MAKALAH
Manajemen Pembanungan Monitoring dan Evaluasi
DOSEN PENGAMPU : Sisca Lestari S.sos M.Ag
DISUSUN OLEH :
Dwi Fanegara (1208030059) Femy Salsabila (1208030080) Hamdan Ramdhani (1208030092)
PROGRAM STUDI SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2023 M/ 1444 H
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita haturkan kehadirat Allah SWT, yang Mahakuasa karena telah memberikan kesehatan dan kemudahan pada kami untuk dapat menyelesaikan makalah ini. Tak lupa saya haturkan shalawat serta salam kepada junjungan alam Rasulullah Muhammad SAW.
Semoga syafaatnya dan karunianya terus mengalir pada kita semua hingga di hari akhir kelak.
Atas rahmat dan hidayahnya lah kami selaku penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Monitoring dan Evaluasi dengan tepat waktu.
Adapun makalah ini kami susun guna memenuhi tugas dosen pada bidang studi Manajemen Pembangunan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan guna menambah wawasan bagi kami dan bagi para pembaca.
Kamipun tak lupa mengucapkan terimakasih kepada dosen ibu Sisca Lestari S.sos M.Ag selaku dosen Manajemen Pembangunan yang telah memberikan tugas ini sehingga kami serta pembaca dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami sangat menyadari makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karenanya, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Bandung, 10 Oktober 2023
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...
DAFTAR ISI...
BAB I : PENDAHULUAN...
A. Latar Belakang...
B. Rumusan Masalah...
...
C. Tujuan Penulisan...
BAB II : PEMBAHASAN...
A. Monitoring dan Evaluasi...
B. Tahapan Monitoring...
C. Inditkator Evaluasi...
...
BAB III : PENUTUPAN...
Kesimpulan...
...
DAFTAR PUSTAKA...
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Manajemen terpadu pada tahap monitoring dan evaluasi sangat penting dalam konteks pengelolaan proyek atau program. Ini merupakan tahapan penting dalam siklus manajemen untuk menjamin tercapainya tujuan dan hasil yang diharapkan.
Monitoring adalah proses berkelanjutan untuk mengumpulkan data secara berkala mengenai kinerja suatu proyek atau program. Hal ini membantu memastikan bahwa kegiatan yang direncanakan dilaksanakan sesuai rencana dan sumber daya digunakan secara efektif.
Pemantauan juga membantu memantau waktu, anggaran dan sumber daya yang digunakan. Di sisi lain, evaluasi adalah penilaian keseluruhan terhadap kinerja suatu proyek atau program setelah selesai atau pada tahap pelaksanaan tertentu. Hal ini dimaksudkan untuk mengukur sejauh mana tujuan telah dicapai dan dampaknya terhadap tujuan yang ingin dicapai. Evaluasi dapat membantu mengidentifikasi keberhasilan dan kegagalan, serta memberikan wawasan tentang bagaimana melakukan perbaikan di masa depan.
Keduanya bekerja sama untuk menjaga proyek atau program tetap pada jalurnya, mengidentifikasi masalah yang mungkin timbul, dan menyediakan data yang diperlukan untuk mengambil keputusan yang lebih baik dalam mengelola proyek atau program. Melalui pengelolaan limbah yang efektif pada tahap pemantauan dan evaluasi, organisasi dapat mengelola sumber daya dengan lebih baik, meningkatkan kinerja, dan mencapai tujuan mereka dengan lebih baik.
Sehingga dapat di pahami pengawasan pelaksanaan adalah unsur penting dalam manajemen proyek dan program dengan tujuan memastikan bahwa semua aspek proyek atau program berjalan dengan baik dan mencapai tujuan yang ditetapkan. Proses ini melibatkan pemantauan terus-menerus serta penilaian berkala untuk mengidentifikasi perubahan, masalah, dan peluang yang mungkin muncul selama pelaksanaan. Dalam konteks manajemen proyek dan program, monitoring dan evaluasi (M&E) adalah dua konsep yang saling terkait, meskipun memiliki peran yang berbeda. Monitoring adalah langkah pengumpulan data dan informasi terkait kinerja proyek atau program secara berkala, sementara evaluasi adalah penilaian komprehensif terhadap hasil dan dampak yang dihasilkan oleh proyek atau program tersebut.
