• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktikum Perencanaan Tambang: Desain Waste Dump

N/A
N/A
Merra Code

Academic year: 2025

Membagikan "Laporan Praktikum Perencanaan Tambang: Desain Waste Dump"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG ACARA 3: DESAIN WASTE DUMP

AHMAD TAUFAMAN FALUTI SYARIF D111 19 1061

DEPARTEMEN TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS HASANUDDIN

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberi petunjuk serta melimpahkan rahmat, inayah, taufik, serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas laporan pada mata kuliah Perencanaan Tambang. Semoga laporan ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, maupun rujukan bagi para pembaca dalam membutuhkan data yang berkaitan.

Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sedalamnya kepada dosen pembimbing yang telah membimbing, dan memberikan penulis ilmu dasar sehingga bisa menyelesaikan tugas laporan ini. Tidak lupa, penulis mengucapkan terima kasih kepada para asisten pendamping atas bimbingannya. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, khususnya dari pengajar mata kuliah guna menjadi acuan atau dasar dalam bekal pengalaman bagi penulis untuk lebih baik ataupun bagi para pembaca lain di masa yang akan datang.

Gowa, September 2022  

Penulis

(3)
(4)

DAFTAR ISI

SAMPUL...i

KATA PENGANTAR... ii

DAFTAR ISI...iii

DAFTAR GAMBAR...iv

BAB I PENDAHULUAN...1

1.1. Latar Belakang...1

1.2. Tujuan Praktikum...2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...3

2.1. Wastedump... 3

2.2. Jenis – Jenis Disposal...4

BAB III AKTIVITAS PRAKTIKUM...5

3.1. Pengolahan Data...5

3.2. Hasil Praktikum...11

BAB IV KESIMPULAN...12

DAFTAR PUSTAKA...13 LAMPIRAN

(5)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 3.1 Menghitung volume waste dump...5

Gambar 3.2 Membuat string baru...5

Gambar 3.3 Enable Snapping...6

Gambar 3.4 Waste Dump Boundary...6

Gambar 3.5 Waste Dump Modeller > Input...7

Gambar 3.6 Waste Dump Modeller > parameter...7

Gambar 3.7 Waste Dump Modeller > Output...8

Gambar 3.8 Membuat string pada waste dump...9

Gambar 3.9 Road Design > Input...9

Gambar 3.10 Road Design > Design Parameters...10

Gambar 3.11 Road Design > Output...10

(6)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perencanaan Tambang merupakan suatu proses penetapan desain tambang dan langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan dalam menentukan kelayakan rancangan tambang dan tahapan pelaksanaan operasi penambangan guna mencapai hasil yang telah ditentukan. Suatu perencanaan yang baik harus ditunjang dengan berbagai unsur yang saling terkait. Salah satu perencanaan yang sangat menentukan adalah sumber daya manusia (perencana) yang mampu memperkirakan kemungkinan dan cara mengantisipasi masalah baik dari aspek geoteknik, keekonomian, keselamatan dan kesehatan kerja, konservasi dan lingkungan.

Dalam kegiatan penambangan, perusahaan pasti memindahkan material overburden (overburden removal) dan menimbun material overburden di suatu lokasi yang aman dan efesien yang biasanya disebut dengan disposal atau waste dump. Oleh sebab itu, maka direncanakan pembuatan disposal untuk menampung atau mengatur material overburden dari Pit tersebut.

Di dalam tambang, lereng disposal biasa digunakan untuk membuang material waste. Ketika disposal sudah mencapai titik optimum, maka disposal akan direklamasi dan ditata kembali agar nantinya bentang alam area tersebut dapat mendekati rona awalnya. Untuk mendesain sebuah disposal yang aman baik secara jangka pendek (untuk pembuangan material buangan/timbunan) ataupun untuk jangka panjang (pasca tambang,

(7)

pariwisata, pemanfaatan budidaya tanaman, dan sebagainya) maka dibutuhkan analisa geoteknik yang tepat dari lereng tersebut.

