• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Inovasi Kurikulum

N/A
N/A
Muhammad Ridwan

Academic year: 2023

Membagikan "Makalah Inovasi Kurikulum"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

DASAR FUNGSI KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM Disusun guna memenuhi Tugas Mata Kuliah Inovasi Kurikulum

Dosen Pengampu: Marzuenda, M.Pd.I

Disusun Oleh:

Kelompok 1 Imam Agus Faisal

Maya Afrina Sari Azrida

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) AL-AZHAR

PEKANBARU

2023

KATA PENGANTAR

(2)

Dengan segala kerendahan dan keikhlasan hati, Penulis memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT. Karena dengan Rahmat-nya yang telah melimpahkan taufiq dan hidayah-nya serta segala kemudahan yang telah diberikan sehingga penyusunan makalah tentang “Dasar fungsi kurikulum Pendidikan Islam” ini dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya.

Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada sang pembawa risalah kebenaran yang semakin tgeruji kebenarannya yakni baginda Nabi Muhammad SAW, keluarga dan sahabat-sahabat serta para pengikutnya. Dan semoga syafa’atnya diberikan diakhirat kelak dan selalu menyertai kehidupan ini. Makalah ini berisi tentang Dasar fungsi kurikulum Pendidikan Islam.

Dalam kesempatan ini, penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Marzuenda, M.Pd.I selaku Dosen mata kuliah Inovasi Kurikulum yang telah membimbing penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan ini

2. Semua pihak yang telah memberi bantuan dan dukungan yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Setitik harapan dari penulis, semoga makalah ini dapat bermanfaat serta bisa menjadi wacana yang berguna. Penulis menyadari keterbatasan penyusunan ini.

Untuk itu, penulis mengharapkan dan menerima segala kritik dan saran yang membangun demi perbaikan dan penyempurnaan makalah ini.

Pekanbaru, 11 November 2023

Penulis

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...ii

DAFTAR ISI...iii

BAB I PENDAHULUAN...1

A. Latar Belakang...1

B. Rumusan Penulisan...1

C. Tujuan Penulisan...1

BAB II PEMBAHASAN...3

A. Pengertian Pendidikan Agama Islam...3

B. Dasar Filosofis Kurikulum Pendidikan Islam...3

C. Nilai-nilai dalam Kurikulum Pendidikan Islam...4

D. Tujuan Kurikulum Pendidikan Islam...4

E. Fungsi kurikulum pendidikan islam...5

BAB III PENUTUP...10

A. Kesimpulan...10

B. Saran...11

C. Daftar Pustaka...11

(4)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan Islam merupakan bagian integral dari sistem pendidikan di banyak negara dengan mayoritas penduduk Muslim. Kurikulum pendidikan Islam memiliki dasar yang kuat dan berfungsi sebagai pedoman untuk mencapai tujuan pendidikan.

Kurikulum pendidikan Islam didasarkan pada ajaran dan prinsip-prinsip Al-Quran dan Hadis. Al-Quran sebagai sumber utama wahyu Allah SWT, memberikan petunjuk-petunjuk hidup yang mencakup segala aspek kehidupan, termasuk pendidikan. Hadis, sebagai sumber kedua, merupakan pernyataan dan tindakan Nabi Muhammad SAW yang memberikan contoh praktis implementasi ajaran Al-Quran.

Dasar filosofis kurikulum pendidikan Islam mencakup pemahaman tuntas terhadap tauhid (keesaan Tuhan), risalah (kenabian), akhirat, dan muamalah (hubungan sosial). Kurikulum ini dirancang untuk membentuk pribadi Muslim yang berakhlak mulia, berilmu, dan mampu memberikan kontribusi positif dalam masyarakat. Makalah ini akan membahas dasar-dasar fungsi kurikulum pendidikan Islam, yang melibatkan Pengertian pendidikan Agama Islam, nilai- nilai, tujuan, dan beberapa fungsi kurikulum.

B. Rumusan Penulisan

1. Apa yang dimaksud dengan Pendidikan Agama Islam?

2. Bagaimana Nilai-nilai kurikulum Pendidikan Islam?

3. Bagaimana Tujuan kurikulum Pendidikan Islam?

4. Apa saja dasar fungsi kurikulum Pendidikan Islam?

(5)

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mendeskripsikan definisi Pendidikan Agama Islam 2. Untuk mengetahui Nilai-nilai kurikulum Pendidikan Islam.

