MANAJEMEN KEHUMASAN 1
Makalah ini dibuat guna memenuhi tugas Mata Kuliah Kehumasan
Disusun:
Kelompok 6 Indralaya
1. Rhizki Amelya 06021282025023
2. Risfina Ayu Rochmayani 06021382025051 3. Silvia Fardatul Rahmah 06021182025011
Dosen Pengampu:
Drs. Ansori, M.Si.
Khalidatun Nuzula, M.Pd.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2023
KATA PENGANTAR
Puji Syukur ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul, “Manajemen Kehumasan” dalam waktu yang singkat. Selawat dan salam tak lupa penulis curahkan kepada Baginda Rasulullah SAW berserta para pengikutnya hingga hari kiamat.
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah “Kehumasan” dan memberikan wawasan bagi para pembaca. Penulis mengucapkan terima kasih. Dan selaku dosen pengampu serta berbagai pihak yang telah memberikan dukungan.
Dalam penulisan makalah, tak luput dari kesalahan. Oleh karena itu, penulis dengan senang hati menerima masukan agar lebih baik kedepannya. Semoga makalah ini memberikan manfaat bagi semua orang serta menambah wawasan dari ilmu yang telah dijabarkan.
Indralaya, 27 Maret 2023
Kelompok 2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... 1
KATA PENGANTAR ... 2
DAFTAR ISI... 3
PENDAHULUAN ... 4
1. Latar Belakang ... 4
2. Rumusan Masalah ... 4
3. Tujuan ... 4
PEMBAHASAN ... 5
1. Pengertian Manajemen Kehumasan……….5
2. Fungsi Manajemen Kehumasan……….………..5
3. Tujuan Manajemen Kehumasan……… ... ….6
4. Tahapan Manajemen Kehumasan………..………...7
PENUTUP ... 9
A. Kesimpulan ... 9
B. Saran ... 9
DAFTAR PUSTAKA ... 10
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Manajemen humas atau sering disebut public relations (PR) adalah bagian dari manajemen yang bertanggung jawab untuk membangun hubungan baik antara organisasi dengan publiknya. Pada dasarnya, manajemen humas bertujuan untuk membangun citra positif tentang suatu organisasi dan mengelola hubungan antara organisasi dan publiknya, termasuk dengan stakeholder internal dan eksternal.
Manajemen humas menjadi semakin penting dalam era globalisasi dan teknologi informasi yang semakin berkembang. Dalam lingkungan bisnis yang sangat kompetitif, citra positif dan reputasi yang baik sangatlah berharga. Oleh karena itu, organisasi perlu mengelola dan mengendalikan pesan dan informasi yang disampaikan kepada publik, termasuk melalui media sosial dan platform digital lainnya.
Selain itu, manajemen humas juga dapat membantu organisasi dalam mengatasi krisis dan masalah yang mungkin terjadi. Dalam situasi yang tidak terduga atau kontroversial, manajemen humas dapat membantu organisasi untuk berkomunikasi dengan jelas dan efektif kepada publik dan mengatasi situasi yang sulit tersebut.
Dengan demikian, manajemen humas memiliki peran yang sangat penting dalam membantu organisasi mencapai tujuan mereka dan membangun hubungan yang baik dengan publiknya.
2. Rumusan Masalah
a. Apa itu Manajemen Kehumasan?
b. Apa Fungsi Manajemen Kehumasan?
c. Apa Tujuan Manajemen Kehumasan?
d. Apa saja Tahapan Manajemen Kehumasan?
3. Tujuan
a. Memahami Apa Manajemen Kehumasan.
b. Memahami Apa Fungsi Manajemen Kehumasan.
c. Memahami Apa Tujuan Manajemen Kehumasan.
d. Memahami Apa saja Tahapan Manajemen Kehumasan.
PEMBAHASAN
A. Pengertian Menajamen Kehumasan
Manajemen kehumasan (public relations) adalah suatu disiplin ilmu dan praktik yang melibatkan upaya untuk membangun hubungan yang positif antara organisasi atau perusahaan dengan publik atau stakeholder yang terkait. Manajemen kehumasan juga berfungsi sebagai penghubung antara organisasi dengan publik, baik itu melalui komunikasi verbal maupun nonverbal. David Cutlip, Center & Broom (2013), manajemen kehumasan dapat didefinisikan sebagai "fungsi manajemen strategis yang membantu organisasi untuk berkomunikasi secara efektif dengan publiknya, dan membangun hubungan yang saling menguntungkan antara organisasi dengan publiknya".
