• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH FARMAKOGNOSI KASUS 2

N/A
N/A
vivi yusna

Academic year: 2024

Membagikan "MAKALAH FARMAKOGNOSI KASUS 2"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH FARMAKOGNOSI FENILPROPANOID

Dosen Pengampu : apt. Amalia Eka Putri, M.Farm

Disusun Oleh : Kelompok B

PROGAM STUDI S1 FARMASI

STIKES KARYA PUTRA BANGSA TULUNGAGUNG

Jl. Raya Tulungagung – Blitar KM 4 – Sumbergempol – Tulungagung Telp (0355) 331080 – Fax (0355) 332960

2023/204

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas segala rahmat dan karunia yang telah diberikan oleh Allah SWT. Karena pada kesempatan kali ini kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik, guna memenuhi tugas Farmakognosi.

Terselesaikannya makalah yang kami buat ini melalui banyak proses dan hambatan, dan segala hal dapat kami lalui berkat dukungan dari berbagai pihak sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan cukup baik. Oleh karena itu kami ucapkan terima kasih kepada Dosen pengampu mata kuliah Mikrobiologi- virologi dan teman-teman yang telah membantu jalannya membuat makalah ini.

Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari bahwa masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan yang ada, baik disengaja maupun tidak disengaja, dikarenakan keterbatasan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu sebelumnya kami meminta maaf sebesar-besarnya atas ketidak sempurnaan makalah ini. Dan kami mengharapkan sekali adanya kritik dan saran yang membangun demi perbaikan pada tugas-tugas berikutnya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca, untuk itu kami ucapkan terima kasih

Tulungagung, 20 Januari 2024

Penyusun

(3)

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN...1

1.1 . Latar Belakang...1

1.2 . Rumusan Masalah...2

1.3 . Tujuan...2

BAB II PEMBAHASAN...3

2.1 . Definisi Fenil propanoid...3

2.2 . Klasifikasi Fenil propanoid...3

2.3 . Biosintesis Fenil propanoid...4

2.4 . Kegunaan Fenil Propanoid...5

2.5 . Daun Sirih Merah...5

2.6 . Cara memperkenalkan kandungan daun sirih merah kepada masyarakat...7

BAB III PENUTUP...8

3.1. Kesimpulan...8

3.2. Saran...8

DAFTAR PUSTAKA...9

(4)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 .Latar Belakang

Senyawa organik bahan alam adalah senyawa organik yang merupakan hasil proses metabolisme dalam organisme hidup. Senyawa dari jenis ini disebut juga metabolit. Senyawa metabolit sekunder merupakan molekul kecil yang dihasilkan oleh suatu organisme tetapi tidak secara langsung dibutuhkan dalam mempertahankan hidupnya, tidak seperti protein, asam nukleat, dan polisakarida yang merupakan komponen dasar untuk proses kehidupan. Metabolit sekunder merupakan kelompok metabolit yang sangat luas, dengan perbedaan yang tidak terlalu terlihat, dan Dikelompokkan dengan berbagai macam definisi.

Senyawa aromatik ini mengandung cincin karboaromatik yaitu cincin aromatik yang hanya terdiri dari atom karbon seperti benzene, naftalen dan antrasen. Cincin karboaromatik ini biasanya tersubstitusi oleh satu atau lebih gugus hidroksil atau gugus lainnya yang ekivalen ditinjau dari segi biogentiknya. Oleh karena itu senyawa bahan alam aromarik ini sering disebut sebagai senyawa- senyawa fenol walaupun sebagian diantara bersifat netral karena tidak mengandung gugus fenol dalam keadaan bebas.

Senyawa fenolik merupakan senyawa yang banyak ditemukan pada tumbuhan. Fenolik memiliki cincin aromatik satu atau lebih gugus hidroksi (OH-) dan gugus gugus lain penyertanya. Senyawa ini diberi nama berdasarkan nama senyawa induknya, fenol. Senyawa fenol kebanyakkan memiliki gugus hidroksil lebih dari satu sehingga disebut polifenol. Senyawa fenolik meliputi aneka ragam senyawa yang berasal dari tumbuhan yang mempunyai ciri sama, yaitu cincin aromatik yang mengandung satu atau dua gugus OH-Salah satu contoh senyawa fenolik alam adalah fenil propanoid.

(5)

Salah satu tanaman penghasil fenil propanoid yang memiliki fungsi sebagai anti mikroba adalah tanaman sirih merah.

1.2 .Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian fenil propanoid ? 2. Bagaimana klasifikasi fenilpropanoid ?

