LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK PENGUKURAN DIMENSI
AKADEMI METROLOGI DAN INSTRUMENTASI
KEMENTERIAN PERDAGANGAN 2022/2023
Nama Mahasiswa : SHAFFILLAH NURUSSALAM
NIM : A021023
Kelompok : 9
Modul Praktikum : Kalibrasi Mikrometer Nama Asisten Praktikum : Diena Habibatina Tanggal Pelaksanaan Praktikum : 24 Mei 2023
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Tujuan
1.1.1 Mampu mengetahui tujuan dilakukannya kalibrasi mikrometer 1.1.2 Mampu menentukan nilai hasil pembacaan pembacaan micrometer 3
skala
1.1.3 Mampu menentukan nilai rerata koreksi uji pada setiap nominal pengujian
1.1.4 Mampu menentukan niali ketidakpastian bentangan nominal uji pengujian
1.2 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah:
1. Mikrometer
2. Standar gauge block 2,5 – 25 mm 3. Lembar Kerja Kalibasi Mikrometer 4. Kaca Pembesar
5. Sarung Tangan 6. Lap Pembersih 7. Kaca Datar
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Alat Ukur Panjang
Alat Ukur Panjang adalah alat ukur yang terdiri dari tanda-tanda skala dan jarak di antaranya dinyatakan dalam satuan-satuan panjang yang legal. Macam macam alat ukur panjang terdiri dari 2 jenis yaitu baku dan tidak baku. Masing masing memiliki perbedaan yaitu pada alat ukur panjang baku untuk hasil pengukurannya tetap atau pasti, contohnya penggaris dan jangka sorong.
Sedangkan pada alat ukur panjang tidak baku adalah hasil pengukurannya tidak tetap, contohnya langkah kaki atau jengkal jari
Gambar 2.1 Contoh Alat Ukur Panjang
Pada setiap Alat Ukur Panjang harus dicantumkan data teknis seperti panjang nominal, merek dagang/lambang pabrik, kelas ketelitian I, II, III dalam lingkaran oval, model, nomor seri dan tahun pembuatan; dan maksimum dan minimum kapasitas. Satuan panjang nominal, temperatur dan tekanannya harus dinyatakan dengan satuan internasional serta diikuti oleh lambang-lambang legalnya.
2.2 Mikrometer
Mikrometer merupakan alat ukur yang melakukan fungsi yang hampir sama dengan jangka sorong yaitu untuk mengukur panjang suatu benda. Namun jika dilihat dari tingkat ketelitian antara kedua alat tersebut, mikrometer sekrup memiliki tingkat ketelitian yang lebih tinggi yaitu 10 kali lebih akurat.
Gambar 2.2 Mikrometer
Mikrometer atau biasa disebut mikrometer sekrup adalah alat yang digunakan untuk mengukur benda kecil/tipis atau benda yang berbentuk lempengan dengan ketelitian yang cukup tinggi. Akurasi mikrometer sekrup adalah 0,01 mm. Alat ini mencakup sekrup terkalibrasi yang digunakan secara luas yang secara akurat mengukur komponen. Setiap hari tukang reparasi kulkas dan pompa air menggunakan mikrometer sekrup untuk mengukur diameter kawat tembaga yang digunakan untuk mengganti gulungan kawat yang rusak.
Cara kerja dari pengunaan mikrometer ini adalah pengukuran dilakukan dengan meletakkan objek diantara permukaan spindle dan anvil, rachet digerakkan searah dengan jarum jam. Ketika objek dikencangkan maka rachet akan berbunyi
‘klek’ yang menunjukkan bahwa objek sudah dikencankan dengan benar, dan pengukuran dapat dilakukan. Hasil pengukuran dapat dibaca dari skala yang tersedia pada tabung sleeve dan thimble atau layar LCD pada mikrometer digital.
2.3 Bagian Bagian Mikrometer
Gambar 2.3. Bagian-bagian mikrometer sekrup
 Frame. Bagian ini memiliki bentuk menyerupai huruf U. Frame biasanya terbuat dari bahan logam tahan panas dan sangat tebal. Frame terbuat dari bahan tahan panas untuk meminimalisir efek pemuaian panjang yang bisa menggangu proses pengukuran.