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian dari Evaluasi dan Monitoring dalam manajemen pembangunan?
2. Bagaimana tahapan dalam monitoring pembangunan?
3. Indikator seperti apa yang digunakan dalam tahap evalusi?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui definisi Evaluasi
2. Memahami bagaimana tahapan monitoring dalam manajemen pembangunan 3. Mengetahui indikator yang digunakan dalam evalusi
BAB II PEMBAHASAN A. Monitoring dan Evaluasi
Monitoring merupakan aktivitas internal proyek yang dirancang untuk mengidentifikasi feedback konstan pada setiap progres dari proyek tersebut, termasuk masalah-masalah yang dihadapi dan efisiensi dari implementasi proyek tersebut (Hewitt,1986). Selain itu monitoring juga merupakan proses berkelanjutan yang dilakukan dengan mengumpulkan informasi- informasi mengenai apa yang telah direncanakan dalam sebuah proyek, termasuk di dalamnya adalah asumsi-asumsi atau faktor-faktor eksternal dan efek samping dari terlaksananya proyek tersebut, baik itu positif maupun negatif. (Ojha, 1998). Monitoring lebih dimaksudkan untuk menilai apakah sumber proyek (input) akan dilaksanakan dan digunakan dalam menghasilkan output yang dituju.
Sementara itu evaluasi merupakan proses penilaian pencapaian tujuan dan pengungkapan masalah kinerja program/kegiatan untuk memberikan umpan balik bagi peningkatan kualitas kinerja program/kegiatan. Evaluasi pada dasarnya akan bermanfaat dalam merancang proyek- proyek yang lebih baik di masa depan. Hal ini terkait dengan manfaat evaluasi itu sendiri yang mampu mengidentifikasi dampak dari sebuah proyek, sehingga dampak negatifnya dapat direduksi bahkan dihilangkan (Hewitt,1986). Tidak
adanya sistem evaluasi yang efektif pada sebuah proyek dapat mengakibatkan dampak negatif dari proyek tersebut akan semakin meningkat karena tidak mampu menghasilkan keuntungan yang diharapkan (Hewitt,1986). Monitoring dan evaluasi merupakan sebuah proses yang berkesinambungan meliputi pengumpulan data, proses dan pemilihan informasi mengenai implementasi proyek, progress yang dicapai pada proyek tersebut sampai kepada dampak dan efek dari adanya proyek tersebut (Ojha, 1998).
Kegiatan monitoring dan evaluasi harus dilakukan dengan mendasarkan pada prinsip- prinsip berikut ini (Panduan ANSSP Volume 6-Monitoring dan Evaluasi):
1. Berdasarkan pada standar yang diketahui bersama. Kegiatan monitoring dan evaluasi harus dilakukan berdasarkan standar, acuan, dan indikator keberhasilan dan kegagalan, kesalahan atau ketepatan, yang telah ditetapkan dan diketahui bersama. Karena itu, standar, acuan, dan indikator ini harus telah ditetapkan terlebih dahulu sebelum program dijalankan dan disebarkan kepada pihak pihak terkait.
2. Terbuka.Kegiatan monitoring dan evaluasi harus diketahui bukan hanya oleh pihak yang,melakukan monitoring dan evaluasi, tetap juga oleh pihak yang dimonitor dan dievaluasi. Bahkan juga boleh diketahui dan dilakukan pihak manapun sepanjang memakai standar, acuan, dan indikator monitoring dan evaluasi yang diketahui bersama.
3. Adil. Pemberlakuan standar, acuan, dan indikator kegiatan monitoring dan evaluasiharus sama antarwilayah dan antartingkatan. Pemakaian material bangunan yang dinyatakan benar di suatu wilayah tidak dapat dinyatakan salah di wilayah lain kecuali jika terdapat faktor kondisi alam.
