LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS BAHAN BAKU
LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS BAHAN BAKU FARMASIFARMASI [[TITRASI ASAM-BASA]TITRASI ASAM-BASA]
Responser : Baitha Palanggatan Maggadani, M.Farm., Apt. Responser : Baitha Palanggatan Maggadani, M.Farm., Apt. Oleh:
Oleh: Ade Ade Mara Mara Meilani Meilani (1606832100)(1606832100) Rizal
Rizal Maulana Maulana (1606887983)(1606887983) Rezta
Rezta Fadhilah Fadhilah Ramadhanty Ramadhanty (1606829996)(1606829996)
LABORATORIUM KIMIA KIMIA FARMASI-MEDISINAL DAN BIOANALISIS LABORATORIUM KIMIA KIMIA FARMASI-MEDISINAL DAN BIOANALISIS
PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI
FAKULTAS FARMASI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS INDONESIA UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK, MARET 2018 DEPOK, MARET 2018
PENETAPAN KADAR ASAM SITRAT PENETAPAN KADAR ASAM SITRAT
SECARA TITRASI ASAM-BASA SECARA TITRASI ASAM-BASA
Tanggal
Tanggal Responsi Responsi :: Selasa, 13 Februari 2018Selasa, 13 Februari 2018 Tanggal
Tanggal PercobaPercobaan an :: Selasa, 27 Februari 2018Selasa, 27 Februari 2018
Responser :
Responser : Baitha Palanggatan Maggadani, M.Farm., Apt. Baitha Palanggatan Maggadani, M.Farm., Apt.
1.
1. TujuanTujuan a.
a. Memperoleh Normalitas Titran NaOH menggunakan baku primer KaliumMemperoleh Normalitas Titran NaOH menggunakan baku primer Kalium Hidrogen Phtalat
Hidrogen Phtalat b.
b. Memperoleh kadar Asam SitratMemperoleh kadar Asam Sitrat 2.
2. Prinsip PercobaanPrinsip Percobaan
Prinsip titrasi asam basa adalah terjadinya reaksi netralisasi antara asam dengan Prinsip titrasi asam basa adalah terjadinya reaksi netralisasi antara asam dengan basa atau
basa atau sebaliknya, dimana sebaliknya, dimana ion H+ ion H+ dari asam akdari asam akan bereaksi an bereaksi dengan ion dengan ion OH- dari OH- dari basabasa membentuk molekul air yang netral (pH 7).
membentuk molekul air yang netral (pH 7). 3.
3. ReaksiReaksi a.
a. Reaksi Pembakuan NaOH dengan KHPReaksi Pembakuan NaOH dengan KHP
b.
c.
c. Reaksi dengan indikator PhenolptaleinReaksi dengan indikator Phenolptalein
4.
4. Bahan dan AlatBahan dan Alat a.
a. BahanBahan i.
i. NaOH (s) NaOH (s) ii.
ii. Sampel dan standar Asam SitratSampel dan standar Asam Sitrat iii.
iii. FenolftaleinFenolftalein iv.
iv. Baku primer Kalium Hidrogen Ftalat, sebelum praktikum dikeringkanBaku primer Kalium Hidrogen Ftalat, sebelum praktikum dikeringkan terlebih dahulu di oven suhu 120
terlebih dahulu di oven suhu 120ooCC selama 2 jamselama 2 jam v.
v. Aquades bebas COAquades bebas CO22
b.
b. AlatAlat i.
i. Buret mikro 10 mL dilengkapi dengan statif dan klemBuret mikro 10 mL dilengkapi dengan statif dan klem ii.
ii. Erlenmeyer 100 mLErlenmeyer 100 mL iii.
iii. Beaker Glass 100 mLBeaker Glass 100 mL iv.
iv. Pipet Volume 5,0 mLPipet Volume 5,0 mL v.
v. Gelas Ukur 10 mL dan 25 mLGelas Ukur 10 mL dan 25 mL vi.
vi. Pipet tetesPipet tetes vii.
vii. Botol semprotBotol semprot viii.
viii. Kertas perkamenKertas perkamen ix.
ix. Timbangan analitikTimbangan analitik 5.