3. Bagaimana proses biosintesis senyawa fenilpropanoid ? 4. Apa kegunaan dari fenil propanoid ?

5. Apa klasifikasi, kandungan dan manfaat daun sirih merah ?

6. Bagaimana cara memperkenalkan kandungan daun sirih merah kepada masyarakat ?

1.3 .Tujuan

1. Mengetahui pengertian fenil propanoid.

2. Mengetahui klasifikasi fenil propanoid.

3. Mengetahui proses biosintesis senyawa fenil ptopanoid.

4. Mengetahui kegunaan fenil propanoid.

5. Mengetahui klasifikasi, kandungan dan manfaat daun sirih merah.

6. Mengetahui cara memperkenalkan kandungan daun sirih merah kepada masyarakat.

(6)

BAB II PEMBAHASAN

2.1 . Definisi Fenil propanoid

Fenil propanoid merupakan senyawa fenol di alam yang mempunyai cincin aromatik dengan rantai samping terdiri dari 3 atom karbon.

Golongan fenil propanoid yang paling tersebar luas adalah asam hidroksi sinamat, yaitu suatu senyawa yang merupakan bangunan dasar lignin. Empat macam asam hidroksi sinamat banyak terdapat dalam tumbuhan. Keempat senyawa tersebut yaitu asam ferulat, sinapat, kafcat dan p-kumarat (Robby, 2011).

Senyawa fenil propanoid merupakan salah satu kelompok senyawa fenol utama yang berasal dari jalur sikimat, senyawa fenol ini mempunyai kerangka dasar karbon yang terdiri dari cincin benzena (C6) yang terikat pada ujung rantai karbon propana (C3) (Lenny, 2006).

Fenil propanoid mewakili kelompok besar produk alamiah yang diturunkan dari asam amino fenilalanin dan di tengah jalur biosintesisnya melalui biosintesi Seperti yang terlihat dari namanya, kebanyakan senyawa yang terkandung dalam strukturnya adalah cincin fenil yang terletak dalam tiga sisi rantai karbon propana.

2.2 . Klasifikasi Fenil propanoid 1. Asam Hidroksisinamat

Asam sinamat berwujud kristal putih, sedikit larut dalam air, dan mempunyai titik leleh 133°C serta titik didih 300°C. Asam sinamat termasuk senyawa fenol yang dihasilkan dari lintasan asam sikimat dan reaksi berikutnya. Bahan dasarnya adalah fenilalanin dan tirosin sama seperti asam kafeat, asam p-kumarat, dan asam ferulat.

Keempat senyawa tersebut penting bukan karena terdapat melimpah

(7)

dalam bentuk tak terikat (bebas), melainkan karena mereka diubah menjadi beberapa turunan di samping protein. Turunannya termasuk fitoaleksin, kumarin, lignin, dan berbagai flavonoid seperti antosianin. Diklasifikasi sebagai asam karboksilat tak jenuh, ia terjadi secara alami pada sejumlah tanaman. Senyawa ini secara bebas larut dalam pelarut-pelarut organik. la berada baik sebagai isomer cis maupun trans, meskipun kemudian lebih umum (Robby, 2011)

2. Kelompok Kumarin

Nama kumarin berasal dari bahasa Karibia "Coumarou"

yang berarti pohontonka (Coumarouna adorata Abl), yaitu tumbuhan pertama yang diketahui mengandung kumarin. Barulah pada tahun 1868. Senyawa yang mengandung kumarin (2H-1-benzopyran-2-one) merupakansebuah kelompok yang penting dari heterosiklis dan banyak contoh yang ditemukan di alam. Kumarin yang terkandung dalam suatu tumbuhan dapat dikenal dari baunya. Bila tumbuhan tersebut dikeringkan, maka akan memberikan bau yang khas. Untuk pembuktian secara kualitatif dilakukan uji berdasarkan pada sifat fluoresensinya dengan sinar ultraviolet (Erniwati, 2005).

2.3 . Biosintesis Fenil propanoid

Ada tiga jalur biosintesis yang terjadi pada tumbuhan yang mengandung senyawa fenolik, yaitu:

1. Jalur Sikimat

Berasal dari tiga asam amino aromatik (fenilalanin, tirosin, dan triptofan). Perintis senyawa fenilpropanoid awal adalah asam sinamat dan asam p-hidroksinamat, yang juga dikenal dengan nama asam p-kumarat.