4. Berorientasi solusi. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi dan pembahasan hasil- hasilnya harus diorientasikan untuk menemukan solusi atas masalah yang terjadi dan karena itu dapat dimanfaatkan sebagai pijakan untuk peningkatan kinerja.
5. Partisipatif. Perumusan standar, acuan, dan indikator serta pelaksanaan monitoring dan evaluasi dan pembahasan hasil-hasilnya harus dilakukan dengan melibatkan pihak-pihak yang dimonitor dan dievaluasi agar solusi yang direkomendasikan dapat menjadi agenda bersama.
6. Berjenjang. Kegiatan monitoring dan evaluasi dilakukan secara berjenjang, artinya sesuai dengan tingkatan dan kedudukan seseorang.
Sedemikian rupa sehingga Program Manager akan memonitor dan mengevaluasi bawahan terdekatnya.Menurut Ojha (1998) terdapat lima elemen monitoring dan evaluasi yang baik, yaitu:
1. Memiliki tujuan yang jelas yang ditunjukkan dengan adanya indikator yang jelas pula 2. Disusun oleh indikator-indikator yang meliputi input, proses, output dan impact.
3. Memiliki teknik pengumpulan data dan manajemen data yang mampu dijelaskan dan dijustifikasi
4. Bertujuan untuk mengatur sistem institusional dan pembangunan kapasitas 5. Memasukkan monitoring dan evaluasi ke dalam manajemen proyek.
B. Tahapan Monitoring
Tahap monitoring dalam manajemen pembangunan adalah bagian penting dalam mengawasi dan mengevaluasi jalannya proyek atau program pembangunan. Fungsi utama dari tahap ini adalah memastikan bahwa semua aktivitas berjalan sesuai dengan rencana, anggaran, dan jadwal yang telah ditetapkan. Dengan demikian, tahap monitoring membantu meminimalkan risiko dan masalah yang mungkin timbul selama pelaksanaan proyek.
Pada tahap ini, tim proyek atau program melakukan pemantauan secara rutin untuk melacak kemajuan. Ini mencakup pengumpulan data terkait pelaksanaan proyek, seperti informasi anggaran yang digunakan, jadwal pelaksanaan, dan hasil yang telah dicapai. Data
ini dapat bersifat kualitatif, seperti wawancara dengan stakeholder, atau kuantitatif, seperti angka-angka yang dapat diukur.
Analisis data yang teliti juga merupakan bagian integral dari tahap monitoring ini. Data yang dikumpulkan dianalisis untuk mengidentifikasi tren atau perubahan yang mungkin terjadi selama pelaksanaan proyek. Hasil analisis data ini memberikan pemahaman yang lebih baik tentang kemajuan proyek atau program.
Selain itu, hasil dari tahap monitoring ini harus dilaporkan secara berkala kepada pemangku kepentingan yang relevan, seperti pihak yang mendanai proyek atau pemerintah yang terlibat. Laporan ini harus mencakup informasi yang jelas dan akurat mengenai kemajuan proyek, masalah yang dihadapi, serta tindakan yang telah diambil atau direkomendasikan.
Tahap monitoring juga merupakan waktu yang tepat untuk pengambilan keputusan yang berdasarkan pada data yang telah dikumpulkan. Jika teridentifikasi masalah atau hambatan, tindakan perbaikan harus diambil untuk memastikan bahwa proyek tetap berjalan sesuai rencana. Ini bisa mencakup alokasi sumber daya tambahan, penyesuaian rencana, atau perubahan strategi.
Komunikasi yang efektif dengan pemangku kepentingan juga sangat penting selama tahap monitoring. Pemangku kepentingan harus diinformasikan secara rutin tentang kemajuan proyek atau program dan diberikan kesempatan untuk memberikan masukan yang berharga.
