• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) I"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

i LAPORAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) I

PERAWATAN MESIN RICE MILLING UNIT (RMU) DI KELOMPOK TANI BINA KARYA KECAMATAN SUKADIRI KABUPATEN TANGERANG

Oleh:

Aldhi Sustiono NIM. 07.16.20.025

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN POLITEKNIK ENJINIRING PERTANIAN INDONESIA

BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN

TAHUN 2022

(2)

ii

HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) I

NAMA : ALDHI SUSTIONO

NIM : 07.16.20.025

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III (D-III) TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN

JUDUL LAPORAN : PERAWATAN MESIN RICE MILLING UNIT (RMU) DI KELOMPOK TANI BINA KARYA

KECAMATAN SUKADIRI KABUPATEN

TANGERANG

Menyetujui

Pembimbing I

Dr. Mardison S, STP, M.Si NIP.197703282005011003

Pembimbing II

Dr. Enrico Syaefullah, S.T.P, M.Si NIP.197304041999031002

Mengetahui, Ketua Program Studi

Dr. Mona Nur Moulia, STP, M.Sc.

NIP. 198004192005012001

(3)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur terhadap kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas nikmat dan karunia-Nya penulis dapat menyusun laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dengan judul “Perawatan Mesin Rice Milling Unit (RMU) Di Kelompok Tani Bina Karya Kecamatan Sukadiri Kabupaten Tangerang”.

Laporan ini dibuat dalam rangka untuk memenuhi tugas Praktik Kerja Lapangan 1 Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia Tahun Akademik 2022/2023. Penulis menyadari bahwa laporan ini tidak mungkin berjalan lancar tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak yang terkait. Oleh karena itu, dengan penuh rasa hormat penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada:

1.

Dr. Muharfiza, S.TP., M.Si. selaku Direktur Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia.

2.

Dr. Mona Nur Moulia, S.TP., M.Sc. selaku Ketua Program Studi Teknologi Hasil Pertanian Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia (PEPI).

3.

Dr. Mardison S, STP, M.Si. selaku dosen pembimbing I.

4.

Dr. Enrico Syaefullah, S.T.P, M.Si. selaku dosen pembimbing II.

5.

Ajeng Maharani S. TP selaku pembimbing eksternal.

6.

Ahmad Kurnadi selaku ketua kelompok tani Bina Karya.

7.

Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah membantu dalam menyusun laporan.

Akhir kata penulis berharap semoga laporan ini berguna bagi para pembaca dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.

Tangerang, Agustus 2022

Penulis

(4)

iv DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... v

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

BAB I. PENDAHULUAN ... 8

A. Latar Belakang ... 8

B. Tujuan ... 10

C. Manfaat ... 10

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 11

A. Penggiling Padi ... 11

B. Rice Milling Unit ... 12

C. Komponen-Komponen RMU ... 13

D. Mesin Pengupas/ pemecah kulit gabah (Husker). ... 14

E. Mesin Pemutih Beras (Pholiser) ... 15

F. Kinerja alat mesin Rice Milling Unit ... 15

G. Perawatan Rice Milling Unit ... 17

BAB III. METODE PELAKSANAAN ... 20

A. Waktu Dan Tempat Praktik Kerja Lapangan ... 20

B. Materi kegiatan ... 20

C. Prosedur Pelaksanaan ... 21

D. Metode Pengumpulan Data ... 21

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 23

A. Informasi Umum Balai Penyuluh Pertanian Sepatan ... 23

B. Informasi Umum Penggilingan Padi di Bina Karya ... 26

C. Rice Milling Unit (RMU) Two-Phase ... 27

D. Perawatan mesin Rice Milling Unit (RMU) ... 27

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN... 32

DAFTAR PUSTAKA ... 33

LAMPIRAN ... 34

(5)

v

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Mesin Penggiling Padi ... 11

Gambar 2. Mesin Rice Milling Unit ... 12

Gambar 3. Komponen Mesin Husker ... 15

Gambar 4. Pemanasan Mesin ... 17

Gambar 5. Perawatan Saringan Udara ... 18

Gambar 6. Perawatan Saringan Oli ... 18

Gambar 7. Gedung BPP Sepatan ... 24

Gambar 8. Peta Wilayah Kerja Bpp Sepatan ... 26

Gambar 9. (a) mesin polisher (b) mesin husker Yanmar (c) mesin husker Yasuka ... 27

Gambar 10. perawatan mesin sebelum kegiatan dimulai ... 28

Gambar 11. Pengisian bahan bakar ... 28

Gambar 12. Pengisian air radiator ... 29

Gambar 13 Rubber roll ... 29

Gambar 14. Perawatan saringan pemutih ... 30

Gambar 15. Perawatan Separator / Sortir ... 31

gambar 16. Perawatan setelah kegiatan operasional selesai ... 31

(6)

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Materi Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) 1 ... 20

Tabel 2. Prosedur Pelaksanaan PKL 1 ... 21

Tabel 3. Ketenagaan Penyukuh Pertanian ... 25

Tabel 4. Data Wilayah Kerja ... 25

(7)

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jurnal Harian Kegiatan Praktik Kerja Lapangan I ... 34 Lampiran 2. Format Lembar Konsultasi ... 35

(8)

8

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Alsintan merupakan unit pelayanan alat dan mesin pertanian dalam rangka mendukung pembangunan pertanian, pemberdayaan alat dan mesin pertanian yang bertujuan agar proses pembukaan/pengolahan lahan, panen dan pasca panen bisa berjalan lebih optimal. Salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi usaha tani, meningkatkan mutu dan nilai tambah produk, serta pemberdayaan petani. Pada hakekatnya, penggunaan mesin di pertanian adalah untuk meningkatkan daya kerja manusia dalam proses produksi pertanian, di mana setiap tahapan dari proses produksi tersebut dapat menggunakan alat dan mesin pertanian (Sukirno 1999).

Pengembangan mekanisasi pertanian di Indonesia tidak terlepas dari situasi dan kondisi lingkungan strategis masyarakat lokal. Karena itu diperlukan pendekatan sistem transformasi sosiokultural masyarakat dengan mempertimbangkan keragaman dalam setiap budaya lokal. Mengingat hal tersebut, maka pengembangan mekanisasi pertanian di Indonesia menganut azas mekanisasi pertanian selektif, yaitu mengintroduksi alat dan mesin pertanian yang sesuai dengan kondisi sosial ekonomi daerah setempat.

Penggilingan padi merupakan proses pengolahan gabah menjadi beras dengan batas kadar air 13-14%. Umumnya proses penggilingan padi dapat dipisahkan antara pengolahan gabah menjadi Beras Pecah Kulit (BPK) dan proses penyosohan yakni pengolahan beras pecah kulit menjadi beras sosoh.

