• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Laporan Tata Kelola Perusahaan"

Copied!
202
0
0

Teks penuh

Penerapan Tata Kelola Perusahaan mengacu pada 4 aspek Tata Kelola yaitu komitmen tata kelola, struktur tata kelola, proses tata kelola dan hasil tata kelola yang merupakan wujud tanggung jawab CIMB Niaga. KEBIJAKAN DASAR TATA KELOLA Pedoman Tata Kelola CIMB Niaga diatur dalam Corporate Policy Manual versi 01 Tahun 2016, yang merupakan kebijakan tertinggi di CIMB Niaga. Kebijakan ini merupakan landasan sekaligus bukti komitmen CIMB Niaga dalam menerapkan prinsip-prinsip tata kelola yang berkelanjutan.

Pengungkapan yang dilakukan oleh CIMB Niaga dapat diakses oleh semua pihak yang berkepentingan sesuai dengan haknya. CIMB Niaga secara berkala mengevaluasi kinerja Dewan Komisaris, komite tingkat Dewan Komisaris, Direksi dan Direksi. Penerapan tata kelola perusahaan dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga prinsip-prinsip tata kelola perusahaan telah menjadi acuan dalam kegiatan usaha CIMB Niaga.

Implementasi tata kelola perusahaan terwujud dari interaksi seluruh organ Bank, dimana dalam struktur kepengurusan CIMB Niaga organ utama terdiri dari ABS, Dewan Komisaris dan Direksi, dengan kedudukan tertinggi ABS.

Komite Eksekutif

Untuk memaksimalkan fungsi organ utama dalam struktur tata kelola CIMB Niaga, dalam pelaksanaannya akan dibantu oleh organ pendukung yang terdiri dari komite level dewan pengawas, sekretaris perusahaan, komite level board dan audit internal. Di tingkat Dewan Pengawas telah dibentuk komite-komite untuk mendukung dan meningkatkan fungsi pengawasan Dewan Pengawas. Direksi bersama dengan manajemen bank bertanggung jawab atas pengelolaan, pengendalian dan tanggung jawab atas penerapan tata kelola di CIMB Niaga, dibantu oleh Sekretaris Perusahaan, komite-komite di tingkat Dewan dan Internal Audit.

Komite Khusus

Sekurang-kurangnya 1 (satu) orang anggota Dewan Pengawas harus berdomisili di Indonesia, CIMB Niaga memiliki 4 (empat) orang anggota Dewan Pengawas yang berdomisili di Indonesia. 4 (empat) dari 8 (delapan) orang atau 50% (lima puluh persen) dari anggota dewan pengawas merupakan direktur pengawas independen. 4 (empat) dari 8 (delapan) orang atau 50% (lima puluh persen) dari anggota Dewan Pengawas adalah warga negara Indonesia.

Tabel rentang nilai sebagai berikut:
Tabel rentang nilai sebagai berikut:

Paket Remunerasi dan Fasilitas Lain yang Diterima

Dewan Pengawas mengkaji usulan Komite Nominasi & Remunerasi dan mengusulkan remunerasi kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS); Struktur remunerasi Dewan Pengawas terdiri dari honorarium, tunjangan rapat, tunjangan transportasi, tunjangan hari raya, bonus akhir tahun dan ketentuan lainnya seperti fasilitas kesehatan, komunikasi dan keanggotaan klub. Berdasarkan keputusan RUPS Tahunan 2017, rincian informasi mengenai kebijakan remunerasi dan fasilitas lainnya bagi anggota Dewan Pengawas CIMB Niaga adalah sebagai berikut:.

Remunerasi yang Bersifat Variabel bagi Dewan Komisaris

Penetapan remunerasi Direksi didasarkan pada indikator pencapaian kinerja Bank yang meliputi hasil kinerja keuangan, tingkat keberlanjutan Bank dan berdasarkan manajemen risiko sesuai dengan ketentuan peraturan. Struktur remunerasi Direksi terdiri dari gaji, bonus, tunjangan transportasi, tunjangan akomodasi, tunjangan hari raya, tunjangan akhir tahun dan fasilitas lainnya seperti fasilitas kesehatan, komunikasi dan keanggotaan klub.