3. Untuk mengetahui Tujuan kurikulum Pendidikan Islam.

4. Untuk mengetahui dasar fungsi kurikulum Pendidikan Islam.

(6)

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan Agama Islam

Menurut bahasa Pendidikan sebagai usaha membina dan mengembangkan pribadi manusia, aspek rohaniah, dan jasmaniah, juga harus berlangsung secara bertahap. Sebab tidak ada satupun makhluk ciptaan Allah yang secara langsung tercipta dengan sempurna tanpa melalui suatu proses.

Kematangan dan kesempurnaan yang diharapkan bertitik tolak pada pengoptimalan kemampuannya dan potensinya. Tujuan yang diharapkan tersebut mencakup dimensi vertikal sebagai hamba Tuhan; dan dimensi horisontal sebagai makhluk individual dan sosial. Hal ini dimaknai bahwa tujuan pendidikan dalam pengoptimalan kemampuan atau potensi manusia terdapat keseimbangan dan keserasian hidup dalam berbagai dimensi

Demikian pula yang diharapkan oleh pendidikan agama Islam.

Muhaimin berpendapat bahwa pendidikan agama Islam bermakna upaya mendidikkan agama Islam atau ajaran Islam dan nilainilainya agar menjadi pandangan dan sikap hidup seseorang. Dari aktivitas mendidikkan agama Islam itu bertujuan untuk membantu seseorang atau sekelompok anak didik dalam menanamkan dan atau menumbuhkembangkan ajaran Islam dan nilai-nilainya untuk dijadikan sebagai pandangan hidupnya.

Pendidikan agama Islam adalah Pendidikan Islam. Al-Syaibani mengartikannya sebagai “usaha pendidikan untuk mencapainya, baik pada tingkah laku individu dan pada kehidupan pribadinya atau pada kehidupan masyarakat dan pada kehidupan alam sekitar pada proses kependidikan”

(7)

B. Dasar Filosofis Kurikulum Pendidikan Islam

Kurikulum pendidikan Islam didasarkan pada ajaran dan prinsip-prinsip Al-Quran dan Hadis. Al-Quran sebagai sumber utama wahyu Allah SWT, memberikan petunjuk-petunjuk hidup yang mencakup segala aspek kehidupan, termasuk pendidikan. Hadis, sebagai sumber kedua, merupakan pernyataan dan tindakan Nabi Muhammad SAW yang memberikan contoh praktis implementasi ajaran Al-Quran.

Dasar filosofis kurikulum pendidikan Islam mencakup pemahaman tuntas terhadap tauhid (keesaan Tuhan), risalah (kenabian), akhirat, dan muamalah (hubungan sosial). Kurikulum ini dirancang untuk membentuk pribadi Muslim yang berakhlak mulia, berilmu, dan mampu memberikan kontribusi positif dalam masyarakat.

C. Nilai-nilai dalam Kurikulum Pendidikan Islam

1. Tauhid (Keesaan Tuhan): Kurikulum pendidikan Islam memberikan penekanan pada pemahaman tauhid sebagai dasar keimanan. Siswa diajarkan untuk mengakui keberadaan satu Tuhan yang Maha Esa dan menginternalisasi nilai-nilai spiritual dalam kehidupan sehari-hari.

2. Adab dan Akhlak: Pendidikan Islam menekankan pentingnya akhlak mulia dan perilaku yang baik. Siswa diajarkan untuk menjadi individu yang jujur, amanah, dan berakhlak karimah sesuai dengan ajaran Islam.

3. Keadilan dan Kesetaraan: Kurikulum ini menanamkan nilai-nilai keadilan dan kesetaraan dalam semua aspek kehidupan. Siswa diajarkan untuk menghormati hak-hak sesama manusia tanpa memandang perbedaan sosial atau etnis.

(8)

D. Tujuan Kurikulum Pendidikan Islam

1. Pembentukan Akhlak Mulia: Kurikulum ini bertujuan untuk membentuk karakter siswa agar memiliki akhlak yang mulia, baik dalam hubungan dengan Tuhan maupun sesama manusia.

2. Pemahaman Al-Quran dan Hadis: Siswa diharapkan dapat memahami dan mengimplementasikan ajaran Al-Quran dan Hadis dalam kehidupan sehari- hari.