Dalam tumbuhan, senyawa ini dibuat dari asam aromatis amino fenilalanin dan tirosin, secara bergantian, dan tersintesis melalui jalur asam sikimat.

Metabolit sekunder yang disintesis melalui jalur asam shikimat diantaranya adalah Asam Sinamat, Fenol, Asam benzoic. Lignin, Koumarin, Tanin.

Asam amino benzoic dan Quinon.

(8)

2. Jalur Asam Malonat

Senyawa metabolit sekunder yang dihasilkan melalui jalur asam malonat diantaranya: asam lemak (laurat, miristat, palmitat, stearat, oleat, linoleat, linolenic), gliserida, poliasetilen, fosfolipida, dan glikolipida.

Tanaman yang menghasilkan senyawa ini antara lain: Jarak pagar, kelapa sawit, kelapa, jagung, kacang tanah, zaitun, bunga matahari, kedelai, wijen, kapas, coklat, dan alpukat.

3. Jalur Asam Mevalonat

Senyawa metabolit sekunder dari jalur ini diantaranya adalah Essential oil, Squalent, Monoterpenoid, Menthol, Korosinoid. Streoid, Terpenoid. Sapogenin, Geraniol, ABA, dan GA3.

2.4 . Kegunaan Fenil Propanoid

Fenilpropanoid terdapat hampir di semua protein, ia tidak dapat diproduksi oleh tubuh manusia, dan hanya bisa diperoleh dengan cara mengkonsumsi berbagai jenis makanan yang mengandungnya. Bersama dengan zat lain, Fenilalanin berkontribusi dalam pembentukan senyawa neurotransmitter yaitu senyawa kimia otak yang dapat mengirimkan impuls saraf. Fenilpropanoid merupakan salah satu jenis asam amino esensial yang memiliki fungsi untuk menjaga fungsi sistem saraf pusat agar tetap normal.

Fenilpropanoid dapat digunakan untuk membantu mengendalikan gejala depresi dan rasa sakit akibat penyakit kronis, serta beberapa penyakit lain yang berkaitan dengan rusaknya sistem saraf pusat. Fenilpropanoid diperlukan oleh tubuh kita untuk memproduksi epinefrin, dopamin, dan norepinefrin. Senyawa ini merupakan neurotransmitter yang dapat mengontrol kita dalam berinteraksi dengan lingkungan. Selain itu fenilalanin dapat membuat kita merasa lebih bahagia, mengurangi rasa lapar serta meningkatkan kewaspadaan. Fenilpropanoid juga dapat dijadikan sebagai obat pereda rasa sakit serta dapat meningkatkan daya ingat dan konsentrasi.

Fenilpropanoid juga dapat dijadikan sebagaiobat penyakit Parkinson, dan skizofrenia, tapi beberapa orang dengan kondisi kesehatan yang serius

(9)

seharusnya tidak mengkonsumsi Fenilalanin dalam bentuk suplemen tanpa terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter mereka tentang dosis yang tepat.

Tumbuhan yang mengandung fenil propanoid juga dapat digunakan sebagai anti bakteri.

2.5 . Daun Sirih Merah

Tanaman sirih merah merupakan tanaman merambat, yang tumbuh hingga mencapai ketinggian 10 kaki atau lebih, mudah tumbuh di daerah tropis (khususnya daerah lembab), dan perkembangbiakannya menggunakan stek.

Permukaan atas daun ini berwarna hijau gelap berpadu dengan tulang daun merah kepekatan, sedangkan permukaan bawah daun berwarna merah keunguan (Duryatmo 2005).

Taksonomi tanaman Sirih Merah (Piper crocatum Ruiz and Pav.) adalah sebagai berikut:

Kingdom: Plantae Divisio: Magnoliophyta Kelas: Magnoliopsida Ordo: Piperales Famili: Piperaceae Genus:Piper

Species: Piper crocatum ruiz & pav

Daun sirih merah (Piper crocatum) merupakan salah satu tanaman obat potensial yang diketahui secara empinis memiliki khasiat untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit, di samping itu juga memiliki nilai spritual yang tinggi. Tanaman ini termasuk difamili Piperaceae dengan penampakan daun yang berwarna merah keperakkan dan mengkilap saat kena cahaya. Pada tahun-tahun terakhir ini ramai dibicarakan dan dimanfaatkan sebagai tanaman obat. Dari beberapa pengalaman, diketahui sirih merah memiliki khasiat obat untuk beberapa penyakit seperti diabetes militus, hepatitis, batu ginjal, menurunkan kolesterol, mencegah stroke, asam urat,

(10)

kanker, hipertensi, radang liver, radang prostat, radang mata, keputihan, maag, kelelahan, nyeri sendi dan memperhalus kulit.

