STUDI MATERI TENTANG DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW DI MEKKAH
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Studi Materi SKI di MTs- MA
Dosen Pengampu: Medina Nur Asifaf Purnama, M.Pd.I
Disusun oleh:
1. Berliandita Kartikasari (201210083) 2. Denis Ridho Nur Huda (201210098) 3. Zahrotul Azza (201210477)
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO
TAHUN 2023/2024
i
KATA PENGANTAR
Dengan rasa syukur yang mendalam kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan rahmat, taufik, serta hidayahnya kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Tanpa pertolonganya saya izin tidak akan bisa menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Sholawat serta Salam semoga tetap tercurahkan kepada Rosullullah Muhammad ﷺ, yang menjadi suri tauladan pembawa syafa’atul udzma, ppara keluarga, sahabat, dan orang yang mengikutinya.
Syukur Alhamdulillah saya dapat menyelesaikan makalah ini yang memuat tentang STUDI MATERI TENTANG DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW DI MEKKAH, saya banyak mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini. Semoga makalah yang saya buat ini dapat bermafaat bagi semua.
Ponorogo, September 2023 Penyusun
Kelompok 2/PAI5C
ii DAFTAR ISI
STUDI MATERI TENTANG DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW DI MEKKAH ...
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... ii
BAB I ... 1
PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 1
BAB II ... 2
PEMBAHASAN ... 2
A. Permulaan Dakwah Nabi Muhammad Saw ... 2
B. Prioritas Dakwah Nabi Muhammad Saw di Mekkah ... 4
C. Respon Masyarakat Mekkah terhadap Dakwah Nabi Muhammad Saw ... 6
D. Tantangan dan Rintangan ... 9
E. Modal Kesuksesan Nabi Muhammad SAW Dalam Berdakwah Ke Mekkah 12 BAB III ... 15
KESIMPULAN ... 15
DAFTAR PUSTAKA ... 16
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Dakwah merupakan salah satu cara yang digunakan oleh Rasulullah saw.
untuk menyebarkan ajaran Islam. Pada periode pertama, Rasulullah melakukan dakwah secara sembunyi di lingkungan anggota keluarga agar meninggalkan berhala dan beribadah hanya kepada Allah swt. Periode ini berlangsung selama tiga tahun lalu berlanjut ke periode terbuka dimana beliau melakukan dakwah secara terbuka kepada penduduk Mekkah
Setelah Nabi berdakwah di Mekkah dengan hasil yang tidak begitu menggembirakan, maka Nabi hijrah ke Madinah. Dengan strategi ini, perkembangan dakwah mendapat hasil yang lebih baik. Suatu kegiatan dakwah dapat terlaksana dengan maksimal apabila ada media yang mendukung. Pada masa Rasulullah, media dakwah yang digunakan yaitu surat, terdapat surat terbuka yang dikirimkan kepada raja dan penguasa negara lain, adapun surat tertutup berisi pesan-pesan dakwah yang Rasulullah kirimkan ke penduduk Mekkah yang mayoritas belum memeluk Islam.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana permulaan Dakwah Nabi Muhammad SAW?
2. Apakah prioritas dakwah Muhammad SAW?
3. Bagaimana Respon Masyarakat mekah terhadap dakwah Nabi Muhammad SAW?
4. Apakah tantangan dan ringtangan Nabi Muhammad SAW?
5. Bagaimana modal kesuksesan nabi Muhammad SAW dalam berdakwah di mekah?
2 BAB II PEMBAHASAN A. Permulaan Dakwah Nabi Muhammad Saw
Berbicara tentang Nabi Muhammad saw tidak terlalu mengalami kesulitan dalam hal sumber, karena adanya al-Quran dan hadis. Al-Quran merupakan wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw, setiap turunnya ayat, Nabi memerintahkan untuk ditulis. Kemurnian al-Quran terjaga juga tidak terlepas dari peranan sahabat (Abu Bakar, Umar bin Khattab, utsam bin affan, ali bin abi tholib.), untuk dibukukan dalam sebuah mushaf, disempurnakan lagi pada masa Utsman bin Affan dengan nama mushaf utsmani. Adapun hadis merupakan perkataan, perbuatan, dan persetujuan Nabi terhadap perbuatan sahabat. Jadi, hadis merupakan sumber kedua untuk mengetahui kehidupan dan ajaran Nabi Muhammad saw.1
Nabi Muhammad lahir di Mekah pada tahun 571 M. Dia keturunan keluarga bangsawan Arab, yaitu Bani Hasyim dari suku Quraisy, sukunya yang ia percayai melestarikan Ka'bah yang dibangun oleh Nabi Ibrahim dan putranya (Ismail). Nama ayah Nabi adalah Abdullah, adalah putra bungsu Abdul Muthalib. Abdullah meninggal lebih awal Putranya lahir. Sedangkan ibunda Rasulullah (Aminah) enam tahun setelah kematian.
