MAKALAH
PENGANTAR EKONOMI MAKRO
DOSEN PENGAMPU : Nurul Kamila, S.E., M.M
Disusun oleh :
Adrita Gulo (2022220037)
Halimah Tusoleha (2022130067) Jopirwin Zalukhu (2022130068) Nissya Vadila (2022130074) Radina Puspita Sari (2022220027) Rosyada Fauziah (2022130061)
JURUSAN AKUNTANSI & MANAJEMEN FAKULTAS BISNIS
UNIVERSITAS BINA INSANI BEKASI 2023
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ... ii
1.1 LATAR BELAKANG ... ii
1.2 KRONOLOGI ... ii
1.3 Peran WTO (World Trade Organization) ... 6
1.4 SOLUSI... 9
DAFTAR PUSTAKA ... 10
1.1 LATAR BELAKANG
Setiap negara memiliki tujuan untuk mensejahterakan rakyatnya. Dalam usaha mensejahterakan rakyat, sangat penting bag negara untuk memiliki pertumbuhan ekonomi.
Pertumbuhan ekonomi merupakan proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator yang menjadi tujuan pencapaian pemerintah. Berbagai usaha dilakukan pemerintah untuk mencapai pertumbuhan ekonomi, salah satunya dengan ikut serta dalam perdagangan internasional dengan berbagai negara. Dalam melakukan perdagangan internasional setiap negara akan menerapkan berbagai kebijakan agar kesejahteraan masyarakat dapat tercapai.
Pada era global sat ini, sistem perekonomian dunia menggunakan system perekonomian terbuka dimana negara-negara pada sistem internasional melakukan hubungan perdagangan dengan negara lain tau perdagangan international. Sistem perekonomian yang semakin terbuka in tent memberikan dampak terhadap perdagangan yaitu dengan semakin diminimalisirnya hambatan perdagangan tau dapat disebut sebagai perdagangan bebas.' Dengan hal ini, persaingan perdagangan antar negara akan semakin ketat. Dengan kondisi era yang selalu berubah, negara dalam memperkuat perekonomian dan menjaga kondisi negaranya perl menjalin hubungan kerjasama dengan negara lain. Sistem internasional pun didominasi oleh hubungan antar negara dari berbagai sector.
Namun pada kenyataannya, hubungan yang terjalin antar negara tidak selalu berjalan dengan baik karena negara memiliki kepentingan dan tujuan masing-masing yang disesuaikan dengan kondisi negara. Oleh karena itu, konflik antar negara seiring dengan hubungan kerjasama sangat mungkin terjadi.S Konflik yang bertubi-tubi pun dapat membawa negara yang sedang menjalin kerjasama ke kondisi perang dan pada penelitian in merupakan perang dagang. Perang Dagang menurut Conybeare merupakan fenomena yang dapat dikategorikan sebagai konflik internasional yang berlangsung secara ketat antar negara yang berinteraksi berupa tawar-menawar tau balas-membalas dengan tujuan utama untuk mengamankan serta memperkuat kondisi ekonomi negara melalui sektor perdagangan barang dan jasa.
1.2 KRONOLOGI
Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China adalah konflik perdagangan yang intens antara dua ekonomi terbesar di dunia. Konflik ini dimulai pada tahun 2018 setelah pemerintahan AS di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump menerapkan kebijakan proteksionis yang bertujuan untuk melindungi industri dalam negeri AS dan mengatasi ketidakseimbangan perdagangan dengan China.
Perang dagang juga terjadi karena AS banyak mencatatkan defisit dalam perdagangannya dengan negara lain.Melalui cuitan di Twitter pada 2 Maret 2018, Trump mengatakan perang dagang itu baik dan mudah untuk dimenangkan.
"Ketika suatu negara (AS) kehilangan miliaran dolar karena perdagangan dengan hampir setiap negara yang berbisnis dengannya, perang dagang itu baik dan mudah dimenangkan.
Contoh, ketika kita memiliki defisit US$100 miliar dengan negara tertentu dan mereka menjadi 'manja', jangan berdagang lagi - kita menang besar. Mudah!" tulisnya.
Menurut Kementerian Perdagangan China, Amerika Serikat telah memulai perang dagang. Negara itu mencantumkan 545 produk AS senilai $34 miliar yang dikenakan tarif 25%. Amerika Serikat dan China bertujuan untuk mencapai mufakat di sektor perdagangan dalam waktu 90 hari sejak Desember 2018. Namun, Trump mengumumkan bahwa pada 10 Mei 2019, dia akan menaikkan tarif impor lebih lanjut menjadi 25% atas barang China senilai
$200 miliar.
perang dagang antara Amerika Serikat dan Cina semakin panas pada tanggal 23 Agustus 2018. Hal ini lantaran kedua negara tersebut sama-sama menerapkan tarif 25 persen senilai 16 miliar dollar AS untuk barang-barang dari kedua negara.
Ketegangan tinggi yang terjadi ketika para pejabat dari dua negara dengan ekonomi terbesar itu bertemu untuk negosiasi tarif di Washington, AS. AS mulai kenakan tarif tambahan 25 persen terhadap 279 kategori produk impor Cina pada Kamis pukul 12.01 waktu setempat.