Pemisahan proses ini menggunakan alat yang terpisah yakni husker (pemecah kulit) dan whitener (pemutih/penyosoh). Berdasarkan penggunaan alat pada penggilingan secara umum, penggilingan padi cenderung untuk meningkatkan mutu, terutama pada penggilingan yang berskala kecil (Sudirman, 2011).

Rice Milling Unit (RMU) merupakan alat mesin pertanian yang difungsikan untuk menggiling gabah menjadi beras. Dengan menggunakan RMU penggilingan gabah menjadi lebih cepat dibandingkan dengan cara manual atau ditumbuk. Menurut Sugondo (2002) ada dua faktor penting untuk mendapatkan mutu dan rendemen giling yang tinggi. Pertama, mutu gabah padi termasuk kadar air, jumlah kotoran/benda asing, jumlah gabah retak/patah, jumlah gabah muda, jumlah gabah rusak, dan jumlah gabah varietas lain. Faktor kedua, yaitu sarana mekanis/mesin penggilingan padi yang dipakai, terutama jenis mesin dan mekanisme kerja serta komposisi atau konfigurasi mesin. Selain itu, rendemen

(9)

9

dan mutu beras giling yang dihasilkan erat kaitannya dengan justifikasi mesin.

Masalah besar petani adalah kehilangan hasil, mutu yang rendah dan harga yang fluktuatif yang cenderung tidak memberikan insentif kepada mereka sangat amat dirasakan dan perlu segera solusinya. Tingginya kebutuhan akan beras, menyebabkan kebutuhan alat mesin pertanian pun meningkat, guna memenuhi kebutuhan pengolahan pascapanen padi. Salah satu alat mesin pengolah pasca panen padi yang banyak terdapat dimasyarakat adalah penggiling padi atau Rice Milling Unit (RMU). (Patiwiri 2006).

BPP (Balai Penyuluh Pertanian) Sepatan merupakan tempat untuk para penyuluh pertanian berkumpul untuk memberikan informasi para petani. BPP Sepatan ini memliki kelengkapan alat mesin pertanian yang mencukupi untuk mengelolah yang ada di BPP tersebut. BPP Sepatan ini memliki tenaga kerja kurang lebih 25 orang yang bekerja dilapangan dan 8 orang bekerja dikantor, BPP Sepatan memliki tempat pengolahan hasil dari lahan sendiri. Serta penjualan dan pemasaran hasil produk yang dibuat.

Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia (PEPI) adalah lembaga pendidikan yang bertujuan menciptakan tenaga teknis yang professional, kreatif, dan berwawasan global. Pada semester IV (empat) Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia (PEPI) memberikan kesempatan pada peserta didik untuk memperdalam pengetahuan dibidang keahlian sesuai dengan program studi yang diambilnya, melalui kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL). Pertimbangan yang diambil oleh sekolah dalam memilih BPP Sepatan sebagai tempat PKL karena BPP Sepatan dianggap mampu memberi kompetensi keahlian yang diharapkan kepada perserta didik Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia (PEPI) dalam bidang Alsintan Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian.

Karena Balai Pelatihan Pertanian ini salah satu BPP percontohan yang bergerak dibidang tanaman pangan dengan alsintan yang dimiliki mempunyai peran penting dalam perkembangan industri pangan terutama dalam menangani masalah pengangguran, menciptakan lapangan pekerjaan.

(10)

10 B. Tujuan

Tujuan PKL adalah sebagai berikut:

1. Mempelajari penggunaan alat mesin Rice Milling Unit di Kelompok Tani Bina Karya naungan dari BPP Sepatan.

2. Mengetahui perawatan alsintan khususnya di mesin Rice Milling Unit (RMU) di Kelompok Tani Bina Karya.

3. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa secara teknis dalam pengoperasian alsintan berdasarkan kerja nyata di lapangan.

4. Memantapkan mahasiswa untuk berfikir kreatif dalam melakukan sesuatu sesuai dengan kemampuan yang berdasarkan pengalaman.

C. Manfaat

Manfaat yang didapat dalam praktik kerja lapangan (PKL) ini sebagai berikut:

1. Mengetahui jenis alat mesin pertanian yang ada di Balai Pelatihan Pertanian (BPP)

2. Memberi wawasan tentang pengoperasian alat mesin pertanian yang ada.

3. Meningkatkan komunikasi dengan petani.

(11)

11

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Penggiling Padi

Penggilingan merupakan proses pelepasan sekam dari beras. Karakteristik fisik padi sangat perlu diketahui karena proses penggilingan padi sebenarnya mengolah bentuk fisik dari butiran padi menjadi beras putih. Butiran padi yang memiliki bagian-bagian yang tidak dapat dimakan, sehingga perlu dipisahkan.

Selama proses penggilingan, bagian-bagian tersebut dilepaskan satu demi satu sampai akhirnya didapatkan beras yang dapat dikonsumsi yang disebut dengan beras sosoh atau beras putih. Beras sosoh merupakan hasil utama proses penggilingan padi. Beras sosoh adalah gabungan beras kepala dan beras patah besar. Beras patah kecil atau menir sering disebut sebagai hasil samping karena tidak dapat dikonsumsi sebagai nasi seperti halnya beras kepala dan beras patah besar. Jadi hasil samping proses penggilingan padi berupa sekam, bekatul, dan menir.

Gambar 1. Mesin Penggiling Padi

Penggilingan padi berfungsi untuk menghilangkan sekam dari bijinya dan lapisan aleuron, sebagian maupun seluruhnya agar menghasilkan beras yang putih serta beras pecah sekecil mungkin. Setelah gabah dikupas kulitnya dengan menggunakan alat pecah kulit, kemudian gabah tersebut dimasukkan ke dalam alat penyosoh untuk membuang lapisan aleuron yang menempel pada beras. Selama penyosohan terjadi, penekanan terhadap butir beras sehingga terjadi butir patah. Menir merupakan kelanjutan dari butir patah menjadi bentuk yang lebih kecil daripada butir patah. Secara umum, mesin- mesin yang digunakan dalam usaha industri jasa penggilingan padi adalah mesin pemecah kulit/ sekam, (huller atau husker), connveyor, mesin pemisah

(12)

12

gabah dan beras pecah kulit (brown rice separator), mesin penyosoh atau mesin pemutih (polisher), mesin pengayak bertingkat (siffer), mesin atau alat bantu pengemasan (timbangan dan penjahit karung). (Sudirman, 2011).

B. Rice Milling Unit

Rice milling unit (RMU) merupakan jenis mesin penggilingan padi generasi baru yang kompak dan mudah dioperasikan, karena proses pengolahan gabah menjadi beras dapat dilakukan dalam satu kali proses (one pass process). RMU rata-rata mempunyai kapasitas giling kecil yaitu antara 0,2 hingga 1,0 ton/jam.

Mesin ini bila dilihat fisiknya menyerupai mesin tunggal yang mempunyai banyak fungsi, karena terdiri atas beberapa mesin yang disatukan dalam rancangan yang kompak dan bekerja secara berkelanjutan dengan tenaga penggerak tunggal.

