• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH PENDIDIKAN INDONESIA MEISYA PUTRI RENITA 2200013321

N/A
N/A
MEISYA PUTRI RENITA

Academic year: 2025

Membagikan "MAKALAH PENDIDIKAN INDONESIA MEISYA PUTRI RENITA 2200013321"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

“PENDIDIKAN INDONESIA : PERMASALAHAN DAN ALTERNATIF SOLUSINYA”

Mata Kuliah : Psikologi Pendidikan

Dosen Pengampu :

Dr. H. Khoiruddin Bashori M.Si

DISUSUN OLEH:

MEISYA PUTRI RENITA 2200013321

PSIKOLOGI PENDIDIKAN B

PRODI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

2025

(2)

i KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Tuhan Semesta alam, yang telah memberikan berkat, rahmat dan hidayahnya sehingga saya telah menyelesaikan tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan dengan baik dan tepat waktu. Dan saya mengucapkan terimakasih kepada bapak Dr. H. Khoiruddin Bashori M.Si selaku dosen mata kuliah Psikologi Pendidikan yang telah memberikan tugas kepada saya.

Makalah Psikologi Pendidikan ini saya kerjakan dengan semaksimal mungkin dengan menggunakaan referensi dari buku dan jurnal, saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam menambah pengetahuan dan wawasan belajar kita tentang Psikologi Pendidikan, saya juga meminta saran, kritik dan tanggapan untuk perbaikan makalah yang saya kerjakan ini, karena saya menyadari bahwa makalah ini tidak sepenuhnya sempurna dan tepat.

Maka dari itu saya mohon maaf apabila ada kesalahan kata, penulisan dan istilah- istilah yang tidak dimengerti, sulit dipahami dan kurang berkenan, saya dengan ikhlas menerima kritik dan saran demi perbaikan kesalahan dan melengkapi kekurangan dari penulisan makalah dikemudian hari.

Penulis

(3)

ii DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

I. Latar belakang ... 1

II. Rumusan Masalah ... 1

III. Tujuan ... 2

BAB II PEMBAHASAN ... 3

I. Permasalahan Pendidikan di Indonesia ... 3

II. Alternatif Solusi yang dapat di lakukan ... 6

BAB III KESIMPULAN ... 10

DAFTAR PUSTAKA ... 11

(4)

1 BAB I

PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG

Permasalahan pendidikan di Indonesia merupakan isu kompleks yang mencakup berbagai aspek, mulai dari kualitas sarana dan prasarana hingga ketimpangan akses pendidikan. Banyak sekolah di Indonesia masih menghadapi keterbatasan fasilitas yang memadai, terutama di daerah terpencil, yang berdampak negatif pada proses pembelajaran. Selain itu, kualitas tenaga pendidik juga menjadi perhatian serius, dengan banyak guru yang belum memenuhi standar kompetensi yang diharapkan.

Kesejahteraan guru yang rendah turut memengaruhi motivasi dan kinerja mereka dalam mengajar.

Ketimpangan akses pendidikan antara wilayah perkotaan dan pedesaan juga menjadi tantangan utama. Banyak daerah terpencil kekurangan tenaga pendidik profesional dan infrastruktur pendidikan yang layak. Hal ini menyebabkan disparitas dalam pencapaian pendidikan, di mana siswa di daerah perkotaan cenderung memiliki akses yang lebih baik dibandingkan siswa di pedesaan. Permasalahan lain yang signifikan adalah seringnya perubahan kebijakan pendidikan tanpa persiapan yang matang. Kebijakan yang tidak konsisten sering kali membingungkan pelaku pendidikan di lapangan dan menghambat pelaksanaan program secara efektif. Dengan adanya tantangan tersebut, diperlukan langkah strategis untuk meningkatkan kualitas, konsistensi kebijakan, dan pemerataan pendidikan di seluruh wilayah Indonesia.

II. RUMUSAN MASALAH

1. Apa saja permasalahan utamma yang dihadapi dalam sistem pendidikan di Indonesia?

2. Bagaimana dampak ketimpangan akses pendidikan terhadap pemerataan kualitas pendidikan di Indonesia?

3. Apa penyebab rendahnya kualitas tenaga pendidik di Indonesia, terutama di daerah terpencil?

(5)

2 4. Apa solusi alternatif yang dapat diterapkan untuk meningkatkan

kualitas dan pemerataan pendidikan di Indonesia?

