BAB I.
BAB I. PENDAHULUANPENDAHULUAN 1.1
1.1 LataLatar Belr Belakanakangg
Pen
Penyayakit kit ginginjal jal krokronik nik adaadalah lah suasuatu tu proproses ses patpatoloologi gi dendengan gan etioetiologlogi i yanyangg beragam,
beragam, menyebabkan menyebabkan penurunan penurunan fungsi fungsi ginjal ginjal yang yang progresif, progresif, dan dan padapada umum
umumnya berakhir nya berakhir dengdengan an gagal ginjal. Selanjutngagal ginjal. Selanjutnya gagal ya gagal ginjal adalah ginjal adalah suatusuatu keadaan klinis yang ditandai dengan penurunan fungsi ginjal yang ireversibel, keadaan klinis yang ditandai dengan penurunan fungsi ginjal yang ireversibel, pada
pada suatu suatu keadaan keadaan yang yang nantinya nantinya akan akan memerlukan memerlukan terapi terapi pengganti pengganti ginjalginjal berupa dial
berupa dialisis isis atau atau transplantasi transplantasi ginjal ginjal yang tetap. yang tetap. Uremia Uremia adalah adalah sindrom klinik sindrom klinik dan laboratorik yang terjadi pada semua organ akibat penurunan fungsi ginjal dan laboratorik yang terjadi pada semua organ akibat penurunan fungsi ginjal pada penyakit ginjal kronik (Suwitra, 200
pada penyakit ginjal kronik (Suwitra, 200!.!.
"i #merika Serikat, data tahun $%&$ menyatakan insidensi penyakit "i #merika Serikat, data tahun $%&$ menyatakan insidensi penyakit ginjal kronik diperkirakan $00 kasus perjuta penduduk pertahun, dan angka ini ginjal kronik diperkirakan $00 kasus perjuta penduduk pertahun, dan angka ini meningkat sekitar ' setiap tahunnya. "i )alaysia, dengan populasi $' juta, meningkat sekitar ' setiap tahunnya. "i )alaysia, dengan populasi $' juta, diperkirakan terdapat $'00 kasus baru gagal ginjal pertahunnya. "i negara&negara diperkirakan terdapat $'00 kasus baru gagal ginjal pertahunnya. "i negara&negara berkembang
berkembang lainnya, lainnya, isidensi isidensi ini ini diperkirakan diperkirakan *0&+0 *0&+0 kasus kasus perjuta perjuta penduduk penduduk pertahun (Suwitra, 200!.
pertahun (Suwitra, 200!.
)enurut data yang didapat Perhimpunan efrologi -ndonesia (P//-!, )enurut data yang didapat Perhimpunan efrologi -ndonesia (P//-!, sa
saat at inini i teterdrdapapat at sesekkirira a 110000.0.0000 0 ppenenddereritita a ggagagal al ggininjajal l di di -n-ndodonenesisia.a. Perubahan pola gaya hidup modern menyebabkan manusia seara mengglobal Perubahan pola gaya hidup modern menyebabkan manusia seara mengglobal menja
menjalani gaya lani gaya hidup yang kurang sehat. Salah hidup yang kurang sehat. Salah satunysatunya, a, dapat dilihat dengandapat dilihat dengan pilihan
pilihan makanan makanan yang yang diasup. diasup. 3al 3al ini ini amat amat disayangkan, disayangkan, pasalnya pasalnya ginjal ginjal akanakan tet
tetap ap berberfunfungsi gsi dendengan gan baibaik k bilbila a seseseseoraorang ng menmenjalajalani ni gaygaya a hidhidup up yayang ng sehsehatat (Putri, 20$2!.
(Putri, 20$2!. 4e
4emumudidian an di di ##ustustraralilia a dadan n -n-nggggriris s seksekititar ar %0 %0 papasiesien n babaru ru peper r satsatu u jujutata populasi per tahun yang masuk p
populasi per tahun yang masuk program dialisis dan transplantasi. "an di #merikarogram dialisis dan transplantasi. "an di #merika $+0 pasien baru per satu juta per tahun dilaporkan masuk program dialisis dan $+0 pasien baru per satu juta per tahun dilaporkan masuk program dialisis dan tr
trananspsplalantntasasi. i. #d#dananya ya peperbrbededaaaan n tetersersebubut t mumungngkikin n didikakarenrenakakan an teterdrdapapatat perbedaan
perbedaan pada pada tingkat tingkat sosial sosial ekonomi ekonomi dan dan insidensi insidensi penyakit penyakit sehinggasehingga memp
mempengaruengaruhi hi jumlajumlah h pasien dengan gagal ginjal pasien dengan gagal ginjal kronikronik k yang masuk programyang masuk program dialisis (5eker
Pada tahun 200, angka kematian pada pasien 64" umur ++ tahun atau lebih Pada tahun 200, angka kematian pada pasien 64" umur ++ tahun atau lebih tua ternyata menurun *0 sejak tahun $%, menjadi $*7 kematian per $.000 tua ternyata menurun *0 sejak tahun $%, menjadi $*7 kematian per $.000 pasien
pasien ditahun ditahun 200. 200. #ngka #ngka kematian kematian yang yang disesuaikan disesuaikan menapai menapai $0% $0% kematiankematian per
per $000 $000 pasien pasien pada pada stadium stadium gagal gagal ginjal ginjal kronik kronik * * 8 8 %. %. Seara Seara umum umum kematiankematian pada
pada 64" 64" akan akan meningkat meningkat seiring seiring dengan dengan komplikasinya. komplikasinya. "iantara "iantara pasien pasien 64"64" dengan stadium * 8 % tanpa komplikasi diabetes dan penyakit kardiovaskular, dengan stadium * 8 % tanpa komplikasi diabetes dan penyakit kardiovaskular, didapatkan +1 kematian pada $.000 pasien. 4etika didapatkan penyakit diabetes didapatkan +1 kematian pada $.000 pasien. 4etika didapatkan penyakit diabetes dan
dan penpenyayakit kit janjantuntung g makmaka a angangka ka kemkematiaatian n gaggagal al ginginjal jal krokronik nik menmeningingkatkat menjadi $*% (Steward
menjadi $*% (Steward et al et al ., 20$$!.., 20$$!.
#ngka kematian seara konsisten akan meningkat atau naik lebih tinggi pada #ngka kematian seara konsisten akan meningkat atau naik lebih tinggi pada laki&laki dibanding pada wanita, kemudian pada ras #frika #merika dibanding laki&laki dibanding pada wanita, kemudian pada ras #frika #merika dibanding dengan ras kulit putih dan ras lain. 9ika dilihat dari ras, maka mortalitas untuk dengan ras kulit putih dan ras lain. 9ika dilihat dari ras, maka mortalitas untuk 64"
64" leblebih ih tintinggi ggi padpada a #f#frikrika a #m#merikerika. a. SeSeara ara keskeselueluruhruhan an angangka ka mormortalitalitastas pasien 64" ras #frika #merika adalah '1
pasien 64" ras #frika #merika adalah '1 per $.000 pasien. Serta per $.000 pasien. Serta 7% dan +' pada7% dan +' pada kulit putih dan ras lain. Pada 64" stadium * 8 % angka kematian ras #frika kulit putih dan ras lain. Pada 64" stadium * 8 % angka kematian ras #frika #merika akan meningkan menjadi $$1 (Steward
#merika akan meningkan menjadi $$1 (Steward et al et al ., 20$$!.., 20$$!. Pen
Penyayakit kit gaggagal al ginginjal jal krokronik nik ditditandandai ai dendengan gan keakeadaadaan n funfungsi gsi ginginjal jal yayangng bersifat
bersifat ireversibel ireversibel serta serta seara seara progresif progresif menjadimenjadi endend-sta-stage ge rerenal nal disdiseaseasee.. Penyakit gagal ginjal kronik merupakan suatu masalah kesehatan yang serius. Penyakit gagal ginjal kronik merupakan suatu masalah kesehatan yang serius. "ata dari #merika Serikat menunjukan peningkatan isidensi pada usia
"ata dari #merika Serikat menunjukan peningkatan isidensi pada usia dewasa dandewasa dan biasanya berhubungan dengan
biasanya berhubungan dengan outcomeoutcome buruk dan biaya yang mahal (:ulati buruk dan biaya yang mahal (:ulati et al et al .,., 20$2!.
20$2!.
4arena rata&rata 70 asam urat dieksresikan melalui ginjal maka, keadaan 4arena rata&rata 70 asam urat dieksresikan melalui ginjal maka, keadaan hiper
hiperurisemurisemia ia terjadi ketika ada terjadi ketika ada gangggangguan uan fungsfungsi i ginjalginjal. . SampaSampai i sekaransekarang g belumbelum jelas
jelas apakah apakah hiperurisemia hiperurisemia memainkan memainkan peran peran penting penting dalam dalam progesifitasprogesifitas perjalanan
perjalanan penyakit gagal penyakit gagal ginjal. )eskipun, ginjal. )eskipun, pada spada studi klinik tudi klinik menunjukan bahwamenunjukan bahwa nilai serum asam urat berhubungan dekat dengan hipertensi pada pasien dengan nilai serum asam urat berhubungan dekat dengan hipertensi pada pasien dengan hiperurisemia (studi potong lintang!, dan juga berhubungan dengan onset kejadian hiperurisemia (studi potong lintang!, dan juga berhubungan dengan onset kejadian hipertensi (studi longitudinal!. Sebagai tambahan, hiperurisemia juga memiliki hipertensi (studi longitudinal!. Sebagai tambahan, hiperurisemia juga memiliki hubungan dekat dengan gagal ginjal kronik (;hno, 20$$!.
