• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH SEJARAH DAKWAH kelompok 2

N/A
N/A
Muhammad Baihaqi Al Ishaqi

Academic year: 2025

Membagikan "MAKALAH SEJARAH DAKWAH kelompok 2"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH SEJARAH DAKWAH DAN PERADABAN ISLAM KHILAFAH ROSYIDAH (STUDI KOMPARASI DAKWAH SAHABAT

ABU BAKAR RA, UMAR RA, USTMAN RA, ALI RA.) Disusun Guna Memenuhi Tugas Sejarah Dakwah Dan Peradaban Islam

Dosen Pengempu : Dedy Susanto, S.Sos.I. MSI.

Disusun oleh Kelompok 2

1. Ahmad Ibrahim (23010360074) 2. M. Faisal Faiq (23010360075) 3. Salman Alfarisi (23010360076)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG 2023

(2)

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Khulafaur Rasyidin adalah empat khalifah pertama dalam sejarah Islam, yaitu Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali, yang dipilih oleh umat Islam untuk memimpin setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW. Setiap khalifah memiliki cara dan gaya dakwah yang berbeda dalam menyebarkan Islam, yang tercermin dari latar belakang dan kondisi masyarakat pada masa kepemimpinan masing-masing khalifah. Abu Bakar memerangi kaum murtad dan menumpas nabi palsu karena pada masa itu banyak orang yang keluar dari Islam dan munculnya nabi palsu yang mengganggu keamanan umat Islam. Umar mengembangkan sistem administrasi dan hukum Islam, sedangkan Utsman lebih fokus pada pengembangan Islam dengan damai karena pada masa itu kondisi masyarakat sudah lebih stabil dan banyak daerah yang belum terjangkau oleh Islam.

Setelah Nabi Muhammad SAW wafat pada hari senin tanggal 12 Rabi’ul Awal 11 H bertepatan dengan tanggal 3 Juni 632 M, kepemimpinan masyarakat, tugas dakwah, dan urusan lainnya diteruskan oleh para sahabatnya, yang lebih dikenal dengan sebutan khalifah (khulaf al-rasyidun). Masing-masing khalifah memiliki kekhasan dalam memerintah umat Islam. Selain memimpin masyarakat, mereka berusaha semampunya untuk melanjutkan dakwah Nabi ke seluruh pelosok dunia.

B. Rumusan Masalah

1. Siapa Saja Itu Khulafaur Rosyidin ?

2. Bagaimana Cara Sahabat Memimpin Khalifah ?

3. Apa Yang Di Lakukan Sahabat Ketika Menjadi Khalifah ?

C. Tujuan Pembahasan

1. Mengetahui Siapa Itu Khulafaur Rosyidin

2. Dapat Memahami Cara Sahabat Memimpin Khalifah

3. Mengetahui Apa Yang Dilakukan Sahabat Ketita Menjadi Khalifah

(3)

BAB II PEMBAHASAN A. Masa Khulafaur Rasyidin Abu Bakar As-Siddiq

I. Biografi Abu Bakar R.a

Abu Bakar Ash Shiddiq adalah khalifah pertama setelah Rasulullah. Nama asli Abu Bakar adalah Abdullah bin Utsman bin Amir bin Amr bin Ka’ab bin Sa’ad bin Tayyim bin Murrah. Abu Bakar Ash Shiddiq mempunyai sejumlah julukan atau gelar yang semuanya menunjukkan keluhuran pangkat dan kedudukannya serta keagungan langkah dan garis keturunannya. Diantaranya Al-'Atiq, Ash-Shiddiq, Ash-Shahib, Al- Atqa, dan Al-Awwah.

Julukan Al-'Atiq diberikan kepada Abu Bakar Ash Siddiq oleh Nabi Muhammad SAW. Menurut hadits yang terdapat dalam Al-Ihsan fi Taghrib Sahih Ibni Hibban, disebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda kepada Abu Bakar Ash Siddiq,... “Kalian adalah ‘atiqullah (hamba yang dibebaskan dan dibebasakan Allah) dari neraka. " Oleh karena itu, Abu Bakar Ash Shiddiq mendapat julukan Al-'Atiq.

