• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Pembelajaran Qurdits

N/A
N/A
Diah Handayani

Academic year: 2025

Membagikan "Makalah Pembelajaran Qurdits"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

PEMBELAJARAN QURDITS

STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN QURDITS DI MADRASAH Dosen Pengampu: Dra. Hj. T. Sumiati, M.Pd

SEMESTER 5

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM DARUL QALAM Jl. Raya Mauk Km.11 Sepatan 15520 Tangerang Banten

Tahun Akademik 2022-2023 Disusun oleh:

Ahmad Ubaidillah (212201108)

Sri Fathiyah Hayat (212201116)

Muhammad Iqbal Muhtadi (212201148)

(2)

i

Puji Syukur Kehadirat Allah SWT yang telah memberi rahmat dan hidayah, sholawat serta salam kita limpahkan kepada junjungan kita yakni Nabi Muhammad SAW, tidak lupa kepada keluarganya, sohabatnya, semoga kepada kita selaku umatnya. Aamiin. Sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini berjalan dengan lancar dan baik, serta bisa menyelesaikannya tepat pada waktunya.

Di dalam makalah ini terdapat beberapa pembahasan tentang “Standar Penilaian Pembelajaran Qurdits Di Madrasah”. Kami menyadarai bahwa begitu banayk kekurangan dalam penulisan makalah ini, itu dikarnakan kemampuan penulisan dan pemikiran kami terbatas.

Namun berkat bantuan dan dorongan serta bimbingan dari dosen pembimbing serta berbagai bantuan dari berbagai pihak, akhirnya makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Alhamdulillah.

Dan kami harap dengan penulisan makalah ini dengan bermanfaat bagi kami sendiri khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya, serta semoga dapat menjadi bahan pertimbangan perestasi di masa yang akan datang.

(3)

ii DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

BAB I: PENDAHULUAN... 3

A. Latar Belakang ... 3

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan ... 3

BAB II: PEMBAHASAN ... 4

A. Pengertian Standar Penilaian Pendidikan ... 4

B. Prinsip Pendekatan Penilaian ... 5

C. Ruang Lingkup, Teknik, dan Intrumen Penilaian ... 7

D. Mekanisme dan prosedur penilaian ... 8

E. Pelaksanaan dan pelaporan penilaian ... 10

BAB III: PENUTUP ... 12

A. Kesimpulan ... 12

DAFTAR PUSTAKA... 14

(4)

3

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pendidikan sebagai usaha yang di sengaja untuk memungkinkan siswa mengalami perkembangan melalui proses belajar mengajar. Program pengajaran dirancang dan dilaksanakan untuk tujuan tertentu. Tujuan itu ialah supaya siswa mengalami perubahan yang positif. Penilaian berati usaha untuk mengetahui sejauh mana perubahan itu telah terjadi melalui kegiatan belajar mengajar. Untuk mengetahui seberapa tujuan itu tercapai maka perlu adanya evaluasi. Evaluasi merupakan kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan sesuatu obyek dengan menggunakan instrument dan hasilnya dibandingkan dengan tolak ukur untuk memperoleh kesimpulan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Standar Penilaian Pendidikan?

2. Apa Prinsip Pendekatan Penilaian?

3. Apa Ruang Lingkup, Teknik, dan Intrumen Penilaian?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian Standar Penilaian Pendidikan.

2. Untuk mengetahui apa saja Prinsip Pendekatan Penilaian.

3. Untuk mengetahui Ruang Lingkup, Teknik, dan Intrumen Penilaian.

(5)

4 BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Standar Penilaian Pendidikan

Nilai adalah Sesuatu yang menunjuk kepada tuntunan perilaku yang membedakan perbuatan yang baik dan buruk atau dapat diartikan sebagai kualitas kebaikan yang melekat pada sesuatu.

