LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BENIH PENGUNDUHAN BUAH
OLEH
NAMA : ROBERTUS TEKE NIM : 2123812076
KELAS : A / IV
PRODI : PENGELOLAAN HUTAN
JURUSAN KEHUTANAN
POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI KUPANG 2023
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Pengunduhan buah merupakan kegiatan pengumpulan buah yang dilakukan untuk mengumpulkan buah sebagai bahan benih. Pengumpulan buah dilakukan hanya pada pohon-pohon yang memiliki fenotip dan pertumbuhan baik, tidak tumbuh terisolir dan menghindari pemilihan pohon-pohon yang memiliki kekerabatan dekat atau populasi hasil inbreeding serta pohon yang inferior (Willan, 1985, dalam Sudrajat, et al. 2017).
Kegiatan pengumpulan buah harus memperhatikan waktu dan puncak masak dari buah. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari kerusakan dan penurunan kualitas benih yang akan diunduh. Kerentanan benih yang akan diunduh terhadap penurununan kualitas benih juga bergantung pada karakteristik dari benih itu sendiri. Benih ortodoks dan rekalsitran, ukuran benih, dan bentuk benih juga harus diperhatikan saat melakukan kegiatan pengunduhan. Tujuannya agar benih tersebut dapat terjaga kualitasnya.
Pengunduhan dilakukan dengan beberapa cara yakni pengunduhan di lantai hutan, perontokan, dan memanjat / megumpulkan langsung dari pohon.
1.2 Tujuan
1. Mengetahui teknik-teknik pengunduhan buah/benih.
2. Melakukan pengumpulan buah/benih dengan baik dan benar.
2
BAB II DASAR TEORI
Pengumpulan atau pemanenan buah dilakukan pada lokasi sumber benih yang sudah ditentukan dengan berbagai cara tergantung pada jenis tanaman hutan yang akan dikumpulkan. Pemanenan buah pada areal sumber benih dilakukan dengan cara: pengumpulan buah di lantai hutan (secara alamiah), perontokan, pemanjatan/pemetikan dan pengumpulan buah secara khusus (Schmidt, 2002;
Marzalina & Krishnapillay, 2002, Sudrajat, et al. 2017).
Pengunduhan dapat dilakukan melalui pengumpulan buah secara khusus atau pengumpulan buah di lantai hutan, perontokan, pemanjatan/pemetikan.
Pengumpulan buah dari lantai hutan, benih yang dikumpulkan dengan cara ini seringkali mutunya tidak sebaik yang dikumpulkan langsung dari pohon, sebab banyak benih akan hilang daya kecambahnya bila terkena sinar matahari, benih akan terserang mikroorganisme tanah, atau benih akan berkecambah. Buah yang jatuh sering kali belum cukup tua. Buah yang muncul pertama kali akan jatuh lebih dulu dan mutunya tidak baik. Selain buah yang jatuh secara alami, juga dapat dikumpulkan buah yang jatuh karena diguncang atau dikatapel, pohon yang rebah/tumbang pada saat penebangan komersial. Akan tetapi jangan sampai menebang pohon hanya untuk mengambil buah, sebab untuk selanjutnya sumber benih akan hilang.
Pengumpulan buah di lantai hutan digunakan untuk buah/benih yang jatuh di bawah pohon dan tidak mudah dimakan pemangsa, tidak mudah tersebar/terbang, tidak cepat berkecambah dan tidak cepat rusak serta berukuran besar. Sebelum pengumpulan buah terlebih dahulu lantai hutan dibersihkan dan dibentangkan lembaran plastik/jaring/terpal sebagai penampung. Pengumpulan dilakukan segera setelah buah jatuh dan sebelum buah terbuka, rusak atau berkecambah.
Perontokan buah dilakukan pada buah atau biji yang berukuran besar dan buah yang mudah rontok serta waktu panen yang singkat, dengan cara menggoyang batang utama atau menggoyang cabang yang berbuah dengan bantuan galah berkait dan alat lainnya. Mutu benih yang dikumpulkan dengan cara ini sangat baik karena dapat memilih buah yang betul-betul matang. Selain itu
buah dapat dikumpulkan dari tajuk bagian luar dimana biji yang dihasilkan kemungkinan besar merupakan hasil penyerbukan luar.
