Day II-Lean Six Sigma Yellow Belt
Maximize Continuous Improvement to
Optimum Result
Ekspektasi
Training Happy
Full Spirit
Implementation
Define Measure Analyze Improve Control
Process Definition
Process Mapping
Tipe data & Rencana Pengumpulan
Data
Tujuan Belajar:
• Untuk memahami bagaimana sebuah proses berjalan saat ini (as-is-current state).
• Untuk mencari Opportunity for Improvement (OFI).
Key Points:
1. Identifikasi & libatkan personel kunci yang terlibat di dalam proses.
2. Jangan menugaskan technical expert untuk menggambar process map, personel yang melakukan prosesnyalah (process owner) yang harus menggambarkan.
3. Terpenting adalah menggambarkan process map yang mampu dipahami oleh personel yang terlibat.
Proses Mapping
Flow Charts
Value Stream Maps
Swim Lane Map Spaghetti Maps
JENIS PROCESS MAP
Mengapa Proses Mapping
• Anda dapat mengerti benar bagaimana bisnis Anda dijalankan
• Karena Anda mengerti bagaimana aktifitas bisnis secara aktualnya seperti apa, maka Anda akan lebih mudah melihat di titik mana saja aktifitas yang memberikan value dan mana saja yang tidak
memberikan value terhadap pelanggan (mis: rework, waiting, transport, error, handoff, redundancy, bottleneck dll)
• Anda akan lebih mudah melihat sumber masalah (root cause) secara
faktual
Ada 3 Unsur Penting dalam Swim Lane Mapping
Swim Lane Mapping
Time
People (job functions)
Tasks/Process
Time
Contoh Swim Lane Mapping
Fungsi/Divisi
People (job
functions)
Proses
VALUE & WASTE
Value-Added Activity:
Segala aktivitas yang MERUBAH bentuk, fungsi, dan nilai produk maupun layanan, agar memenuhi permintaan pelanggan (dibayar pelanggan), dan dikerjakan benar dari awal.
Non-Value-Added Activity/ WASTE:
Segala aktivitas yang TIDAK merubah bentuk, fungsi, dan nilai, serta tidak dibutuhkan dan tidak dibayar oleh pelanggan.
Value Enabler Activity (Business Non- Value-Added Activity):
Segala aktivitas yang tidak merubah produk maupun layanan, tetapi masih diperlukan oleh proses lain.
Aktivitas X
Non-Value-Added Value Enabler
Value-Added
Value-Added Merubah bentuk/
Menambah nilai?
Dibayar Pelanggan?
Saat ini tidak mungkin dihilangkan?
TIDAK TIDAK TIDAK YA
YA
YA
8 WASTE: “DOWNTIME”
Defect Over Production Waiting
Kesalahan/ Error/ Tidak sesuai kriteria customer Contoh:
• Salah input data
• Salah cetak nama di kartu kredit
• Laporan yang tidak akurat
• Data yang hilang dan perlu direcover
• Transaksi gagal
• Produk tidak sesuai spesifikasi
Melakukan pekerjaan yang tidak/belum dibutuhkan customer
Contoh:
• Informasi dikirim otomatis meskipun tidak dibutuhkan
• Mencetak dokumen sebelum dibutuhkan oleh proses selanjutnya
• Membuat banyak report ketika yang dibutuhkan hanya satu
• Membuat produk tidak sesuai perintah kerja
Waktu tunggu yang tidak menambah nilai
Contoh:
• Customer antre/
menunggu untuk dilayani customer care
• Antre panjang di teller
• ATM downtime
• System downtime
• Menunggu dokumen lengkap
• Idle operator
Non-utilized Talent
Job & skill tidak fit, under- utilized
Contoh:
• Menempatkan orang dengan skill yang tidak fit pada pekerjaannya
• Tidak mengoptimalkan kemampuan seseorang, misal dalam hal ide
Inventory Transportation
Perpindahan yang tidak merubah nilai
Contoh:
• Perpindahan file dan dokumen dari satu lokasi ke lokasi yang lain
• Ping-pong dokumen fisik dari satu orang ke orang yang lain secara berlebih
• Aktivitas transfer barang dari satu tempat ke tempat lain yang berjauhan
Penyimpanan material tidak rapi dan berlebih
Contoh:
• Stok material terlalu berlebihan
• File dan dokumen yang menunggu untuk
diproses
• Menampung data yang inactive dalam jangka waktu yang panjang
• Lebih banyak server dari yang dibutuhkan
• Penamaan file &
foldering tidak teratur
8 WASTE: “DOWNTIME”
Motion Extra-processing
Gerakan yang tidak merubah nilai
Contoh:
• Mencari data dan informasi
• CS mencari arsip ketika melayani customer
• Pergerakan pointer mouse yang berlebih ketika memproses sebuah laporan
Proses yang melebihi kebutuhan customer Contoh:
• Terlalu banyak paperwork untuk aplikasi
• Data yang sama diperlukan berulang pada sebuah formulir
• Follow-up & revisi
• Terlalu banyak approval dari pihak yang tidak perlu
8 WASTE: “DOWNTIME”
VALUE & WASTE
Proses/ aktivitas apa saja yang terjadi?
