MAKALAH
PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIST
MENYUSUN SILABUS PEMBELAJARAN QURDITS MADRASAH Dosen Pengampu: Dra. Hj. Tuti Sumiati, M.Si
Disusun:
SEMESTER 5
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM DARUL QALAM Jl. Raya Mauk Km.11 Sepatan 15520 Tangerang Banten
Tahun Akademik 2022-2023
Annisa Nur Hikmah Fajriah (212201110)
Diah Handayani (212201114)
Harsika Nur Oktaviana (212201116)
i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga senantiasa ditujukan bagi Rasulullah, keluarga, para sahabat, dan siapa saja yang meneladani merekadengan baik hingga hari kiamat.
Makalah ditujukan untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Pembelajaran Al-qur’an hadist diampu Dra. Hj. Tuti Sumiati MPd. Makalah ini bertujuan untuk mengajak rekan-rekan mahasiswa untuk mempelajari topik tersebut.
Sebagai karya manusia pada umumnya, tidak menutup kemungkinan masih ada kekurangan atau kelemahan dalam penyusunannya. Oleh sebab itu, penyusun mohon maaf dan mengharapkan sumbangan saran serta koreksi demi perbaikan di masa yang akan datang.
Akhir kata, semoga Allah Swt. senantiasa memberikan perlindungan serta meridai setiap usaha dan semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.
ii DAFTAR ISI
Kata Pengantar ... i
Daftar Isi ... ii
BAB I: PENDAHULUAN... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 2
C. Tujuan Masalah ... 2
BAB II: PEMBAHASAN ... 3
A. Pengertian Silabus ... 3
B. Prinsip-prinsip Silabus ... 4
C. Komponen-komponen Silabus ... 5
D. Langkah-langkah Menyusun silabus ... 7
BAB III: PENUTUP ... 11
A. Kesimpulan ... 11
DAFTAR PUSTAKA... 12
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Salah satu upaya untuk mengelola dan meningkatkan sumber daya manusia, pemerintah harus memiliki keperdulian untuk memperbaiki perencanaan, pengelolaan, dan penyelenggraan pendidikan di wilayahnya masing-masing. Selain itu tuntutan globalisasi dalam bidang pendidikan juga perlu dipertimbangkan agar hasil pendidikan nasional dapat bersaing dengan negara-negara maju.
Hal ini harus diwujudkan dalam pengembangan silabus dan pelaksanaannya yang disesuaikan dengan tuntutan kebutuhan siswa, keadaan sekolah, dan kondisi daerah. Dengan demikian, daerah atau sekolah memiliki kewenangan untuk merancang dan menentukan hal -hal yang akan diajarkan, pengelolaan pengalaman belajar, cara mengajar, dan menilai keberhasilan suatu proses belajar dan mengajar.
Seiring dengan adanya upaya untuk memberdayakan peran serta daerah dan masyarakat dalam pengelolaan pendidikan.
Pemerintah telah memberlakukan otonomi dalam bidang pendidikan yang diwujudkan dalam PP No. 25 tahun 2000 pasal 2 ayat 2 yang menyatakan bahwa pemerintah (Pusat) memiliki kewenangan dalam menyusun kurikulum dan penilaian hasil belajar secara nasional, hal-hal yang berhubungan dengan implementasinya dikembangkan dan dikelola oleh pelaksana di daerah terutama di daerah tingkat II dan sekolah.
Hal ini berarti daerah perlu menyusun silabus dengan cara melakukan penjabaran terhadap stándar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam bentuk silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran, yang memuat materi setempat yang relevan, serta penyusunan kurikulum daerah yang sesuai dengan kondisi, kebutuhan serta potensi setempat.
2
B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian Silabus ? 2. Apa prinsip-prinsip Silabus?
3. Apa saja Komponen-komponen Silabus?
4. Bagaimana Langkah-langkah penyusunan silabus ?
C.Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian Silabus 2. Untuk mengetahui prinsip-prinsip Silabus
3. Untuk mengetahui Komponen-komponen Silabus 4. Untuk mengetahui Langkah-langkah penyusunan silabus
3 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Silabus
Istilah silabus dapat didefinisikan sebagai ”garis besar, ringkasan, ikhtisar, atau pokok-pokok isi atau materi palajaran”( Salim, 1987: 98). Istilah silabus digunakan untuk menyebut suatu produk pengembangan kurikulum berupa penjabaran lebih lanjut dari standar kompetensi dan kompetensi dasar yang ingin dicapai, dan pokok-pokok serta uraian materi yang perlu dipelajari siswa dalam rangka pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar.
