1
MAKALAH
SISTEM PRODUKSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Manajemen Operasi I Dosen Pengampu: Dr. Adang Djatnika Effendi, M.T.
Disusun Oleh : Kelompok 1
Rohman Nurwahid (1229240232) Sifa Agustina (1229240247) Silvia Novianti (1229240248) Vani Angreani (1229240266)
Manajemen 4F
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2024 M/ 1445 H
2
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji syukur atas kehadirat allah subhanahu wata’ala atas nikmat dan karuniaNya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Manajemen Operasi I dengan judul “Sistem Produksi.”
Dalam proses penyusunan makalah ini tidak sedikit hambatan yang di alami, keterbatasan dalam kemampuan serta pengetahuan yang menjadi tantangan selama penyusunan makalah. Namun berkat kerja keras penyusun serta do’a dan dukungan semua pihak, akhirnya kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bagi kami sebagai penyusun merasa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Bandung, 14 Maret 2024
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... 1
DAFTAR ISI ... 2
BAB I PENDAHULUAN ... 3
1.1 Gambaran Umum ... 4
1.2 Tujuan ... 5
1.3 Ruang Lingkup ... 5
1.4 Metodologi Pembahasan……….……….7
1.5 Sistematika Pembahasan………7
BAB II GAMBARAN UMUM ... 8
2.1 Landasarn Teori ... 8
2.2 Regulasi ... 10
BAB III TINJAUAN JURNAL ... 13
3.1 Jurnal Ke-1………...……….13
3.2 Jurnal Ke-2………14
3.3 Jurnal Ke-3………15
3.4 Jurnal Ke-4………...……….17
3.5 Jurnal Ke-5………...……….18
BAB IV DATA DAN FAKTA
………...…..204.1 Contoh 1………....………..20
4.2 Contoh 2………...……….………..20
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 22
DAFTAR PUSTAKA.. ... 23
LAMPIRAN…. ………..24
4 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum
Secara umum produksi diartikan sebagai suatu kegiatan atau proses yang menstranformasikan masukan (input) menjadi hasil keluaran (output). Dalam pengertian yang bersifat umum ini penggunaannya cukup luas, sehingga mencakup keluaran (output) yang berupa barang atau jasa. Dalam arti sempit, pengertian produksi hanya dimaksud sebagai kegiatan yang menghsilkan barang, baik barang jadi maupun barang setengah jadi, bahan industri dan suku cadang atau spare parts dan komponen. Hasil produksinya dapat berupa barang-barang konsumsi maupun barang-barang industri. Sistem produksi adalah suatu rangkaian dari beberapa elemen yang saling berhubungan dan saling menunjang antara satu dengan yang lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu (Nasution & Yudha, 2008). Dengan demikian yang dimaksud dengan sistem produksi adalah merupakan suatu gabungan dari beberapa unit atau elemen yang saling berhubungan dan saling menunjang untuk melaksanakan proses produksi dalam suatu perusahaan tertentu.
Ginting (2007) mendefinisikan sistem produksi merupakan kumpulan dari sub sistem yang saling berinteraksi dengan tujuan mentransformasi input produksi menjadi output produksi.
Input produksi ini dapat berupa bahan baku, mesin, tenaga kerja, modal dan informasi.
Sedangkan output produksi merupakan produk yang dihasilkan berikut sampingannya seperti limbah, informasi, dan sebagainya. Sub sistem tersebut akan membentuk konfigurasi sistem produksi. Keandalan dari konfigurasi sistem produksi ini akan tergantung dari produk yang dihasilkan serta bagaimana cara menghasilkannya (proses produksinya). Cara menghasilkan produk tersebut dapat berupa jenis proses produksi menurut cara menghasilkan produk, operasi dari pembuatan produk dan variasi dari produk yang dihasilkan. Di samping itu produksi juga diartikan sebagai penciptaan nilai guna (utility) suatu barang dan jasa di mana nilai guna diartikan sebagai kemampuan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia. Pengertian lain dengan lebih sederhana mengatakan bahwa produksi adalah suatu kegiatan mengubah input (faktor produksi menjadi output barang dan jasa). Adanya perbedaan produksi dalam arti teknis dan ekonomi adalah secara teknis merupakan suatu pendayagunaan dari sumber-sumber yang tersedia.
5 Gambar 1.1 gambaran umum sistem produksi 1.2 Tujuan
Pembuatan makalah ini diharapkan dapat memberikan pengalaman belajar yang nantinya akan digunakan sebagai dasar perbaikan diri dalam meningkatkan kualitas untuk menyelesaikan tugas pada mata kuliah manajemen operasi. Pembuatan makalah ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan bagi mahasiswa dalam mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan sistem produksi agar semakin memperluas wawasan mahasiswa.
Dan juga Pembuatan makalah ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan praktik di bidang sistem produksi.
1.3 Ruang Lingkup
Ruang lingkup sistem produksi meliputi semua aspek yang terkait dengan proses transformasi input (bahan baku, tenaga kerja, dan modal) menjadi output (barang dan jasa).
Berikut adalah beberapa aspek utama yang termasuk dalam ruang lingkup sistem produksi:
1. Perencanaan dan Pengendalian Produksi
Perencanaan kebutuhan bahan baku, tenaga kerja, dan modal,Penjadwalan produksi Pengendalian kualitas produk,Pengendalian biaya produksi.
2. Desain Produk dan Proses
Merancang produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumenaerta Merancang proses produksi yang efisien dan efektif.
3. Pembelian dan Pengadaan Bahan Baku
Memilih pemasok bahan baku yang terpercaya dan berkualitas, serta Memastikan ketersediaan bahan baku tepat waktu dan dalam jumlah yang tepat.
4. Pengolahan Bahan Baku
Mengubah bahan baku menjadi produk jadi melalui proses produksi.
5. Distribusi Produk
Menyalurkan produk jadi ke konsumen.
6. Pemeliharaan dan Perbaikan Mesin
Menjaga agar mesin produksi tetap dalam kondisi yang baik.
6 7. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Menjamin keselamatan dan kesehatan para pekerja.
8. Pengelolaan Limbah
Mengelola limbah produksi dengan cara yang ramah lingkungan.
Ruang lingkup sistem produksi dapat berbeda-beda tergantung pada jenis perusahaan, jenis produk atau jasa yang dihasilkan, dan strategi perusahaan.