Istilah penilaian dalam bahasa Inggris disebut dengan Evaluation, bukan merupakan istilah baru bagi insan yang bergerak pada lapangan pendidikan dan pengajaran, dalam melaksanakan tugas profesinya, seorang guru tidak akan terlepas dari kegiatan penilaian. Kedudukan penilaian sangat penting bagi penunaian tugas keberhasilan melaksanakan utamanya, yakni melaksanakan pembelajaran. Pada akhir program pendidikan, pengajaran ataupun pelatihan pada umumnya diadakan penilaian. Tujuannya untuk mengetahui apakah program pendidikan, pengajaran ataupun pelatihan itu telah dikuasai oleh pesertanya atau belum. Angka atau nilai tertentu biasanya dijadikan patokan untuk penguasaan program tersebut.

Dasar hukum Standar Penilaian Pendidikan adalah Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 23 Tahun 2016 bahwa Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai lingkup, tujuan, manfaat, prinsip, mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik yang digunakan sebagai dasar dalam penilaian hasil belajar peserta didik pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah.

Standar penilaian ini tidak meliputi pendapat tertentu mengenai apa yang disebut pendidikan yang baik, juga tidak menyajikan kriteria khusus untuk menilai program, proyek dan material pendidikan. Akan tetapi standar ini berisi nasehat untuk menangani masalah vital pada pendidikan tersebut. Penerapan standar penilaian ini bukan merupakan peraturan mekanikal, melainkan prinsip-prinsip pedoman standar yang berisi perhatian dan peringatan terhadap para evaluator

(6)

dimasa yang lampau, dan mengidentifikasikan praktek-praktek yang secara umum disetujui untuk tidak diterima.

B. Prinsip Pendekatan Penilaian

Penilaian pendidikan yang baik harus didukung dengan prinsip-prinsip penilaian agar terdapat aturan yang jelas untuk mengembangkan pendidikan, termasuk penilaian atas proses dan hasil pembelajaran pada suatu madrasah/sekolah.

Ismet Basuki dan Hariyanto dalam buku Asesmen Pembelajaran memaparkan prinsip-prinsip penilaian sebagai berikut :

1. Keeping track, yaitu harus mampu menelusuri dan melacak kemajuan siswa sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah ditetapkan.

2. Checking up, yaitu harus mampu mengecek ketercapaian kemampuan peserta didik dalam proses pembelajaran.

3. Finding out, yaitu penilaian harus mampu mencari dan menemukan serta mendeteksi kesalahan-kesalahan yang menyebabkan terjadi kelemahan dalam proses pembelajaran.

4. Summing up, yaitu harus mampu menyimpulkan apakah peserta didik telah mencapai kompetensi yang ditetapkan.

Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 23 tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan dinyatakan:

1. Sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang diukur.

2. Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi oleh subjektivitas penilai.

3. Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gambar.

4. Terpadu, berarti penilaian merupakan salah satu komponen yang tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.

(7)

6

5. Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepntingan.

6. Menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian mencakup semua aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai Teknik penilaian yang sesuai, untuk memantau dan menilai perkembangan kemampuan peserta didik.

7. Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti langkah-langkah baku.

8. Beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan; dan

9. Akuntabel berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi mekanisme, prosedur, teknik, maupun hasilnya.

Lebih lanjut Kusaeri dalam buku Acuan & Teknik Penilaian Proses & Hasil Belajar dalam Kurikulum 2013 mengemukakan prinsip penilaian sebagai berikut:

1. Proses penilaian harus merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses pembelajaran (a part of, not a part of instruction)

2. Penilaian harus menyatakan masalah dunia nyata (real word problem), bukan dunia sekolah (school work-kind problem)

3. Penilaian harus menggunakan berbagai ukuran, metode, dan kriteria yang sesuai dengan karakteristik dan esensi pengalaman belajar.

4. Penilaian harus bersifat holistic yang mencakup semua aspek dari tujuan pembelajaran (baik sikap, pengetahuan, maupun ketrampilan).

Bedasarkan uraian di atas, maka dapat dipahami bahwa prinsip-prinsip penilaian pendidikan atas proses dan hasil pembelajaran pada suatu madrasah/sekolah paling tidak harus sahih menelusuri kemajuan belajar siswa dalam menguasai kompetensi tertentu sesuai dengan rencana persiapan pembelajaran, harus objektif mengacu kriteria tertentu, harus adil atas masing- masing siswa, harus terpadu atas masing-masing aktivitas pembelajaran, harus terbuka bagi para pihak terkait, harus menerapkan berbagai teknik penilaian sesuai

(8)

dengan kompetensi yang dipelajari siswa secara holistik, harus sistematis mengikuti prosedur yang terstandarisasi, harus akuntabel dapat dipertanggungjawabkan C. Ruang Lingkup, Teknik, dan Intrumen Penilaian

Penilaian hasil belajar peserta didik di lembaga sekolah dapat dilaksanakan oleh pendidik (guru), satuan pendidikan (sekolah) dan pemerintah. Penilaian hasil belajar oleh guru meliputi lingkup aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan.

