• Tidak ada hasil yang ditemukan

LP Gangguan pola tidur

Adan Znd

Academic year: 2023

Membagikan "LP Gangguan pola tidur"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PENDAHULUAN

“ISTIRAHAT DAN TIDUR”

Presektor Akademik : Dewi Setya Paramita, N.s, M.kep Presektor Klinik : Mia Marlini, S.Kep Ns

DI SUSUN OLEH : M.DINI RAHMADANI

(2214401110029)

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN

2023

(2)

A.Konsep Kebutuhan Aktivitas Istirahat Dan Tidur 1.Definisi Istirahat dan Tidur

Istirahat merupakan keadaan relaks tanpa adanya tekanan emosional,bukan hanya dalam keadaan tidak beraktivitas tetapi juga kondisi yang membutuhkan ketenangan. Isirahat berarti berhenti sebentar untuk melepaskan lelah, bersantai untuk menyegarkan diri, atau suatu keadaanmelepaskan diri dari segala hal yang membosankan, menyulitkan, bahkan menjengkelkan.(Rahmadani, 2017)

Tidur merupakan suatu keadaan tidak sadarkan diri dimana persepsi dan reaksi individu terhadap lingkungan menurun/hilang dan dapat dibangunkan kembali dengan indera atau rangsangan yang cukup (Guyton, dalam buku Haswita, 2017).

Istirahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar yang mutlak harus dipenuhi oleh semua orang. Istirahat dan tidur yang cukup, tubuh baru dapat berfungsi secara optimal. Istirahat dan tidur sendiri memiliki makna yang berbeda pada setiap individu. Secara umum, istirahat berarti suatu keadaan tenang, relaks, tanpa tekanan emosional dan bebas dari perasaan gelisah. Beristirahat bukan berarti tidak melakukan aktivitas sama sekali, terkadang berjalan-jalan di taman juga bisa dikatakan sebagai suatu bentuk istirahat (Ambarwati, 2014).(Rahmadani, 2017).

Istirahat dan tidur merupakan kebutuhan seseorang agar dapat memulihkan energi serta membuat tubuh kembali segar dan dapat melakukan aktifitas seperti biasanya.

2. Fisiologis Tidur

Aktivitas tidur diatur dan dikontrol oleh dua sistem pada batang otak,yaitu Reticular Activating System (RAS) dan Bulbar Synchronizing Region (BSR). RAS di bagian atas batang otak diyakini memiliki sel-sel khusus yang dapat mempertahankan kewaspadaan dan kesadaran, memberi stimu

l

us visual, pendengaran, nyeri, dan sensori raba, serta emosi dan proses berfikir. RAS melepaskan katekolamin pada saat sadar, sedangkan pada saat tidur terjadi pelepasan serum serotonin dari BSR (Surgawa & Nikado, 2019).

(3)

3. Mekanisme Tifur

Selama tidur , individu melewati tahap tidur NREM dan REM. Siklus tidur yang komplet normalnya berlangsung selama 1,5 jam, dan setiap orang biasanya melalui emapt hingga lima siklus selama 7-8 jam tidur. Siklus tersebut dimulai dari tahap NREM yang berlanjut ke tahap REM. Tahap NREM I-III berlangsung selama 30 menit, kemudian diteruskan ke tahap IV selama ± 20 menit. Setelah itu, individu kembali melalui tahap III dan II selama 20 menit. Tahap I REM muncul sesudahnya dan berlangsung selama 10 menit.

4. Faktor Faktor yang mempengaruhi

Sejumlah faktor yang mempengaruhi kualitas dan kuantitas tidur,

kualitas tidur mengandungan arti kemampuan individu untuk tetap tidur dan bangun dengan jumlah tidur REM dan NREM yang cukup. Sedangkan kuantitas tidur berarti total waktu tidur individu. Faktor psikologis, fisiologi dan lingkungan dapat mempengaruhi kualitas dan kuantitas tidur. Beberapa faktor tersebut adalah sebagai berikut (Nur Uyuun & Biahimo, 2020) : a. Usia