Ada yang mengatakan bahwa ia dipanggil dengan Atiq karena pengorbanan harta bendanya di jalan Allah. Kekuasaan Abu Bakar Ash Shiddiq hanya berlangsung selama dua tahun 3 bulan lebih 10 hari, beliau meninggal pada 21 Jumadil akhir 13 H atau tahun 634 H. Masa-masa pemerintahan Abu bakar arah dakwahnya sarat dengan amal jihad dan meninggalkan banyak manfaat1

II. Pengangkatan Abu Bakar Menjadi Khalifah

Setelah wafatnya Rasulullah, umat Islam merasa perlu adanya pengganti sebagai pemimpin agama sekaligus pemimpin negara karena keberadaan Madinah sebagai basis umat Islam berada dalam ancaman. Pergantian kepemimpinan dilakukan melalui musyawarah yang diikuti oleh sebagian besar kaum muslimin. Mereka sepakat untuk membai'at Abu Bakar sebagai khalifah yang pertama, meskipun sebelumnya menuai pro dan kontra dalam penentuan siapa yang berhak menjadi khalifah. Abu Bakar dipilih karena beberapa alasan, di antaranya adalah orang pertama yang mengakui peristiwa Isra Mikraj, menemani Nabi Muhammad berhijrah ke Madinah,

1Mahayudin Hj. Yahya; Ahmad Jelani Himi, Sejarah,… h. 129

Tim MGMP Provinsi Jateng. Pendidikan Agama Islam untuk SMP. Klaten: CV Sahabat. 2004. h. 126

(4)

sangat gigih dalam melindungi orang yang memeluk agama Islam, dan menjadi imam shalat sebagai pengganti Nabi Muhammad ketika sedang sakit2

III. Dakwah pada Masa Abu Bakar (11 H - 13 H)

Fokus dakwah Abu Bakar pada masa pemerintahannya terutama pada stabilisasi negara yang terguncang dengan munculnya gerakan riddah. Ia menaruh perhatian pada kelompok oposisi yang menolak membayar zakat dan mereka yang mengaku sebagai nabi. Beliau menyatakan akan berperang melawan semua kelompok yang menyimpang dari kebenaran, baik itu murtad, mengaku nabi, maupun menolak membayar zakat, hingga mereka kembali ke jalan kebenaran atau beliau wafat sebagai syahid dalam perjuangannya. kemuliaan agama Allah3. Selain persoalan diatas, pemerintah Abu Bakar juga membenahi sektor-sektor lain diantaranya:

a. Perbaikan Sosial

Upaya perbaikan sosial yang dilakukan Abu Bakar bertujuan untuk menciptakan stabilitas di wilayah Islam dengan mengamankan Jazirah Arab dari orang-orang yang menyimpang dari iman (murtad, nabi palsu, dan orang-orang yang menolak membayar zakat). Pada masa pemerintahannya, Abu Bakar menghadapi banyak tantangan, antara lain persoalan siapa yang akan memimpin umat Islam sepeninggal Nabi Muhammad SAW, serta meningkatnya kemurtadan dan penolakan membayar zakat. Ketegasan Abu Bakar dan ketabahan para sahabatnya membantu mengatasi dan menstabilkan permasalahan ini. Beberapa kemajuan yang dicapai selama dua tahun pemerintahan Abu Bakar antara lain perbaikan sosial bagi masyarakat dan keberhasilan mengamankan Jazirah Arab dari orang-orang yang menyimpang dari keyakinan.

2 H. Mukhtar Yahya, Sejarah dan Kebudayaan Islam, (Jakarta: Pustaka Al-Husna Baru, 2003). h. 196

3Muhammad Husain Haikal, Abu Bakar As-Siddik: Sebuah Biografi Dan Studi Analisis Tentang

Permulaan Sejarah Islam Sepeninggal Nabi (Terj.), Cet. IX, (Jakarta: Pustaka Litera Antar Nusa, 2009). h.

