• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN TUGAS Pemahaman dasar konsep Kurikulum Merdeka

N/A
N/A
Mila Ratih

Academic year: 2024

Membagikan "LAPORAN TUGAS Pemahaman dasar konsep Kurikulum Merdeka "

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN TUGAS

Pemahaman dasar konsep Kurikulum Merdeka A. IDENTITAS MAHASISWA

Nama : Mila Ghifryna Ratih NIM : 857980269

Sekolah : SD Muhammadiyah Mulusan 1 Alamat : Mulusan, Paliyan, Gunungkidul B. PENDAHULUAN

1. Latar belakang Kurikulum Merdeka

Konsep Kurikulum Merdeka di Sekolah Dasar Kurikulum merupakan rancangan pelajaran, bahan ajar, pengalaman belajar yang sudah diprogramkan terlebih dahulu.

Kurikulum menjadi acuan setiap pendidik dalam menerapkan proses belajar mengajar.

Perubahan kurikulum tidak terlepas dari perkembangan zaman yang sudah serba digital.

Kurikulum merdeka merupakan kurikulum yang dicetuskan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim yang dicanangkan sebagai sarana untuk mengatasi krisis pembelajaran di Indonesia (Manalu, 2022).

Program kurikulum merdeka dalam pendidikan dengan konsep kemandirian belajar di sekolah dasar memberikan “kebebasan” bagi pelaksana pendidikan, khususnya guru dan kepala sekolah dalam menyusun, membuat dan melaksanakan program pendidikan berdasarkan potensi dan kebutuhan siswa dan sekolah (Ningrum, 2023). Kurikulum merdeka membebaskan guru untuk menata pembelajaran yang menekankan pada tatanan fundamental dengan mempertimbangkan karakteristik sehingga hasil pembelajaran yang dicapai lebih penting, menyenangkan, dan mendalam. Kegiatan usaha yang diatur sesuai dengan tahapannya dan sesuai dengan kondisi alam memberikan bantuan kepada peserta diidk untuk membangun karakter dan kompetensi dalam diri mereka.

(2)

Kurikulum adalah kerangka dasar pendidikan yang menentukan apa yang harus diajarkan dan dipelajari oleh siswa. Dalam beberapa tahun terakhir, pendidikan di Indonesia telah mengalami perubahan signifikan dengan diperkenalkannya Kurikulum 2013 (K-13) dan lebih baru, Kurikulum Merdeka (KM). Kedua kurikulum ini memiliki perbedaan prinsip-prinsip utama yang mendasari pendekatan pendidikan mereka. Makalah ini akan menganalisis konsep dasar Kurikulum Merdeka (KM) dengan fokus pada pemahaman prinsip-prinsip KM dan bagaimana konsep tersebut membedakan dirinya dari pendekatan kurikulum sebelumnya, terutama Kurikulum 2013 (K-13).

2. Tujuan pembuatan makalah :

Makalah ini dibuat untuk meningkatkan para pembaca dalam meningkatkan kualitas Pembelajaran serta membentuk karakter siswa yang mandiri.

3. Prinsip-Prinsip Kurikulum Merdeka (KM)

a. Kurikulum Merdeka adalah sebuah inisiatif pendidikan yang diumumkan pada tahun 2020 sebagai langkah untuk mencapai kemandirian dalam proses pendidikan. Prinsip- prinsip dasar KM adalah sebagai berikut:

b. Belajar Mandiri: Salah satu prinsip utama KM adalah mendorong siswa untuk belajar secara mandiri. Hal ini mencakup pengembangan keterampilan berpikir kritis, belajar secara mandiri, dan memecahkan masalah. Siswa diberi kebebasan lebih dalam memilih apa yang mereka pelajari dan bagaimana mereka belajar.

c. Kurikulum Fleksibel: KM menekankan kurikulum yang lebih fleksibel. Guru tidak hanya berfokus pada penyampaian materi, tetapi juga pada pendampingan siswa dalam pengembangan

d. kompetensi. Kurikulum dirancang untuk menyesuaikan dengan kebutuhan dan minat individu siswa.

