• Tidak ada hasil yang ditemukan

laporan tugas akhir asuhan kebidanan komprehensif

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "laporan tugas akhir asuhan kebidanan komprehensif"

Copied!
212
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Ruang Lingkup

Sistematika Penulisan

TINJAUAN PUSTAKA

Konsep Dasar Teori Kehamilan

Panjang: ±55 cm, kelainan: tidak ada, kondisi tali pusat: tidak ada tanda-tanda infeksi dan tidak ada pendarahan tali pusat. Mulut: Bibir tampak simetris, mukosa mulut tampak lembab, tidak ada karies pada gigi, tidak terlihat stomatitis, geraham lengkap. Kata ibu tidak ada masalah yang berarti, kata ibu, keluar darah dari vagina berwarna kuning kecoklatan, luka operasi kering.

Telinga : Tampak bersih dan tidak keluar cairan Hidung : Tampak bersih, tidak ada polip atau peradangan. Ibu mengatakan tidak ada keluhan yang berarti dan ingin mengetahui lebih jauh tentang kontrasepsi IUD. Payudara: Payudara simetris, tampak bersih, ASI terlihat, tampak hiperpigmentasi pada areola payudara, puting menonjol dan tidak ada retraksi.

Berdasarkan usia kehamilan ibu pada saat hamil, penulis berpendapat bahwa tidak ada kesenjangan antara teori dan praktik pada Ny. Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan (Suherni dkk, 2009) tujuan kunjungan perawatan 6 hari adalah untuk mengevaluasi adanya sinyal bahaya pada masa nifas, untuk memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak ada. Pada kunjungan ketiga tanggal 12 April 2017 ibu mengatakan saat ini tidak ada keluhan, hasil pemeriksaan dalam batas normal.

Tabel 1.2 Jadwal Pemberian Imunisasi Tetanus Toksoid
Tabel 1.2 Jadwal Pemberian Imunisasi Tetanus Toksoid

Konsep Dasar Teori Letak Sungsang

Konsep Dasar Teori Suspect CPD

Konsep Dasar Teori Persalinan

Kondisi psikologis merupakan keadaan emosi, jiwa, pengalaman, adat istiadat dan dukungan orang-orang tertentu yang dapat mempengaruhi proses kelahiran.

Cara Persalinan Letak Sungsang

Pada persalinan dengan bantuan manual terdapat 3 tahapan yaitu : Tahap pertama yaitu lahirnya bokong sampai pusar yang dikeluarkan dengan menggunakan tenaga ibu sendiri, Tahap kedua yaitu lahirnya bahu dan lengan yang menggunakan bantuan tenaga. bantuan metode klasik, mueller, lawset; ..kelahiran kepala kala III dengan metode Mauriceau dan pipet forceps. a) Berikut cara penyampaian bahu dan lengan pada posisi duduk dengan cara klasik. Jari telunjuk tangan operator menghadap sakrum ditempelkan pada bagian depan janin.

Konsep Dasar Teori Bayi Baru Lahir

Konsep Dasar Teori Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas

Konsep Dasar Teori Keluarga Berencana

Sesuai Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1464/MENKES/PER/X/2010 Bab III tentang Penyelenggaraan Praktik Kebidanan Pasal 13 ayat pelayanan yang meliputi penyediaan alat kontrasepsi suntik, alat kontrasepsi intrauterin dan pelayanan penyediaan peralatan, kontrasepsi subkutan. Dan Pasal 12 (b) Bidan dalam memberikan pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana diberi wewenang untuk memberikan alat kontrasepsi oral dan kondom.

Konsep Dasar Manajemen Kebidanan

  • Manajemen Asuhan Kebidanan Sesuai 7 langkah Varney

Menafsirkan data untuk kemudian diolah menjadi masalah atau diagnosis yang diidentifikasi secara spesifik dan kebutuhan layanan kesehatan. Tahap ini mewakili perkembangan masalah atau diagnosis yang teridentifikasi dengan baik. kebutuhan kesehatan saat ini dan yang diharapkan.

