulisan laporan ini saya rasa masih kurang sempurna oleh karena itu saya mengharapkan saran dan masukan dari semua pihak agar untuk kedepannya saya bisa lebih baik lagi.

Batam, 19 Februari 2024

(7)

DAFTAR ISI

COVER...I MOTTO PERSEMBAHAN...II HALAMAN PENGESAHAAN PERUSAHAAN...III HALAMAN PENGESAHAAN SEKOLAH...IV KATA PENGANTAR...V DAFTAR ISI...VI DAFTAR GAMBAR...VII

BAB I...1

A. Latar Belakang Prakerin...1

C. Rumusan Masalah...1

D. Batasan Masalah...2

BAB II...4

A. Latar Belakang Perusahaan...4

B. Visi dan Misi Perusahaan...6

G. Struktur Organisasi Perusahaan...8

H. Prosedur Perusahaan... 10

I. Peraturan Perusahaan...10

BAB III...13

A. Pengertian Degreasing...13

B. Alat dan Bahan yang di gunakan untuk proses degreasing...13

C. Proses Degreasing...20

BAB IV... 23

A. Kesimpulan...23

B. Saran...23

vii

(8)

Gambar 2.2……….12

Gambar 3.1……….14

Gambar 3.2……….15

Gambar 3.3……….15

Gambar 3.4……….16

Gambar 3.5……….16

Gambar 3.6……….17

Gambar 3.7……….17

Gambar 3.8……….18

Gambar 3.9……….18

Gambar 3.10………...19

Gambar 3.11………...19

Gambar 3.12………...20

Gambar 3.13………...21

Gambar 3.14………...21

Gambar 3.15………...22

(9)

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Prakerin

Latar Prakerin adalah memperdalam ilmu di bidang pengetahuan dan keterampilan. Praktik Kerja Industri (Prakerin) adalah bentuk penyelenggaraan dari sekolah yang memandukan secara sistematik dan sinkron antara program pendidikan di sekolah dan program perusahaan yang diperoleh. Praktik Kerja Industri ini dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang profesional dibidangnya. Dimana para siswa yang melaksanakan praktik tersebut diharapkan dapat menerapkan ilmu yang didapat sekaligus mempelajari dunia industri.

B. Rumusan Masalah C. Batasan Masalah

(10)

BAB II

DESKRIPSI PERUSAHAAN

A. Latar Belakang Perusahaan

PT. Global Konstrindo Engineering beroprasi dan terdaftar pada tahun 2007. PT. Global Konstrindo Engineering berlokasi di Kara Industrial Estate Blok A-08, Batam Center Kepulauan Riau. vBisnis alam perusahaan kami adalah Pembuatan Mesin, Teknik dan Pelayanan. Karena perusahaan kami bergerak dibidang Industri Minyak & Gas dan direkrut juga professional pada talenta tersebut. Oleh karna itu PT. Global Konstrindo Engineering siap mengerjakan konstruksi bangunan di OCTG / Industri Minyak & Gas.

GAMBAR 1.1 LOGO PT. GLOBAL KONSTRINDO ENGINEERING

Kami ( PT. GKE ) produsen komponen presisi mesin, perakitan, fabrikasi komponen teknik, struktur dan layanan ( berdasarkan kebutuhan pelanggan ).

(11)

B. Visi dan Misi Perusahaan 1. Visi

Mitra terbaik dalam Teknik Peralatan OCTG untuk industry Minyak dan Gas.

2. Misi

Kami adalah Perusahaan Rekayasa Layanan dan Manufaktur Teknologi Mesin Swaging Premium terkemuka, masa depan yang berkelanjutan bagi semua pemegang saham Perusahaan OCTG.

C. Prosedur dan Tata Kerja

1. Setelah penerimaan pesanan dalam bentuk jadwal pengiriman, pesanan pembeli dari konsumen, bagian pengiriman atau layanan konsumen membagikan dan memberitahukan bagian perencanaan produksi dan dilakukan perencanaan produksi.

2. Bagian perencanaan mengulas dan memeriksan setiap bulan jumlah permintaan berdasarkan permintaan konsumen, dan yang harus diperiksa antara lain:

a. Stok yang ada b. Material mentah c. Ukuran material d. Lama waktu produksi e. Ketersediaan tenaga kerja f. Ketersediaan kapasitas mesin

D. Prosedur dan Tata Kerja Perusahaan Untuk Siswa Prakerin 1. Hari Kerja

Hari kerja adalah Senin sampai Jum'at dan hari Sabtu & Minggu libur.

