• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktikum Isolasi Pati dari Umbi-umbian Modul 4

N/A
N/A
Felicia W

Academic year: 2025

Membagikan "Laporan Praktikum Isolasi Pati dari Umbi-umbian Modul 4"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Praktikum Laboratorium Dasar II

Modul 4 – Isolasi Pati

Tanggal : Selasa, 4 Maret 2025 No. Kelompok : L2.25.06

Anggota : Muhammad Ghani Ahnaf (14323026) Nafhil Zahran Farras (14323036)

1. Tuliskan tujuan percobaan.

a. Menentukan prinsip dasar ekstraksi pati sederhana dari umbi-umbian.

b. Menentukan proses dan hasil dari isolasi pati menggunakan metode pemarutan, penyaringan, dan pengendapan.

c. Menentukan jumlah/massa pati yang diperoleh dari masing-masing metode/proses isolasi.

d. Menentukan efisiensi dari isolasi pati berdasarkan prinsip perhitungan Yield.

e. Menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil perolehan pati dalam proses isolasi.

2. Jelaskan mengapa percobaan ini penting untuk dilakukan.

Percobaan ini penting untuk dilakukan, karena percobaan ini memberikan wawasan terkait prinsip dasar isolasi pati melalui metode-metode sederhana, seperti pemarutan, penyaringan, dan pengendapan. Percobaan ini juga memberikan studi tentang

bagaimana variabel proses dapat mempengaruhi efisiensi dan kualitas hasil akhir (yield) melalui metode ekstraksi dan pemisahan pati dari bahan baku. Dalam industri pangan, setiap tahap proses produksi harus dioptimalkan untuk memperoleh hasil akhir/yield yang tinggi dengan pemanfaatan konsumsi energi dan bahan baku yang efisien. Percobaan ini juga sebagai simulasi skala laboratorium dari suatu sistem yang dapat dikembangkan dan diiintegrasikan di industri pangan.

3. Deskripsikan percobaan yang Anda lakukan.

Pertama, percobaan ini dilakukan dengan tahapan penimbangan, pemarutan, penyaringan (setelah ditambahkan air dan membentuk bubur/slurry), dan pengendapan untuk memperoleh pati dari singkong. Setelah tahap penimbangan dan pemarutan, bubur/slurry singkong disaring menggunakan kain saring yang dilanjutkan dengan corong Buchner. Tujuannya untuk memisahkan cairan dari ampasnya. Cairan hasil dari

penyaringan dibiarkan mengendap, kemudian air yang berada di atasnya dipisahkan.

Endapan pati yang diperoleh, kemudian dikeringkan dalam oven pada suhu sekitar 40 derajat celcius sampai benar-benar kering. Pati yang sudah kering, kemudian ditimbang untuk mengetahui hasil akhir (yield).

(2)

4. Hasil yang diperoleh

a. Massa awal umbi-umbian (kotor) = 530 gram b. Massa awal umbi-umbian (bersih kupas) = 478 gram c. Massa hasil parutan = 464 gram d. Massa ampas penyaringan slurry = 301 gram e. Massa endapan pati basah = 87,58 gram f. Massa cairan hasil pengendapan = 604 gram g. Massa pati kering dari sampel endapan = 79,29 gram h. Massa pati kering hasil filtrasi buchner. = 2,15 gram Data tambahan :

● massa bubur singkong = 964 gram

● Massa pati basah hasil filtrasi buchner = 3,03 gram 5. Pengolahan data

a. Hitung perolehan (yield) terhadap pemarutan :

b. Hitung perolehan (yield) terhadap filtrasi awal slurry.

c. Hitung perolehan (yield) endapan terhadap filtrat :

d. Hitung massa pati kering dari total endapan

(3)

e. Hitung massa pati kering dari cairan yang difiltrasi dengan buchner.

f. Hitung massa total pati kering yang diperoleh di praktikum ini.

g. Hitung perolehan (yield) produk pati terhadap bahan baku awal.

h. Berdasarkan hasil perhitungan, gambarkan neraca massa dari rangkaian proses yang dilakukan di praktikum ini.

6. Analisis hasil

Jelaskan hasil perhitungan pengolahan data Anda :

Berdasarkan hasil perhitungan pada bagian pengolahan data, dapat dilakukan analisis sebagai berikut:

1. Perolehan (Yield) pada setiap tahapan

Yield pada tahap pemarutan didapatkan hasil sebesar 97,07%. Ini menunjukkan bahwa sebagian besar massa singkong masih tetap ada setelah proses

pemarutan. Sebagian massa yang hilang dapat terjadi karena beberapa faktor, misalnya ada beberapa bagian dari singkong yang bertekstur sangat keras sehingga tidak dapat diparut, kesalahan dalam penimbangan, dll.

(4)

Yield pada tahap filtrasi awal slurry didapatkan hasil sebesar 62,655 %. Ini menunjukkan bahwa lebih dari separuh massa bubur singkong berhasil diambil dalam bentuk cairan hasil pengendapan. Massa yang hilang dapat terjadi akibat ketidaksempurnaan dalam melakukan pemerasan sehingga masih terdapat banyak cairan yang tersisa di dalam ampas.