3. Pembangunan Keterampilan Berpikir Kritis: Kurikulum ini bertujuan untuk melatih siswa agar memiliki keterampilan berpikir kritis dalam menganalisis berbagai situasi dan masalah dengan perspektif Islam.

E. Fungsi kurikulum pendidikan islam

1. Fungsi Kurikulum

a. Fungsi Kurikulum dalam Rangka Pencapaian Tujuan Pendidikan

Kurikulum pada suatu sekolah merupakan suatu alat atau usaha mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang diinginkan sekolah tertentu yang dianggap cukup tepat dan krusial untuk dicapai, sehingga salah satu langkah yang perlu dilakukan adalah meninjau ulang tujuan yang selama ini digunakan oleh setelah bersangkutan.

Tujuan pendidikan dapat dijabarkan dari tujuan tertinggi yaitu tujuan pendidikan terakhir yang akan dicapai. Sampai tujuan yang paling rendah yaitu tujuan yang akan dicpai setelah selesai kegiatan belajar.

Di Indonesia ada empat tujuan pendidikan utama yang secara hierarkis dapat dikemukakan:

1) Tujuan Nasional 2) Tujuan institusional 3) Tujuan kurikuler

(9)

4) Tujuan instruksional

Dalam pencapain tujuan pendidikan yang dicita-citakan, tujuan tujuan tersebut mesti dicapai secara bertingkat, yang saling mendukung, sedangkan keberadaan kurikulum disini adalah sebagai alat untuk mencapai tujuan (pendidikan).

b. Fungsi kurikulum bagi anak didik

Kurikulum sebagai organisasi pengalaman belajar disusun dan disiapkan untuk murid sebagai salah satu “konsumen”.

Dengan ini diharapkan mereka akan dapat sejumlah pengalaman baru yang kelak dapat dikembangkan seirama dengan perkembangannya guna melengkapi bekal hidupnya.

Sebagai alat dalam mencapai tujuan pendidikan, kurikulum diharapkan mampu menawarkan programprogram pada anak didik yang akan hidup pada zamannya, dengan latar belakang sosio histories dan cultural yang berbeda dengan zaman dimana kedua orang tuanya berada.

Berkaitan dengan fungsi kurikulum sebagai alat atau pedoman dalam proses pembelajaran bagi siswa, terdapat enam fungsi tembahan terkait dengan fungsi kurikulum bagi siswa, yaitu:

1) Fungsi Penyesuaian

Fungsi penyesuaian memilki arti bahwa kurikulum merupakan sebuah alat dalam pendidikan yg harus mengarahkan peserta didikan agar supaya memliki sifat well adjusted, yaitu mampu menyesuaikan dirinya dengan lingkungan sekitar, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial.

Dimana lingkungan senantiasa mengalami perubahan. Oleh karena itu, peserta didik pun harus memiliki skil untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi di lingkungannya.

(10)

2) Fungsi Integrasi

Kurikulum harus mampu berhasil mencetak peserta didik menjadi pribadi yg utuh. Peserta didik pada dasarnya merupakan anggota dan bagian dari masyarakat. Oleh karena itu, peserta didik harus memilki kemampuan yg dibutuhkan dalam masyarakat.

3) Fungsi Diferensiasi

Kurikulum harus mampu memberikan pelayanan terhadap keragaman setiap individu, setiap peserta didik memiliki beragam karakteristik baik dari fisik dan psikis yg harus dilayani dengan baik.

4) Fungsi Persiapan

Kurikulum harus mampu mempersiapkan peserta didik di lembaga terkait untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya.

Selain itu, kurikulum harus mampu mempersiapkan peserta didik dalam hidup bermasyarakat dikala peserta didik tidak dapat melanjutkan pendidikannya.

5) Fungsi Pemilihan

Kurikulum harus mampu memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memilih program studi yg diminati dan sesuai kemampuannya.

6) Fungsi Diagnostik

Kurikulum harus mampu mengorganisir atas setiap kesulitan yang dihadapi peserta didik dalam kesulitan belajarnya.

c. Fungsi kurikulum bagi pendidik

Guru sebagai pendidik, telah dipersiapkan secara formal dalam lembaga pendidikan keguruan. Ia telah dibekali dengan pengetahuan

(11)

tentang seluk beluk dan teori-teori pendidikan anak, seperti pengembangan kurikulum, ilmu jiwa, strategi belajar mengajar dan lain-lain.

