• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM IKLIM KERJA

N/A
N/A
Nur Afifah Basrani Rajab

Academic year: 2024

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM IKLIM KERJA"

Copied!
74
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Energi panas yang dihasilkan dan ditransmisikan di tempat kerja akan menimbulkan iklim kerja yang panas. Penelitian Nunfam dkk (2019) menyatakan bahwa ancaman terhadap keselamatan dan kesehatan kerja muncul dalam bentuk perubahan iklim dan peningkatan suhu tempat kerja.

Tujuan Praktikum

Ambang batas iklim kerja internasional didasarkan pada ACGIH (American Conference of Industrial Hygienists), dalam hal ini untuk melakukan pengukuran iklim kerja dapat menggunakan WBGT (Wet Bulb Globe Temperature) yang ada pada Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 13 Tahun 2011 biasa disebut dengan ISBB (Indeks Suhu Basah dan Bola). Pengukuran iklim kerja dilakukan di dalam dan di luar sekretariat Forum Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin.

TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan Umum tentang Iklim Kerja

Dalam kaitannya dengan tujuan perusahaan, iklim kerja dalam suatu organisasi dapat dilihat sebagai kepribadian organisasi tersebut dan mempengaruhi karyawannya. Iklim kerja adalah situasi dimana ada seseorang yang percaya bahwa setiap orang setara.

Tinjauan Umum tentang Jenis-Jenis Iklim Kerja

Namun, tubuh memperoleh suhu dari lingkungan melalui radiasi dan konduksi ketika suhu lingkungan lebih tinggi dari suhu tubuh. Dalam keadaan normal, suhu tubuh manusia berkisar antara 36o hingga 38oC, namun suhu di bawah 35oC tergolong hipertermia dan bila suhu mencapai 24oC dapat menyebabkan kematian. Dibandingkan dengan orang yang lebih muda, orang lanjut usia lebih rentan terkena panas.

Hal ini karena orang yang lebih tua berkeringat lebih lama dibandingkan orang yang lebih muda dan tubuhnya lebih lambat untuk kembali ke suhu normal. Karena kapasitas kerja maksimum yang lebih kecil, orang dengan ukuran tubuh lebih kecil mengalami stres panas yang lebih tinggi. Namun, orang yang mengalami obesitas lebih rentan terhadap kematian akibat stres panas dibandingkan orang yang kurus.

Hal ini disebabkan karena orang yang mengalami obesitas memiliki fungsi peredaran darah yang lebih buruk dan rasio luas permukaan tubuh yang lebih kecil.

Tinjauan Umum tentang Sumber Iklim Kerja

Setelah dua minggu bekerja di tempat kerja yang panas, seseorang mungkin sudah menyesuaikan diri dengan panas. Menurut Pusphandani dkk., 2023 Sumber iklim kerja terbagi menjadi dua yaitu iklim kerja panas dan iklim kerja dingin. Pada iklim kerja yang panas, terdapat sumber bahaya yang dapat berasal dari tempat kerja yang mengalami tekanan panas atau tidak memiliki ventilasi yang memenuhi standar.

Menurut Desi Puspita & Widajati (2020), kegiatan operasional di tempat kerja sering kali menghasilkan apa yang disebut dengan sumber panas tinggi, yang didapat dari mesin produksi, dapur peleburan baja, dapur peleburan kaca, dapur pembakaran keramik, dan lain-lain. Bagi para pekerja yang sering berada di lingkungan kerja yang sangat panas, perlu diketahui bahwa panas yang berasal dari mesin produksi merupakan salah satu sumber panasnya. Suasana lingkungan kerja industri yang menjadi panas tentunya disebabkan oleh adanya sumber panas yang memancar ke lingkungan kerja.

Di iklim kerja dingin terdapat sumber bahaya yang dapat berasal dari sumber dingin atau akibat kondisi pengoperasian.