Gambar 2. Mesin Rice Milling Unit

Di dalam RMU terdapat bagian mesin yang berfungsi: (1) memisahkan beras pecah kulit dan gabah dari sekam kemudian membuang sekarnnya, (2) mengeluarkan gabah yang belum terkupas untuk dikembalikan kepengumpan, (3) menyosoh dan mengumpulkan dedak, dan (4) memilah beras berdasarkan keadaan fisik beras (beras utuh, beras kepala, beras patah, dan beras menir).

Penggunaan RMU untuk menggiling padi dapat mengurangi hasil beras giling, baik pada gabah yang dikeringkan dengan cara dijemur menggunakan sinar matahari maupun menggunakan box dryer. Angka susut penggilingan pada gabah yang dikeringkan dengan sinar matahari dan box dryer masing-masing sebesar 5,99% dan 4,92%. Nilai susut penggilingan tersebut lebih tinggi dari nilai susut penggilingan pada agroekosistem lahan sawah irigasi (2,16 %) dan tadah hujan (2,35%) (Sukirno. 1999).

(13)

13 C. Komponen-Komponen RMU

Komponen dan fungsi dari mesin RMU antara lain:

a) Hopper

Berfungsi untuk menampung bahan atau biji gabah agar biji dapat masuk kedalam ruang rol karet. Kapasitas untuk menampung bahan sebanyak 25 kg.

b) Rol penuntun (lead roller)

Berfungsi untuk Mengatur jumlah biji gabah yang dijatuhkan dan meratakan jumlah biji yang jatuh ke rol karet agar gabah dapat menyebar ke kanan dan kekiri selebar rol karet.

c) Rol karet

Berguna untuk mengoyak dan mengupas kulit gabah dengan cara menjepit biji gabah diantara dua silinder yang berputar berlawanan arah.

d) Roda pengatur jarak renggang rol karet

Berguna untuk mengatur kerenggangan dan jarak kedua rol.

e) Roda pengencang

V-Belt Roda Berfungsi untuk mengencangkan v-belt pada semua pulley agar v-belt tidak kendur dan selip.

f) Blower

Berguna untuk memisahkan beras dari bekatul dengan cara memberi tiupan udara yang kencang pada biji beras.

g) Silinder penyosoh

Berguna untuk menekan dan menggesek beras supaya beras menjadi lebih putih.

h) Saringan dedak hexagonal

Berfungsi untuk mengesek permukaan biji beras dan memisahkan dedak dengan biji beras.

i) Lubang pengeluaran beras

Beras akan keluar pada lubang ini yang sebabkan oleh gaya tekan pada silinder penyosoh.

j) Batu pemberat atau pegas pengontrol

Berfungsi untuk menekan dan mengatur pengeluaran beras pada ruang penyosoh.

(14)

14 k) Pulley

Berguna untuk menggerakkan rol penuntun dan silinder blower dengan cara menyalurkan tenaga dari engine diesel melalui v-belt 21:10 V-belt dan belt Berguna untuk menyalurkan tenaga putar engine diesel ke pulley.

l) Engine diesel

Berfungsi sebagai penggerak dan penyuplai tenaga putar ke mesin RMU, tenaga yang dibutuhkan untuk menggerakkan mesin RMU sebesar 20 HP.

D. Mesin Pengupas/ pemecah kulit gabah (Husker).

Mesin pemecah kulit/sekam gabah kering giling berfungsi untuk memecahkan dan melepaskan kulit gabah. Input bahan dari mesin ini adalah Gabah Kering Giling (GKG), yaitu gabah dengan kadar air sekitar 14% basis basah dan outputnya berupa Beras Pecah Kulit (BPK) yang berwarna putih kecoklatan (kusam) atau disebut juga brown rice. Mesin pemecah kulit gabah yang banyak digunakan dewasa ini adalah mesin tipe rubber roll yang prinsip kerjanya memecah kulit gabah dengan cara memberikan tenaga tarik akibat kecepatan putar yang berbeda dari dua silinder karet yang dipasang berhadapan. Persentase gabah terkupas, beras patah dan beras menir tergantung pada kerapatan dan kelenturan silinder karet ini. Silinder yang telah mengeras atau yang terlalu rapat satu sama lain akan meningkatkan jumlah beras patah dan beras menir, sedangkan jarak kedua silinder yang renggang akan menyebabkan persentase gabah tidak terkupas meningkat. Biasanya gabah yang tidak terkupas akan dipisahkan dari beras pecah kulit dan dimasukkan lagi ke dalam pengumpan hingga semuanya terkupas (Budiastra dan I Wayan 2005).

(15)

15 Gambar 3. Komponen Mesin Husker

Keterangan :

1. Pemasukan gabah (hopper) 2. Rol karet untuk memecah kulit gabah (rubber rool)

3. Kipas (blower)

4. Pengeluaran beras pecah kulit 5. Pengeluaran sekam/ kotoran 6. Kerangka husker

E. Mesin Pemutih Beras (Pholiser)

Prinsip kerja mesin polisher yaitu gesekan gabah oleh rotor atau saringan dengan batu penyosoh, sedangkan proses penggilingan adalah upaya untuk memisahkan antara biji gabah dengan kulit gabah atau sekam, sehingga beras yang sudah siap untuk dikonsumsi. Untuk mencapai tujuan penyosohan, yaitu melepaskan lapisan bekatul dari butiran gabah dan memberikan warna mengkilap pada beras. Selama mengalami penyosohan, butiran-butiran beras bergesekan dengan permukaan gesek atau dengan sesama butiran beras.

Gesekan-gesekan ini membuat beras menjadi panas sehingga mudah patah.

Untuk menurunkan panas yang terjadi, mesin penyosoh atau polisher dilengkapi dengan aliran udara yang akan menurunkan suhu beras. Di samping itu diusahakan agar butiran beras tidak terlalu lama mengalami penyosohan, ini dapat dilakukan dengan melakukan proses penyosohan dua atau tiga kali dengan masing-masing lama waktu penyosohan yang pendek dengan cara menguranggi tingkat pengepresan, mengencangkan atau mengendorkan batu pemberat akan menentukan butiran-butiran beras yang keluar pada saluran pengeluaran beras putih, dengan kontrol tuas pemberat aliran beras sebesar 0,5-100 mm akan menghasilkan proses yang kontinyu (Warisno 2014).

F. Kinerja alat mesin Rice Milling Unit

Mesin rice miling unit memiliki prinsip kerja yaitu bahan atau gabah masuk pada hopper, maka gabah akan jatuh ke ruang pengelupasan akibat dari gerak

(16)

16

putar rol penuntun. Didalam bagian pengelupasan terdapat dua buah rol karet yang berputar berlawanan arah, masing-masing berputar kearah dalam. Gabah dengan ukuran tebal tertentu akan terjepit diantara kedua silinder tersebut.

