• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lingkungan Belajar Anak Usia Dini - Spada UNS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Lingkungan Belajar Anak Usia Dini - Spada UNS"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

Lingkungan

Belajar Anak Usia Dini

Oleh:

Vera Sholeha

[email protected]

(2)

Hakikat Pengelolaan Lingkungan Belajar

AUD

(3)

Pengertian Pengelolaan Lingkungan Belajar

Pengelolaan merupakan terjemahan dari

kata management, berasal dari kata “to manage” yang berarti mengatur, mengelola, mengendalikan, dan memperlakukan.

• Kata management sudah diserap kedalam bahasa Indonesia menjadi kata manajemen yang berarti sama dengan istilah “pengelolaan”, yakni sebagai suatu proses mengkoordinasi dan mengintegrasikan kegiatan-kegiatan kerja agar dapat diselesaikan secara efisien dan efektif.

(4)

Penataan lingkungan termasuk seluruh asesoris yang digunakan, baik di dalam maupun di luar ruangan, seperti: bentuk dan ukuran ruang, pola pemasangan lantai, warna dan hiasan dinding, bahan dan ukuran mebeulair, bentuk, warna, ukuran, jumlah, dan bahan berbagai alat main yang digunakan sesuai dengan perencanaan.

(5)

• Blocher (1974) menjelaskan bahwa pada esensinya lingkungan belajar ini adalah suatu konteks fisik, sosial, dan psikologis yang dalam konteks tersebut anak belajar dan memperoleh perilaku baru.

• Susanti (2018) menambahkan bahwa pengelolaan lingkungan belajar merupakan suatu kegiatan dan sarana yang dengannya para pelajar dapat mencurahkan dirinya, untuk beraktivitas, berkreasi dan bereksplorasi dan melakukan berbagai kegiatan yang menimbulkan sejumlah dari kegiatannya.

(6)

Tahap Pengelolaan

Lingkungan Belajar di PAUD

Perencanaan

(Planning) Pengorganisasia

n (Organizing) Pelaksanaan

(Actuating) Pengawasan (Controling)

(7)

Prinsip-prinsip Pengelolaan Lingkungan Belajar di PAUD

Lingkungan belajar harus menarik bagi anak.

Pengemasan lingkungan harus mempertimbangkan

karakteristik, perasaan, minat, dan dinamika belajar anak.

Menyelaraskan dengan

tahapan perkembangan dan cara-cara khas belajar anak usia dini (developmentally appropriate learning

environment)

Prinsip Merefleksikan Selera Anak (Child’s

Taste)

Perkembangan dan hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai, terbaik, dan bermakna bagi kehidupan anak.

Berorientasi pada Optimalisasi Perkembangan dan

Belajar Anak

Mariyana, dkk (2010)

(8)

Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan sangat

produktif dan tepat guna, baik dilihat dari segi waktu, energi, maupun upaya yang

dilakukan.

Berpijak pada Efisiensi Pembelajaran

(9)

Persyaratan Dalam Menata Lingkungan Belajar PAUD

1. Ruang/tempat yang digunakan untuk pembelajaran harus bisa menarik dan mengundang minat anak untuk bermain di situ.

2. Segala sesuatu dan setiap tempat harus mengandung unsur pendidikan. Dari warna, cahaya, tanaman, kamar mandi, dapur, pintu gerbang, dan penataan bahan- bahan main ditata dengan nilai-nilai keindahan.

3. Aman, nyaman, sehat, bebas dari benda-benda yang dapat melukai anak serta binatang-binatang kecil yang berbisa.

4. Menekankan pada berbagai macam media termasuk bahan-bahan alam, bahan daur ulang, dll.

anggunpaud.kemdikbud.go.id

(10)

Jenis-jenis Lingkungan Belajar

OUTDOO R

INDOO

R

(11)

Lingkungan Belajar

Outdoor

(12)

Lingkungan Belajar Outdoor

Lingkungan belajar luar kelas (outdoor playground) yang terpadu merupakan salah satu cara yang dapat digunakan guru untuk mendorong kegiatan anak dalam keingintahuan, penyelidikan dan eksplorasi, memiliki sejumlah pengalaman sensual bagi anak-anak untuk mendorong anak menggunakan semua indera mereka, dengan aman.

• Kegiatan diluar ruangan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari program pengembangan dan belajar anak.

(13)

Pengelolaan tanah lapang

Aspek–aspek dalam Ruang Lingkup Pengelolaan

Lingkungan Belajar Outdoor

1 2 3

Penataan lokasi kegiatan

dengan berbagai sarananya

Pengelolaan gudang outdoor untuk

penyimpanan berbagai barang dan

alat kegiatan Penanganan

pagar sekolah secara tepat

4 5 6

Perawatan dan

penanganan permukaan tanah

Pembuatan naungan atau atap agar

kegiatan tetap nyaman

meskipun

terik atau hujan

(14)

Melalui kegiatan pengelolaan outdoor, semua sarana dan area belajar diluar kelas diharapkan dapat menjadi sarana

yang efektif dan membantu

perkembangan dan belajar anak secara

menyeluruh.