III. TUJUAN

1. Untuk mengetahui permasalahan yang terdapat pada sistem pendidikan di Indonesia

2. Untuk mengetahui dampak yang terjadi pada ketimpangan akses pendidikan di Indonesia

3. Untuk mengetahui penyebab rendahnya kualitas tenaga pendidik di Indonesia

4. Untuk mengetahui solusi alternatif yang dapat diterapkan untuk mengatasi permasalahan pendidikan di Indonesia

(6)

3 BAB II

PEMBAHASAN

I. PERMASALAHAN PENDIDIKAN DI INDONESIA

Pendidikan adalah jembatan penting bagi manusia untuk mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran. Hal ini sesuai dengan UUD 1945 Pasal 31 Ayat 1 yang menyatakan bahwa “setiap warga negara memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan”. Dengan pendidikan, diharapkan muncul generasi penerus bangsa yang cerdas, berkualitas, dan mampu memanfaatkan kemajuan secara optimal, sekaligus memiliki semangat nasionalisme yang tinggi. Tanpa pendidikan, kemajuan tidak akan tercapai. Oleh karena itu, pendidikan menjadi hal yang sangat penting dan wajib diberikan kepada seluruh warga negara sejak usia dini.

Pendidikan juga menjadi pilar utama bagi kemajuan sebuah negara, sebagaimana terlihat pada negara-negara maju yang memprioritaskan pendidikan bagi rakyatnya. Melalui pendidikan yang baik, kesejahteraan warga negara dapat terjamin. Namun, sistem pendidikan yang kurang tepat tidak akan mampu mendorong tercapainya kemajuan tersebut. Sama hal nya seperti di Indonesia ( Fitri, 2021).

Makna pendidikan juga dijelaskan dalam Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU SISDIKNAS). Pada Pasal 1 Ayat (1) disebutkan bahwa pendidikan adalah upaya yang disadari dan direncanakan untuk menciptakan suasana belajar serta proses pembelajaran. Tujuannya adalah agar peserta didik dapat secara aktif mengembangkan potensi diri mereka, mencakup spiritual keagamaan, kepribadian, pengendalian diri, kecerdasan, keterampilan, dan akhlak mulia. Oleh karena itu, pendidikan memiliki peran penting dalam kemajuan suatu bangsa serta dalam membentuk manusia yang lebih baik dan bermanfaat bagi diri sendiri, orang lain, agama, bangsa, dan negara.

Berdasarkan hasil survei tentang sistem pendidikan menengah dunia yang dirilis oleh PISA (Programme for International Student Assessment) pada tahun 2019, Indonesia menduduki peringkat rendah, yaitu posisi ke-74 dari 79 negara. Dengan kata lain, Indonesia berada di

(7)

4 urutan keenam terbawah dibandingkan negara-negara lain. Kondisi ini sangat memprihatinkan, mengingat Indonesia memiliki jumlah sumber daya manusia (SDM) yang besar. Seharusnya, pendidikan berperan penting dalam meningkatkan kualitas SDM, namun kenyataannya hasil tersebut belum mencerminkan potensi yang dimiliki (Kurniawati, 2022).

Kualitas mengacu pada tingkat baik atau buruknya sesuatu. Menilai kualitas sangat penting untuk menentukan apakah suatu hal telah mencapai keberhasilan. Hal ini juga berlaku dalam pendidikan, di mana kualitas pendidikan digunakan untuk mengevaluasi apakah pelaksanaannya sudah sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Menurut Ace Suryadi dan H.A.R. Tilaar, kualitas pendidikan adalah kemampuan lembaga pendidikan dalam memanfaatkan sumber daya yang tersedia untuk meningkatkan kemampuan belajar secara optimal (Sujanto, 2021).

Menurut Kurniawati (2022), terdapat beberapa permasalahan Pendidikan yang terdapat di Indonesia yaiitu sebagai berikut :

a) Kurikulum yang Membingungkan dan terlalu Kompleks.

Kurikulum adalah rancangan atau program yang disusun oleh penyelenggara pendidikan untuk peserta didik. Di Indonesia, kurikulum telah mengalami sekitar 10 hingga 11 kali perubahan sejak kemerdekaan. Perubahan yang cukup sering ini tentu dapat menimbulkan kebingungan, terutama bagi pendidik, peserta didik, dan juga orang tua. Selain seringnya terjadi perubahan, kurikulum yang diterapkan di Indonesia juga cenderung cukup kompleks. Hal ini berdampak signifikan pada pendidik dan peserta didik.