Waste atau disebut juga barren rock dikenal sebagai batuan yang tidak memiliki kandungan mineral berharga atau merupakan bagian endapan bijih dengan kadar rendah. Dalam perencanaan waste dump perlu dilakukannya kegiatan analisis kestabilan lereng untuk mendapatkan geometri lereng akhir waste dump yang aman. Analisis kestabilan lereng material waste dump sangat berkaitan dengan kriteria terjadinya kelongsoran, dimana hal ini merupakan proses terjadinya pergeseran massa material waste dump secara alami. Kestabilan lereng dipengaruhi oleh tinggi lereng, sudut lereng, kekuatan batuan, jenis batuan (litologi) dan muka air tanah.

1.2. Tujuan Praktikum

Tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui dan memahami bagaimana cara membuat desain waste dump tambang menggunakan aplikasi Micromine.

2. Mengetahui areal jalan tambang dari open pit ke areal wastedump yang baik dan benar.

(8)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Wastedump

Waste dump atau disposal adalah daerah pada suatu operasi tambang operasi tambang terbuka yang dijadikan tempat membuang material kadar rendah atau material bukan bijih. Material tersebut perlu digali dari pit demi memperoleh bijih atau material kadar tinggi, sedangkan stockpile digunakan untuk menyimpan material yang akan digunakan pada saat yang akan datang. Stockpile juga dapat berfungsi sebagai tempat penyimpanan bijih kadar rendah yang dapat diproses pada saat yang akan datang maupun tanah penutup atau reklamasi. Suatu kegiatan pertambangan umumnya memindahkan tanah penutup yang dapat digunakan untuk bahan galian yang berada di dalam bumi. Oleh karena itu, diperlukan suatu area tertentu tertentu untuk membuang material tanah penutup tersebut sehingga tidak menutupi area yang masih mengandung bahan galian yang ekonomis.

Tempat penimbunan dapat dibagi menjadi dua, yaitu waste dump atau disposal disposal dan stockpile (Arif, I dan Gatut S. Adisoma, 2005).

Lokasi disposal ditentukan berdasarkan data topografi dan rencana jangka panjang perusahaan. Pada data tersebut ditentukan lokasi disposal yang tersedia pada wilayah IUP perusahaan. Pemilihan lokasi disposal dilakukan pada lokasi pit yang telah mine out (backfiling dumping) disposal yang dipilih berada dengan jarak angkut maksimum 1.000 m. Geometri jenjang ditentukan berdasarkan geometri jenjang disposal rekomendasi perusahaan dan geometri jenjang final pit lokasi disposal. Lebar dan sudut

(9)

kemiringan jenjang rencana berdasarkan rekomendasi, sedangkan tinggi jenjang berdasarkan jenjang final pit (Putera, 2019).

2.2. Jenis – Jenis Disposal

Dalam perancangannya terdapat beberapa jenis disposal yang tergantung terhadap kondisi yang dihadapi dilapangan. Jenis-jenis disposal, yaitu:

1. Valley Fill (In-Pit Dump)

Pada jenis disposal Valley Fill, material overburden akan ditumpahkan dari tebing dan akan diratakan dengan menggunakan bulldozer setelah tinggi material sama dengan tinggi tebing pembuangan. Pada jenis timbunan ini dapat diterapkan di daerah yang mempunyai topografi curam. Dalam prakteknya timbunan ini dapat menimbulkan terbentuknya lahan yang tidak stabil terutama material lunak apabila terjadi curah hujan yangtinggi dan membutuhkan usaha yang besar dalam memadatkan material.

2. Terraced Dump (Out-pit Dump)

Jenis disposal ini dapat diterapkan pada pada lokasi atau keadaan topografi yang tidak begitu curam. Timbunan dibangun dari bawah ke atas dengan membentuk beberapa jenjang penimbunan.Jenjang-jenjang berikutnya terletak lebih ke belakang sehingga sudut lereng keseluruhan (overall slope) mendekati yang dibutuhkan untuk reklamasi.Dalam perencanaannya, semua lapisan penimbunan paling tidak terkena pemadatan dari beberapa truck yang membuat timbunan lebih stabil.

(10)

BAB III

AKTIVITAS PRAKTIKUM

3.1. Pengolahan Data

3.1.1 Design Waste Dump

1. Hitung terlebih dahulu volume waste tertambang melalui pengurangan volume PIT SOLID (dapat dilihat pada properties wireframe tersebut) dengan volume Ore tertambang (dapat dilihat pada REPORT_CADANGAN), ini bertujuan untuk menentukan volume dari waste yang akan dibuat.