 Anvil atau Poros Tetap. Poros tetap berfungsi sebagai penahan benda.
Fungsi utama dari bagian ini adalah untuk mencegah benda bergerak atau bergeser saat akan diukur.
 Spindle atau Poros Gerak. Bagian mikrometer ini biasa disebut sebagai poros gerak. Bagian ini memiliki bentuk silinder dan dapat digerakkan menuju poros tetap. Silinder logam ini dapat digerakan maju-munder, menjauh, atau mendekati poros tetap.
 Lock Nut. Bagian ini berfungsi sebagai pengunci. Bagian ini dapat menahan poros gerak atau spindel agar tidak bergerak saat proses pengukuran benda.
 Sleeve. Bagian ini berbentuk batang logam dan diletakan pada bagian skala utama pengukuran (dalam satuan mm). Bagian ini berbentuk lingkaran yang berfungsi sebagai penunjuk skala pengukuran. Dalam satu buah mikrometer sekrup terdapat skala ganda, yaitu skala utama (main scale) dan skala nonius (skala putar).
 Thimble. Merupakan bagian mikrometer sekrup yang berbentuk batang logam dan bisa diputar. Ukurannya lebih besar dari sleeve dan jadi tempat diletakannya skala nonius. Bagian ini bisa digerakkan dengan tangan pengguna mikrometer.
 Ratchet. Merupakan bagian mikrometer sekrup yang berfungsi menggerakan bagian poros gerak. Bagian ini dapat mengencangkan poros gerak jika sudah menyentuh benda dengan cara diputar searah jarum jam sampai terdengar bunyi ketukan logam (tik). Untuk memastikan ujung poros gerak menempel sempurna di benda, Anda bisa putar sebanyak 2 sampai 3 kali.
2.4 Gauge Block
Blok ukur dikenal juga dengan berbagai nama misalnya gauge block, end gauge, slipgauge, jo gauge (johanson gauge). Sebagai alat ukur standar, maka blok ukur ini dibuat sedemikian rupa sehingga fungsinya sesuai dengan namanya yaitu alat ukur standar. Alat ukur ini berbentuk segiempat panjang dengan ukuran ketebalan yang bermacam-macam. Dua dari 6 permukaannya adalah sangat halus, rata dan sejajar. Kedua permukaan ini sangat halus dan rata maka antara blok ukur yang satu dengan blok ukur yang lain dapat digabungkan/disusun tanpa perantara alat lain.
Dengan menyusun blok ukur yang mempunyai ukuran tertentu maka kita dapatmengecek atau mengkalibrasi ukuran yang lain. Karena blok ukur ini diperlukan untuk pengukuran presisi sebagai alat ukur standar makaalat ukur ini harus dibuat dari bahan yang kuat dan tahan lama. Biasanya bahan untuk membuat blok ukur adalah baja, karbon tinggi, baja paduan atau karbida.
Dengan perlakuan proses panas tertentu maka logam ini mempunyai sifat-sifat:
tahan terhadap keausan karena tingkat kekerasannya tinggi yaitu 65 RC, tahan terhadap korosi, koefisien muai panjangnya sama dengan baja karbon yaitu 12x10-6 o C-1 , tingkat kestabilan dimensinya tinggi.