Peserta didik sering kali merasa terbebani oleh banyaknya materi yang harus mereka kuasai, sehingga sulit bagi mereka untuk fokus memilih dan mengembangkan potensi sesuai minat dan kemampuan mereka. Dampak serupa dirasakan oleh pendidik, yang harus menghadapi beban tugas besar, mulai dari mempelajari berbagai materi hingga mengajarkan banyak hal kepada murid. Akibatnya, tidak jarang pendidik menjadi kurang optimal dalam menyampaikan pembelajaran.

(8)

5 b) Pendidikan yang Kurang Merata

Indonesia, sebagai negara berkembang, masih menghadapi berbagai proses pembangunan, termasuk di sektor pendidikan. Kondisi ini menyebabkan pelaksanaan pendidikan sering kali dihadapkan pada berbagai tantangan khas negara berkembang, seperti ketidakmerataan akses pendidikan, terutama di daerah-daerah tertinggal.

Ketidakmerataan ini lebih banyak dirasakan oleh masyarakat yang kurang mampu secara ekonomi. Seperti yang kita ketahui, semakin tinggi jenjang pendidikan, semakin besar pula biaya yang diperlukan. Akibatnya, banyak orang yang memilih untuk tidak melanjutkan pendidikan karena terkendala oleh biaya yang tinggi.

c) Masalah Penempatan Guru

Masalah penempatan guru sering kali muncul akibat kurangnya jumlah tenaga pengajar di wilayah tertentu.

Kondisi ini memaksa guru yang tersedia untuk mengajar mata pelajaran di luar bidang keahlian mereka guna memenuhi kebutuhan siswa. Kekurangan guru semacam ini umumnya terjadi di daerah terpencil karena distribusi tenaga pengajar yang tidak merata ke wilayah tersebut.

d) Rendahnya Kualitas Guru

Guru adalah pendidik yang bertugas menyampaikan ilmu kepada para siswa. Peran guru sangat krusial dalam menentukan keberhasilan pendidikan. Menjalani profesi sebagai guru bukanlah hal yang mudah karena banyak tanggung jawab yang harus dipikul. Namun, masih terdapat sejumlah guru yang menganggap pekerjaannya sederhana dan hanya melakukannya sekadar untuk memperoleh penghasilan. Sebagai pendidik, seorang guru harus melaksanakan kewajibannya dengan baik. Guru memiliki tanggung jawab untuk mendidik, mengajar, membimbing, melatih, serta mengevaluasi siswa. Berdasarkan Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2003, tugas guru meliputi

(9)

6 perencanaan dan penyusunan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, evaluasi hasil belajar, pembimbingan, pelatihan, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat.

Dengan melaksanakan tugas-tugas tersebut, guru diharapkan mampu mendidik dan membimbing siswa agar menjadi individu yang sejalan dengan tujuan pendidikan nasional.

e) Biaya Pendidikan yang Mahal.

Saat ini, pandangan bahwa "semakin tinggi jenjang pendidikan, semakin besar pula biaya yang harus dikeluarkan" telah menjadi rahasia umum. Kondisi ini perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah, mengingat mahalnya biaya pendidikan berdampak pada banyak masyarakat, terutama dari kalangan menengah ke bawah.

Biaya pendidikan yang tinggi menjadi beban berat bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Akibatnya, tidak sedikit orang yang memilih untuk tidak melanjutkan pendidikan demi menghindari pengeluaran besar. Bahkan, ada anak-anak yang memiliki keinginan untuk bersekolah, tetapi terpaksa berhenti karena keterbatasan biaya.

II. ALTERNATIF SOLUSI YANG DAPAT DILAKUKAN

Menurut Fajri & Afriansyah (2019) untuk mengatasi permasalahan Pendidikan di Indoensia seperti yang telah dijelaskan diatas, secara garis besar ada dua solusi yaitu:

1. Solusi Sistemik

Solusi sistemik menjadi salah satu pendekatan untuk mengatasi rendahnya tingkat pendidikan di Indonesia, yakni dengan melakukan perubahan pada sistem-sistem sosial yang berkaitan dengan sistem pendidikan. Sebagaimana diketahui, sistem pendidikan memiliki hubungan erat dengan sistem ekonomi yang diterapkan. Saat ini, sistem pendidikan di Indonesia dijalankan dalam kerangka ekonomi kapitalisme (mazhab neoliberalisme), yang cenderung mengurangi peran dan tanggung jawab negara dalam mengelola urusan publik, termasuk pendanaan pendidikan.