5. Cara KerjaCara Kerja a.
a. Pembakuan Larutan NaOH dengan KHPPembakuan Larutan NaOH dengan KHP i.
i. Timbang dengan seksama 50-60 mg KHP menggunakan kertasTimbang dengan seksama 50-60 mg KHP menggunakan kertas perkamen.
ii.
ii. Masukkan KHP kedalam Erlenmeyer 100 mL, larutkan denganMasukkan KHP kedalam Erlenmeyer 100 mL, larutkan dengan menggunakan 20 mL air bebas CO
menggunakan 20 mL air bebas CO22, kocok hingga larut sempurna., kocok hingga larut sempurna.
iii.
iii. Tambahkan 3 tetes indikator fenolftalein, lalu kocok hinggaTambahkan 3 tetes indikator fenolftalein, lalu kocok hingga homogen.
homogen. iv.
iv. Tutup Erlenmeyer dengan plastik.Tutup Erlenmeyer dengan plastik. v.
v. Isi buret dengan larutan NaOH 0,1 N kemudian atur volumenyaIsi buret dengan larutan NaOH 0,1 N kemudian atur volumenya hingga batas 0,00 mL.
hingga batas 0,00 mL. vi.
vi. Lakukan titrasi hingga tepat terjadi perubahan warna indikator dariLakukan titrasi hingga tepat terjadi perubahan warna indikator dari tidak berwarna menjadi merah muda.
tidak berwarna menjadi merah muda. vii.
vii. Ulangi percobaan ini sebanyak dua kali.Ulangi percobaan ini sebanyak dua kali. viii.
viii. Hitung normalitas NaOH tersebut.Hitung normalitas NaOH tersebut. b.
b. Data Pembakuan Larutan NaOH dengan KHPData Pembakuan Larutan NaOH dengan KHP No
No Massa Massa KHP KHP (mg) (mg) Volume Volume NaOH NaOH (mL) (mL) Normalitas Normalitas (N)(N) 1. 1. 51,6 51,6 0,000,00
–
–
2,62 2,62 0,09640,0964 2. 2. 59,5 59,5 0,000,00–
–
2,70 2,70 0,10790,1079 3. 3. 58,0 58,0 0,000,00–
–
2,66 2,66 0,10670,1067 NormalitasNormalitas rata-rata rata-rata 0,10360,1036
c.
c. Perhitungan Normalitas NaOHPerhitungan Normalitas NaOH BE KHP = 204,22 BE KHP = 204,22 Normalitas NaOH = Normalitas NaOH =
Percobaan 1: Percobaan 1: Normalitas NaOH = Normalitas NaOH =, ,
, ,
,
,
=0,0964
=0,0964
Percobaan 2: Percobaan 2: Normalitas NaOH = Normalitas NaOH =,
,
, ,
, ,
==0,0,
10791079 Percobaan 3: Percobaan 3: Normalitas NaOH = Normalitas NaOH =, ,
, ,
.
.
=0,1067
=0,1067
RSD: RSD: RSD = RSD =√ √
(,−,)
(,−,)
+(,−,)
+(,−,)
+(,−,)
+(,−,)
−
−
=6,3221 10
=6,3221 10
−−
KV: KV: KV =
KV =
−
−
1 1000 0 %%==
,
,
,
,
10
100 %
0 %==6,6,101024 24 %%
d.d. Penetapan Kadar Asam SitratPenetapan Kadar Asam Sitrat i.
i. Sampel yang didapat oleh praktikan adalah larutan Asam Sitrat yangSampel yang didapat oleh praktikan adalah larutan Asam Sitrat yang disiapkan dalam labu ukur. Terlebih dahulu cukupkan volume larutan As disiapkan dalam labu ukur. Terlebih dahulu cukupkan volume larutan As amam Sitrat yang diberikan menggunakan air bebas CO
Sitrat yang diberikan menggunakan air bebas CO22 hingga garis batas labu hingga garis batas labu
ukur. Kocok hingga homogen. ukur. Kocok hingga homogen. ii.