(15)

Sarana Lingkungan Belajar Outdoor

1) Tangga yang

dipasang ditanah 2) Luncuran 3) Ayunan 4) Terowongan mini

5) Kayu atau bangku rendah untuk diduduki atau

dipanjat

6) Papan/board dengan pegas atau

jembatan gantung yang rendah

7) Atap untuk

rumah-rumahan 8) Tempat bangunan balok

9) Jalur untuk mainan yang ditarik

dan didorong dan ditunggangi

10) Tempat bermain pasir dan air

11) Lingkungan alamiah, seperti pohon, semak belukar dan bunga

(16)

Beberapan tambahan sarana outdoor yang dianggap penting:

a. Jalan untuk kendaraan b. Area bermain pasir

c. Kolam renang atau area bermain air d. Kebun

e. Kandang binatang outdoor

(17)

Kriteria Lingkungan Belajar Outdoor

● Area outdoor harus memenuhi aturan keamanan yang memadai.

● Area outdoor harus melindungi dan meningkatkan karakteristik alamiah.

● Desain didasarkan pada kebutuhan anak dan dapat meningkatkan berbagai aspek perkembangan (fisik, kognitif, sosial, dan emosi).

● Area outdoor harus memberikan kesempatan untuk aktivitas yang mirip dengan aktivitas–aktivitas yang dilaksanakan didalam ruangan indoor space.

● Area outdoor harus estetis harus menyenangkan. Ruangan outdoor menarik bagi semua indera.

(18)

Lingkungan Belajar

Indoor

(19)

Prinsip-prinsip Lingkungan Belajar Indoor

Alat main yang ditata dan akan dimainkan anak seharusnya sesuai dengan kemampuannya.

Kesesuaian dengan usia dan tingkat perkembangan anak;

Tidak membahayakan anak/beresiko dan tidak menimbulkan rasa takut atau khawatir.

Menimbulkan suasana tenang dan menyenangkan sehingga anak tidak harus berebut dengan teman atau berbenturan.

Keselamatan dan kenyamanan;

Alat main seharusnya ditata di tempat/rak sedemikian rupa sehingga dapat menumbuhkan gagasan anak untuk memainkannya dan mendorong anak untuk bereksplorasi dan bereksperimen.

Menarik dan dapat diperkirakan;

Penataan sarana bermain indoor disesuaikan untuk berbagai kebutuhan kegiatan pembelajaran, seperti: penataan sarana untuk pembelajaran sains, seni kreativitas, matematika, motorik, moral agama dan bahasa.

Kesesuaian dengan

kegiatan pembelajaran;

(20)

Fleksibel untuk ditukar, dipindah, dimodifikasi atau diganti pada setiap periode tertentu, agar dapat disesuaikan dengan tema pembelajaran dan menghindari kebosanan.

Fleksibilitas;

Alat main disediakan dalam jumlah yang memadai agar anak bisa terhindar dari berebut mainan dan bisa digunakan untuk kegiatan bermain bersama.

Perbandingan dengan jumlah anak;

Alat main ditata pada tempat yang mudah dijangkau anak untuk mendukung pengembangan kemandirian dan rasa tanggungjawab pada anak.

Keterjangkauan;

Semua alat main diberi nama sesuai dengan jenis alat main.

Labeling;

Alat main yang ditata untuk dimainkan anak harus diperhatikan kondisi kebersihannya secara umum, misalnya dari bau, debu, jamur,

kelembaban, dan lain-lain.

Kebersihan;

(21)

Lebih menarik yang

mana?

(22)

Untuk penataan lingkungan indoor terdapat beberapa persyaratan yang harus

diperhatikan.

Yuk kita lanjut Buku Pedoman Pengelolaan Kelas dari Kemdikbud!

(23)

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik

Terima kasih

Please keep this slide for attribution

Referensi

Dokumen terkait

Saat ini telah kita ketahui bahwa penting sekali untuk mengajarkan kepedulian lingkungan kepada anak dengan cara mendidik anak supaya membuang sampah pada

Kesenangan anak didik untuk bersekolah dipengaruhi oleh lingkungan sekolah, maka pengaturan lingkungan, alat permainan pada khususnya dan sumber belajar pada umumnya harus

Salah satu potensi yang perlu pendapt rangsangan/ stimulasi adalah bakat (aptitute). Salah satu cara untuk mengembangkan potensi anak yaitu melalui pendidikan anak usia

Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini bertujuan untuk mendorong berkembangnya potensi anak agar memiliki kesiapan untuk menempuh pendidikan selanjutnya. Salah satu aspek

Studi di Amerika Serikat menjabarkan bahwa anak yang telah melakukan pembelajaran di luar ruangan/ outdoor learning menunjukkan hasil yang lebih baik secara signifikan

pembelajaran yang dapat diberikan kepada anak, salah satunya adalah outdoor activity, dengan memberikan kegiatan diluar kelas akan membuat anak tidak merasa bosan

Penelitian ini Salah satu strategi yang digunakan untuk menstimulus ke- cerdasan interpersonal anak melalui den- gan Outdoor Activity dengan lingkungan belajar Outdoor

Pendidikan merupakan usaha kebudayaan yang bermaksud untuk memberikan tuntunan dalam hidup tumbuhnya jiwa raga anak agar kelak dalam garis kodrati pribadinya dan dengan adanya pengaruh