Nabi saw, pada usia 25 tahun menikah dengan Khadijah binti Khuwailid.
Seorang wanita Quraisy terhormat, konglomerat dan suci. Dari pernikahan dengan beliau Muhammad saw, Khadijah melahirkan dua putra yang kemudian meninggal di masa kanak mereka. Dan melahirkan empat putri: Zainab, Ruqayah, Ummu Kultsum dan Fatimah.2
Di zaman jahiliyah bila ada orang-orang yang berselisih, mereka merujuk kepada Nabi Muhammad saw. Nadhar bin Harits berkata kepada kaum Quraisy:
Kalian mengakui Muhammad di masa kecil paling terpuji, paling jujur dan
1 Patmawati, “Sejarah Dakwah Rasulullah SAW Di Mekah Dan Madinah,” Al -Hikmah (2015): 1–17.
2 Kearifan Nabi and Muhammad Saw, “SKI Kelas VII MTs Semester Gasal | 1,” SKI Kelas VII MTs Semester Gasal (n.d.): 1–94.
3
paling terpercaya di antara kalian. Tetapi di masa rambutnya sudah beruban dan dia diutus oleh Allah kepada kalian, kalian mengatakan: “Dia penyihir!” Tidak, demi Allah dia bukan penyihir. Dalam usia 40 tahun, Nabi Muhammad saw, sering menyepi untuk merenungkan masyarakatnya di Gua Hira.3 Gua yang terletak 6 km di sebelah timur Kota Mekah. Pada malam tanggal 17 Ramadhan 611 M, malaikat Jibril yang diutus oleh Allah menyampaikan wahyu pertama, yaitu Q.S AI-Alaq: 1- 5.
Artinya: Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia, Yang mengajar (manusia) dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.”
Setelah turunnya wahyu yang pertama ini, Jibril tidak muncul lagi untuk beberapa lama, sementara Nabi Muhammad menantikannya dan selalu datang ke gua Hira. Dalam keadaan menanti itulah turun wahyu yang membawa perintah kepadanya. Wahyu itu berbunyi sebagai berikut: hai orang yang berselimut, bangun, dan beri ingatlah. Hendaklah engkau besarkan Tuhanmu dan bersihkanlah pakaianmu, tinggalkanlah perbuatan dosa, dan janganlah engkau memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu bersabarlah
Dengan turunnya perintah itu, mulailah Rasulullah saw melakukan dakwah Islam. Langkah pertama yang dilakukan adalah berdakwah secara sembunyi sembuyi di lingkungan keluarga terdekat dan di kalangan rekan-rekannya. Hal ini dapat dilihat dari firman Allah SWT dalam Surah Asy-Syu‟ara ayat 214.
َنيِب َرْقَ ْلْٱ َكَت َريِشَع ْرِذنَأ َو
Artinya:”dan berilah peringatan kepada kerabat kerabatmu (Muhammad) yang terdekat”.
Karena itulah, orang yang pertama kali menerima dakwahnya adalah keluarga dan sahabat dekatnya, di antaranya: Khadijah (isteri), Ali bin Abi
3 Studi Naskah et al., “DAKWAH PADA MASA NABI MUHAMMAD SAW.” (n.d.):
15–31.
4
Thalib (sepupu), Abu Bakar (sahabat), Zaid (budak yang diangkat anak), Ummu Aiman (pengasuh).4
Selama tiga tahun pertama sejak diutusnya Nabi Muhammad saw dakwah dilakukan secara sembunyi-sembunyi, selanjutnya dakwah dilakukan dengan terang-terangan secara lisan, misalnya memberi nasehat, memberi peringatan dsb. Hal ini dituturkan dalam QS. Al-Hijr ayat 94:
َنْيِك ِرْشُمْلا ِنَع ْض ِرْعَا َو ُرَمْؤُت اَمِب ْعَدْصاَف
Artinya: “maka sampaikanlah (Muhammad) secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang yang musyrik”.