Kegunaan dari blok ukur ini antara lain untuk: mengecek dimensi ukuran alat-alat ukur,mengkalibrasi alat ukur langsung seperti mistar ingsut, mikrometer dan mistar ketinggian,menyetel komparator dan jam ukur, menyetel posisi batang sinus dan senter sinus dalam pengukuran sudut, dan mengukur serta menginspeksi komponen-komponen yang presisi di dalamruang inspeksi
Gambar 2.4 Gauge Block
BAB III
DATA DAN PENGOLAHAN DATA
3.1 Data
a. Identitas Alat Uji
Tabel 3.1 Data Alat Uji Data alat yang diuji
Nama Alat Outside Micrometer
No. Seri / Kode 103129
Tipe / Model M120-25
Pembuat/Merk Mitutoyo / Kepang
Kapasitas/ Range 0 - 25 mm
Resolusi (Divisi) 0,001 mm
b. Identitas Standar Uji
Tabel 3.2 Data Standar Standar
Nama Alat Gauge Block
No.Seri / Kode -
Ketidakpastian -
c. Kondisi Lingkungan
Tabel 3.3. Kondisi Lingkungan
Tanggal Kalibrasi 24 Mei 2023
Suhu 27,2°C
Kelembaban 59 %
d. Data Pengujian
Tabel 3.4 Data Hasil Pengujian
Nominal (mm)
Pembacaan Mikrometer (mm)
Naik Turun Naik Turun
2,5 2,480 2,481 2,494 2,482
5,1 5,008 5,077 5,092 5,085
7,7 7,693 7,675 7,692 7,675
10,3 10,297 10,280 10,298 10,271
12,9 12,884 12,870 12,893 12,881
15,0 14,990 14,510 14,992 14,473
17,6 17,586 17,690 17,594 17,586
20,2 20,189 20,200 20,192 20,178
22,8 22,791 22,840 22,790 22,771
25,0 24,991 24,483 24,994 24,475
e. Data Hasil Perhitungan
Tabel 3.5 Pengolahan Data Hasil Perhitungan
Nominal (mm)
Pembacaan Mikrometer (mm) Rata - rata (mm) Koreksi Uji (mm)
Rerata Koreksi
Uji
Koreksi
Alat Standar Deviasi
Naik Turun Naik Turun Naik Turun Naik Turun (mm) (mm)
2,5 2,480 2,481 2,494 2,482 2,487 2,482 0,014 0,0195 0,016 0,001 0,006551 5,1 5,008 5,077 5,092 5,085 5,050 5,081 0,050 0,019 0,035 0,001 0,038820 7,7 7,693 7,675 7,692 7,675 7,693 7,675 0,008 0,025 0,016 0,001 0,010112 10,3 10,297 10,280 10,298 10,271 10,298 10,276 0,003 0,024 0,014 0,001 0,013229 12,9 12,884 12,870 12,893 12,881 12,889 12,876 0,011 0,025 0,018 0,001 0,009487 15,0 14,990 14,510 14,992 14,473 14,991 14,492 0,009 0,509 0,259 0,001 0,288783 17,6 17,586 17,690 17,594 17,586 17,590 17,638 0,010 -0,038 -0,014 0,001 0,050807 20,2 20,189 20,200 20,192 20,178 20,191 20,189 0,009 0,011 0,010 0,001 0,009106 22,8 22,791 22,840 22,790 22,771 22,791 22,806 0,009 -0,006 0,002 0,001 0,029473 25,0 24,991 24,483 24,994 24,475 24,993 24,479 0,008 0,521 0,264 0,001 0,296490
f. Data Ketidakpastian Pengukuran
Tabel 3.6 Ketidakpastian Pengukuran
Nomi nal
Ketidakpastian (mm) V
C Uc (mm) Veff k U 95(mm) Repeatab
ility
Sertifikat Alat
Daya Baca
Repeatab ility
Sertifikat Alat
Daya Baca