Contoh Ruang Lingkup Sistem Produksi pada Industri Manufaktur
Berikut adalah contoh ruang lingkup sistem produksi pada industri manufaktur:
Ruang lingkup Sistem Produksi dalam dunia industri manufaktur apapun akan memiliki fungsi yang sama. Fungsi atau aktifitas-aktifitas yang ditangani oleh departemen produksi secara umum adalah sebagai berikut:
1. Mengelola pesanan (order) dari pelanggan. Para pelanggan memasukkan pesanan- pesanan untuk berbagai produk. Pesanan-pesanan ini dimasukkan dalam jadwal produksi utama, bila jenis produksinya made to order.
2. Meramalkan permintaan. Perusahaan biasanya berusaha memproduksi secara lebih independent terhadap fluktuasi permintaan. Permintaan ini perlu diramalkan agar skenario produksi dapat mengantisipasi fluktuasi permintaan tersebut. Permintaan ini harus dilakukan bila tipe produksinya adalah made to stock.
3. Mengelola persediaan. Tindakan pengelolaan persediaan berupa melakukan transaksi persediaan, membuat kebijakan persediaan pengamatan, kebijakan kuantitas
pesanan/produksi, kebijakan frekuensi dan periode pemesanan, dan mengukur performansi keuangan kebijakan yang dibuat.
4. Menyusun rencana agregat (penyesuaian permintaan dengan kapasitas). Pesanan pelanggan dan atau ramalan permintaan harus dikompromikan dengan sumber daya perusahaan (fasilitas, mesin, tenaga kerja, keuangan dan lain-lain). Rencana agregat bertujuan untuk membuat skenario pembebanan kerja untuk mesin dan tenaga kerja (reguler, lembur, dan subkontrak) secara optimal untuk keseluruhan produk dan sumber daya secara terpadu (tidak per produk).
5. Membuat Jadwal Induk Produksi (JIP). JIP adalah suatu rencana terperinci 12 mengenai apa dan berapa unit yang harus diproduksi pada suatu periode tertentu untuk setiap item produksi. JIP dibuat dengan cara (salah satunya) memecah (disagregat) ke dalam rencana produksi (apa, kapan, dan berapa) yang akan direalisasikan. JIP ini akan diperiksa tiap periodik atau bila ada kasus. JIP ini dapat berubah bila ada hal yang harus diakomodasikan.
6. Merencanakan Kebutuhan. JIP yang telah berisi apa dan berapa yang harus dibuat selanjutnya harus diterjemahkan ke dalam kebutuhan komponen, sub assembly, dan bahan penunjang untuk menyelesaikan produk. Perencanaan kebutuhan material
bertujuan untuk menentukan apa, berapa, dan kapan komponen, sub assembly dan bahan penunjang harus dipersiapkan. Untuk membuat perencanaan kebutuhan diperlukan
7
informasi lain berupa struktur produk (bill of material) dan catatan persediaan. Bila hal ini belum ada, maka tugas departemen PPC untuk membuatnya.
7. Melakukan penjadwalan pada mesin atau fasilitas produksi. Penjadwalan ini meliputi urutan pengerjaan, waktu penyelesaian pesanan, kebutuhan waktu penyelesaian, prioritas pengerjaan dan lain-lainnya.
8. Monitoring dan pelaporan pembebanan kerja dibanding kapasitas produksi. Kemajuan tahap demi tahap simonitor untuk dianalisis. Apakah pelaksanaan sesuai dengan
rencangan yang dibuat.
9. Evaluasi skenario pembebanan dan kapasitas. Bila realisasi tidak sesuai rencana agregat, JIP, dan Penjadwalan maka dapat diubah/disesuaikan kebutuhan. Untuk jangka panjang, evaluasi ini dapat digunakan untuk mengubah (menambah) kapasitas produksi.
13 Fungsi tersebut dalam praktik tidak semua perusahaan akan melaksanakannya. Ada tidaknya suatu fungsi ini di perusahaan, juga ditentukan oleh teknik atau metode perencanaan dan pengendalian produksi (sistem produksi) yang digunakan perusahaan (Purnomo, 2004).
Selain itu, ruang lingkup sistem produksi mencakup tiga aspek utama yaitu pertama, perencanaan sistem produksi. Perencanaan sistem produksi ini meliputi perencanaan Produk, perencanaan lokasi pabrik, perencanaan layout pabrik, perencanaan lingkungan kerja, perencanaan standar produksi. Kedua, sistem pengendalian produksi yang meliputi pengendalian proses produksi, bahan, tenaga kerja, biaya, kualitas dan pemeliharaan.
Ketiga, sistem informasi produksi yang meliputi struktur organisasi, produksi atas dasar pesanan, mass production. Ketiga aspek dan komponenkomponennya tersebut agar dapat berjalan dengan baik perlu planning, organizing, directing, coordinating, controlling (Management Process).
Ruang lingkup sistem produksi sangatlah luas dan kompleks, dan dapat berbeda-beda tergantung pada jenis perusahaan, jenis produk atau jasa yang dihasilkan, dan strategi perusahaan.Memahami ruang lingkup sistem produksi sangat penting untuk merancang dan mengelola sistem produksi yang efektif dan efisien.
1.4 Metodologi
Langkah-langkah pemecahan masalah diawali dengan landasan teori dan regulasi mengenai sistem produksi, yaitu dengan mencari referensi dari rekomendasi sumber yang diberikan ataupun dari referensi lain yang memang merujuk pada masalah yang sedang dibahas. Langkah-langkah pemecah perkaranya diawali dengan menetapkan permasalahan yang hendak dibahas. Selanjutnya, memahami masalah, mengembangkan gagasan dari berbagai sumber, dan terakhir memeriksa kembali proses dan hasil.
1.5 Sistematika Pembahasan
Terdapat lima bagian dalam makalah ini, Dimana pembahasan diawali oleh bab I dan seterusnya yang meliputi: Bab I Pendahuluan, terdiri dari gambaran umum, tujuan,ruang lingkup, metodologi, dan sistematika pembahasan makalah. Bab II Gambaran Umum, terdiri dari landasan teori, dan regulasi. Bab III Tinjauan Jurnal, terdiri dari judul jurnal ke satu, judul jurnal ke dua, judul jurnal ke tiga, judul jurnal ke empat, dan judul jurnal ke lima. Bab IV Data dan Fakta Sistem Produksi , terdiri dari gambar, table dll. Bab V Kesimpulan dan Saran
8 BAB II
GAMBARAN UMUM 2.1 Landasan Teori
Konsep sistem produksi memperhatikan elemen seperti mengelola elemen input, proses transformasi, dan output untuk memberikan value kepada konsumen. Elemen supplier dan consume menjadi bagian yang harus di kelola perusahaan. Sistem produksi merupakan system integral yang memiliki komponen structural dan fungsional perusahaan sebagai suatu pendekatan terpadu yang meliputi seluruh proses manajemen material, memberikan orientasi kepada proses untuk menyediakan, memproduksi, dan mendistribusikan produk kepada konsumen. Konteks material tidak hanya meliputi bahan baku dan output (barang jadi) saja, tetapi juga termasuk bahan pembantu, komponen, suku cadang, work in process (barang setengah jadi) maupun berbagai jenis perlengkapan (supplies) yang digunakan untuk mendukung aktivitas operasional perusahaan secara menyeluruh. Konteks produk yang ditawarkan perusahaan kepada konsumen.