Adanya gerakan dari kedua silinder menyebabkan kulit gabah terkoyak, sehingga gabah terkupas menjadi beras pecah kulit. Terkoyaknya kulit gabah dapat terjadi karena adanya perbedaan kecepatan putar kedua rol karet. Aliran angin yang disalurkan ke bagian ini juga dapat berfungsi menyebarkan gabah yang turun dari bak penampungan serta beras pecah kulit dab sekam yang jatuh dari sela-sela rol karet. Pengaturan jarak renggang yang tepat membantu memperpanjang rol karet sedangkan pengaturan jarak renggang yang terlalu sempit akan mempercepat pengausan rol karet. Jarak renggang yang terlalu lebar dapat menurunkan efisiensi pengupasan gabah. (BBPP Batangkaluku 2016).

Gabah yang diumpankan ke dalam mesin Rice Milling Unit biasanya tidak seluruhnya terkupas. Besar kecilnya persentase gabah tidak terkupas ini tergantung pada penyetelan mesin atau besar kecilnya jarak (clearance) rol karetnya. Bagian yang tidak terkupas tersebut harus dipisahkan dari beras pecah kulit untuk diumpankan kembali kedalam mesin pemecah kulit.

Pemisahan ini dilakukan dengan menggunakan mesin pemisah gabah dari beras pecah kulit, yang dapat menyatu atau terpisah dengan mesin pemecah kulit. Selanjutnya untuk menghasilkan beras yang bersih, bpk harus diproses dengan menggunakan mesin penyosoh atau disebut juga mesin pemutih (polisher). Hasil dari proses penyosohan adalah beras putih yang siap dipasarkan atau dimasak. Mesin penyosoh yang umum digunakan di Indonesia adalah mesin tipe friksi jet peller.

Beras pecah kulit akan berdesakan dan bergesekan dengan perrnukaan silinder yang tidak rata sehingga lapisan kulit arinya (aleuron) yang berwama kecoklatan terkikis. Kulit ari yang terkikis ini menjadi serbuk dedak yang dapat menempel pada perrnukaan beras serta perrnukaan dinding silinder, sehingga dapat menurunkan kapasitas penyosohan. Oleh karena itu, mesin penyosoh tipe jet peller dilengkapi dengan hembusan udara yang kuat dari dalam silinder kecil berlubang-lubang untuk mendorong dan melepaskan serbuk dedak dari perrnukaan beras dan dinding silinder. Selain itu, hembusan udara ini juga berfungsi untuk menjaga suhu beras tetap rendah selama proses penyosohan sehingga penurunan mutu akibat perubahan kimia (menyebabkan cracking

(17)

17

pada beras) yang disebabkan oleh panas dapat dicegah dan kapasitas giling tidak menurun. Hasil dari penyosohan ini adalah beras putih yang bersih. Beras putih hasil proses penyosohan kemudian dipisahkan menurut kelompok mutunya yaitu beras utuh dan beras kepala sebagai mutu terbaik, beras patah sebagai mutu kedua, dan beras menir sebagai mutu ketiga. Pemisahan dilakukan menggunakan mesin pengayak bertingkat (sifter) atau silinder pemisah silinder separator). Bila akan dipasarkan ketiga macam mutu beras tadi akan dicampur kembali dengan perbandingan tertentu untuk menentukan harga jual sebelum beras dikemas dengan karung plastik.

G. Perawatan Rice Milling Unit

Perawatan mesin merupakan faktor utama dalam kelancaran dalam produksi, terhambatnya produksi akibat kelalainya dalam merawat mesin, dalam meningkatan produksi padi perlu penggilingan, dalam penggilingan ini diperlukan mesin, mesin perlu di rawat, semangkin awet mesin tergantung dengan perawatan mesin tersebut. Adapun cara merawat mesin ini dimulai dari yang sederhana diantaranya :

1. Memeriksa keadaan mesin sebelum digunakan, 2. Mematikan mesin ketika sudah digunakan, 3. Membersihkan sisa sisa dari penggilingan, 4. Hindari mesin dari terkenanya air,

5. Perawatan inti mesin : (a) Pemanasan Mesin

Seperti lazimnya mesin lain, mesin diesel perlu pemanasan ketika mesin baru dihidupkan. Karena pada prinsipnya, mesin diesel tersebut melakukan pembakaran disaat terjadinya pemanasan. Jadi, hal ini wajib dilakukan untuk mencapai temperatur kerja mesin. Selain itu, pemanasan juga berguna untuk pelumasan yang lebih sempurna.

Gambar 4. Pemanasan Mesin

(18)

18 (b) Perawatan saringan udara

Saringan udara atau yang dikenal dengan sebutan air filter merupakan paru-paru mesin diesel. Saringan udara ini berfungsi menyaring debu dari udara yang masuk dan mengalirkan udara yang bersih ke mesin. Karena saringan udara merupakan suatu bagian yang sangat penting, maka perlu dibersihkan dan diganti secara teratur untuk menjaga kondisi yang prima.

Gambar 5. Perawatan Saringan Udara (c) Perawatan saringan oli

Pada umumnya, penggantian saringan oli dilakukan setelah dua kali ganti oli. Penggantian saringan oli sama pentingnya dengan penggantian pelumasnya. Saringan oli berfungsi untuk menyerap atau menyaring kotoran-kotoran dalam pelumas tersebut. Keterlambatan penggantiannya dapat berakibat fatal untuk mesin. Jika saringan pelumas sudah penuh kotoran, akan terjadi penyumbatan, sehingga tekanan pelumas meningkat dan pelumas akan mengalir melalui saluran by pass.

Gambar 6. Perawatan Saringan Oli (d) Perawatan saringan solar

Mengapa saringan solar harus selalu bersih? Sama halnya dengan saringan udara, maka saringan solar yang tersumbat

(19)

19

menyebabkan mesin tidak bertenaga karena sejumlah solar yang dibutuhkan tidak terpenuhi. Pada titik tertentu mesin bisa mogok karena pipa saluran solar terisi udara (masuk angin).

(e) Perawatan pompa bahan bakar

Pompa bahan bakar adalah komponen hilir dari perjalanan solar dari tangki sebelum dibakar. Solar yang dikonsumsi mesin diesel ini mengandung zat yang berfungsi sebagai pelumas mesin. Pelumasan ini sangat berguna bagi komponenkomponen seperti pompa injeksi (supply pump) dan injektor (nozle). Untuk menjaga pompa bahan bakar perlu diperhatikan kualitas solar.

Karena itu, untuk membantu merawat pompa injeksi, jangan lupa memeriksa saringan bahan bakar secara berkala.

(20)

20

BAB III. METODE PELAKSANAAN

A. Waktu Dan Tempat Praktik Kerja Lapangan

Praktik Kerja Lapangan (PKL) mahasiswa Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia akan dilaksanakan Kelompok Tani Suka Karya naungan Balai Penyuluhan Pertanian Sepatan (BPP Sepatan) Kec. Sukadiri, Kab. Tangerang, Banten. Waktu pelaksanaan PKL dilaksanakan pada tanggal 11 Juli sampai dengan tanggal 5 Agustus 2022.