ii. Pipet 5,0 mL larutan diatas dan masukkan dalam Erlenmeyer 100 mL,Pipet 5,0 mL larutan diatas dan masukkan dalam Erlenmeyer 100 mL, tambahkan 20 mL air bebas CO
tambahkan 20 mL air bebas CO22. Kocok hingga homogen.. Kocok hingga homogen.
iii.
iii. Tambahkan 3 tetes indikator fenolftalein, lalu kocok hingga homogen.Tambahkan 3 tetes indikator fenolftalein, lalu kocok hingga homogen. iv.
iv. Tutup Erlenmeyer dengan plastik.Tutup Erlenmeyer dengan plastik. v.
v. Isi buret dengan larutan NaOH 0,1 N kemudian atur Isi buret dengan larutan NaOH 0,1 N kemudian atur volumenya hingga batasvolumenya hingga batas 0,00 mL
0,00 mL vi.
vi. Lakukan titrasi hingga tepat terjadi perubahan warna indikator dari tidakLakukan titrasi hingga tepat terjadi perubahan warna indikator dari tidak berwarna menjadi merah muda. Ulangi percobaan ini sebany
berwarna menjadi merah muda. Ulangi percobaan ini sebanyak tiga kali.ak tiga kali. vii.
vii. Hitung kadar larutan Asam SitratHitung kadar larutan Asam Sitrat
e.
e. Data Penetapan Kadar Asam Sitrat dengan NaOHData Penetapan Kadar Asam Sitrat dengan NaOH i.
i. Data Penetapan Kadar oleh Ade Mara Meilani (1606832100)Data Penetapan Kadar oleh Ade Mara Meilani (1606832100) No
No Volume Volume Asam Asam Sitrat Sitrat (mL) (mL) Volume Volume NaOH NaOH (mL) (mL) Kadar Kadar (%)(%) 1. 1. 5,00 5,00 0,000,00
–
–
2,34 2,34 0,35370,3537 2. 2. 5,00 5,00 0,000,00–
–
2,30 2,30 0,34760,3476 3. 3. 5,00 5,00 0,000,00–
–
2,26 2,26 0,34160,3416 Kadar rata-rata Kadar rata-rata 0,34760,3476 ii.ii. Data Penetapan Kadar oleh Data Penetapan Kadar oleh Rezta Fadhilah Ramadhanty (1606829996)Rezta Fadhilah Ramadhanty (1606829996) No
No Volume Volume Asam Asam Sitrat Sitrat (mL) (mL) Volume Volume NaOH NaOH (mL) (mL) Kadar Kadar (%)(%) 4. 4. 5,00 5,00 0,000,00
–
–
2,30 2,30 0,34760,3476 5. 5. 5,00 5,00 0,000,00–
–
2,24 2,24 0,33860,3386 6. 6. 5,00 5,00 0,000,00–
–
2,28 2,28 0,34460,3446 Kadar rata-rata Kadar rata-rata 0,34360,3436iii.
iii. Data Penetapan Kadar oleh Rizal Maulana (1606887983)Data Penetapan Kadar oleh Rizal Maulana (1606887983) No
No Volume Volume Asam Asam Sitrat Sitrat (mL) (mL) Volume Volume NaOH NaOH (mL) (mL) Kadar Kadar (%)(%) 7. 7. 5,00 5,00 0,000,00
–
–
2,26 2,26 0,34160,3416 8. 8. 5,00 5,00 0,000,00–
–
2,28 2,28 0,34460,3446 9. 9. 5,00 5,00 0,000,00–
–
2,28 2,28 0,34460,3446 Kadar rata-rata Kadar rata-rata 0,34360,3436 f.f. Perhitungan KadarPerhitungan Kadar i.
