• Tidak ada hasil yang ditemukan

Eksplorasi Solusi Alternatif untuk Meningkatkan Pemahaman Peserta Didik dalam Pembelajaran Matematika

N/A
N/A
Abdi Sarifudin Lupama

Academic year: 2024

Membagikan "Eksplorasi Solusi Alternatif untuk Meningkatkan Pemahaman Peserta Didik dalam Pembelajaran Matematika"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

LK 2.2.4 Eksplorasi Alternatif Solusi Nama : Husin A. Amai Asal Sekolah : SDN Dolong A

Masalah dalam

pembelajaran Penyebab Masalah

Kategorisasi Masalah

Alternatif Solusi Kelebihan Kekurangan Mitigasi

Materi Media

Metod e/Strat egi

Lain nya

Rendahnya pemahaman peserta didik dalam pembelajaran matematika.

Dari masalah terpilih, penyebab masalah

adalah :

1. Media yang di gunakan guru kurang menarik

2. Metode yang digunakan guru masih monoton kurang bervariasi

˅ ˅

Kajian Literatur

Salah satu model pembelajaran yang sesuai dengan implementasi kurikulum 2013 dan menuntut keaktifan peserta didik adalah model Problem Based Learning (PBL). PBL diartikan sebagai model kurikulum yang dirancang menggunakan masalah kehidupan nyata. PBL menekankan pada penggunaan masalah sebagai sarana bagi peserta didik untuk mengembangkan ketrampilan berpikir kritis dan kreaktif dalam

menyelesaikan masalah nyata.

Masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah masalah nyata yang tidak terstruktur. Tahapan PBL dalam pembelajaran terdiri atas :

1. Penyelesaian masalah 2. Perencanaan

3. Penyeledikan masalah 4. Penyajian masalah 5. Menganalisis masalah Sumber : Susanto & Renawati (2020)

Kajian Literatur

Penerapan model Problem Based Learning merupakan salah satu alternatif yang tepat dalam melibatkan seluruh siswa berperan aktif dalam pembelajaran dan mengembangkan kemampuan berpikir, karena semua

Berdasarkan eksplorasi alternatif solusi melalui kajian literatur dan wawancara, maka dapat dianalisis alternatif solusinya yaitu sebagai berikut.

a. Pembelajaran di kelas berpusat pada peserta didik.

b. Meningkatkan pengendalian diri peserta didik.

c. Peserta didik berpeluang

mempelajari/menyelidik i peristiwa multidimensi dengan perspektif yang lebih dalam.

d. Meningkatkan keterampilan pemecahan masalah peserta didik.

e. Peserta didik terdorong untuk mempelajari materi dan konsep baru pada saat memecahkan masalah.

Berdasarkan eksplorasi alternatif solusi melalui kajian literatur dan wawancara, maka dapat dianalisis alternatif solusinya yaitu sebagai berikut a. Guru berpeluang mengalami

kendaladalam mengubah gaya mengajar.

b. Siswa berpeluang membutuhkan lebih banyak waktu untuk menyelesaikan masalah ketika pertama kali dikemukakan di kelas.

c. Individu atau kelompok dapat menyelesaikan pekerjaan mereka lebih awal atau terlambat.

d. Problem Based Learning membutuhkan materi yang kaya dan penyelidikan e. Problem Based Learning cukup sulit diterapkan di semua kelas

Kekurangn dapat diatasi yaitu dengan :

1. Menggunakan pawer poin yang didalamnya terdapat gambar pecahan

2. Membagi kelas yang banyak peserta didik kedalam beberapa kelompok

3.Guru mengawasi peserta didik

dalam penugasan

berkelompok.

(2)

pembelajaran di dalamnya dikaitkan dengan permasalahan sehari-hari.

Sumber: Eismawati, E., Koeswanti, H. D., & Radia, E. H. (2019).

Peningkatan hasil belajar matematika melalui model pembelajaran problem based learning (PBL) siswa kelas 4 SD. Jurnal Mercumatika: Jurnal Penelitian Matematika Dan Pendidikan Matematika, 3(2), 71-78.

Kajian Literatur

Model pembelajaran yang dipilih untuk melaksanakan pembelajaran matematika adalah model PBL, sebab model tersebut mampu

mengembangkan kemampuan berpikir peserta didik untuk memecahkan masalah. Sumber: Surya, Y. F.

(2017). Penerapan model

pembelajaran problem based learning Berdasarkan eksplorasi alternatif solusi melalui kajian literatur dan wawancara, maka dapat dianalisis alternatif solusinya yaitu sebagai berikut. 1. Guru menggunakan model Problem Based Learning untuk pelajaran matematika. Kelebihan: a.

Pembelajaran di kelas berpusat pada peserta didik. b Meningkatkan pengendalian diri peserta didik. c.

Peserta didik berpeluang

mempelajari/menyelidiki peristiwa multidimensi dengan perspektif yang lebih dalam. d. Meningkatkan keterampilan pemecahan masalah peserta didik. e. Peserta didik terdorong untuk mempelajari materi dan konsep baru pada saat

memecahkan masalah. f.

Meningkatkan keterampilan sosial dan komunikasi peserta didik sehingga dapat belajar dan bekerja dalam kelompok. Jurnal Cendekia:

Jurnal Pendidikan Matematika,

Mulai membiasakan siswa siswi dalam mengerjakan soal HOTS. Merancang PMB secara teliti dan Komprehensi

(3)

1(1), 38-53. 2.

Media visual adalah sarana komunikasi dengan menggunakan panca indera penglihatan dengan komposisi warna , gambar, dan grafik.