98

(5)

b. Perluasan Dan Pengembangan Wilayah Islam

Abu Bakar melakukan perluasan wilayah Islam ke luar jazirah Arab, yaitu ke daerah Iraq dan Syria yang berbatasan langsung dengan wilayah kekuasaan Islam.

c. Mengumpulkan Ayat-Ayat Al-Qur’an

Umat Islam merasa khawatir dengan hilangnya penghafal Al-Qur'an dan ayat-ayat Al-Qur'an yang tersimpan pada benda-benda seperti daun kurma dan kulit kayu. Hal ini disebabkan karena benda-benda tersebut mudah rusak dan hilang. Kekhawatiran ini muncul karena pada saat kekhalifahan berakhir, Al-Qur'an sudah selesai ditulis dalam mushaf. 4

d. Meningkatkan Kesejahteraan Ummat

Abu Bakar membantu meningkatkan kesejahteraan umat Islam dengan mendirikan “Baitul Mal”, sebuah lembaga keuangan yang mirip dengan perbendaharaan negara atau lembaga keuangan. Dia mempercayakan Abu Ubaidah dan para sahabat Nabi, yang disebut "Amin Al-Ummah" (Pembina Umat), untuk mengelolanya. Selain itu, ia mendirikan lembaga peradilan yang dipimpin oleh Umar bin Khattab. Pada suatu hari, Abu Bakar mengambil kembali hak seseorang yang telah dizalimi oleh seorang pemimpin yang telah merampas rakyat dan mengembalikannya kepada pemilik yang sah.5

IV. Masa Akhir Hidup Abu Bakar

Abu Bakar wafat pada Senin malam, 21 Jumadil Akhir tahun ke-13 H atau bertepatan dengan 22 Agustus 634 M. Ia meninggal di usia yang sama dengan Nabi Muhammad, yaitu 63 tahun. Abu Bakar sakit demam selama beberapa hari sebelum meninggal dunia. Ia menghembuskan nafas terakhirnya pada sore hari, setelah matahari terbenam.6

4Imam Munawwir, Mengenal pribadi 30 Pendekar dan Pemikir Islam Dari masa Ke masa, Cet. II, (Surabaya: Bina Ilmu, 2006). h. 51

5 Imam Munawwir, Mengenal pribadi,… h 52

6 https://www.akurat.co/khazanah-islam/1302337884/Kisah-Wafatnya-Abu-Bakar-AshShiddiq-Sang-Khalifah-Pertama-yang-Tegas-dan- Berani

(6)

B. Masa Umar bin Khattab (13H-23H) I. Biografi Umar Bin Khattab

Umar bin Khattab adalah seorang pemimpin Arab dari suku Quraisy yang berasal dari suku Adi. Ia dilahirkan di Mekah empat tahun sebelum kelahiran Nabi Muhammad SAW. Ayahnya bernama Khattab bin Nufail, dan kakeknya bernama Abdul Uzza bin Riyah bin Quthm bin Razah bin Adi bin Ka'ab bin Lu'ay bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin An-Nadr bin Kinanah. Umar dikenal sebagai orang yang berbudi luhur, fasih, adil, dan pemberani.7

Umar Bin Khattab masuk Islam pada usia 27 tahun setelah awalnya menentang Muhammad. Muhammad berdoa kepada Allah untuk penguatan Islam melalui masuknya Umar atau Abu Jahl, dan Umar akhirnya masuk Islam.8 Peralihan agamanya merupakan kemenangan signifikan bagi Islam, dan migrasi serta pemerintahannya dipandang sebagai sebuah berkah. Umar menjadi salah satu pendukung Islam yang paling setia dan berpartisipasi dalam hampir semua pertempuran dan ekspedisi di bawah kepemimpinan Muhammad. Dia adalah khalifah Rashidun kedua dan dikenal karena reformasi dan kontribusinya terhadap kerajaan Islam.

II. Pengangkatan Umar Bin Khattab

Abu Bakar menggagas musyawarah di kalangan sahabat untuk mengangkat Umar bin Khattab sebagai khalifah karena khawatir akan potensi konflik dan perpecahan di kalangan umat Islam akibat persaingan memperebutkan jabatan khalifah, seperti yang terjadi sebelum pengangkatannya sendiri. Abu Bakar memilih Umar sebagai penggantinya karena ia yakin bahwa Umar lebih memilih mengambil tindakan tegas untuk menyelesaikan masalah ketimbang mengambil pendekatan yang lebih lembut.