Pada tahun 200, angka kematian pada pasien 64" umur ++ tahun atau lebih Pada tahun 200, angka kematian pada pasien 64" umur ++ tahun atau lebih tua ternyata menurun *0 sejak tahun $%, menjadi $*7 kematian per $.000 tua ternyata menurun *0 sejak tahun $%, menjadi $*7 kematian per $.000 pasien
pasien ditahun ditahun 200. 200. #ngka #ngka kematian kematian yang yang disesuaikan disesuaikan menapai menapai $0% $0% kematiankematian per
per $000 $000 pasien pasien pada pada stadium stadium gagal gagal ginjal ginjal kronik kronik * * 8 8 %. %. Seara Seara umum umum kematiankematian pada
pada 64" 64" akan akan meningkat meningkat seiring seiring dengan dengan komplikasinya. komplikasinya. "iantara "iantara pasien pasien 64"64" dengan stadium * 8 % tanpa komplikasi diabetes dan penyakit kardiovaskular, dengan stadium * 8 % tanpa komplikasi diabetes dan penyakit kardiovaskular, didapatkan +1 kematian pada $.000 pasien. 4etika didapatkan penyakit diabetes didapatkan +1 kematian pada $.000 pasien. 4etika didapatkan penyakit diabetes dan
dan penpenyayakit kit janjantuntung g makmaka a angangka ka kemkematiaatian n gaggagal al ginginjal jal krokronik nik menmeningingkatkat menjadi $*% (Steward
menjadi $*% (Steward et al et al ., 20$$!.., 20$$!.
#ngka kematian seara konsisten akan meningkat atau naik lebih tinggi pada #ngka kematian seara konsisten akan meningkat atau naik lebih tinggi pada laki&laki dibanding pada wanita, kemudian pada ras #frika #merika dibanding laki&laki dibanding pada wanita, kemudian pada ras #frika #merika dibanding dengan ras kulit putih dan ras lain. 9ika dilihat dari ras, maka mortalitas untuk dengan ras kulit putih dan ras lain. 9ika dilihat dari ras, maka mortalitas untuk 64"
64" leblebih ih tintinggi ggi padpada a #f#frikrika a #m#merikerika. a. SeSeara ara keskeselueluruhruhan an angangka ka mormortalitalitastas pasien 64" ras #frika #merika adalah '1
pasien 64" ras #frika #merika adalah '1 per $.000 pasien. Serta per $.000 pasien. Serta 7% dan +' pada7% dan +' pada kulit putih dan ras lain. Pada 64" stadium * 8 % angka kematian ras #frika kulit putih dan ras lain. Pada 64" stadium * 8 % angka kematian ras #frika #merika akan meningkan menjadi $$1 (Steward
#merika akan meningkan menjadi $$1 (Steward et al et al ., 20$$!.., 20$$!. Pen
Penyayakit kit gaggagal al ginginjal jal krokronik nik ditditandandai ai dendengan gan keakeadaadaan n funfungsi gsi ginginjal jal yayangng bersifat
bersifat ireversibel ireversibel serta serta seara seara progresif progresif menjadimenjadi endend-sta-stage ge rerenal nal disdiseaseasee.. Penyakit gagal ginjal kronik merupakan suatu masalah kesehatan yang serius. Penyakit gagal ginjal kronik merupakan suatu masalah kesehatan yang serius. "ata dari #merika Serikat menunjukan peningkatan isidensi pada usia
"ata dari #merika Serikat menunjukan peningkatan isidensi pada usia dewasa dandewasa dan biasanya berhubungan dengan
biasanya berhubungan dengan outcomeoutcome buruk dan biaya yang mahal (:ulati buruk dan biaya yang mahal (:ulati et al et al .,., 20$2!.
20$2!.
4arena rata&rata 70 asam urat dieksresikan melalui ginjal maka, keadaan 4arena rata&rata 70 asam urat dieksresikan melalui ginjal maka, keadaan hiper
hiperurisemurisemia ia terjadi ketika ada terjadi ketika ada gangggangguan uan fungsfungsi i ginjalginjal. . SampaSampai i sekaransekarang g belumbelum jelas
jelas apakah apakah hiperurisemia hiperurisemia memainkan memainkan peran peran penting penting dalam dalam progesifitasprogesifitas perjalanan
perjalanan penyakit gagal penyakit gagal ginjal. )eskipun, ginjal. )eskipun, pada spada studi klinik tudi klinik menunjukan bahwamenunjukan bahwa nilai serum asam urat berhubungan dekat dengan hipertensi pada pasien dengan nilai serum asam urat berhubungan dekat dengan hipertensi pada pasien dengan hiperurisemia (studi potong lintang!, dan juga berhubungan dengan onset kejadian hiperurisemia (studi potong lintang!, dan juga berhubungan dengan onset kejadian hipertensi (studi longitudinal!. Sebagai tambahan, hiperurisemia juga memiliki hipertensi (studi longitudinal!. Sebagai tambahan, hiperurisemia juga memiliki hubungan dekat dengan gagal ginjal kronik (;hno, 20$$!.
5an
5anyayak k penpenelielitiatian n epiepidemdemioliologi ogi tententantang g hiphiperueruriserisemia, mia, taptapi i tidtidak ak semsemuaua penelitian
penelitian epidemiologi epidemiologi tersebut tersebut menunjukan menunjukan kenaikan kenaikan serum serum asam asam uraturat merupakan faktor risiko dari penyakit jantung. "isisi lain kenaikan serum asam merupakan faktor risiko dari penyakit jantung. "isisi lain kenaikan serum asam urat memang berhubungan dengan hipertensi, obesitas, dan dislipidemi (resistensi urat memang berhubungan dengan hipertensi, obesitas, dan dislipidemi (resistensi insul
insulin in atau sindrom <!. atau sindrom <!. ==anang g mana dari mana dari semua penyaksemua penyakit it tersebutersebut t berhuberhubungbunganan dengan penyakit jantung. )eskipun, seara spesifik peran asam urat dalam hal dengan penyakit jantung. )eskipun, seara spesifik peran asam urat dalam hal tersebut belum pasti (ang
tersebut belum pasti (ang et al et al ., 200!.., 200!.
4ematian akibat kardiovaskuler adalah $0 8 $00 kali lipat lebih tinggi pada 4ematian akibat kardiovaskuler adalah $0 8 $00 kali lipat lebih tinggi pada pasien
pasien dengan dengan dialisis dialisis dibanding dibanding dengan dengan populasi populasi orang orang pada pada umumnya. umumnya. /isiko/isiko penyakit
penyakit kardiovaskuler kardiovaskuler pada pada kegagalan kegagalan ginjal ginjal akan akan meningkat meningkat seiring seiring dengandengan progesifitas
progesifitas penyakit penyakit gagal gagal ginjal ginjal tersebut. tersebut. >ebih >ebih spesifik spesifik lagi, lagi, terdapat terdapat buktibukti dimana derajat kerusakan ginjal dari yang ringan sampai sedang berhubungan dimana derajat kerusakan ginjal dari yang ringan sampai sedang berhubungan dengan peningkatan risiko penyakit jantung (?homas
dengan peningkatan risiko penyakit jantung (?homas et al et al ., 200'!.., 200'!. /ata&rat
/ata&rata a %0 individu dengan%0 individu dengan End Stage End Stage Renal DiseaseRenal Disease (S/"! mengalami (S/"! mengalami kem
kematiaatian n yayang ng disdisebaebabkabkan n oleoleh h penpenyayakit kit karkardiodiovasvaskulkulerer. . 3ub3ubungungan an antantaraara penyakit
penyakit gagal gagal ginjal ginjal kronik kronik dengan dengan kematian kematian akibat akibat kardiovaskuler kardiovaskuler telah telah terjaditerjadi pada pasien dengan kerusakan
pada pasien dengan kerusakan fungsi ginjal. Pada kenyataannya, mayoritas fungsi ginjal. Pada kenyataannya, mayoritas pasienpasien dengan 64" stadium 1 8 * (:/ @+0 m>Amenit per $,71 m
dengan 64" stadium 1 8 * (:/ @+0 m>Amenit per $,71 m22! mati akibat penyakit! mati akibat penyakit jantung dibanding deng
jantung dibanding dengan progesifitas gagal ginjalnya (Shiffrinan progesifitas gagal ginjalnya (Shiffrin et al et al ., 20$2!.., 20$2!. 3ipertensi merupakan faktor risiko klasik penyakit jantung yang berkontribusi 3ipertensi merupakan faktor risiko klasik penyakit jantung yang berkontribusi te
terhrhadadap ap ririsisiko ko kakardrdioiovavaskskululer er papada da papasisien en 664"4". . )u)untntnener r dadan n kokolelegaga,, men
mengatagatakan kan bahbahwa wa paspasien ien dendengan gan hiphiperteertensi nsi akaakan n menmenaikaikan an risirisiko ko terhterhadaadapp kejadian kardiovaskuler yang bersifat baru atau rekuren pada individu dengan kejadian kardiovaskuler yang bersifat baru atau rekuren pada individu dengan 64" stadium 2 8 1 (?homas
64" stadium 2 8 1 (?homas et al et al ., 200'!.., 200'!. Pada penelitian iskanen
Pada penelitian iskanen et al et al ., ., disimdisimpulkapulkan n asam urat asam urat merupmerupakan prediktor akan prediktor ku
kuat at sebsebagagai ai pepenenentntu u kekemamatiatian n akakibibat at pepenynyakakit it kakardrdioiovavaskskululer er papada da ususiaia pertengahan.
pertengahan. Pengukuran serum Pengukuran serum asam asam urat urat menjadi menjadi ara ara yang yang mudah dan mudah dan murah,murah, tet
tetapi api yayang ng menmenjadjadi i perpertantanyayaan an apaapakah kah hubhubunungan gan asam asam uraurat t dendengan gan kejakejadiadiann ka
kardrdioiovavaskskululer er ititu u sebsebagagai ai fafaktktor or pepenynyebaebab b nanampmpakaknynya a haharurus s didikakaji ji lelebibihh mendalam (iskanen
Subjek yang berumur 2% 8 7* tahun (total %.2+ pasien! dan diukur kadar asam urat saat awal. "idapatkan kesimpulan peningkatan asam urat seara independen dan signifikan terkait dengan risiko kematian kardiovaskuler (ang et al ., 2000!. 4emudian penelitian oleh 5os et al ., asam urat merupakan faktor risiko kuat terhadap infark miokard dan stroke. ?etapi, terdapat sedikit informasi tentang peran asam urat sebagai faktor risiko untuk stroke (5os et al ., 200+!.