2. Jam Kerja

Jam Masuk : 07.00

Break I : 09.10 - 09.20 Break II : 12.30 – 13.00

11

(12)

Jam Pulang : 16.00 3. Kehadiran dan Absensi

a. Siswa Prakerin masuk dan pulang mulai dari Gate depan PT. Sun Precision Engineering Indonesia.

b. Siswa Prakerin wajib mengisi absensi pada saat masuk dan pulang.

c. Apabila ada keperluan yang sangat mendadak (urusan sekolah atau urusan lainnya) akan diberi izin, untuk terlambat masuk atau pulang cepat atau tidak masuk dengan catatan harus ada persetujuan tertulis dari pembimbing lapangan dan personalia dan dilengkapi dengan bukti bukti dokumen terkait.

d. Siswa prakerin mendapatkan uang saku dari perusahaan yang telah ditetapkan yaitu sebanyak Rp 500.000.00 setiap bulannya, jika dalam satu bulan tersebut siswa ada tidak masuk maka uang saku siswa tersebut akan dipotong berdasarkan total kehadiran siswa tersebut.

E. Peraturan Perusahaan

Adapun tata tertib pada PT. Sun Precision Engineering Indonesia adalah:

1. Selama jam kerja karyawan dilarang meinggalkan perusahaan tanpa izin dari atasan.

2. Selama jam kerja karyawan dilarang mengerjakan pekerjaan lain yang tidak berhubungan dengan pekerjaannya.

3. Karyawan tidak dibenarkan menerima tamu pribadi tanpa seizin atasan.

4. Selama jam kerja karyawan dilarang berbicara atau berbincang tentang hal lain yang kecuali tentang pekerjaan.

5. Karyawan juga tidak dinenarkan pindah lokasi atau ruangan tanpa seizin atasan.

6. Tidak dibenarkan menggunakan fasilitas kantor untuk kepentingan pribadi.

7. Tidak dibenarkan melakukan pencurian dan pengelapan, mengambil dan menggunakan barang milik perusahaan atau rekan tanpa seizing atasan.

(13)

8. Karyawan wajib Fingerprint pada saat datang dan pulang kerja.

9. Karyawan harus selalu memakai tanda pengenal (Badge) selama jam kerja.

10. Karyawan wajib melapor kebagian personalia jika kartu pengenal hilang.

F. Bidang Kegiatan Usaha

Perusahaan bergerak dalam bidang:

1. Metal Stamping 2. Powder-Coating 3. Lapping and Grinding.

4. Sub Assembly & V-Bending.

5. Welding, Tapping, Inserting and Riverting 6. Thumbling

7. Degreasing 8. CNC

G. Proses Produksi

1. Kedatangan bahan baku yang telah datang diturunkan dari Container, oleh bagian Quality Control akan memeriksa kesesuain antara jumlah yang ada di Delivery Order atau Packaging list. Selanjutnya akan menyerahkan kopian dokumen kebagian QC untuk dilakukan pengecekan.

2. QC akan melakukan pengecekan sesuai standar yang ada untuk bahan baku yang telah diperiksa dan hasilnya sesuai dengan standar akan diberikan ke Store untuk diproduksi.

3. Bagian perencanaan akan mengeluarkan lembar permintaan (Job Order) bahan dan anggota akan memberikan bahan baku sesuai permintaan dari bagian- bagian perencanaan, bahan baku akan diterima oleh bagian produksi dan harus menandatangani bagian Job Order material dikolom yang telah tersedia sebagai bukti serah terima bahan baku. Perencanaa menuliskan perintah produksi dipapan perintah produksi, bagian produksi mengatur dan menyiapkan mesin yang telah di pasang Tooling.

4. Bagian produksi mengatur pengaturan Tooling dan hasil yang sudah bagus 13

(14)

diserahkan kebagian QC untuk dilakukan pemeriksaan.

5. Pada saat produksi massal bagian QC akan melakukan pemeriksaan keproduksi, jika ditemukan masalah, QC akan mengkonfirmasi kebagian produksi untuk dilakukan pengaturan ulang pada Tooling.

6. Setelah hasil produksi dinyatakan baik, Material Handle akan mengantar hasil produksi ke departemen Packaging, yang selanjutnya dibersihkan oleh operator Packaging.