Secara keseluruhan, tahap monitoring adalah bagian integral dari manajemen pembangunan yang membantu memastikan bahwa proyek atau program berjalan dengan baik, mengidentifikasi masalah sejak dini, dan memberikan dasar untuk perbaikan berkelanjutan.
Tahap monitoring dalam manajemen pembangunan bukan hanya tentang memantau kemajuan saat ini, tetapi juga tentang pembelajaran dan perbaikan berkelanjutan. Hasil dari tahap ini seharusnya menjadi pelajaran berharga yang dapat diterapkan pada proyek atau program selanjutnya. Ini berarti bahwa organisasi atau tim proyek harus mengambil waktu untuk merefleksikan apa yang telah mereka pelajari dari pemantauan.
Selama tahap monitoring, data dan informasi yang dikumpulkan harus digunakan sebagai dasar untuk perencanaan dan pengambilan keputusan yang lebih baik. Jika ada masalah yang terus muncul, tim proyek harus bersedia untuk mengidentifikasi penyebabnya dan mengambil tindakan korektif yang tepat. Ini adalah langkah penting dalam menjaga proyek tetap berada pada jalur yang benar.
Selain itu, tahap monitoring juga harus melibatkan komunikasi yang efektif dengan semua pihak yang terlibat. Ini termasuk tim proyek, pemangku kepentingan eksternal, sponsor proyek, dan pihak yang terlibat dalam pengambilan keputusan. Transparansi dan keterbukaan dalam berkomunikasi adalah kunci untuk memastikan bahwa semua pihak terinformasi tentang kemajuan dan masalah yang mungkin timbul.
Selama tahap ini, organisasi atau tim proyek juga harus mempertimbangkan perubahan lingkungan yang mungkin memengaruhi pelaksanaan proyek. Ini bisa mencakup perubahan regulasi, kondisi pasar, atau perubahan dalam kebutuhan pemangku kepentingan. Dengan memantau dan mengevaluasi perubahan ini, organisasi dapat menyesuaikan strategi mereka sesuai kebutuhan.
Akhirnya, tahap monitoring adalah tentang upaya kolaboratif dan pembelajaran berkelanjutan. Tim proyek harus bekerja sama untuk mengidentifikasi perbaikan yang dapat dilakukan dan bagaimana mereka dapat diterapkan dalam proyek berikutnya. Ini memastikan bahwa pengalaman yang diperoleh dari satu proyek atau program dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja dan efektivitas di masa depan.
Dalam keseluruhan, tahap monitoring dalam manajemen pembangunan adalah proses yang penting untuk memastikan bahwa proyek atau program mencapai tujuannya dengan baik. Ini melibatkan pemantauan berkelanjutan, analisis data, pengambilan keputusan yang berbasis bukti, komunikasi yang efektif, dan pembelajaran berkelanjutan. Dengan menjalankan tahap ini dengan baik, organisasi atau tim proyek dapat mencapai hasil yang lebih baik dan memberikan dampak positif yang lebih besar dalam pembangunan.
C. Indikator Evaluasi dalam Manajemen Pengambunan
Indikator evaluasi adalah alat penting dalam proses evaluasi yang membantu mengukur kinerja, dampak, dan efektivitas suatu program atau proyek. Indikator ini harus dirancang dengan baik untuk memberikan informasi yang relevan dan akurat kepada para pemangku kepentingan. Berikut adalah pembahasan lebih lengkap tentang beberapa indikator evaluasi yang telah disebutkan:
1. Efektivitas: Efektivitas adalah ukuran sejauh mana hasil yang diinginkan dari suatu program atau proyek telah tercapai. Untuk mengevaluasi efektivitas, penting untuk mengidentifikasi apakah tujuan yang telah ditetapkan awalnya telah terpenuhi. Evaluasi efektivitas juga dapat mencakup penilaian terhadap dampak positif yang dihasilkan oleh program atau proyek tersebut.
