• Tidak ada hasil yang ditemukan

Motivasi dan Konsentrasi dalam Proses Belajar

N/A
N/A
Agus Dan Susanti

Academic year: 2023

Membagikan "Motivasi dan Konsentrasi dalam Proses Belajar"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah dan Masalah Terpilih yang akan diselesaikan Nama Mahasiswa: Tini Kartika

Asal Institusi: SDN Cimega

No Hasil eksplorasi penyebab masalah Akar penyebab masalah

Analisis akar penyebab masalah (data pendukung)

Masalah terpilih yang akan diselesaikan

1 Motivasi belajar siswa pada Materi PJOK masih kurang

1. Suasana pembelajaran yang tidak menarik dan tidak menyenangkan membuat siswa malas belajar.

2. Kondisi kelas yang tidak kondusif, seperti karena kebisingan, ruangan yang pengap dan udara yang panas membuat siswa tidak berkonsentrasi bahkan malas belajar.

3. Kebiasaan siswa yang malas belajar bisa di sebabkan rendahnya rasa percaya diri, kurang mendapat apresiasi, sikap guru/orang tua yang membuat siswa tidak nyaman, dan tidak menemukan

kesenangan dalam belajar.

4. Metode pembelajaran yang

kurang/tidak tepat membuat peserta didik kebingungan dan malas belajar sehingga motivasi belajar siswa rendah.

5. Tidak adanya persaingan diantara siswa.

• Strategi/pendekat an pembelajaran yang diterapkan belum tepat dan belum inovatif

Berdasarkan kajian literatur dan wawancara dengan berbagai narasumber dapat disimpulkan bahwa :

• Guru belum menggunakan

strategi/pendekatan pembelajaran yang tepat dan belum inovatif

dalam pembelajaran, seerta sering

menggunakan model konvensional seperti ceramah dan tanya jawab sehingga motivasi belajar siswa rendah. Guru dalam

pembelajaran jarang menggunakan media pembelajaran yang menarik.

• Strategi/pendekatan yang tepat, kontekstual dan inovatif akan mampu meningkatkan motivasi minat, cara belajar, memudahkan materi, dan pemahaman konsep terhadap peserta didik.

• Strategi/pendekatan pembelajarn yang inovatif dapat dilakukan dengan menyusun perencanaan pembelajaran yang tepat dan pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan, sehingga guru perlu menyusun desain pembelajaran yang inovatif dan kontekstual serta menerapkannya dalam pembelajaran.

Hal ini dapat menghilangkan rasa bosan peserta didik ketika kegiatan pembelajaran berlangsung.

1. Motivasi belajar siswa pada Materi PJOK masih kurang disebabkan oleh strategi/pendekatan pembelajaran yang diterapkan belum tepat dan belum inovatif.

2. Siswa Kesulitan dalam melakukan Gerak Spesifik Passing Atas Permainan Bola Voli yang disbebkan oleh metode pembelajaran yang belum tepat.

(2)

2 Siswa Kesulitan dalam melakukan Gerak Spesifik Passing Atas

Permainan Bola Voli Penyebabnya adalah :

1. Membuka jari-jari terlalu lebar 2. Siku terlalu keluar kesamping atau

terlalurapat kedalam 3. Lengan telah luruskeatas

sebelumperkenaan boladengan demikiantidak ada kekuatan untuk mendorongbola kedepan atas 4. Jari-jari rapat danlemas terutama

padawanita

5. Perkenaan bola padatelapak

tangansehingga terdengarbunyi “plak”

dalammelaksanakanpassing atas6.

Gerakan passing atassulit dilakukan 6. Metode pembelajaran yang

digunakanbelum tepat8. Belum ada Inovasi yang tepat untukmemudahkan pesertadidik dalampembelajaran

1. Gerakan passing atas sulit

dilakukan 2. Metode

pembelajaran yang digunakan belum tepat

3. Belum ada Inovasi yang tepat untuk memudahkan peserta didik dalam

pembelajaran

Berdasarkan kajian literatur dan wawancara dengan berbagai narasumber, dapat

disimpulkan bahwa yang menjadi akar penyebab masalah dari siswa mengalami kesulitan dalam melakukannya adalah :

• Gerakan passing atas sulit dilakukan dan metode pembelajaran yang digunakan belum tepat dikarenakan Belum ada Inovasiyang tepat untukmemudahkan peserta didik dalam pembelajaran

3 Hubungan guru dan orang tua terkait peserta didik dan pembelajaran tidak terjalin baik.

1. Kesibukan orang tua bekerja atau mencari nafkah untuk kebutuhan

keluarga dianggap lebih penting sehingga tanggung jawab keberhasilan pendidikan diserahkan kepada sekolah.

2. Kurangnya motivasi guru untuk melakukan kunjungan rumah bagi siswa yang memiliki masalah dalam

pembelajaran

• Kurangnya komunikasi guru dengan orang tua peserta didik

Berdasarkan hasil analisis dan diskusi ditentukan akar masalah yaitu Komunikasi guru dengan orang tua peserta didik.