Manajemen kehumasan atau public relations management juga adalah suatu proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program-program komunikasi yang bertujuan untuk membangun dan memelihara hubungan baik antara suatu organisasi dengan publiknya, serta meningkatkan citra dan reputasi organisasi tersebut. Menurut International Public Relations Associations (IPRA), humas merupakan fungsi manajemen yang memiliki ciri yang terencana dan kontinu melalui organisasi dan lembaga pemerintah (public) atau swasta untuk memperoleh pengertian, simpati dan dukungan dari mereka yang terkait atau mungkin ada hubungannya dengan penelitian opini publik diantara mereka. Sebagai sebuah profesi, seorang praktisi humas bertanggung jawab memberikan informasi, mendidik, meyakinkan, meraih simpati dan membangkitkan ketertarikan masyarakat akan sesuatu atau membuat masyarakat mengerti dan menerima sebuah situasi. (Ruslan, 2002:17)
B. Fungsi Manajemen Kehumasan
Manajemen humas atau public relations (PR) adalah bagian penting dari manajemen organisasi modern. Fungsi utama manajemen humas adalah untuk mengelola hubungan antara organisasi dan publiknya, serta mempromosikan citra positif organisasi. Berikut adalah beberapa fungsi manajemen humas.
1. Mengelola citra publik: Manajemen humas bertanggung jawab untuk mempromosikan citra positif organisasi di mata publik. Hal ini dilakukan dengan cara mengatur komunikasi organisasi dan memberikan informasi yang
benar dan transparan kepada publik.
2. Membangun hubungan dengan media: Manajemen humas berperan penting dalam membangun hubungan yang baik dengan media massa, sehingga organisasi dapat mendapatkan liputan positif dan menghindari liputan negatif.
3. Mengelola krisis: Manajemen humas bertanggung jawab untuk merespon dengan cepat ketika terjadi krisis, serta memberikan informasi yang benar dan transparan kepada publik.
4. Meningkatkan kesadaran merek: Manajemen humas membantu meningkatkan kesadaran merek organisasi di kalangan publik melalui kegiatan promosi dan iklan yang efektif.
5. Mengelola komunikasi internal: Manajemen humas juga berperan dalam mengelola komunikasi internal di dalam organisasi, sehingga dapat tercipta kerjasama yang baik antara departemen dan karyawan.
6. Meningkatkan partisipasi publik: Manajemen humas berperan penting dalam meningkatkan partisipasi publik dalam kegiatan organisasi, seperti acara sosial dan kegiatan sukarela.
7. Meningkatkan reputasi organisasi: Dengan mempromosikan citra positif organisasi, manajemen humas membantu meningkatkan reputasi organisasi di mata publik dan calon karyawan.
C. Tujuan Manajemen Kehumasan
Humas memiliki peran strategis dalam upaya peningkatan mutu lembaga pendidikan. Dengan adanya humas diharapkan terjadi saling pengertian, akibatnya memunculkan sikap kerjasama yang baik antara masyarakat dengan pihak sekolah untuk menanggulangi masalah-masalah pendidikan yang dihadapi oleh kedua belah pihak.
Menurut Riduwan (2014), manajemen humas khususnya di dalam lingkup pendidikan memiliki beberapa tujuan, antara lain yaitu:
1. Mengembangkan pemahaman tentang maksud dan saran-saran dari sekolah.
2. Menilai program sekolah dengan kata-kata kebutuhan-kebutuhan terpenuhi.
3. Mempersatukan orang tua, murid serta guru-guru dalam memenuhi kebutuhan perkembangan peserta didik.
4. Mengembangkan kesadaran akan pentingnya pendidikan sekolah dalam era pembangunan.
5. Membangun dan memelihara kepercayaan terhadap sekolah.
6. Memberitahu masyarakat tentang pekerjaan sekolah.
7. Mengerahkan bantuan dan dukungan bagi pemeliharaan dan peningkatan program sekolah.
D. Tahapan Manajemen Kehumasan
Menurut Cutlip-Center-Broom, dalam melaksanakan program humas tentunya harus melalui tahapan atau proses. Proses tersebut terdiri atas empat langkah kegiatan atau sering juga disebut dengan empat langkah pemecahan masalah humas.
