MAKALAH AGAMA BUDAYA DAN BUDAYA AGAMA
Disusun untuk memenuhi tugas UAS mata kuliah Antropologi Agama
Dosen Pengampu : Bapak Fasih Wibowo M.Si
Disusun oleh:
Raudatus Syifa Salsabila (210104010036)
LOKAL 21B1
PROGAM STUDI ILMU KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN 2022
KATA PENGANTAR
Penulis mengucapkan perasaan syukur yang teramat sangat atas hidayah beserta rahmat Allah yang begitu luas untuk para hamba-hamba-Nya. Sholawat serta salam juga dipanjatkan untuk kekasih-Nya, yaitu Nabi Muhammad SAW. Atas izin Allah SWT penulis dapat merampungkan dan menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Agama Budaya dan Budaya Agama.
Penulis mempunyai tujuan dalam menyusun makalah initak lain ialah untuk menyelesaikan tugas dari Bapak Fasih Wibowo M.Si. pada mata kuliah Antropologi Agama. Penulis juga mengucapkan terimakasih banyak kepada para pihak yang turut membantu Kami tentu saja mengetahui bahwasannya tugas karya ilmiah ini masih terdapat kekurangan. Maka penulis mengharapkan saran juga kritikan yang dapat menyempurnakan makalah kami ini.
Banjarmasin, 19 Desember 2022
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
Agama adalah sistem yang mengatur kepercayaan serta peribadatan kepada Tuhan (atau sejenisnya) serta tata kaidah yang berhubungan dengan adat istiadat, dan pandangan dunia yang menghubungkan manusia dengan tatanan kehidupan, pelaksanaan agama bisa dipengaruhi oleh adat istiadat daerah setempat.
Antropologi Agama sebagai bidang lain dari ilmu antropologi adalah ilmu yang mempelajari manusia budaya dan agama untuk menafsirkan makna agama dalam diri seseorang yang beragama. Agama dan budaya sangat lekat dalam pembahasan antorpologi agama, oleh karena itu pada penugasan ujian akhir mata kuliah ini saya akan merangkum pada satu makalah untuk membahas budaya agama dan agama budaya,
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa dan bagaimana yang dimaksud dengan Agama Budaya 2. Apa dan bagaimana yang dimaksud dengan Budaya agama 3. Apa hubungan agama dan budaya
BAB II PEMBAHASAN
A. Agama Budaya
Timbulnya agama budaya dalam alam pikiran manusia adalah dikarenakan adanya getaran jiwa yang disebut’emosi keagamaan’atau ‘religious emotion’ menurut koentjaraningrat emosi keagamaan ini biasanya pernah dialami setiap manusia.
Walaupun getaran emosi itu mungkin hanya berlangsung untuk beberapa detik saja.
untuk kemudian menghilang lagi. Adanya emosi keagaamaan itulah yang mendorong orang melakukan tindakan-tindakan yang bersifat religi (koentjaraningrat, 1979:394).
Pendapat ini sejalan dengan pendapat E.durkheim dalam uraianya tnetang asal mula Agama (1912), yang di Indonesia banyak dianut oleh para penganut alira kepercayaan. Jadi menurut pendapat tersebut yang menjadi sebab latar belakang orang berperilaku keagamaan, percaya kepada yang ghaib adalah dikarenakan ada dorongan emosi keagamaan dalam batin manusia sendiri. Karena adanya emosi keagamaan maka timbullah pemikiran, pendapat, perilaku kepercayaan terhadap sesuatu benda yang dianggap mempunyai kekuatan luar biasa, dianggap keramat atau dikeramatkan dan dianggap suci, serta disayangi atau ditakuti. Jadi dalam system merupakan unsur- unsur yang dipertahankan dan dilaksanakan para penganutnya sebagai berikut:
1. Memelihara emosi keagamaan.
2. Yakin dan percaya pada ghaib-ghaib,
3. Melakukan acara dan upacara-upacara tertentu.
4. Mempunyai sejumlah pengikut yang menaati.
Keempat unsur tersebut saling bertautan satu sama lain, yang kesemuanya berdasarkan keyakinan dan kepercayaan terhadap hal-hal yang ghaib, yang ditakuti atau disayagi, yang disebut tuhan, dewa-dewa, roh-roh atau makhluk halus disekitar jagad raya ini, baik yang bersifat jahat maupun yang bersifat baik. Hasil karya yang timbul dari akal pikiran dan perilaku manusian dalam bentuk-bentuk nyata, dangan maksud agar emosi kegamaan tetap bergelora, agar keyakinan dan kepercayaan terhadap yang ghaib tetap kuat bertahan, agar acara dan upacara keagamaan berjalan sebagaimana mestinya, agar keyakinan akan kebenaran menurut ajaran agama dan keperecayaan masing-masing berkembang meluas di kalangan umat manusia, maka terjadilalah berbagai bentuk budaya agama.
B. Budaya Agama
Baik agama wahyu (samawi), seperti hindu, Kristen dan islam, maupun agama budaya (wad’I), seperti budha pada mulanya, dan berbagai ajaran keagamaan seperti tao, kong-hu-chu,dan berbagai aliran paham keagamaan dan kepercayaan pada yang ghaib, yang dianut masyarakat sederhana atau masyarakat yang sudah maju, memiliki budaya agama, yaitu hasil. Hasil pemikiran dan perilaku budaya yang menyangkut keagamaan. Budaya masing-masing, ada yang muncul dalam benak manusia berdasarkan kehendak yang diwahyukan tuhan kepada para nabi, dan ada yang muncul dalam benak manusia berdasarkan emosi keagamaan peribadi manusia sendiri.
C. Hubungan Antara Agama dan Budaya
Agama dan budaya menurut Kuntowijoyo (1991) adalah dua hal yang saling berinteraksi dan saling mempengaruhi. Pertama, agama mempengaruhi kebudayaan dalam pembentukannya, nilainya adalah agama, tetapi simbolnya adalah kebudayaan.
Kedua, budaya dapat mempengaruhi symbol agama, dan yang ketiga, kebudayaan dapat menggantikan sistem nilai dan simbol agama.
Agama dan kebudayaan mempunyai dua persamaan yaitu, keduanya adalah sistem nila dan sistem simbol dan keduanya mudah sekali terancam setiap kali ada perubahan. Baik agama ataupun budaya pada dasarnya memberikan wawasan dan cara pandang dalam menyikapi kehidupan agar sesuai dengan kehendak Tuhan dan kemanusiaan dan menciptakan suatu tatanan masyarakat yang teratur dan terarah.
Walaupun agama dan budaya saling berhubungan erat sebab keduanya mengatur kehidupan sosial dan saling memiliki keterkaitan, akan tetapi agama dan budaya harus dapat dibedakan. Perbedaan yang paling signifikan yaitu agama merupakan suatu ajaran yang mengatur kehidupan yang berhubungan dengan Tuhan dan sesama yang berasal dari Tuhan yang dibawa oleh manusia pilihan. Sedangkan budaya adalah suatu tatanan masyarakat yang diatur atau yang dibentuk oleh manusia itu sendiri demi kelangsungan bersama.
BAB III KESIMPULAN
Dalam kajian antropologi agama, budaya dan agama adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Namun, agama tidak mempengaruh budaya dan budaya juga tidak mempengaruhi agama namun dalam kebudayaan terdapat keagamaan didalamnya.