Asuhan
Keperawata n TBC pada
Pasien
Dewasa &
Anak
Lelly Agustining Ari, S. Kep. Ners
Tujuan
Pembelajaran
Setelah mengikuti mata workshop ini, peserta mampu mengetahui dan mampu menerapkan asuhan keperawatan pada
pasien dengan tuberkulosis anak dan pasien dengan TBC sensitif obat melalui
pendekatan SDKI, SLKI dan SIKI
Latar Belakang
Situasi Terkini Kasus TBC di Indonesia
• Jumlah kasus yang terdeteksi dan diobati meningkat signifikan sejak 2021
• Namun, gap antara estimasi dan notifikasi masih besar menandakan masih banyak kasus yang belum ditemukan
• Tahun 2024 menunjukkan pencapaian tertinggi dalam notifikasi dan pengobatan, tapi belum mencapai estimasi total kasus.
Sumber: Kementerian Kesehatan
Pohon Masalah
Faktor Risiko:
• Lansia & Anak-anak
• Sistem imun tidak adekuat
• mendapat obat imunosupresan
• Gizi buruk
• HIV
• Tunawisma dipenampungan
• Lingkungan padat penduduk
• Ventilasi rumah tidak bagus
Terinfeksi TBC Droplet Inflamasi
Memicu pembentukan serotonin Anoreksia (Asupan nutrisi kurang)
Defisit Nutrisi
Ingesti Basil TBC Eksudasi
Infeksi Pimer
Peningkatan sekret Alveoli tidak bisa
mengembang saat ekspirasi
Gas tidak berdifusi dengan baik
Gangguan pertukaran gas Pengobatan OAT
Sembuh/Kuman Dormant (bisa muncul bila imun
turun)
Pengobatan lama
Fibrosis
Bersihan Jalan Napas tidak
efektif
Ketidakpatuhan
Diagnosis
Keperawatan
1
Bersihan jalan napas tidak efektif
2
Gangguan pertukaran gas
3
Risiko defisit nutrisi
4
Ketidakpatuhan
Definisi
Kemampuan membersihkan sekret atau obstruksi jalan napas untuk
mempertahankan jalan napas tetap paten
Mayor:
• Batuk tidak efektif/tidak mampu batuk
• Sputum berlebih
• Mengi, wheezing dan/atau ronchi kering
Minor:
• Dispnea
• Sulit bicara
• Ortopnea
• Gelisah
• Sianosis
• Bunyi nafas menurun
• Frekuensi nafas berubah
• Pola nafas berubah
• Lain - lain
Gejala &
Tanda Tujuan & Kriteria Hasil
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama 1 X 24 jam diharapkan pasien dapat
meningkatkan bersihan jalan nafas dengan kriteria hasil:
• Batuk efektif meningkat
• Produksi sputum menurun
• Suara nafas mengi menurun
• Suara nafas wheezing menurun
• Dispnea menurun
• Ortopnea menurun
• Sianosis menurun
• Sulit bicara menurun
• Gelisah menurun
• Frekuensi nafas membaik
• Pola nafas membaik
1 Bersihan jalan
napas tidak efektif
(D.0001)
Intervensi
Manajemen Jalan Nafas
Observasi:
• Monitor jalan nafas (frekuensi, kedalaman, usaha nafas)
• Monitor bunyi nafas tambahan (mis: gurgling, mengi,
wheezing, ronchi kering)
• Monitor sputum (jumlah, warna aroma)
Terapeutik:
• Pertahankan kepatenan jalan nafas dengan head tilt dan chin-lift (jaw-thrust jika curiga trauma servikal)
• Posisikan semi fowler atau fowler
• Berikan minum hangat
• Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
• Lakukan penghisapan lender kurang dari 15 detik
• Berikan oksigen, jika perlu
Edukasi:
• Anjurkan asupan cairan 2000ml/hari, jika tidak kontraindikasi
• Ajarkan teknik batuk efektif
• Anjurkan makan secara perlahan
• Ajarkan strategi mencegah aspirasi
• Ajarkan teknik mengunyah atau menelan, jika perlu
Kolaborasi:
• Pemberian obat-obatan
1 Bersihan jalan
napas tidak efektif
(D.0001)
Definisi
Kelebihan atau kekurangan oksigenasi dan / eliminasi karbondioksida pada membran
alveolus-kapiler
Mayor:
• Dispnea
• PCO2 meningkat/menurun
• PO2 menurun
• Takikardia
• pH arteri meningkat/menurun
• Bunyi napas tambahan Minor:
• Sianosis
• Gelisah
• Napas cuping hidung
• Pola napas abnormal
• Kesadaran menurun
Gejala &
Tanda
2 Gangguan pertukaran gas
(D.0003) Tujuan & Kriteria Hasil