Yield pada tahap pengendapan pati basah terhadap filtrat sebesar 19,135 %. Ini menandakan bahwa sebagian kecil dari cairan hasil pengendapan benar-benar mengandung pati yang dapat diendapkan. Ini bisa disebabkan oleh komposisi pati yang tersebar dalam filtrat, juga kurangnya waktu yang diperlukan agar seluruh pati benar-benar mengendap.

Yield pati kering dari bahan baku awal sebesar 17,037 %, ini menunjukkan bahwa hanya sebagian kecil dari massa singkong yang berhasil diisolasi menjadi pati kering. Ini dikarenakan endapan yang dikeringkan hanya diambil sebagian kecilnya saja (tidak semuanya).

2. Efektivitas Proses Isolasi Pati

Berdasarkan perhitungan, massa pati kering total diperoleh sebesar 81,44 g.

Dapat dilihat bahwa meskipun pati berhasil diperoleh dalam jumlah yang cukup besar, namun hasil akhir menunjukkan efisiensi yang rendah dan masih bisa ditingkatkan. Salah satu caranya adalah dengan menambah waktu/durasi atau sampai seluruh pati benar-benar mengendap, sehingga endapan yang dihasilkan dapat bertambah lebih banyak.

Massa pati kering hasil filtrasi Buchner sebesar 2,15 g, yang berarti hanya sedikit pati yang masih tersisa dalam filtrat dan tertangkap oleh penyaringan akhir. Ini dikarenakan pada saat melakukan filtrasi Buchner, cairan hasil pengendapan hanya dituangkan sebagian yaitu 201,42 g dan meninggalkan sisa yang cukup banyak sebesar 287 g. Sehingga hanya sedikit pati yang tertangkap pada kertas saring.

3. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Isolasi Pati

Massa yang hilang dapat terjadi selama proses pemarutan, filtrasi, dan

pengeringan. Sisa pati yang tidak terendapkan dalam filtrat yang disebabkan oleh kurangnya waktu pengerjaan atau tertinggal di alat-alat laboratorium, dan human eror yang juga dapat mempengaruhi jumlah akhir pati yang diperoleh.

Kandungan air pada pati basah sangat mempengaruhi massa endapan.

Perbedaan kadar air sebelum dan setelah dikeringkan menunjukkan bahwa sebagian besar massa pada pati basah berasal dari kandungan airnya. Jika saja waktu pengendapannya lebih lama, mungkin pati yang diperoleh akan lebih banyak lagi.

Efisiensi pengendapan perlu diperhatikan. Jika masih ada pati yang terbuang dalam filtrat, maka metode pengendapan dapat diperbaiki dengan menggunakan waktu pengendapan yang lebih lama atau penambahan zat pengendap.

(5)

Metode penyaringan juga dapat mempengaruhi hasil isolasi pati. Penggunaan metode penyaringan menggunakan kain saring dan Buchner dapat menyebabkan sebagian kecil pati ikut larut atau tertahan di dalam kain saring.

4. Neraca Massa

Berdasarkan hasil perhitungan, neraca massa dapat dibuat untuk menggambarkan distribusi massa selama proses isolasi pati. Dengan

membandingkan massa bahan awal dan massa produk akhir, dapat dianalisis sejauh mana efisiensi proses ini.

Kesimpulan :

● Prinsip dasar ekstraksi pati dari umbi-umbian dilakukan dengan pemarutan,

penyaringan, dan pengendapan. Proses ini memanfaatkan sifat pati yang tidak larut dalam air sehingga dapat dipisahkan dari komponen lain.

● Isolasi pati dalam percobaan ini melalui tahapan pemarutan untuk melepaskan pati, penyaringan dan pemerasan untuk memisahkan serat, pengendapan untuk

memperoleh pati dalam bentuk endapan, penyaringan menggunakan metode filtrasi Buchner, serta Pengeringan endapan pati yang didapatkan.

● Jumlah pati yang diperoleh dihitung dari massa pati basah yang mengendap dan massa pati kering setelah pengeringan. Berat pati basah adalah 115,58 gram dan berat pati kering secara total adalah 81,44 gram. Hasil pati kering lebih sedikit dikarenakan pati basah yang dikeringkan hanya sebagian saja, tidak semuanya.

Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar pati dapat diekstraksi, meskipun ada sedikit kehilangan selama proses.

● Efisiensi isolasi dihitung berdasarkan yield pati terhadap massa awal umbi bersih, Besar yieldnya adalah sebesar 17,037 %. Nilai yield yang diperoleh dari hasil perhitungan mencerminkan efektivitas proses isolasi dalam memperoleh pati dari singkong.

● Faktor yang mempengaruhi hasil isolasi pati meliputi jenis umbi, efektivitas pemarutan, penyaringan, pengendapan, serta kehilangan pati selama proses.

Referensi

Dokumen terkait