2. Kecukupan: Kecukupan mengukur sejauh mana hasil yang telah dicapai dapat memecahkan masalah yang ada. Ini berarti evaluasi harus mempertimbangkan apakah program atau proyek telah memberikan solusi yang memadai terhadap masalah yang ingin diselesaikan. Pertanyaan yang relevan adalah apakah hasilnya memenuhi kebutuhan atau apakah ada ruang untuk perbaikan lebih lanjut.
3. Pemerataan: Indikator pemerataan mengevaluasi sejauh mana biaya dan manfaat dari program atau proyek didistribusikan secara merata kepada kelompok masyarakat yang berbeda. Evaluasi harus memeriksa apakah ada ketidaksetaraan dalam distribusi manfaat, dan jika demikian, apakah ada tindakan yang dapat diambil untuk mengatasi ketidaksetaraan tersebut.
4. Responsivitas: Responsivitas berfokus pada sejauh mana hasil kebijakan atau program memasukkan preferensi, nilai, dan kepentingan kelompok sasaran, serta apakah hasilnya memuaskan mereka. Evaluasi responsivitas mencakup analisis terhadap sejauh mana program atau proyek menggambarkan pemahaman yang baik tentang kebutuhan dan harapan kelompok sasaran, serta sejauh mana mereka merasa terlibat dalam proses perencanaan dan pelaksanaan.
5. Ketepatan: Indikator ketepatan menilai apakah hasil yang dicapai bermanfaat dan sesuai dengan tujuan awal dari program atau proyek. Evaluasi ketepatan harus mempertimbangkan apakah hasilnya sesuai dengan standar dan norma yang berlaku serta sejauh mana mereka relevan dalam konteks yang berubah.
[ CITATION Uni20 \l 1033 ]
Pada saat merancang indikator evaluasi, penting untuk mempertimbangkan konteks spesifik dari program atau proyek yang dievaluasi, serta memastikan bahwa indikator tersebut dapat diukur dengan data yang dapat diandalkan dan tersedia. Evaluasi yang baik menggunakan berbagai indikator ini untuk memberikan gambaran yang komprehensif tentang kinerja dan dampak program atau proyek, dan hasil evaluasi ini dapat digunakan untuk pengambilan keputusan yang lebih baik dan perbaikan di masa depan.
Monitoring adalah proses pengumpulan dan analisis informasi berdasarkan indikator yang ditetapkan dan dilakukan secara sistematis, kontinu terhadap suatu kegiatan untuk memastikan berjalannya sebuah aktivitas sesuai dengan rencana. Hasil monitoring adalah serangkaian data yang akan digunakan untuk bahan evaluasi sehingga dapat dilakukan tindakan koreksi atau langkah-langkah untuk penyempurnaan selanjutnya. Evaluasi adalah proses yang mengukur dan memberi nilai secara obyektif dan valid, seberapa besar manfaat pelayanan yang telah dicapai berdasarkan tujuan dari obyek yang seharusnya diberikan dan yang nyata apakah hasil-hasil dalam pelaksanaan telah efektif dan efisien.
Fungsi monitoring dan evaluasi, monitoring mempunya empat fungsi, yaitu:
1. Ketaatan (compliance). Monitoring menentukan apakah tindakan administrator, staf, dan semua yang terlibat mengikuti standar dan prosedur yang telah ditetapkan.
2. Pemeriksaan (auditing). Monitoring menetapkan apakah sumber dan layanan yang diperuntukkan bagi pihak tertentu (target) telah mencapai mereka. 3. Laporan (accounting). Monitoring menghasilkan informasi yang membantu “menghitung” hasil perubahan sosial dan masyarakat sebagai akibat implementasi kebijaksanaan sesudah periode waktu tertentu.
3. Penjelasan (explanation). Monitoring menghasilkan informasi yang membantu menjelaskan bagaimana akibat kebijaksanaan dan mengapa antara perencanaan dan pelaksanaannya tidak cocok.
Penilaian (Evaluasi) merupakan tahapan yang berkaitan erat dengan kegiatan monitoring, karena kegiatan evaluasi dapat menggunakan data yang disediakan melalui kegiatan monitoring.