Silabus merupakan seperangkat rencana serta pengaturan pelaksanaan pembelajaran dan penilaian yang disusun secara sistematis memuat komponen- komponen yang saling berkaitan untuk mencapai penguasaan kompetensi dasar (Yulaelawati, 2004:123)
Adapun tujuan dari silabus dalam rencana pelaksanaan pembelajaran ialah diantaranya mempermudah, memperlancar, serta meningkatkan hasil proses belajar-mengajar dan menyusun berbagai rencana pembelajaran secara profesional, yang sistematis dan berdaya guna.
Seperti kita ketahui, dalam pengembangan kurikulum dan pembelajaran, terlebih dahulu perlu ditentukan standar kompetensi yang berisikan kebulatan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang ingin dicapai, materi yang harus dipelajari, pengalaman belajar yang harus dilakukan, dan sistem evaluasi untuk mengetahui pencapaian standar kompetensi. Dengan kata lain, pengembangan kurikulum dan pembelajaran menjawab pertanyaan:
• Apa yang akan diajarkan (standar kompetensi, kompetensi dasar, dan materi pelajaran)?
• Bagaimana cara mengajarkannya (pengalaman belajar, metode, media)?
• Bagaimana cara mengetahui pencapaiannya (evaluasi, atau sistem penilaian)?
4
Dari gambaran tersebut dapat dinyatakan bahwa silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar kedalam materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Dalam implementasinya, silabus dijabarkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran, dilaksanakan, dievaluasi, dan ditindak lanjuti oleh masing-masing guru. Selain itu, silabus harus dikaji dan dikembangkan secara berkelanjutan dengan memperhatikan masukan hasil evaluasi hasil belajar, evaluasi proses (pelaksanaan pembelajaran), dan evaluasi rencana pembelajaran.
B. Prinsip-prinsip Silabus 1. Ilmiah
Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus benar dandapat dipertanggung jawabkan secara keilmuan.
2. Relevan
Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran, dan urutan penyajian materi dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan spiritual peserta didik
3. Sistematis
Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam mencapaikompetensi.
4. Konsisten
Adanya hubungan yang konsisten antara kompetensi dasar, indikator, materi pokok/ pembelajaran, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian.
5. Memadai
Cakupan indikator, materi pokok/pembelajaran, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.
6. Aktual dan kontekstual
5
Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, serta peristiw yang terjadai.
7. Fleksibel
Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman peserta didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan masyarakat.
8. Menyeluruh
Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi, yakni kognitif, afektif, dan psikomotor.
Silabus mata pelajaran disusun berdasarkan seluruh alokasi waktu yang disediakan untuk mata pelajaran selama penyelenggaraan pendidikan di tingkat satuan pendidikan. Penyusunan silabus memperhatikan alokasi waktu yang disediakan persemester, pertahun, dan alokasi waktu mata Pelajaran lain yang sekelompok. Implementasi pembelajaran persemester menggunakan penggalan silabus sesuai dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar untuk mata pelajaran dengan alokasi waktu yang tersedia pada struktur kelompok.
C. Komponen-Komponen Silabus
Secara garis besar, silabus kemudian mencakup berbagai kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, materi pembelajaran, serta berbagai kegiatan pembelajaran. Hubungan logis di antara berbagai komponen dalam silabus dari setiap mata pelajaran sendiri adalah langkah yang harus dipersiapkan untuk kemudian mencapai standar kompetensi lulusan. Beberapa komponen yang harus ada dalam silabus sebagai berikut.
1. Identitas Mata Pelajaran
Memuat informasi mengenai mata pelajaran apa yang akan diajarkan pada satuan kelas dan pendidikan.
2. Identitas Sekolah
6
Identitas Sekolah, yang memuat nama satuan kelas dan pendidikan.
3. Kompetensi Inti (KI)
Kompetensi Inti (KI) sebagai suatu gambaran mengenai kompetensi dalam aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang harus dipelajari oleh para peserta didik pada jenjang sekolah, kelas, serta mata pelajaran.