i. Perhitungan oleh Ade Mara Meilani Perhitungan oleh Ade Mara Meilani (1606832100)(1606832100) % Asam Sitrat =
% Asam Sitrat =
Nomlis NOH olume NOH BE Asm i
Nomlis NOH olume NOH BE Asm i
olume Asm i
olume Asm i
100 %
100 %
BE Asam Sitrat =
BE Asam Sitrat =
BM Asm i
BM Asm i
lensi Asm i
lensi Asm i
==
,
,
=70,0467
=70,0467
Percobaan 1: Percobaan 1: % Asam Sitrat = % Asam Sitrat =
, N , mL ,
, N , mL ,
mL
mL
1 100 00 %%==0,0,35353737%%
Percobaan 2: Percobaan 2: % Asam Sitrat = % Asam Sitrat =, N , mL ,
, N , mL ,
mL
mL
1 100 00 %%==0,0,34347676%%
Percobaan 3: Percobaan 3: % Asam Sitrat = % Asam Sitrat =, N , ml ,
, N , ml ,
mL
mL
1 100 00 %%==0,0,34341616%%
RSD: RSD: Kadar rata-rata = 0,3476 % Kadar rata-rata = 0,3476 %RSD=
RSD= ((0,3476 0,3537
0,3476 0,3537))
((0,3476 0,3476
0,3476 0,3476))
3311
((0,3476 0,3416
0,3476 0,3416))
RSRSDD==6,6,050502 02 10
10
−−
KV: KV:KVKV==
−
−
1 1000 0 %%==
,
,
,
,
1 100 00 %%==1,1,747405 05 %%
ii.
ii. Perhitungan kadar oleh Rezta Perhitungan kadar oleh Rezta Fadhilah Ramadhanty (160682999Fadhilah Ramadhanty (1606829996)6) % Asam Sitrat =
% Asam Sitrat =
Nomlis NOH olume NOH BE Asm i
Nomlis NOH olume NOH BE Asm i
olume Asm i
olume Asm i
100 %
100 %
BE Asam Sitrat =
BE Asam Sitrat =
BM Asm i
BM Asm i
lensi Asm i
lensi Asm i
==
,
,
=70,0467
=70,0467
Percobaan 1: Percobaan 1: % Asam Sitrat = % Asam Sitrat =
, N , mL ,
, N , mL ,
mL
mL
1 100 00 %%==0,0,34347676%%
Percobaan 2: Percobaan 2: % Asam Sitrat = % Asam Sitrat =, N , mL ,
, N , mL ,
mL
mL
1 100 00 %%==0,0,33338686%%
Percobaan 3: Percobaan 3: % Asam Sitrat = % Asam Sitrat =, N , mL ,
, N , mL ,
mL
mL
1 100 00 %%==0,0,34344646%%
RSD: RSD: Kadar rata-rata = 0,3436 % Kadar rata-rata = 0,3436 %RSD=
RSD= ((0,3436 0,3476
0,3436 0,3476))
((0,3436 0,3386
0,3436 0,3386))
3311
((0,3436 0,3446
0,3436 0,3446))
RSRSDD==4,4,585825 25 10
10
−−
KV: KV:KVKV==
−
−
1 1000 0 %%==
,
,
,
,
1 100 00 %%==1,1,333336 36 %%
iii.iii. Perhitungan kadar oleh Rizal Maulana Perhitungan kadar oleh Rizal Maulana (1606887983)(1606887983) % Asam Sitrat =
% Asam Sitrat =
Nomlis NOH olume NOH BE Asm i
Nomlis NOH olume NOH BE Asm i
olume Asm i
olume Asm i
100 %
100 %
BE Asam Sitrat =BE Asam Sitrat =
BM Asm i
BM Asm i
lensi Asm i
lensi Asm i
==
,
,
=70,0467
=70,0467
Percobaan 1: Percobaan 1: % Asam Sitrat = % Asam Sitrat =
, N , mL ,
, N , mL ,
mL
mL
1 100 00 %%==0,0,34341616%%
Percobaan 2: Percobaan 2: % Asam Sitrat = % Asam Sitrat =, N , mL ,
, N , mL ,
mL
mL
1 100 00 %%==0,0,34344646%%
Percobaan 3: Percobaan 3: % Asam Sitrat = % Asam Sitrat =
, N , mL ,
, N , mL ,
mL
mL
1 100 00 %%==0,0,34344646%%
RSD: RSD: Kadar rata-rata = 0,3436 % Kadar rata-rata = 0,3436 %RSD=
RSD= ((0,3436 0,3416
0,3436 0,3416))
((0,3436 0,3446
0,3436 0,3446))
3311
((0,3436 0,3446
0,3436 0,3446))
RSRSDD==2,2,313194 94 10
10
−−
KV: KV:KVKV== RSD
ka kadar
dar raratatararatata 1 1000 0 %%== 2,3194 10
RSD
2,3194 10
0,3436
0,3436 1 100 00 %%==0,0,67675 %
−−
5 %
6.6. PembahasanPembahasan