Dalam merencanakan suatu kegiatan hendaknya evaluasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan, sehingga dapat dikatakan sebagai kegiatan yang lengkap. Evaluasi diarahkan untuk mengendalikan dan mengontrol ketercapaian tujuan. Evaluasi berhubungan dengan hasil informasi tentang nilai serta memberikan gambaran tentang manfaat suatu kebijakan.Evaluasi bertujuan untuk mengetahui apakah program itu mencapai sasaran yang diharapkan atau tidak.
Evaluasi lebih menekankan pada aspek hasil yang dicapai (output). Evaluasi baru bisa dilakukan jika program itu telah berjalan setidaknya dalam suatu periode (tahapan), sesuai dengan tahapan rancangan dan jenis program yang dibuat dalam perencanaan dan dilaksanakan.Evaluasi merupakan sebuah proses dimana keberhasilan yang dicapai dibandingkan dengan seperangkat keberhasilan yang diharapkan.
Proses evaluasi dilakukan setelah sebuah kegiatan selesai, dimana kegunaannya adalah untuk menilai/menganalisa apakah keluaran, hasil ataupun dampak dari kegiatan yang dilakukan sudah sesuai dengan yang diinginkan.Jenis evaluasi
1. Evaluasi awal kegiatan, yaitu penilaian terhadap kesiapan suatu kegiatan atau mendeteksi kelayakan dari suatu kegiatan
2. Evaluasi formatif, yaitu penilaian terhadap hasil-hasil yang telah dicapai selama proses kegiatan dilaksanakan. Waktu pelaksanaan dilaksanakan secara rutin (per bulan, triwulan, semester atau tahunan) sesuai dengan kebutuhan informasi hasil penilaian
.3. Evaluasi sumatif, yaitu penilaian hasil-hasil yang telah dicapai secara keseluruhan dari awal kegiatan sampai akhir kegiatan. Waktu pelaksanaan pada saat akhir kegiatan sesuai dengan jangka waktu proyek dilaksanakan.
Metode Pelaporan dilakukan berkala dan berjenjang, maksudnya sebagai berikut:
6. Pelaporan dilaksanakan secara berkala yaitu dilakukan setiap 3 bulan (triwulanan), dan 6 bulanan (semesteran) atau tahunan.
7. Pelaporan dilakukan secara berjenjang, maksudnya penyampaian pelaporan dari unit kerja paling bawah sampai pucuk pimpinan organisasi; dari penanggungjawab kegiatan kepada penanggungjawab program, dan dari penanggungjawab program kepada pimpinankementerian/lembaga; atau dari suatu tingkat pemerintahan kepada tingkat pemerintahan yang lebih tinggi, hingga ke pusat.
Fokus PP 39 tahun 2006 yaitu yang merupakan pengendalian.Secara umum tujuan pelaksanaan Monev adalah;
1. Mengkaji apakah kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan telah sesuai dengan rencana.
2. Mengidentifikasi masalah yang timbul agar langsung dapat diatasi
3. Melakukan penilaian apakah pola kerja dan manajemen yang digunakan sudah tepat untuk mencapai tujuan proyek.
4. Mengetahui kaitan antara kegiatan dengan tujuan untuk memperoleh ukuran kemajuan, 5. Menyesuaikan kegiatan dengan lingkungan yang berubah, tanpa menyimpang dari tujuan.