Pemanjatan/pemetikan buah dilakukan pada pohon berukuran tinggi serta diaplikasikan pada tipe buah/benih berukuran kecil hingga besar atau termasuk dalam buah kering pecah (indihischent) seperti buah kapsul (misalnya: eucalyptus, benuang, puspa), buah polong (misalnya: sengon, jelutung, pulai) dan kerucut (misalnya: agathis, pinus). Pemanjatan dilakukan oleh pemanjat terlatih dengan menggunakan perlengkapan keamanan yang memadai seperti: ikat pinggang/safety belt, pengekang/harness, tali pengaman/safety line, sepatu berpaku/spikes dan helm.
4
BAB III
METODE PRAKTIKUM 3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum “Pengunduhan Buah” dilakukan pada Senin, 06 Maret 2023 dan bertempat di kawasan kampus Politeknik Pertanian Negeri Kupang.
3.2 Alat dan Bahan Alat :
1) Galah 2) Parang
3) Kantong plastik 4) Kertas Label 5) Timbangan 6) Alat tulis menulis Bahan :
1) Sumber benih berupa pohon atau tegakan hutan tanaman/hutan alam.
3.3 Prosedur Kerja
1) Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam praktikum.
2) Menetapkan pohon yang akan diunduh.
3) Melakukan pengunduhan buah dengan menggunakan alat dan beberapa teknik/metode pengunduhan pada pohon yang telah ditunjuk sebagai sumber benih
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambar 1. Pengunduhan di lantai hutan.
Teknik pengunduhan buah yang dilakukan pada praktikum Pengunduhan Buah adalah dengan pengunduhan di lantai hutan. Menurut Sudrajat, dkk (2017), pengumpulan buah di lantai hutan dilakukan pada benih/buah berukuran sedang hingga besar. Namun, cara ini memiliki kekurangan, yang mana kualitas dan mutu benih yang didapat mutunya rendah. Penyebabnya adalah puncak berbuah dari tanaman Flamboyan yang telah lewat. Sehingga hanya terdapat buah hijau pada tegakan. Biji yang diunduh di lantai hutan merupakan sisa dari puncak berbuah musim lalu.
6
Gambar 2. Pemasangan label
Setelah mengunduh benih tersebut di simpan ke dalam kantong plastik untuk disimpan sementara sebelum dilakukan kegiatan penanganan berikutnya. Benih tersebut diberi label yang berisikan tanggal pengunduhan, jenis benih dan informasi yang berkaitan dengan pengunduhan benih.
BAB V KESIMPULAN
1. Teknik pengunduhan benih dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu, pengunduhan benih di lantai hutan, perontokan benih dan pemanjatan.
2. Setiap metode atau cara pengunduhan benih dilakukan harus memperhatikan bentuk, karakteristik, waktu / musim, dan kondisi benih sehingga metode dan teknik pengunduhan yang diterapkan dapat menghindarkan kerusakan penurunan kualitas vigor dan viabilitas dari benih.
8
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2020. VADEMECUM KEHUTANAN INDONESIA. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan : Jakarta.
Sudrajat, D. J., Yuniarti, N., Nurhasybi., Syamsuwida, D., Danu., Pramono, A.
A., dan Putri, K. P. 2017. Bunga Rampai KARAKTERISTIK DAN PRINSIP PENANGANAN BENIH TANAMAN
HUTAN BERWATAK INTERMEDIET DAN
REKALSITRAN. IPB Press : Bogor.
Nurhasybi., Sudrajat D. J., Suita, E. 2019. KRITERIA BIBIT TANAMAN HUTAN SIAP TANAM : untuk pembangunan hutan dan rehabilitasi lahan. IPB Press : Bogor.
Mulawarman., Roshetko, J., Sasongko, S. M., dan Iriantono, D. 2002.
PENGELOLAAN BENIH POHON Sumber Benih, Pengumpulan dan Penanganan Benih Pedoman Lapang untuk Petugas Lapang dan Petani. ICRAF & Winrock International : Bogor.