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1 X 24 jam diharapkan pasien dapat membaik
Intervensi
Pemantauan Respirasi
Observasi:
• Monitor frekuensi, irama, kedalaman dan upaya napas
• Monitor pola napas
• Monitor kemampuan batuk efektif
• Monitor produksi sputum
• Monitor sumbatan jalan napas
• Palpasi kesimetrisan ekspansi respirasi
• Auskultasi bunyi napas
Terapeutik:
• Bersihkan sekret pada mulut
• Pertahankan kepatenan jalan napas
• Berikan oksigenasi sesuai kebutuhan
• Berikan bantuan resusitasi bila perlu
Edukasi:
• Ajarkan pasien batuk efeketif
• Ajarkan pasioen melakukan relaksasi nafas dalam
Kolaborasi:
• Pemberian obat
2 Gangguan pertukaran gas
(D.0003)
3 Risiko defisit nutrisi (D.0032)
Definisi
Risiko mengalami asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi
kebutuhan metabolisme
Tujuan & Kriteria Hasil
Tujuan:
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan 3x24 jam atau status nutrisi membaik
Kriteria Hasil:
• Porsi makanan meningkat
• Berat badan atau IMT meningkat
• frekuensi makan meningkat
• Nafsu makan meningkat Mayor:
• BB menurun minimal 10 % Minor:
• Nafsu makan menurun
• Membran mukosa pucat
• Serum albumin turun
Gejala & Tanda
Intervensi
Manajemen Gangguan Makan
Observasi:
• Monitor asupan dan keluaran makanan, cairan serta
kebutuhan kalori
Terapeutik:
• Timbang BB secara rutin
• Diskusiakan perilaku makan dan jumlah aktifitas fisik yang sesuai
• Berikan penguatan positif
terhadap keberhasilan target dan perubahan perilaku
• Rencanakan program
pengobatan untuk peratawan dirumah
Edukasi:
• Anjurkan membuat catatan harian tentang situasi pemicu pengeluaran makanan
• Ajarkan pengaturan diet yang tepat
Kolaborasi:
• Kolaborasi dengan ahli gizi tentang target BB, kebutuhan kalori dan pilihan makanan
3 Risiko defisit nutrisi
(D.0032)
4 Ketidakpatuhan (D.0114)
Definisi
Perilaku individu dan atau pemberi asuhan tidak mengikuti rencana
perawatan/pengobatan yang disepakati dengan tenaga
Kesehatan, sehingga menyebabkan hasil perawatan/pengobatan tidak
efektif
Tujuan & Kriteria Hasil
Tujuan:
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan 3x24 jam diharapkan Tingkat kepatuhan meningkat
Kriteria Hasil:
• Verbalisasi kemauan mematuhi dan mengikuti anjuran
perawatan/pengobatan
• Perilaku mengikuti dan menjalankan
perawatan/pengobatan Mayor:
• Menolak menajalani perawatan/pengobatan
• Menolak mengikuti anjuran
• Perilaku tidak mengikuti program
perawatan/pengobatan Minor:
• Tampak tanda/gejala
penyakit/masalah masih ada atau meningkat
• Tampak komplikasi
penyakit/masalah Kesehatan menetap atau meningkat
Gejala &
Tanda
Intervensi
Promosi Kepatuhan Pengobatan
Observasi:
• Identifikasi singkat pemahaman pada penyakit, komplikasi dan pengobatan yang dianjurkan
• Identifikasi perubahan kondisi Kesehatan yang baru dialami
Terapeutik:
• Sediakan informasi tertulis tentang jadwal pengobatan pasien
• Libatkan keluarga sebagai pengawas minum obat
• Atur jadwal minum obat dengan menyesuaikan aktivitas sehari-hari pasien, jika
memungkinkan
Edukasi:
• Jelaskan pentingnya mengikuti pengbatan sesuai program
• Jelaskan akibat yang mungkin terjadi jika tidak mematuhi pengobatan
• Jelaskan strategi memperoleh obat secara kontinu
• Anjurkan menyediakan instruksi penggunaan obat
• Ajarkan strategi untuk mempertahankan atau memperbaiki kepatuhan pengobatan
Kolaborasi:
• Fayankes/Puskesmas setempat
4 Ketidakpatuhan (D.0114)
Kriteria Penempatan Pasien
Airborne
Ruang Rawat Inap Isolasi Airborne
IPIT
TOSS TB
TEMUKAN OBATI SAMPAI SEMBUH
TERIMAKASIH