2,5 0,002674 0,000650 0,000289 5 60 50 1 0,002767 5,730727 2 0,005535 5,1 0,015848 0,000650 0,000289 5 60 50 1 0,015864 5,020166 2 0,031728 7,7 0,004128 0,000650 0,000289 5 60 50 1 0,004189 5,301056 2 0,008378 10,3 0,005401 0,000650 0,000289 5 60 50 1 0,005447 5,174903 2 0,010895 12,9 0,003873 0,000650 0,000289 5 60 50 1 0,003938 5,342668 2 0,007876 15,0 0,117895 0,000650 0,000289 5 60 50 1 0,117897 5,000364 2 0,235795 17,6 0,020742 0,000650 0,000289 5 60 50 1 0,020754 5,011768 2 0,041508 20,2 0,003717 0,000650 0,000289 5 60 50 1 0,003785 5,372432 2 0,007570 22,8 0,012032 0,000650 0,000289 5 60 50 1 0,012053 5,035009 2 0,024107 25,0 0,121041 0,000650 0,000289 5 60 50 1 0,121044 5,000345 2 0,242087
3.2 Pengolahan Data
1. Rata-rata (nominal 2,5 mm)
𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑛𝑎𝑖𝑘 = ∑ 𝑋𝑛𝑎𝑖𝑘
𝑛 =2,480 + 2,494 2
=4,974
2 = 2,487 𝑚𝑚
𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑡𝑢𝑟𝑢𝑛 = ∑ 𝑋𝑡𝑢𝑟𝑢𝑛
𝑛 = 2,481 + 2,482 2
=4,963
2 = 2,4815 𝑚𝑚 2. Koreksi uji (nominal 2,5 mm)
𝐾𝑜𝑟𝑒𝑘𝑠𝑖 𝑛𝑎𝑖𝑘 = (𝑇𝑖𝑡𝑖𝑘 𝑢𝑗𝑖 + 𝑘𝑜𝑟𝑒𝑘𝑠𝑖 𝑎𝑙𝑎𝑡) − 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑛𝑎𝑖𝑘
= (2,5 + 0,001) − 2,487 = 0,014 𝑚𝑚
𝐾𝑜𝑟𝑒𝑘𝑠𝑖 𝑡𝑢𝑟𝑢𝑛 = (𝑇𝑖𝑡𝑖𝑘 𝑢𝑗𝑖 + 𝑘𝑜𝑟𝑒𝑘𝑠𝑖 𝑎𝑙𝑎𝑡) − 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑡𝑢𝑟𝑢𝑛
= (2,5 + 0,001) − 2,4815 = 0,0195 𝑚𝑚 3. Koreksi uji rata-rata (nominal 2,5 mm)
𝐾𝑜𝑟𝑒𝑘𝑠𝑖 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 = 𝑘𝑜𝑟𝑒𝑘𝑠𝑖 𝑛𝑎𝑖𝑘+𝑘𝑜𝑟𝑒𝑘𝑠𝑖 𝑡𝑢𝑟𝑢𝑛
2 = 0,01675 𝑚𝑚
4. Standar Deviasi ( Nominal 2,5 mm) 𝑆𝐷 = √∑(𝑋𝑖−𝑋̅
𝑛−1
= √
(2,48−2,484)2+(2,494−2,484)2+(2,481−2,484)2+(2,482− 2,484)2
4−1
= √0,0001287468
3 = √0,0000429156 =0,006551𝑚𝑚
5. Perhitungan Ketidakpastian
a. Ketidakpastian repeatability (𝑈𝐿1 ) (nominal 2,5 mm) 𝑈𝐿1 = 𝑆𝐷
√𝑛= 0,006551
√6 =0,006551
2,4494 = 0,002674435 𝑚𝑚
b. Ketidakpastian sertifikat (𝑈𝐿𝑠) (nominal 2,5mm) 𝑈𝑠𝑒𝑟𝑡𝑖𝑓𝑖𝑘𝑎𝑡 = 1,3𝜇𝑚 = 0,0013 𝑚𝑚
𝑈𝐿𝑠 =𝑈95𝑠𝑒𝑟𝑡𝑖𝑓𝑖𝑘𝑎𝑡
2 =0,0013
2 = 0,000650 𝑚𝑚
c. Ketidakpastian daya baca (𝑈𝐿2) (nominal 2,5 mm) 𝑈𝐿2 = 0,5 𝑥 𝑟𝑒𝑠𝑜𝑙𝑢𝑠𝑖
√3 = 0,5 𝑥 0,001
1,7320 = 0,000289 𝑚𝑚
d. Ketidakpastian gabungan (nominal 2,5mm) 𝑈𝑐 = √𝑈𝐿1 2+ 𝑈𝐿𝑠 2+ 𝑈𝐿2²
= √(0,0026744)² + (0,00065)² + (0,00029)² = 0,002767388 𝑚𝑚
e. Derajat kebebasan efektif 𝑉𝑒𝑓𝑓 = 𝑈𝐶4
(𝑈𝐿1 𝑥 𝑐)4
𝑉𝐿1 + (𝑈𝐿𝑠 𝑥 𝑐)4
𝑉𝐿𝑠 + (𝑈𝐿2𝑥 𝑐)4 𝑉𝐿2
= 0,000000000058651 (0,0026744)4
5 +(0,00065)4
60 +(0,00029)4 50
= 5,730727
f. Factor cakupan (nominal 2,5 mm) 𝑘 = 𝑡( 𝑉𝑒𝑓𝑓, 95%)
Dilihat pada tabel distribusi T dengan nilai alfa = 0,95 dan V = 5 didapat nilai k = 2,5706. Nilai k yang digunakan pada praktikum ialah = 2
g. Ketidakpastian diperluas (nominal 2,5 mm)
𝑈95 = ±𝑘. 𝑈𝑐 = ± 2 (0,002674435) = ± 0,00534887 𝑚𝑚
BAB IV ANALISIS
