• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktikum Porositas Dan pb

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Laporan Praktikum Porositas Dan pb"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

I. PENDAHULUAN

I.1 Latar belakang

Pori-pori tanah adalah bagian yang tidak terisi bahan padat (terisi oleh air dan udara). Pori-pori tanah dapat dibedakan menjadi dua yaitu pori-pori kasar (makro pori) dan pori-pori halus (mikro pori). Pori-pori kasar terisi oleh udara atau air gravitasi (air yang mudah hilang karena gaya gravitasi, sedangkan pori-pori halus (mikro pori) berisi udara dan air kapiler. Tanah dengan pori-pori kasar yang banyak sulit menahan air sehingga tanaman mudah mengalami kekeringan. Dengan kata lain semakin liat suatu tanah maka porositasnya semakin halus dan semakin baik untuk penanaman tanaman. Porositas atau ruang pori total adalah volume seluruh pori dalam suatu volume tanah yang dinyatakan dalam persen. Porositas total merupakan indikator awal yang paling mudah untuk mengetahui apakah suatu tanah mempunyai struktur yang baik atau jelek.

Nilai porositas suatu tanah memiliki hubungan dengan bulk density dan partikel density. Adapun hubungan antara bulk density dan porositas adalah terbalik, dimana makin tinggi nilai bulk densitynya makin rendah nilai porositasnya. Sedangkan porositas sebanding dengan partikel density, dimana makin tinggi nilai partikel density maka makin tinggi pula nilai porositas.

Berdasarkan urian tersebut maka perlu dilakukan praktikum mengenai porositas untuk mengetahui kadar air dan udara yang terdapat dalam pori tanah. Apabila suatu tanah memiliki ruang pori yang kecil maka tanaman yang tumbuh di atasnya akan kekurangan oksigen, diakibatkan oleh sulitnya pertukaran gas atau udara dengan pori yang terlalu kecil.

I.2 Tujuan dan kegunaan

(2)

II. TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Sifat fisik tanah

Secara umum, sifat-sifat fisik tanah banyak bersangkutan dengan kesesuaian tanah untuk berbagai penggunaan. Kekuatan dan daya dukung, kemampuan tanah menyimpan air, drainase, penetrasi akar tanaman, tata udara dan pengikatan unsure hara, semuanya sangat erat kaitannnya dengan sifat fisik tanah. Intinya, tanah adalah suatu system yang terdiri dari tiga fase, yaitu padat, cair dan gas. Fase padat terdiri dari mineral dan bahan organic. Fase cair adalah larutan yang mengisi ruang-ruang diantara fase padat. Ruang yang tidak terisi fase cair ditempati oleh gas (Pairunan,dkk, 1985).

Susunan butiran tanah menentukan jumlah serta sifat pori. Liat memiliki porositas yang tinggi daripada pasir. Ukuran pori-pori pada liat kecil dan dapat menahan air, akan tetapi permeabilitasnya lambat. Sebaliknya pasir memiliki sedikit pori-pori, tetapi pori-porinya berukuran besar sehingga kurang mampu menahan air dan drainasenya cepat.

Pada lapisan-lapisan tanah terdapat sejumlah ruang pori, dimana keberadaan ruang pori tersebut penting karena masing-masing ruang terisi oleh udara dan air. Dari sinilah perbedaan air dan udara bagi akar dan tanaman yang selanjutnya dipakai sebagai bahan untuk proses pertumbuhan. Jumlah air yang bergerak di dalam pori-pori tanah berkaitan erat dengan ukuran dan jumlah pori yang ada dalam tanah tersebut. Besar ruang pori tanah bervariasi, dari satu horizon ke horizon lainnya, sama halnya dengan sifat tanah yang lainnya dan keduanya dipengaruhi oleh tekstur dan stuktur tanah (Hakim, dkk, 1996).

(3)

II.2 Porositas

Pori-pori tanah adalah bagian tanah yang tidak terisi bahan padat tanah (terisi oleh udara dan air). Pori-pori tanah dapat dibedakan menjadi pori-pori besar (makro pori) dan pori-pori kecil (mikro porous). Pori-pori besar berisi udara atau air gravitasi (air yang mudah hilang karena gaya gravitasi), sedang pori-pori kecil berisi kapiler atau udara (Hardjowigeno, 2003)

Porositas tanah dipengaruhi oleh kandungan bahan organik, struktur tanah, dan tekstur tanah. Tanah-tanah dengan struktur granuler atau remah, mempunyai porositas yang lebih tinggi daripada tanah-tanah dengan struktur massive (pejal). Tanah dengan tekstur pasir banyak mempunyai pori-pori makro sehingga sulit menahan air (Hardjowigeno, 2003).