Proses mana saja yang merubah bentuk/ nilai?
Adakah proses/ aktivitas yang tidak merubah bentuk/ nilai?
Workshop Kelompok
1. Buat swimlane mapping berdasarkan project kelompok yang sudah ditentukan sebelumnya, dengan kriteria :
- Cari proses yang sering terjadi kendala, cth.
Prosesnya lama, tidak efisien, tidak efetif, dll
2. Tentukan bagian bottleneck dari proses tersebut,
dan jelaskan kenapa bottleneck
Define Measure Analyze Improve Control
Aktifitas Utama:
• Klarifikasi dan Menetapkan Y
• Menetapkan target Y
• Menentukan VoC/VoB
• Menentukan ruang lingkup proyek
• Membentuk Tim
• Project Plan
• Hitung Value Creation
• Update Project Charter
Aktifitas Utama:
• Merencanakan pengambilan data
• Validasi sistem pengukuran
• Memetakan Value Stream
• Identifikasi Quick Wins
• Mengambil data untuk mengukur kondisi (baseline) Y, dan x’s
• Mengukur kestabilan dan kapabilitas proses
Aktifitas Utama:
• Mengidentifikasi dan memprioritaskan x (akar masalah)
• Mengidentifikasi Non Value Added Activities
• Mencari solusi potensial dan memprioritaskan solusi
• Melakukan uji hipotesa “y vs x”
Aktifitas Utama:
• Piloting solusi pada skala kecil
• Implementasi solusi secara menyeluruh
• Verifikasi hasil perbaikan (dampak dari solusi)
Aktifitas Utama:
• Mengendalikan KPOV dan KPIV
• Dokumentasikan Proyek
• Hitung ulang Value Creation
• Rencanakan duplikasi solusi
• Project Closing dan Handover ke Process Owners
Quick Win and Kaizen Blitz
Tools Utama:
• Pareto
• Project Charter
• Action Plan
• Process Map / Flow
• SIPOC
• FMEA
• Team Effectivement
Tools Utama:
• Data Collection Plan
• MSA – Gage R&R
• Value Stream Mapping
• Control Chart
• Capability Analysis
• Quick Win
• Value of Speed (WIP Control)
Tools Utama:
• Brainstorming
• Basic Improvement Tool
• FMEA
• C/E Matrix
• Hypothesis Testing
• Solution Matrix
Tools Utama:
• Design of Experiment
• Pilot Plan
• Hypothesis Testing
• Four Step Rapid Setup Method
• Productive Maintenance
• Reliability
Tools Utama:
• Control Plan
• FMEA
• Mistake Proofing
• Control Chart
• Project Handover
Define Measure Analyze Improve Control
Graphical Data Analysis Effective Brainstorming
Root Cause Analysis
5 Why analysis
• Mengetahui apa itu data analysis dan bagaimana menggunakannya dalam fase analyze.
• Memahami kepentingan dari graphichal data analysis.
Tujuan Belajar
Tujuan dari fase ini adalah
menetapkan akar masalah (x’s), memprioritaskan x yang memiliki pengaruh signifikan pada y.
D M
A
I C
ANOVA
Regression Process Constraint ID
FMEA C&E Matrix Brainstorming
C & E Diagram
Statistical Confirmation
Subjective Analysis
Langkah Utama Analysis
• Sebuah teknik penganalisaan data, dimana data dikelompokkan berdasarkan beberapa kategori.
