LAPORN RESMI
PRAKTIKUM KESUBURAN DAN PEMUPUKAN TANAH
Disusun Oleh :
Nama : Yuditus Irwan Hulu NIM : 22/23875/SHTI-RAPP Jurusan : Kehutanan
Acara V : Uji Kandungan N Total Kelompok : V (Lima)
Co.Ass : Khusnul Frida Pratikasari
FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN STIPER
YOGYAKARTA
2024
ACARA V
UJI KANDUNGAN N TOTAL
A. Tujuan
1. Mengetahui kandungan N bahan organik pada sampel A, B, dan C.
B. Tempat dan Tanggal
1. Tempat : Laboratorium Fakultas Pertanian INSTIPER Yogyakarta 2. Tanggal : Rabu, 2 Oktober 2024
C. Alat dan Bahan 1. Alat
a. Neraca analitik
b. Digestion apparatus (Pemanas Listrik / block digestor Kjeldahltherm) c. Unit destilator/labu Kjeldahl
d. Labi didih e. Labu semprot f. Titrator/buret
g. Dispenser Erlenmeyer vol. 100 ml h. Labu ukur
i. Pipet volumetri j. Pipet tetes 2. Bahan
a. H2SO4 b. Aquades c. Asam Borat d. NaOH e. HCL
D. Cara Kerja 1. Destruksi
Mentiapkan sampel pada acara sebelumnya dan ditimbang dengan berat maksimal 0,200 gram menggunakan timbangan analitik. Sampel kemudian langsung dimasukkan ke dalam labu ukur sesuai dengan tiga perlakuan.
Setelah ditimbang, sampel dalam labu ukur diidi dengan 3 ml larutan H2SO4, kemudian dikocok hingga tercampur merata.
Hasil pencapuran sampel dengan larutan H2SO4 yang telah homogen kemudian dimasukkan ke dalam lemari asam dan dipanaskan di atas kompor Listrik. Setelah itu, sampel dibiarkan selama 1 hari untuk memperoleh hasil yang jernih.
2. Destilasi
Pertama, unit destilator dibersihkan menggunakan aquades agar steril.
Proses pembersihan dimulai dengan menyalakan kompor gas pada unit destilator untuk menghasilkan uapm sehingga oembersihan lebih optimal. Setelah itu, aquades dimasukkan ke dalam unit destilator untuk melakukan proses sterilisasi.
Setelah proses sterilisasi selesai, sampel yang telah melalui proses destruksi diisi dengan sedikit larutan aquades. Sampel yang sudah diisi larutan aquades kemudian dimasukkan ke dalam unit destilator, dan api kompor gas dikecilkan.
Selanjutnya, siapkan 3 erlenmeyer dan isi masing-masing dengan 5 ml larutan Asam borat 4% + MRBCG
Setelah erlenmeyer siap, letakkan erlenmeyer di bawah unit destilator untuk menampung hasil destilasi.
3. Titrasi
Hasil dari proses destilasi dititrasi menggunakan buret. Buret diisi dengan 25 ml larutan HCL, kemudian hasil destilasi yang ada di dalam Erlenmeyer dititrasi hingga larutannya berubah warna.