e. Penilaian Otentik: Penilaian dalam KM lebih berorientasi pada pengukuran pemahaman yang mendalam daripada penghafalan informasi. Penilaian otentik digunakan untuk mengukur kompetensi dan kemajuan siswa.

f. Partisipasi Siswa: Prinsip ini menekankan partisipasi siswa dalam proses pengambilan keputusan dan perencanaan pembelajaran. Siswa diajak untuk mengemukakan aspirasi, minat, dan tujuan mereka dalam pendidikan.

(3)

g. Kerja Sama: KM mendorong kolaborasi antara guru, siswa, orang tua, dan komunitas dalam mendukung pembelajaran. Ini menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih holistik dan terhubung dengan dunia nyata.

4. Perbedaan dengan Kurikulum Sebelumnya

Kurikulum Merdeka memiliki sejumlah perbedaan signifikan dibandingkan dengan pendekatan Kurikulum 2013:

a) Belajar Mandiri vs. Guru-Centric: K-13 adalah lebih guru-centric, dengan penekanan pada guru sebagai pemberi materi. Sebaliknya, KM memberikan penekanan pada siswa sebagai pelaku utama dalam proses pembelajaran. Siswa diberi kebebasan dalam memilih apa yang mereka pelajari, bagaimana mereka belajar, dan bagaimana mereka mengevaluasi kemajuan mereka.

b) Kurikulum yang Lebih Fleksibel vs. Tersentralisasi: K-13 adalah lebih terpusat dan terstruktur dengan kurikulum nasional yang kuat. KM, sebaliknya, menekankan fleksibilitas yang lebih besar dalam merancang kurikulum berdasarkan kebutuhan siswa di tingkat lokal dan individu.

c) Penilaian Otentik vs. Ujian Standar Nasional: KM menggunakan penilaian otentik yang lebih berorientasi pada pemahaman yang mendalam dan kemajuan siswa. K-13, di sisi lain, menekankan ujian standar nasional yang lebih berorientasi pada pengukuran pengetahuan faktual.

d) Partisipasi Siswa vs. Pendekatan Top-Down: KM mendorong partisipasi siswa dalam proses pembelajaran dan pengambilan keputusan. K-13, dalam banyak kasus, lebih bersifat top-down dan sentralisasi, dengan sedikit ruang bagi partisipasi siswa dalam merancang pembelajaran mereka.

C. KESIMPULAN

Kurikulum Merdeka adalah perubahan signifikan dalam pendekatan pendidikan di Indonesia. Prinsip-prinsip dasarnya, seperti penekanan pada belajar mandiri, kurikulum yang lebih fleksibel, penilaian otentik, partisipasi siswa, dan kerja sama, membedakannya dari pendekatan kurikulum sebelumnya, terutama Kurikulum 2013. Melalui pendekatan

(4)

ini, diharapkan pendidikan di Indonesia akan lebih responsif terhadap kebutuhan dan minat siswa serta lebih mendukung pengembangan keterampilan yang diperlukan dalam dunia nyata. Namun, implementasi KM juga memiliki tantangan tersendiri yang perlu ditempuh dalam mengubah paradigma pendidikan secara menyeluruh.

D. RINGKASAN TEMUAN UTAMA

Menurut Badan Standar, Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) terkait implementasi kurikulum merdeka secara mandiri, ada 4 (empat) hal yang perlu diperhatikan:

a. IKM secara mandiri adalah opsi untuk satuan pendidikan pada tahun ajaran 2022/2023.

b. Ada 6 (enam) strategi yang berpusat pada penguatan komunitas belajar bagi pendidik dan satuan pendidikan yang digunakan oleh Kementrian Pendidikan, Kebuayaan, Riset dan Teknologi.

c. IKM dikawal dan dibantu langsung melalui peran Dinas Pendidikan Provinsi dan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.

d. Satuan pendidikan dalam menggunakan IKM mandiri menyiapkan diri sesuai pilihan implementasi dan kesiapan.