• Membagi data menjadi beberapa subgroup dengan tema tertentu.
• Memunculkan pola-pola mencuriga- kan ke permukaan.
• Menemukan proses yang berbeda.
• Memberikan fokus dan prioritas.
data data data
Subset 1
Subset 2
Subset 3
Stratifikasi - Apa dan Kegunaannya
Faktor Contoh
Kategori tipe • Tipe cacat
• Tipe masalah
• Tipe komplain
Kapan • Tahun
• Bulan
• Hari
Dimana • Region
• Kota
• Kantor
Siapa • Business unit
• Department
• Individu
Faktor Stratifikasi yang Umum
Karena Jumat berbeda dengan hari lain maka fokus
selanjutnya adalah melihat ada apa dengan hari Jumat.
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu
Contoh Stratifikasi
Contoh trend dari data komplain yang dibagi dalam beberapa tipe produk.
Total komplain
Produk A
Produk B
Produk C
Contoh Stratifikasi
Apa:
Diagram balok dan grafik garis yang menggambarkan efek (frekuensi atau biaya) yang diurutkan dari tertinggi ke terendah. Pareto menemukan gejala yang
menunjukkan distribusi 80-20. Artinya 80% dari akibat/effect dikarenakan oleh 20%
dari sebab/cause.
Tujuan:
• Menunjukkan sebab-sebab utama yang memberikan dampak terbesar dalam menyelesaikan masalah
• Menentukan fokus dalam suatu usaha penyelesaian masalah
• Menunjukkan perbandingan masing- masing persoalan sebelum dan setelah perbaikan dengan membandingkan dua pareto diagram
Pareto Chart
Satu atau Sedikit Faktor Dominan (Strong Pareto Effect)
Pengelompokkan sesuai dengan prinsip Pareto, dimana satu atau sedikit kategori merupakan factor yang
dominan. Respon: Fokus pada satu atau dua tertinggi.
Semua Kategori Hampir Sama (Weak Pareto Effect) Pengelompokkan menunjukkan bahwa semua kategori sama, tidak ada yang dominan. Respon: Cari cara
pengkategorian lain.
Kategori “Others” Terlihat Dominan
Pengelompokkan menunjukkan bahwa kategori
“Others” masih memiliki kontribusi besar. Respon:
Evaluasi apakah “Others” masih bisa
didistribusikan/dipecah menjadi beberapa factor.
Menterjemahkan Pareto Chart
Apa:
• Grafik untuk menunjukkan distribusi data yang kita miliki, paling sering digunakan untuk menunjukkan distribusi frekuensi.
Tujuan:
• Ketika kita mempunyai data yang banyak dan ingin melihat karakteristik sebaran data.
• Ketika data yang dimiliki adalah data numerik.
• Ketika ingin melihat bentuk distribusi data, khususnya ketika menentukan apakah output dari sebuah proses terdistribusi normal.
• Ketika ingin menganalisis apakah sebuah proses memenuhi customer’s requirements.
Histogram
Judul Histogram Sumbu Y
Sumbu X
Tiap balok disebut kelas
Lebar kelas
Tanggal Clock In Tanggal Clock In 1 Nov 2022 8:00 16 Nov 2022 8:00 2 Nov 2022 8:01 17 Nov 2022 8:02 3 Nov 2022 8:00 18 Nov 2022 8:02 4 Nov 2022 7:59 19 Nov 2022 7:56 5 Nov 2022 7:57 20 Nov 2022 7:57 6 Nov 2022 8:02 21 Nov 2022 7:57 7 Nov 2022 7:52 22 Nov 2022 7:59 8 Nov 2022 8:00 23 Nov 2022 7:59 9 Nov 2022 8:00 24 Nov 2022 7:59 10 Nov 2022 8:00 25 Nov 2022 8:00 11 Nov 2022 8:05 26 Nov 2022 7:59 12 Nov 2022 8:03 27 Nov 2022 7:59 13 Nov 2022 8:00 28 Nov 2022 8:00 14 Nov 2022 7:55 29 Nov 2022 7:59 15 Nov 2022 7:55 30 Nov 2022 8:03
Data Presensi (Clock In) Mr. X Nov 2022
Contoh Histogram
Kondisi histogram
terhadap nilai target.