Titrasi asam basa digunakan untuk menentukan kadar analit yang bersifat Titrasi asam basa digunakan untuk menentukan kadar analit yang bersifat asam/basa atau zat yang dapat diubah menjadi asam/basa. Prinsip titrasi asam basa asam/basa atau zat yang dapat diubah menjadi asam/basa. Prinsip titrasi asam basa adalah terjadinya reaksi netralisasi antara asam dengan basa atau sebaliknya, dimana adalah terjadinya reaksi netralisasi antara asam dengan basa atau sebaliknya, dimana ion H+ dari asam akan bereaksi
ion H+ dari asam akan bereaksi dengan ion OH- dari basa membentuk molekul air dengan ion OH- dari basa membentuk molekul air yangyang netral (pH 7). Teori dasar asam-basa yaitu:
netral (pH 7). Teori dasar asam-basa yaitu: 1.
1. Teori Arrhenius : Asam adalah senyawa yang dalam air menghasilkan ion HTeori Arrhenius : Asam adalah senyawa yang dalam air menghasilkan ion H++ sedangkan basa adalah senyawa yang menghasilkan ion OH
sedangkan basa adalah senyawa yang menghasilkan ion OH --2.
2. Teori Bronsted-Lowry (Teori Proton) : Asam adalah senyawa yang mampu melepasTeori Bronsted-Lowry (Teori Proton) : Asam adalah senyawa yang mampu melepas atau mendonor proton (H
atau mendonor proton (H++) dan basa adalah senyawa yang mampu menarik atau) dan basa adalah senyawa yang mampu menarik atau menerima proton (H
menerima proton (H++)) 3.
3. Teori Lewis (Teori Elektron) : Asam adalah penerima elektron dan basa adalahTeori Lewis (Teori Elektron) : Asam adalah penerima elektron dan basa adalah pendonor atau pemberi electron
pendonor atau pemberi electron
Titran yang digunakan adalah NaOH yang merupakan baku sekunder, NaOH Titran yang digunakan adalah NaOH yang merupakan baku sekunder, NaOH bersifat higroskopis (mudah menarik air) sehingga dapat
bersifat higroskopis (mudah menarik air) sehingga dapat menggangu pengamatan titikmenggangu pengamatan titik akhir. Baku sekunder yang bersifat basa harus distandarisasi terlebih dahulu dengan akhir. Baku sekunder yang bersifat basa harus distandarisasi terlebih dahulu dengan baku
baku primer primer asam asam yaitu yaitu KHP, KHP, asam asam benzoat, benzoat, asam asam sulfamat, sulfamat, KH-iodat, KH-iodat, asamasam sulfosalisilat. Pada praktikum kali ini praktikan membakukan NaOH dengan KHP. sulfosalisilat. Pada praktikum kali ini praktikan membakukan NaOH dengan KHP. Karakteristik dari baku primer adala
Karakteristik dari baku primer adalah stabil, tingkat kemurnian tinggi, mempunyai BEh stabil, tingkat kemurnian tinggi, mempunyai BE yang besar, tidak higroskopis, dan memiliki rumus molekul yang pasti.
Pada titrasi asam basa, pelarut yang digunakan adalah aquades bebas CO
Pada titrasi asam basa, pelarut yang digunakan adalah aquades bebas CO22 untuk untuk
mencegah terjadinya perubahan pH akibat reaksi antara H
mencegah terjadinya perubahan pH akibat reaksi antara H22O dan COO dan CO22 yang akan yang akan
membentuk H
membentuk H22COCO33 (asam). Selain itu, sebelum dilakukan titrasi, buret dibersihkan (asam). Selain itu, sebelum dilakukan titrasi, buret dibersihkan
terlebih dahulu dengan larutan Kalium dikromat dalam asam sulfat pekat, tujuannya terlebih dahulu dengan larutan Kalium dikromat dalam asam sulfat pekat, tujuannya adalah untuk menghilangkan lemak-lemak yang ada pada buret, kemudian dibilas adalah untuk menghilangkan lemak-lemak yang ada pada buret, kemudian dibilas dengan aquades.
dengan aquades.
Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam titrasi yaitu titik akhir Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam titrasi yaitu titik akhir titrasi
titrasi dimana reaksi telah berjalan dengan sempurna yang biasanya ditandai dengandimana reaksi telah berjalan dengan sempurna yang biasanya ditandai dengan pengamatan
pengamatan visual visual melalui melalui perubahan perubahan warna warna indikator. indikator. Pada Pada praktikum praktikum ini ini indikatorindikator yang digunakan adalah Fenolftalein dimana titik akhir terlihat saat larutan yang tidak yang digunakan adalah Fenolftalein dimana titik akhir terlihat saat larutan yang tidak berwarna menjadi berwarna merah muda.
berwarna menjadi berwarna merah muda. Reaksi pembakuan NaOH dengan KHP yaitu: Reaksi pembakuan NaOH dengan KHP yaitu:
Berdasarkan reaksi di atas, praktikan dapat menentukan normalitas NaOH dengan Berdasarkan reaksi di atas, praktikan dapat menentukan normalitas NaOH dengan menggunakan rumus:
menggunakan rumus:
Setelah dilakukan pembakuan NaOH secara
Setelah dilakukan pembakuan NaOH secara triplotriplo, normalitas yang praktikan, normalitas yang praktikan dapatkan pada percobaan pertama yaitu 0,0964 N. Pada percobaan kedua didapatkan dapatkan pada percobaan pertama yaitu 0,0964 N. Pada percobaan kedua didapatkan normalitas NaOH 0,1079 N, sedangkan pada percobaan ketiga normalitas NaOH adalah normalitas NaOH 0,1079 N, sedangkan pada percobaan ketiga normalitas NaOH adalah 0,1067 N. Berdasarkan data yang didapatkan, nilai RSD yang diperoleh adalah 0,00632 0,1067 N. Berdasarkan data yang didapatkan, nilai RSD yang diperoleh adalah 0,00632 dengan KV sebesar 6,1024%. Jika nilai KV > 2% menunjukkan bahwa percobaan dengan KV sebesar 6,1024%. Jika nilai KV > 2% menunjukkan bahwa percobaan dilakukan secara kurang saksama. Praktikan harus memilih salah satu normalitas dilakukan secara kurang saksama. Praktikan harus memilih salah satu normalitas NaOH,
NaOH, sehingga normalitas ysehingga normalitas yang ang praktikan pilih praktikan pilih adalahadalah 0,1079 N0,1079 N yang didasarkan oleh yang didasarkan oleh perubahan
perubahan warna warna larutan larutan menjadi menjadi merah merah muda muda tipis tipis dan dan lebih lebih jelas jelas dibandingkandibandingkan dengan yang lainnya.
dengan yang lainnya.
Dalam praktikum ini praktikan menentukan kadar suatu sampel yaitu Asam Dalam praktikum ini praktikan menentukan kadar suatu sampel yaitu Asam Sitrat, Asam Sitrat kemudian di titrasi dengan larutan NaOH yang telah ditentukan Sitrat, Asam Sitrat kemudian di titrasi dengan larutan NaOH yang telah ditentukan normalitasnya. Reaksi penetapan kadar Asam Sitrat dengan NaOH adalah:
Kadar Asam Sitrat kemudian dihitung dengan rumus: Kadar Asam Sitrat kemudian dihitung dengan rumus:
Berdasarkan rumus di atas, maka pada penetapan kadar Asam Sitrat yang Berdasarkan rumus di atas, maka pada penetapan kadar Asam Sitrat yang didapatkan oleh mahasiswa Ade Mara Meilani pada perobaan 1 adalah 0,3537%, didapatkan oleh mahasiswa Ade Mara Meilani pada perobaan 1 adalah 0,3537%, namun volume yang ditambahkan berlebih sehingga larutan menjadi merah muda namun volume yang ditambahkan berlebih sehingga larutan menjadi merah muda pekat.