Sistem Produksi adalah suatu sistem yang melakukan perhitungan terhadap besarnya biaya produksi, proses produksi dan hasil produksi. Dalam sistem informasi produksi, hasil yang dibutuhkan oleh pengguna pada awalnya adalah menentukan biaya jasa produksi yang harus dibayarkan oleh pelanggan dari permintaan yang diberikan. Karena untuk setiap jenis permintaan memiliki karakteristik tersendiri maka pengusaha harus dapat memperhitungkan biaya bahan, biaya operasional, dan keuntungan yang akan didapatkan dari hasil percetakan untuk setiap permintaan tersebut.
Pada saat perusahaan mendapatkan suatu pesanan maka perusahaan menentukan bahan baku dan alat kerja yang akan digunakan. Bahan baku yang digunakan yaitu seperti macam- macam kertas, perekat, tinta, dan tali. Dari persediaan bahan yang ada maka pengguna dapat menentukan bahan apa saja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu pesanan.
Selain menghitung biaya dari bahan-bahan yang dibutuhkan tersebut, perusahaan juga harus menentukan biaya jasa atas pengerjaan pesanan tersebut. Sehingga perusahaan dapat memperhitungkan besarnya biaya secara cepat dan akurat yang harus dikeluarkan oleh pemesan.
Alat bantu kerja yang akan digunakan dalam mengerjakan pesanan tersebut harus ditentukan jadwal penggunaannya terlebih dahulu agar tidak terjadi perebutan alat kerja antar karyawan yang mengerjakan pesanan yang berbeda atau 10 terjadi karyawan yang menunggu antrian penggunaan alat kerja, yang dapat menyebabkan karyawan tidak dapat bekerja dengan cepat sesuai dengan target yang telah diberikan. Perusahaan juga harus menentukan karyawan dari bagian mana saja yang akan mengerjakan pesanan dari pelanggan serta perusahaan menentukan target yang harus diselesaikan oleh karyawan.
Setiap pesanan dikerjakan oleh suatu kelompok karyawan tertentu yang ditentukan oleh perusahaan agar seluruh karyawan dapat terorganisir dengan baik dalam suatu kelompok dan setiap kelompok akan bertanggung jawab terhadap pekerjaannya masing-masing.
Dengan sistem tersebut maka perusahaan akan dapat mengambil keputusan dalam
9
memberikan pekerjaan dan target yang merata terhadap masingmasing karyawan sesuai dengan bagiannya.
Target diberikan kepada karyawan yang telah terbagi atas kelompok-kelompok agar dapat memacu potensi dari tiap karyawan sehingga perusahaan dapat dengan cepat menyelesaikan pesanan dan perusahaan dapat menyelesaikan suatu pesanan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Pada waktu tertentu pengusaha membutuhkan informasi hasil target dari pekerjaan setiap karyawan yang telah diselesaikan ataupun yang masih belum terselesaikan sehingga pengguna dapat mengambil keputusan dalam menentukan target selanjutnya serta menentukan apakah akan dilakukan lembur atau untuk menyelesaikan suatu pesanan agar sesuai dengan jadwal penyelesaian pesanan tersebut.
Pengertian manajemen produksi dan operasi adalah kombinasi produk barang dan jasa.
Industri manufaktur tidak akan dapat bersaing apabila produk yang ditawarkan murni hanya barang sebaliknya perusahaan jasa tidak dapat bersaing apabila pro-duk yang ditawarkan hanya pelayananan. Keberhasilan perusahaan dalam memberikan produk terbaik kepada konsumen meliputi kombinasi di antara keduanya, yaitu barang dan jasa dalam porsi masing-masing yang ideal menurut perusahaan.
Menurut Gaspersz (2008, p.3), produksi adalah bidang yang terus berkembang selaras dengan perkembangan teknologi, dimana produksi memiliki suatu jalinan hubungan timbal-balik (dua arah) yang sangat erat dengan teknologi, dimana produksi dan teknologi saling membutuhkan dan memiliki beberapa karakteristik berikut:
• Mempunyai komponen-komponen atau elemen-elemen yang saling berkaitan satu sama lain dan membentuk satu kesatuan yang utuh.
• Mempunyai tujuan yang mendasari keberadaanya, yaitu menghasilkan produk (barang dan/atau jasa) berkualitas yang dapat dijual dengan harga kompetitif di pasar.
• Mempunyai aktivitas berupa proses transformasi nilai tambah input menjadi output secara efektif dan efisien.
• Mempunyai mekanisme yang mengendalikan pengoperasiannya, berupa optimalisasi pengalokasian sumber-sumber daya.
Proses dalam sistem produksi dapat didefinisikan sebagai integrasi sekuensial dari lingkungan, guna menghasilkan nilai tambah bagi produk agar dapat dijual dengan harga kompetitif di pasar. Definisi lain dari proses adalah suatu kumpulan tugas yang 12 dikaitkan melalui suatu aliran material dan informasi yang mentransformasikan berbagai input kedalam output yang bermanfaat atau bernilai tambah tinggi.
Menurut O`Brien Baroto (2002, p.13) produksi adalah suatu proses pengubahan bahan baku menjadi produk jadi. Sistem produksi adalah sekumpulan aktivitas untuk membuat suatu produk, dimana dalam pembuatan ini melibatkan tenaga kerja, bahan baku, mesin, energi, informasi, modal dan tindakan manajemen. Dalam praktik, aktivitas dalam system produksi ini dapat dikelompokkan ke dalam dua kategori, yaitu “Proses Produksi” dan
“Perencanaan dan Pengendalian Produksi (Production Planning and Control/PPC)”. Proses produksi adalah aktivitas bagaimana membuat 13 produk jadi dari bahan baku yang
10
melibatkan mesin, energy, pengetahuan teknis, dan lain-lain dan perencanaan dan pengendalian produksi (PPC) merupakan aktivitas bagaimana mengelola proses produksi tersebut.