"ari penelitian ?okmakova et al ., disimpulkan bahwa penyakit gagal ginjal kronik berhubungan dengan peningkatan pada semua penyakit jantung yang utama setelah infark miokard. 4hususnya pada orang dengan laju filtrasi glomerulus @ *% m>Amenit per $,71 m2 (?okmakova et al ., 200*!. /isiko kematian dan kesakitan penyakit jantung memang tinggi pada semua stadium gagal ginjal kronik. Penyakit jantung biasanya sudah berkembang saat stadium awal ::4. Pasien dengan penurunan fungsi ginjal memang sering menderita kematian akibat penyakit jantungnya sendiri dibanding berkembang mengarah ke penyakit ginjal
stadium akhir (Sarnak, 2001!.
:agal ginjal kronik memang diketahui memiliki hubungan yang kuat dengan penyakit jantung dan kejadian kematian. 3ubungan yang kuat ini juga pernah
dilaporkan antara gagal ginjal kronik non-dialysis dengan penyakit jantung iskemik, gagal jantung, dan peningkatan tekanan darah. 3asil pengamatan tersebut telah merekomendasikan badan ilmiah dan profesional bahwa pasien dengan penyakit jantung yang nyata harus diskrining untuk bukti penyakit ginjal dan pasien dengan penyakit gagal ginjal kronis harus dianggap berisiko sangat tinggi terhadap penyakit jantung koroner (#ngelantonio et al ., 20$0!.
1.2 PERUMUSAN MASALAH
5erdasarkan latar belakang permasalahan, maka dalam penelitian ini apakah ada hubungan antara kadar asam urat dengan kejadian penyakit jantung koroner pada pasien gagal ginjal kronik.
1.3 TUJUAN PENELITIAN
?ujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah ada hubungan antara kadar asam urat dengan penyakit jantung koroner pada pasien gagal ginjal kronik.
1.4 KEASLIAN PENELITIAN
No Penelt J!"!l Ha#l Per$e"aan
$ iskanen et al ., 200*
Uri #id >evel as a /isk ator for 6ardiovasular
and #ll&6ause )ortality in )iddle&aged )en 4enaikan serum asam urat menikngkat 2,% kali risiko kematian jantung. Perbedaan pada populasi dan metode penelitian.
2 ang et al ., 200 Serum Uri #id and 6ardiovasular )ortality ?he 3#S -pidemiologi ollow& up Study, $7$&$2 Peningkatan kadar serum asam urat memiliki hubungan positif dengan kematian akibat
kardiovaskuler pada laki&laki dan perempuan pada
ras hitam dan putih.
Perbedaan pada populasi
penelitian
1 5os et al ., 200 Uri #id -s a /isk ator for )yoardial -nfartion
and Stroke
?he /otterdam Study
?ingginya serum asam urat berhubungan dengan risiko infark miokard dan stroke. Perbedaan terdapat pada populasi dan metode penelitian. * 4awashima et al ., 20$$ #ssoiation between asymptomati
hyperuriemia and new& onset hroni kidney disease in 9apanese male workersB a long&term retrospetive ohort study 3iperurisemia asimtomatik memiliki faktor prediktif onset baru gagal ginjal
kronik pada populasi pekerja laki&laki 9epang. Perbedaan pada metode dan populasi penelitian. 1.%. MAN&AAT PENELITIAN
)anfaat penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kadar asam urat dengan penyakit jantung pada pasien gagal ginjal kronik. )engingat bahwa tingginya kadar asam urat kerkaitan dengan gangguan fungsi ginjal dan semakin meningkatkan risiko penyakit jantung. ;leh karena itu nantinya akan diketahui penengahan dan pengobatan yang bagaimana dalam menghadapi kenaikan kadar
asam urat.
)anfaat yang diperoleh institusi adalah didapatkan data tentang pengaruh kadar asam urat terhadap penyaki jantung pada populasi gagal ginjal kronik sehingga bisa dijadikan auan pada penelitian selanjutnya. )anfaat yang diperoleh peneliti adalah diperolehnya pengetahuan dan pengalaman terhadap proses penelitian dan pembuatan karya tulis ilmiah yang baik.
2.1. 'agal 'n(al 2.1.1 De)n# 'agal 'n(al Kronk
:agal ginjal kronik adalah suatu proses patologi dengan etiologi yang beragam, mengakibatkan penurunan fungsi ginjal yang progresif, dan pada
umumnya berakhir dengan gagal ginjal. Selanjutnya gagal ginjal adalah suatu keadaan klinis yang ditandai dengan penurunan fungsi ginjal yang ireversibel, pada suatu derajat yang memerlukan terapi ginjal yang tetap, berupa dialisis atau
transplantasi ginjal. Uremia adalah suatu sindrom klinik dan laboratorik yang terjadi pada semua organ, akibat penurunan fungsi ginjal pada penyakit ginjal kronik.
4erusakan ginjal (renal damage! yang terjadi lebih dari 1 bulan, berupa kelainan struktural atau fungsional dengan atau tanpa penurunan laju fultrasi glomerulus (>:!, dengan manifestasi, ($! kelainan patologis, dan (2! terdapat tanda kelainan ginjal, termasuk kelainan dalam komposisi darah atau urin, atau kelainan dalam tes penitraan. >aju filtrasi glomerulus (>:! kurang dari +0 mlAmenitA$,71 m2 selama 1 bulan, dengan atau tanpa kerusakan ginjal (Suwitra, 200!.
2.1.2. Kla#)ka# 'agal 'n(al Kronk
4lasifikasi gagal ginjal kronik dibagi menjadi dua hal yaitu, atas dasar derajat ( stage! penyakit dan diagnosis etiologi. 4lasifikasi atas dasar derajat penyakit, dibuat dengan >: yang dihitung dengan mempergunakan rumus
4okroft&:ault sebagai berikut (Suwitra, 200!B
>: (mlAmntA$,71 m2! C ($*0 8 umur! < berat badan D! 72 < kreatinin plasma (mgAdl! D! pada perempuan dikalikan 0,'%
?abel $ B 4lasifikasi penyakit ginjal kronik atas dasar derajat penyakit (Suwitra, 200!.
$ 4erusakan ginjal dengan >: normal atau meningkat
E 0 2 4erusakan ginjal dengan >:
menurun ringan
+0 8 ' 1 4erusakan ginjal dengan >:
menurun sedang
10 8 % * 4erusakan ginjal dengan >:
menurun berat
$% 8 2
% :agal ginjal @ $% atau dialisis
Pada tabel $ tahapan pertama merupakan tahap dimana telah terjadi kerusakan ginjal dengan peningkatan >: E 0 mlAmntA$,71 m2 atau >: normal. ?ahap kedua reduksi >: berkurang sedikit (kategori mild ! yaitu +0&' mlAmntA$,71 m2. ?ahap ketiga reduksi >: telah lebih banyak berkurang (kategori moderate! yaitu 10&% mlAmntA$,71 m2. ?ahap keempat reduksi >: sangat banyak berkurang $%&2 mlAmntA$,71 m2. ?ahap kelima telah terjadi gagal ginjal
yaitu >: @ $% mlAmntA$,71 m2 (Suwitra, 200!.
?abel 2B Penyebab gagal ginjal kronik (Suwitra, 200!.
Pen0akt Te +a0or *onto/
Penyakit ginjal diabetes "iabetes tipe $ dan 2
Penyakit ginjal non diabetes Penyakit glomerular (penyakit autoimun, infeksi sistemik, obat, neoplasia!
Penyakit vasular (penyakit pembuluh darah besar, hipertensi, mikroangiopati!
Penyakit tubulointerstisial (pielonefritis kronik, batu, obstruksi, keraunan obat!
Penyakit kistik (ginjal polikistik! Penyakit pada transplantasi /ejeksi autoimun
4eraunan obat (siklosporinAtakrolimus! Penyakit recurrent (glomerular!