Konsep Dasar Asuhan Manajemen Kebidanan

  • Konsep Dasar Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan Fisiologis
  • Konsep Dasar Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Persalinan
  • Konsep Dasar Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir
  • Konsep Dasar Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Calon Akseptor KB

Selain itu, pada pemeriksaan Hodge I-IV, skor Hodge I adalah 5/5 jika bagian paling bawah janin teraba sempurna di atas simfisis pubis. Hidung tampak simetris, tidak terlihat pernafasan, lubang hidung, keluar cairan putih dari hidung, bersin (Dona L. Wong, 2009). Telinga tampak simetris, sekret/cerumen tidak terlihat, telinga lunak dan lentur (Stright, 2005), mulut tampak simetris, labio palato schizis dan labio schizis serta gigi tidak terlihat, bibir tidak tampak pucat, mukosa mulut lembab, anak-anak menangis keras, reflek isap baik, sekresi mukus tidak berlebihan.Sekresi mukus yang berlebihan merupakan indikator terjadinya fistula trakeoesofagus (Stright, 2005).

Pada bagian leher pergerakan leher baik, reflek leher bersifat tonik, tanpa formasi, pendek, tebal, biasanya tertutup lipatan kulit (Dona L. Wong, 2009), pada bagian dada tampak simetris, tidak terlihat retraksi leher. dinding dada, tanpa bunyi pernafasan tambahan, puting menonjol, denyut jantung teratur 120-160 x/menit (Saifuddin, 2006). Perut tampak simetris, menggembung saat dipalpasi, tidak teraba benda padat/massa, tali pusat tampak 2 arteri dan 1 vena, tali pusat tampak putih, tidak terlihat adanya perdarahan tali pusat (Stright, 2005), punggung tampak simetris, tidak ada lesung pilonidal, tidak ada gangguan mobilitas tulang belakang, tidak terlihat spina bifida. Laki-laki, hipospadia dan epispadia tidak terlihat, testis tampak seperti turun (Sitiava, 2012), Testis teraba pada setiap skrotum, skrotum biasanya besar, edema, menggantung dan tertutup lipatan, serta anus terbuka. anus, mekonium keluar dalam waktu 48 jam (Dona L. Wong, 2009).

Gerakan tampak aktif, tonus otot bilateral, terutama resistensi terhadap fleksi plantar terbalik, menghasilkan garis plantar (Myles) yang terlihat pada dua pertiga anterior kaki (Donna L. Wong, 2009). Perut pada nulipara tidak menunjukkan striae, otot biasanya tegang dan pada multipara mungkin terdapat striae, otot sering kendur, linea nigra terlihat (Helen Farer, 1999). Sedangkan pemeriksaan genetik untuk mengetahui jenis lochia yang muncul pada ibu: Lochia rubra (1-3 hari, hitam), lochia sanguilenta (3-7 hari, putih bercampur merah), lochia serosa (7-14 hari) ., kuning/coklat), lochia alba (>14 hari, putih).

METODE PENELITIAN

Lokasi dan Waktu

Subjek Kasus

Pengumpulan dan Analisis Data

2003), yaitu untuk pengumpulan informasi tentang status gejala, penelitian langsung pada objek penelitian untuk memperoleh data yang diperlukan dengan melakukan penelitian lapangan (field study). Menurut Kriyantono (2008), “Metode Observasi adalah kegiatan pengamatan langsung tanpa perantara terhadap suatu objek untuk melihat secara dekat kegiatan yang dilakukan oleh objek tertentu”. Peneliti melakukan pengamatan langsung terhadap kondisi klien yang ditangani atau mengamati perilaku dan kebiasaan klien sehubungan dengan perawatan yang akan diberikan.

Peneliti melakukan pemeriksaan meliputi inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi untuk memperoleh data sesuai dengan kasus yang ditangani. Peneliti menggunakan dokumentasi terkait judul LTA ini seperti: rekam medis klien berupa buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak), literatur dan lain sebagainya. Menurut Sugiyono (2004), Analisis deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau mengilustrasikan data yang dikumpulkan sebagaimana adanya tanpa bermaksud menarik kesimpulan yang bersifat umum atau generalisasi.