Durasi dan kualitas tidur beragam diantara orang – orang dari semua kelompok usia .

b. Penyakit Fisik

Setiap penyakit yang menyebabkan nyeri, ketidaknyamanan (seperti kesulitan bernafas), atau masalah hati seperti kecemasan atau depresi dapat menyebabkan masalah tidur .

c. Gaya Hidup

Rutinitas harian seseorang mempengaruhi pola tidur seseorang.Individu dengan waktu kerja tidak sama setiap harinya seringkali mempunyai kesulitan menyesuaikan perubahan pola tidur. Perubahan lain yang menggunakan pola tidur merupakan kerja berat yang tidak biasanya, terlihat dalam aktivitas sosial pada larut malam, perubahan waktu makan malam.

(4)

d. Lingkungan

Lingkungan fisik tempat seseorang tidur berpengaruh penting pada kemampuan untuk tertidur.Ventilasi yang baik adalah esensial untuk tidur yang tenang. Ukuran dan posisi tempat tidur mempengaruhi kualitas tidur.

e. Aktivitas dan kelelahan

Jam hidup manusia terbagi atas 3 tahap yaitu, delapan jam bekerja normal, delapan jam berikutnya dipergunakan untuk pekerjaan ringan, dan delapan jam berikutnya dipergunakan untuk istirahat total. Maka dari itu istirahat yang cukup sangat penting demi menjaga stabilitas kerja tubuh dan menghindari berbagai dampak yang timbul akibat dari kurangnya waktu tidur dimalam hari oleh aktivitas tambahan.

5. Gangguan Gangguan dalam kebutuhan tidur 1. Insomnia

Kesulitan untuk tidur atau kesulitan untuk tetap tidur atau gangguan tidur yang membuat penderita merasa belum cukup tidur pada saat terbangun. Gejala fisik : muka pucat, mata sembab, badan lemas dan daya tahan tubuh menurun sehingga menjadi mudah terserang penyakit dan gejala psikisnya : lesu, lambat menghadapi rangsangan, dan sulit berkonsentrasi.

2. Hipersomnia

Gangguan jumlah tidur yang berlebihan dan selalu mengantuk di siang hari, gangguan ini dikenal sebagai narkolepsi yaitu tidak dapat menghindari untuk tidur, dan bisa terjadi pada setiap usia. Gejala fisik : mengantuk yang hebat, gugup, depresi, harga diri rendah, immobilisasi tidak mampu bergerak waktu mula- mula bangun. Gejala psikis : halusinasi visual atau audio (pendengaran).

3. Parasomnia

Gangguan tidur yang tidak umum dan tidak diinginkan yang tampak secara tiba- tiba selama tidur atau terjadi pada ambang terjaga dan tidur, sering muncul dalam bentuk mimpi yang menakutkanm. Gejala fisik : jalan waktu tidur, bicara waktu

(5)

tidur, mendadak duduk ditempat tidur, sedang gejala psikis : penderita jarang mengingat kejadiannya.

Gangguan tidur yang sering dialami adalah Insomnia yang penyebabnya bisa bermacam-macam, mulai dari akibat gaya hidup, masalah kenyamanan ruang kamar, hingga adanya gangguan psikologi, masalah kesehatan fisik dan efek obat- obatan.

B.Tinjauan Teoritis Keperawatan Berdasarkan Kasus 1.Pengkajian Keperawatan

a.Pengkajian

Terdiri dari identitas pasien (Nama, tanggal lahit/ umur pasien, suku/bangsa, agama, Pendidikan, alamat, status perkawinan, diagnose medis,no RM dan tanggal masuk rumah sakit). Identitas penanggung jawab/suami (nama, tempat tangal lahir/umur pasien, suku/bangsa, agama, Pendidikan, pekerjaan, alamat).

b.Dapatkan riwayat kesehatan sekarang, dahulu dan keluarga 1. Riwayat kesehatan sekarang

kaji status kesehatan pasien saat dilakukannya pengkajian

- Faktor yang melatarbelakangi/mendahului/mempengaruhi keluhan- Sifat terjadinya gejala (mendadak, perlahan, terus menerus /serangan, hilang timbul atau berhubungan dengan waktu)