7. Produk yang telah di Pack akan kembali diperiksa oleh QC untuk memastikan produk dengan label yang sama, kondisi produk bagus atau tidak, jika semua sesuai dengan standart, QC akan memberikan Stample yang menyatakan layak untuk dikirim.

8. Setelah hasil produksi dinyatakan baik, Material Handle akan mengantar hasil produksi ke departemen Packaging, yang selanjutnya dibersihkan oleh operator Packaging.

9. Serah terima produk dari produksi ke Plating. Semua produk yang telah lengkap akan diserahkan Finish Store untuk disimpan atau dikirim ke Customer. Selanjutnya anggota akan mencatat produk yang telah diterima dari produksi.

10. Bagian pengiriman atau layakan konsumen akan mengeluarkan format permintaan persiapan pengiriman kebagian Planner atau menyiapkan semua produk yang akan dikirim ke konsumen. Jika semua produk ada, maka bagian pengiriman atau layanan konsumen akan mengeluarkan format pengiriman pesanan (DO). Sebelum produk dikirim, bagian QC dari pihak Customer akan melakukan pemeriksaan terakhir untuk memastikan produk yang dikirim benar benar sesuai dengan permintaan.

Jika produk sesuai standart maka produk dimaksukkan kedalam lori untuk dikirim ke konsumen.

(15)

H. Struktur Organisasi Perusahaan

Stuktur Organisasi adalah komponen-komponen penyusun perusahaan, bawahannya secara adil serta sesuai dengan kompetisi masing- masing. yang memperjelas kedudukan setiap posisi, termasuk juga pembagian hak dan kewajiban atas pekerjaan di dalamnya. Dengan adanya struktur ini, perkerjaan akan berjalan lebih optimal. Selain itu, seorang atasan pun bisa memberikan tugas kepada Seorang atasan pun juga memiliki tanggung jawab atas pekerjaan yang dilakukan oleh bawahannya, dan tidak lepas begitu saja ketika terjadi masalah. Tanpa adanya suatu organisasi yang terstruktur, perusahaan bisa saja mengalami kekacauan, terlebih dalam pembagian tugas pekerjaan.

I. Job Description

1. General Manager bertugas sebagai:

a. Memimpin perusahaan dan menjadi motivator bagi karyawannya.

b. Mengelola operasional harian perusahaan.

c. Mengelola perusahaan sesuai dengan visi dan misi.

2. Factory Manager bertugas sebagai:

a. Melakukan dan perencanaan dan perorganisasian jadwal produksi.

b. Menilai proyek dan sumber daya persyaratan.

c. Menentukan standar control kualitas.

3. RND Manager bertugas sebagai:

a. Mengembangkan produk baru dan proses produksi yang lebih baik.

b. Menyiapkan pendaftaran perizinian yang diperlukan dokumen.

c. Bertanggung jawab terhadap solusi dari keluhan dan tren keinginan konsumen.

15

(16)

4. Planner bertugas sebagai:

a. Menentukan sumber daya material yang di butuhkan.

b. Menentukan sumber dayamanusia yang di butuhkan.

c. Meninjau dan menyesuaikan jadwal dimana di perlukan.

5. Accounting bertugas sebagai:

a. Mencari menyelesaikan permasalahan perpajakan perusahaan.

b. Melakukan dokumen pengarsipan dan dokumentasi perpajakan.

c. Memberikan dampak analisa dan prediksi mengenai potensi pajak perusahaan.

d. Membuat pembukuan keuangan purusahaan.

e. Membuat pembukuan dari transaksi keuangan perusahaan.

f. Membuat laporan keuangan.

6. Quality Control

a. Menguji produk baik sebelum, selama ataupun selesai proses produksi barang.

b. Melakukan dokumentasi inspeksi dan tes yang dilakukan pada produk dari sebuah perusahaan.

c. Membuat pembukuan personal QC.

7. Tool Room

a. Sebagai tempat untuk menyimpan peralatan untuk memudahkan dalam melakukan pekerjaan sesuai dengan persyaratan.

8. Purchasing

a. Memastikan kebutuhan perusahaan yang harus dibeli.

b. Memastikan setiap pembelian sudah disetujui oleh managemen Eksekutif.

c. Dokumentasi Invoice, Faktur, Purchase Order.