B. Materi kegiatan

Kegiatan yang dilaksanakan dalam Praktik Kerja Lapangan II Program Studi Teknologi Hasil Pertanian di kelompok tani Bina Karya, Kecamatan Sukadiri, Kabupaten Tangerang, Banten.

Tabel 1. Materi Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) 1

No. Materi Kegiatan Rincian Kegiatan Output Kegiatan 1 Identifikasi Keadaan

dan informasi umum BPP Sepatan

- Profil, Sejarah dan perkembangan - Posisi dan denah - Tata letak (Layout) - Struktur organisasi - Personalia, tenaga kerja dan kualifikasi

- Tata kerja pegawai (jam kerja, shift)

Deskripsi profil BPP Sepatan

2 Identifikasi dan pendataan Alat mesin RMU yang ada di bawah naungan BPP Sepatan

- Mengidentifikasi Alsintan yang ada

-

Deskripsi dan informasi data Alat mesin penggiling padi.

3 Identifikasi

Pemanfaatan mesin Rice Milling Unit

- Merekap pemanfaatan mesin Rice Milling Unit oleh petani

Informasi data pemanfaatan Alsintan di lapangan

(21)

21 C. Prosedur Pelaksanaan

Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL 1) ini dilaksanakan pada tanggal 11 Juli 2022 sampai dengan 5 Agustus 2022 di BPP Sepatan, yang beralamat di Kecamatan Sepatan Timur, Kabupaten Tangerang, Banten. Adapun tahap prosedur PKL ini yaitu:

Tabel 2. Prosedur Pelaksanaan PKL 1

No Rencana Kegiatan

1. Identifikasi Keadaan dan informasi umum BPP Sepatan

2. Identifikasi dan pendataan Alat mesin Rice Milling Unit yang ada di bawah naungan BPP Sepatan

3. Identifikasi Pemanfaatan Alsintan Rice Milling Unit

4. Analisis Teknis dan perawatan Rice Milling Unit oleh petani D. Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam Praktik Kerja Lapangan 1 ini dikumpulkan melalui beberapa metode yaitu sebagai berikut:

1. Data primer diperoleh dengan cara:

a. Observasi, yaitu dengan mengamati secara langsung objek penelitian sehingga dapat diperoleh gambaran yang nyata dari keadaan perusahaan/instansi.

b. Wawancara atau interview, yaitu dengan melakukan tanya jawab langsung dengan beberapa pegawai kelompok tani Bina Karya yang dinyatakan sebagai sumber informasi yang diperlukan.

c. Studi dokumentasi, yaitu dapat berupa catatan pribadi, buku harian, laporan kerja, notulen rapat, catatan khusus, rekaman video, foto, dan lain- lain. Metode ini dilakukan untuk mendapatkan informasi seperti jumlah 4 Analisis Teknis dan

perawatan mesin Rice Milling Unit oleh petani

- Mengidentifikasi

pemanfaatan mesin Rice Milling Unit terhadap petani dengan wawancara petani

- Mengidentifikasi Perawatan mesin penggiling padi.

Hasil analisis teknis mesin Rice Milling Unit dan Perawatan terhadap mesin Rice Milling Unit

(22)

22

produksi, Standar Operasional Prosedur (SOP) penggunaan alat mesin pertanian, sertifikasi produk atau alat mesin yang digunakan.

2. Data sekunder diperoleh dengan cara studi literatur yang berasal dari buku, situs internet, jurnal, dan lain-lain.

(23)

23

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Informasi Umum Balai Penyuluh Pertanian Sepatan

Balai Penyuluhan Pertanian Sepatan atau disingkat BPP Sepatan di dirikan pada tahun 1965 di Desa Sepatan Kecamatan Sepatan dengan alamat Jln. Raya Mauk km 11 Kp. Ciawi Desa Sarakan Kecamatan Sepatan. BPP Sepatan adalah kelembagaan penyuluhan yang dibentuk oleh pemerintah untuk menjalankan fungsi-fungsi penyuluhan pertanian. Sesuai namanya, BPP bergerak di bidang pertanian dan lebih spesifiknya yaitu melakukan berbagai kegiatan penyuluhan pertanian untuk mendorong terciptanya kesejahteraan bagi petani, dan ketahanan pangan bagi masyarakat pada umumnya. Dalam melakukan kegiatannya, BPP Sepatan berada di bawah Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tangerang. Eksistensi BPP sangat ditentukan oleh kebijakan pemerintah baik oleh pusat maupun daerah. Wilayah kerja BPP Sepatan dalam melakukan kegiatan penyuluhannya mencakup 3 kecamatan di Kabupaten Tangerang yang meliputi, Kecamatan Sepatan, Kecamatan Rajeg, dan Kecamatan Mauk.

Pada Tahun 2000 Wilayah Kerja BPP Sepatan mengalami perubahan wilayah kerja yang meliputi 3 kecamatan diantaranya Kecamatan Sepatan, Kecamatan Pakuhaji dan Kecamatan Sukadiri.

Pada Tahun 2011 terjadi perubahan dimana BPP Sepatan yang pada saat itu dipimpin oleh pengelola BPP menjadi Koordinator BPP. Pada Tahun tersebut juga Wilayah Kerja BPP Sepatan mengalami perubahan wilayah kerja yang meliputi 4 kecamatan diantaranya Kecamatan Sepatan, Kecamatan Sepatan Timur, Kecamatan Pakuhaji dan Kecamatan Sukadiri.

Pada bulan Mei Tahun 2019, terjadi perubahan wilayah kerja BPP Sepatan dengan semula 4 kecamatan menjadi 3 Kecamatan, yaitu Kecamatan Sepatan, Kecamatan Sepatan Timur dan Kecamatan Sukadiri, yang dipimpin oleh Ibu Ajeng Maharani, S.TP pada tahun 2019 hingga saat ini.

1. Status Gedung BPP

Status kepemilikan gedung dan tanah adalah milik Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang.

2. Kondisi Bangunan

Balai Penyuluhan Pertanian BPP Sepatan berstatus bangunan baik.

(24)

24

Gambar 7. Gedung BPP Sepatan 3. Alamat BPP/ Alamat Email

Klasifikasi BPP Sepatan adalah Pratama, dengan luas lahan 2 Ha.

