MAKALAH PEMETAAN DAN SIG MENGENAI
TEORI BUMI BULAT
Disusun Oleh:
Muhammad Raja Riyatsyah
(2303120061)
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan Rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya.Makalah ini membahas tentang teori bumi bulat.
Dalam penyusunan makalah ini,penyusun banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi.Oleh karena itu, penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya.Kritik konstruktif dari pembaca sangat penyusun harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.
Banda Aceh,1 maret 2024
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...1
DAFTAR ISI...2
BAB I PENDAHULUAN...3
1.1 Latar Belakang...3
1.2 Rumusan Masalah...3
1.3 Tujuan...4
1.4 Manfaat...4
BAB II PEMBAHASAN...5
2.1 Pandangan al-quran tentang teori bumi bulat...5
2.2 pandangan ilmuwan islam tentang teori bumi bulat...6
2.3 pandangan fisika tentang teori bumi bulat……… 8
BAB III PENUTUP...9
3.1 KESIMPULAN...9
DAFTAR PUSTAKA...10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bumi adalah planet ketiga dari delapan planet dalam Tata Surya.
Diperkirakan usianya mencapai 4,6 milyar tahun. Jarak antara Bumi dengan matahari adalah 149.6 juta kilometer atau 1 AU (ing: astronomical unit).
Bumi mempunyai lapisan udara (atmosfer) dan medan magnet yang disebut (magnetosfer) yang melindung permukaan Bumi dari angin matahari, sinar ultraungu, dan radiasi dari luar angkasa. Lapisan udara ini menyelimuti bumi hingga ketinggian sekitar 700 kilometer. Lapisan udara ini dibagi menjadi Troposfer, Stratosfer, Mesosfer, Termosfer, dan Eksosfer.
Bumi melakukan beberapa gerak yang alami, yaitu gerak rotasi dan revolusi. Gerak rotasi bumi merupakan gerak berputarnya bumi pada porosnya (sumbu). Gerakan rotasi ini menyebabkan daerah sepanjang equator bergerak cepat, sedangkan di daerah kutub hampir-hampir tidak mengalami pergerakan. Bumi yang berbentuk bulat mengalami perubahan bentuk akibat gerakan rotasi yang dilakukan.Perubahan tersebut adalah terbentuknya daerah agak pepat di kedua kutubnya dan seakan-akan sebagian massa bumi tertumpuk di daerah equator. Bentuk ini disebabkan rotasi bumi yaitu perputaran bumi pada porosnya. Gerak rotasi bumi terjadi dari arah barat ke timur. Jika dilihat dari kutub utara, rotasi bumi memiliki arah berlawanan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana pandangan islam tentang bentuk bumi bulat?
2. Bagaimana pandangan ilmu pengetahuan tentang bentuk bumi bulat?
3. Bagaimana pandangan fisika tentang bentuk bumi bulat?
1.3 Tujuan
1. Dapat mengetahui bentuk bumi bulat dari pandangan islam 2. Dapat mengetahui bentuk bumi bulat dari pandangan ilmu
pengetahuan
3. Dapat mengetahui bentuk bumi bulat dari pandangan fisika?
1.4 Manfaat
1.Bagi Penyusun
Dengan adanya makalah ini diharapkan penyusun dapat lebih memahami tentang teori bumi bulat.
2.Bagi pembaca
Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan pembaca tentang teori bumi bulat.
BAB II PEMBAHASAN
2.1 pandangan al-quran tentang bentuk bumi bulat
Secara eksplisit, al-quran tidak pernah secara jelas menyebutkan bentuk bumi bulat atau datar. Namun, para ulama menafsirkan beberapa ayat dan menyimpulkannya bahwa bentuk bumi itu bulat. Hanya sedikit ulama yang meyakini bahwa bumi itu datar. Biasanya, mereka berasal dari kalangan terdahulu atau yang orang yang masih berpedoman pada ilmu pengetahuan di masa lampau. Orang-orang zaman dahulu percaya bahwa bentuk bumi adalah datar dan memiliki batasan tertentu. Namun, anggapan ini dipatahkan oleh firman Allah SWT dalam Surat An-Naziat ayat 30. Pada ayat tersebut, Allah menerangkan bahwa bumi memiliki bentuk bulat lonjong seperti telur (dahahaa). Bentuk ini memungkinkan terjadinya siang karena disinari matahari dan malam karena tidak terkena sinar matahari.
“Dan Dia menjadikan malamnya (gelap gulita), dan menjadikan slangnya (terang-benderang). Dan setelah itu bumi Dia hamparkan.” (QS. An- Nazi'at: 29-30)
Pergantian siang dan malam terjadi karena bumi berputar pada porosnya atau berotasi, sehingga daerah yang ada di bumi secara bergantian terkena sinar matahari. Lamanya waktu siang dan malam ini disesuaikan dengan kebutuhan manusia dan makhluk hidup lainnya yang ada di bumi.
Waktu malam dibutuhkan untuk istirahat bagi makhluk yang hidup di bumi, sedangkan waktu siang digunakan untuk bekerja dan menjalani aktivitas. Keduanya saling berhubungan satu sama lain.
Dalam Surat Az-Zumar ayat 5, Allah SWT berfirman: “Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar, Dia menutupkan malam atas siang dan menutupkan siang atas malam dan memfokuskan matahari dan bulan, masing-masing berjalan sesuai waktu yang ditentukan. Ingatlah Dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.”
Mengutip buku Fisika Berbasis Alquran karya Ridwan Abdullah (2019), pergeseran waktu siang akan terjadi secara berangsur-angsur sesuai dengan bagian bumi yang terkena matahari. Sementara waktu malam terjadi sebaliknya.