Tinjauan Umum tentang Nilai Ambang Batas (NAB) Iklim Kerja

NAB iklim lingkungan kerja adalah batas paparan iklim lingkungan kerja yang tidak boleh dilampaui selama 8 jam kerja per hari, sebagaimana tercantum dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor Nilai Ambang Batas (NAB ) untuk iklim lingkungan kerja adalah batas paparan iklim lingkungan kerja atau paparan tekanan panas yang tidak boleh dilampaui selama 8 jam kerja per hari, sebagaimana tercantum dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Republik Indonesia No. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1405/MENKES/SK/XI/2002 tentang persyaratan kesehatan lingkungan kerja perkantoran dan industri menetapkan bahwa nilai kelembaban lingkungan kerja perkantoran yang nyaman berkisar antara 40-60%.

Aturan ini juga menjelaskan bahwa jika kelembaban di tempat kerja > 60% maka harus menggunakan dehumidifier, sedangkan jika kelembaban di tempat kerja < 40% maka harus menggunakan humidifier (misalnya mesin penghasil aerosol). Untuk lingkungan kerja industri, nilai kelembapan yang nyaman bagi pekerja berkisar 65% - 95%, menggunakan dehumidifier jika kelembapan > 95% dan menggunakan humidifier jika kelembapan < 65%. Menurut baku mutu yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1405/MENKES/SK/XI/2002, pertukaran aliran udara sekitar 0,283 M3/menit/orang dengan laju ventilasi m/detik.

Tinjauan Umum tentang Dampak Iklim Kerja

Menurut Melinda dkk (2022), pekerja yang terpapar panas di lingkungan kerja akan mengalami heat strain, yaitu suatu respon fisiologis terhadap heat strain baik yang berasal dari dalam maupun luar, dimana tubuh berusaha mengeluarkan panas dari dalam tubuh. untuk menjaga suhu tubuh tetap stabil. Metode respons fisiologis dapat digunakan untuk memetakan respons fisiologis normal terhadap tekanan panas di tempat kerja. Data ini memungkinkan penilaian tekanan panas pada personel dan pengelolaan paparan tekanan panas.

Jika seseorang mengalami heatstroke, sebaiknya pasien dibawa terlebih dahulu ke unit gawat darurat rumah sakit terdekat. Saat menemui seseorang yang mengalami dehidrasi panas, hal pertama yang harus dilakukan adalah membaringkannya, meninggikan kakinya, dan memberinya minuman dingin tanpa alkohol atau kafein. Saat menghadapi kasus ini, sebaiknya Anda terlebih dahulu membersihkan diri, menyeka keringat dan mengenakan pakaian longgar; kemudian, jika rasa sakit Anda tidak kunjung berhenti, sebaiknya Anda memeriksakan diri ke dokter.

Saat Anda menemukan korban berbaring telentang dengan kaki terangkat horizontal, tindakan pertama yang harus Anda lakukan adalah memberinya minum.

Tinjauan Umum tentang Hirarki Pengendalian Iklim Kerja

Kegiatan pengendalian bahaya di tempat kerja harus menjelaskan model apa yang akan digunakan untuk mengelola paparan bahaya dan bagaimana model tersebut akan dipantau dan diterapkan. Eliminasi merupakan suatu proses untuk menghilangkan risiko bahaya pada sumbernya, termasuk mengubah teknik kerja alat-alat yang dapat menimbulkan bahaya. Widiawan (2022) menjelaskan model penanggulangan ini merupakan cara yang paling efektif untuk menghilangkan bahaya.

Contoh pengendaliannya adalah dengan menghilangkan beberapa peralatan atau mesin berat yang berpotensi menghasilkan panas untuk mencegah terbentuknya gelombang panas di sekitar tempat kerja. Eliminasi dan substitusi merupakan tindakan penanggulangan yang paling efektif dalam mengurangi risiko, namun hal ini juga cenderung lebih sulit diterapkan dalam proses yang ada. Rekayasa adalah perubahan desain peralatan tempat kerja agar lebih aman dan meminimalkan risiko paparan bahaya.