Kompetensi inti (KI) merupakan tingkat kemampuan dalam mencapai suatu Standar Kompetensi Lulusan yng harus dimiliki peserta didik pada setiap tingakt kelas atau berbagai program yang menjadi landasan Pengembangan Kompetensi Dasar.
Kompetensi inti ini kerak berbentuk terjemahan atau operasionalisasi SKL dalm bentuk kualitas yang harus dimiliki oleh para peserta didik dan dinyatakan serta menyelesaikan Pendidikan pada satu satuan Pendidikan tertentu. Kompetensi Inti ini juga mencangkup beberapa dimensi, diantaranya:
▪ Suatu sikap spiritual
▪ Suatu sikap sosial
▪ Pengetahuan
▪ Keterampilan
Keempat dimensi ini sendiri dirancang sebagai pengintegrasi muatan dalam pembelajaran, mata Pelajaran, serta program dalam mencapai suatu Standar Kompetensi Lulusan.
4. Kompetensi Dasar (KD)
Kompetensi Dasar (KD), sebagai suatu kemampuan spesifik yang mencangkup pengetahuan, sikap serta keterampilan terkait mata Pelajaran dan muatan. Kompetensi Dasar (KD) merupakan kemampuan dalam mencapai berbagai kompetensi Inti yang harus diperoleh oleh peserta didik dalam melalui berbagi pembelajaran.
5. Indikator pencapaian kompetensi
7
Indikator pencapaian kompetensi, adalah perilaku terukur untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran.
6. Materi Pokok
Materi pokok, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedut yang relevan, dan penulisannya dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indicator pencapaian kompetensi.
7. Pembelajaran
Pembelajaran, adalah kegiatan yang pendidik dan peserta didik lakukan untuk mencapai kompetensi tertentu.
8. Penilaian
Penilaian, merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik.
9. Alokasi Waktu
Alokasi waktu, sesuai dengan jumlah jam pelajaran dalam struktur kurikulum untuk satu semester atau satu tahun.
10. Sumber belajar
Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar atau sumber belajar lain yang relevan.
D. Langkah-langkah Menyusun Silabus
Guru dan rencana pembelajaran adalah bagaikan dua orang sahabat yang selalu bersama yang tidak terpisahkan. Guru yang sudah baik cara mengajarnya akan semakin baik dalam mengajar jika ditangan dan pikirannya sudah tertera peta yang berbentuk tulisanSilabus. Secara umum proses penyusunan silabus terdiri atas delapan langkah utama sebagai berikut:
1. Mengisi Kolom Identitas Mata Pelajaran
8
Pada bagian ini perlu dituliskan dengan jelas nama sekolah, mata pelajaran, ditujukanuntuk kelas berapa, pada semester mana, dan alokasi waktu yang dibutuhkan. Perlu jugadituliskan standar kompetensi mata pelajaran yang akan dicapai.
2. Mengkaji Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD)
Hal-hal yang seharusnya diperhatikan dalam mengkaji KI dan KD adalah sebagai berikut:
Urutan KI dan KD ini sendiri didasarkan berdasarkan kepada suatu hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan materi, tak harus selalu sesuai dengan urutan yang ada dengan Standar Isi. Keterkaitan antara kompetensi inti dengan kompetensi dasar dalam suatu mata pelajaran.
3. Mengidentifikasi materi pokok Pelajaran
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengidentifikasi suatu materi pokok dalamsuatu pencapaian kompetensi dasar adalah sebagai berikut:
a. Potensi peserta didik.
b. Relevansinya dengan suatu karakteristik daerah, intelektual, emosional, tingkat
c. perkembangan fisik, sosial, serta spiritual dari peserta didik.
d. Kebermanfaatan bagi para peserta didik.
e. Struktur dari suatu keilmuan.
f. Aktualitas, serta kedalaman, dan keluasan dari suatu materi pembelajaran.
g. Relevansi yang dibutuhkan berdasarkan kebutuhan peserta didik serta tuntunan lingkungan.
h. Alokasi waktu
4. Mengembangkan Kegiatan pembelajaran
Hal-hal yang harus diperhatikan pada suatu pengembangan kegiatan pembelajaran diantaranya adalah sebagai berikut.
9
Kegiatan pembelajaran ini kemudian disusun dengan tujuan memberi bantuan pada parapendidik, khususnya pada para guru, agar dapat melaksanakan berbagai proses pembelajaran secara profesional.