Transplant glomerulopathy
Penyebab paling banyak gagal ginjal kronik adalah nefropati diabetikum, khususnya tipe diabetes melitus tipe 2. Pada orang tua penyebab yang paling umum adalah nefropati hipertensi, iskemia ginjal yang bersifat kronik yang akan menyebabkan gangguan renovaskular pembuluh darah besar dan keil yang tidak bisa ditoleransi (aui et al ., 200'!. Penurunan nefron seara progresif dan >: pada gagal ginjal kronik menyebabkan ($! abnormalitas kandungan air, elektrolit,
dan keseimbangan p3, (2! akumulasi produk sampah yang dimana normalnya di eksresikan keluar oleh ginjal, dan (1! abnormalitas dalam produksi dan metabolism dari beberapa hormon (eritropoetin dan vitamin " aktif!. 4etika terjadi penurunan >: maka, aktiflah mekanisme kompensasi berupa hiperfiltrasi dan hipertrofi dari fungsi nefron yang masih sehat dimana mekanisme kompensasi ini justru akhirnya akan semakin memperburuk dari keadaan ginjal tersebut (;brador, 200!.
#kibat mekanisme kompensasi ini, pasien mengalami keadaan asimtomatik meskipun kehilangan 70 fungsi ginjal. aktor lain yang berkontribusi terhadap kerusakan nefron termasuk ($! aktifitas primer dari penyebab gagal ginjal kronik, (2! proteinuria, (1! lesi tubulointertisial, dan (*! hiperlipidemia /espon terhadap penurunan jumlah nefron dimediasi oleh hormon vasoaktif, sitokin, dan faktor pertumbuhan. #khirnya, adaptasi jangka pendek dari hipertrofi dan hiperfiltrasi menjadi maladaptif seperti terjadinya peningkatan tekanan dan aliran sehingga mengakibatkan distorsi arsitektur glomerulus, yang berhubungan dengan sklerosis dan kerusakan dari nefron yang masih tersisa
(;brador, 200!.
Peningkatan aktifitas intrarenal dari renin&angiotensin berkontribusi terhadap mekanisme adaptasi hiperfiltrasi, hipertrofi, dan sklerosis, yang pada akhirnya merangsang atau menstimulasi pengeluaran transforming growth factor β (aui et al ., 20$2!.
2.1.3. Patolog "an Bok+a "ar Ure+a
Sindrom uremia berhubungan dengan gangguan ginjal jangka panjang. Selain berfungsi sebagai organ eksresi ginjal juga memiliki fungsi endokrin dan metabolik, sehingga menghasilkan anemia, malnutrisi, dan metabolism abnormal dari karbohidrat, lemak, dan protein. >ebih lanjut, kadar plasma dari berbagai hormon, termasuk P?3 ( parathyroid hormone!, :&21, insulin, glukagon, hormon steroid termasuk vitamin " dan hormon seks, dan prolaktin akan berubah seiring dengan gagal ginjal (aui et al ., 20$2!.
3asilnya adalah terjadi retensi urin, penurunan degradasi, atau regulasi abnormal. 4esimpulannya, patologi dari sindrom uremia dapat dibagi menjadi
tiga manifestasiB ($! akumulasi toksin yang normalnya dibuang oleh ginjal, termasuk produk metabolisme proteinF (2! konsekuensi dari hilangnya fungsi renal, seperti terganggunya homeostasis airan dan elektrolit serta regulasi hormonF dan (1! terjadinya inflamasi progresif sistemik lalu gangguan vaskular serta nutrisi (aui et al ., 20$2!.
2.1.4. Man)e#ta# 'agal 'n(al $. )anifestasi 4ardiovaskular
)anifestasi kardiovaskuler merupakan penyebab kesakitan dan kematian diantara pasien dengan gagal ginjal kronik dan termasuk kelebihan volume, edema, hipertensi sistemik, penyakit jantung iskemik, hipertrofi ventrikel kiri, gagal jantung, aritmia, dan perikarditis uremia. 3ipertensi sistemik sendiri diakibatkan seara primer oleh kelebihan volumeF faktor lain yang berkontribusi adalah hipereninemia dan terapi eritropoetin (;brador, 200!.
3ipertrofi ventrikel kiri terjadi +%&7% pada pasien gagal ginjal kronik. Penyebab gagal jantung biasanya multifaktorial, dimana terjadi kelebihan volume, hipertensi, anemia, penyakit jantung iskemik, dan kardiomiopati uremia. #ritmia sendiri dikarenakan oleh ketidakseimbangan elektrolit, asidosis metabolik, kalsifikasi sistem konduksi, iskemia, dan disfungsi miokardium. Perikarditis uremia terjadi pada +&$0, hal ini berhubungan dengan tingginya kadar urea dalam darah (G+0 mgAd>! (;brador, 200!.
2. )anifestasi eurologi
nsefalopati uremia umum terjadi pada pasien dengan gagal ginjal akut atau kronik dimana ketika laju filtrasi glomerulus menurun dibawah $0 dari normal. :ambaran ensefalopati ditandai dengan lesu, mudah berdebar, mengantuk di siang hari dan insomnia, rasa gatal, emosi labil, anoreksi, mual, muntah, dan preterminal koma (:arg et al ., 20$$!.
2.1.% Te+!an La$orator!+
Serum kreatinin akan meningkat ketika :/ kurang dari +0 mlAmenit, dan kemudian akan terus meningkat seiring dengan penurunan :/. Pada gagal ginjal terminal serum kreatinin biasanya diatas $,0 mmolAliter. 4emudian peningkatan
kadar kreatinin pada anak&anak dan usia lanjut kadarnya keil, hal ini dikarenakan massa otot pada mereka keil. Pada anak, dengan serum kreatinin 0,% mmolAliter akan membutuhkan dialisis. 4enaikan kadar plasma urea mengikuti semakin menurunnya fungsi ginjal. 4onsentrasi urea plasma adalah 20&+0 mmolAliter saat gagal ginjal terminal (5eker et al ., $2!.
?urunnya bikarbonat plasma ($%&2% mmolAliter!, menyebabkan asidosis metabolik dengan kompensasi respiratorik. Penurunan bikarbonat plasma akan menurunkan p3 dan meningkatkan anion gap sepeertiB natrium plasma 8 (klorida plasma H bikarbonat! G$2 mmolAliter. 4onsentrasi plasma natrium biasanya normal, tapi dapat dengan mudah naik atau turun sesuai dengan asupan air atau beban air yang berlebihan. 3iperkalemia merupakan tanda gagal ginjal sangat berat. 4emudian konsentrasi serum fosfat akan naik. "an konsentrasi serum kalsium akan turun serta semakin turun seiring dengan kenaikan fosfat.Peningkatan P?3 terjadi akibat sekunder dari hiperparatiroidisme (5eker et al ., $2!.
Pemeriksaan ultrasonografi ginjal membantu dalam mendiagnosis penyebab dari gagal ginjal (ginjal polikistik, uropati obstruksi! dan untuk
membedakan dari gagal ginjal akut. Ukuran ginjal yang keil (@',% m! mendukung diagnosis dari gagal ginjal kronik, dimana pada keadaan akut ukuran ginjal akan normal daripada keadaan kronik. Untuk ukuran ginjal terdapat pengeualian untuk beberapa penyebab gagal ginjal kronik seperti, diabetes, penyakit ginjal polikistik, dan amiloidosis karena ukuranya bukan mengeil justru bisa normal atau bahkan membesar (;brador, 200!.
Ultrasonografi dupleI "oppler pada arteri renalis, skintigrafi renal, dan angiografi berguna pada pasien dengan iskemik renovaskular. Sistouretrografi digunakan untuk menyingkirkan refluks nefropati. 6?&San berguna untuk menilai apakah ada batu ginjal dan melihat adanya nekrosis papilar (;brador, 200!.
#sam urat adalah asam trioksipurin lemah yang terdiri pirimidin dan substruktur imidaJol dengan molekul oksigen, dimana diproduksi seara primer oleh hati, intestinal, dan otot. Prekursor pembentukan asam urat adalah Iantin yang mana akan didegradasi menjadi asam urat oleh Iantin oksidoreduktase. Sumber asam urat bisa berasal dari eksogen (daging, jeroan, dan seafood ! dan endogen (purin! (4ang et al ., 20$$!.
5uah dan gula merupakan sumber asam urat karena mengandung fruktosa. ruktosa merupakan jenis gula yang unik dimana fosforilasi fruktosa oleh fruktokinase menyebabkan pemeahan (reduksi! #?P didalam sel. Pada gilirannya, menghasilkan #)P yang diperantarai oleh enJim deaminase #)P akan membentuk -)P yang kemudian akan didegradasi menjadi asam urat (4ang et al ., 20$$!.
Pada manusia asam urat merupakan produk akhir dari metabolisme purin. 4emudian kondisi 64" semakin memperparah kenaikan serum asam urat sehingga kadar asam urat dalam tubuh menjadi naik melebihi normal atau hiperurisemia. "ari penelitian epidemiologi juga menunjukan kenaikan asam urat ada hubungan dengan penyakit jantung seperti hipertensi, penyakit jantung koroner, gagal jantung, sindrom metabolik, dan stroke. )ekanismenya adalah ternyata kadar asam urat tinggi menstimulasi pembentukan pro&oksidan. 4emudian asam urat nantinya menstimulasi adhesi granulosit ke sel endotel serta pembebasan senyawa peroksida dan radikal bebas superoksida ("evei et al .,
20$0!.