(10)

7 2. Solusi Teknis

Solusi teknis adalah pendekatan lain selain solusi sistemik, yang berfokus pada aspek-aspek teknis yang berhubungan langsung dengan pendidikan. Penyelesaian masalah teknis dilakukan melalui upaya praktis untuk meningkatkan kualitas sistem pendidikan.

Misalnya, dalam kasus rendahnya kualitas guru, solusi yang dapat diberikan meliputi peningkatan kesejahteraan guru, pemberian kesempatan melanjutkan pendidikan melalui bantuan biaya, serta penyelenggaraan berbagai pelatihan guna meningkatkan profesionalisme sebagai pendidik. Sementara itu, untuk mengatasi rendahnya prestasi siswa, solusinya dapat berupa peningkatan kualitas dan kuantitas materi pelajaran, penyediaan alat peraga dan fasilitas pendidikan yang memadai, serta langkah-langkah lain yang mendukung proses belajar mengajar.

Dengan diterapkannya kedua solusi tersebut, diharapkan tingkat pendidikan di Indonesia dapat terus meningkat. Hal ini memungkinkan bangsa Indonesia untuk melahirkan generasi-generasi baru yang unggul, cerdas, kreatif, berkepribadian sesuai nilai-nilai Pancasila, dan memiliki martabat yang tinggi (Fajri & Afriansyah, 2019).

Sedangkan menurut Kurniawati (2022), terdapat beberapa uoaya dan solusi untuk mewujudkan pendidikan yang sesuai dengan tujuan pendidikan nasional, yaitu sebagai berikut :

a. Melakukan Pemerataan Pendidikan

Ketidakmerataan pendidikan di Indonesia bukan lagi hal yang asing bagi kita. Hingga saat ini, masih sering ditemukan kasus di mana beberapa daerah kurang mendapatkan perhatian dalam bidang pendidikan. Ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengatasi masalah ketidakmerataan pendidikan ini. Menurut Kurniawan (2016), solusi tradisional yang dapat diterapkan antara lain meliputi:

1) Pembangunan gedung atau ruang belajar untuk siswa di setiap daerah.

2) Melakukan gotong royong antar warga untuk merawat dan menjaga fasilitas sekolah yang diberikan.

(11)

8 3) Mengirimkan guru-guru professional ke daerah-daerah

yang terpencil atau kurang terperhatikan.

4) Adanya program untuk pendekatan kepada warga atau melakukan edukasi tentang pentingnya pendidikan (mendatangi rumah-rumah warga).

5) Adanya Universitas Terbuka, seperti saat ini sudah banyak diterapkan di berbagai daerah.

Masalah biaya juga menjadi salah satu kendala dalam mewujudkan pemerataan pendidikan. Oleh karena itu, diperlukan perhatian dari pemerintah untuk menyalurkan bantuan dana kepada masyarakat kurang mampu agar mereka dapat bersekolah.

Selain peran pemerintah, masyarakat juga dapat berkontribusi melalui semangat gotong royong untuk memenuhi kebutuhan pendidikan bagi mereka yang membutuhkan.

b. Meningkatakan Kesejahteraan Guru

Sebagaimana telah dibahas sebelumnya, pendidikan di Indonesia sangat memerlukan guru yang mampu menjalankan tugas dan fungsinya secara tepat sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003. Untuk mewujudkannya, diperlukan jaminan kesejahteraan bagi para guru. Kesejahteraan guru memiliki hubungan yang erat dengan tingkat profesionalisme mereka.

c. Meningkatkan Mutu Pendidikan

Mutu pendidikan di Indonesia perlu ditingkatkan agar tujuan pendidikan yang diharapkan dapat tercapai. Menurut Aziz, pendidikan yang berkualitas adalah pendidikan yang mampu memenuhi harapan, kebutuhan, dan keinginan masyarakat (Aziz:

2015). Peningkatan mutu pendidikan dapat dilakukan dengan:

1) Menetapkan kurikulum sesuai dengan yang dibutuhkan (Sesuaikan dengan kondisi siswa, masyarakat, dan negara).

2) Memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana.

3) Mengadakan kegiatan sederhana seperti, kursus program literasi, menjalin hubungan dengan wali murid dan lain sebagainya.

(12)

9 d. Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa

Saat ini, rendahnya prestasi siswa masih menjadi tantangan besar bagi pendidikan di Indonesia. Kondisi ini sangat disayangkan karena menunjukkan adanya kegagalan dalam sistem pendidikan di Indonesia. Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah atau upaya yang dapat menjadi solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut, di antaranya:

1) Guru menjadikan proses pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan efektif, tidak monoton.