Tahap ini lebih efektif dalam mengendalikan paparan pekerja di tempat kerja dibandingkan dengan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD), namun dalam jangka waktu yang lebih lama, biaya operasional menjadi lebih rendah, dan biasanya dapat menghasilkan penghematan biaya di area lain.

METODE PRAKTIKUM

  • Metode Praktikum
  • Lokasi dan Waktu Praktikum
  • Instrumen Praktikum
  • Prinsip Kerja
  • Prosedur Kerja

Kemudian tekan tombol “VIEW”, tunggu 2 menit, lalu lihat hasil pengukuran suhu basah (WB) dan catat. Hasil pengukuran indeks suhu basah dan bola (ISBB) di ruang sekretariat Formasi Kesehatan Masyarakat FKM UNHAS. Berdasarkan pengukuran yang dilakukan, diperoleh hasil pengukuran ISBB di dalam (inside) 44,33°C dan di luar (outdoor) 34,75°C.

Hasil pengukuran kecepatan angin yang dilakukan menunjukkan kecepatan angin maksimum di dalam ruangan sebesar 1,9 m/s dan kecepatan angin maksimum di luar ruangan sebesar 0,8 m/s. Lihat hasil pengukuran dengan menekan kembali tombol “VIEW” untuk melihat dan mencatat hasil pengukuran suhu bola bagian dalam (WBGT in). Hasil pengukuran kelembaban ruangan di ruang sekretariat Forum Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin menunjukkan bahwa kelembaban maksimum sebesar 72,2% RH dan kelembaban minimum sebesar 59,8% RH.

Dari hasil pengukuran kecepatan angin indoor di ruang sekretariat Forum Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin diperoleh hasil kecepatan maksimum sebesar 1,9 m/s dan hasil kecepatan angin minimum sebesar 0,0 m/s.

Gambar 3. 3 Dry Bulb Temperature (DB)
Gambar 3. 3 Dry Bulb Temperature (DB)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Pada praktikum ini dilakukan 2 jenis pengukuran yaitu pada titik 1 bagian dalam dan titik 2 bagian luar. Terlihat pada tabel diatas terdapat perbedaan kelembaban maksimum dan minimum antara pengukuran indoor dan outdoor. Berdasarkan tabel diatas diperoleh hasil bahwa kecepatan angin maksimum di dalam ruangan lebih besar yaitu 1,9 m/s, sedangkan kecepatan maksimum di luar ruangan adalah 0,8 m/s.

Pembahasan

Berdasarkan hasil pengukuran tersebut, pekerja di ruang sekretariat Forum Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin dikategorikan berisiko terpapar lingkungan kerja yang dapat berdampak pada produktivitas kerja dan akan mempengaruhi kesehatan pegawai. . . Bahwa hasil pengukuran ISBB yang diperoleh di tempat kerja lebih besar dari nilai batas yang telah ditentukan (NAB). Hasil pengukuran kelembaban yang dilakukan mencapai hasil pengukuran dalam ruangan dengan nilai kelembaban maksimum sebesar 68,5%RH dan kelembaban minimum sebesar 66,0%RH.

Hasil pengukuran di luar ruangan dengan nilai kelembaban maksimum sebesar 72,2%RH dan kelembaban minimum sebesar 59,8%RH. Hasil pengukuran diluar ruangan dengan nilai kelembaban maksimum sebesar 68.5%RH dan kelembaban minimum sebesar 66.0%RH. Untuk pengukuran di luar ruangan diperoleh hasil pengukuran kecepatan angin maksimum di luar ruangan sebesar 0,8 m/s dan kecepatan angin minimum 0,0 m/s.

Dari hasil pengukuran yang diperoleh dapat dikatakan bahwa kecepatan angin di ruang sekretariat Forum Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin tidak termasuk dalam batas kecepatan angin yang ditetapkan karena kecepatan angin berada di luar NAB.