Keempat langkah ini merupakan proses yang harus dijalankan setiap praktisi humas professional. Keempat tahapan itu adalah:
1. Defining the Problem (or opportunity) (Mendefinisikan Masalah (atau peluang))
Langkah pertama ini melibatkan menyelidik dan memantau pengetahuan, pendapat, sikap, dan perilaku orang-orang yang dikonfrontasikan dengan dan dipengaruhi oleh tindakan dan kebijakan organisasi. Intinya, ini adalah fungsi intelijen organisasi. Ini memberikan landasan bagi semua langkah lain dalam proses pemecahan masalah dengan menentukan, "Apa yang terjadi sekarang?"
2. Planning and Programming (Perencanaan dan Pemrograman)
Informasi yang dikumpulkan pada langkah pertama digunakan untuk membuat keputusan tentang strategi, taktik, strategi, taktik, dan tujuan program publik, tujuan, tindakan dan komunikasi. Ini melibatkan anjak temuan dari langkah pertama ke dalam kebijakan dan program organisasi.
Langkah kedua dalam proses ini menjawab, "Berdasarkan apa yang telah kita pelajari tentang situasinya, apa yang harus kita ubah atau lakukan, dan katakan?".
3. Taking Action and Communicating (Mengambil Tindakan dan Berkomunikasi)
Langkah ketiga melibatkan pelaksanaan program aksi dan komunikasi yang dirancang untuk mencapai tujuan spesifik bagi masing-masing publik untuk
mencapai tujuan program. Pertanyaan dalam langkah ini adalah, "Siapa yang harus melakukan dan mengatakannya, dan kapan, di mana, dan bagaimana?"
4. Evaluating the Program (Mengevaluasi Program)
Langkah terakhir dalam proses ini meliputi menilai persiapan, implementasi, dan hasil program. Penyesuaian dilakukan saat program sedang dilaksanakan berjalan. Program dilanjutkan atau dihentikan setelah belajar, "Bagaimana keadaan kita, atau bagaimana keadaan kita?".
PENUTUP
1. Kesimpulan
Manajemen kehumasan adalah proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program-program yang dirancang untuk memelihara atau meningkatkan hubungan antara organisasi dan publiknya. Dalam manajemen kehumasan, peran penting dimainkan oleh praktisi kehumasan yang bertanggung jawab untuk membangun dan memelihara reputasi positif organisasi, menjalin komunikasi efektif dengan publik, serta mengatasi dan mengelola krisis jika terjadi.
Manajemen kehumasan sangat penting bagi organisasi dalam membangun hubungan yang baik dengan publiknya. Dengan memiliki reputasi yang baik, organisasi dapat meningkatkan kepercayaan dan dukungan dari publiknya. Dalam manajemen kehumasan, komunikasi efektif menjadi kunci sukses dalam membangun hubungan dengan publik. Praktisi kehumasan harus mampu menyampaikan pesan yang jelas dan akurat kepada publik.
Manajemen kehumasan juga melibatkan penanganan krisis. Praktisi kehumasan harus mampu mengelola situasi yang sulit dengan cepat dan efektif agar reputasi organisasi tetap terjaga. Kegiatan manajemen kehumasan dapat dilakukan melalui berbagai media, seperti media sosial, surat kabar, televisi, radio, dan sebagainya.
Manajemen kehumasan juga melibatkan pengukuran dan evaluasi. Praktisi kehumasan harus mampu mengukur dampak dari kegiatan kehumasan dan melakukan evaluasi terhadap keberhasilan program-program yang dilaksanakan. Manajemen kehumasan juga memiliki tantangan tersendiri, seperti menghadapi perubahan teknologi dan media baru yang terus berkembang, serta menghadapi perubahan sikap publik yang tidak dapat diprediksi.
2. Saran
Penulis menyadari penuh dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak kesalahan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca akan sangat membantu kami dalam evaluasi agar dapat membuat tulisan yang lebih baik di masa yang akan datang.
1
DAFTAR PUSTAKA
Cutlip, S. M., Center, A. H., & Broom, G. M. (2019). Effective public relations. Pearson Education.
Cutlip, S. M., Center, A. H., & Broom, G. M. (2013). Effective public relations. Pearson.
Oliver, Sandra. (2020). strategi pemasaran dan PR modern yang mengintegrasikan teknologi dan media sosial.
Putri, Ridha Utami. (2018). Manajemen Kehumasan Program Pemberian Penghargaan bagi Karyawan. Humas: Jurnal Ilmu Hubungan Masyarakat, 3(2), 58-69.
Riduwan. 2014. Manajemen Pendidikan. Bandung: Alfabeta.