pekat. Pada Pada percobaan percobaan 2 2 kadar kadar yang diperoleh yang diperoleh yaitu yaitu 0,3476%, dan 0,3476%, dan pada pada percobaan 3percobaan 3 yaitu 0,3416%. Nilai RSD yang didapatkan adalah 0,00605 dan nilai KV 1,7405%, yaitu 0,3416%. Nilai RSD yang didapatkan adalah 0,00605 dan nilai KV 1,7405%, sehingga kadar Asam Sitrat adalah kadar rata-rata dari ketiga percobaan tersebut yaitu sehingga kadar Asam Sitrat adalah kadar rata-rata dari ketiga percobaan tersebut yaitu 0,3476%
0,3476%..
Pada penetapan kadar Asam Sitrat yang dilakukan oleh mahasiswa Rezta Pada penetapan kadar Asam Sitrat yang dilakukan oleh mahasiswa Rezta Fadhilah Ramadhanty, didapatkan kadar pada percobaan 1 yaitu 0,3476% . Pada Fadhilah Ramadhanty, didapatkan kadar pada percobaan 1 yaitu 0,3476% . Pada percobaan
percobaan 2 2 kadar kadar yang yang didapatkan didapatkan adalah adalah 0,3386% 0,3386% dan dan pada pada percobaan percobaan 3 3 adalahadalah 0,3446%. Nilai RSD yang didapatkan adalah 0,00458 dan nilai KV 1,3336%, sehingga 0,3446%. Nilai RSD yang didapatkan adalah 0,00458 dan nilai KV 1,3336%, sehingga kadar Asam Sitrat adalah rata-rata dari ketiga percobaan tersebut yaitu
kadar Asam Sitrat adalah rata-rata dari ketiga percobaan tersebut yaitu 0,3436%0,3436%.. Pada penetapan kadar Asam Sitrat yang dilakukan oleh mahasiswa Rizal Pada penetapan kadar Asam Sitrat yang dilakukan oleh mahasiswa Rizal Maulana, didapatkan kadar pada percobaan 1 yaitu 0,3416%. Pada percobaan 2 kadar Maulana, didapatkan kadar pada percobaan 1 yaitu 0,3416%. Pada percobaan 2 kadar Asam Sitrat diperoleh 0,3446% sedangkan pada percobaan 3 didapatkan kadar Asam Sitrat diperoleh 0,3446% sedangkan pada percobaan 3 didapatkan kadar 0,3446%. Nilai RSD yang didapatkan adalah 0,00231 dan nilai KV 0,675%, sehingga 0,3446%. Nilai RSD yang didapatkan adalah 0,00231 dan nilai KV 0,675%, sehingga kadar Asam Sitrat adalah rata-rata dari ketiga percobaan tersebut yaitu
kadar Asam Sitrat adalah rata-rata dari ketiga percobaan tersebut yaitu 0,3436%0,3436%.. Pada praktikum ini, hasil yang didapatkan berbeda-beda karena dipengaruhi Pada praktikum ini, hasil yang didapatkan berbeda-beda karena dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:
oleh beberapa faktor yaitu: 1.
1. Praktikan kurang terampil dalam melakukan titrasi sehingga terjadi kelebihanPraktikan kurang terampil dalam melakukan titrasi sehingga terjadi kelebihan volume titran.
volume titran. 2.
2. Alat yang digunakan tidak dicuci dengan bersih.Alat yang digunakan tidak dicuci dengan bersih. 3.
3. Kurang cermat dalam menimbang zat.Kurang cermat dalam menimbang zat. 4.
4. Ketelitian praktikan yang berbeda-beda dalam memperhatikan perubahan warnaKetelitian praktikan yang berbeda-beda dalam memperhatikan perubahan warna yang terjadi.
7.
