• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktikum Imunohematologi Pemeriksaan TSH Elisa

N/A
N/A
Farhan Prabowo

Academic year: 2024

Membagikan "Laporan Praktikum Imunohematologi Pemeriksaan TSH Elisa"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM IMUNOHEMATOLOGI TM Praktikum:

Jawaban: 4 Nama/NIM:

Jawaban: Rr. Novia Nur Fitriani/2240022035

NILAI:

Kelas/Kelompok Praktikum:

Jawaban:A1B1 Tanggal Praktikum:

Jawaban:22-03-2024 Nama Pemeriksaan:

Jawaban:TSH Elisa Prinsip Pemeriksaan:

Jawaban:Pemeriksaan TSH berdasarkan prinsip ELISA menggunakan antibodi monoklonal terhadap TSH. Mouse monoclonal anti TSH antibody digunakan sebagai fase padat (dalam microwells). Anti TSH antibody dari goat digunakan. dalam larutan enzim konjugat (horseradish peroxidase). Sampel akan bereaksi dengan 2 antibodi tersebut, sehingga molekul TSH akan diikat diantara fase padat dan enzyme-linked antibody. Setelah inkubasi 60 menit pada suhu ruang. wells dicuci dengan diluted wash buffer untuk menghilangkan antibodi berlabel yang tidak terikat. Ditambahkan TMB substrate solution dan diinkubasi selama 20 menit, sehingga terbentuk warna biru. Pembentukan warna biru dihentikan dengan menambahkan stop solution, sehingga warna berubah menjadi kuning. Konsentrasi TSH berbanding lurus dengan intensitas warna sampel. Absorbans diukur secara spectrophotometric pada 450 nm.

Prosedur Pemeriksaan:

Jawaban:1. Siapkan microwells sesuai jumlah sampel

(2)

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA

Kampus A Wonokromo: Jl. SMEA No. 57 – Surabaya 60243

Kampus B RSI Jemursari: Jl. Jemursari No. 51-57 Tlp. 031-8479070 / 8472040 – Surabaya 60237 Website: www.unusa.ac.id ; Email: [email protected]

2. Masukkan 100 µL standar, sampel dan kontrol pada wells yang sesuai 3. Tambahkan 100 µL enzyme conjugate dalam tiap well.

4. Campur hingga rata selama 30 detik

5. Inkubasi pada suhu kamar (20-30°C) selama 60 menit 6. Buang campuran inkubasi dengan cepat.

7. Cuci dan bilas 5 kali dengan wash buffer concentrate (1x).

8. Hilangkan sisa air dengan absorbent paper.

9. Tambahkan 100 µL TMB substrate solution pada tiap well, campur selama 5 detik.

AntiTSH Antibod i Sampe | Anti TSH antibodi (goat) 37 10. Inkubasi pada suhu kamar selama 20 menit

11. Hentikan reaksi dengan menambahkan 100 µL stop solution pada tiap well.

12. Campur hingga rata selama 30 detik

13. Absorbans dibaca pada 450 nm dengan microwell reader dalam 15 menit Interpretasi Hasil Pemeriksaan:

Jawaban:0,4-6,2 mIU/A

Dokumentasi Hasil Pemeriksaan (Sertakan foto):

Jawaban:

(3)

Hasil Pemeriksaan:

Jawaban:Sampel A

Hasil 2,0 mIU/A Nilai Normal 0,4-6,2 mIU/A

(4)

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA

Kampus A Wonokromo: Jl. SMEA No. 57 – Surabaya 60243

Kampus B RSI Jemursari: Jl. Jemursari No. 51-57 Tlp. 031-8479070 / 8472040 – Surabaya 60237 Website: www.unusa.ac.id ; Email: [email protected]

Keterangan Normal

Pembahasan:

Jawaban:Tyroid Stimulting Hormone (TSH) merupakan indikator utama untuk melihat fungsi tiroid. Nilai TSH yang tidak normal menunjukkan adanya disfungsi (gangguan fungsi) tiroid, meskipun bisa saja hasil tes lain menunjukkan nilai normal. Hipofisis mensekresi TSH untuk mengatur sekresi hormon tiroid, dimana TSH mengarahkan umpan balik negatif pada hipofisis. Perubahan kecil pada konsentrasi hormon tiroid bebas akan menghasilkan perubahan besar pada kadar serum TSH, maka TSH merupakan indikator terbaik dari adanya perubahan produksi hormon tiroid (Ika, 2016)

Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid yaitu Tiroksin (T4) dan Triiodin (T3). Homon tiroid meningkatkan penggunaan oksigen oleh sel-sel tubuh. Hormon tiroid mempunyai peran yang sangat penting dalam berbagai proses metabolisme (protein, karbohidrat, lemak) dan aktivitas fisiologik pada hampir semua sistem organ tubuh manusia. Kekurangan maupun kelebihan hormon tiroid akan mengganggu berbagai proses metabolisme dan aktivitas fisiologi serta mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan berbagai jaringan termasuk sistem saraf dan otak. Faktor-faktor yang dapat mencetuskan penyakit gangguan tiroid adalah usia, jenis kelamin, genetik, merokok, stres, riwayat penyakit keluarga yang berhubungan dengan autoimun, zat kontras yang mengandung jodium, obat- obatan yang dapat menyebabkan terjadinya penyakit tiroid, dan lingkungan (Pusdatin, 2014).

Hormon perangsang tiroid (TSH, thyrotropin) adalah glikoprotein yang memiliki berat molekul sekitar 30.000 dalton dan terdiri dari dua subunit. Subunit membawa informasi imunologi dan biologis spesifik TSH, sedangkan rantai membawa informasi spesifik spesies dan memiliki urutan asam amino yang identik dengan rantai LH, FSH dan hCG.

TSH dibentuk dalam sel basofil spesifik dari hipofisis anterior dan tunduk pada urutan sekresi sirkadian. Pelepasan hipofisis TSH (hormon tirotropik) adalah mekanisme pengatur sentral untuk aksi biologis hormon tiroid. TSH memiliki tindakan merangsang di semua tahap pembentukan dan sekresi hormon tiroid; itu juga memiliki efek proliferatif. Penentuan TSH berfungsi sebagai tes awal dalam diagnostik tiroid. Bahkan perubahan yang sangat kecil dalam konsentrasi hormon tiroid bebas membawa perubahan berlawanan yang jauh lebih besar pada tingkat TSH. Dengan demikian, TSH adalah parameter yang sangat sensitif dan spesifik untuk menilai fungsi tiroid dan sangat cocok untuk deteksi dini atau eksklusi gangguan di sirkuit pengatur pusat antara hipotalamus, hipofisis dan tiroid.(insert kit Elecsys TSH)

(5)

Referensi

Dokumen terkait

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM ANALISIS FARMASI SEDIAN LIQUID DAN SEMISOLID.. PEMERIKSAAN BAHAN BAKU VITAMIN C DENGAN

Tujuan dari penelitian ini adalah menjelaskan perbandingan hasil pemeriksaan metode ICT dan ELISA pada demam tifoid dan menjelaskan perbedaan hasil antara metode ICT dengan

Pemeriksaan lanjutan spesimen biomedis dengan metode ELISA untuk seluruh sisa spesimen yang belum diperiksa sehingga data yang diperoleh dapat digunakan untuk

- Konsentrasi MBL sampel plasma yang paling tinggi adalah praktikan Amirul dan pemeriksaan kuantitatif MBL sampel plasma praktikan Amirul paling stabil dibandingkan dengan

Laporan akhir ini menyajikan hasil praktikum [nama praktikum] yang telah dilakukan oleh kelompok 1 sebagai syarat untuk memperoleh nilai

Prinsip Kerja Prinsip metode ELISA untuk pemeriksaan prealbumin ini adalah Protein prealbumin pada sampel akan berikatan dengan anti- prealbumin yang telah dicoating pada permukaan

Kesimpulan Berdasarhan hasil yang didapat pada praktikum pemeriksaan bilirubin total 0,2 mg/dl dinyatakan tidak normal karena melebihi batas normal yaitu 0,1-1,2 mg/dl kemudian

Competitive ELISA adalah teknik paling kompleks yang digunakan untuk mengukur konsentrasi antigen atau antibodi dalam sampel dengan mengobservasi campur tangan pada output sinyal yang