MAKALAH ASAM URAT
Disusun oleh:
Nama : Mutiara Aliya Jasmi NIM : 616080723033
INSTITUT KESEHATAN MITRA BUNDA SARJANA KEPERAWATAN DAN PENDIDIKAN
KATA PENGANTAR
Bissmillahirrohmanirrohim…
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.Penulis panjatkan puji dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat,hidayah, dan inayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ”Asam Urat ”.
Makalah ini telah penulis susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini .Terlepas dari semua itu,penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.Oleh Karena itu dengan tangan terbuka penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata dari penulis, berharap semoga makalah yang berjudul ” Asam Urat ”dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Batam, 10 September 2023
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...i
DAFTAR ISI... ii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang...1
B. Rumusan Masalah...1
C. Tujuan Masalah...2
BAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian Asam Urat... 3
2. Penyebab Asam Urat...3
3. Gejala Asam Urat... 4
4. Pencegahan Asam Urat... 4
BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN... 5
DAFTAR PUSTAKA... 6
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Indonesia termasuk negara terbesar ke 4 di Dunia masyarakatnya penderita asam urat (Sueni dkk, 2021). Meningkatnya angka harapan hidup di Indonesia terjadi karena peningkatan taraf hidup dan pelayanan kesehatan, yang mengakibatkan populasi lansia di Indonesia semakin tinggi. Populasi lansia di Indonesia tahun 2009 ju mlahnya meningkat menjadi 25,5 juta jiwa dengan usia harapan hidup 67,5 tahun.1 Secara individu, pengaruh proses penuaan menimbulkan berbagai masalah baik secara fisik, biologis, mental maupun sosial ekonominya.
Angka kesakitan pada penyakit tidak menular seperti kanker, penyakit kardiovaskuler dan penyakit degeneratif lainnya memperlihatkan kecenderungan yang semakin meningkat. Lanjut usia (lansia) adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun keatas, berdasarkan UU RI No. 13 tahun 1998 tentang kesejahteraan lanjut usia Permasalahan yang sering terjadi di kalangan lansia yaitu penurunan fungsi muskuloskeletal. Salah satu penyakit yang dialami lansia akibat penurunan fungsi muskulokeletal adalah gout arthritis, Salah satu penyakit yang sering dialami oleh golongan pralansia yaitu penyakit gout.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Asam Urat ? 2. Apa penyebab Asam Urat?
C. Tujuan dan Manfaat
1. Untuk mengetahui apa pengertian dari Asam Urat 2. Untuk mengetahui penyebab Asam Urat
3. Untuk mengetahui gejala Asam Urat 4. Untuk mengetahui pencegahan Asam Urat
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Asam Urat
Asam urat merupakan hasil metabolisme akhir dari purin yaitu salah satu komponen asam nukleat yang terdapat dalam inti sel tubuh. Meningkatnya kadar asam urat dalam darah disebut hiperurisemia. Hiperurisemia disebabkan oleh dua hal, yaitu karena pembentukan asam urat yang berlebihan atau karena penurunan pengeluaran asam urat oleh ginjal. Hiperurisemia yang tidak ditangani menyebabkan asam urat dalam darah berlebihan sehingga menimbulkan penumpukan kristal asam urat. Apabila kristal berada dalam cairan sendi maka akan menyebabkan penyakit gout.
Salah satu penyakit degeneratif yang sering dialami oleh golongan pralansia yaitu penyakit gout. Gout merupakan gangguan metabolik yang ditandai dengan meningkatnya kadar asam urat (hiperurisemia). Meningkatnya kadar asam urat dipengaruhi oleh asupan makanan tinggi purin. Sementara, konsumsi cairan yang tinggi dapat menurunkan kadar asam urat, karena cairan berfungsi sebagai pelarut dan sebagai media pembuangan hasil metabolism
B. Penyebab Asam Urat
kesehatan kardiovaskular. Ternyata, kondisi ini juga bisa meningkatkan risiko untuk terkena asam urat.
4. Konsumsi makanan tinggi purin & minuman beralkohol, jika Anda terlalu banyak mengonsumsi makanan tinggi purina, risiko untuk terkena asam urat menjadi tinggi. Selain makanan tinggi purina, konsumsi minuman beralkohol dan minuman berkadar gula tinggi juga tidak baik bagi penderita asam urat.
C. Gejala Asam Urat
Berikut adalah beberapa contoh nyeri yang dapat terjadi pada penderita asam urat, diantaranya;
1. Sendi mendadak nyeri tak tertahankan 2. Sendi bengkak
3. Sendi terlihat kemerahan
4. Sendi terasa hangat dan lunak ketika ditekan 5. Kesulitan berjalan, terutama pada malam hari
D. Pencegahan Asam Urat
Berikut adalah cara mencegah Asam Urat : 1. Batasi makanan tinggi purin
2. Rutin olahraga
3. Hindari obesitas dan jaga berat badan ideal 4. Minum air yang cukup setiap hari
5. Tidak sembarang mengonsumsi obat.
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
Indonesia termasuk negara terbesar ke 4 di Dunia masyarakatnya penderita asam urat (Sueni dkk, 2021). Meningkatnya angka harapan hidup di Indonesia terjadi karena peningkatan taraf hidup dan pelayanan kesehatan, yang mengakibatkan populasi lansia di Indonesia semakin tinggi. Populasi lansia di Indonesia tahun 2009 ju mlahnya meningkat menjadi 25,5 juta jiwa dengan usia harapan hidup 67,5 tahun.1 Secara individu, pengaruh proses penuaan menimbulkan berbagai masalah baik secara fisik, biologis, mental maupun sosial ekonominya.
Asam urat merupakan hasil metabolisme akhir dari purin yaitu salah satu komponen asam nukleat yang terdapat dalam inti sel tubuh. Meningkatnya kadar asam urat dalam darah disebut hiperurisemia. Hiperurisemia disebabkan oleh dua hal, yaitu karena pembentukan asam urat yang berlebihan atau karena penurunan pengeluaran asam urat oleh ginjal. Hiperurisemia yang tidak ditangani menyebabkan asam urat dalam darah berlebihan sehingga menimbulkan penumpukan kristal asam urat. Apabila kristal berada dalam cairan sendi maka akan menyebabkan penyakit gout.
DAFTAR PUSTAKA
Horizons, Dkk. 2018. “Jurnal of Busines Ethics.” Journal of Business Ethics 14(3):37– 45.
Minggawati, Zustantria Agustin, Siti Nurul Fauziah, Eli Rusmita, and Gout Arthritis.
2018. “Pengetahuan Penderita Gout Arthritis Tentang Penyakit Gout Arthritis Di P uskesmas Pasirlayung Kota Bandung.” Jurnal Kesehatan Aeromedika 65–71.