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini mengubah data penelitian menjadi informasi yang dapat digunakan untuk menarik kesimpulan dengan menggunakan manajemen kebidanan menurut Varney yang didokumentasikan dalam bentuk SOAP.

Etika Penelitian

Peneliti menjelaskan proses perawatan yang akan diberikan dan memberikan formulir persetujuan kepada klien sebagai bukti kesediaan klien untuk diberikan perawatan dalam penelitian ini. Untuk menjaga kerahasiaan identitas responden maka pada lembar pendataan tidak dicantumkan nama responden, lembar pendataan sebaiknya hanya diisi inisial klien.

Kerangka Kerja Studi Kasus

Payudara: Payudara simetris, tampak bersih, ASI terlihat, muncul hiperpigmentasi pada aerolla, puting menonjol dan tidak ada keluarnya cairan serta tidak ada retraksi. Abdomen : Tampak simetris, terlihat linea nigra, bekas luka operasi kering, tidak ada asites, TFU tidak teraba Genetalia : Vulva tidak edema, tidak terdapat varises, terlihat sekret. Kadar Hb normal pada ibu hamil di TM I mengalami anemia ringan dan pada ibu TM III mengalami peningkatan kadar Hb sebesar 11 gr%. Jadi tidak ada kesenjangan antara teori dan praktik.

Tidak terlihat edema atau varises, tidak ada jaringan parut pada vagina, portio lunak dan tebal, penipisan 50%, dilatasi 4 cm, selaput ketuban utuh/belum pecah, tidak ada bagian kecil di sekitar bagian bawah janin, presentasi kepala.

TINJAUAN KASUS

Dokumentasi Asuhan Kebidanan Intranatal Care

  • Dokumentasi SOAP BBL

Dokumentasi Asuhan Kebidanan Postnatal Care

  • Kunjungan PNC ke 2
  • Kunjungan PNC ke 3
  • Kunjungan Neonatus ke 1
  • Kunjungan Neonatus ke 2
  • Kunjungan Neonatus ke 3

Dokumentasi Asuhan Kebidanan KB

PEMBAHASAN

Asuhan persalinan

S sesuai dengan teori yang ada, sehingga menurut (JNPK-KR, 2008), persalinan dikatakan normal bila prosesnya terjadi pada akhir kehamilan (setelah 37 minggu) tanpa adanya komplikasi. Sehingga ibu dan keluarga memutuskan untuk bersalin di RS Sayang Ibu karena BPJS dan mengambil lokasi yang strategis dekat dengan rumah, sesuai dengan Standar Pelayanan Kebidanan yang menyatakan: “Ibu dan keluarga segera menyiapkan rujukan Karena jika ada keterlambatan dalam merujuk pada fasilitas yang lebih memadai, hal ini dapat membahayakan keselamatan ibu dan bayi.”

Menurut teori (Burvill, 2002), salah satu tanda persalinan adalah ibu akan sering mengalami kebocoran cairan atau ketuban pecah secara spontan. Sebentar lagi S akan dioperasi, persiapan sedang dilakukan sebelum operasi caesar, ibu disarankan untuk tidak makan dan tidak lagi/berpuasa, melakukan pemasangan bayi tabung, mencukur area sekitar perut/area yang akan dioperasi dan juga.

Asuhan bayi baru lahir

Asuhan masa nifas

Penulis berpendapat bahwa kunjungan nifas sangat penting karena kunjungan nifas dapat mendeteksi adanya komplikasi pada masa nifas. Keluaran ASI lancar, kontraksi uterus baik, TFU ½ pusat simfisis, lochea sanguinolenta, luka jahitan basah masih ditutupi kasa steril, tidak ada tanda-tanda infeksi, tanda Homan negatif. Menurut (Sukarni, 2013) pada akhir 1 minggu TFU yang normal adalah ½ pusat simfisis dan lochea pada hari ke 3-7 yaitu lochea sanguinolenta berwarna coklat kemerahan dan berlendir.