Ruang pori-pori total pada tanah berpasir semakin rendah, tetapi sebagian besar dari pori-pori itu terdiri dari pori-pori yang besar dan sangat efisiensi dalam lalu lintas air maupun udara. Persentase volume yang ditempati oleh pori-pori kecil dalam tanah adalah rendah, yang menunjukkan kapasitas memegang air yang rendah. (Buckman dan Brady, 2002)

Berdasarkan diameter ruangnya, pori-pori tanah dibedakan menjadi tiga kelas, yaitu makropori (pori-pori makro) apabila diameternya lebih besar dari 90 µm, mesopori apabila diameternya 30 µm sampai 90 µm dan mikropori apabila diameternya lebih kecil dari 30 µm. Sedangkan berdasarkan pengaruhnya terhadap air, pori-pori tanah dibagi menjadi lima kelas yaitu pori pengikat jika berdiameter kurang dari 0,005 µm, pori residual jika berdiameter 0, 005 sampai 0,1 µm, pori penyimpan jika berdiameter 0,1 sampai 50 µm, pori transmisi jika berdiameter 50 sampai 500 µm dan celah jika berdiameter lebih besar dari 500 µm. (Hanafiah, 2005)

II.3 Hubungan porositas terhadap pertumbuhan tanaman

(4)

kehidupan biota tanah, dll. Dengan adanya porositas tanah yang baik maka pertumbuhan tanaman juga baik karena banyak persediaan air dalam tanah, sehingga pertumbuhan tanaman beserta hasil produksinya banyak dan memiliki kualitas yang baik, produktivitas tanaman pertanian bisa meningkat dan lebih memajukan pertanian (Pairunan, 1992).

II.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi porositas

(5)

III. METODOLOGI

3.1 Waktu dan tempat

Praktikum bulk density dilaksanakan pada hari selasa, 11 November 2014 pukul 11.00 sampai selesai di Laboratorium Fisika Tanah, Jurusan Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin Makassar.

3.2 Prosedur Kerja

Prosedur kerja dari pengamatan porositas adalah :

1. Menghitung nilai Bulk density (BD) dan Particle Density

2. Menghitung nilai porositas dari data yang telah di dapatkan setelah penghitungan nilai bulk density dan partikel density dengan rumus :

(6)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 Hasil

Hasil yang diperoleh dari perhitungan porositas adalah sebagai berikut: Tabel 4. Hasil penghitungan porositas

Sumber: Data primer setelah diolah, 2014 IV.2 Pembahasan

Berdasarkan hasil pengamatan, pada tanah lapisan I memiliki porositas 45%. Hal ini dipengaruhi oleh pori-pori pada tanah lapisan I pada keadaan kering dan bertekstur pasir. Hal ini sesuai dengan pendapat Foth (1995) yang menyatakan bahwa porositas berhubungan dengan tekstur tanah. Persentase volume yang dapat terisi oleh pori-pori kecil pada tanah yang mengandung pasir menahan airnya kecil.

(7)

V. PENUTUP

V.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari praktikum porositas adalah :

1. Nilai porositas dari tanah sampel yang telah diamati adalah 44,8%

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai porositas tanah adalah iklim, kelembaban dan struktur tanah.

V.2 Saran

(8)

DAFTAR PUSTAKA

Buckman dan Brady, 2002. Ilmu Tanah. Bharata Karya Aksara: Jakarta

Hakim, Nurhayati, M. Yusuf Nyapka, A.M. Lubis, S.G. Nugroho, M.R. Saul, M.A. Diha, G.B.Hong, H.H. Bailey, 1996. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Universitas Lampung, Lampung.

Hanafiah. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. PT Rajagrafindo: Jakarta.

Hardjowigeno, S. 2003. Klasifikasi Tanah dan Pedogenesis. Akademika Pressindo: Jakarta

Pairunan A K. Nonere, Samosir S.R, Tangkaisari R, J.R Lolopua, Ibrahim B, Asmadi H.1997. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. BKPTN Indonesia bagian Timur: Makassar.

Pairunan A K. Nonere, Samosir S.R, Tangkaisari R, J.R Lolopua, Ibrahim B, Asmadi H. 1985. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. BKPTN Indonesia bagian Timur: Makassar.

(9)

LAMPIRAN

Penghitungan porositas

Diketahui :

Bulk density = 1,104 gr.cm-3

Partikel density = 2 Penyelesaian :

Porositas (%) =

(

1−BDPD

)

×100 %

=

(

1−1,1042

)

×100 %

= (1-0,55) × 100%

= 0.45 ×100 %

Referensi

Dokumen terkait

II. TUJUAN Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui proses korosi pada besi ( paku ) dan faktor apa saja yang menyebabkan korosi besi

Dalam praktikum ini praktikan menentukan kadar suatu sampel yaitu Asam Dalam praktikum ini praktikan menentukan kadar suatu sampel yaitu Asam Sitrat, Asam Sitrat

Tujuan dilakukannya praktikum Hematologi dan Perhitungan Sel Darah adalah dapat mengetahui lama waktu yang dibutuhkan darah untuk koagulasi, mengetahui faktor

Tujuan dilakukannya praktikum Hematologi dan Perhitungan Sel Darah adalah dapat mengetahui lama waktu yang dibutuhkan darah untuk koagulasi, mengetahui faktor

Tujuan dari pratikum yang telah dilaksanakan adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan

Tujuan pembuatan laporan hasil praktikum ini adalah untuk mengetahui bagaimana teknis respon fisiologis pada domba, serta mengetahui bagaimana cara mengambil spesimen atau sampel

Tujuan Praktikum bertujuan untuk mengetahui dan menentukan kualitas pada telur dengan mengamati ciri kesegaran fisik serta menghitung indeks putih telur, indeks kuning telur dan indeks

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tujuan 1.1.1 Mampu mengetahui tujuan dilakukannya kalibrasi mikrometer 1.1.2 Mampu menentukan nilai hasil pembacaan pembacaan micrometer 3 skala 1.1.3