PENUTUP

Kesimpulan

Sediakan alat Wibget Heat Stress Monitor RS-214, kemudian pasang suhu bola basah, suhu bola kering, dan suhu bola lampu sesuai posisinya. Sebelum digunakan, pastikan untuk membasahi suhu bola basah dengan air suling yang dicampur dengan demineralizer agar tetap basah selama pengukuran, kemudian hidupkan alat dengan menekan . Kemudian tekan tombol “VIEW”, tunggu 2 menit, lalu lihat dan catat hasil pengukuran suhu basah (WB). Jika pengukuran dilakukan di dalam ruangan, suhu kering (DB) tidak diukur. Lihat hasil pengukuran dengan menekan kembali tombol “VIEW” untuk melihat dan mencatat hasil pengukuran suhu bola (GT).

Tentukan alat penguji lingkungan (anemometer) 4 in 1, hidupkan alat dengan menekan tombol “ON”, kemudian tentukan satuan ukuran kecepatan angin yaitu m/s². Berdasarkan hasil pengukuran ISBB dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan antara pengukuran ISBB indoor dan outdoor. Hasil yang diperoleh dari pengukuran ISBB indoor sebesar 44,33°C dan outdoor sebesar 34,75°C, sehingga terlihat hasil pengukuran ISBB indoor lebih tinggi dibandingkan hasil pengukuran ISBB outdoor.

Saran

Pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dan iklim kerja terhadap produktivitas kerja melalui variabel kepuasan kerja karyawan bagian produksi di PT. Hubungan lingkungan kerja panas dengan keluhan penyakit akibat panas pada pekerja industri rumahan di Dukuh Janden Bantul. Pengaruh iklim kerja, motivasi kerja dan kreativitas pegawai terhadap produktivitas kerja pada Badan Pendapatan Daerah Provinsi Banten.

Pengaruh iklim kerja dan fasilitas kerja terhadap semangat kerja karyawan di Pt. Zahra Karya Lestari di Kabupaten Balangan. Kontribusi gaya kepemimpinan kepala sekolah, komitmen organisasi, iklim kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja guru di SMP Negeri 2 Singaraja.

Gambar

Gambar 3. 3 Dry Bulb Temperature (DB)
Gambar 3. 4 Globe Bulb Temperature Sumber: Data Primer, 2023(GT)
Gambar 3. 5 4 in 1 Enviromental Tester
Gambar 3. 6 Sensor Hygrometer Sumber: Data Primer, 2023

Referensi

Dokumen terkait

a) Pengukuran tingkat ketrampilan sebagai pendekatan untuk mengerti keadaan mekanis dari suatu aktivitas. Contoh: dalam mempelajari performa atlet. b) Pengukuran

Pengukuran volume ruang yang ditempati oleh satu mol gas relatif sukar, maka untuk memudahkan pengukuran akan dilakukan dengan menentukan volume sejumlah mol gas agar lebih

 Ikan Nila (Oreochromis niloticus) memiliki panjang saluran pencernaan yang jauh lebih panjang dibandingkan panjang tubuhnya, sehingga dapat dikatakan bahwa ikan tersebut termasuk

Pada percobaan pengukuran kecepatan cahaya menggunakan sinar laser, berkas sinar laser yang berasal dari emitter diarahkan ke cermin pemantul dengan panjang lintasan L 1 ,

Pengukuran ini didasarkan pada prinsip bahwa cahaya yang masuk melalui prisma cahaya bisa melewati bidang batas antara cairan dan prisma kerja dengan suatu sudut

Untuk mendapatkan hasil yang benar maka hasil pengukuran sudut jurusan, jarak dan beda tinggi titik harus mendapatkan koreksi dengan ketentuan tidak melebihi batas toleransi.. Untuk

Hasil tersebut kemudian dibandingkan dengan Peraturan Menteri Kesehatan No 416/MENKES/PER/IX/1990, yang menegaskan bahwa batas maksimum zat padat terlarut (TDS)

Untuk mengoperasikan turbin dalam batas-batas kinerja desain partsnya, terdapat sistem pengatur kecepatan turbin yang berfungsi untuk mengatur dan