S adalah menganjurkan klien untuk memberikan ASI eksklusif pada bayinya sesering mungkin, dan menyarankan ibu untuk melakukan mobilisasi secara perlahan untuk membantu mempercepat involusi uterus, mempercepat pengeringan jahitan, dan memenuhi kebutuhan nutrisi ibu nifas akan protein tinggi untuk mempercepat luka. proses penyembuhan. Menurut teori (Sukarni, 2013), lochea yang muncul pada hari ke 7-14 merupakan loche serosa dengan warna kuning kecoklatan. Berdasarkan teori menurut (Walyani, 2014), tujuan perawatan pada kunjungan nifas 2 minggu sama dengan kunjungan pada hari nifas 6 minggu.

Asuhan neonatus

Suplemen nutrisi sejak anak lahir hingga kunjungan kedua berupa ASI, dan ibu juga berniat memberikan ASI eksklusif kepada anaknya. Menurut (Musjalanun, 2009) ASI Eksklusif adalah ASI tanpa bahan tambahan apa pun, yang salah satunya untuk menjamin imunitas bayi. S mengatakan, ruam pada kulit bayi itu muncul akibat penggunaan bedak bayi yang tidak sesuai dengan usia anak.Setelah menyelesaikan KIE tentang kebersihan diri bayi dan menasihati ibu untuk tidak menggunakan bedak pada bayi, masalahnya menurun. setelah 2 hari.

Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh (Musbayarun, 2010) yaitu kunjungan neonatal dilakukan sebanyak 3 kali yaitu KN I dilakukan 6-8 jam, KN-2 dilakukan 3-7 hari, KN-3 dilakukan 8 jam. -28 hari setelah kelahiran bayi. S dalam keadaan normal hingga akhir kunjungan, didukung oleh upaya baik ibu dalam merawat bayinya, walaupun terdapat beberapa permasalahan yang terjadi pada Ny.

Keterbatasan Pelaksanaan Asuhan

  • Antenatal Care
  • Intranatal Care
  • Bayi Baru Lahir
  • Postnatal Care
  • Neonatus
  • Pelayanan Kontrasepsi

Bangsal bersalin dilakukan pada tanggal 14 April 2017 pukul 20.00 WIB, dilakukan operasi sc, pukul 20.40 WIB operasi selesai. Kunjungan pertama hari keenam pada tanggal 20 April 2017, kunjungan kedua 2 minggu setelah melahirkan pada tanggal 28 April 2017, kunjungan ketiga 6 minggu setelah melahirkan pada tanggal 26 Mei 2017. Pada masa nifas Ny. Kunjungan pertama hari ke 6 tanggal 20/04/2017 tidak ada kendala dan hasilnya dalam batas normal kenaikannya 200 gram.

Kunjungan neonatus minggu ke 2 tanggal 28 April 2017 tidak ada kendala dan hasil pemeriksaan dalam batas normal, pertambahan berat badan 400 gram. Genetalia : Tidak terlihat edema dan varises pada vulva dan vagina, terdapat keluarnya lendir bercampur darah, tidak terlihat bekas luka, tidak terlihat adanya fistula. Ekstremitas : Tampak simetris, tampak sama panjang, tidak tampak varises, dan tidak tampak edema pada tungkai.

Tidak terlihat edema dan varises, terlihat keluarnya lendir bercampur darah, tidak ada bekas luka pada vagina, bagian tidak teraba, penipisan 100%, bukaan 10 cm, tidak ada bagian terkecil di sekitar bagian terendah janin, presentasi kepala, penyebut UUK, stasiun /hodž II+.

Gambar

Tabel 1.2 Jadwal Pemberian Imunisasi Tetanus Toksoid
Tabel 1.3 Jenis Pemeriksaan Pelayanan Antenatal Terpadu No Jenis Pemeriksaan Trimester I Trimester
Tabel 1.4 Perubahan Normal Pada Uterus Selama Postpartum

Referensi

Dokumen terkait

157 Dasar : Ibu mengatakan nyeri pada bagian bawah perut, atas simpisis Antisipasi : Mengajarkan pada ibu teknik relaksasi P: K-2 Tanggal 18 April 2021 Tabel 4.2 Intervensi