Setelah Umar bin Khattab dikukuhkan sebagai Khalifah pada hari Selasa tanggal 22 Jumad as Sani 13 H atau 13 Agustus 634 H, Abu Bakar memanggil Usman Bin Affan dan membacakan naskah yang berisi penunjukan Umar Bin Khattab sebagai penggantinya. Usman setuju dengan penunjukkan itu. Abu Bakar meninggal dunia pada

7Samsul Munir Amin, Sejarah Perkembangan Islam, (Jakarta : Amzah, 2009). h. 98

8Ahmad Jamil, sejarah kebudayaan islam MAN, Gresik: Putra kembar Jaya. 2008, h.24

(7)

hari Senin, tanggal 23 Agustus 634 M dalam usia 63 tahun, setelah menjadi Khalifah selama 2 tahun 3 bulan 11 hari.9

III. Pola Dakwah pada Kepemimpinan Umar Bin Khattab

Pada masa kepemimpinan Umar Bin Khattab sebagai khalifah, ia memiliki tugas yang sangat besar di pundaknya yang belum diselesaikan oleh khalifah sebelumnya. Oleh karena itu, pada periode ini, khalifah terfokus pada beberapa sektor, antara lain:

a. Perluasan Wilayah

Pada masa kepemimpinan Umar Bin Khattab sebagai khalifah, ekspansi wilayah Islam dilakukan secara bertahap. Pada tahun 635 M, ibu kota Suriah, Damaskus, berhasil dikuasai oleh tentara Islam. Setahun kemudian, pada tahun 636 M, tentara Islam berhasil mengalahkan Byzantium. Dari Suriah, ekspansi dilanjutkan ke Mesir di bawah pimpinan Amr Bin Ash dan ke Irak di bawah pimpinan Sa'ad Bin Abi Waqash. Pada tahun 641 M, kota Niskandariyah di Mesir berhasil ditaklukkan oleh tentara Islam pada tahun 637 M.

b. Korps Militer.

Pada masa pemerintahan Umar, negara Islam berhasil memperluas wilayah kekuasaannya melalui ekspansi besar-besaran. Umar berhasil menaklukkan Persia dan Bizantium. Umar memiliki sistem militer yang tangguh sebagai basis pertahanan dan keamanan negara. Umar membentuk organisasi militer yang bertujuan menjaga kecakapan militer bangsa Arab.

Umar melarang pasukan Arab menguasai tanah pertanian negri-negri taklukan, sebab penguasaan atas tanah pertanian tersebut dihawatirkan akan melemahkan semangat militer mereka. Umar juga melarang pasukan muslim hidup diperkampungan sipil, melainkan mereka hidup diperkampungan militer. Umar tidak ingin tentara memiliki profesi lain seperti dagang, bertani yang mengakibatkan perhatian mereka berkurang pada tugas militer

C. Bait al-Mal

9 Ibid, h. 25.

(8)

Baitul Maal adalah lembaga keuangan Islam yang bertujuan untuk memperlancar aktivitas perekonomian. Pendirian Baitul Maal oleh Umar dimaksudkan untuk menggaji tentara militer yang tidak lagi mencampuri urusan pertanian, para pejabat dan staf-stafnya, para qadi, dan yang berhak menerima zakat. Sumber keuangan Baitul Maal berasal dari zakat, bea cukai, dan bentuk pajak lainnya. Pajak diterima dalam bentuk uang kontan dan barang atau hasil bumi. Setelah terbaginya wilayah kepada beberapa propinsi, Baitul Maal memiliki cabang-cabang yang berdiri sendiri, cabang-cabang tersebut mengeluarkan dana sesuai dengan keperluan tahun itu dan selebihnya dikirim ke pusat.

IV. Masa Akhir Hidup Umar Bin Khattab

Ia meninggal setelah dibunuh saat menjadi imam salat subuh oleh Abu Lu'luah Fairuz, seorang budak al-Mughirah dari Persia. Hal ini dikarenakan Abu Lu'luah kecewa dengan kekalahan Persia oleh tentara Islam,Pada hari Rabu tanggal empat Dzulhijjah tahun ke-23 Hijriah, sebelum matahari terbit, hal itu berawal ketika Umar pergi keluar rumah untuk memimpin shalat subuh.