Alamat: Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Sepatan Jln. Raya Pakuhaji km 1 Desa Pondok Jaya Kecamatan Sepatan Kabupaten Tangerang

Email : [email protected]

B. Personil Pengelola Balai Penyuluhan Pertanian BPP 1) Susunan Organisasi

KEPALA DINAS

KEPALA UPTD PENYULUHAN PERTANIAN

P

KOORDINATOR PE BPP

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

(25)

25 2) Ketenagaan Penyuluh Pertanian

Keragaan tenaga penyuluh pertanian di BPP Sepatan tercatat sebagai berikut:

Tabel 3. Ketenagaan Penyukuh Pertanian

No. Kecamatan PNS Honorer THL-TBPP Swadaya Swasta

1. Sepatan - - 1 8 -

2. Sepatan Timur - - 2 11 -

3. Sukadiri - - 3 14 -

Jumlah

Sumber: BPP Sepatan

4. Sarana dan Prasarana Balai Penyuluhan Pertanian (BPP)

Sarana dan prasarana yang ada di BPP Sepatan terdiri dari ruang kerja penyuluh pertanian, ruang koordinator, aula, gudang, mushola, kebun percontohan dan sawah BPP.

5. Keadaan Wilayah Bpp a). Data Wilayah Kerja

BPP Sepatan yang berada di bawah naungan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tangerang mempunyai wilayah kerja yang meliputi Tiga kecamatan, yang terbagi menjadi sembilan Wilayah Kerja Penyuluh Pertanian (WKPP) Penyuluh Pertanian dengan jumlah desa atau kelurahan sebanyak 24 atau kelurahan, yang secara umum ditunjukkan dalam tabel berikut ini.

Tabel 4. Data Wilayah Kerja

No. Kecamatan Jumlah Wilayah Binaan Jumlah Desa/Kelurahan

1. Sepatan 3 8

2. Sepatan Timur 2 8

3. Sukadiri 4 8

Total 9 24

(26)

26

Gambar 8. Peta Wilayah Kerja Bpp Sepatan

b). Data Luas Tanah

Berdasarkan data monografi BPP Sepatan Tahun 2018, tanah pertanian di wilayah binaan BPP Sepatan seluas 3.119 hektar.

B. Informasi Umum Penggilingan Padi di Bina Karya

Industri Penggilingan beras Bina Karya merupakan salah satu industri yang bergerak dalam pengolahan padi menjadi beras, atau penggilingan beras. Usaha ini merupakan usaha milik perseorangan yang telah dikelola oleh Bapak Ahmad Kurnadi. yang berlokasi di Kelompok Tani Bina Karya Jln. Cirarab No. 3 Desa Sukadiri Kecamatan Sukadiri Kabupaten Tangerang Provinsi Banten. Usaha penggilingan beras ini umumnya membeli gabah dari petani di daerah Sukadiri, Kecamatan Pakuhaji, Kecamatan Mauk, Kecamatan Kronjo, hingga Kabupaten Serang, lalu menjualnya dalam bentuk beras. penggilingan beras ini juga menyediakan jasa menggiling gabah dari petani di wilayah Sukadiri dan sekitarnya. Usaha ini memiliki jumlah tenaga kerja yang bekerja di penggilingan beras, seluruhnya berjumlah 6 orang. Pekerja atau karyawan dapat ditempatkan pada beberapa jenis pekerjaan yang berbeda seperti penjemuran gabah, produksi beras, dan pengangkutan. Pada pelaksanaan kerja di penggilingan beras umumnya menggunakan waktu kerja selama enam hari per minggu, dimulai dari hari senin sampai dengan hari sabtu, dengan waktu kerja tujuh jam per hari, dan di sesuaikan oleh stok penyimpanan gabah.

Usaha penggilingan beras ini terdapat fasilitas usaha seperti lantai jemur (lamporan), sebuah bangunan sederhana, sebuah mesin pecah kulit (huller), sebuah mesin pengayak, mesin penyosoh/pemutih (polisher), timbangan, mesin

(27)

27

penjahit karung, palet dan terpal. Proses penggilingan dilakukan di dalam sebuah bangunan dengan luas 14 x 21 m2 dengan luas lantai jemur 14 x 16 m2 yang dapat memproduksi beras sebanyak 2,5 – 3 ton/hari.

C. Rice Milling Unit (RMU) Two-Phase

Rice milling unit (RMU) merupakan jenis mesin penggilingan padi yang kompak dan mudah dioperasikan, mesin RMU yang dimiliki oleh kelompok tani Bina Karya mesin RMU two-phase karena proses pengolahan gabah menjadi beras dilakukan dalam dua kali proses (two pass process).

Kelompok tani Bina Karya memiliki 2 mesin pemecah kulit (Husker) dan 2 mesin pemutih (Polisher). Mesin pemecah kulit (Husker) yang dimiliki oleh kelompok tani Bina Karya dengan merek LM-24 YASUKA dan merek Yanmar masing-masing menggunkan mesin diesel Kubota juga memiliki 2 Mesin pemutih (Polisher) merek Ichi N70 menggunkan mesin Yandong 30. Dalam satu kali produksi penggilingan beras dapat menghasilkan 2,5 - 3 ton/hari.

(a) (b) (c)

Gambar 9. (a) mesin polisher (b) mesin husker Yanmar (c) mesin husker Yasuka D. Perawatan mesin Rice Milling Unit (RMU)

Perawatan mesin alsintan pengolahan merupakan faktor utama dalam kelancaran dalam produksi, dalam meningkatan produksi padi diperlukan mesin penggilingan perlu di rawat, semangkin awet mesin tergantung dengan perawatan mesin tersebut.

Perawatan RMU yang dilakukan terdiri dari:

1. Perawatan mesin sebelum kegiatan dimulai

Perawatan dilakukan pada saat unit penggilingan tidak melakukan produksi (periode nonproduksi). Perawatan yang dilakukan meliputi kegiatan pemeriksaan oli motor penggerak, pemberian minyak pelumas pada bagian-bagian yang berputar, pemeriksaan engine, elevator, husker

(28)

28

dan polisher mesin RMU serta pengaturan komponen lain yang diperlukan.

Gambar 10. perawatan mesin sebelum kegiatan dimulai 2. Pengisian Bahan Bakar

RMU menggunakan mesin diesel menjadikan bahan bakar yang digunakan adalah jenis solar. Dengan kapasitas tangki mesin 16 liter dan 12 liter. Kebutuhan bahan bakar dalam sehari yaitu 20 liter.

Gambar 11. Pengisian bahan bakar 3. Pengisian Air Radiator

Perlu diperhatikan pada saat ingin menggunakan mesin yaitu dengan memeriksa air radiator yaitu harus full terisi agar mesin tidak overheat dan menggunakan air coolant, untuk diperhatikan jangan menggunakan air biasa karena akan menyebabkan terjadinya karat pada mesin.

Untuk pengisian air radiator pada engine yang berada di kelompok tani Bina Karya dilakukan setiap 10 menit sekali selama proses penggilingan padi dilakukan. Hal ini disebabkan karena pada engine tersebut tidak bekerja dengan maksimal seperti ditandainya dengan keluarnya asap yang berlebih dari engine tersebut sehingga langkah yang dilakukan oleh pegawai setempat adalah membuka penutup dari air radiator pada engine tersebut.