Pada praktikum yang dilakukan kali ini ialah melakukan kalibrasi mikrometer sekrup menggunakan standar 1 set gauge block yang dilakukan dengan beberapa tahap pengujian, yaitu pengujian naik dan pengujian turun dan dilakukan sebanyak 2 kali pengunlangan. Pada dasarnya, kalibrasi merupakan suatu proses untuk menentukan nilai konvensional dari objek ukur dengan cara membandingkannya dengan standar yang sudah jelas ketertelusurannya. Tujuan dari kalibrasi ini untuk tuk mengetahui kelayakan dari mikrometer dilihat dari nilai ketidakpastian yang diperoleh. Semakin besar nilai ketidakpastiannya, maka mikrometer tersebut harus di reparasi kembali sebelum digunakan. Sebelum memulai penguijan, praktikan harus mempersiapkan alat dan bahan sesuai dengan metode JIS B 7502 :1999 yang terdiri dari mikrometer, gauge block standar, stand mikrometer, kaca datar, kain lap, thermohygrometer, kaca pembesar, dan dokumen (lembar kerja dan sertifikat kalibrasi). Alat yang digunakan untuk pengujian harus dikondisikan pada suhu ruang selama ± 24 jam untuk meminimalisir kesalahan akibat faktor lingkungan.Setelah semua alat dan bahan telah disiapkan dan di kondisikan. Langkah pertama untuk memulai pengujian adalah mengukur suhu dan kelembaban ruangan serta mengecek kondisi mikrometer. Apabila mikrometer dalam kondisi yang baik, maka identitas dari mikrometer bisa dicatat yang terdiri dari nama alat, tipe, nomor seri, merk, kapasitas/range, dan resolusi. Pengujian yang dilakukan yaitu pengujian naik dan turun. Pada pengujian yang dilakukan dengan satu set gauge block standar yang terdiri dari gauge block dengan panjang nominal 2,5 mm ; 5,l mm; 7,7 mm ; 10,3 mm; 12,9 mm; 15 mm; 17,6 mm; 20,2 mm; 22,8 mm; dan 25 mm, diukur secara berurut oleh mikrometer dari nominal terkecil hingga terbesar untuk pengujian naik dan sebaliknya dari nominal terbesar ke terkecil untuk pengujian turun. Pengujian dilakukan dengan 2 kali pengulangan untuk masing - masing nominal. Catat setiap pembacaan lalu masukkan ke dalam cerapan untuk kemudian diolah datanya.
Pada setiap pengujian yang dilakukan didapatkan hasil data untuk setiap nominalnya. Untuk sampel nilai pengujian yang didapatkan pada 2,5 mm pada pengujian naik didapatkan data uji 2,480 mm dan 2,494 mm sehingga didpatkan
nilai rata rata uji naik 2,487 mm. Lalum untuk pengujian turun didapatkan data hasil uji 2,481 mm dan 2,482 mm dan didapatkan nilai rata rata uji turun 2,4815 mm.
Setelah didapatkan nilai rata rata uji maka di hitung nilai koreksi uji kalibrasi yaitu dengan persamaan nilai uji – koreksi alat dan ditambah dengan nilai rata rata uji.