2.2 Regulasi
Pada dasarnya konsumen mengharapkan dapat memperoleh produk yang memiliki manfaat pada tingkat harga yang dapat diterima. Untuk mewujudkan keinginan konsumen tersebut maka setiap perusahaan berusaha secara optimal untuk menggunakan seluruh asset dan kemampuan yang dimiliki untuk memberikan value terhadap harapan konsumen.
Implementasi upaya ini tentunya menimbulkan konsekuensi biaya yang berbeda di setiap perusahaan termasuk para pesaingnya. Untuk dapat menawarkan produk yang menarik dengan tingkat harga yang bersaing, setiap perusahaan harus berusaha menekan atau mereduksi seluruh biaya tanpa mengurangi kualitas produk maupun standar yang sudah ditetapkan
Sebuah perusahaan harus mempunyai nilai kepedulian sosial terhadap masyarakat sekelilingnya. Perubahan yang terjadi di luar lingkungan perusahaan, akan mempengaruhi kinerja perusahaan. Dengan demikian perusahaan akan tumbuh dengan baik, apabila lingkungan yang ada di sekitarnya mengakui keberadaan dan memberikan dukungan positip terhadap pelaksanaan kerja perusahaan. Produktivitas harus sejalan dengan terpeliharanya keadilan bagi semua orang. Setiap komponen masyarakat harus dipacu untuk menghasilkan sesuatu, sesuai dengan kemampuan dan bidangnya. Semua itu harus ada jaminan keamanan serta keadilan bagi setiap orang dan memberikan sanksi yang tegas bagi perilaku yang kontraproduktif.
• Sistem produksi merupakan konsep penting dalam dunia industri yang melibatkan perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian proses.
• Dengan memahami pengertian, konsep dasar, alur proses, elemen-elemen, jenis-jenis, dan contoh sistem produksi, perusahaan dapat mengoptimalkan efisiensi, meningkatkan kualitas, dan merespon dengan cepat perubahan pasar.
• Dalam era digital saat ini, penerapan teknologi dan pendekatan inovatif suatu perusahaan menjadi kunci dalam membangun sistem produksi yang sukses dan berkelanjutan.
• Proses sistem produksi
1. Perencanaan Produksi
Tahap ini melibatkan penentuan kebutuhan produksi, peramalan permintaan, perencanaan kapasitas, dan perencanaan jangka panjang dan jangka pendek. Perencanaan ini melibatkan pengaturan jadwal produksi, alokasi sumber daya, dan pengelolaan persediaan.
2. Pengadaan Bahan Baku
Tahap ini melibatkan pembelian dan pengiriman bahan baku yang diperlukan untuk produksi. Pengadaan harus memperhatikan kualitas, kuantitas, dan waktu pengiriman yang tepat.
11 3. Proses Transformasi
Tahap di mana bahan baku diolah melalui serangkaian operasi seperti pengolahan, perakitan, produksi, dan pengujian. Proses ini melibatkan penggunaan mesin, peralatan, dan tenaga kerja manusia.
4. Pengendalian Kualitas
Tahap ini melibatkan pemeriksaan dan pengujian produk untuk memastikan kualitas yang sesuai dengan standar yang ditetapkan. Pengendalian kualitas dapat dilakukan secara berkala selama proses produksi atau melalui inspeksi akhir sebelum produk dikirim ke pelanggan.
5. Distribusi dan Logistik
Tahap terakhir melibatkan pengemasan, penyimpanan, dan pengiriman produk ke pelanggan. Distribusi harus memperhatikan kebutuhan logistik, termasuk transportasi, manajemen gudang, dan penjadwalan pengiriman.
• Elemen-Elemen Sistem Produksi
1. Sumber Daya Manusia
Tenaga kerja manusia merupakan salah satu komponen penting dalam sistem produksi. Ini termasuk operator mesin, pekerja pabrik, teknisi, insinyur, dan manajerial. Sumber daya manusia bertanggung jawab untuk menjalankan kegiatan produksi, mengawasi proses, dan melakukan tugas-tugas yang terkait.
2. Bahan Baku
Bahan baku adalah bahan mentah atau komponen yang digunakan dalam proses produksi untuk menghasilkan produk akhir. Ini bisa berupa logam, plastik, kayu, kain, atau bahan lainnya yang dibutuhkan untuk membuat produk.
3. Mesin dan Peralatan
Mesin dan peralatan adalah komponen fisik yang digunakan dalam prosesnya. Ini termasuk mesin, peralatan pengolahan, peralatan pengemasan, alat ukur, dan peralatan lainnya yang diperlukan untuk memproduksi barang atau layanan.
4. Sistem Informasi
Sistem informasi meliputi perangkat lunak, database, dan infrastruktur teknologi yang mendukung pengelolaan dan pengendalian. Sistem informasi membantu dalam pengumpulan, pengolahan, dan analisis data yang diperlukan untuk mengambil keputusan yang tepat dalam operasi produksi.
5. Arsip
Dalam arsip, dokumen yang merinci langkah-langkah dan jadwal yang harus diikuti. Ini mencakup informasi tentang jumlah, alokasi sumber daya, urutan operasi, dan target waktu produksi.
12 6. Pengendalian Kualitas
Pengendalian kualitas adalah proses yang digunakan untuk memastikan bahwa produk yang dihasilkan memenuhi standar kualitas yang ditetapkan. Ini melibatkan pemeriksaan dan pengujian produk, pengawasan proses produksi, identifikasi cacat, dan tindakan perbaikan yang diperlukan.
7. Pengaturan Produksi
Pengaturan produksi melibatkan pengaturan fisik dan tata letak fasilitas produksi. Ini termasuk pemilihan lokasi pabrik, tata letak mesin, aliran material, dan pengaturan area kerja untuk memastikan efisiensi produksi.
8. Manajemen Rantai Pasok
Manajemen rantai pasok melibatkan pengelolaan aliran bahan, informasi, dan layanan dari pemasok hingga pelanggan. Ini mencakup pembelian, pergudangan, transportasi, dan koordinasi dengan pemasok dan mitra bisnis lainnya.