1. Penilaian sikap

Penilaian pendidikan dalam ruang lingkup sikap merupakan kegiatan untuk memperoleh informasi deskriptif tentang perilaku peserta didik. Penilaian aspek sikap ini hanya dapat dilaksanakan oleh para guru. Hal ini dapat dipahami dan cukup beralasan karena guru berinteraksi secara langsung dengan siswa dalam proses pembelajaran. Bagaimana sikap dan perilaku siswa selama belajar diamati oleh guru secara melalui observasi dalam pembelajaran.

Guru melakukan penilaian kompetensi sikap melalui:

a. Lembaran Observasi b. Penilaian diri

c. Penilaian antar teman / Penilaian teman sejawat d. Jurnal

e. Wawancara dengan alat panduan atau pedoman wawancara (pertanyaan- pertanyaan) langsung.

2. Penilaian pengetahuan

Pembelajaran menyajikan sejumlah ilmu dan pengetahuan kepada siswa.

Penilaian terhadap hasil belajar siswa bertujuan untuk mengetahui penguasaan pengetahuan oleh siswa.

Guru menilai kompetensi pengetahuan melalui:

a. Tes tertulis dengan menggunakan butir soal yang tertuang dari indikator.

b. Tes Lisan dengan bertanya langsung pada peserta didik menggunakan daftar pertanyaan.

c. Penugasan atau proyek dengan lembar kerja tertentu yang harus dikerjakan peserta didik dalam kurun waktu tertentu.

3. Penilaian keterampilan

(9)

8

Penilaian dalam aspek keterampilan dilaksanakan bertujuan untuk memperoleh informasi tentang kemampuan siswa dalam menerapkan pengetahuan yang dikuasai dengan melakukan tugas tertentu.

Teknik dan instrumen penilaian yang ada dalam aspek keterampilan berupa:

a. Penilaian unjuk kerja, yaitu penilaian yang menuntut peserta didik.

b. mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu menggunakan tes praktik dengan menggunakan instrumen lembar pengamatan (observasi).

c. Penilaian Proyek dengan menggunakan instrumen lembar penilaian dokumen laporan proyek.

d. Penilaian portofolio dengan menggunakan lembarpenilaian dokumen kumpulan portofolio dan penilaian produk dengan menggunakan instrumen lembar penilaian produk. Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik.

Pendidik, satuan pendidikan dan, atau pemerintah dapat melaksanakan pengukuran pencapaian hasil belajar siswa dalam aspek pengetahuan dan keterampilan ini. Hal ini terwujud melalui kegiatan penilaian harian (PH), penilaian tengah semester (PTS), penilaian akhir semester (PAS) dan penilaian akhir tahun (PAT).

D. Mekanisme dan prosedur penilaian

1. Perancangan strategi penilaian oleh pendidik dilakukan pada saat penyusunan silabus yang penjabarannya merupakan bagian dari rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

2. Ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas dilakukan oleh pendidik di bawah koordinasi satuan pendidikan.

3. Penilaian hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak diujikan pada UN dan aspek kognitif dan/atau aspek psikomotorik untuk kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dan kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dilakukan oleh satuan pendidikan melalui ujian sekolah/madrasah untuk memperoleh pengakuan atas prestasi

(10)

belajar dan merupakan salah satu persyaratan kelulusan dari satuan pendidikan.

4. Penilaian akhir hasil belajar oleh satuan pendidikan untuk mata pelajaran kelompok mata pelajaran estetika dan kelompok mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan ditentukan melalui rapat dewan pendidik berdasarkan hasil penilaian oleh pendidik.