Sistem Pelaporan Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan,khususnya terhadap program dan kegiatan yang dituangkan dalam dokumenperencanaan, perlu terus dikembangkan agar lebih bermanfaat bagi manajemen pembangunan. Penyempurnaan mekanisme pelaporan monitoring dan evaluasi pelaksanan pembangunan secara langsung mengharuskan terpenuhinya dokumenperencanaan yang berkualitas sehingga dapat dievaluasi. Hal ini sejalan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah pada pasal 10 yang kemudian menjadi dasar dibentuknya Bagian Evaluasi Pembangunan Sekretariat Daerah Kota Bontang melalui Peraturan Daerah Kota Bontang Nomor 2 Tahun 2015 tentang perubahan kedua atas Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan. Tugas Pokok dan fungsi diuraikan dalam Peraturan Walikota Bontang Nomor 11 Tahun 2015.Secara lebih terperinci monitoring bertujuan untuk
1. Mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan
2. Memberikan masukan tentang kebutuhan dalam melaksanakan program 3. Mendapatkan gambaran ketercapaian tujuan setelah adanya kegiatan
4. Memberikan informasi tentang metode yang tepat untuk melaksanakan kegiatan
5. Mendapatkan informasi tentang adanya kesulitan-kesulitan dan hambatan-hambatan selama kegiatan
6. Memberikan umpan balik bagi sistem penilaian progra;
7. Memberikan pernyataan yang bersifat penandaan berupa fakta dan nilai
BAB III PENUTUPAN Kesimpulan
Tahap monitoring dalam manajemen pembangunan adalah proses yang sangat penting untuk mengawasi dan mengevaluasi kemajuan pelaksanaan proyek atau program. Fungsinya adalah memastikan bahwa aktivitas berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, sumber daya digunakan secara efisien, dan hasil yang diinginkan dapat tercapai. Monitoring melibatkan pemantauan berkelanjutan terhadap proyek, pengumpulan data kualitatif dan kuantitatif, analisis data, pelaporan hasil, dan pengambilan tindakan perbaikan jika ditemukan masalah atau hambatan. Proses ini juga melibatkan komunikasi yang efektif dengan pemangku kepentingan yang relevan.
Selain itu, evaluasi juga merupakan komponen penting dalam manajemen pembangunan.
Evaluasi bertujuan untuk mengukur efektivitas, dampak, dan keberhasilan proyek atau program.
Dalam evaluasi, beberapa tahap yang perlu ditempuh termasuk perencanaan evaluasi, pengumpulan dan analisis data, dan pelaporan hasil evaluasi. Terdapat juga berbagai indikator evaluasi, seperti efektivitas, kecukupan, pemerataan, responsivitas, dan ketepatan, yang digunakan untuk menilai kinerja dan dampak proyek atau program.
Secara keseluruhan, tahap monitoring dan evaluasi adalah elemen kunci dalam manajemen pembangunan yang memungkinkan organisasi atau tim proyek untuk memastikan bahwa proyek berjalan sesuai rencana, memperbaiki masalah yang muncul, dan memastikan bahwa hasil yang diharapkan dapat tercapai. Proses ini juga berkontribusi pada pembelajaran dan perbaikan berkelanjutan untuk proyek-proyek mendatang.
Daftar Pustaka
Utara, U. M. (2020, Maret 13). Monitoring dan Evaluasi Sistem Manajemen Mutu. MONITORING DAN EVALUASI SMM.
Hardiyanto,MANFAAT MONITORING DAN EVALUASI (MONEV)TERHADAP PENINGKATAN KINERJA PENGANGGARANKANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAMBI, Perencana Ahli Muda Kantor Wilayah Kementerian AgamaProvinsi Jambi.
Mohammad Muktiali,PENYUSUNAN INSTRUMEN MONITORING DAN EVALUASI MANFAAT PROGRAM PEMBANGUNAN DI KOTA SEMARANG,Staf Pengajar Jurusan Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Diponegoro,Riptek, Vol.3, No.2, Tahun 2009, Hal.: 11 - 20.
Nur Ahsani Maghfiroh,Efektivitas Sistem Informasi Pelaporan Monitoring Dan Evaluasi (E-Controlling)Pada Bagian Evaluasi Pembangunan Sekretariat Daerah Kota Bontang,Alumni Mahasiswa Program Magister Ilmu Administrasi Negara.Fisipol Universitas Mulawarman Samarinda
Patton, M. Q. (2015). Metode Penelitian Kualitatif & Evaluasi: Mengintegrasikan Teori dan Praktik.