A. Mayoritas data terletak sesuai target dengan variasi data yang kecil.
B. Mayoritas data terletak sesuai target tetapi variasi datanya besar.
C. Meskipun variasi data terlihat kecil, tetapi mayoritas data terletak di luar nilai target.
D. Variasi data besar dengan lokasi mayoritas data terletak di luar nilai target.
Kondisi - Kondisi Histogram yang Memungkinkan
Distribusi Normal
Mengindikasikan kumpulan data terdistribusi normal pada nilai rata-ratanya. Bentuk yang paling sering dijumpai.
Dua Puncak (Bimodal/Double-Peaked)
Mungkin disebabkan kumpulan dua data yang nilai rata- ratanya berbeda jauh. Dapat pula disebabkan
pengumpulan data yang kurang tepat, misal data diperoleh dari dua proses yang berbeda (Stratifikasi dapat dilakukan untuk mengklarifikasi hal ini).
Condong Kanan/Kiri (Skewed Distribution)
Mungkin disebabkan adanya Batasan yang tidak boleh dilampaui di sisi bawah/atas. Dapat pula disebabkan penyimpangan pengukuran/metode.
Intepretasi Bentuk Histogram
Apa
visualisasi hubungan atau korelasi antara dua faktor atau variabel.
Kedua faktor itu harus dipilih berdasarkan pengetahuan tentang proses atau dugaan hubungan sebab akibat.
• Mengapa
Untuk melihat apakah hubungan kedua faktor berupa korelasi positif, negatif atau tidak ada sama sekali.
Fungsi:
– Melihat pola di dalam data.
– Mendukung atau membantah suatu hipotesa mengenai hubungan antara dua faktor.
– Memprediksi arah hubungan dua faktor.
Scatter Diagram
Scatter Diagram
10 14 18 22 26 30
20 22 24 26 28 30 32 34 36
Vehicle Weight (100 lbs)
Mileage (mpg)
Observation Weight (lbs) Mileage (mpg)
1 3000 18
2 2800 21
3 2100 32
4 2900 17
5 2400 31
6 3300 14
7 2700 21
8 3500 12
9 2500 23
10 3200 14
Observasi Berat Konsumsi
Kendaraan Bahan bakar (kg) (km/l)
Konsu msi baha n bak ar (Km/ l)
Berat kendaraan (100 Kg)
Contoh Scatter Diagram
Pembacaan Pola
1. KORELASI POSITIF (nilai sb X semakin besar dan nilai sb Y semakin besar) → ditunjukkan
dengan nilai korelasi r = 1 Y
X Y
X
2. KORELASI NEGATIF (nilai sb X semakin besar dan nilai sb Y semakin kecil) → ditunjukkan dengan nilai korelasi r = -1
Y
X
3. KORELASI TIDAK BERPOLA → ditunjukkan dengan nilai korelasi r = 0
Apabila nilai r > 0.65 atau r < -0.65 menunjukkan dua faktor
tersebut terdapat hubungan
• Boxplots, atau box-and-whisker sangat bermanfaat untuk menunjukkan karakteristik distribusi data.
• Boxplots menggunakan konsep meletakkan data di dalam kuartil (tiap kuartil adalah 25% dari data).
• Boxplots menyediakan potret langsung dari variasi dan informasi terkait dengan strategi dalam
menemukan apa yang menyebabkan variasi.
• Menampilkan outlier (nilai data yang secara statistik kemungkinan terjadinya kecil).
• Menunjukkan perbandingan yang mudah dari beberapa kumpulan data.
Boxplots
1 2 1.5
2.5 3.5 4.5
Garis kuartil ke tiga
Garis Median
Garis Kuartil Pertama Outlier
Whisker melebar ke nilai terendah di antara batas terendah.
Whisker (garis) melebar sampai nilai terbesar dalam batas
tertinggi.
Komponen Utama Boxplots
• Boxplot ini membandingkan lama waktu pembuatan tagihan antara 2 associate (kolega).
• Kolega pertama menunjukkan median yang lebih rendah sementara kolega yang kedua memiliki range yang lebih lebar.
1 2
1.5 2.5 3.5 4.5
Associate
Invoice processing time
Komponen Utama Boxplots
Define Measure Analyze Improve Control
Graphical Data Analysis Effective Brainstorming
Root Cause Analysis
5 Why analysis
• Memahami proses brainstorming.