7. KesimpulanKesimpulan 1.
1. Dari tiga kali hasil pembakuan NaOH dengan KHP, didapatkan NormalitasDari tiga kali hasil pembakuan NaOH dengan KHP, didapatkan Normalitas sebesar 0,0964 N ; 0,1079 N ;
sebesar 0,0964 N ; 0,1079 N ; dan 0,1067 N. Normalitas NaOH dan 0,1067 N. Normalitas NaOH yang dipakaiyang dipakai dalam perhitungan kadar Asam Sitrat adalah 0, 1079 N karena berdasarkan dalam perhitungan kadar Asam Sitrat adalah 0, 1079 N karena berdasarkan pertimbangan titik akhir titrasi, kesesuaian warna indikator dengan blangko, d pertimbangan titik akhir titrasi, kesesuaian warna indikator dengan blangko, danan
nilai KV yang diperoleh > 2%. nilai KV yang diperoleh > 2%. 2.
2. Dari tiga kali hasil percobaan, kadar Asam SitDari tiga kali hasil percobaan, kadar Asam Sitrat yang dipilih oleh praktikanrat yang dipilih oleh praktikan sebesar 0,3476% (Ade Mara Meilani),
sebesar 0,3476% (Ade Mara Meilani), 0,3436% (Rezta Fadhilah), dan 0,3436%0,3436% (Rezta Fadhilah), dan 0,3436% (Rizal Maulana) karena KV yang dihasilkan oleh ketiga praktikan <2% sehingga (Rizal Maulana) karena KV yang dihasilkan oleh ketiga praktikan <2% sehingga dipilihlah kadar dari rata-rata Normalitas masing-masing praktikan.
dipilihlah kadar dari rata-rata Normalitas masing-masing praktikan. 3.
3. Untuk penetapan kadar Asam Sitrat yang dipilih di akhir adalah kadar dengan KVUntuk penetapan kadar Asam Sitrat yang dipilih di akhir adalah kadar dengan KV terendah yaitu 0,675 % dengan penetapan kadarnya
terendah yaitu 0,675 % dengan penetapan kadarnya adalah 0,3436%.adalah 0,3436%.
8.
8. Daftar PustakaDaftar Pustaka Gusdinar, D. (2008).
Gusdinar, D. (2008). Titrasi Netralisasi [Titrasi AsamTitrasi Netralisasi [Titrasi Asam
–
–
Basa] Basa]. [online] available. [online] availableat:http://download.fa.itb.ac.id/filenya/Handout%20Kuliah/Inorganic%20Pharmace at:http://download.fa.itb.ac.id/filenya/Handout%20Kuliah/Inorganic%20Pharmace utical%20Analysis%202008/Versi%20Bhs.%20Indonesia/02.%20Aplikasi%20Tit utical%20Analysis%202008/Versi%20Bhs.%20Indonesia/02.%20Aplikasi%20Tit rasi%20Asam%20Basa.pdf [Accessed March 1st 2018].
rasi%20Asam%20Basa.pdf [Accessed March 1st 2018]. R.A. Day, Jr & A.L. Underwood. (2002).
R.A. Day, Jr & A.L. Underwood. (2002). Analisis Kimia Kuantitatif Edisi Keenam. Analisis Kimia Kuantitatif Edisi Keenam. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Jakarta: Penerbit Erlangga. Tim Dosen ABBF FF UI. (2018).
Tim Dosen ABBF FF UI. (2018). Buku Penuntun Praktikum Buku Penuntun Praktikum Analisis Bahan BakuAnalisis Bahan Baku Farmasi
9.
9. LampiranLampiran a.
a. Lembar Hasil PengamatanLembar Hasil Pengamatan i.
ii.
iii.
iv.
b.
b. Foto hasil praktikum (pembakuan dan penetapan kadar)Foto hasil praktikum (pembakuan dan penetapan kadar) Pembakuan Pembakuan NaOH NaOH Penetapan Penetapan Kadar oleh Kadar oleh Ade Mara M. Ade Mara M. Penetapan Penetapan Kadar oleh Kadar oleh Rezta Rezta Fadhilah Fadhilah
Penetapan Penetapan Kadar oleh Kadar oleh Rizal Maulana Rizal Maulana