Di Masjid, beliau meminta beberapa orang untuk mengatur barisan shaf sebelum shalat dimulai. Baru saja Umar hendak memulai shalatnya dan hendak mengucapkan takbir tiba-tiba Abu Lu'lu'ah muncul dan menikamnya tiga sampai enam kali. Meski merasakan panasnya senjata di dalam dirinya, Umar menoleh ke arah jamaah dan memerintahkan mereka untuk mengejar Abu Lu'lu'ah. Umar Bin Khattab ditusuk oleh Abu Lu'lu'ah di bawah pusarnya sehingga menyebabkan lapisan dalam kulit dan perutnya pecah. Sakitnya begitu hebat sehingga Umar tidak sanggup berdiri dan akhirnya terjatuh Abdurrahman bin Auf menggantikan Umar Bin Khattab untuk mengimami shalat setelah Umar Bin Khattab terluka parah dalam sebuah serangan.

Umar Bin Khattab dibawa pulang ke rumahnya dalam keadaan tak sadarkan diri dan mengalami pendarahan yang terus menerus. Para sahabat berusaha membangunkan Umar Bin Khattab pada waktu-waktu shalat agar beliau tidak melewatkan waktu shalat. Setelah akhirnya terbangun, ia langsung menunaikan shalat. Usai salat, dia bertanya siapa yang menikamnya. Para sahabat menjawab dan ia merasa bersyukur dibunuh oleh orang yang

(9)

bahkan tidak bersujud kepada Allah SWT, bukan oleh orang mukmin. Tidak lama setelah itu, Umar meninggal.10

C. Utsman Bin Affan (23-36H/644-656M).

I. Biografi Ustman bin Affan

Khalifah ketiga pada masa awal Islam adalah Utsman bin Affan. Nama lengkapnya adalah Utsman bin Affan bin Abil Ash bin Umayyah dari suku Quraisy. Ia memeluk Islam karena ajakan Abu Bakar dan menjadi salah satu sahabat dekat Nabi SAW. Ia sangat kaya tetapi berlaku sederhana, dan sebagian besar kekayaannya digunakan untuk kepentingan Islam. Ia mendapat julukan Dzun Nurain, artinya memiliki dua cahaya, karena menikahi dua putri Nabi SAW secara berurutan setelah yang satu meninggal. Utsman pernah meriwayatkan kurang lebih 150 hadis. Seperti halnya Umar, Utsman diangkat menjadi Khalifah melalui proses pemilihan. Bedanya, Umar dipilih atas penunjukan langsung sedangkan Utsman diangkat atas penunjukan tidak langsung, yaitu melewati badan Syura yang dibentuk oleh Umar menjelang wafatnya.

II. Pengangkatan Utsman Bin Affan

Umar Ibn Khatab membentuk tim formatur yang terdiri atas enam orang shahabat terkemuka untuk menentukan pengganti beliau sebagai khalifah. Enam orang shahabat yang menjadi tim formatur adalah Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Thalhah, Zubair, Abdurrahman bin Auf, dan Saad bin Abi Waqash. Pada saat pemilihan, Thalhah tidak ada di tempat dan baru kembali ke Madinah setelah pemilihan selesai dilakukan. Setelah melalui persaingan yang begitu ketat dengan Ali bin Abi Thalib, akhirnya tim musyawarah (formatur) memilih Utsman bin Affan sebagai khalifah ketiga, menggantikan pedahulunya Umar bin Khatab yang wafat.11

III. Pola Dakwah Pada Kepemimpinan Ustman Bin Affan

Pada masa-masa awal pemerintahannya, Khalifah Utsman bin Affan melanjutkan sukses para pendahulunya, terutama dalam perluasan wilayah kekuasaan Islam. Daerah-daerah strategis yang sudah dikuasai Islam seperti Mesir dan Irak.

10 https://katadata.co.id/agung/lifestyle/641022d00b683/menilik-kisah-wafatnya-umar-bin-khattab-serta-nasihat-emasnya

11Siti Maryam, dkk., (ed.) Sejarah Peradaban Islam dari Masa Klasik hingga Modern,(Yogyakarta : Jurusan SPI Fakultas Adab IAIN Sunan Kalijaga kerjasama dengan LESFI, 2003), h. 54-55.