4ondisi hiperurisemia berkaitan dengan agregasi dan aktivasi platelet, agregrasi ini menjadikan risiko trombosis dan aterogenesis koroner menjadi meningkat. "an pada penelitian hewan tikus pemberian asam urat seara eksogen memberikan efek meningkatnya disfungsi endotel. "an kadar asam urat endogen yang tinggi semakin memperparah disfungsi endotel (#lderman et al ., 200*!.
4ang et al ., (20$$! mengatakan salah satu mekanisme asam urat dalam penyakit jantung adalah melalui aktivasi inflamasi dan proliferasi sel endotel. Pada sel endotel terdapat penurunan kadar nitrit oksida serta hambatan proliferasi endotel. 4emudian pada sel otot polos vaskular terdapat aktivasi proliferasi dan
inflamasi. Selain itu juga aktivasi /## juga memberikan kontribusi terhadap kejadian penyakit jantung.
:agal ginjal kronik, diketahui sebagai penurunan progresif dari ginjal yang terjadi dalam periode bulan atau tahun dan merupakan isu publik yang penting. Pasien dengan 64" (Chronic Kidney Disease! umumnya sering memiliki kondisi komorbid yang yang berlangsung kronik, termasuk diabetes, hiperurisemia, dan hipertensi. >aju filtrasi glomerulus merupakan pengukuran yang baik untuk mengetahui fungsi ginjal dan merupakan prinsip diagnosis untuk 64" ( chronic kidney disease!. Pedoman saat ini dari National Kidney oundation Disease !utcome "uality #nitiati$e (4A";K-! merekomendasikan penggunaan estimasi >: sebagai indeks primer untuk menilai progesifitas dan prevalensi dari 64" (See et al ., 20$$!.
:agal ginjal kronik memang diketahui menjadi faktor risiko kejadian kardiovaskuler melalui berbagai faktor yaitu anemia, hiperparatiroidisme, defisiensi arnitin, hiperhomosisteinemia, defisiensi vitamin 6, tingginya lipoprotein(a! dan apoprotein(a!. 3iperhomosisteinemia berhubungan dengan buruknya prognosis kejadian penyakit kardiovaskuler pada gagal ginjal kronik
(Lright et al ., 200!.
#sam urat merupakan produk akhir dari metabolisme purin melalui degradasi enJimatik dari hipoIantin dan Iantin menjadi asam urat. :injal merupakan tempat yang dominan untuk eksresi asam urat. 5elum diketahui seara sepenuhnya mengapa serum asam urat merupakan faktor risiko lesi ginjal. amun banyak studi epidemiologi dan studi hewan, menunjukan keadaan hiperurisemia
akan meningkatkan kerentanan terhadap gagal ginjal kronik (See et al ., 20$$!. Serum asam urat memiliki hubungan kuat dengan penyakit ginjal, tapi bukti peran hiperurisemia sebagai inisiasi dan progresi dari disfungsi ginjal masih bertentangan. 5eberapa studi pada manusia mempunyai keterbatasan hubungan antara hiperurisemia dengan penurunan fungsi ginjal. Salah satu penelitian menemukan bahwa hiperurisemia ringan asimtomatik berhubungan dengan penurunan aliran darah ke ginjal. Penelitian lain menunjukan bahwa serum asam urat merupakan prediktor bagi onset awal dari 64". >ebih lanjut subjek dengan
hiperurisemia lebih mungkin untuk berkembang menjadi gagal ginjal terminal (See et al ., 20$$!.
4ondisi lain juga berhubungan, seperti ") dan hipertensi, adalah determinan penting bagi penurunan :/. "iabetes melitus diketahui merupakan faktor risiko bagi ::4 (:agal :injal 4ronik! serta nefrosklerosis hipertensi yang mana merupakan penyebab terbanyak kedua dari penyakit ginjal progresif. Pada penelitian 4uo et al ., setiap unit peningkatan serum asam urat berhubungan
dengan peningkatan risiko hipertensi (See et al ., 20$$!.
Pada penelitian hewan hiperurisemia ringan memperepat progesifitas dari penyakit ginjal melalui mekanisme yang berhubungan dengan tingginya tekanan darah sistemik, aktifitas sikloksigenase (6;<&2!, tromboksan&induksi penyakit vasular, perubahan mikrovaskular yang menyebabkan disfungsi endotel dan arteriolpati dari pembuluh darah pre&glomerulus dimana akan menghasilkan hipertensi glomerulus. Penelitian epidemiologi saat ini mengidentifikasi peningkatan serum asam urat merupakan faktor risiko independen untuk ::4 dan penyakit jantung. 5eberapa bukti menunjukan bahwa asam urat bertanggungjawab terhadap kenaikan tekanan darah serta fibrosis intertisial,
dengan deposisi kolagen dan infiltrasi makrofag (Satirapol et al .,200!.
#sam urat juga merupakan suatu mitogen bagi sel otot polos vaskular dimana terjadi inhibisi proliferasi dari sel endotel vaskular. Pada tikus, sel otot polos vaskular aorta menunjukan ekspresi de novo m/# 6;<&2 setelah diinkubasi dengan asam urat. -nkubasi sel tersebut baik dengan inhibitor 6;<&2 atau inhibitor reseptor ?< akan menegah respon proliferasi terhadap asam urat. 3al ini menunjukan adanya peran penting asam urat yang dimediasi oleh 6;<&2 memlalui pembentukan tromboksan pada sel otot polos vaskular pada 64" yang dilakukan pada studi hewan (4ang et al ., 20$$!.
5aik pada biopsi ginjal dan autopsi jaringan ginjal menunjukan gambaran tidak spesifik yaitu ateriosklerosis, glomerosklerosis, fibrosis tubulointerstisial akibat adanya serum asam urat. )enariknya, banyak dari hasil biopsi ini menunjukan menunjukan karakteristik fokal deposit kristal monosodium urat pada
tubulus pengumpul distal dan interstisium medula dengan reaksi inflamasi sekunder (4ang et al ., 20$$!.
"i 9epang, #merika, dan ropa hiperurisemia berhubungan peningkatan risiko ::4 pada penelitian potong lintang. ;bermary et al . memeriksa $7.17% populasi suka rela sehat di Miennese selama 7 tahun dan menemukan peningkatan serum asam urat 2 mgAd> menjadikan faktor risiko independen prediksi ::4 onset awal (;/ C $,+F % 6-, $,%&$,'0! bahkan setelah penyesuaian dengan faktor yang multipel. 3asil pada penelitian yang dilakukan oleh Satirapol et al . juga memperlihatkan tingginya serum asam urat berkorelasi dengan prevalensi
::4 pada populasi di ?hailand (Satirapol et al ., 200!
?api penelitian )adero, didapatkan hasil +0 responden (nC%%1! terkena gagal ginjal selama rata&rata + tahun pertengahan follow-up. "engan tingkat gagal ginjal +1, ++, dan + pada kelompok asam urat $, 2, dan 1. 4emudian pada model 6oI, tidak didapatkan hubungan antara asam urat dengan gagal ginjal. "an setelah ditambah faktor demografi yaitu intervensi diet, faktro risiko kardiovaskuler, faktor risiko penyakit ginjal, penggunaan diuretik dan alopurinol tetap tidak ada hubungan asam urat dengan gagal ginjal ()adero et al ., 200!
:ambar $B )ekanisme potensial asam urat&induksi penyakit ginjal yang diusulkan oleh data eksperimental dari tikus hiperurisemia
SumberB 4ang et al ., 20$$
2.3. A#a+ Urat Dan Pen0akt Kar"oa#k!lar
Peran asam urat sebagai petanda independen bagi kardiovaskular ialah kontroversial selama beberapa dekade. Serum monoanionik asam urat merupakan produk metabolisme purin dan dibentuk dari Iantin, yaitu sebuah reaksi yang dikatalisasi oleh Iantin dehidrogenase atau oksidase. 5eberapa epidemiologi menunjukan kenaikan kadar asam urat akan meningkatkan kejadian kardiovaskular (iskanen et al ., 200*!.
?emuan tentang hubungan asam urat dengan penyakit jantung kronik terletak pada inflamasi kronik yaitu dimana terjadi peningkatan sitokin yang bersirkulasi, reseptornya yang larut air, dan kenaikan solubel molekul adhesi.
EMT dari sel tubulus ginjal Infamasi tubulointersti alsial #rteriolpati preglomerular Inee!ti autoregula si te!anan glomerular "erusa!an sir!ulasi #eritubular Is!emi! ginjal $!ti%asi &$' (i#ertensi glomerular )rodu!si E*M +ibrosis ginjal
)olekul adhesi, intergrin, dan sitokin seara mekanisme saling berhubungan. -ntergrin &selektin, yang terdapat pada sel endotel, berkontribusi terhadap penempelan leukosit pada sel endotel tersebut. Pada leukosit, #ntercelluar
adhesion molecul (-6#)!&$ berinteraksi dengan intergrin dan membentuk lapisan pada sel endotel (>eyva et al ., $'!.
;leh karena itu, -6#)&$ adalah indikator aktivasi seluler yang berhubungan dengan inflamasi. 5aik -6#)&$ dan &selektin merupakan up-regulated in vitro maupun in vivo oleh tumour necrosis factor (?!&%. Perobaan pada miosit tikus yang dipaparkan dengan interleukin $ β ternyata akan menstimulasi pelepasan protein&$ kemotraktan dari monosit, yang mana protein ini diketahui menstimulasi -6#)&$. )aka, -6#)&$ mempunyai nilai prognostik pada pasien dengan penyakit gagal jantung kronik (>eyva et al ., $'!.