• Komunikasi guru denganorang tua peserta didik.Memiliki yang andil yang besar dalam proses pembelajaran. Kurangnya

komunikasi antara guru dengan orangtua peserta didik terkait pembelajaran menjadi penyebab lemahnya hubungan guru dengan orang tua peserta didik. Walaupun orang tua jarang diundang kesekolah, tetap

komunikasi tetap terjalin, maka hubungan gurud engan orang peserta didik pasti akan semakin baik. Komunikasi guru dengan peserta didik yang terjalin selaras (adanya feed back) dalam pembelajaran merupakan salah satu indikator tujuan pembelajaran

(3)

yang diharapkan guru agar peserta didiknya memahami materi tercapai.

4 Pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran belum optimal

1. Sarana dan prasarana pendukung yang terbatas.

2. Pengetahuan guru tentang TIK yang masih rendah.

3. Guru malas mengginakan TIK yang tersedia dikarenakan ketidak mampuan mengoprasikan TIK dalam pembelajaran

• Guru tidak berani mencoba

memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran

Berdasarkan hasil analisis dan diskusi ditentukan akar masalah yaitu:

• Guru tidak berani mencoba memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran. Pemanfaatan TIK dapat memberikan kemudahan bagi guru dalam menyampaikan materi pembelaran didalam kelas dan dapat meningkatkan minat siswa untuk belajar.

Penggunaan media pembelajaran interaktif berbasis TIK diharapkan dapat menarik perhatian serta merangsang /menstimulus peserta didik untuk belajar dan menghilangkan rasa bosan dalam belaja 5 Kurang optimalnya

penerapan model pembelajaran inovatif

1. Kurangnya kreatifitas tenaga pendidik dalam pelaksanaan pembelajaran,

khususnya dalam memilih model pembelajaran yang tepat

2. Ketidak sesuaian pemilihan model dengan karakteristik materi

3. Guru cenderung menggunakan satu model dalam membelajarkan keseluruhan materi, tanpa mempertimbangkan

karakteristik dari setiap topik materi yang disampaikan.

4. Kerbatasnya waktu dan tenaga untuk menyiapkan media yang dapat

mendukung penggunaan model pembelajaran inovatif, membuat guru

• Kurangnya rasa percaya diri dan keinginan untuk mengimplementa sikan

pembelajaran inovatif pada guru.

Berdasarkan hasilanalisis dan diskusi ditentukan akar masalah yaitu :

• Guru tidak berani mecoba dan berkeinginan untukmenerapkan pembelajaran yang inovatif Bebrapa penyebab guru belum menggunakan model pembelajaran yang inovatif diantaranya yaitu guru kurang memahami dan mengingat langkah- langkah pembelajaran sesuai sintak yang ada, guru merasa ribet ketika harus menyediakan alat dan bahan jika diperlukan dalam melakukan kegiatan dengan menggunakan media. guru kurang menyiasati waktu yang tersedia, sehingga merasa ketika menggiunakan model pembelajaran membutuhkan waktu yang cukup lama. Serta guru kurang mampu dalam menguasai teknologi, pengelolaan dan pengawasan kelas yang tidak dapat berjalan dengan maksimal dan ketidak aktifannya siswa dalam proses

pembelajaran.

(4)

lebih memilih model pembelajaran yang umum digunakan

Referensi

Dokumen terkait

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada hubungan antara sarana belajar, motivasi belajar dan disiplin belajar di sekolah dengan prestasi belajar ekonomi siswa kelas

Siswa belajar mengatasi masalah (learning in problem solving) melalui tugas yang diberikan. Masalah yang dihadapi akan menjadi pelajaran berharga bagi siswa.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lingkungan sekolah dan persepsi peran guru dalam proses belajar terhadap motivasi belajar siswa kelas XI di SMK Pelita salatiga..

Fakta yang terjadi dalam proses pembelajaran saat ini masih terdapat masalah-masalah yang dihadapi siswa dalam belajar, terutama pada pelajaran matematika pada

Tujuan proses pembelajaran di sekolah adalah bahwa semua siswa dapat memperoleh hasil belajar yang memuaskan. Beberapa upaya meningkatkan hasil belajar siswa adalah

Penelitian ini membahas tentang analisis faktor lingkungan sekolah yang mempengaruhi motivasi belajar siswa sekolah dasar. Studi ini bertujuan untuk mengetahui mengenai

Kelebihan dari bibliokonseling untuk meningkatkan motivasi belajar siswa yang dikembangkan peneliti adalah konteks dan bahasa dalam buku panduan sesuai dengan masalah siswa dalam proses

Dokumen ini menyajikan solusi untuk mengatasi masalah rendahnya motivasi belajar kimia pada siswa, dengan menganalisis penyebab masalah dan menguraikan solusi yang dipilih beserta kelebihan, kekurangan, dan rencana