- Lokasi gejala dan sifatnya (menjalar, menyebar, berpindah atau menetap) - Berat ringannya keluhan dan perkembangannya apakah menetapatau cenderung bertambah/berkurang

-Lamanya keluhan berlangsung atau mulai kapan dirasakan -Upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi keluhan

-Pengobatan/ perawatan yang telah diperoleh hingga akhirnyameminta bantuan ke RS

(6)

c. Riwayat kesehatan dahulu (perawatan di rs terakhir)

riwayat kesehatan dahulu terutama yang berkaitan dengan gangguankeseimbangan suhu. Ataupun riwayat dirawat di rumah sakit ataupembedahand.

d. Riwayat kesehatan keluarga

mengkaji riwayat kesehatan keluarga untuk mengetahui apakah ada penyakit menular dan keturunan di keluarga pasien

e. Pemeriksaan Fisik 1. Keadaan umum

Keadaan secara umum yang tampak pada fisik klien 2. Pemeriksaan TTV

TD,Nadi, Suhu, RR, TB, BB

3. Body System- Pemeriksaan Wajah (Mata, Hidung, Mulut, Telinga) - Pemeriksaan Kepala dan leher

- Pemeriksaan thoraks

Pemeriksaaan paru (Inspeksi, Palpasi, Perkusi, Askultasi) Pemeriksaan jantung (Inspeksi, Palpasi, Perkusi, Askultasi) - Pemeriksaan abdomen (Inspeksi, Askultasi, Palpasi, Perkusi) - Pemeriksaan genetalia dan rektal

- Pemeriksaan kulit

2. Diagnosa Keperawatan SDKI

a.Gangguan pola tidur b.d kurang kontrol tidur d.d mengeluh sulit tidur b.Risiko Intoleransi Aktivitas b.d ketidakbugaraan status fisik

c.Keletihan b.d gangguan tidur d.d mengeluh lelah

(7)

3. Tujuan dan Kreteria Hasil (SLKI), Intervensi (SIKI), & Evaluasi Keperawatan.

NO Diagnosa keperawatan Tujuan Intervensi 1 Gangguan pola tidur

b.d kurang kontrol diri d.d mengeluh sulit tidur

(D.0055)

Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2x24 pola tidur membaik dengan kriteria hasil:

1.keluhan sulit tidur menurun

2. keluhan sering terjaga menurun

3. keluhan tidak puas tidur menurun

(L.05045)

Dukungan Tidur

-Identifikasi pola aktivitas dan tidur (O poin 1) -Identifikasi faktor

pengganggu (fisik dan atau psikologis) (O poin 2) -Fasilitasi menghilangkan stres sebelum tidur (T poin 2)

-Tetapkan jadwal tidur rutin (T poin 3)

-Jelaskan pentingnya tidur cukup selama sakit

(E poin 1)

-Anjurkan menepati kebiasaan waktu tidur (E poin 2)

(1.05174)

(8)

2 Intoleransi aktivitas b.d tirah baring

(D.0056)

Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 toleransi aktivitas meningkat dengan kriteria hasil:

1.Kemudahan dalam melakukan aktivitas sehari hari meningkat 2.kecepatan berjalan meningkat

3.jarak berjalan meningkat.

(L.05047)

Manajemen Energi -Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang

mengakibatkan kelelahan (O poin 1)

-Monitor kelelahan fisik dan emosional(O poin 2)

-Lakukan latihan rentang gerak pasif dan/atau aktif (T oin 2)

-Berikan aktifitas distraksi yang menegangkan

(T poin 3)

-Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap (E poin 2)

-Ajarkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan (E poin 4)

-Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan asupan makanan(K poin 1)

(1.05178)

(9)

3 Keletihan b.d gangguan tidur

(D.0057)

Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2x24 jam tingkat keletihan membaik dengan kriteria hasil:

1.gangguan toleransi membaik

2.motivasi membaik 3.frekuensi napas membaik

(L.05046)

Edukasi aktivitas/istirahat -Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi(O poin 1)