Dengan demikian, informasi yang disampaikan dikemas dengan kreatif untuk menarik perhatian mata. Media visual diam bisa berupa foto, ilustrasi, flashcard, film bingkai, OHP, grafik, bagan, diagram, poster, peta, dan lain- lain. Media visual gerak bisa berupa gambargambar proyeksi bergerak seperti film bisu dan lain sebagainya (Maria Fitriah , 2018)

Wawancara teman sejawat ( Nurlaila, S.Pd):

1. Guru harus memberikan interaksi kepada siswa, serta perhatian lebih kepada siswa 2. Guru harus memberikan motivasi agar siswa

mampu memahami materi pembelajaran 3. Guru juga harus pandai mengelola kelas dengan baik

agar pembelajaran dapat diterapkan dengan baik.

Wawancara teman sejawat (Hermina Yusuf Usman, S.Pd):

1. Pembelajaran diharapkan berpusat kepada siswa.

2. Guru menyampaikan materi harus disertai model/alat peraga atau diberikan contoh nyata.

3. Soal cerita diilustrasikan dalam bentuk gambar.

(4)

Sebagian besar siswa Kelas 4 SD belum mampu menyelesaikan soal HOTS pada mata pelajaran Matematik

Guru belum memiliki keterampilan dalam merancang pembelajaran yang berbasis HOT

1

.Guru merancang pembelajaran Problem Based Learning berbasis HOTS Jurnal Ilmiah : KEMAMPUAN GURU DALAM IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN HOTS PADA SISWA KELAS 3 SEKOLAH INDONESIA BANGKOK THAILAND Erna Yayuk, Tyas Deviana, Nawang Sulistyani FKIP Universitas

Muhammadiyah Malang, Indonesia 2019

https://ejournal.umm.ac.id/index.

php/jinop/article/download/7106/

7438/31076 Menyimpulkan bahwa : upaya agar siswa mampu untuk menyelesaikan soal HOTS yaitu Guru harus terampil dalam merancang perencanaan dan pembelajaran berbasis HOTS seperti menyusun materi pembelajaran tingkatan kognitif C - 4 sampai C -6, guru merencanakan dengan pemilihan model pembelajaran yaitu PBL. Hasil wawancara dgn rekan sejawat : a.

Pada saat pembelajaran HOTS, Guru dapat menggunakan Media Pembelajaran Interaktif b.Guru membiasakan memberikan latihan soal HOTS kepada siswa Hasil wawancara dgn rekan sejawat : Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan sebagian besar siswa Kelas 4 SD dalam menyelesaikan soal HOTS pada mata

1. Menerapkan Model Pembelajaran PBL berbasis HOTS mampu meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa, mendorong siswa untuk berpikir secara sistematis dan logis, mendorong siswa untuk lebih kreatif. 2.

Membiasakan siswa untuk latihan soal HOTS mampu mendorong siswa berpikir secara luas, menganalisis masalah secara kritis, mendorong untuk bertanya secara kritis. 3. Kelebihan :  Discovery LearningDapat memfasilitasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. 

Memberikan kesempatan

1

. akan terjadi hambatan dalam penerapan

pembelajaran HOTS apabila siswa terbiasa menerima informasi dari guru. Siswa yang tidak terbiasa mengkonstruksi pengetahuannya sendiri akan ragu -ragu dalam bertindak sehingga pembelajaran tidak akan berjalan sesuai tujuan. 2.

Siswa yang tidak terbiasa untuk mengerjakan latihan soal HOTS akan diam dan motivasi belajarnya menurun. 3. Kekurangan :  Model ini

mempersyaratkan peserta didik memiliki pemahaman yang utuh tentang kerangka kerja penemuan suatu pengetahuan, sehingga

(5)

pelajaran Matematika adalah : a.

Biasakan siswa untuk mengerjakan latihan soa

kepada Peserta Didik dalam melakukan eksperimen kemudian menemukan

pengetahuan sendiri melalui hasil pengamatan sehingga dapat

meningkatkan motivas

Pendidik perlu memastikan terlebih dahulu hal ini sebelum menerapkan model ini.  Memungkinkan munculnya atau timbulnya miskonsepsi jika PBM tidak di rancang secara

komprehen

sif

Referensi

Dokumen terkait

melaksanakan pembelajaran dengan metode pengajaran langsung, (2) ada tidaknya perbedaan pemahaman konsep matematika peserta didik putra dengan peserta didik putri, dan (3)

a) Pembelajaran dilaksanakan menggunakan model pembelajaran Discovery karena efektif dalam pembelajaran pemahaman konsep (Surur et al., 2019). b) Guru sudah memiliki data

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran matematika dengan media VCD pembelajaran terhadap kemampuan pemahaman konsep peserta didik kelas IX SMP Negeri 3 Bandar

melalui alternatif pembelajaran yang berorientasi pada pendekatan matematika realistik yang diharapkan dapat meningkatkan pemahaman, aktivitas dan hasil belajar pada

Dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian tindakan kelas mengenai penerapan model pembelajaran SQ3R dapat meningkatkan keterampilan membaca pemahaman peserta didik

Pada kelas eksperimen yang diajarkan menggunakan model pembelajaran PBL dipadu LKPD berbasis STEM proses berpikir peserta didik pada tahap fokus, peserta didik diberikan

Alternatif solusi masalah yang berkaiatan dengan penyebaran data (statistika) pada PPG dalam

Alternatif Solusi Berdasarkan hasil pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan pada peserta didik saat proses pelaksanaan pembelajaran dengan model PBL Problem Base Learning yang