(10)

Khalifah Utsman mengirimkan pasukan yang dipimpin Alwalid bin Aqobah untuk memperluas wilayah Islam ke daerah-daerah di utara seperti Azerbaijan dan Armenia.

Selain itu, Khalifah Utsman juga memperkuat armada laut untuk menaklukkan daerah- daerah maritim. Karya monumental Khalifah Utsman yang dipersembahkan kepada umat Islam adalah penyusunan kitab suci Al-Qur'an.

Penyusunan Al-Qur’an, yaitu Zaid bin Tsabit, sedangkan yang mengumpulkan tulisan-tulisan Al-Qur’an antara lain Adalah dari Hafsah, salah seorang Istri Nabi SAW.

Kemudian dewan itu membuatbeberapa salinan naskah Al-Qur’an untuk dikirimkan ke berbagai wilayah kegubernuran sebagai pedoman yang benar untuk masa selanjutnya. 12 IV. Masa Akhir Hidup Usman Bin Affan

Kematian Utsman bin Affan RA adalah sebuah tragedi. Pada masa pemerintahannya, terjadi fitnah yang disebabkan oleh Abdullah bin Saba, seorang Yahudi yang berpura-pura masuk Islam dan menyebar berita bohong tentang Utsman RA yang telah mengubah syari'at Allah SWT. Utsman RA dituduh berbuat zalim dengan mengangkat pemimpin-pemimpin dari keluarganya serta memecat gubernur yang telah ditunjuk Umar bin Khattab RA. Hal ini menimbulkan kekacauan dan para pemberontak mengepung rumah Utsman RA selama 40 hari.

Pada akhirnya, Utsman RA dibunuh saat sedang membaca Al-Qur'an setelah para pemberontak berhasil menyusup masuk ke rumahnya. Utsman RA meninggal pada 12 Dzulhijjah tahun 35 Hijriah di usia ke-81 dan dimakamkan di bukit sebelah timur pemakaman Al-Baqi.

C. Masa Khalifah Ali Bin Abi Thalib I. Biografi Ali Bin Abi Thalib

Ali bin Abi Thalib adalah keponakan dan menantu Nabi Muhammad. Ia adalah putra Abi Thalid bin Abdul Muthalib dan menjadi khalifah keempat setelah Uthman. Ali adalah seseorang yang memiliki kelebihan, selain itu ia adalah pemegang kekuasaan.

Pribadinya penuh vitalitas dan energik, perumus kebijakan dengan wawasan yang jauh ke depan. Ia adalah pahlawan yang gagah berani, penasehat yang bijaksana, penasihat hukum yang ulung dan pemegang teguh tradisi, seorang sahabat sejati, dan seorang lawan

12Mahayudin Hj. Yahya; Ahmad Jelani Himi, Sejarah Islam, Cet.V, (Kuala Lumpurr: Penerbit Fajar Bakti Sdn. Bhd, 1995). h. 125

(11)

yang dermawan. Ia telah bekerja keras sampai akhir hayatnya dan merupakan orang kedua yang berpengaruh setelah Nabi Muhammad.13

II. Proses pengankatan Ali Bin Abi Thalib sebagai Khalifah.

Ali bin Abi Thalib menjadi khalifah sepeninggal Utsman bin Affan. Ia diangkat menjadi khalifah pada bulan Juni 565 M melalui pemilihan dan pertemuan terbuka.

Pengangkatannya tidak semulus tiga khalifah sebelumnya. Ali diangkat di tengah duka atas meninggalnya Utsman bin Affan, pertentangan, kekacauan, dan kebingungan di kalangan masyarakat Madinah. Pemberontak yang membunuh Utsman mengangkat Ali menjadi khalifah.14 Setelah massa mengemukakan bahwa umat Islam perlu segera mempunyai pemimpin agar tidak terjadi kekacauan yang lebih besar, akhirnya Ali bersedia dibai’at menjadi khalifah.