5eberapa penelitian menunjukan hubungan metabolisme asam urat terhadap respon inflamasi. <antin oksidase, enJim yang mengubah Iantin atau hipoIantin menjadi asam urat, merupakan indikator penting repon inflamasi dan kerusakan sel pada kondisi iskemia, rematik, dan penyakit ginjal. 4emampuan Iantin oksidase menghasilkan radikal bebas superoksida adalah suatu stimulasi penting terhadap ekspresi molekul adhesi yang diperantarai oleh leukosit serta aktivasi dan perlekatan leukosit pada endotel yang rusak. 5erdasarkan penjelasan diatas, maka pemberian inhibitor Iantin oksidase (alopurinol! menunjukan penurunan perlekatan dan ektravasasi leukosit kedalam tunika intima. 5ukti saat ini bahwa melalui pelepasan reacti$e o&ygen species (/;S!, aktivasi Iantin oksidase, dan aktivasi matri& mettaloproteinases ())P&2! akan berakibat onset dini rupturnya plak ateroskelrosis. 5aru&baru ini terdapat korelasi positif antara ))P&2 dan serum asam urat pada pasien pria dengan penyakit jantung koroner (>eyva et al ., $'!.
4onsentrasi asam urat plasma $0 tingkat lebih tinggi dari konsentrasi Jat antioksidan, seperti vitamin 6 dan vitamin . >ebih lanjut, tingginya kadar asam urat ini akan melebihi kapasitas antioksidan yang ada. >ebih lanjut iskemia dan hipoksi yang disebabkan oleh penurunan kemampuan sel untuk menghasilkan #?P. -skemia juga memiu konversi Iantin dehidrogenase menjadi Iantin
oksidase, hasilnya kemungkinan akan terjadi peningkatan alsium intrasel dan aktivasi protease (6hamorro et al ., 200!.
Sedangkan, aktivitas &anthine dehydrogenase (<"3! sebenarnya tidak memiu produksi /;S, tapi reaksi &anthine o&idase (<;! adalah sumber utama radikal bebas yang terjadi selama iskemia. ;leh karena itu, pemberian alupurinol menunjukan efek protektif utuk melawan proses iskemia (6hamorro et al ., 200!.
Studi observasional menunjukan bahwa konsentrasi serum asam urat lebih tinggi pada pasien dengan penyakit jantung koroner jika dibanding konrol yang sehat. 3iperurisemia juga ditemukan pada individu dengan riwayat penyakit jantung koroner pada orang tuanya. amun, keadaan hiperurisemia kemungkinan berhubungan dengan kenaikan serum trigliserida, kolesterol, glukkosa darah, rasio pinggang&panggul, dan massa indeks tubuh (Laring et al ., 2000!.
#denosin disintesis dan dilepaskan oleh jantung dan miosit vaskuler. #denosin ini akan berikatan dengan reseptor spesifik sehingga menimbulkan efek relaksasi otot polos vaskuler dan vasodilatasi arteriol. Pada saat kondisi hipoksia dan iskemia jaringan, terjadi sintesis dan pelepasan adenosin vaskuler yang menyebabkan peningkatan seara signifikan konsentrasi adenosin dalam sirkulasi. -skemia viseral dan jantung menetuskan pembentukan adenosin, dimana penting untuk mekanisme mengembalikan aliran darah dan membatasi keadaan iskemia (Laring et al ., 2000!.
Sintesis adenosin seara lokal oleh otot polos vaskuler jantung seara epat didegradasi oleh endotelium menjadi asam urat. #ktivitas Iantin oksidase dan sintesis asam urat meningkat pada observasi in $i$o pada kondisi iskemia dan peningkatan serum asam urat mungkin bertindak sebagai sebuah marker Nada jaringan yang mengalami iskemia (6astelli et al ., $%!.
Pada sirkulasi pembuluh darah koroner, hipoksia disebabkan oleh oklusi arteri koroner yang bersifat transien, yang menetuskan peningkatan konsentrasi lokal serum asam urat. 4esimpulannya meskipun, peningkatan serum asam urat mungkin menjadi marker lokal atau sistemik iskemia dan mungkin mejelaskan hubungan asosiasi non-causal antara hiperurisemia dengan penyakit kardiovaskuler (Laring et al ., 2000!.
Pada penelitian =u dan koleganya, melaporkan bahwa *0 penyakit ginjal terjadi pada pasien dengan gout, tapi mereka berpendapat bahwa asam urat itu mungkin bukan penyebab penyakit hipertensi, melainkan lebih karena penyakit ginjal. Studi The ramingham 'eart melaporkan asam urat bukan merupakan faktor risiko penyebab kejadian kardiovaskuler karena asam urat bukan faktor risiko independen dari hipertensi. (eigh et al ., 200'!.
fosfolirase
fosfolirase
deaminase guanin
:ambar 2B )etabolisme purin dan 3ubungannya dengan -skemia jantung
SumberB Laring et al ., 2000
2.4. KERAN'KA TE5RI 19 Is!emia jantung )ele#asan $denosin Metaboli sme $denosin Inosin )ening!at an aliran $denin (i#o-anti n .uanin /antin
$sam urat E!sresi
ginjal $sam urat 1 )ening!atan I*$M1 2 )ening!atan &' 3 "enai!an T sistemi! 4 $!ti%itas MM)2
2.%. KERAN'KA K5NSEP 1 )ening!atan &$$
2 )eruba,an aliran dara, ginjal 3 "enai!an T sistemi! 4 $!ti%itas */2 mening!at 5 isungsi endotel )enurunan aju +iltrasi .lomerus Me!anisme !om#ensasi a!ti (i#ertro dan ,i#erltrasi neron ang tersisa .agal .injal esiensi %it* i#o#roteina nai! (i#er,omosisteine
2.6. HIP5TESIS
?erdapat hubungan antara kadar asam urat terhadap kejadian penyakit jantung koroner pada pasien gagal ginjal kronik.
BAB III. MET5DE PENELITIAN
3.1. Ranangan Peneltan
#S#) U/#? ;/)#> 3-P/U/-S)-#
P=#4-? 9#?U: 4;/;/
Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan ranang bangun cross sectional .
3.2. Po!la# "an #a+el 3.2.1 Po!la# Peneltan
a/ Po!la# target
Populasi target untuk penelitian ini adalah semua pasien gagal ginjal kronik.
$/ Po!la# ter(angka!
Populasi terjangkau untuk penelitian ini adalah semua pasien gagal ginjal kronik di /SU" Soeroto gawi pada periode $ 9anuari 20$$ 8 1$ "esember 20$$.
3.2.2. Sa+el Peneltan
a/ 7ara enga+$lan #a+el
Pengambilan sampel dilakukan dengan ara on /andom Sampling dengan teknik consecuti$e sampling .
$/ Be#ar #a+el
Perkiraan besar sampel untuk menentukan adanya kadar asam urat pada penelitian ini dihitung dengan menggunakan rumus analitik
komparatif kategorikal tidak berpasangan yaituB
?abel 1. Perhitungan besar sampel kategorikal
22 : ; 5< ; 1=960 > ; 20< ; 0=842 )1)2 ; 20< ; 20?100 ; 0=2 )2 ; 0=19 dari #usta!a )1 ; )2 @ )1)2 ; 0=19 @ 0=2 ; 0=39 A1 ; 1 )1 ; 1 B 0=39 ; 0=61 C A2 ; 1 B )2 ; 1 B 0=19 ; 0=81 ) ; )1 @ )2 ? 2 ; 0=39 @ 0=19 ? 2 ; 0=29 A ; 1 B ) ; 1 B 0=29 ; 0=71 ) ; )1 @ )2 ? 2 ; 0=39 @ 0=19 ? 2 ; 0=29 D1 ; D2 ; : 2)A @ > )1A1@)2A2 2 )1 B )2 2 D1 ; D2 ; 1=960 2 0=29 0=71 @ 0=842 0=39 / 0=61 @ 0=19 -0=812
.
"ata P2 diambil dari jurnal (ric )cid *e$el as a Risk actor for Cardio$ascular and )ll-Cause +ortality in +iddle-aged +en dengan nilai 0.$ dan dari hasil perhitungan sampel didapatkan ** rekam medis yang kadar asam urat tinggi $C** dan yang kadar asam urat normal 2C** jadi total keseluruhan sampel adalah '' rekam medis pasien. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik consecuti$e sampling yaitu dengan ara mengambil sampel yang ada dan memenuhi kriteria pemilihan sampel yang telah ditentukan. 9umlah pengambilan sampel yang memenuhi kriteria akan diambil sesuai dengan jumlah besaran sampel di atas. ?ujuan dari penggunaan teknik ini adalah untuk
mendapatkan data dengan jumlah yang representatif untuk dianalisis dan menggambarkan kondisi populasi penelitian.
. Sampel penelitian yang akan digunakan nanti, akan diambil dari populasi terjangkau dengan kriteriaB
$. 4riteria inklusi
a. Pasien yang didiagnosis gagal ginjal kronik dari tanggal $ 9anuari 20$$ 8 1$ "esember 20$$.
b. Pasien gagal ginjal kronik yang mempunyai atatan mengenai kadar asam urat normal sebagai kontrol (priaF 1.* 8 7.0 mgAd>, wanitaF 2,* 8 %.7 mgAd>! serta kadar asam urat tinggi (pria G 7.0 mgAd>, wanita G %.7 mgAd>!.