9. Perencanaan dan Pengendalian
Perencanaan dan pengendalian adalah proses yang memiliki tujuan untuk merencanakan dan mengendalikan kegiatan industri secara efisien. Ini melibatkan perencanaan kapasitas persediaan, jadwal, dan pemantauan real-time untuk memastikan produksi berjalan sesuai rencana.
10. Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja mencakup aspek-aspek seperti keamanan kerja, keselamatan, kesehatan, dan perlindungan lingkungan dalam proses produksi. Hal ini melibatkan kepatuhan terhadap standar dan regulasi yang berlaku untuk menjaga keamanan dan kesejahteraan karyawan serta melindungi lingkungan.
11. Pengelolaan Efisiensi
Pengelolaan efisiensi melibatkan penggunaan sumber daya secara efisien, termasuk tenaga kerja, energi, air, dan bahan mentah. Ini mencakup upaya untuk mengurangi pemborosan, meningkatkan produktivitas, dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang tersedia.
12. Evaluasi dan Perbaikan
Evaluasi dan perbaikan terus-menerus merupakan bagian penting dari sistem produksi. Ini melibatkan analisis kinerja produksi, pengukuran indikator kinerja kunci (KPIs), dan implementasi tindakan perbaikan berkelanjutan untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas produksi.
13 BAB III
TINJAUAN JURNAL 3.1 Jurnal Ke 1
Judul Jurnal : "Sistem Produksi Kerajinan Bambu Wulung Perpektif Ekonomi Islam (Studi Kasus Industri Kerajinan Bambu Wulung Desa Kemutug Kidul, Baturraden, Banyumas)"
Analisis Jurnal berdasarkan 5W + 1H What (Apa):
➢ Jurnal ini membahas tentang sistem produksi kerajinan bambu Wulung dari perspektif ekonomi Islam. Fokus utama penelitian adalah pada tiga industri kerajinan bambu Wulung di Desa Kemutug Kidul, Baturraden.
Who (Siapa):
➢ Penulis jurnal ini adalah Nurlaeli Destiyanti.
➢ Subjek penelitian terdiri dari tiga pemilik industri kerajinan bambu Wulung: Bapak Sahid, Bapak Bambang, dan Bapak Triyoko.
Where (Dimana):
➢ Penelitian dilakukan di Desa Kemutug Kidul, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas.
When (Kapan):
➢ Jurnal ini diterbitkan dalam Volume 3, Nomor 1, Januari - Juni 2021. Penelitian tersebut mungkin dilakukan dalam rentang waktu sebelum periode penerbitan jurnal tersebut, yang kemudian hasilnya disusun dan dipublikasikan pada bulan April 2021.
Why (Mengapa):
➢ Tujuan penelitian adalah untuk mengeksplorasi bagaimana sistem produksi kerajinan bambu Wulung dapat diselaraskan dengan prinsip-prinsip ekonomi Islam. Penelitian dilakukan untuk memahami bagaimana pemanfaatan sumber daya alam, modal, dan tenaga kerja dalam industri kerajinan bambu Wulung sesuai dengan ajaran Islam.
How (Bagaimana):
➢ Metode pengumpulan data yang digunakan meliputi wawancara, dokumentasi, dan observasi.
➢ Analisis data dilakukan dengan memperhatikan perencanaan sistem produksi, manajemen sebagai faktor produksi, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.
➢ Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian industri kerajinan bambu Wulung telah menerapkan sistem produksi yang sesuai dengan prinsip-prinsip ekonomi Islam. Dari segi input, penggunaan sumber daya alam, modal, dan tenaga kerja dilakukan dengan memperhatikan kehalalan dan keadilan dalam Islam. Pemilik
14
industri memberikan waktu istirahat dan hari libur kepada karyawan, serta memberikan upah tepat waktu sesuai dengan ajaran Islam.
Proses produksi kerajinan bambu Wulung melibatkan persiapan bahan baku dan peralatan yang bersih, sesuai dengan prinsip kebersihan dalam Islam. Aktivitas yang terorganisir dengan baik diprioritaskan, karena hal ini dianggap akan menghasilkan hasil yang memuaskan dan maksimal menurut ajaran Islam.
Dengan demikian, penelitian ini memberikan kontribusi dalam memahami bagaimana prinsip-prinsip ekonomi Islam dapat diimplementasikan dalam sistem produksi kerajinan bambu Wulung, serta bagaimana pemanfaatan sumber daya dan manajemen produksi dapat diselaraskan dengan nilai-nilai Islam untuk mencapai efisiensi dan keadilan dalam industri tersebut.
3.2 Jurnal Ke 2
Judul Jurnal : " SISTEM PRODUKSI AGROINDUSTRI KOPI ARABIKA (STUDI KASUS PT SINAR MAYANG LESTARI, KECAMATAN PANGALENGAN, KABUPATEN BANDUNG)
Analisis Jurnal berdasarkan 5W + 1H What (Apa):
➢ Jurnal ini membahas tenang Sistem Produksi Agroindustri Kopi Arabika di PT.
Sinar Mayang Lestari. Fokus Penelitian nya Meneliti sistem produksi kopi arabika dari input hingga output di perusahaan tersebut.
Who (Siapa):
➢ Penulis Jurnal ini adalah Fransisca Lia dan Tomy Perdana.
➢ Subjek Penelitian: PT. Sinar Mayang Lestari sebagai produsen kopi arabika di Pangalengan, Bandung.
Where (Dimana):
➢ Penelitian dilakukan di PT. Sinar Mayang Lestari, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Dengan Sumber Data berupa Observasi dan wawancara dilakukan di lokasi perusahaan.
When (Kapan):
➢ Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2017.
Dengan Periode Data : Data terkait produksi dan permintaan kopi arabika pada tahun 2017.
Why (Mengapa):
➢ Tujuan penelitian adalah untuk Memahami bagaimana PT. Sinar Mayang Lestari mengelola produksi kopi arabika dan mengidentifikasi kendala yang dihadapi.
Dengan Signifikansi untuk Meningkatnya permintaan kopi arabika dan pentingnya efisiensi dalam sistem produksi.
How (Bagaimana):
15
➢ Metode penelitian yang digunakan dalam jurnal ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian dilakukan dengan menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui observasi dan wawancara dengan empat informan yang berasal dari berbagai bagian perusahaan, seperti bagian kebun, produksi, gudang, dan administrasi. Pendekatan studi kasus memungkinkan peneliti untuk mendapatkan pemahaman mendalam tentang sistem produksi kopi arabika di PT. Sinar Mayang Lestari.