(29)

29

Gambar 12. Pengisian air radiator 4. Perawatan Rubber Roll

Rubber roll berguna untuk mengoyak dan mengupas kulit gabah dengan cara menjepit biji gabah diantara dua silinder yang berputar berlawanan arah. Rubber roll dicek setiap hari agar pada saat mesin beroperasi tidak terjadi kendala ataupun masalah yang dapat merugikan secara finasial dan membuat kegiatan produksi berhenti beroperasi.

Perawatan rutin yang dilakukan adalah penggantian rubber roll yaitu dilakukan ketika bagian rubber roll telah tipis dan kinerjanya sudah tidak maksimal.

Rol karet pada main shaft akan lebih dahulu habis. Hal ini disebabkan karena rol karet tersebut berputar lebih cepat dari rol karet lainnya. Agar derajat pengupasan tetap dapat dipertahankan pada kisaran 85 % - 95 %, maka rol karet pada main shaft harus selalu lebih tebal daripada rol karet lainnya. Sebaiknya tiap 2-3 hari sekali kedudukan rol karet dipindahkan.

Apabila kadar air gabah pada kisaran 14% dan gabah cukup bersih, maka kekuatan rol karet ukuran 6 inch adalah sekitar 30 – 35 ton gabah per pasang rol karet. Makin basah dan kotor gabah, maka rol karet juga akan semakin cepat mengalami pengausan.

Gambar 13 Rubber roll

(30)

30 5. Perawatan Saringan Pemutih

Saringan pemutih berfungsi untuk mengeluarkan atau menyaring bekatul yang telah terpisah dari beras pada saat proses penyosohan.

Adanya kerusakan pada saringan yang ada pada polisher yaitu ditandai dengan ditemukanya adanya beras yang keluar melalui lubang pembuangan bekatul. Disebabkan karena pada proses pemutihan adanya beras yang masih bercampur dengan batu kerikil atau bahan keras lainnya karena mesin pemutih (polisher) bekerja dengan putaran yang relative cepat dan menyebabkan terjadinya lubang tersebut (gesekan antara batu dengan saringan), sehingga perlu adanya penggantian suku cadang (spare part) atau komponen saringan polisher. Dan perawatan yang dapat dilakukan yaitu dengan membersihkan setiap 50 jam penggunaan.

Gambar 14. Perawatan saringan pemutih 6. Perawatan Separator / Sortir

Separator yang digunakan terdiri dua jenis yaitu untuk memisahkan beras yang sudah menjadi beras pecah kulit dengan gabah dan memisahkan menir dengan beras kepala. Proses perawatan yang dilakukan pada bagian separator adalah pengecekan bagian saringan yaitu dicek kebersihannya harus bebas dari sisa gabah dan beras yang menempel sebelumnya karena dapat menghambat proses pengayakan dan pengecekan kerapatan saringan, dipastikan tidak ada kerusakan yang akan menyebabkan beras tidak tersortir dengan baik.

(31)

31

Gambar 15. Perawatan Separator / Sortir 7. Perawatan setelah kegiatan operasional selesai

Kegiatan perawatan ini meliputi kegiatan pembersihan mesin-mesin dari hasil penggilingan gabah dan pemeriksaan komponen mesin seperti sisa-sisa gabah yang tertinggal apabila selesai menggiling satu jenis beras agar tidak tercampur dengan jenis beras berbeda yang akan digiling keesokan harinya.

gambar 16. Perawatan setelah kegiatan operasional selesai

(32)

32

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Dari hasil Praktik Kerja Lapangan 1 yang dilaksanakan di BPP Sepatan dan kelompok tani Bina Karya Kecamatan Sukadiri, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. Mendapatkan beberapa kesimpulan antara lain:

1. Proses pengelolaan RMU di Kelompok Tani Bina Karya dilakukan dengan sesuai dan berurutan mulai dari proses pemeriksaan awal pra penggunaan sampai pasca penggunaan tertata dengan rapih.

2. Kegiatan perawatan yang dilakukan di Kelompok Tani Bina Karya diantaranya; Perawatan mesin sebelum kegiatan dimulai, pengisian bahan bakar, pengisian air radiator, perawatan rubbel roll, perawatan saringan pemutih, perawatan separator/sortir, dan perawatan setelah kegiatan operasional selesai.

3. Pengetahuan dan keterampilan secara teknis dalam pengoperasian alsintan berdasarkan kerja nyata di lapangan mampu dilakukan oleh mahasiswa.

4. Mahasiswa menjadi berfikir kreatif dalam melakukan sesuatu sesuai dengan kemampuan yang berdasarkan kerja nyata dilapangan.

B. Saran

Kegiatan perawatan alat mesin Rice Milling Unit (RMU) Untuk lebih memperhatikan keselamatan ketika bekerja yaitu dengan menggunakan alat pelindung diri (APD) berdasarkan dengan Standard Operasional Procedur untuk meminimalisir kecelakaan kerja.

(33)

33

DAFTAR PUSTAKA

Aldillah Rizma. September 2016, Kinerja Pemanfaatan Mekanisasi Pertanian Dan Implikasinya Dalam Upaya Percepatan Produksi Pangan Di Indonesia. Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, Jln. Tentara Pelajar No. 3B, Bogor 16111, Jawa Barat, Indonesia.

Anonim. 2016. Modul Mengoperasikan Mesin Penggilingan Padi (Rice Milling Unit). Balai Besar Pelatihan Pertanian Batangkaluku.

Asnidar, A. (2017). Jurnal S.Pertanian. Analisis Kelayakan Usaha Home Industry kerupuk opak di desa Paloh Meunasah Dayah Kecamatan Muara Satu Kabupaten Aceh Utara, 39-47.

Budiastra, I. Wayan. 2005. Teknologi Penanganan Pasca Panen Padi. Diktat Kuliah. Departemen Teknik Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Patiwiri AW. 2006. Teknologi Penggilingan Padi. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Sartika ND, Ramdhani Z. 2018. Kajian Penggunaan Mesin Penggiling Mobile Terhadap Mutu Beras Untuk Beberapa Varietas Padi Di Kabupaten Sumbawa Barat, Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem, Vol.6, No. 1. Fakultas Pertanian, Universitas Cordova.

Sudirman, U. 2011. Pengaruh Sistem Penggilingan Padi terhadap Kualitas Giling di Sentra Produksi Beras Lahan Pasang Surut. Jurnal Teknologi Pertanian. 7(1): 9-17.

Sugondo, Suwandi. 2002. Perkembangan teknologi penggilingan padi dan pengaruhnya terhadap peningkatan kualitas dan rendemen beras.

Diskusi Teknis Kinerja Sistem Penggilingan Padi. Badan Litbang Pertanian. Jakarta, 18 Juli 2002.

Sukirno MS. 1999. Mekanisasi pertanian: pokok bahasan alat mesin pertanian dan pengelolaannya. Diktat Kuliah UGM. Yogyakarta (ID): Universitas Gadjah Mada.