Remunerasi yang Bersifat Variabel bagi Direksi

Rincian lebih lanjut mengenai indikator kinerja diuraikan pada bagian Penilaian Kinerja Dewan Komisaris dan Direksi dalam laporan tahunan ini. Penyusunan struktur, kebijakan dan besaran remunerasi masing-masing anggota Dewan Pengawas Syariah dilakukan dengan memperhatikan tugas, wewenang, kinerja dan tanggung jawab Dewan Pengawas Syariah, remunerasi yang ada di industri perbankan (peer group) uang. ) dan kemampuan Bank. Komite Nominasi dan Remunerasi membahas remunerasi Dewan Pengawas Syariah dengan memperhatikan informasi ruang lingkup dan standar remunerasi dengan industri perbankan (peer group) dan kemampuan Bank;

Struktur remunerasi Dewan Pengawas Syariah terdiri dari honorarium, biaya rapat, tunjangan hari raya dan tantiem akhir tahun.

Remunerasi Yang Bersifat Variabel Bagi Dewan Pengawas Syariah

Dewan Komisaris wajib mengadakan rapat Dewan Komisaris secara berkala paling kurang 1 (satu) kali dalam sebulan atau sewaktu-waktu jika dianggap perlu. Rapat Gabungan Dewan Komisaris yang diundang oleh Direksi diselenggarakan paling kurang 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) bulan atau sewaktu-waktu apabila dianggap perlu. Anggota Dewan Komisaris wajib menghadiri Rapat paling sedikit 75% (tujuh puluh lima perseratus) dalam setahun dan wajib hadir secara fisik paling sedikit 6 (enam) kali dalam setahun.

Bahan rapat pengurus disampaikan kepada seluruh anggota pengurus 5 (lima) hari kerja sebelum tanggal rapat. Dalam hal anggota Direksi tidak dapat menghadiri rapat secara fisik, maka dapat mengikuti rapat melalui teknologi teleconference atau telepresence. Rapat komisaris tahun 2017 dijadwalkan pada akhir tahun 2016 dan diunggah di website bank.

Risalah rapat Dewan Komisaris wajib ditandatangani oleh anggota Dewan Komisaris yang hadir dan disampaikan kepada seluruh anggota Dewan Komisaris. Risalah rapat gabungan Dewan Komisaris mengundang Direksi ditandatangani oleh Dewan Komisaris yang hadir dan disampaikan juga kepada Direksi. Rapat Direksi mengundang Dewan Komisaris diadakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) bulan atau sewaktu-waktu apabila dianggap perlu.

Jadwal Rapat Direksi dan Rapat Gabungan Direksi mengundang Dewan Komisaris tahun 2017 disusun pada akhir tahun 2016 dan disetujui dalam Rapat Direksi tanggal 20 Desember 2016. Perhitungan kehadiran setelah efektif menjabat sebagai anggota Direksi sejak Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 24 Agustus 2017 dimana terhitung sejak tanggal 24 Agustus Rapat Direksi mengundang Dewan Komisaris dilaksanakan 1 (satu) kali. Laporan tersebut wajib disampaikan kepada Dewan Komisaris selambat-lambatnya 2 (dua) hari kerja setelah selesainya laporan tersebut.

Mandat Komite Audit tidak boleh lebih panjang dari mandat Dewan Komisaris sesuai dengan POJK No. Di luar rapat, Komite Audit secara berkala menyampaikan laporan kegiatan dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris.

Tabel Kehadiran Anggota pada rapat Komite Audit Periode Januari - Desember 2017
Tabel Kehadiran Anggota pada rapat Komite Audit Periode Januari - Desember 2017

Napitupulu Anggota (Pihak Independen)

Remunerasi yang Bersifat Variabel bagi Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi

Komite Pemantau Risiko (KIPER) bertanggung jawab kepada Dewan Pengawas untuk mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Pengawas terkait penerapan manajemen risiko di bank. Pada tahun 2017, Komite Pemantau Risiko CIMB Niaga terdiri dari 1 (satu) orang ketua yang merupakan komisaris independen, 2 (dua) orang anggota yang merupakan komisaris dan 2 (dua) orang anggota yang bukan komisaris yang berasal dari pihak independen dengan kompetensi dan kualifikasi di bidang keuangan dan manajemen risiko. CIMB Niaga telah membentuk Komite Tata Kelola Terintegrasi untuk mendukung Dewan Pengawas sebagai Dewan Pengawas entitas utama dalam menjalankan fungsi pengawasan atas penerapan Tata Kelola Terintegrasi di lingkungan konglomerasi keuangan CIMB Indonesia agar sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Komite Tata Kelola Terintegrasi CIMB Niaga telah memiliki piagam atau pedoman yang mengatur tentang keanggotaan, struktur, wewenang, tugas dan tanggung jawab, rapat, kegiatan dan tata kerja Komite Tata Kelola Terintegrasi dalam pelaksanaan tugasnya. Piagam Komite Manajemen Terintegrasi berlaku efektif sejak tanggal 21 Agustus 2015 dan dipublikasikan dalam website bank serta senantiasa direview secara berkala untuk pemenuhan ketentuan yang berlaku dan kebutuhan bank. Keanggotaan dan komposisi serta independensi anggota Komite Manajemen Terintegrasi telah sesuai dengan ketentuan otoritas yang berwenang.

Anggota Komite Manajemen Terintegrasi diangkat berdasarkan rekomendasi Komite Pengangkatan dan Remunerasi PT Bank CIMB Niaga Tbk no. 006/NOMREM/KP/III/2016 tanggal 23 Maret 2016 yang telah disahkan melalui Surat Keputusan Dewan Komisioner Kabupaten No. 007/DEKOM/KP/IV/2016 tanggal 6 April 2016 dan perubahan terakhir sebagaimana direkomendasikan oleh Komite Pengangkatan dan Remunerasi pada rapat tanggal 22 Juni 2016 yang disetujui dalam rapat Dewan Komisaris tanggal 24 Juni 2016. Amanat Masa jabatan Komite Manajemen Terintegrasi tidak boleh lebih lama dari masa jabatan Dewan Komisaris sebagaimana diatur dalam anggaran dasar dan dapat dipilih kembali. Anggota Komite Manajemen Terintegrasi telah memenuhi seluruh kriteria independensi dan mampu menjalankan tugasnya secara independen, membela kepentingan bank dan tidak dapat.

Penilaian penerapan Tata Kelola Terintegrasi melalui penilaian kecukupan pengendalian intern dan pelaksanaan fungsi kepatuhan secara terintegrasi; Secara berkala meninjau Laporan Penilaian Sendiri Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi posisi Juni dan Desember 2017. Komite Tata Kelola Terintegrasi secara berkala melaporkan kegiatan dan rekomendasi kepada Dewan Komisaris Entitas Utama.

Piagam Komite Manajemen Terintegrasi mengatur bahwa Komite Manajemen Terintegrasi harus mengadakan rapat sekurang-kurangnya 2 (dua) kali dalam setahun. CPC juga bekerja untuk memastikan kepatuhan terhadap prinsip-prinsip tata kelola perusahaan di bidang kebijakan perkreditan untuk kepentingan bank dan pemangku kepentingan.

Tabel Kehadiran Anggota pada Rapat Komite Pemantau Risiko Periode Januari - Desember 2017
Tabel Kehadiran Anggota pada Rapat Komite Pemantau Risiko Periode Januari - Desember 2017

Komersial (Konvensional & Syariah)

Konsumer

Head of Wholesale Banking Credit/ALM Risk Group Head/Integrated Risk & BASEL PMO Head. Menetapkan, mencapai dan mempertahankan target permodalan yang aman dan optimal, serta struktur permodalan yang efisien bagi Bank. Mengalokasikan modal secara efisien antara entitas operasional dan unit bisnis, sejalan dengan strategi bisnis jangka panjang Bank dan tingkat pengembalian modal yang relevan.