Guru juga telah diberi ketrampilan praktis untuk memiliki kepribadian yang baik sebagai pendidik. Ia telah diberikan kepercayaan dan pengakuan baik oleh pemerintah maupun masyarakat, dan menjalankan tugasnya secara professional dengan menyiapkan rencana yang matang melalui kurikulum tertulis.

d. Fungsi kurikulum bagi kepala sekolah/Pembina sekolah

Kepala sekolah merupakan administrator dan supervisor yang mempunyai tanggung jawab terhadap kurikulum.

Fungsi kurikulum bagi kepala sekolah dan para Pembina lainnya adalah:

1) Sebagai pedoman dalam mengadakan fungsi supervisi, yakni memperbaiki situasi belajar.

2) Sebagai pedoman dalam melaksanakan fungsi supervise dalam menciptakan situasi untuk menunjang situasi belajar anak kea rah yang lebih baik.

3) Sebagai seorang administrator, menjadikan kurikulum sebagai pedoman untuk mengembangkan kurikulum pada masa mendatang.

4) Sebagai pedoman untuk mengadakan evaluasi atas kemajuan belajar mengajar.

e. Fungsi kurikulum bagi orang tua

Meskipun orang tua telah menyerahkan anak-anak mereka kepada kepala sekolah agar diajarkan ilmu pengetahuan dan dididik menjadi orang yang bermanfaat.

(12)

Tetapi mereka dapat turut serta membantu usaha sekolah demi kemajuan putera-puterinya, alangkah baiknya kalau mereka mengetahui tentang kurikulum yang dijalankan di sekolah.

Dengan demikian partisipasi orang tua dapat menjadi faktor penunjang dan bukan faktor penghambat.

f. Fungsi kurikulum bagi sekolah tingkat diatasnya

Fungsi kurikulum dalam hal ini dapat dibagi menjadi dua, yakni17:

1) Pemeliharaan keseimbangan proses pendidikan

Pemahaman kurikulum yang digunakan oleh suatu sekolah pada tingkatan diatasnya dapat melakukan penyesuaian didalam kurikulumnya, yakni:

a) Jika sebagian kurikulum sekolah bersangkutan telah diajarkan pada sekolah yang berada dibawahnya, sekolah dapat meninjau kembali perlu tidaknya bagian tersebut diajarkan.

b) Jika keterampilan-keterampilan tertentu yang diperlukan dalam mempelajari kurikulum suatu sekolah belum diajarkan kepada sekolah yang berada dibawahnya, sekolah dapat

mempertimbangkan masuknya program tentang

keterampilanketerampilan ini ke dalam kurikulumnya.

2) . Penyiapan tenaga baru

Kurikulum juga berfungsi untuk menyiapkan tenaga pengajar.

Bila suatu sekolah atau lembaga pendidikan bertujuan menghasilkan tenaga guru (LPTK), maka lembaga tersebut harus mengetahui kurikulum sekolah pada tingkat dibawahnya tempat calon guru yang dipersiapkan akan mengajar.

g. Fungsi bagi masyarakat dan pemakai lulusan sekolah

(13)

Pada umumnya sekolah dipersiapkan untuk terjun di masyarakat atau untuk bekerja sesuai dengan keterampilan profesi yang dimilikinya.

Oleh karena itu, kurikulum sekolah haruslah mengetahui atau mencerminkan hal-hal yang menjadi kebutuhan masyarakat atau para pemakai tamatan sekolah.

Untuk keperluan itu perlu kerja sama antara pihak sekolah dengan pihak luar dalam hal pembenahan kurikulum yang diharapkan. Dengan demikian, masyarakat atau para pemakai lulusan sekolah dapat memberikan bantuan, kritik atau saran-saran yang berguna bagi penyempurnaan program pendidikan di sekolah.

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa Kurikulum pendidikan Islam memiliki dasar yang kuat dan berfungsi sebagai pedoman yang mendalam untuk mencapai tujuan pendidikan Islam. Dalam makalah ini, kita

(14)

telah menjelajahi filosofi, nilai-nilai, tujuan, dan aspek-aspek kunci yang membentuk fondasi dari kurikulum ini.

1. Filosofi Kurikulum:

Filosofi kurikulum pendidikan Islam bersumber dari Al-Quran dan Hadis, sebagai panduan utama ajaran Islam. Konsep tauhid, akhirat, risalah, dan muamalah menjadi landasan filosofis yang menginformasikan semua aspek pembelajaran.