2.2 pandangan ilmuwan islam tentang bentuk bumi bulat
para ilmuwan muslim yang memastikan Bumi itu bulat pada abad ke- 10 atau 6 abad lebih cepat dari Sir Francis Darke pada 1577, yang mengelilingi Bumi untuk membuktikan bumi itu bulat.
Dihimpun detikcom dari berbagai sumber, misalnya Owlcation, ilmuwan itu adalah Abu Rayhan al-Biruni (973-1048) yang hidup pada masa Khalifah Abbasiyah. Dia adalah ahli fisika, matematika, astronomi, sejarah,geologi,filsafat,geografi,dan ilmu alam lainnya.
Bagaimana Al-Biruni menentukan Bumi itu bulat, bahkan mengukur diameter Bumi? Inilah jeniusnya Al-Biruni. Dia cukup bermodalkan alat ukur derajat bintang yang disebut Astrolabe, gunung yang tinggi dengan pemandangan horizon yang rata sempurna dan yang ketiga rumus trigonometri.
Pertama, dia ukur dulu tinggi gunung yang dia naiki. Banyak sumber menyebutkan itu adalah gunung di India atau Pakistan yang masuk wilayah Kekhalifahan Abbasiyah. Mengukur tinggi gunung tidak semudah sekarang, Al-Biruni mengarahkan Astrolabe ke dua titik berbeda di daratan lalu tangen sudutnya dikalikan dan dibagi selisih tangen 2 sudut tersebut dengan
rumus trigonometri.
Kemudian, nah ini bagian yang paling keren, Al-Biruni mengarahkan Astrolabe ke titik cakrawala, lalu membuat garis imajiner 90 derajat menembus ke dalam Bumi. Dia membuat segitiga siku-siku raksasa antara posisi dia berdiri, titik horizon, dan inti bumi. Al-Biruni pun mengatakan jari-jari Bumi adalah 6.335,725 km. Beberapa sumber lain menyebutkan hasilnya 6.339,9 km.
Kalau jari-jari Bumi sudah ketahuan, tidak sulit mengukur keliling Bumi dengan rumus keliling lingkaran, yaitu hasilnya 40.075 km. Nah, pengukuran Bumi di zaman modern dalam penelusuran detikcom, tercatat dalam World Geodetic System (WGS-84) yang disimpan National Geospatial-Intelligence Agency di Amerika Serikat dan jadi sumber
perhitungan untuk Global Positioning System.
Di situ tercatat keliling Bumi adalah 40.075,071 km. Artinya perhitungan Al Biruni akurat! Hanya beda di desimal yang artinya meleset cuma di bawah 1 persen. Kerennya lagi, Al Biruni melakukannya 11 abad yanglalu.
Uniknya lagi, saat keliling Bumi dihitung secara melintang dengan poros Utara-Selatan hasilnya adalah 40.007,86 km. Ada selisih 67,211 km, artinya Bumi agak lonjong sedikit namun hal ini tidak akan kentara dilihat mata.
2.3 pandangan fisika tentang bentuk bumi bulat
Mengutip buku Teori Penurunan Kepastian: Sebuah Teori Komunikasi Antar Kelompok oleh Emeraldy Chatra (2018), hukum yang menyatakan Bumi itu bulat dikemukakan oleh Phythagoras, seorang filsuf Yunani Kuno abad ke-6. Adapun pendapat Phythagoras ini diperkuat oleh Aristoteles pada tahun 330 SM.
Faktor-faktor yang menyebabkan Bumi berbentuk bulat adalah massa dan gravitasi. Gravitasi merupaman gaya yang disebabkan oleh segala jenis benda yang mempunyai massa. Sedangkan massa merupakan ukuran banyaknya materi yang terdapat dalam suatu benda.
Gravitasi senantiasa mengarah ke pusat massa, sehingga gravitasi akan menekan benda-benda yang terdapat di Bumi secara menyeluruh ke segala arah hingga bentuknya menyerupai bola. Adapun jumlah massa di Bumi sangat besar dan senantiasa bertambah.
Teori Bumi Bulat dan Bukti-Bukti Pendukungnya
Bukti bumi itu bulat bisa ditunjukkan dari adanya berbagai fenomena, di antaranya sebagai berikut:
1. Adanya Zona Waktu
Menurut ilmu fisika, zona waktu adaah fenomena yang terjadi karena cahaya Matahari menyinari Bumi. Dikarenakan Bumi berbentuk bulat, maka ia tidak bisa menyinari semua bagian Bumi secara bersamaan.
Alhasil, setiap daerah memiliki waktu siang dan malam yang berbeda-beda.
Hal tersebut hanya bisa dijelaskan jika bumi berbentuk bulat.
2. Penjelajahan Manusia
Sudah banyak penjelajahan manusia yang membuktikan bahwa Bumi itu bulat. Ferdinand Magellan merupakan pelaut pertama asal Fenisia yang menemukan keaslian dari fenomena tersebut.
BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa:
Al-Quran tidak secara eksplisit menyebutkan bentuk bumi bulat atau datar, namun para ulama menafsirkan bahwa bumi itu bulat berdasarkan beberapa ayat. Ilmuwan Muslim seperti Abu Rayhan al-Biruni telah memastikan bahwa bumi itu bulat pada abad ke-10, jauh sebelum Sir Francis Drake pada 1577. Fisika menjelaskan bahwa faktor-faktor seperti massa dan gravitasi menyebabkan bumi berbentuk bulat. Bukti-bukti seperti adanya zona waktu dan penjelajahan manusia juga menunjukkan bahwa bumi itu bulat.
Dengan demikian, pandangan Al-Quran, ilmuwan Islam, dan fisika secara keseluruhan menunjukkan bahwa bumi itu bulat.