. )empunyai atatan mengenai kejadian penyakit jantung koroner baik dari diagnosis rekam medis, riwayat nyeri dada, dan 4:. 2 4riteria ekslusi
a. Pengisian rekam medis tidak lengkap.
b. Pasien gagal ginjal karena nefropati diabetikum. 6ara menyingkirkan dengan melihat diagnosis diabetes di rekam medis pada pasien gagal ginjal. "i ekslusi karena gagal ginjal bisa
disebabkan oleh kondisi diabetes.
3.3. 8ara$el Peneltan
Mariabel Penelitian adalah semua hal dalam suatu penelitian yang datanya ingin diperoleh. Pada penelitian ini dilakukan pengukuran terhadap kadar asam urat pada sampel penelitian dengan variabel penelitianB
$. Mariabel tergantungB
Penyakit jantung koroner. 2. Mariabel bebas
4adar asam urat normal dan tinggi.
$. :agal ginjal kronik
:agal ginjal kronik adalah penyakit kegagalan ginjal dengan >: @ +0
mlAmntA$,71 m2 selama lebih dari 1 bulan. Penghitungan :/ dengan
menggunakan rumus 4okroft&:ault. Penyakit kegagalan ginjal ini ditandai dengan karakteristik lemas, puat, mual, muntah, nafsu makan turun, kulit gatal, kening sedikit, edema, hipertensi, gangguan kesadaran, sesak napas, dan o$erload airan (SP) /SU" Soeroto gawi, 20$$!. Skala yang dipakai merupakan skala numerik. "iagnosis ditegakan oleh dokter spesialis penyakit dalam dan datanya diperoleh dari rekam medis. 2. 4adar #sam urat
5erupa angka dengan satuan mgAd> yang terantum di rekam medis. Pengukuran asam urat dilakukan dengan menggunakan metode enJimatik seara kolorimetri. "inyatakan kadar asam urat normal jika priaB 1.* 8 7.0 mgAd> dan wanitaB 2,* 8 %.7 mgAd>. "inyatakan kadar asam urat tinggi jika pria G 7.0 mgAd> dan wanita G %.7 mgAd>. "ata yang akan diambil berupa kategorikal. Skala yang dipakai merupakan skala numerik.
3 Penyakit 9antung 4oroner
Penyakit jantung koroner adalah sekelompok penyakit jantung yang ditegakan dengan kriteria anamnesis, perubahan 4:, dan perubahan enJim jantung. "iagnosisnya memenuhi 2 dari 1 kriteria diatas "ata yang diambil berupa kategorikal. Skala yang dipakai merupakan skala numerik. Penyakit jantung koroner terbagi menjadiB
a. #ngina pektoris tidak stabil
Penyakit ini ditandai dengan nyeri dada angina yang terjadi pertama kali, bertambah frekuensinya atau bertambah lama atau bertambah hebat, dan timbul ketika istirahat (SP) /SU" Soeroto gawi, 20$$!. "iagnosis ditegakan oleh dokter spesialis penyakit dalam dan data diperoleh dari rekam medis. Skala yang dipakai merupakan skala numerik.
Penyakit ini ditandai dengan sakit dada atau ekuivalennya, berlokasi di retroternal atau prekordial kemudian dapat menjalar ke bahu kiri dan lengan kanan atau leher dan punggung, timbul saat melakukan aktifitas atau dietuskan oleh suatu keadaan dan hilang bila beristirahat atau penetus ditiadakan, angina dapat ditimbulkan hal&hal yang sama (SP) /SU" Soeroto gawi, 20$$!. "iagnosis ditegakan oleh dokter spesialis penyakit dalam dan data diperoleh dari rekam medis. Skala yang dipakai merupakan skala numerik.
. -nfark )iokard #kut
Penyakit ini ditandai dengan nyeri dada khas lamanya 20 menit atau lebih dan terdapat perubahan 4: iskemis (gelombang K, elevasi segmen S?, depresi gelombang, dan ? hiperakut (SP) /SU" Soeroto gawi, 20$$!. "iagnosis ditegakan oleh dokter spesialis penyakit
dalam dan data diperoleh dari rekam medis. Skala yang dipakai merupakan skala numerik.
3.%. In#tr!+en Peneltan "an 7ara Peng!k!ran
$. >embar kerja, merupakan tabel yang telah dipersiapkan sedemikian rupa sebelum pelaksanaan penelitian, dengan tujuan agar memudahkan dalam usaha pengelompokkan data saat pengambilan data dilaksanakan.
2. #lat tulis, digunakan untuk memasukkan data ke dalam lembar kerja yang telah disiapkan.
3.6. Taa eneltan
Permohonan ijin penelitian
3.. Renana Anal## Data
"ata yang sudah dilakukan pemeriksaan kemudian diolah menggunakan bantuan komputer dengan bantuan perangkat lunak S,SS dengan metode Chi
Suare. #nalisis dilakukan seara univariat dan bivariat setelah data terkumpul.
3.9. Etka Peneltan
Penelitian ini akan dilakukan setelah mendapatkan iJin penelitian dari 4U--. Selanjutnya dilakukan pemberitahuan dan penjelasan kepada pihak rumah sakit tentang penelitian yang akan dilakukan serta meminta iJin untuk melakukan penelitian.
BAB I8. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Ha#l
Penelitian ini berlangsung bulan 9anuari & ebruari 20$1 di /SU" Soeroto gawi, dan data diperoleh dari bagian rekam medis di /SU" Soeroto gawi.
Pengambilan rekam medis
#nalisis data
"ata yang diperoleh berupa rekam medis pasien gagal ginjal kronik yang memiliki asam urat tinggi sebanyak ** sampel, dan sebagai kontrol berupa rekam medis pasien yang memiliki asam urat normal sebanyak ** sampel dengan total '' sampel kemudian masing&masing dilihat kejadian penyakit jantung koronernya. /ekam medis pasien yang diambil merupakan rekam medis pasien yang dirawat inap dengan rentang waktu antara $ 9anuari 20$$ sampai 1$ "esember 20$2.
/ekam medis yang diambil merupakan rekam medis yang masuk dalam kriteria inklusi dan jumlah rekam medis tersebut telah sesuai dengan batasan sampel yang sudah ditentukan dalam besar sampel pada bab tiga. 4emudian data diolah dengan analisis univariat dan analisis bivariat.
#nalisis univariat yang dilakukan menggambarkan distribusi dan frekuensi karakteristik pasien dengan asam urat yang meningkat dan asam urat yang normal. 4emudian dilihat distribusi dan frekuensi pasien dengan asam urat yang tinggi dan asam urat yang normal terhadap jenis kelamin, usia, kadar ureum, dan kadar kreatinin.
#nalisis bivariat dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara asam urat dengan penyakit jantung koroner pada populasi gagal ginjal kronik sebagaimana seperti yang telah dihipotesiskan oleh peneliti. Uji untuk analisis bivariat menggunakan software analisis statistik SPSS $+ dengan metode Chi- suare test , yang dikhususkan untuk uji dengan menggunakan tabel 2I2.
?abel *. "istribusi dan Presentase 4arakteristik Pasien
#sam urat normal #sam urat tinggi
9umlah Persen (! 9umlah Persen (!
9enis kelamin
>aki&laki 2 +%.0 1$ 70.*%
@10tahun 2 *.%* $ 2.27 E 10 tahun *2 %.*% *1 7.72 4reatinin ormal * .0 0 0 ?inggi *0 0.0 ** $00 Ureum ormal ' $'.$' 2 *.%* ?inggi 1+ '$.'$ *2 %.*%
Penyakit jantung koroner
=a $2 27.27 17 '*.0
?idak 12 72.72 7 $%.0
:/ (m>AmntA$.71 m2!
@+0 *$ 1.$' *2 %.*%
E+0 1 +.'$ 2 *.%*
"ari tabel * didapatkan pasien dengan jenis kelamin laki&laki lebih banyak memiliki kadar asam urat tinggi yaitu sebanyak 1$ orang dibanding dengan jenis kelamin perempuan yaitu $1 orang. "ari karakterisktik usia dari tabel 1 didapatkan pasien dengan usia E 10 tahun dengan asam urat tinggi dan asam urat normal sebanyak *1 orang dibanding dengan usia @ 10 tahun yaitu $ orang baik dengan asam urat normal dan asam urat tinggi.
)ayoritas pasien dengan kreatinin tinggi memiliki kadar asam urat yang tinggi juga yaitu ada ** pasien dan pasien dengan kreatinin normal dan memiliki kadar asam urat normal yaitu *0 orang walaupun perbedaan jumlahnya tidak signifikan. 4emudian pasien dengan ureum tinggi juga mayoritas mempunyai kadar asam urat tinggi yaitu sebanyak *2 orang.
Pada tabel * untuk nilai :/ @ +0 m>AmntA$.71 m2 pada pasien dengan kadar
asam urat normal sebanyak *$ (1.$' ! serta pada pasien dengan kadar asam urat tinggi sebanyak *2 (%.*% !. 4emudian untuk :/ E +0 m>AmntA$.71 m2 pada pasien dengan
kadar asam urat normal sebanyak 1 (+.'$ ! dan pada pasien dengan kadar asam urat tinggi sebanyak 2 (*.*% !.
Pada tabel + didapatkan kadar asam urat terendah ialah 2.% mgAd> untuk kadar asam urat tertinggi adalah $.% mgAd>. Sedangkan rata&rata total asam urat ialah 7.1 mgAd>, rata&rata kadar asam urat normal %.0' mgAd>, dan rata&rata kadar asam urat tinggi adalah $0.7' mgAd>.