2. Nilai-nilai dalam Kurikulum:

Kurikulum ini mempromosikan nilai-nilai inti Islam, seperti tauhid, adab, akhlak, keadilan, kesetaraan, sabar, syukur, ihsan, dan takwa. Ini bertujuan membentuk karakter siswa agar mencerminkan prinsip-prinsip moral dan spiritual Islam dalam kehidupan sehari-hari.

3. Tujuan Kurikulum:

Dengan fokus pada pembentukan karakter, pemahaman Al-Quran dan Hadis, serta pengembangan keterampilan berpikir kritis, tujuan kurikulum pendidikan Islam menciptakan individu Muslim yang beriman, berakhlak mulia, dan mampu memberikan kontribusi positif dalam masyarakat.

4. Peran Stakeholder dan Pendidikan Islam dalam Konteks Global:

Peran guru, orang tua, dan masyarakat sangat penting dalam mendukung pendidikan Islam. Dalam konteks global, pendidikan Islam dapat memberikan kontribusi positif dalam memecahkan tantangan global dan mendorong dialog antar-budaya.

Kurikulum pendidikan Islam bukan hanya sekadar rangkaian pelajaran, tetapi merupakan suatu sistem pendidikan yang mencakup nilai-nilai, moralitas, dan spiritualitas Islam. Dengan dasar yang kokoh ini, kurikulum ini membimbing siswa untuk tidak hanya menjadi intelektual yang terdidik tetapi juga individu yang bermoral, bertanggung jawab, dan mampu menciptakan dampak positif dalam masyarakat. Dengan demikian, kurikulum pendidikan Islam menjadi

(15)

instrumen kunci dalam membentuk generasi yang berkomitmen pada nilai-nilai agama dan kontributif bagi kesejahteraan umat manusia secara keseluruhan.

B. Saran

Demikian makalah ini penulis buat. Menyadari bahwa tugas makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, oleh karena itu segala kritik dan saran yang konstruktif selalu diharapkan demi kesempurnaan tugas makalah ini. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penggarapan tugas makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan berbagai pihak yang membutuhkan.

C. Daftar Pustaka

Abdullah Idi, Pengembangan Kurikulum, (Yogyakarta: Ar Ruzz Media, 2017)., hlm 202- 206

Al-Syaibany. 1997. Falsafah al-Tarbiyyah alIslamiyyah, Alih Bahasa: Hasan Langgulung, Falsafah Pendidikan Islam. Jakarta: Bulan Bintang. Hlm 399

Arifin, H. Muzayyin. 2013. Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara.

Hlm 12

Nur Syamsiyah Yusuf, Diktat Seri Kuliah Ilmu Pendidikan Pengembangan kurikulum, IAIN Sunan Ampel, Tulungagung, 2019, hlm 11 14

Referensi

Dokumen terkait

Inovasi kurikulum lainnya dapat dilihat dari adanya kurikulum terpadu yang menekankan pada cara menyampaikan pelajaran yang bermakna dengan melibatkan siswa dalam

Diane Duncan (2010) menjelaskan model tahapan-tahapan dalam inovasi kurikulum, yaitu: (1) Researching, melakukan pemindaian lingkungan untuk membangun pengetahuan

Dalam melakukan inovasi pembelajaran tentu tidak akan terlepas dari komponen-komponen pembelajaran itu sendiri, teori-teori pembelajaran, maupun kebijakan penerapan kurikulum

Dalam dunia pendidikan, seperti dalam kurikulum dan pembelajaran yang setiap saat selalu ada upaya inovasi, maka untuk aspek batasan waktu ini

Tujuan dari penulis makalah ini untuk mengetahui tentang bagaimana proses dalam pengembangan suatu kurikulum pendidikan, dimana kurikulum itu sendiri dapat

MAKALAH PEMBELAJARAN DAN ASESMEN PADA KURIKULUM MERDEKA Mata Kuliah Telaah Kurikulum dan Perencanaan Pembelajaran Matematika Dosen Pengampu : Nidya Fery, M.Pd.. Disusun Oleh: Sabrina

Dokumen ini adalah *critical journal review* terhadap jurnal yang menganalisis Kurikulum Merdeka sebagai inovasi

Makalah telaah kurikulum berbasis teknologi untuk meningkatkan pemahaman tentang inovasi pendidikan di era