Barang-barang tersebut yang sudah diidentifikasi oleh perwakilan perdagangan AS. Produk-produk utama yang terkena termasuk semikonduktor, bahan kimia,
plastik, sepeda motor dan skuter listrik. Pemerintahan China pun membalas dengan tarif senilai 16 miliar dollar As untuk impor tambahan barang AS termasuk bahan bakar, produk baja, mobil dan peralatan medis
Menteri Perdagangan Cina mengeluarkan pernyataan yang menuding tarif yang diberlakukan AS sebagai pelanggaran terhadap peraturan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), dan mengatakan bahwa Beijing akan mengajukan gugatan hukum berdasarkan mekanisme resolusi pertikaian WTO.
Putaran baru tarif ini mulai berlaku satu hari setelah delegasi dari kedua negara bertemu di Washington pada hari pertama pembicaraan dua hari yang ditujukan untuk menyelesaikan sengketa itu. Presiden AS Donald Trump mengatakan kepada Reuters dalam sebuah wawancara, ia tidak berharap bahwa pembicaraan itu akan membuahkan kemajuanbesar
1.3 Peran WTO (World Trade Organization)
Peran WTO dalam perang dagang AS-China Peran WTO dalam menyelesaikan Perang dagang WTO merupakan sebuah mekanisme kerja sama yg terdiri dari 164 negara anggotanya.Bisa dikatakan bahwa dalam WTO ada yang dapamengintervensi.Keputusan WTO haruslah keputusan yang kolektif dari seluruh anggotanya melalui sebuah kerja sama multilateral.Saat ini beberapa negara telah menggugat perselisihan dagang terhadap AS karena kebijakan pemerintahan Trump menerapkan hambatan perdagangan sepihak dalam bentuk tarif.Sengketa-sengketa tersebut butuh waktu untuk bisa diputuskan melalui WTO.Lebih jauh lagi perselisihan ini meluas dan ditandai dengan adanya kebijakan retaliasi dagang yang ditetapkan di Uni Eropa,China dan beberapa negara lainnya terhadap tindakan sepihak AS.Khawatirnya akan banyak tindakan yang diambil AS dan negara-negara itu diluar kerangka hukum WTO. Kebijakan-kebijakan diluar kerangkan WTO inilah yang nantinya akan mengancam keberadaan WTO dan akan semakin mencederai sistem perdagangan global.Di waktu yang sama,terjadi krisis dalam upaya mengisi posisi-posisi yang kosong di badan banding WTO.Dalam pernyataan nya di media,Trump mengancam akan menarik AS keluar dari WTO,ini karena WTO dianggap tidak mampu mengatasi ketidakadilan yang mereka alami dalam perdagangan,khususnya dengan China selama ini.Tentu saja pemerintahan Trump keliru dalam berfikir bahwa tidak ada cara dibawah aturan saat ini untuk mengatasi pelanggaran perdagangan China,dibutuhkan aturan yang lebih banyak dan lebih baik.Tetapi aturan yang ada saat ini menawarkan peluang untuk AS dalam menghadapi praktik perdagangan China dalam kerangka penyelasaian sengketan WTO.Ada aturan tentang transfer teknologi,rahasia dagang,persyaratan tingkat kandungan dalam negeri dan penegakan hak-hak atas kekayaan intelektual dan lebih banak lagi yang bisa menjadi dasar klaim oleh AS dan pihak lain untuk menghadapi China dalam penyelesaian sengketa WTO.
Terkait pernyataan Trump tentang menarik diri dari WTO,perjanjian WTO
diseluruh dunia.Sebagai rezim perdagangan internasonal,WTO mempunyai prinsip-prinsip dasar yang harus di patuhi oleh para anggota nya yaitu “most-favoured nation,non-tariff measures,national treatment,transparency and quantitative restriction dengan norma utamanya yaitu pengurangan hambataan perdagangan hingga seminim mugkin untuk mewujudkan pasar perdagangan yang bebas,adil dan terbuka.Sejak terbentuk hingga kini,WTO menerapkan sistem barat yang kapitalis,mengadopsi sistem yang di terapkan AS sebagai kekuatan dominan dalam WTO. (Amaliah, ketidakberdayaan WTO dihadapan perang dagang AS-TIONGKOK, 2018).