5. Penilaian akhir hasil belajar peserta didik kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dan kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dilakukan oleh satuan pendidikan melalui rapat dewan pendidik berdasarkan hasil penilaian oleh pendidik dengan mempertimbangkan hasil ujian sekolah/madrasah.

6. Kegiatan ujian sekolah/madrasah dilakukan dengan langkah-langkah:

a. menyusun kisi-kisi ujian, b. mengembangkan instrumen, c. melaksanakan ujian,

d. mengolah dan menentukan kelulusan peserta didik dari ujian sekolah/madrasah, dan

e. melaporkan dan memanfaatkan hasil penilaian.

7. Penilaian akhlak mulia yang merupakan aspek afektif dari kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, sebagai perwujudan sikap dan perilaku beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, dilakukan oleh guru agama dengan memanfaatkan informasi dari pendidik mata pelajaran lain dan sumber lain yang relevan.

8. Penilaian kepribadian, yang merupakan perwujudan kesadaran dan tanggung jawab sebagai warga masyarakat dan warganegara yang baik sesuai dengan norma dan nilai-nilai luhur yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa, adalah bagian dari penilaian kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian oleh guru pendidikan kewarganegaraan dengan memanfaatkan informasi dari pendidik mata pelajaran lain dan sumber lain yang relevan.

(11)

10

9. Penilaian mata pelajaran muatan lokal mengikuti penilaian kelompok mata pelajaran yang relevan.

10. Keikutsertaan dalam kegiatan pengembangan diri dibuktikan dengan surat keterangan yang ditandatangani oleh pembina kegiatan dan kepala sekolah/madrasah.

11. Hasil ulangan harian diinformasikan kepada peserta didik sebelum diadakan ulangan harian berikutnya. Peserta didik yang belum mencapai KKM harus mengikuti pembelajaran remedi.

12. Hasil penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan disampaikan dalam bentuk satu nilai pencapaian kompetensi mata pelajaran, disertai dengan deskripsi kemajuan belajar.

13. Kegiatan penilaian oleh pemerintah dilakukan melalui UN dengan langkah- langkah yang diatur dalam Prosedur Operasi Standar (POS) UN.

14. UN diselenggarakan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) bekerjasama dengan instansi terkait.

15. Hasil UN disampaikan kepada satuan pendidikan untuk dijadikan salah satu syarat kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan dan salah satu pertimbangan dalam seleksi masuk ke jenjang pendidikan berikutnya.

16. Hasil analisis data UN disampaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk pemetaan mutu program dan/atau satuan pendidikan serta pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upaya meningkatkan mutu Pendidikan.

E. Pelaksanaan dan pelaporan penilaian

Penilaian hasil belajar oleh pendidik yang dilakukan secara berkesinambungan bertujuan untuk memantau proses dan kemajuan belajar peserta didik serta untuk meningkatkan efektivitas pe,belajaran.

1. Proses penilaian di awali dengan mengkaji silabus sebagai acuan dalam membuat rancangan dan kriteria penilaian pada awal semester. Setelah menetapkan kriteria penilaian, pendidik memilih teknik penilaian sesuai dengan indikator dan mengembangkan instrumen serta pedoman penyekoran sesuai dengan teknik penilaian yang dipilih.

(12)

2. Pelaksanaan penilaian dalam proses pembelajaran diawali dengan penelusuran dan diakhiri dengan tes atau nontes. Penelusuran dilakukan dengan menggunakan teknik bertanya untuk mengeksplorasi pengalaman belajar sesuai dengan kondisi dan tingkat kemampuan peserta didik.

3. Penilaian pada pembelajaran tematik-terpadu dilakukan dengan mengacu pada indikator dari Kompetensi Dasar setiap mata pelajaran yang diintegrasikan dalam tema tersebut.

4. Hasil penilaian oleh pendidik dianalisis lebih lanjut untuk mengetahui kemajuan dan kesulitan belajar, dikembalikan kepada peserta didik disertai balikan (feedback) berupa komentar yang mendidik (penguatan) yang dilaporkan kepada pihak terkait dan dimanfaatkan untuk perbaikan pembelajaran.

5. Laporan hasil penilaian oleh pendidik berbentuk:

• nilai dan/atau deskripsi pencapaian kompetensi, untuk hasil penilaian kompetensi pengetahuan dan keterampilan termasuk penilaian hasil pembelajaran tematik-terpadu.