III.Kebijakan Dan Kepemimpinan Ali Bin Abi Thalib.

a. Mengganti Semua Gubernur

Semua gubernur yang diangkat oleh Khalifah Usman Bin Affan harus diganti oleh Khalifah Ali karena banyak masyarakat yang tidak senang. Menurut pengamatannya, para gubernur inilah yang menyebabkan timbulnya banyak pemberontakan terhadap pemerintahan Usman Bin Affan. Beberapa gubernur yang diganti adalah:

a) Gubenur Syiria diganti oleh Sahl Bin Hanif.

b) Gubenur Basroh diganti oleh Usman Bin Hanif c) Gubenur Mesir diganti oleh Qa’is Bin Sa’ad d) Gubenur Kufah diganti oleh Umrah Bin Syihab.

e) Gubenur Yaman diganti oleh Ubaidah Bin Abbas19

b. Menarik Kembali Tanah Milik Negara

Pada masa pemerintahan Usman Bin Affan banyak para kerabatnya yang diberikan fasilitas dalam berbagai bidang.Sehingga banyak diantara mereka yang kemudian merongrong pemerintahan Usman dan harta kekayaan mereka.Untuk

13Samsul Munir Amin, Sejarah Perkembangan Islam, (Jakarta : Amzah, 2009). h. 93-94.

14Dudung Abdurrahman, Sejarah Peradaban Islam, Yogyakarta: Lesfi, 2009, h.70

(12)

itulah Ali merasa sangat perlu utuk menarik kembali semua tanah pemberian Usman kepada keluarganya, menjadi milik Negara.

c. Perbaikan Bidang Ilmu Bahasa

Pada masa pemerintahan Ali, wilayah Islam telah meluas hingga Tunisia dan bahkan India. Namun, masyarakat Muslim non-Arab mengalami kesulitan dalam membaca teks Al-Qur'an dan Hadits sebagai sumber hukum Islam. Ali menyadari bahwa kesulitan ini menjadi kendala dalam memahami ajaran Islam dan perlu adanya perbaikan bacaan masyarakat Muslim non-Arab dalam mempelajari ajaran Islam yang kebanyakan berbahasa Arab. Oleh karena itu, Ali memerintahkan Abu Aswad ad-Duali untuk mengembangkan ilmu Nahwu, yaitu ilmu yang mempelajari tata bahasa Arab, agar dapat membantu orang-orang non-Arab dalam menghindari kesalahan fatal dalam bacaan Al-Qur'an dan Hadits.

IV. Masa Akhir Hidup Ali Bin Abi Thalib

Pada saat itu, Ali bin Abi Thalib, khalifah keempat dalam sejarah Islam, sedang bersiap- siap untuk mengirim pasukannya sekali lagi untuk memerangi Mu'awiyah, gubernur Syam yang memberontak. Namun, terjadi sebuah konspirasi dari sekelompok orang yang ingin mengakhiri hidup ketiga pemimpin tersebut, yaitu Ali, Mu'awiyah, dan Amr bin Ash.

Kelompok Khawarij terdiri dari tiga orang yang sepakat untuk membunuh ketiga pemimpin pada malam yang sama. Salah satu dari mereka bernama Abdurrahman bin Muljam pergi ke Kufah untuk membunuh Ali, sementara satu orang lagi bernama Barak bin Abdullah at-Tamimi pergi ke Syam untuk membunuh Mu'awiyah, dan yang ketiga yaitu Amr bin Bark at-Tamimi berangkat ke Mesir untuk membunuh Amr bin Ash.

Abdurrahman bin Muljam menjadi satu-satunya di antara tiga orang yang berhasil membunuh Ali. Dia menyerang Ali dengan pedang berlapis racun saat Ali sedang mengumandangkan azan di Masjid Agung Kufah. Abdurrahman bin Muljam ditangkap oleh orang-orang di masjid, dan setelah kematian Ali, dia dieksekusi oleh Imam Hasan15

BAB III

15Syalbi. Sejarah dan kebudayaan islam 1, Jakarta: Pustaka Al Husna Baru. 2003, h. 264

(13)

PENUTUP A. Kesimpulan

Khulafaur Rashidin merupakan empat khalifah pertama dalam sejarah Islam, yaitu Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali, yang dipilih umat Islam untuk memimpin setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW.Setiap khalifah memiliki cara dan gaya dakwah yang berbeda dalam menyebarkan Islam, yang tercermin dari latar belakang dan kondisi masyarakat pada masa kepemimpinan masing-masing khalifah.