Anarki memandang bahwa tidak ada otoritas tertinggi yang dapat mengatur negara selain negara itu sendiri dan cenderung mengarah pada self-help.Kondisi anarki umumnya dipahami sebagai cara untuk menggambarkan sistem internasional dimana negara dilihat sebagai salah satu unit analisa yang dianggap memiliki kedaulatan penuh dan dipersepsikan setara sebagai sebuah aktor.Negara dapat membuat komitmen dan perjanjian tanpa kekuatan yang berdauat yang memastikan kepatuhan dan penyimpangan yang ada. Dalam konteks perang dagang AS-China,kedua belah pihak tidak membutuhkan adanya sebuahrezim,meskipun ada upaya China untuk mengajukan permasalahan mengenai AS yang terus menaikkan tarif bea masuk melalui mekanisme penyelesain di WTO. Namun hingga saat ini belum ada upaya dari WTO untuk menyelesaikan perang tersebut. Hal ini karena dominasi AS terhadap WTO sangat besar terutama dalam bidang ekonomi,perdagangan dan finansial sehingga peran WTO sebagai rezim menjadi tidak berguna. (Amaliah, ketidakberdayaan WTO dihadapan perang dagang AS-TIONGKOK, 2018)
1.4 SOLUSI
Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China adalah konflik ekonomi yang telah berlangsung dalam beberapa tahun terakhir. Meskipun tidak ada solusi yang mudah atau cepat untuk mengatasi perang dagang ini, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk meredakan ketegangan dan mencari jalan keluar yang lebih baik. Berikut adalah beberapa solusi yang mungkin dapat dipertimbangkan:
1 Dialog dan Diplomasi: Kedua belah pihak perlu memperkuat saluran komunikasi dan memulai dialog yang konstruktif. Melalui perundingan dan diplomasi yang intensif, mereka dapat berusaha mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan dan mengurangi ketegangan perdagangan
2 Kompromi dan Negosiasi: Penting bagi AS dan China untuk saling memberikan konsesi dan mencari titik temu. Mereka dapat mencoba untuk menegosiasikan perjanjian yang mengatasi masalah perdagangan yang saling menguntungkan dan menghindari kebijakan yang merugikan kedua belah pihak.
3 Mengatasi Ketidakadilan Perdagangan: Perang dagang ini telah muncul karena ketidakseimbangan dan ketidakadilan dalam praktik perdagangan antara AS dan China. Kedua negara perlu mengatasi masalah ini dengan memperbaiki dan memodernisasi perjanjian perdagangan yang ada serta mengurangi hambatan dan praktik yang tidak adil.
4 Peran Organisasi Perdagangan Dunia (WTO): AS dan China dapat bekerja sama dalam kerangka Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) untuk menyelesaikan perselisihan perdagangan mereka. Mereka dapat mengajukan kasus mereka dan mengikuti proses penyelesaian sengketa yang ditetapkan oleh WTO untuk mencapai keputusan yang adil dan akurat.
5 Diversifikasi Pasar dan Ketergantungan: Kedua negara dapat mencoba untuk mengurangi ketergantungan mereka satu sama lain dalam hal perdagangan.
Mendorong diversifikasi pasar ekspor dan mencari mitra perdagangan baru dapat membantu mengurangi risiko kerugian akibat perang dagang.
Dalam mengatasi perang dagang antara AS dan China, penting untuk diingat bahwa solusi yang efektif akan membutuhkan waktu dan upaya dari kedua belah pihak. Kompromi, kesediaan untuk mendengarkan, dan kerja sama internasional akan menjadi faktor kunci dalam mencari penyelesaian yang berkelanjutan dan saling menguntungkan bagi kedua negara.
DAFTAR PUSTAKA
Amaliah, A. R. (2018). ketidakberdayaan WTO dihadapan perang dagang ASTIONGKOK.
HIMAHI FISIP UNHAS.
Ardhani, E. S. (2019). PERANG DAGANG AMERIKA SERIKAT DENGAN CHINA:TRUMP VS XI JINPING? repository.umy.ac.id.
Mahadi, T. (2019, april). WTO: Kesepakatan Dagang AS-China berpotensi ditentang oleh negara lain. Diambil kembali dari Kontan.co.id: https://internasional.kontan.co.id
Maksum, A. (2012, januari). Krisis Ekonomi Global dan Ekonomi Malaysia. Diambil kembali dari www.reseacrhgate.net: https://www.researchgate.net.publication
Munawaroh, S. (2019). Dampak Perang Dagang Amerika Serkat-Tiongkok terhadap Indonesia Tahun 2018. www.digilib.uinsby.ac.id.
Pablo, S. (2018, oktober). Eks Pejabat WTO Bicara Soal Perang Dagang AS-China.
Diambil kembali dari CNBC Indonesia: https://www.cnbcindonesia.com
Perang Dagang Antara AS dan China Bakal diselesaikan di WTO. (2018, oktober).
Diambil kembali dari CNN Indonesia: https://m.cnnindonesia.com
Perang Dagang AS-China,WTO Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Perdagangan Dunia.
(2019, april). Diambil kembali dari Okezone.com: https://economy.okezone.com
AS dan China teken kesepkatan untuk redakan perang dagang (Januari, 2020). Diambil Kembali dari https://www.bbc.com
Juli Etha Ramaida Manalu (2019, Januari). Begini Solusi Baru dari China untu Redakan Perang Dagang dengan AS. Diambil Kembali dari Bisnis.com :
Dampak Perang Dagang Antara Amerika Serikat dan China terhadap Ekspor Indonesia Diakses Pukul 11:02 WIB. Diambil Kembali dari https://unair.ac.id
Ade Indra Kusuma & Dian Kusumo Hapsari (Agustus, 2018). Kronolgi Terjadinya Perang Dagang AS-China yang Kian Memanas. Diambil Kembali dari https://www.suara.com