Gambar 3.1 Menghitung volume waste dump.

2. Buat layer baru untuk membuat string Batasan area waste dump (Pilih lokasi yang berlembah) dengan memilih new string pada vizex.

(11)

Gambar 3.2 Membuat string baru.

3. Klik menu Design > Enable Snapping > Snap to Surface > beralih ke New String > mulai menggambar String pada workspace sebagai Batasan area waste dump (klik huruf C pada keyboard untuk menutup string).

Gambar 3.3 Enable Snapping.

4. Simpan String Batasan area waste dump dengan cara klik kanan string pada vizex > save > pada name isi WASTE DUMP_BOUNDARY >

ok.

(12)

Gambar 3.4 Waste Dump Boundary.

5. Klik menu Mining > Mine Design > Waste Dump Modeller, lalu pada bagian Input pilih Bottom Up, masukka file WASTE DUMP BOUNDARY anda, masukkan update TOPO atau wireframe PIT LAYOUT anda yang terlah tersimpan sebelumnya pada type PIT.

Gambar 3.5 Waste Dump Modeller > Input.

6. Pada bagian parameters masukkan Slope Angel =35, Lift Height =3, Berm With = 2 berdasarkan parameter, dalam hal ini masukkan nilai

(13)

berturut-turut 35, 5, 3, lalu masukkan target volume =464726.949 maksimal waste dump yang telah dihitung sebelumnya.

Gambar 3.6 Waste Dump Modeller > parameter.

7. Pada bagian Output beri name WASTE DUMP untuk Solid dengan terlebih dahulu membuat type baru, centang Create Surface dan beri nama WASTE DUMP LAYAOUT sebagai update TOPO terbaru, beri nama WASTE DUMP RTP pada Report File, centang Contour dan beri nama WASTE DUMP CONTOUR untuk membuat string waste dump keseluruhan, centang Clip by DTM dan centang seluruh Auto Load, setelah itu klik Run.

(14)

Gambar 3.7 Waste Dump Modeller > Output.

8. Maka seluruh Output akan tertampil pada workspace termasuk report file yang bisa di export file excel, volume waste dump dapat dilihat pada properties wireframe WASTE DUMP.

3.1.2 Design Haul Road

1. Buat layer baru untuk membuat string jalan angkut dari pit ke waste dump dengan mimilih new string pada vizex.

Gambar 3.8 Membuat string pada waste dump.

2. Klik menu Design > Enable Snapping > Snap to Surface > beralih ke

(15)

angkut. Gradient jalan tidak boleh lebih dari 10%, cara meyesuaikan gradient dapat dilakukan dengan memilih tools gradient pada menu design > smooth gradient of section > ok.

3. Simpan string jalan angkut dengan cara klik string pada vizex > save > pada name isi ROAD HAUL > ok.

4. Klik menu Mining > Mine Design > Road Design, lalu pada bagian Input masukkan update TOPO atau wireframe WASTEDUMP LAYOUT anda yang telah tersiman sebelumnya pada type PIT, pilih type string pada centre line, masukkan file ROAD HAUL anda.

Gambar 3.9 Road Design > Input.

5. Pada Bagian Parameters masukkan Width, Slope, Cut & Fill berdasarkan parameter anda, dalam kasus ini masukkan nilai berturut- turut 6, -2, 55, 40, lalu centang Symetric dan Create Batter at The End of Road.

(16)

Gambar 3.20 Road Design > Design Parameters.

6. Pada bagian Output centang Final Surface dan beri nama FINAL LAYOUT sebagai update TOPO terbaru dan tersimpan pada type DTM, centang Left and Right Road Strings dan beri nama ROAD STRING, beri nama ROAD REPORT pada Report File, centang seluruh Auto Load, setelah itu klik Run.

Gambar 3.31 Road Design > Output.