B. Saran

Penulis menyadari, bahwa dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan.Oleh karena itu, kritikan dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan, gunaperbaikan makalah kami di masa yang akan datang.

(14)

Daftar Pustaka

Mahayudin Hj. Yahya; Ahmad Jelani Himi, Sejarah,… h. 129 Tim MGMP Provinsi Jateng.

Pendidikan Agama Islam untuk SMP. Klaten: CV Sahabat. 2004. h.

H. Mukhtar Yahya, Sejarah dan Kebudayaan Islam, (Jakarta: Pustaka Al-Husna Baru, 2003).

Muhammad Husain Haikal, Abu Bakar As-Siddik: Sebuah Biografi Dan Studi Analisis Tentang Permulaan Sejarah Islam Sepeninggal Nabi (Terj.), Cet. IX, (Jakarta: Pustaka Litera Antar Nusa, 2009).

Imam Munawwir, Mengenal pribadi 30 Pendekar dan Pemikir Islam Dari masa Ke masa, Cet.

II, (Surabaya: Bina Ilmu, 2006), h.

https://www.akurat.co/khazanah-islam/1302337884/Kisah-Wafatnya-Abu-Bakar-AshShiddiq- Sang-Khalifah-Pertama-yang-Tegas-dan-Berani

Samsul Munir Amin, Sejarah Perkembangan Islam, (Jakarta : Amzah, 2009).

Ahmad Jamil, sejarah kebudayaan islam MAN, Gresik: Putra kembar Jaya. 2008.

Ibid, h. 25.

https://katadata.co.id/agung/lifestyle/641022d00b683/menilik-kisah-wafatnya-umar-bin- khattab-serta-nasihat-emasnya

Siti Maryam, dkk., (ed.) Sejarah Peradaban Islam dari Masa Klasik hingga Modern, (Yogyakarta :Jurusan SPI Fakultas Adab IAIN Sunan Kalijaga kerjasama dengan LESFI, 2003), h.

Mahayudin Hj. Yahya; Ahmad Jelani Himi, Sejarah Islam, Cet.V, (Kuala Lumpurr: Penerbit Fajar Bakti Sdn. Bhd, 1995).

Dudung Abdurrahman, Sejarah Peradaban Islam, Yogyakarta: Lesfi, 2009.

Syalbi. Sejarah dan kebudayaan islam 1, Jakarta: Pustaka Al Husna Baru. 2003.

Referensi

Dokumen terkait

 Menggali informasi tentang kebijakan khalifah Abu Bakar dalam merintis dakwah Islam di Persia dan Syiria.  Menjelaskan langkah- langkah khalifah Abu Bakar dalam menyadarkan

Sebutkan nabi palsu yang muncul pada masa Abu Bakar sebagai khalifah.. Tulislah jasa-jasa Abu Bakar sewaktu

bedasarkan sabda Nabi SAW., “Ikutilah (petunjuk) dari dua orang sesudahku: Abu Bakar dan Umar.” Ijma menurut Empat Khalifah adalah Hujjah, bedasarkan sabda Nabi SAW.,

Pada saat Umar bin Khatab menjadi khalifah mengantikan Abu Bakar pasca wafatnya beliau, kekayaan atau kas yang dimiliki oleh negara di baitul maal meningkat

Khilafah Rasyidin merupakan para pemimpin ummat Islam setelah Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wasallam wafat, yaitu pada masa pemerintahan Abu Bakar as-Shiddiq,

Madrasah Mekkah dipelopori oleh Muadz bin Jabal; madrasah Madinah dipelopori oleh Abu Bakar, Umar, dan Utsman; madrasah Basrah dipelopori oleh Abu Musa al Asy’ari dan Anas bin Malik;

Dokumen ini membahas sejarah mahzab dalam Islam, khususnya perdebatan tentang siapa yang berhak menjadi khalifah setelah wafatnya Nabi Muhammad

Peperangan yang terjadi pada masa khalifah Abu Bakar ash shiddiq untuk memerangai orang yang mengaku nabi yaitu musailamah al kadzdzab terjadi di … Yamamah 5.. Utsman masuk islam pada