• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lelly

N/A
N/A
Ifa Musrifah

Academic year: 2025

Membagikan "Lelly"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Asuhan

Keperawata n TBC pada

Pasien

Dewasa &

Anak

Lelly Agustining Ari, S. Kep. Ners

(2)

Tujuan

Pembelajaran

Setelah mengikuti mata workshop ini, peserta mampu mengetahui dan mampu menerapkan asuhan keperawatan pada

pasien dengan tuberkulosis anak dan pasien dengan TBC sensitif obat melalui

pendekatan SDKI, SLKI dan SIKI

(3)

Latar Belakang

Situasi Terkini Kasus TBC di Indonesia

• Jumlah kasus yang terdeteksi dan diobati meningkat signifikan sejak 2021

• Namun, gap antara estimasi dan notifikasi masih besar menandakan masih banyak kasus yang belum ditemukan

• Tahun 2024 menunjukkan pencapaian tertinggi dalam notifikasi dan pengobatan, tapi belum mencapai estimasi total kasus.

Sumber: Kementerian Kesehatan

(4)

Pohon Masalah

Faktor Risiko:

Lansia & Anak-anak

Sistem imun tidak adekuat

mendapat obat imunosupresan

Gizi buruk

HIV

Tunawisma dipenampungan

Lingkungan padat penduduk

Ventilasi rumah tidak bagus

Terinfeksi TBC Droplet Inflamasi

Memicu pembentukan serotonin Anoreksia (Asupan nutrisi kurang)

Defisit Nutrisi

Ingesti Basil TBC Eksudasi

Infeksi Pimer

Peningkatan sekret Alveoli tidak bisa

mengembang saat ekspirasi

Gas tidak berdifusi dengan baik

Gangguan pertukaran gas Pengobatan OAT

Sembuh/Kuman Dormant (bisa muncul bila imun

turun)

Pengobatan lama

Fibrosis

Bersihan Jalan Napas tidak

efektif

Ketidakpatuhan

(5)

Diagnosis

Keperawatan

1

Bersihan jalan napas tidak efektif

2

Gangguan pertukaran gas

3

Risiko defisit nutrisi

4

Ketidakpatuhan

(6)

Definisi

Kemampuan membersihkan sekret atau obstruksi jalan napas untuk

mempertahankan jalan napas tetap paten

Mayor:

• Batuk tidak efektif/tidak mampu batuk

• Sputum berlebih

• Mengi, wheezing dan/atau ronchi kering

Minor:

• Dispnea

• Sulit bicara

• Ortopnea

• Gelisah

• Sianosis

• Bunyi nafas menurun

• Frekuensi nafas berubah

• Pola nafas berubah

• Lain - lain

Gejala &

Tanda Tujuan & Kriteria Hasil

Setelah dilakukan asuhan

keperawatan selama 1 X 24 jam diharapkan pasien dapat

meningkatkan bersihan jalan nafas dengan kriteria hasil:

• Batuk efektif meningkat

• Produksi sputum menurun

• Suara nafas mengi menurun

• Suara nafas wheezing menurun

• Dispnea menurun

• Ortopnea menurun

• Sianosis menurun

• Sulit bicara menurun

• Gelisah menurun

• Frekuensi nafas membaik

• Pola nafas membaik

1 Bersihan jalan

napas tidak efektif

(D.0001)

(7)

Intervensi

Manajemen Jalan Nafas

Observasi:

• Monitor jalan nafas (frekuensi, kedalaman, usaha nafas)

• Monitor bunyi nafas tambahan (mis: gurgling, mengi,

wheezing, ronchi kering)

• Monitor sputum (jumlah, warna aroma)

Terapeutik:

• Pertahankan kepatenan jalan nafas dengan head tilt dan chin-lift (jaw-thrust jika curiga trauma servikal)

• Posisikan semi fowler atau fowler

• Berikan minum hangat

• Lakukan fisioterapi dada, jika perlu

• Lakukan penghisapan lender kurang dari 15 detik

• Berikan oksigen, jika perlu

Edukasi:

• Anjurkan asupan cairan 2000ml/hari, jika tidak kontraindikasi

• Ajarkan teknik batuk efektif

• Anjurkan makan secara perlahan

• Ajarkan strategi mencegah aspirasi

• Ajarkan teknik mengunyah atau menelan, jika perlu

Kolaborasi:

• Pemberian obat-obatan

1 Bersihan jalan

napas tidak efektif

(D.0001)

(8)

Definisi

Kelebihan atau kekurangan oksigenasi dan / eliminasi karbondioksida pada membran

alveolus-kapiler

Mayor:

• Dispnea

• PCO2 meningkat/menurun

• PO2 menurun

• Takikardia

• pH arteri meningkat/menurun

• Bunyi napas tambahan Minor:

• Sianosis

• Gelisah

• Napas cuping hidung

• Pola napas abnormal

• Kesadaran menurun

Gejala &

Tanda

2 Gangguan pertukaran gas

(D.0003) Tujuan & Kriteria Hasil

Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1 X 24 jam diharapkan pasien dapat membaik

(9)

Intervensi

Pemantauan Respirasi

Observasi:

• Monitor frekuensi, irama, kedalaman dan upaya napas

• Monitor pola napas

• Monitor kemampuan batuk efektif

• Monitor produksi sputum

• Monitor sumbatan jalan napas

• Palpasi kesimetrisan ekspansi respirasi

• Auskultasi bunyi napas

Terapeutik:

• Bersihkan sekret pada mulut

• Pertahankan kepatenan jalan napas

• Berikan oksigenasi sesuai kebutuhan

• Berikan bantuan resusitasi bila perlu

Edukasi:

• Ajarkan pasien batuk efeketif

• Ajarkan pasioen melakukan relaksasi nafas dalam

Kolaborasi:

• Pemberian obat

2 Gangguan pertukaran gas

(D.0003)

(10)

3 Risiko defisit nutrisi (D.0032)

Definisi

Risiko mengalami asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi

kebutuhan metabolisme

Tujuan & Kriteria Hasil

Tujuan:

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan 3x24 jam atau status nutrisi membaik

Kriteria Hasil:

• Porsi makanan meningkat

• Berat badan atau IMT meningkat

• frekuensi makan meningkat

• Nafsu makan meningkat Mayor:

• BB menurun minimal 10 % Minor:

• Nafsu makan menurun

• Membran mukosa pucat

• Serum albumin turun

Gejala & Tanda

(11)

Intervensi

Manajemen Gangguan Makan

Observasi:

• Monitor asupan dan keluaran makanan, cairan serta

kebutuhan kalori

Terapeutik:

• Timbang BB secara rutin

• Diskusiakan perilaku makan dan jumlah aktifitas fisik yang sesuai

• Berikan penguatan positif

terhadap keberhasilan target dan perubahan perilaku

• Rencanakan program

pengobatan untuk peratawan dirumah

Edukasi:

• Anjurkan membuat catatan harian tentang situasi pemicu pengeluaran makanan

• Ajarkan pengaturan diet yang tepat

Kolaborasi:

• Kolaborasi dengan ahli gizi tentang target BB, kebutuhan kalori dan pilihan makanan

3 Risiko defisit nutrisi

(D.0032)

(12)

4 Ketidakpatuhan (D.0114)

Definisi

Perilaku individu dan atau pemberi asuhan tidak mengikuti rencana

perawatan/pengobatan yang disepakati dengan tenaga

Kesehatan, sehingga menyebabkan hasil perawatan/pengobatan tidak

efektif

Tujuan & Kriteria Hasil

Tujuan:

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan 3x24 jam diharapkan Tingkat kepatuhan meningkat

Kriteria Hasil:

• Verbalisasi kemauan mematuhi dan mengikuti anjuran

perawatan/pengobatan

• Perilaku mengikuti dan menjalankan

perawatan/pengobatan Mayor:

• Menolak menajalani perawatan/pengobatan

• Menolak mengikuti anjuran

• Perilaku tidak mengikuti program

perawatan/pengobatan Minor:

• Tampak tanda/gejala

penyakit/masalah masih ada atau meningkat

• Tampak komplikasi

penyakit/masalah Kesehatan menetap atau meningkat

Gejala &

Tanda

(13)

Intervensi

Promosi Kepatuhan Pengobatan

Observasi:

• Identifikasi singkat pemahaman pada penyakit, komplikasi dan pengobatan yang dianjurkan

• Identifikasi perubahan kondisi Kesehatan yang baru dialami

Terapeutik:

• Sediakan informasi tertulis tentang jadwal pengobatan pasien

• Libatkan keluarga sebagai pengawas minum obat

• Atur jadwal minum obat dengan menyesuaikan aktivitas sehari-hari pasien, jika

memungkinkan

Edukasi:

• Jelaskan pentingnya mengikuti pengbatan sesuai program

• Jelaskan akibat yang mungkin terjadi jika tidak mematuhi pengobatan

• Jelaskan strategi memperoleh obat secara kontinu

• Anjurkan menyediakan instruksi penggunaan obat

• Ajarkan strategi untuk mempertahankan atau memperbaiki kepatuhan pengobatan

Kolaborasi:

• Fayankes/Puskesmas setempat

4 Ketidakpatuhan (D.0114)

(14)

Kriteria Penempatan Pasien

Airborne

(15)

Ruang Rawat Inap Isolasi Airborne

IPIT

(16)

TOSS TB

TEMUKAN OBATI SAMPAI SEMBUH

TERIMAKASIH

Referensi

Dokumen terkait

Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan sekresi mucus yang kental, kelemahan upaya batuk ditandai dengan suara nafas ronchi, terdapat sputum saat pasien batuk.

Sementara suara nafas tambahan dibagi menjadi 2 macam yaitu suara nafas kontinu yang sering disebut mengi ( wheezing ) dan suara nafas diskontinu yang disebut crackles.

Rasional: Bersihan jalan nafas yang tidak efektif dapat dimanifestasikan dengan adanya bunyi nafas adventisius.. Kaji/ pantau frekuensi pernafasan, catat rasio

Rasional: Bersihan jalan nafas yang tidak efektif dapat dimanifestasikan dengan adanya bunyi nafas adventisius Kaji/ pantau frekuensi pernafasan, catat rasio inspirasi/

Kriteria hasil : Irama, frekuensi dan kedalaman pernafasan dalam batas normal, pada pemeriksaan sinar X dada tidak ditemukan adanya akumulasi cairan, bunyi nafas terdengar

menunjukkan pola nafas yang efektif. Tidak ada bunyi nafas tambahan. Kecepatan dan irama respirasi dalam batas normal. 1) Pertahankan kepatenan jalan nafas dengan melakukan

Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan sekresi mucus yang kental, kelemahan upaya batuk ditandai dengan suara nafas ronchi, terdapat sputum saat pasien batuk.

3 09:30 1.1 monitor pola napas frekuensi, kedalaman, dan upaya napas 1.2 monitor bunyi napas tambahan 1.3 monitor adanya spu- tum  Frekuensi napas 34 x/menit  An.F tidak