Kegiatan pembelajaran ini berisi rangkaian kegiatan yang harus dilakukan parapeserta didik dan harus dilakukan secara berurutan untuk dapat mencapai beragam kompetensi dasar.
Penentuan berbagai urutan kegiatan pada pembelajaran yang harus sesuai dengan hierarkikonsep berisi materi pembelajaran.
Rumusan pernyataan pada suatu kegiatan pembelajaran minimal yang mengandung dua unsur penciri dan mencerminkan berbagai pengelolaan pengalaman belajar para siswa,yaitu diantaranya kegiatan siswa serta
5. Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi Dasar
Indikator sebagai sebuah penanda pencapaian suatu kompetensi dasar yang ditandaijuga oleh perubahan perilaku dan dapat diukur. Di dalamnya mencakup sikap, pengetahuan,serta keterampilan.
Indikator ini juga dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, satuanpendidikan, mata pelajaran, potensi daerah dan dirumuskan dalam suatu kata kerjaoperasional yang terukur dan dapat diobservasi. Indikator ini juga digunakan sebagai dasardalam penyusunan berbagai alat penilaian.
6. Menentukan Jenis Penilaian
Penilaian pencapaian kompetensi dasar para peserta didik yang dilakukan berdasarkan kepada indikator yang sudah ditetapkan sebelumnya. Penilaian ini juga dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes dalam bentuk tertulis dan lisan, pengamatan kinerja,pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan produk, penggunaan portofolio, serta penilaian diri.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam suatu penilaian adalah sebagai berikut.
10
a. Penilaian yang diarahkan untuk mengukur suatu pencapaian kompetensi.
b. Penilaian dengan acuan kriteria yang didasarkan pada apa yang dilakukan oleh para peserta.
c. Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan.
d. Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. Tindak lanjut berupa perbaikan proses pembelajaran berikutnya.
e. Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang ditempuh dalam proses pembelajaran.
f. Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang ditempuh dalam proses pembelajaran.
7. Menentukan Alokasi Waktu
Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan pada jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan kompetensi dasar.
8. Menentukan Sumber Belajar
Sumber belajar adalah rujukan (Buku Ajar), objek dan/atau bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik, nara sumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya. Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar serta materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.
Untuk lebih jelasnya, silahkan baca juga, buku yang berhubungan dengan Silabus.
11 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan
Silabus merupakan seperangkat rencana serta pengaturan pelaksanaan pembelajaran dan penilaian yang disusun secara sistematis memuat komponen- komponen yang saling berkaitan untuk mencapai penguasaan kompetensi dasar (Yulaelawati, 2004:123)
Silabus mata pelajaran disusun berdasarkan seluruh alokasi waktu yang disediakan untuk mata pelajaran selama penyelenggaraan pendidikan di tingkat satuan pendidikan. Penyusunan silabus memperhatikan alokasi waktu yang disediakan per semester, per tahun,dan alokasi waktu mata pelajaran lain yang sekelompok. Implementasi pembelajaran persemester menggunakan penggalan silabus sesuai dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar untuk mata pelajaran dengan alokasi waktu yang tersedia pada struktur kelompok.
Secara garis besar, silabus kemudian mencakup berbagai kompetensi inti, kompetensidasar, indikator, materi pembelajaran, serta berbagai kegiatan pembelajaran. Hubungan logisdi antara berbagai komponen dalam silabus dari setiap mata pelajaran sendiri adalah langkahyang harus dipersiapkan untuk kemudian mencapai standar kompetensi lulusan.
Guru dan rencana pembelajaran adalah bagaikan dua orang sahabat yang selalu bersama yang tidak terpisahkan. Guru yang sudah baik cara mengajarnya akan semakin baik dalam mengajar jika ditangan dan pikirannya sudah tertera peta yang berbentuk tulisan silabus.
12
DAFTAR PUSTAKA
M edukasi, ‘Langkah – Langkah Pengembangan Silabus’ Dikutip dari Http://www.m-edukasi.web.id/2013/07/ langkah-langkah-pengembangan-silabus.
Abdul Majid, S.Ag.,M.Pd, Perencanaan Pembelajaran (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
Juni 2005), hal. 38-39.
[2] Masnur Muslich, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta: PT BumiAksara, 2011), hal. 23-24.
[3] Masnur Muslich, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP),...hal. 31-37