2) Siswa harus aktif dalam kegiatan pembelajaran menjadi pusat belajar, bukan hanya sebagai pendengar.

3) Peran orang tua dalam memotivasi anaknya untuk belajar sangat diperlukan.

4) Masyarakat turut membantu proses belajar siswa dengan menciptakan lingkungan yang baik dan nyaman.

Pendidikan di Indonesia masih memiliki kualitas yang rendah.

Rendahnya kualitas ini disebabkan oleh berbagai permasalahan dalam sistem pendidikan yang masih dihadapi oleh negara. Dengan berbagai solusi yang telah dijelaskan sebelumnya, diharapkan permasalahan pendidikan di Indonesia dapat teratasi. Selain itu, diharapkan pula Indonesia mampu meningkatkan kualitas pendidikannya sehingga setara dengan negara lain atau bahkan melampauinya.

(13)

10 BAB III

KESIMPULAN

Rendahnya kualitas sistem pendidikan di Indonesia menjadi salah satu penyebab utama mengapa negara ini tertinggal dibandingkan dengan negara- negara lain. Permasalahan ini tidak hanya disebabkan oleh sistem pendidikan yang belum sepenuhnya efektif, tetapi juga melibatkan berbagai isu mendasar lainnya. Padahal, jika ditangani dengan baik, tantangan-tantangan tersebut dapat diatasi. Hal yang dibutuhkan adalah kerja sama yang solid antara semua pihak yang terlibat, termasuk pemerintah, tenaga pendidik, peserta didik, orang tua, serta masyarakat luas. Setiap komponen ini memiliki peran yang sangat penting dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang berkualitas.

Jika salah satu elemen tidak menjalankan perannya dengan baik atau tidak bersinergi, maka tujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang bermutu sulit dicapai. Akibatnya, kualitas pendidikan Indonesia akan terus mengalami penurunan, yang pada akhirnya berdampak pada kemampuan negara untuk bersaing secara global. Pendidikan yang seharusnya menjadi fondasi utama bagi kemajuan bangsa justru menjadi penghambat jika tidak dikelola dengan benar.

Oleh karena itu, diperlukan komitmen bersama untuk memperbaiki setiap aspek pendidikan, mulai dari perencanaan kebijakan, penyediaan fasilitas, hingga pembinaan karakter peserta didik. Dengan demikian, Indonesia dapat memperkuat posisinya di dunia internasional dan menciptakan generasi yang unggul dan berdaya saing tinggi.

(14)

11 DAFTAR PUSTAKA

Aziz, A. (2015). Peningkatan Mutu Pendidikan. Jurnal Studi Islam, 10 (2), 2 -12.

Fitri, S. F. (2021). Problematika Kualitas Pendidikan di Indonesia. Jurnal Pendidikan tambusai, 1617-1620.

Ihsanul Fajri, H. A. (2019). Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Rendahnya Kualitas Pendidikan di Indonesia. 2-3.

Kurniawan, R. Y. (2016). Identifikasi Permasalahan Pendidikan Di Indonesia Untuk Meningkatkan Mutu Dan Profesionalisme Guru. Konvensi Nasional Pendidikan Indonesia (Konaspi)(Pp. 2 -5). Jakarta:

UniversitasNegeri Jakarta.

Kurniawati, F. N. (2022). Meninjau Permasalahan Rendahnya Kualitas Pendidikan Di Indonesia dan Solusi. Academy Of Education Journal, 1-13.

Sujanto, B. (2021). Pengelolaan Sekolah : Permasalahan Dan Solusi. Bumi Aksara.

Referensi

Dokumen terkait

Jurnal Penelitian Dalam Bidang Pendidikan Anak Usia Dini.. Buku Pintar Paud

Akhir kata penulis berharap agar makalah ini berguna bagi semua pihak dalam memberi informasi tentang betapa pentingnya kesadaran bela negara bagi kita sebagai warga negara

Kami sangat berharap buku yang kami terbitkan ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Materi Pecahan khususnya untuk

Menambah referensi daftar putaka yang ada di Universitas Pendidikan Indonesia khususnya bagi departemen Pendidikan Seni Tari agar menambah wawasan bagi mahasiswa yang ada

INI ADALAH MAKALAH TENTANG DASAR - DASAR

Dokumen ini berisi tentang kumpulan referensi buku dan jurnal yang membahas tentang psikologi perkembangan anak usia

Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang berjudul blower Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Muh.. Iskandar

Ulasan kritis tentang buku Psikologi Pendidikan yang membahas konsep dan fungsi psikologi dalam