Pada uji naik didapatkan nilai koreksi uji 0,014 mm dan pada uji turun ialah 0,0195 mm sehingga didapatkan nilai rerata koreksi uji pada pengujian standar gauge block 2,5 mm adalah 0,016 mm. Dan didapatkan nilai standar deviasi pengujian 0,006551.
Data yang didapatkan dari setiap nominal diolah untuk didapatkan nilai koreksi uji dan standar deviasi untuk menentukan nilai ketidakpastian dari pelaksanaan kalibrasi. Pada pengujia didapatkan nilai koreksi maksimum 0,264 mm dengan standar deviasi 0,242087 pada nilai 25,0 mm.
Berdasarkan pengujian yang dilakukan didapatkan hasil pengukuran yang sangat beragam nilainya karena setiap pengukuran menggunakan alat ukur tidak selalu tepat dengan nilai nominalnya dan terdapat nilai koreksi uji. Oleh karena itu, selanjutnya adalah menghitung ketidakpastian dari beberapa sumber yaitu ketidakpastian repeatability, ketidakpastian dari sertifikat alat, dan juga daya baca mikrometer sehingga dapat menganalisis seberapa akurat hasil pengukuran yang dilakukan. Setiap sumber ketidakpastian memiliki penyebabnya masing-masing.
Ketidakpastian repeatability disebabkan oleh keberagaman hasil pengukuran pada setiap pengulangan untuk setiap nominal sehingga menimbulkan adanya standar deviasi atau penyimpangan terhadap rata-rata pengukurannya. Ketidakpastian sertifikat alat disebabkan karena sebelum pengujian ini mikrometer tersebut telah di kalibrasi oleh laboratorium sehingga memiliki nilai ketidakpastian. Dan yang terakhir ialah ketidakpastian day abaca micrometer.
Berdasarkan data, besarnya ketidakpastian repeatability pada nominal 2,5 mm yaitu 0,0026744 mm dengan koefisien sensitifitas 1 dan derajat kebebasan sebesar 5 (n-1) karena berdistribusi normal. Berikutnya, untuk ketidakpastian sertifikat nilai koreksi sertifikat/ Usert yang menjadi sumber ketidakpastian pada pengujian yang kemudian dibagi 2 untuk mendapatkan ketidakpastian sertifikat alat. Berdasarkan data, ketidakpastian sertifikat alatnya diperoleh sebesar 0,00065 mm dengan koefisien sensitifitas 1 dan derajat kebebasan 60. Lalu sumber yang terakhir yaitu daya baca mikrometer yang disebabkan karena tingkat ketelitian dari
suatu alat menentukan seberapa akurat hasil pengukuran yang diperoleh dari alat ukur tersebut. Maka dari itu, daya baca alat harus dimasukkan ke dalam sumber ketidakpastian. Berdasarkan data, ketidakpastian daya baca yang diperoleh adalah sebesar 0,000289 mm dengan koefisien sensitifitas 1 dan derajat kebebasan 50.
Nilai ketidakpastian dari ketiga sumber tersebut digabungkan menjadi ketidakpastian gabungan dan diperoleh nilainya untuk nominal 2,5 mm sebesar 0,002767 mm dengan derajat kebebasan efektif 5,730727 dan faktor cakupan 2.
Lalu selanjutnya menentukan ketidakpastian bentangan yang merupakan hasil ketidakpastian akhir dari pengujian ini dan diperoleh nilainya untuk nominal 2,5 mm adalah ± 0,0055355 mm yang akan dimasukkan kedalam sertifikat kalibrasi.