-Sediakan materi dan media pengaturan aktivitas dan istirahat (T poin 1) -Jadwalkan pemberian pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan(T poin 2) -Jelaskan pentingnya melakukan aktivitas fisik/olahraga secara rutin (E poin 1)

-Anjurkan terlibat dalam aktivitas kelompok aktivitas bermain atau aktivitas lainnya (E poin 2)

(1.12362)

5. Evaluasi Keperawatan

Evaluasi merupakan tahap terakhir dari proses keperawatan. Kegiatan evaluasi ini adalah membandingkan hasil yang telah dicapai setelah implementasi keperawatan dengan tujuan yang diharapkan dalam perencanaan. Perawat mempunyai tiga alternatif dalam menentukan sejauh mana tujuan tercapai:

1) Berhasil : prilaku pasien sesuai pernyatan tujuan dalam waktu atau tanggal yang ditetapkan di tujuan.

2) Tercapai sebagian : pasien menunujukan prilaku tetapi tidak sebaik yang ditentukan dalam pernyataan tujuan.

3) Belum tercapai pasien tidak mampu sama sekali menunjukkan prilaku yang diharapakan sesuai dengan pernyataan tujuan.

(10)

DAFTAR PUSTAKA

Fatmawati, Z. I. (2015). LAPORAN PENDAHULUAN. Acta Universitatis Agriculturae et Silviculturae Mendelianae Brunensis, 53(9), 1689–1699.

Bisa di akses

http://publications.lib.chalmers.se/records/fulltext/245180/245180.pdf%0Aht tps://hdl.handle.net/20.500.12380/245180%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/j.jsa mes.2011.03.003%0Ahttps://doi.org/10.1016/j.gr.2017.08.001%0Ahttp://dx.

doi.org/10.1016/j.precamres.2014.12.0

Kozier B., Erb G. 2009. Buku Ajar Praktik Keperawatan Klinis, Edisi 5.Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta. Potter P. A., Perry A. G.

2006.

Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, Praktik. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta. Smeltzer S. C., Bare G. B. 2001.

Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Edisi 8 Volume 1.Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta

IN. Sumirta. Faktor yang Menyebabkan Gangguan Tidur. http://poltekkes- denpasar.ac.id.

Saphira Ayu. Gangguan Tidur. Dapat di akses di http://eprint.undip.ac.id.

PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.

PPNI (2018). Standar Luaran Kerawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan, Edisi 1 . Jakarta: DPP PPNI

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Definisi dan Indikator Diagnostik. Jakarta: Dewan Pengurus PPNI

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden tidak dapat tidur dengan baik yang dapat dilihat dari total waktu tidur malam hari 5-6 jam (30%), waktu untuk memulai

Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden tidak dapat tidur dengan baik yang dapat dilihat dari total waktu tidur malam hari 5-6 jam (30%), waktu untuk memulai

mulanya tidur, mengganggu tidur REM, membangunkan seseorang pada malam hari dan menyebabkan kesulitan untuk kembali tdur (Potter & Perry, 2005). Kafein dapat menyebabkan

Kualitas Tidur dan Faktor-faktor Gangguan Tidur Klien Lanjut Usia yang Dirawat Inap di Ruang Penyakit Dalam Rumah Sakit Medan.. Jurnal Keperawatan Indonesia volume

Sehubungan dengan akan dilakukannya penelitian tentang “Kualitas Tidur dan Faktor-Faktor Gangguan Tidur pada Penderita Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Teladan”, maka

 Menganjurkan pasien untuk memantau pola tidur dengan membuat ADL ”memcatat kegiatan pasien dari mulai bangun tidur sampai tidur kembali”..  Meciptakan lingkungan yang

Hasil penelitian tentang hubungan kualitas tidur dan kuantitas tidur dengan prestasi belajar mahasiswa, diketahui bahwa responden memiliki kualitas tidur yang baik

Gangguan Pola Tidur Berhubungan dengan ansietas Yang ditandai dengan pasien mengatakan kesulitan untuk tidur, keletihan saat bangun tidur, Perubahan mood, Mengantuk