LAPORAN RANCANGAN PROYEK PRAKTIKUM KIMIA DASAR
Nama Lengkap : Adelia Kusuma Wardhani
NRM : 1303621076
Kelas/Semester : Pendidikan Kimia B/116 Kelompok Praktikum : Kelompok 2
Dosen Pengampu : Elma Suryani S.Pd., M.Pd.
Asisten Laboratorium : 1. Annisa Maharani (1303619018) 2. Aisyah Rahma Nur Fathia (1303619053)
LAPORAN SEMENTARA LAPORAN AKHIR NILAI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2022
Termokimia : Reaksi Eksoterm
A. Judul percobaan
Termokimia : Reaksi Endoterm
B. Tujuan percobaan
1. Untuk membuktikan adanya reaksi kimia antara asam cuka dan soda kue.
2. Untuk membuktikan adanya campuran reaksi yang menghasilkan gas.
C. Prinsip percobaan (sertakan sumber)
Asam asetat atau asam cuka atau asam etanoat memiliki rumus CH3-COOH, CH2COOH, atau CH3CO2H. Asam asetat pekat atau bisa disebut asam asetat glasial adalah cairan higroskopis yang tidak berwarna dan memiliki titik beku 16,7 °C. Cuka mengandung 3-9% volume asam asetat dari komponen utama cuka selain air. Asam asetat dengan wujud cair merupakan senyawa yang berasa asam dan berbau
menyengat. (Roger, 1999)
Reaksi kimia mampu melepaskan atau menyerap kalor. Reaksi kimia bersama sistem melepaskan kalor ke lingkungan yang disebut reaksi eksoterm, sedangkan reaksi kimia dengan sistem menyerap kalor dapat dikenal dengan reaksi endoterm.
Pada reaksi endoterm, entalpi sistem bertambah, artinya ental produk (HP) memiliki nilai yang lebih besar daripada entalpi pereaksi (HR). Oleh sebab itu, perubahan entalpinya bertanda positif. Sebaliknya, pada reaksi ekosterm, entalpi system mengalami pengurangan, artinya entalpi produk (HP) memiliki nilai yang lebih kecildaripada entalpi pereaksi (HR). Oleh sebab itu, perubahan entalpinya bertanda bertanda negatif. Contoh reaksi eksoterm adalah logam natrium dimasukkan ke dalam air. Saat natrium tersebut bereaksi dengan air, suhu larutan lebih tinggi daripada suhu lingkungan sehingga kalor mengalir dari sistem ke lingkungan. Contoh reaksi
endoterm adalah urea dilarutkan ke dalam air dimana setelah urea larut, suhu sistem bernilai lebih rendah daripada suhu lingkungan. Hal ini yang membuat kalor mengalir dari lingkungan ke sistem.
Natrium bikarbonat merupakan senyawa kimia dengan rumus NaHCO3.
Senyawa ini merupakan kristal yang pada umumnya terdapat dalam bentuk bentuk serbuk. Natrium bikarbonat termasuk senyawa yang dapat larut dalam air. Senyawa ini digunakan dalam roti atau kue karena bereaksi dengan bahan lain untuk
membentuk gas karbon dioksida yang menyebabkan roti “mengembang”. NaHCO3 pada umumnya diproduksi dengan proses Solvay yang memerlukan reaksi natrium klorida, ammonia, dan karbon dioksida dengan air sebagai tempat pencampurannya.
(Holleman, 2001)
D. Alat dan bahan Alat :
1. Gelas kaca
2. Pengaduk, seperti sendok
Bahan :
1. 10 ml asam cuka
2. 1 sendok makan Soda kue
E. Cara kerja
1. Menaruh asam cuka ke dalam gelas kaca bening sekitar 50 ml 2. Menaruh soda kue sebanyak 1 sendok makan
F. Hipotesis
1. Campuran asam cuka dan soda kue akan menyebabkan terjadinya penurunan suhu.
2. Campuran asam cuka dan soda kue akan menyebabkan terjadinya pengeluaran gas berlebih dari campurannya.
DAFTAR PUSTAKA
Holleman, A. F. Wiberg, E. 2001. Inorganic Chemistry. San Diego: Academic Press.
Roger Blench, Matthew Spriggs. 1999. Archaeology and language. Routledge