7. Maka output akan tertampil pada workspace termasuk report file.

(17)

3.2. Hasil Praktikum

Dari hasil praktikum yang telah dilaksanakan didapatkan hasil perhitungan melalui ecel untuk menentukan besarnya volume waste. Volume waste diperoleh dari volume luas topografi dikurang volume luas dari open pit itu sendiri. Adapun hasil luasan waste yang didapatkan dari perhitungan di excel adalah 364275,368 m3.

Setelah melakukan report cadangan atau menghitung volume waste selanjutnya melakukan proses mendesain waste dump menggunakan hasil perhitungan volume waste tertambang (pengurangan volume pit dengan volume ore tertambang) dimulai dengan membuat string batasan area waste dump sampai dengan membuat desain haul road yakni membuat string jalan angkut yang menghubungkan pit ke waste dump. Untuk design waste dump dan design haul road dapat dilihat pada lampiran A waste dump dan lampiran B final topografi.

(18)

BAB IV KESIMPULAN

Dari hasil praktikum yang telah dilaksanakan, yaitu:

1. Waste dump atau disposal merupakan daerah pada suatu operasi tambang operasi tambang terbuka yang dijadikan tempat membuang material kadar rendah atau material bukan bijih. Material tersebut perlu digali dari pit demi memperoleh bijih atau material kadar tinggi.

Sebelum membuat design waste dump terlebih dahulu menghitung volume waste tertambang melalui pengurangan volume pit solid dengan volume ore tertambang. Perhitungan ini bertujuan untuk menentukan volume dari waste dump yang akan dibuat. Waste dump didesign sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan kesalahan dalam mengalokasikan banyaknya volume waste ke areal disposal sekaligus menampilkan proyeksi tampilan dari waste dump itu sendiri.

2. Jalur tambang dari open pit ke areal wastedump dibuat guna memindahkan waste ke lokasi disposal sehingga dengan dibuatnya jalur tersebut mempermudah akses dalam melaksanakan kegiatan penambangan, tentu hal tersebut dirancang dengan memperhitungakan keadaan lapangan dan mendesign secara rasional agar tidak terjadinya kesalahan saat diaplikasikan ke lapangan.

(19)

DAFTAR PUSTAKA

Arif, I. &. (2005). Perencanaan Tambang. Bandung: Institut Teknologi Bandung.

Cahit, H., Selahattin, K., Necip G, Tolga Q, Ibrahim G, Hasan S, Osman P., 2017. Mineralogy and genesis of the lateritic regolith related Ni-Co deposit of the Çaldağ area (Manisa, western Anatolia), Turkey.

Canadian Journal of Earth Sciense.

Kurniadi, A., Rosana, F. M., Yuningsih, T. E., Pambudi, L., 2017. Karakteristik Batuan Asal Pembentukan Endapan Nikel Laterit Di Daerah Madang dan Serakaman Tengah. Padjadjaran Geoscience Journal, 1(2).

PUTERA, A. S. (2019). PERENCANAAN TEKNIS SEKUEN PENAMBANGAN BATUBARA DAN DISPOSAL OVERBUDEN PT BUDI GEMA GEMPITA, LAHAT, SUMATERA SELATAN. Palembang: UNIVERSITAS SRIWIJAYA.

(20)

Referensi

Dokumen terkait

Implementasi aplikasi teknologi informasi (IT) untuk perencanaan tambang terbuka meliputi: mencari alternatif yang efisien untuk membuat quarry design (boundary, bench), blok

Hasil analisis kestabilan lereng untuk kondisi desain akhir selanjutnya dikaji ulang nilai Faktor Keamanan (FK) yang dihasilkan, berdasarkan ketebalan lumpur pada desain mud

Dalam penelitian desain pit tambang dibuat untuk perencanaan jangka panjang (long term design), dengan batasan nilai ekonomis tambang berada pada SR 1 : 2,48 berdasarkan parameter

Metode Penelitian Objek Penelitian Beberapa objek penelitian dalam perencanaan desain tambang kuari pada batugamping berongga di daerah Blok Sawir, Kabupaten Tuban, Propinsi Jawa

Laporan akhir praktikum perencanaan dan perancangan produk yang disusun oleh kelompok 8 kelas

Laporan praktikum perancangan proses modul 2 mengenai perencanaan proses yang dilakukan oleh kelompok 15 pada tanggal 12 September