Tomiko et al. 2016. Makalah mekanisasi pertanian unit penggilingan padi (mesin penggiling padi). Program studi Agroteknlogi A fakultas pertanian.

Universitas Tanjungpura. Pontianak.

Warisno, 2014. Analisis Mutu Beras Pada Mesin Penggilingan Padi Berjalan Di Kabupaten Pringsewu. (skripsi) Teknik Pertanian, UNILA.

(34)

34 LAMPIRAN

JURNAL HARIAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) I

POLITEKNIK ENJINIRING PERTANIAN INDONESIA

TAHUN AKADEMIK 2021/2022

Nama : Aldhi Sustiono

NIM : 07.16.20.025

Program Studi : Teknologi Hasil Pertanian

Lokasi PKL I : Balai Penyuluh Pertanian Sepatan dan Kelompok Tani Bina Karya Kecamatan Sukadiri Kabupaten Tangerang Provinsi Banten.

No. Hari

Tanggal Kegiatan

Paraf Pembimbing

Eksternal

Dokumentasi

1. Senin 11 Juli 2022

Perkenalan dan diskusi bersama Bu Ajeng selaku ketua BPP Sepatan

2. Selasa 12 Juli 2022

Perkenalan dengan pihak kelompok tani Bina Karya Kec. Sukadiri

Lampiran 1. Jurnal Harian Kegiatan Praktik Kerja Lapangan I

(35)

35

3. Rabu

13 Juli 2022

Identifikasi mesin RMU yang ada di kelompok tani Bina Karya dan membantu produksi beras.

4. Kamis 14 Juli 2022

Identifikasi mesin RMU yang ada di kelompok tani Bina Karya dan perawatan mesin.

5. Jum’at 15 Juli 2022

Menyemai dan menanam jagung bersama pegawai BPP Sepatan

6. Sabtu 16 Juli 2022

Mengerjakan Laporan PKL 1

7. Minggu 17 Juli 2022

Mengerjakan Laporan PKL

1

(36)

36

8. Senin

18 Juli 2022

Perawatan mesin RMU yang ada di kelompok tani Bina Karya dan pengoperasian power thresher.

9. Selasa 19 Juli 2022

Pengoperasian mesin RMU yang ada di kelompok tani Bina Karya

10. Rabu 20 Juli 2022

Perawatan mesin RMU yang ada di kelompok tani Bina Karya

11. Kamis 21 Juli 2022

Memperbaiki Transplanter yang ada di BPP Sepatan

12. Jum’at 22 Juli 2022

Memperbaiki Transplanter

yang ada di BPP Sepatan

(37)

37

13. Sabtu

23 Juli 2022

Mengerjakan Laporan PKL 1

14. Minggu 24 Juli 2022

Mengerjakan Laporan PKL 1

15. Senin 25 Juli 2022

Menanam jagung bersama pegawai BPP Sepatan

16. Selasa 26 Juli 2022

Mengerjakan Laporan PKL 1

17. Rabu 27 Juli 2022

Menanam dengan teknologi

Molecular Farming

pada tanaman jagung.

18. Kamis 28 Juli 2022

Mengerjakan Laporan PKL

1

(38)

38

19. Jum’at

29 Juli 2022

Mengikuti kegiatan pengabdian kepada masyarakat terkait

optimalisasi pemanfaatan mesin tanam padi Jajar Legowo 2:1

20. Sabtu 30 Juli 2022

Mengerjakan Laporan PKL 1

21. Minggu 31 Juli 2022

Mengerjakan Laporan PKL 1

22.

Senin 1 Agustus

2022

Menyemai tanaman padi

23.

Selasa 2 Agustus

2022

Memonitoring penyemaian

Padi

(39)

39

24.

Rabu 3 Agustus

2022

Memonitoring Penyemaian Padi

25.

Kamis 4 Agustus

2022

Memonitoring penyemaian padi dan Koordinasi Persiapan Launching PUSKARGO bersama kepala dinas, sekretaris dinas, ketua dinas tanaman pangan dan hortikultura Kab. Tangerang.

26.

Jum’at 5 Agustus

2022

Memonitoring pertumbuhan persemaian tanaman padi dan Perpisahan bersama BPP Sepatan

Tangerang, Agustus 2022

Yang membuat

Aldhi Sustiono

(40)

40

(Aldhi Sustiono)

LEMBAR KONSULTASI PKL I PROGRAM STUDI

TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN TAHUN AKADEMIK 2021/2022

Nama : Aldhi Sustiono

NIM : 07.16.20.018

Program Studi : Teknologi Hasil Pertanian

Lokasi PKL I : Bpp Sepatan Kecamatan Sepatan Timur Kabupaten Tangerang

Pembimbing Internal : 1. Dr. Mardison S, STP, M.Si

2. Dr. Enrico Syaefullah, S.T.P, M.Si Pembimbing Eksternal : Ajeng Maharani S. TP

No. Tanggal Materi Konsultasi Koreksi Pembimbing Paraf Pembimbing

Tangerang, Agustus 2022 Yang membuat

Aldhi Sustiono

Lampiran 2. Format Lembar Konsultasi

Gambar

Gambar 1.  Mesin Penggiling Padi
Gambar 2. Mesin Rice Milling Unit
Gambar 4. Pemanasan Mesin
Gambar 5. Perawatan Saringan Udara  (c)  Perawatan saringan oli
+7

Referensi

Dokumen terkait

Setelah Surat Pengantar asli kembali, diterima oleh bagian Akuntansi, maka Surat Pengantar akan diduplikasi terlebih dahulu sebagai arsip, lalu Surat Pengantar asli yang

1. Merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis di bidang pendapatan daerah. Melakukan Pembukuan dan pelaporan atas pekerjaan penagihan pajak daerah, retribusi

Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) mahasiswa STAIN Kudus Jurusan Syari’ah dan Ekonomi Islam Program Studi Manajemen Bisnis Syariah Tahun Akademik 2017/2018 yang dilaksanakan pada

Dalam tahap ini Praktikan mempersiapkan syarat-syarat pemberkasan yang diminta oleh PT Dinamika Elektra Mandiri sebagai pengantar dari Universitas Negeri Jakarta

Adapun tujuan dari Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini adalah untuk membuat sebuah media sosialisasi dan promosi dari proyek campaign Datsun SIGAP yang di bentuk dalam

Penulisan pustaka bersumber dari book chapter ● Jika ada editor Urutan penulisan: nama penulis artikel, tahun terbit, judul artikel ditulis seperti penulisan judul artikel pada

Pada laporan PKL ini, disajikan beberapa kegiatan pelaksanaan kerja, temuan kendala atau masalah dan usulan solusi terhadap kendala atau masalah yang dihadapi di perusahaan Ant Celuler

Pada kegiatan Praktik kerja Lapangan PKL ini, saya mendapatkan kesempatan untuk melakukan Praktik kerja Lapangan PKL di PT Astra Honda Motor AHM AHMpada bagian administrasi perkantoran