➢ Analisis deskriptif digunakan untuk menggambarkan secara detail sistem produksi yang ada di perusahaan tersebut. Sistem produksi ini terdiri dari beberapa tahap, yaitu input, proses, output, dan feedback. Input dalam sistem produksi ini meliputi laporan hasil penjualan green bean yang digunakan untuk menentukan pengadaan bahan baku. Bahan baku kopi arabika berasal dari kebun milik perusahaan dan petani mitra, yang kemudian diolah menjadi green bean melalui proses natural, honey, dan full washed. Output dari proses produksi ini adalah green bean yang didistribusikan ke Malabar Mountain Cafe, milik PT. Sinar Mayang Lestari.
Feedback dalam sistem ini terjadi melalui hasil penjualan di Malabar Mountain Cafe yang kemudian menjadi input untuk tahap selanjutnya dalam sistem produksi.
➢ Penggunaan mesin pengolahan yang tidak sesuai dengan kapasitas mesin terpasang menjadi salah satu kendala dalam optimalisasi sistem produksi PT. Sinar Mayang Lestari. Hal ini menyebabkan sistem produksi belum berjalan secara optimal dan menunjukkan perlunya penyesuaian dalam perencanaan produksi untuk mengatasi peningkatan permintaan yang terjadi.
3.3 Jurnal ke 3
Judul Jurnal : "Goat production system at Mymensingh district in Bangladesh"
Analisis Jurnal berdasarkan 5W + 1H What (Apa):
➢ Jurnal ini membahas tentang sistem produksi kambing di distrik Mymensingh, Bangladesh, dengan fokus pada potensi produksi kambing organik.
Who (Siapa):
➢ Penulis jurnal ini adalah A. Kumar, BJ Chae, AKFH Bhuiyan, SC Sarker, dan MM Hossain, yang berasal dari berbagai departemen di Bangladesh Agricultural University dan Kangwon National University, Korea Selatan.
➢ Subjek penelitian nya adalah peternak kambing yang terlibat dalam produksi kambing organik di Mymensingh district, Bangladesh. Penelitian ini melibatkan 45 responden yang berasal dari 3 desa di upazila Bhaluka, Mymensingh district.
Responden dipilih secara acak dari peternak yang aktif terlibat dalam produksi kambing organik di daerah tersebut. Dengan demikian, subjek penelitian ini adalah peternak kambing organik di Mymensingh district.
Where (Dimana):
➢ Penelitian dilakukan di distrik Mymensingh, Bangladesh, dengan data dikumpulkan dari 3 desa di upazila Bhaluka.
16 When (Kapan):
➢ Penelitian pad jurnal ini dilakukan pada tahun 2018 dan dipublikasikan pada bulan Desember 2018.
Why (Mengapa):
➢ Tujuan penelitian adalah untuk mengeksplorasi status saat ini dan potensi produksi kambing organik di Bangladesh, serta untuk memberikan rekomendasi untuk meningkatkan produksi kambing organik di daerah tersebut.
How (Bagaimana):
➢ Penelitian dilakukan dengan pendekatan survei lapangan untuk menginvestigasi sistem produksi kambing organik di Mymensingh district. Desain penelitian ini dipilih untuk memungkinkan peneliti untuk mendapatkan pemahaman yang komprehensif tentang praktik peternakan kambing organik di daerah tersebut.
Pendekatan survei lapangan memungkinkan pengumpulan data langsung dari peternak yang terlibat.
➢ Data dikumpulkan melalui wawancara langsung dengan 45 responden yang terlibat dalam produksi kambing. Responden dipilih secara acak dari 3 desa di upazila Bhaluka. Wawancara dilakukan dengan menggunakan jadwal wawancara terstruktur yang mencakup parameter penting terkait produksi kambing organik.
Pendekatan ini memungkinkan peneliti untuk mendapatkan informasi yang relevan dan akurat dari sumber yang dapat dipercaya.
➢ Instrumen pengumpulan data berupa jadwal wawancara yang dirancang secara cermat untuk mencakup aspek-aspek seperti asal-usul kambing, pakan dan hijauan, pembiakan, perawatan kesehatan, kondisi hidup, dan pencatatan ternak.
Pertanyaan dalam jadwal wawancara disusun agar dapat menghasilkan informasi yang terperinci dan dapat diandalkan. Hal ini memastikan bahwa data yang dikumpulkan relevan dengan tujuan penelitian.
➢ Hasil dari peneitian mencakup :
- Asal-Usul Kambing: Sekitar 100% kambing berasal dari jenis lokal di daerah tersebut.
- Pakan dan Hijauan: Sebagian besar peternak (96%) menggunakan rumput di pinggir jalan dan daun pohon sebagai pakan, sedangkan hanya 4% peternak menggunakan pakan yang ditanam di lahan mereka sendiri.
- Pembiakan: Seluruh peternak (100%) menggunakan metode pembiakan alami untuk kambing.
- Perawatan Kesehatan: Sekitar 91% peternak melakukan vaksinasi, 80%
melakukan pengobatan cacing, dan 100% melakukan kastrasi.
- Penggunaan Hormon, Antibiotik, dan Promotor Pertumbuhan: Sebagian besar peternak (84%) tidak menggunakan hormon, antibiotik, dan promotor pertumbuhan dalam produksi kambing organik.
- Kondisi Hidup: Seluruh peternak memberikan akses ke luar ruangan dan lahan kosong sepanjang tahun.
- Pencatatan Ternak: Sekitar 60% peternak mencatat informasi terkait ternak yang mereka miliki.
17 3.4 Jurnal Ke 4
Judul Jurnal : " Application Fields of Flexible Production Systems and Their Impact on Agile Product Creation"
Analisis Jurnal berdasarkan 5W + 1H What (Apa):
➢ Jurnal penelitian ini berfokus pada mengidentifikasi kasus penggunaan holistik dari sistem produksi fleksibel untuk proses pengembangan produk, khususnya dalam mengeksplorasi bagaimana sistem-sistem ini memberikan keunggulan dibandingkan dengan sistem produksi konvensional dalam penciptaan produk dan pengembangan sistem produksi.
Who (Siapa):
➢ Penulis jurnal ini adalah Moritz Schoeck, Julia Hahn, Steffen Wagenmann, Simon Rapp, dan Albert Albers dari Karlsruhe Institute of Technology (KIT). Moritz Schoeck adalah penulis yang menjadi kontak utama untuk publikasi tersebut.