#nalisis bivariat dari penelitian ini adalah mendeskripsikan hubungan antara kadar asam urat dengan kejadian penyakit jantung koroner. 5erikut ini tabel yang menggambarkan analisis bivariat dari hal tersebut.
?abel %. 3ubungan kadar asam urat dengan penyakit jantung koroner
4adar #sam Urat
?inggi ormal ?otal ,
P94
=a 17 '*.0 $2 27.27 * 0.000
?idak 7 $%.0 12 72.72 1
?otal ** 0.% ** 0.% ''
5erdasarkan tabel % di atas yang menunjukkan karakteristik kejadian penyakit jantung koroner dengan kadar asam urat normal dan kadar asam urat tinggi. Pada Pasien dengan asam urat tinggi dan menunjukkan penyakit jantung koroner (P94! sebanyak 17 orang ('*.0!, sedangkan yang asam urat tinggi dan tidak menunjukan P94 ada 7 orang ($%.0!. Sedangkan pada kontrol pasien dengan asam urat normal dan menunjukan P94 ada $2 orang pasien (27,27! dan pasien yang asam urat normal dan tidak menunjukan P94 ada 12 orang (72.72!.
Penelitian hubungan kadar asam urat dengan kejadian penyakit jantung koroner pada populasi gagal ginjal kronik ini diuji dengan menggunakan Chi- suare test . Untuk memenuhi penggunaan tes tersebut diperlukan syarat yaitu tidak ada sel yang mempunyai nilai e&pe&ted kurang dari %, dan pada penelitian ini 0 sel atau tidak ada sel yang mempunyia nilai e&pected kurang dari %, maka sudah memenuhi syarat sehingga bisa diuji dengan menggunakan Chi-suare test .
?abel +. Profil asam urat
Profil asam urat mgAd>
)aksimal $.%
)inimal 2.%
)ean
#sam urat normal %.0'
#sam urat tinggi $0.7'
-nterpretasi dari hasil uji Chi-suare test ini menunjukkan nilai p adalah 0,000 yang berarti menunjukkan p @ 0,0%. Sehingga kesimpulannya terdapat hubungan seara statistik antara kadar asam urat tinggi dengan kejadian penyakit jantung koroner pada pasien gagal ginjal kronik.
ilai ratio pre$alence dari hubungan kadar asam urat dengan penyakit jantung koroner pada pasien gagal ginjal kronik adalah *,2$ (% 6- C 2,$$$ & ',1'%!. 9ika ratio pre$alence G $ maka merupakan faktor risiko, jika C $ maka bukan sebagai faktor risiko, sedangkan jika @ $ maka sebagai faktor protektif.
4arena nilai ratio pre$alence *,2$ dan itu berarti G $ maka kadar asam urat tinggi merupakan faktor risiko terhadap penyakit jantung koroner pada pasien gagal ginjal kronik. 9ika nilai lower limit dari % 6- menakup $, maka hubungan yang ditemukan bermakna. Pada penelitian ini nilai % 6- C 2,$$$ sampai ',1'%, berarti terdapat hubungan bermakna. )aka kesimpulan dari semuanya bahwa kadar asam urat tinggi menjadi faktor risiko yang bermakna terhadap tingginya kejadian penyakit jantung koroner pada pasien gagal ginjal kronik.
4.2. Pe+$aa#an
?otal '' pasien diantaranya yang memiliki kadar asam urat normal dan kadar asam urat tinggi pada populasi gagal ginjal kronik, dan berjenis kelamin laki&laki +0 orang (+',$'! dan berjenis kelamin perempuan 2' orang (1$,'$!. Pada penelitian ini ditemukan pasien yang memiliki kadar asam urat yang normal dan tinggi pada populasi gagal ginjal kronik adalah berjenis kelamin laki 8 laki. Pada penelitian 9ungers et al ($+! didapatkan hasil bahwa jenis kelamin laki& laki memiliki risiko dua kali lebih tinggi menderita gagal ginjal kronik dibanding dengan perempuan.
Pada penelitian ini pasien yang memiliki asam urat yang tinggi lebih banyak berumur G 10 tahun yaitu *1 orang (7,72! sedangkan yang berumur @
10 tahun hanya $ orang (2,27!. Umur batas diambil 10 tahun karena menurut 5alogun et al./ (200+! penurunan fungsi ginjal mulai pada usia 10 tahun.
Sumiasihni (200+!, menyebutkan bahwa penderita gagal ginjal kronik akan memiliki kenaikan ureum dan kreatinin hal ini diakibatkan karena gagal ginjal kronik ditandai oleh penurunan laju filtrasi glomerulus, sehingga kadar ureum dan kreatinin darah meningkat, kenaikan kadar urea dan kreatinin darah dan meningkatnya proses penyaringan oleh nefron yang mengalami hipertrofi, menyebabkan muatan solut yang sampai ke masing&masing tubulun yang masih berfungsi akan menjadi lebih besar dibanding dengan normal. Pada penelitian ini
didapatkan pasien gagal ginjal kronik dengan ureum normal dan asam urat normal hanya sebanyak ' orang ($'.$' !, sedangkan yang ureum normal dan asam urat tinggi didapatkan hasil 1+ orang ('$.'$ !. 4emudian pasien kreatinin tinggi dan asam urat normal sebanyak ** pasien ($00!, sedangkan kretinin normal dan asam urat tinggi sebanyak 0 pasien (0!.
)enurut 4umar et al./ (2001! gagal ginjal juga bisa disebabkan oleh nefropati diabetikum. 4arena diabetes menimbulkan lesi glomerulus yaitu penebalan membran kapiler, glomerulosklerosis difus, dan glomerulosklerosis nodular. Perubahan penebalan membran kapiler ini dapat terjadi beberapa tahun onset diabetes, kadang tanpa disetai perubahan pada fungsi ginjal. 4emudian glomerulosklerosis difus dijumpai pada hampir setiap pasien yang mengidap diabetes lebih dari $0 tahun. ;leh karena itu, pada penelitian ini peneliti tidak mengambil data pasien ::4 yang diakibatkan diabetes karena bisa menimbulkan bias.
"ari pasien yang kadar asam urat tinggi dan mempunyai penyakit jantung koroner didapatkan hasil '* pasien ('*,0!, kemudian pasien dengan kadar asam urat normal dan mempunyai penyakit jantung koroner didapatkan hasil $2 pasien (27,27!. Pada penelitian iskanen et al./ (200+! menyebutkan bahwa
serum asam urat menjadi prediktor yang kuat terhadap kejadian kematian dan kesakitan akibat penyakit jantung. 4emudian pada penelitian ang et al (200! juga menyebutkan bahwa serum asam urat memiliki hubungan yang positif
)enurut Suwitra (200!, untuk kriteria gagal ginjal kronik yaitu :/ kurang dari +0 mlAmenitA$,71 m2 selama 1 bulan, dengan atau tanpa kerusakan ginjal. "ari hasil penelitian didapatkan pasien dengan :/ @ +0 mlAmenitA$,71 m2 pada kadar asam urat normal sebanyak *$ (1.$' ! serta pada pasien dengan kadar asam urat tinggi sebanyak *2 (%.*% !. 4emudian untuk yang :/ E +0 +0 mlAmenitA$,71 m2 pada pasien dengan kadar asam urat normal sebanyak 1 (+.'$ ! dan
pada pasien dengan kadar asam urat tinggi sebanyak 2 (*.*% !, hal ini kemungkinan disebabkan oleh beberapa kelemahan penghitungan :/ dengan menggunakan kreatinin seperti nilai kreatinin dipengaruhi dari massa otot, ketika massa otot rendah maka :/ akan lebih tinggi dari aslinya.
)enurut penelitian yang dilakukan "evei et al./ (20$0!, hasil utama yang didapatkan dari penelitiannya bahwa kadar serum asam urat lebih tinggi pada pasien dengan penyakit arteri koroner. 4emudian pasien dengan bukti nyata gangguan arteri koroner ternyata juga memiliki kadar serum asam urat yang tinggi. 3al ini disebabkan oleh karena pada fase awal proses aterosklerosis asam urat beraksi atau bekerja sebagai antioksidan . amun ketika asam urat meningkat diatas + mgAdl (wanita! dan diatas 7.0 mgAdl (laki&laki!, maka fungsi asam urat disini bukan lagi sebagai antioksidan, namun fungsinya malah menjadi pro& oksidan. 3al inilah yang menjadikan mengapa kadar asam urat yang tinggi menjadi faktor risiko kejadian penyakit jantung koroner.
4elemahan pada penelitian ini dijumpai dari sampel yang yang tidak mewakili populasi dari keseluruhan jumlah penderita 64" di /SU" Soeroto gawi. "ata penelitian ini diambil dari data sekunder rekam medis sehingga tidak bisa meneliti lebih dalam. 4emudian jenis penelitian merupakan kategorikal.
Cofounding factor dalam penelitian ini adalah kadar kolesterol dan trigliserid yang tinggi karena merupakan faktor risiko kejadian penyakit jantung koroner. 5ias dalam penelitian ini kemungkinan peneliti terdapat kesalahan dalam menginterpretasikan rekam medis.
BAB 8. SIMPULAN DAN SARAN
%.1. S+!lan
?erdapat hubungan antara kadar asam urat dengan kejadian penyakit jantung koroner pada populasi gagal ginjal kronik ( [email protected]%!.