LAPORAN PRAKTIKUM
KALIBRASI DAN TEKNIK ANALISIS
Nama : NPM : Tanggal Praktikum : Asisten Laboratorium : Rekan Kerja :
DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA
2024
❖ Data Hasil Pengamatan 1. Kalibrasi Labu Ukur
Massa Labu ukur = 22,9154 gram
Massa Labu ukur + H2O (Percobaan 1) = 47,6595 gram Massa Labu ukur + H2O (Percobaan 2) = 47,7121 gram Massa Labu ukur + H2O (Percobaan 3) = 47,6605 gram
❖ Pengolahan Data
➔ % Akurasi = rata-rata = 24,7619 gram
➔ %Kesalahan = (25 - 24,7619) x 100% = 23,81%
❖ Pembahasan
❖ Pemakaian Neraca Analisis
Neraca analisis merupakan sebuah alat yang digunakan untuk mengukur suatu zat, benda, atau unsur dalam skala tertentu. Neraca yang digunakan merupakan neraca digital tertutup. Neraca digital tertutup menggunakan daya listrik sesuai sumber energinya dan menggunakan kaca sebagai penutup neraca. Neraca digital tertutup berfungsi untuk memperhitungkan benda yang massanya sedikit, yaitu maksimal 100 gram dengan ketelitian yang mencapai 0,0001 gram.
❖ Pelarutan dan Pengenceran Sampel
Pelarutan merupakan proses melarutkan zat padat ke dalam pelarut yang berupa cairan. Hal ini merupakan hal yang sangat penting dalam proses analisis karena proses analisis selalu melibatkan pelarutan suatu zat. Dalam pelarutan suatu zat, kepolaran dari zat tersebut juga perlu diperhatikan. Agar suatu zat dapat larut maka zat yang polar hanya larut pada pelarut polar dan sebaliknya zat non-polar akan larut dengan pelarut non-polar.
Pengenceran merupakan proses pencampuran larutan yang berkonsentrasi tinggi dengan menambahkan pelarut agar diperoleh volume akhir yang lebih besar dan konsentrasinya menjadi lebih rendah. Proses pengenceran tidak akan mengubah mol dari zat terlarut. dengan rumus : M1 . V1 = M2 . V2
❖ Pemipetan dan Pemindahan Larutan
Pemipetan adalah kegiatan mengambil dan memindahkan suatu larutan dari suatu tempat ke tempat lain. Dalam proses pemipetan, pipet yang digunakan dapat berupa pipet tetes maupun pipet volumetri. Pipet tetes digunakan untuk memindahkan sedikit larutan, sedangkan pipet volumetri untuk memindahkan larutan dengan volume yang lebih besar. Pada pipet volumetri terdapat alat untuk menghisap larutan yang dinamakan rubber bulb yang berwarna merah. Rubber bulb terbuat dari karet dan terdapat suatu tombol yang dilambangkan dengan huruf-huruf tertentu dan memiliki fungsi yang berbeda-beda.
❖ Teknik-Teknik Pengerjaan Volumetri
Volumetri atau titrimetri merupakan teknik dalam analisis yang digunakan untuk menentukan banyaknya volume larutan yang konsentrasinya sudah diketahui dengan tepat yang bereaksi secara kuantitatif dengan larutan yang dianalisis. Proses yang dilakukan dalam metode ini berupa pelarutan, pengenceran, pemipetan, dan titrasi.
Langkah pertama yang dilakukan adalah menimbang zat sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan. Kemudian larutkan zat dengan H2O, namun jika tidak bisa larut maka dapat ditambahkan dengan asam kuat dan jika masih tidak larut tambahkan padatan natrium karbonat kemudian panaskan dan aduk.
Langkah selanjutnya adalah pengenceran, dimana pengenceran dilakukan untuk mendapatkan larutan dengan konsentrasi lebih rendah.
Kemudian larutan dipindahkan ke buret untuk titrasi menggunakan pipet volumetri. Larutan lainnya dipindahkan ke labu erlenmeyer dengan ditambahkan indikator PP. Alasi labu erlenmeyer dengan kertas putih untuk mengetahui perubahan warna saat titik akhir titrasi diperoleh. Setelah itu, dilakukan hingga titik akhir titrasi diperoleh yang dapat diidentifikasi dari perubahan warna larutan dalam labu erlenmeyer.
❖ Pembersihan Alat Gelas
Membersihkan alat alat setelah menggunakannya merupakan hal yang sangat penting dalam suatu analisis. Membersihkan alat alat dilakukan dengan mencampurkan larutan induk dengan air dan detergen. Kemudian diamkan dan
bilas menggunakan air ledeng. Lakukan pembilasan berulang kali hingga alat bersih dari zat yang menempel.
❖ Teknik Pengerjaan Gravimetri
Gravimetri merupakan salah satu metode analisis untuk menentukan kuantitas suatu zat dengan mengukur berat murninya. Metode ini memakan waktu yang cukup lama, adanya pengotor dapat diuji dan bila perlu faktor faktor pengoreksi dapat digunakan. Analisis gravimetri didasarkan pada proses penimbangan berat analit setelah proses pemisahan dengan pengotornya.
Pemisahan dilakukan dengan pengendapan zat yang kemudian disaring dan dikeringkan, lalu dilakukan penimbangan.
❖ Kalibrasi Labu Ukur
Kalibrasi merupakan kegiatan untuk menentukan kebenaran nilai yang ditunjukkan dari alat ukur dengan membandingkannya terhadap standar ukur yang mampu telusur ke standar nasional maupun internasional. Kalibrasi labu ukur dilakukan untuk menentukan kebenaran nilai labu ukur dengan meninmbang massa air pada labu ukur yang memiliki volume sesuai dengan garis batas.
❖ Kalibrasi Pipet Volumetri
Kalibrasi digunakan untuk menentukan kebenaran nilai dengan cara menuangkan air dari pipet ke dalam labu ukur dan kemudian di timbang. Agar didapatkan hasil yang akurat, maka lakukan metode analisis triplo.
❖ Kalibrasi Buret
Kalibrasi buret dilakukan dengan prosedur yang sama dengan kalibrasi pipet volumetri
❖ Kesimpulan
1. Neraca analisis tertutup digunakan untuk menimbang zat yang beratnya kecil.
2. Pelarutan dan pengenceran merupakan proses yang sangat penting dalam metode analisis.
3. Keberhasilan suatu larutan dibuat, akan dipengaruhi kepolaran zat terlarut dan pelarut.
4. Gravimetri merupakan metode analisis berdasarkan berat murni zat. Kalibrasi digunakan untuk memastikan nilai kebenaran alat ukur.
5. Semakin banyak melakukan analisis, semakin kecil kemungkinan kesalahannya.
❖ Referensi
➢ Tim KBI Kimia Analisa. 2024. Penuntun Praktikum Kimia Analisis Kualitatif.
Depok : FMIPA UI
➢ Skoog, D. A., West, D. M., Holler, F. J., & Crouch, S. R. (1996).
Fundamentals of analytical chemistry (Vol. 33, pp. 53-55). Fort Worth:
Saunders College Pub..
➢ Chang, R., & Overby, J. (1986). General chemistry. New York: Random House.