Minyak atsiri dari daun sirih merah mengandung cadnene carvacrol, allyl catechol, chavicol, p-cymene, caryophyllene, chavibetol, oneole, estragol dengan dua komponen utama fenol yang disebut fenol betle (chavicol dan chavibetol). kandungan fenol (karvakrol) dan fenilpropanoid (eugenol dan kavikol) di dalam minyak atsiri daun sirih merah berfungsi sebagai antiseptik bakterisida dan fungsida yang kuat.

2.6 . Cara memperkenalkan kandungan daun sirih merah kepada masyarakat

1. Edukasi dan komunikasi yang berkelanjutan 2. Demonstrasi dan praktik lapangan

3. Kolaborasi dengan pihak berwenang

4. Pembentukan kelompok diskusi dan pelatihan 5. Menciptakan literasi kesehatan

(11)

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Fenilpropanoid merupakan senyawa fenol di alam yang mempunyai cincin aromatik dengan rantai samping terdiri dari 3 atom karbon.

Senyawa fenil propanoid merupakan salah satu kelompok senyawa fenol utama yang berasal dari jalur sikimat. Klasifikasi senyawa fenil propanoid terdiri dari kelompok sinamat, kelompok kumarin, fenilpropena dan lignin. Biosintesis senyawa fenil propanoid mengikuti jalur asam sikimat. Salah satu tanaman yang mengandung fenil propanoid adalah daun sirih merah (Piper crocatum) yang digunakan sebagai anti bakteri.

3.2. Saran

Kami sangat menyadari bahwa masih banyak nya kekurangan dan kesalahan dalam mengerjakan penulisan tugas makalah ini, oleh karena itu kami selaku penyusun makalah ini sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca baik secara lisan maupun tulisan guna untuk memperbaiki dan penyempurnaan hasil penulisan makalah yang kami buat berikutnya.

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Erniwati. 2008. Isolasi Kumarin Dari Daun Kayu Racun (Rhinacantus nasutus).

Prodi Kimia Program Pascasarjana Universitas Andalas. Padang Lenny, Sovia.

2014. Senyawa Flavonoida, Fenilpropanoida, dan Alkaloida. Medan: USU

Rashamuse, T. J. 2012. Studies Towards The Synthesis of Novel, Coumarin based HIV-1 Protease Inhibitors. [Thesis]. Department of chemistry. Rhodes University, Grahamstown.

Sholehah, D. N. 2010. Pengukuran kandungan skopoletin pada beberapa tingkat kematangan buah mengkudu dengan metode KLT Densitometri, agrovigor, 3(1), 1-9.

Tukiran. 2015. Kimia Bahan Alam. Surabaya: Unesa University Press

Referensi

Dokumen terkait

Tinjauan tentang Aktivitas Senyawa dengan Cincin Kuinazolin Senyawa turunan fenilkuinazolin-4(3H)-on memiliki cincin kuinazolin yang telah diteliti dan diketahui mempunyai

Pembentukan cincin piranosa pada D-Glukosa akibat reaksi antara aldehida dan alkohol membentuk senyawa turunan yang disebut hemiasetal (Gambar 1.8), yang mengandung suatu atom

Spektrum UV senyawa hasil isolasi dalam pelarut metanol menunjukkan serapan maksimum pita I pada panjang gelombang 347 nm yang berasal dari cincin B yang berkonjugasi dengan

kerangka senyawa karbon Dalam berikatan sesama atom karbon terdapat tiga kemukinan, pertama membentuk ikatan tunggal, ikatan rangkap dua dan ikatan rangkap

Hak Asasi Manusia (HAM) mempunyai arti penting bagi kehidupan manusia karena persoalannya berkaitan langsung dengan hak dasar yang dimiliki manusia yang berasal dari Tuhan Yang

Poliketida adalah senyawa "enolik yang berasal dari 3alur asetat C malonat Senyawa poliketida mempunyai kerangka dasar aromatik yang disusun oleh beberapa unit

Triterpenoida merupakan salah satu golongan senyawa terpenoida yang rantainya dibentuk oleh enam unit molekul isoprena atau mempunyai atom karbon sebanyak C 30 pada kerangka

Biasanya senyawa-senyawa yang memiliki aktivitas antioksidan adalah senyawa fenol yang mempunyai gugus hidroksi yang tersubstitusi pada posisi orto dan para terhadap