• deskripsi sikap, untuk hasil penilaian kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial.

1. Laporan hasil penilaian oleh pendidik disampaikan kepada kepala sekolah/madrasah dan pihak lain yang terkait (misal: wali kelas, guru Bimbingan dan Konseling, dan orang tua/wali) pada periode yang ditentukan.

2. Penilaian kompetensi sikap spiritual dan sosial dilakukan oleh semua pendidik selama satu semester, hasilnya diakumulasi dan dinyatakan dalam bentuk deskripsi kompetensi oleh wali kelas/guru kelas

Pelaksanaan Pelaporan Penilaian Kurikulum 2013 oleh Pendidik 1. menentukan kriteria minimal tingkat kompetensi;

2. mengoordinasikan semua nilai-nilai ulangan;

3. menyelenggarakan ujian sekolah;

4. menentukan kriteria kenaikan kelas; dan seterusnya (bdk. Lampiran Permen No.

66 Tahun 2013).

(13)

12 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

Setelah mengkaji pengertian berbasis kelas dan menyebutkan fungsi- fungsinya serta menguraikan jenis-jenis penilaian berbasis kelas melalui buku-buku serta artikel-artikel terkait makalah ini, maka penulis mengambil kesimpulanberdasarkan persoalanyang dikaji dalam makalah ini.Antara lainsebagai berikut:

1. Penilaian berbasis kelas adalahsuatu proses pengumpulan informasi daripeserta didik yang diperoleh oleh guru untuk mencapai proses pembelajaran dari hasil belajar peserta didik sesuai dengan tujuan yang ingin akan dicapai.

2. Fungsi-fungsi penilaian berbasis kelas antara lain sebagai berikut:

a. Bagi peserta didik

- Untuk mewujudkan dirinya dalam merubah atau mengembangkan penilaiannya dengan mengubah atau mengembangkan performa perilakunya ke arah yang lebih baik (positif) dan maju (progresif).

- Memberikan umpan balik (feedback) bagipeserta didik, sebagairefleksi bagi kelebihan dan kekurangannya dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar di kelas.

- Mendapatkan kepuasan atas apa yang telah dikerjakannya.

b. Bagi guru

- Menetapkan berbagai metode dan media yang relevan dengan kompetensi yangakan dicapai pada proses pembelajaran.

- Membuat pertimbangan dan keputusan administratif

- Alat monitoring dan diagnosa berbagai kesulitan belajar peserta didik (problem) sehingga dapat dilakukan pemantapan ataupun kegiatan remedial.

(14)

3. Penilaian secara umum dapat dikelompokkan ke dalam dua jenis, yaitu tes dannon tes.Adapun salah satu contoh dari tesyakni tes obyektif. Sedangkan untuk non tes adalah observasi dan wawancara.

(15)

14

DAFTAR PUSTAKA

Daryanto. Evaluasi Pendidikan Jakarta: Adi Mahastya, 2010.

Gledys Apricilia’s Blog, MAKALAH PENILAIAN BERBASIS KELAS https://gledysapricilia.wordpress.com/study/MAKALAH-PENILAIAN-

BERBASIS-KELAS, Artikel Senin, 10 Oktober 2016.

Rusman. Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru.

Jakarta: Rajawali Press, 2014.

Sanjaya,Wina, Kurikulum dan Pembelajaran: Teori dan Praktek PengembanganKurikulum Tingkat Satuan Pendidikan .Jakarta: Kencana, 2013.

Referensi

Dokumen terkait

Penilaian hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak diujikan pada UN dan aspek kognitif dan/atau

Penilaian hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak diujikan pada UN dan aspek kognitif dan/atau

mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak diujikan pada UN dan aspek kognitif dan/atau aspek psikomotorik untuk kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia

Penilaian hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak diujikan pada UN dan aspek

Penilaian hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak diujikan pada UN dan aspek

Penilaian hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak diujikan pada UN dan aspek kognitif dan/atau asp

Penilaian hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi, aspek kognitif atau aspek psikomotorik untuk

Penilaian hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak diujikan pada UN dan aspek kognitif