E. Hasil Pengamatan 1. Dokumentasi
a. Destruksi
Gambar 5.1 Penimbangan sampel dilabu ukur minimal 0,200 gr
Gambar 5.2 Menambahkan ¼ sendok bubuk celenium untuk menambah laju reaksi
Gambar 5.3 Menambahkan larutan 3 ml larutan H2SO4
menggunakan pipet tetes
Gambar 5.4 Menggoyangkan tabung reaksi
Gambar 5.5 Menutup tabung reaksi menggunakan tutupnya
Gambar 5.6 Menyiman sampel di dalam lemari asam dan mendiamkan selama +- 4 jam
b. Destilasi
Gambar 5.7 Menyiapkan alat dan bahan
Gambar 5.8 Menyiapkan larutan 5 ml
Asam Borat 4% + MRBCG menggunakan pipet tetes
Gambar 5.9 Menyiapkan larutan NaOH 40% sebanyak 22,5ml ke dalam tabung reaksi yang berbeda menggunakan corong
Gambar 5.10 Menyiapkan unit destilator dengan memanaskan menggunakan api kecil hingga mendidih
Gambar 5.11 Memasukkan aquades dan NaOH ke tabung destilator
Gambar 5.12 Menampung hasil akhir destilasi pada
erlenmeyer penampung destilat hingga 60 mlAsam Borat 4% + MRBCG hingga berubah warna menjadi biru terang pada semua labu erlenmeyer
c. Titrasi
Gambar 5.14 Melakukan titrasi dengan HCL
Gambar 5.15 Titrasi dengan larutan baku HCI 0.017 hingga titik akhir hingga warna larutan berubah dari biru
menjadi merah jambu muda
Gambar 5.16 Hasil akhir proses titrasi
2. Perhitungan a. Kadar Air
Rumus :
Kadar Air = b−c
b−ax100 % Keterangan :
a = Berat cawan kosong (gram)
b = Berat cawan berisi bahan organik (gram)
c = Berat cawan berisi bahan organik setelah di oven (Hari ke-3)
Cawan A
Kadar air = b−c
b−ax100 % = 113,80−105,23
113,80−103,80x100 % = 8,57
10 x 100%
= 85,7 %
Cawan B
Kadar air = b−c
b−ax100 % = 105,50−103,15
103,15−100,05x100 % = 2,35
3,1 x 100%
= 75,8 %
Cawan C
Kadar air = b−c
b−ax100 % = 106,30−104,11
104,11−100,10x100 % = 2,19
4,01 x 100%
= 54,61 %
b. Faktor Koreksi (FK) Rumus :
FK = 100
100−Kadar Air
FK Cawan A
= 100
100−Kadar Air
= 100
100−85,7 %
= 100
100−85,7
= 100 14,3
= 6,9930
FK Cawan B
= 100
100−Kadar Air
= 100
100−75,8 %
= 100
100−75,8
= 100 24,2
= 4,132
FK Cawan C
= 100
100−Kadar Air
= 100
100−54,61 %
= 100
100−54,61
= 100 45,39
= 2,203
c. Kandungan N
Rumus :
N = V .titrasi x N HCl
gram x1.000 x 14,008 x 100 x FK Keterangan :
N HCl = 0,017 N
gram = Berat sampel sebelum di destruksi
Cawan A
N = V .titrasi x N HCl
gram x1.000 x 14,008 x 100 x FK A = 27x0,017
0,200x1.000 x 14,008 x 100 x 6,9930 = 0,459
200 x 14,008 x 100 x 6,9930 = 0,0023 x 14,008 x 100 x 6,9930 = 22,5303%
Cawan B
N = V .titrasi x N HCl
gram x1.000 x 14,008 x 100 x FK B = 19,6x0,017
0,221x1.000 x 14,008 x 100 x 4,132 = 0,3332
221 x 14,008 x 100 x 4,132 = 0,0015 x 14,008 x 100 x 4,132 = 8,6822 %
Cawan C
N = V .titrasi x N HCl
gram x1.000 x 14,008 x 100 x FK C = 23,5x0,017
0,236x1.000 x 14,008 x 100 x 2,203 = 0,3995
236 x 14,008 x 100 x 2,203 = 0,0017 x 14,008 x 100 x 2,203
= 5,2461 %
DAFTAR PUSTAKA
Ariyanto, S., & Santoso, D. (2021). Metode Uji Kandungan Nitrogen Total pada Tanah Pertanian. Jurnal Agro Sains Indonesia, 29(2), 112-118.
https://doi.org/10.21082/jasi.v29n2.2021.112-118
Rahmawati, F., & Mulyadi, A. (2019). Analisis Kandungan N Total pada Tanah Pertanian dengan Metode Kjeldahl. Jurnal Penelitian Pertanian Terapan, 12(1), 23-30.
Sutrisno, T., & Wahyudi, R. (2020). Evaluasi Kandungan Nitrogen Total dalam Tanah dengan Pengujian Laboratorium. Jurnal Teknologi Pertanian Indonesia, 8(3), 45-52.
Susanti, A., & Prasetyo, B. (2018). Pengujian Kandungan N Total pada Tanaman dan Tanah Menggunakan Metode Spektrofotometri. Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan, 15(4), 67-74.
Yogyakarta, 14 Oktober 2024 Mengetahui,
Co Ass Praktikan
(Khusnul Frida Pratiksari) (Yuditus Irwan Hulu)