• Memahami bagaimana menggunakan affinity diagram untuk mengidentifikasi dan mengorganisasi potensi akar masalah.
Tujuan Belajar
Identifikasi Potensi Masalah – Dimana harus Mulai?
• Permulaan yang baik untuk melakukan analisa adalah kembali lagi melihat data yang sudah dikumpulkan dan digambarkan dalam fase Measure.
• Grafik yang ditampilkan dalam fase Measure menunjukkan variasi, distribusi, dan cacat yang membantu dalam
pembentukan teori.
Ada beberapa tools yang dapat dipakai oleh tim untuk mencari potensi akar masalah. Diantaranya termasuk:
– Brainstorming – Affinity diagram – Multivote
– Cause & Effect Diagram – Five Why’s
Tools tersebut bisa dipakai secara terpisah ataupun saling mendukung.
Kurang
Pelatihan Database Mesin
Identifikasi Potensi Masalah
Apa:
Mengumpulkan semua ide tentang potential causes yang mungkin berdampak pada masalah. Jawaban dari brainstorming bisa menjadi pertanyaan kunci “Kenapa Ini Terjadi”
Kapan:
• Ketika kita membutuhkan berbagai alternatif pilihan ide.
• Ketika kita membutuhkan ide orisinal dan kreatif.
• Ketika kita membutuhkan partisipasi seluruh kelompok.
Generation
Forum terbuka untuk semua partisipan mengeluarkan ide- idenya.
Clarification
Tim mereview semua ide dan memastikan semua anggota memahami apa yang dimaksud.
Evaluation
Tim mereview seluruh daftar ide, menghilangkan duplikasi dan mengombinasi yang sejenis.
Brainstorming
• Affinity diagram membantu tim untuk mengorganisasi ide-ide hasil brainstorming.
• Tool yang berguna sebagai awalan membuat Fishbone atau 5 Why.
Kurang Pelatihan Database Mesin
Kenapa klaim sangat lambat Masalah
Kategori Penyebab Ide yang mirip atau sama
Affinity
1. Brainstorm seluruh ide untuk mencari akar penyebab masalah. Catat seluruh feedback-nya dalam sticky note.
2. Tempelkan sticky note pada papan 3. Lakukan proses klarifikasi dan evaluasi
4. Kelompokkan/Kumpulkan menjadi 4-8 kategori.
Workshop Kelompok
Define Measure Analyze Improve Control
Graphical Data Analysis Effective Brainstorming
Root Cause Analysis
5 Why analysis
Analyze
Mencari sumber penyebab permasalahan
Validasi penyebab utama
Mencari potensi solusi
Merevisi problem statement (jika
diperlukan)
Improve
• Memahami proses pembuatan Cause & Effect Diagram.
• Memahami penggunaan Cause & Effect Matrix.
Tujuan Belajar
Apa:
• Diagram yang memperlihatkan sekilas tentang hubungan antara suatu hasil dengan banyak penyebab yang mempengaruhi hasil tersebut.
• Nama lain: Ishikawa Diagram, Diagram Tulang Ikan, Fishbone Diagram, Diagram Sebab-Akibat
Tujuan:
• Membantu memastikan bahwa daftar ide-ide yang seimbang telah dimunculkan selama brainstorming.
• Untuk menemukan faktor potensi penyebab dari problem (masalah).
• Untuk memperbaiki ide-ide brainstoming menjadi penyebab yang lebih detail.
• Untuk mengetahui tingkat pemahaman tim tentang hubungan antara sebab dan akibat dalam proses
Fishbone Diagram baik dikombinasikan dengan Five Whys Analysis untuk menemukan akar penyebab masalah yang dipilih.
Cause – Effect Diagram atau Tulang Ikan atau Ishikawa
Prosedur:
1. Definisikan masalah secara tepat, spesifik, dan tunggal. Catat pada fish head/
kepala ikan.
2. Brainstorming mengenai kategori besar dari potential causes, dapat menggunakan beberapa kategori generik, catat pada tulang ikan
• 4M1E : Man, Method, Material, Machine, Environment
• 4S : Surrounding, Suppliers, Systems, Skills
• 2M4P : People, Procedure, Policy, Place, Measurement, Mother Nature
• 8P : Product, Price, Promotion, Place, Process, People, Performance, Physical evidence
• Dll, sesuai dengan masalah yang disepakati pada kepala ikan.