Berdasarkan pengujian yang dilakukan terdapat juga beberapa hal yang mempengaruhi kesalahan pengujian. Diluar kemampuan atau koreksi nilai uji sertifikat dari alat tersebut, faktor lingkungan dan operator atau pegawai yang melakukan pengujian juga dapat mempengaruhi hasil uji. Salah satu kesalahan dari lingkungan ialah faktor suhu dan kelembaban yang diharuskan sesuai dengan nilai yang ditetapkan dengan nilai kurang lebih 20 derajat celcius, sehingga seperti pada penjalasan diperlukan adanya pengkondisian alat uji dengan lingkungan terlebih dahulu. Selanjutnya kesalahan dari penguji ialah kesalahan paralaks, yaitu posisi penglihatan penguji dalam membaca nilai skala yang tidak tegak lurus terutama dalam membaca skala nonius dan diharuskan mengetahui nominal garis yang sejajar dengan skala utama selain itu dalam perawatan dan penggunaan alat uji dan standar diharuskan untuk sesuai dengan SOP seperti menggunakan sarung tangan dala memegang alat standar agar tidak merubah nilai standar yang dipakai akibat adanya pengaruh gesekan atau faktor lainnya. Selain itu, tekanan yang diberikan praktikan untuk memutar rachet pada mikrometer juga dapat berpengaruh pada pengujiannya. Jika praktikan menggunakan tekanan yang kuat saat memutar rachet bisa menyebabkan kerusakan pada pembacaan skala mikrometer. Maka dari itu, tekanan yang diberikan harus sebanding dengan kekuatan dan ukuran dari alat ukur yang digunakan. Dan faktor yang terakhir adalah kerataan dari anvil dan spindle pada mikrometer. Karena apabila permukaannya tidak rata maka kesalahan pengukuran pun semakin besar. Oleh karena itu, sebelum digunakan dipastikan dulu kerataannya dengan bantuan kaca datar.
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.1.1 Mikrometer merupakan salah satu alat ukur dimensi yang digunakan untuk berbagai keperluan pengukuran yang salah satunya untuk kepentingan umum.
Kalibrasi mikrometer dilakukan untuk memastikan hasil pembacaan pengukuran pada mikrometer sesuai dan nilai koreksi yang semakin kecil 5.1.2 Pembacaan micrometer dilakukan
5.1.3 Nilai koreksi uji pada setiap nominal pengujian ialah untuk nilai 2,5 mm ialah 0,016 mm; nilai 5,1 mm 0,035 mm; nilai 7,7 mm sebesar 0,016 mm; nilai 10,3 mm sebesar 0,014 mm; nilai 12,9 mm sebesar 0,018 mm; nilai 15,0 mm sebesar 0,259 mm; nilai 17,6 mm sebesar -0,014 mm; nilai 20,3 mm sebesar 0,010 mm; nilai 22,8 mm sebesar 0,002 mm dan nilai 25,0 mm sebesar 0,264 mm
5.1.4 Nilai ketidakpastian bentanggan U95 pada setiap nominal pengujian ialah untuk nilai 2,5 mm ialah + 0,005355 mm; nilai 5,1 mm + 0,31728 mm; nilai 7,7 mm sebesar + 0,008378 mm; nilai 10,3 mm sebesar + 0,010895 mm; nilai 12,9 mm sebesar + 0,007876 mm; nilai 15,0 mm sebesar + 0,235795 mm;
nilai 17,6 mm sebesar + 0,041508 mm; nilai 20,3 mm sebesar + 0,00757 mm;
nilai 22,8 mm sebesar + 0,024107 mm dan nilai 25,0 mm sebesar + 0,242087 mm
5.2 Saran
Praktikum sudah dilaksanakan dengan baik. Penjelasan mengenai materi yang disampaikan dapat dipahami oleh praktkan.
DAFTAR PUSTAKA
Asisten Praktikum. 2023. “ Modul 2 : Kalibrasi Mikrometer”. Akademi Metrologi dan Instrumentasi. Bandung
Ziaggi. 2021. “Mikrometer Sekrup : Pengertian, Fungsi, Jenis dan Cara Penggunaanya”.
Melalui URL : https://www.gramedia.com/literasi/mikrometer-sekrup/ (Diakses pada 27 Mei 2023 Pukul 15.45 WIB)
Yudhistira. 2022. “Fungsi Mikrometer Sekrup, Bagian, dan Cara Membacanya.”
https://www.bhinneka.com/blog/fungsi-mikrometer-sekrup/. (Diakses pada 26 Mei 2023 pukul 19.20 WIB).
LAMPIRAN Dokumentasi
Gambar 1 . Dokumentasi Praktikan
Gambar 2.Alat dan Bahan Praktikum
Cerapan