Menilai dan memilih tindakan pemulihan dan saluran komunikasi yang paling tepat berdasarkan peristiwa yang menyebabkan status pemulihan. Kajian kondisi pasar dan solusi/instrumen terkait pengelolaan permodalan, misalnya sumber dana yang lebih optimal, solusi pemenuhan target kecukupan modal dan lain sebagainya. Memastikan bahwa rencana strategis bank mencakup strategi pengelolaan modal yang menggambarkan kebutuhan modal, investasi modal yang diharapkan, target modal yang akan dicapai dan sumber modal yang diharapkan.

Meninjau dan menyetujui batas rasio target modal internal (ICT) termasuk rasio leverage, yaitu tingkat modal minimum yang memicu langkah-langkah lanjutan yang diperlukan. Meninjau dan menyetujui rasio pembayaran dividen target untuk menyeimbangkan kebutuhan akan kecukupan modal yang aman dan struktur modal yang efisien. Menjaga dan memperbarui kerangka RP, kebijakan dan proses yang terdiri dari analisis lini bisnis utama, fungsi ekonomi kritis, keterkaitan bisnis, uji stres RP, pemicu RP dan pemulihan opsi, setidaknya setahun sekali.

Ajukan kembali dokumen RP yang telah direvisi kepada dewan direksi, dewan direksi, pemegang saham, dan pihak berwenang untuk mendapatkan persetujuan yang sesuai jika ada perubahan yang memerlukan persetujuan. Dapatkan informasi level terkini dari Early Warning Indicators (EWI) dan indikator pemulihan yang telah dihasilkan secara berkala dari unit bisnis dan unit pendukung. Negosiasikan semua tindakan dan strategi pemulihan yang dapat digunakan oleh bank dan pilih tindakan dan strategi potensial untuk diterapkan dalam fase "pemulihan".

Lakukan dry run setiap tahun untuk memastikan tata kelola dan struktur komunikasi dapat berjalan selama fase pemulihan.

Kondisi pada saat aktivasi RP

  • Kebijakan dan prosedur APU dan PPT berbasis risiko sesuai dengan kompleksitas usaha Bank,
  • Pembentukan Sub Direktorat Anti Money Laundering (AML) yang bertanggung jawab atas
  • Lingkungan Pengendalian
  • Penilaian risiko dan Pengelolaan Risiko
  • Kegiatan Pengendalian
  • Informasi dan Komunikasi
  • Pemantauan
  • SKAI;

3 November 2017 Keterbukaan Informasi yang Perlu Diketahui Publik Penerbitan Obligasi Berkelanjutan II Bank CIMB Niaga Tahap III Tahun 2017 CIMB Niaga menggunakan 2 (dua) pendekatan dalam proses identifikasi risiko yaitu Risk Profile Assessment dan Comprehensive Risk Assessment (CRA). Kode Etik & Perilaku Kepegawaian CIMB Niaga berlaku bagi seluruh pegawai bank, termasuk Dewan Pengurus dan Dewan Pengawas.

Jumlah anggota direksi CIMB Niaga telah sesuai dengan ketentuan dan memperhatikan kebutuhan, kondisi dan kemampuan bank.

Tabel di bawah ini adalah data pelanggaran –  pelanggaran  fraud  yang dilakukan oleh manajemen,  karyawan tetap dan tidak tetap terkait dengan proses  kerja dan kegiatan operasional Bank yang dampak  penyimpangannya melebihi Rp100.000.000
Tabel di bawah ini adalah data pelanggaran – pelanggaran fraud yang dilakukan oleh manajemen, karyawan tetap dan tidak tetap terkait dengan proses kerja dan kegiatan operasional Bank yang dampak penyimpangannya melebihi Rp100.000.000

Gambar

Tabel rentang nilai sebagai berikut:
Tabel Kehadiran Anggota pada rapat Komite Audit Periode Januari - Desember 2017
Tabel Kehadiran Anggota pada Rapat Komite Nominasi dan Remunerasi Periode Januari - Desember 2017
Tabel Kehadiran Anggota pada Rapat Komite Pemantau Risiko Periode Januari - Desember 2017
+3

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini menunjukkan bahwa Return On Assets (ROA) pada perusahaan LQ 45 memberikan suatu ukuran yang bagus stentang efektivitas manajemen dalam mengelola investasinya, sehingga