(17)

17

Gambar 2. 1 Struktur Organisasi PT. Sun Precision Engineering Indonesia

(18)

A. Pengertian Degreasing

Degreasing merupakan proses yang bertujuan untuk menghilangkan kotoran, minyak, lemak, cat, dan lainnya yang menempel pada permukaan spesimen. Proses pembersihan dilakukan dengan menggunakan larutan NaOH (soda kaustik) dengan konsentrasi 5% - 10% pada suhu 70oC – 90oC selama kurang lebih 10 menit.

Menurut Zainuddin (2007:24) Alumunium adalah logam ringan yang sering dijumpai pada kegiatan sehari-hari. Logam ini biasanya di temukan dalam bentuk bijih. Jika dilihat pada fisiknya alumunium berwarna putih agak kebiru-biruan, mengkilat, mudah dibentuk, dapat ditempa dan mempunyai konduktor panas dan listrik yang baik. Jika logam ini digosok pada sifat logam ini sangat unik tidak seperti baja. Pada baja dengan suhu rendah cenderung akan rapuh dan pada suhu tinggi kekuatannya akan meningkat. Berbeda dengan Alumunium pada suhu rendah kekuatannya meningkat dan pada suhu tinggi kekuatannya akan menurun.

B. Alat dan Bahan pada proses degreasing 1. Trichloroethylene

Trichloroethylene, cairan tidak berwarna, beracun, mudah menguap milik keluarga senyawa halogen oraganik, tidak mudah terbakar dalam kondisi biasa dan digunakan sebagai pelarut dan perekat. Trichloroethylene memiliki bau manis yang halus. Trichloroethylene pertama kali dibuat pada tahun 1864; pembuatan komersialnya, dimulai di Eropa pada tahun 1908, didasarkan pada reaksi1, 1, 2, 2-tetrakloroetana dengan alkali kaustik encer.

Senyawa lebih padat dari pada air, dimana ia praktis dan tidak mudah larut.

(19)

Trichloroethylene digunakan dalam dry cleaning, penghilang kafein dari kopi atau lemak dan lilin dari kapas dan wol. Ini juga digunakan dalam perekat, seperti semen untuk plastik polistiren seperti yang ditemukan dalam kit pembuatan tetrakloroetilene: trikloroetilen diolah dengan klorin untuk membentuk pentachloroethane, yang diubah menjadi tetrakloroetilen melalui reaksi dengan alkali kaustik atau dengan pemanasan dengan adanya katalis. Menghirup uap (menghirup lem) menyebabkan euphoria; latihannya bisa membuat ketagihan. Menghirup lebih 50 ppm (bagian per juta) trichloroethylene dapat menyebabkan efek akut pada tubuh, termasuk mual dan muntah, iritasi mata dan tenggorokan, pusing sakit kepala, dan kerusakan hati, jantung, atau neurologis. Paparan trichloroethylene telah dikaitkan dengan penyakit Parkinson.

19

Gambar 3.1 TCE (Trychloroethylene)

(20)

2. Tank Yellow

Tempat untuk membersihkan barang-barang metal stamping dari oil-oil yang menempel pada barang barang tersebut.

Gambar 3.2 Tank Yellow 3. Katrol

Selain memudahkan dan meringankan pekerjaan mengangkat, katrol juga membantu untuk menurunkan beban yang berat. Katrol yang di gunakan untuk menaruh barang yang sudah siap di degreasing dan untuk mengangkat keranjang ke dalam tank.

Gambar 3.3 Katrol

(21)

4. Keranjang Besi

Sebagai tempat untuk meletakkan barang yang akan di degreasing. Contoh keranjang besi yang digunakan di degreasing.

Gambar 3.4 Keranjang Besi

5. Paletina

Paletina adalah sebuah wadah barang terbuat dari bahan besi galvanish model mesh.

21

(22)

Gambar 3.5 Paletina

(23)

6. Wraping

Barang yang sudah di masukan ke paletina akan di bungkus dengan wraping.

Gambar 3.6 Wrapping 7. Sarung tangan / Hand glove

Sarung tangan dapat melindungi tangan anda dari panas maupun dingin.

Gambar 3.7 Hand Glove 23

(24)

8. Masker

Untuk melindungi diri anda dari debu, bakteri, hingga cairan kimia. Alat ini cocok digunakan untuk petugas medis maupun pengguna pribadi.