Berikut ini 3 (tiga) pilihan dalam penerapan atau implementasi kurikulum merdeka (IKM) di berbagai satuan pendidikan, yaitu:

a. Katagori Mandiri Belajar yaitu sekolah atau satuan pendidikan tetap menggunakan kurikulum 2013 atau K13 yang disederhanakan / Kurikulum Darurat dengan menerapkan bagian-bagian dan prinsip Kurikulum Merdeka.

b. Katagori Mandiri Berubah yaitu pada tahun ajaran 2022/2023 satuan pendidikan mulai menggunakan Kurikulum Merdeka mengacu pada perangkat ajar yang telah disiapkan oleh PMM (Platform Merdeka Mengajar) sesuai jenjang satuan

(5)

pendidikan. Adapun perangkat ajar yang telah disediakan untuk jenjang PAUD, kelas I dan kelas IV SD/MI, kelas VII SMP/MTs, dan Kelas X SMA/MA.

c. Katagori Mandiri Berbagi yaitu sekolah mengimplementasikan Kurikulum Merdeka dan mengembangkan sendiri beberapa perangkat ajar pada jenjang PAUD, kelas I dan kelas IV SD/MI, kelas VII SMP/MTs, dan Kelas X SMA/MA mulai tahun ajaran 2022/2023.

E. DAFTAR PUSTAKA

Barlian, U. C., & Solekah, S. (2022). Implementasi kurikulum merdeka dalam meningkatkan mutu pendidikan. JOEL: Journal of Educational and Language Research, 1(12), 2105– 2118.

Julaeha, S., Hadiana, E., & Zaqiah, Q. Y. (2021). Manajemen Inovasi Kurikulum:

Karakteristik dan Prosedur Pengembangan Beberapa Inovasi Kurikulum.

MUNTAZAM: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 2(01), 1-26.

Keputusan Mendikbudristek RI No.262/M/2022 tentang Perubahan atas Keputusan Mendikbud RI No.56/M/2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran.

Keputusan Kepala BSKP Nomor 033/H/KR/2022 tentang Perubahan Atas Keputusan BSKAP Nomor 008/KR/2022 tentang Capaian Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah pada Kurikulum Merdeka.

Manalu, J. B., Sitohang, P., & Henrika, N. H. (2022). Pengembangan perangkat pembelajaran kurikulum merdeka belajar. Prosiding Pendidikan Dasar, 1(1), 80–86.

Referensi

Dokumen terkait

Pada tahun 2013, Indonesia menerapkan kurikulum yang merupakan penyempurnaan dari Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2006 yang

Pada tahun 2013, Indonesia menerapkan kurikulum yang merupakan penyempurnaan dari Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2006 yang

Berdasarkan pemikiran tersebut, peneliti terdorong untuk mengadakan kajian secara mendalam tentang perbedaan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan kurikulum 2013

SMAN 1 Ngadirojo saat ini masih menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang sebentar lagi menerapkan atau melaksanakan Kurikulum 2013. Pada kurikulum 2013

Persepsi Guru Tentang Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Kurikulum 2013 di SMK Muhammadiyah 5 Kepanjen Malang.. Skripsi

Komponen RPP pada kurikulum 2013 terdiri atas 20 bagian, antara lain: satuan pendidikan (nama sekolah), kelas/semester, tema, tipe pembelajaran terpadu, muatan

Pelatihan selama 3 hari tersebut, kepala sekolah dan guru memperoleh ilmu mengenai perbedaan antara kurikulum 2013 dengan kurikulum merdeka, cara penyusunan jadwal pada kurikulum

Mandiri Berubah Jalur kedua akan memberikan keleluasaan kepada satuan pendidikan untuk menerapkan kurikulum merdeka dengan menggunakan perangkat ajar yang sudah disediakan pada