➢ Penelitian melibatkan tim ahli dalam pengembangan produk dan pengembangan sistem produksi dari lembaga penelitian serta perwakilan industri dari berbagai perusahaan, dengan total 23 ahli terkemuka.
Where (Dimana):
➢ Penelitian dilakukan dalam sebuah workshop lintas domain yang melibatkan para ahli dari lembaga penelitian dan perwakilan industri, menunjukkan upaya kolaboratif dalam mengumpulkan wawasan dan menurunkan kasus penggunaan.
When (Kapan):
➢ Waktu spesifik kapan penelitian dilakukan tidak disebutkan secara eksplisit dalam cuplikan yang diberikan, namun Jurnal ini dipublikasikan dalam Procedia CIRP Volume 120 pada tahun 2023.
Why (Mengapa):
➢ Tujuan penelitian adalah untuk memahami bagaimana sistem produksi fleksibel dapat mendukung kelincahan dalam pengembangan produk dan manajemen inovasi, yang pada akhirnya akan meningkatkan daya saing dan adaptabilitas organisasi di pasar yang dinamis.
How (Bagaimana):
➢ Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Persona, yang bertujuan untuk mengidentifikasi persona khusus yang terpengaruh oleh sistem produksi fleksibel.
➢ Langkah-langkah dalam metode Persona melibatkan identifikasi kelompok pemangku kepentingan, atribut khas, dan pembuatan profil persona yang spesifik.
➢ Hasil dari penelitian ini menekankan signifikansi kontribusi sistem produksi fleksibel terhadap implementasi dan penggunaan agilitas dalam pengembangan
18
produk dan sistem produksi. Fleksibilitas, kemampuan untuk diperluas secara dinamis, dan adaptabilitas dari sistem produksi memungkinkan untuk mengatasi tantangan peningkatan kompleksitas seluruh proses penciptaan produk. Penelitian ini mengidentifikasi sepuluh kasus penggunaan spesifik dari sistem produksi fleksibel yang diilustrasikan oleh Value Stream Kinematics dan dibahas secara rinci. Penelitian ini juga menyoroti bahwa keberhasilan dan dampak dari wawasan yang dikembangkan dapat dikonfirmasi dan diukur dalam praktik industri. Selain itu, penelitian ini juga menyoroti pentingnya menganalisis bagaimana kemampuan sistem produksi untuk bereaksi secara fleksibel terhadap persyaratan produk yang akan diproduksi dapat diakar pada tahap awal pengembangan produk untuk memaksimalkan sinergi yang ada .
3.5 Jurnal Ke 5
Judul Jurnal : "Intelligent safe operation and maintenance of oil and gas production systems: Connotations and key technologies"
Analisis Jurnal berdasarkan 5W + 1H What (Apa):
➢ Jurnal Penelitian ini berfokus pada teknologi operasi dan pemeliharaan cerdas untuk sistem produksi minyak dan gas guna meningkatkan efisiensi dan keamanan.
Who (Siapa):
➢ Penulis jurnal ini adalah Laibin Zhang dan Jinjiang Wang. Mereka berasal dari College of Safety and Ocean Engineering, China University of Petroleum - Beijing, Beijing, China, serta Key Laboratory of Oil & Gas Production Safety and Emergency Technology, Ministry of Emergency Management, Beijing, China.
➢ Penelitian melibatkan Para pemangku kepentingan utama termasuk perusahaan minyak dan gas, insinyur, teknisi, dan pengelola fasilitas produksi.
Where (Dimana):
➢ Penelitian ini dilakukan di China University of Petroleum - Beijing, Beijing, China, serta di Key Laboratory of Oil & Gas Production Safety and Emergency Technology, Ministry of Emergency Management, Beijing, China.
When (Kapan):
➢ Waktu spesifik kapan penelitian dilakukan tidak disebutkan secara eksplisit dalam cuplikan yang diberikan, namun Jurnal ini dipublikasikan Jurnal ini dipublikasikan secara online pada tanggal 12 Juni 2023.
Why (Mengapa):
➢ Penelitian ini penting untuk memahami bagaimana sistem produksi fleksibel dapat mendukung kelincahan dalam pengembangan produk dan manajemen inovasi, yang pada akhirnya akan meningkatkan daya saing dan adaptabilitas organisasi di pasar yang dinamis.
19 How (Bagaimana):
➢ Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode integrasi data multi-sumber heterogen, kolaborasi edge-cloud, dan pemeliharaan prediktif untuk melakukan analisis risiko komprehensif dan pengambilan keputusan dalam sistem produksi minyak dan gas. Selain itu, penelitian juga melibatkan pengembangan model diagnosis kesalahan, peringatan risiko, dan evaluasi kinerja berbasis integrasi mekanisme peralatan dan data real-time. Teknologi operasi dan pemeliharaan cerdas juga diterapkan untuk meningkatkan tingkat teknologi pengeboran dan produksi minyak dan gas, serta mencegah kecelakaan. Metode penelitian ini juga melibatkan transformasi teknologi dari identifikasi kondisi peralatan berbasis sensor ke berbasis data, serta dari pengambilan keputusan berbasis pengalaman ke berbasis pengetahuan. Selain itu, teknologi operasi dan pemeliharaan cerdas juga digunakan untuk melakukan analisis risiko dan kontrol yang cerdas, serta mengidentifikasi masalah potensial sebelum terjadi.
➢ Hasil dari penelitian tersebut adalah pengembangan teknologi operasi dan pemeliharaan cerdas untuk meningkatkan tingkat keamanan, keandalan, dan efisiensi sistem produksi minyak dan gas melalui integrasi data, analisis, dan pemeliharaan prediktif. Teknologi ini juga dapat membantu dalam identifikasi faktor risiko, konstruksi kerangka kerja sistem risiko, diagnosis komprehensif, prediksi akurat, serta pengambilan keputusan yang lebih cerdas dalam operasi dan pemeliharaan sistem produksi minyak dan gas.
20 BAB IV DATA DAN FAKTA
Pengukuran produktivitas dihitung dari rasio antara produk yang dihasilkan per unit dari sumber daya yang digunakan. Telsang (2007) menjelaskan bahwa produktivitas merupakan hubungan kuantitatif antara yang dihasilkan dengan yang digunakan sebagai sumber untuk menghasilkan produk. Peningkatan produktivitas secara umum dilakukan dengan meningkatkan output dengan penggunaan input yang sama atau dengan output yang sama dengan penggunaan input lebih kecil. Lebih rinci lagi produktivitas dapat ditingkatkan dengan berbagai cara yaitu Sumanth (1990):
1. Meningkatkan hasil produksi dengan input yang sama 2. Menurunkan input dengan hasil produksi yang sama 3. Meningkatkan hasil produksi dengan menurunkan input
4. Meningkatkan hasil produksi yang diikuti dengan peningkatan input, akan tetapi laju peningkatan hasil lebih cepat dibandingkan input.