Gambar 3.8 Masker APD

9. Sepatu Safety

Salah satu diantara Alat Pelindung Diri (APD) yang harus dipakai oleh pekerja yang kemungkinan dapat terkena pecahan kaca, besi ataupun serpihan yang lain yang pastinya sangat membahayakan telapak kaki.

Gambar 3.9 Sepatu Safety

(25)

10. Koran

Berfungsi untuk melindungi material, jika tidak menggunakan koran material akan mudah lecet.

Gambar 3.10 Koran 11. Kardus

Untuk melapisi palet yang akan diisi barang yang sudah di degreasing.

Gambar 3.11 Kardus 25

(26)

C. Proses Degreasing

1. Proses pemasukkan barang ke dalam keranjang

Proses pertama yaitu memasukkan barang yang akan di degreasing pada keranjang barang yang telah di siapkan.

Gambar 3.12 Penyusunan Dalam Keranjang

2. Proses memasukkan ke dalam tangki

Ketika barang sudah tersusun rapi, barang tersebut akan dimasukkan ke dalam tangki degreasing. Pada proses inti ini bertujuan untuk menghilangkan oil pada barang tersebut. Dan akan memakan waktu sekitar 30 menit hingga 35 menit tergantung banyaknya oil pada barang tersebut. Semakin banyak oil maka akan semakin lama proses degreasing tersebut.

(27)

Gambar 3.13 Proses Memasukkan Material ke Tank

Gambar 3.14 Proses pemasukan dalam tangki 27

(28)

3. Proses akhir

Barang yang telah dibersihkan dari dalam tangki akan disusun kembali ke dalam palet untuk dikirimkan ke bagian packing.

Gambar 3.15 Penyusunan material kedalam palet

(29)

PENUTUP A. Kesimpulan

Degreasing merupakan proses yang bertujuan untuk menghilangkan kotoran,minya,lemak,cat dan kotoran pada lainnya yang menempel pada permukaan spesimen,contoh degreasing pada alumunium. Salah satu bahan kimia yang di gunakan dalam proses degreasing itu adalah trichloroethylene.

Setelah melakukan kegiatan prakerin ini, saya mendapatkan banyak pengalaman dan ilmu baru. Pada intinya, kegiatan prakerin sangat berguna untuk mengembangkan apa yang sudah di ajarkan di sekolah. Prakerin bisa dikatakan sebagai pelengkap serta proses pematangan agar siap ketika sudah berkecimpung di dunia industri.

B. Saran

Berdasarkan laporan yang ditulis dan pengalaman penulis selama praktik kerja industri di PT Sun Precision Engineering Batam Indonesia saran yang di ajukan yaitu, bagi siswa yang akan melaksanakan prakerin sebaiknya meningkatkan ilmu dan membekali diri sebelum mengikuti prakerin.

(30)

Kalsum, Ummi. 2010. Trichloroethylene. Dokumen.tips/document/makalah- Trichloroethylene:html.

https://delphipages.live/id/ilmu/kimia/trichloroethylene

(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penyusunan Laporan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) ini kami menyadari masih banyak kekurangan baik dalam bentuk penulisan maupun penyajiannya, oleh

PENGARUH PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PRODUKTIF TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI

1) Apabila memungkinkan, pihak sekolah bisa selalu mengawasi saya maupun siswa yang melakukan Praktik Kerja Industri di tempat industri lain. 2) Disarankan untuk menjalin

Setiap siswa lulusan SMK dituntut untuk mempunyai suatu keahlian dan siap kerja, Karena lulusan SMK biasanya belum diakui oleh pihak dunia usaha/ industri, oleh karena itu

(1)Terdapat korelasi positif dan signifikan Pelaksanaan Praktik Kerja Industri (Prakerin) terhadap Kesiapan Memasuki Dunia Kerja Siswa SMKN 1 Batam sebesar 0,427,

Pembelajaran sesuai dengan persyaratan kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia kerja Pada dasarnya Praktik Kerja Industri Prakerin adalah suatu model penyelenggaraan pendidikan yang

Dalam pelaksanaanPraktik Kerja Industri PRAKERIN, setiap praktikan diberi tugas yang sesuai dengan bidang keahlian yang disesuaikan oleh perusahaan tempat Praktik Kerja Industri

Surat pernyataan yang menyatakan kesediaan menerima sejumlah siswa SMK Al Washliyah Sumber Cirebon untuk melaksanakan Praktik Kerja Industri