3. Brainstorming mengenai ide-ide potential causes pada setiap kategori.
4. Validasi, berikan tanda C (controllable) dan N (noise/ uncontrollable) pada potential causes.
5. Cari akar penyebab dengan melakukan five why analysis untuk potential cause yang bertanda C.
Cause – Effect Diagram
Problem/ Effect Machine (Category 3)
Method (Category 2) Man (Category 1)
Environment (Category 5) Material (Category 4)
Potential Cause 1
Potential Cause 2
Potential Cause 3
Potential Cause 12 Potential Cause 13 Potential Cause 14 Potential Cause 15
Potential Cause 4 Potential Cause 5
Potential Cause 6 Potential Cause 7
Potential Cause 16 Potential Cause 17 Potential Cause 18 Potential Cause 19
Potential Cause 8 Potential Cause 9
Potential Cause 10 Potential Cause 11
Cause – Effect Diagram
Sales productivity is decreasing by
avg. 5,5%
/month Fares/ Price
Bookings Sales Process
Customer Requirement Agents Productivity
External Factors
Process complexity
FCR
Booking time
Ticket size Promotions Customer experience
Destination
Package for air/hotel/cars Travel insurance
Repeat clients Seasonality
Agent tenure Agent satisfaction Communication Agent knowledge
Increasing no of booking count
No of seats
Tickets availability as per pax Price of ticket
Refund policy How much is refunds amount When the amount will be refunded
Cause – Effect Diagram
Akibat: Terlalu banyak penyesuaian harga
saat check-out
Mesin Metode
Pengukuran Manusia
Up date
Kurangnya staf selama waktu sibuk
Perbedaan tarip diskon ditemukan terlambat dalam proses
Layar Komputer
Billing tidak akurat Terlalu banyak
“jumps”
Daftar diskon konsumen belum di up date
Training yang kurang untuk komplain umum
Tidak paham dengan prosedur Ukuran (metrics)
Marketing tidak produktif
Pengumuman absen Pengumuman
libur Kebijakan Management
Material
Pengaruh alam
Listrik mati Kekurangan produk
Harus diingat: dari fishbone diagram sebelum ke five why analysis, wajib dilakukan validasi potential causes terlebih dahulu.
Ciri-ciri Five Why Analysis:
1. Terkadang kita perlu bertanya “why” lebih atau kurang dari lima kali.
2. Rantai kejadian (Chain of events), urutan kejadian menggambarkan hubungan sebab akibat, tidak lompat, dan logis.
3. Ada supporting fact pada setiap penggalian.
4. Penggalian semakin ke bawah seharusnya semakin mengerucut (pola segitiga terbalik ) dan berada dalam scope yang bisa dikendalikan.
5 Why Analysis
The 5 Whys
Benefit penggunaan pertanyaan 5 Why :
• Mudah di pelajari
• Mudah di gunakan
• Memperkenalkan Metodologi Problem Solving ke pengguna / karyawan
• Mencegah solusi spontan ( ‘Band-aid’ )
The 5 Whys
Karakteristik keberhasilan 5 Why :
• Digunakan untuk analisa yang tidak terlalu berat
• Adanya unsur Chronological ( urutan peristiwa ), dan dapat dilakukan pembuktian terbalik.
• Semakin di gali, maka akan semakin mengerucut
• Kekuatan jawaban tiap ‘Why’ ada pada kemampuan
menyertakan informasi/data dan aktual di lapangan
(gemba).
Contoh:
Potential cause: Lantai licin 1. Why? Ada genangan air
2. Why? Ada tetesan air dari atap 3. Why? Atap bocor
4. Why? Genteng bocor
5. Why? Ada buah mangga menimpa
6. Why? Ada dahan pohon di atas genteng RC
Menyempurnakan Ide di Brainstorming menjadi Akar Masalah
Bertanyalah "Why?" 5 kali
________________
1. Why?
2. Why?
3. Why?
4. Why?
5. Why?
Bertanyalah "Why?" 5 kali
Tingkat aliran berbeda-beda 1. Why? Jatuhnya tekanan Tangki
2. Why? Tangki kosong
3. Why? Tangki tidak diganti pada waktunya
4. Why? Tidak ada mekanisme yg membuat operator mengganti tangki
5. Why? ”Karena kita tidak implementasi Poka-Yoke"
Menyempurnakan Ide di Brainstorming
menjadi Akar Masalah
Validated Potential Cause
Subcause 1
Sub-subcause1
Further subcause 1
Subcause 2 Subcause 3 Subcause 4
Sub-subcause2
Further subcause 2
Root Cause (RC) Root Cause (RC)
Further subcause 1 Further subcause 2
Root Cause (RC) Root Cause (RC) Deeper-level
cause First-level
cause
Symptom Visible problem
RC
5 Whys Analysis
1. Dari hasil brainstorming dan affinity potensi akar masalah pekerjaan kelompok, diskusikan akar
masalah-nya menggunakan metode 5 ways analysis.
2. Kerjakan hasil diskusinya di kertas kerja problem solving DMAIC
Workshop Kelompok
Uji Hipotesa adalah teori utama yang berhubungan dengan perbedaan antar variabel-variabel.
Uji Statistik atau Uji Hipotesa dilakukan untuk membuktikan atau menyangkal sebuah pernyataan/asumsi.
Tujuan dari Uji Hipotesa adalah untuk mengambil keputusan tepat berdasarkan data yang dapat memecahkan masalah.
Uji Hipotesa Sederhana
Sebuah Hipotesa adalah teori yang sudah ditentukan mengenai sifat dari variable atau hubungan antar variable-variable. Uji statistik dapat
membuktikan (dengan tingkat kepercayaan tertentu), bahwa hubungan tersebut nyata.
Kita memiliki dua alternatif untuk Hipotesis.
–“Hipotesis null” H
omengasumsikan tidak adanya perbedaan atau hubungan. Ini merupakan assumsi dasar dari seluruh uji statistik.
– “Hipotesis Alternatif“ H
amenyatakan bahwa terdapat perbedaan atau hubungan.
Hipotesa Statistik
Uji-t dengan 1 Sample
1. Permasalahan Praktis:
• Kita sedang mempertimbangkan untuk mengganti supplier suatu part untuk proses pengerasan, yang saat ini kita beli dengan harga cukup mahal dari sebuah supplier.
• Calon supplier baru sudah menyiapkan sampel produk mereka pada kita. Adapun supplier baru tersebut mengklaim bahwa mereka dapat menjaga produk mereka pada nilai 5 atas
karakteristik yang ada (kekerasan).
• Kita ingin menguji sampel dari supplier baru tersebut dan menentukan apakah klaim dari supplier tersebut memang benar.
2. Permasalahan Statistika:
Ho: nilai kekerasan. = 5 Ha: nilai kekerasan. ≠ 5
3. Uji-t dengan 1 sampel
• Jika nilai signifikansi (p) uji t > 0,05 maka H₀ diterima dan Ha ditolak. Artinya tidak ada pengaruh antara variabel independen terhadap variaben dependen.
• Jika nilai signifikansi (p) uji t < 0,05 maka H₀ ditolak dan Ha diterima. Artinya terdapat pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen.
Uji-t dengan 1 sampel digunakan untuk membandingkan nilai rataan populasi yang diharapkan, terhadap suatu target.
1. Permasalahan Praktis:
• Kita telah melakukan penelitian dalam upaya untuk menentukan efektivitas suatu sistem pemanas baru. Kita telah memasang 2 tipe pemanas yang berbeda (Pemanas 1 dan Pemanas 2).
• Kita ingin membandingkan nilai BTU dari data kedua tipe pemanas tersebut untuk menentukan apakah ada perbedaan antara kedua produk.
2. Permasalahan Statistika:
Ho:μ1 = μ2 Ha:μ1 ≠ μ2
3. Uji-t dengan 2 sampel:
• Jika nilai signifikansi (p) uji t > 0,05 maka H₀ diterima dan Ha ditolak. Artinya tidak ada pengaruh antara variabel independen terhadap variaben dependen.
• Jika nilai signifikansi (p) uji t < 0,05 maka H₀ ditolak dan Ha diterima. Artinya terdapat pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen.
Uji-t dengan 2 Sampel
Uji-t dengan 2 sampel digunakan untuk membandingkan nilai rataan dari sumber sampel yang ada, apakah rata-rata kedua sample significant sama atau berbeda