5. Menurunkan hasil produksi yang diikuti dengan penurunan input, akan tetapi laju penurunan input lebih cepat dibandingkan penurunan hasil produksi.
Tingkat persaingan yang ketat, menuntut manajer operasi untuk berupaya meningkatkan produktivitas dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang dapat diefisiensikan dan diefektifkan. Rumus yang digunakan untuk menghitung produktivitas adalah:
Produktivitas = 𝑜𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙𝑘𝑎𝑛 𝐼𝑛𝑝𝑢𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑔𝑢𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛
Contoh 4. 1.
Perusahaan Anindya memproduksi roti dengan produksi 1.500 roti yang dihasilkan selama 5 jam kerja.
Produktivitas = 1.500 roti
5 x 60 menit = 5 unit per menit
Produktivitas dapat diukur secara parsial atau disebut sebagai produktivitas parsial, apabila hanya melibatkan satu faktor sebagai input. Perhitungan produktivitas yang melibatkan lebih dari satu factor sebagai input disebut sebagai produktivitas multifaktor. Sedangkan produktivitas yang melibatkan seluruh faktor sebagai input disebut sebagai produktivitas total. Penggunaan jenis produktivitas tergantung pada kebutuhan manajer dalam mengambil keputusan.
Contoh 4.2
Perusahaan Anindya yang memproduksi roti kaleng menggunkan sumber daya utama tenaga kerja, material, energi, modal dan sumber daya lainnya. Biaya yang dikeluarkan utuk setiap sumber daya ditunjukkan pada Tabel 1.3. Sedangkan output yang dihasilkan dalam proses tersebut sebesar Rp 100.000.000
21 Tabel 1.3 Faktor Produktivitas dan Biaya
Faktor Biaya
Tenaga Kerja 20.000.000
Material 25.000.000
Energi 10.000.000
Modal 28.000.000
Pengeluaran lainnya 10.000.000
Total 93.000.000
Produktivitas Tenaga Kerja = 100.000.000 20.000.000 = 5,00 Produktivitas Material = 100.000.000
25.000.000 = 4,00 Produktivitas Energi = 100.000.000
10.000.000 = 10,00 Produktivitas Modal = 100.000.000
28.000.000 = 3,57
Produktivitas multi faktor dengan melibatkan faktor tenaga kerja dan material didapat produktivitas sebagai berikut:
Produktivitas = 100.000.000
20.000.000=25.000.000 = 2,22 Produktivitas total = 100.000.00
93.000.000 = 1,08
22 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam kesimpulannya, dapat disimpulkan bahwa sistem produktivitas dalam manajemen operasi merupakan elemen kunci bagi kesuksesan dan keberlanjutan perusahaan dalam lingkungan bisnis yang kompetitif. Melalui integrasi teknologi yang tepat, penerapan metodologi manajemen operasi yang efektif, dan pembangunan budaya organisasi yang mendukung, perusahaan dapat mencapai peningkatan produktivitas yang signifikan.
Langkah-langkah ini membantu perusahaan mengurangi pemborosan, meningkatkan kualitas produk, dan merespons dengan cepat terhadap perubahan pasar. Pentingnya komitmen terhadap perbaikan berkelanjutan juga ditekankan, karena sistem produktivitas yang sukses membutuhkan upaya yang berkelanjutan untuk terus meningkatkan efisiensi dan kinerja operasional. Dengan demikian, keseluruhan, investasi dalam pengembangan sistem produktivitas yang efektif adalah kunci bagi pertumbuhan dan keberhasilan jangka panjang perusahaan dalam industri yang dinamis.
23
DAFTAR PUSTAKA
Tjahjono, B. (2012). Manajemen operasi. PT Gramedia Pustaka Utama.
Destiyanti, N. (2021). Sistem Produksi Kerajinan Bambu Wulung Perspektif Ekonomi Islam (Studi Kasus Industri Kerajinan Bambu Wulung Desa Kemutug Kidul, Baturraden, Banyumas). Mabsya: Jurnal Manajemen Bisnis Syariah, 3(1), 11–25.
https://doi.org/10.24090/mabsya.v3i1.4651
Lia, F., & Perdana, T. (2017). SISTEM PRODUKSI AGROINDUSTRI KOPI ARABIKA (STUDI KASUS PT SINAR MAYANG LESTARI, KECAMATAN PANGALENGAN, KABUPATEN BANDUNG. Jurnal AGRISEP: Kajian Masalah Sosial Ekonomi Pertanian Dan Agribisnis, 16(2), 123–132. https://doi.org/10.31186/jagrisep.16.2.123-132
Kumar, A., Chae, B. J., Bhuiyan, A. K. F. H., Sarker, S. C., & Hossain, M. M. (2018). Goat production system at Mymensingh district in Bangladesh. Bangladesh Journal of Animal Science, 47(1). DOI: 10.3329/bjas.v47i1.39396
Schoeck, M., Hahn, J., Wagenmann, S., Rapp, S., & Albers, A. (2023). Application Fields of Flexible Production Systems and Their Impact on Agile Product Creation. Procedia CIRP, 120, 1345-1350.
Laibin Zhang, Jinjiang Wang. (2023). Intelligent safe operation and maintenance of oil and gas production systems: Connotations and key technologies. Natural Gas Industry B.
Volume 10, Issue 3, Pages 293-303, https://doi.org/10.1016/j.ngib.2023.05.006
Apple J., M., 1977. Plant layout and material handling. New Yor: John Willey & Sons Inc.
Barnes, R.M., 1968, Motion and time study, design and measurement of work. New York:
John Wiley & Sons, INC,.
Agus Widyarto, (2012). Peran Supply Chain Management dalam Sistem Produksi Operasi Perusahaan, Surakarta,. Jurnal Manajemen dan Bisnis, volume 16, Nomor 2,
Moh. Subhan, (2018). Meneropong Sistem Produksi dalam Ekonomi Konvensional, Pamekasan, STAI Miftahul Ulum, Vol.3, No.1
24 LAMPIRAN
Jurnal 1
Jurnal 2
25 Jurnal 3
Jurnal 4
26 Jurnal 4