Nabi Muhammad saw berdakwah secara terang-terangan ke seluruh lapisan masyarakat, baik golongan bangsawan maupun budak serta negerinegeri lain dilakukan pertama kali di Bukit Shafa. Ketika itu, pamannya, Abu Lahab sangat menentang keras dakwah Nabi. Peristiwa tersebut diabadikan dengan surat Al Lahab. Nabi Muhammad menerima wahyu dari Allah yang turun secara berangsur-angsur. Selama 13 tahun di Mekkah (610-622 M), Nabi Muhammad menerima 4.726 ayat yang meliputi 89 surat. Surat-surat yang diturunkan selama Nabi Muhammad di Mekkah dinamakan surat Makkiyah. 5
B. Prioritas Dakwah Nabi Muhammad Saw di Mekkah
Selama Nabi Muhammad di Mekkah, Prioritas dakwah pada masalah- masalah berikut:
1. Mengajarkan ketauhidan
Masyarakat Arab sebelum Islam datang, mempunyai kepercayaan berbagai tuhan (Polypheisme), seperti penyembahan berhala, penyembahan bulan dan bintang, penyembahan jin, ruh, dan arwah nenek moyang dan ajaran yang tidak sesuai dengan ajaran Islam. Kemudian Nabi
4 Tabrani ZA, “Ilmu Pendidikan Islam (Antara Tradisional Dan Modern)” (2009): 1–23.
5
Muhammad saw datang dengan membawa ajaran tauhid, penyembahan hanya kepada Allah yang Maha Esa, yang tak beranak dan tak diperanakan.
2. Menegaskan hari kiamat sebagai hari pembalasan
Masyarakat Arab pra Islam tidak percaya kepada hari kebangkitan, hari pembalasan, sampai ada diantara mereka bertanya-tanya, mana mungkin tulang berulang yang sudah hancur dapat dibangkitkan dan dihidupkan kembali. Padahal Islam mengajarkan dan meperingatkan kepada manusia, bahwa dunia dunia ini hanya sementara dan tempat yang abadi adalah akhirat. Nabi Muhammad memprioritaskan dakwahnya kepada ajakan untuk mempercayai adanya hari pembalasan. Mereka perlu menjaga kehidupannya untuk selalu sesuai dengan aturan dan tuntutan Allah saw. Setiap kebaikan akan mendapat balasan kebaikan. Sebaliknya setiap kejahatan akan mendapat balasan yang setimpal.Nabi Muhammad berusaha menyakinkan para pengikutnya akan janji Allah bagi orang yang beriman.6
3. Merubah prilaku jahiliyah.
Kondisi masyarakat Mekkah yang terkenal dengan masa Jahiliyyah, bukan mereka bodoh dalam intelektual, tapi mereka bodoh dalam prilaku yang cenderung merusak tantanan sosial, dan tatanan pribadi. Mereka terbiasa melakukan judi, merampok, pembunuhan dan meminum khomer.
Nabi Muhammad secara bertahap merubah prilaku-prilaku mereka sehingga menjadi makhluk yang baik dan benar. Nabi Muhammad mencontohkan dalam kehidupannya sehari-hari. Nabi Muhammad sudah terkenal dengan Al Amin sebelum diangkat menjadi Nabi dan Rosul.
Masyarakat Mekkah mengakui akan kebaikan dan kejujuran Nabi Muhammad saw. Al Quran mengabadikan akhlak Nabi Muhammad dalam surat Al Qolam ayat 4.
6 Kearifan Nabi and Muhammad Saw, “SKI Kelas VII MTs Semester Gasal | 1.”
6 ٍمْيِظَع ٍقُلُخ ىٰلَعَل َكَّنِا َو
Artinya: Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang luhur
4. Mengangkat dan melindungi hak asasi manusia
Didalam kehidupan masyarakat Arab pra Islam terdapat tradisi perbudakan. Memperbudak atau menjual belikan budak seperti berdagang barang dagangan lainnya. Dan perbuatan itu mereka lakukan tanpa penyesalan seolah tanpa dosa. Sedangkan menurut ajaran Islam manusia itu sama derajatnya, hanya takwa yang membedakan mereka. Islam hadir untuk mengangkat martabat mereka yang tertindas seperti para dhuafa dan fakir miskin. Selain itu, Status wanita dianggap sebagai aib keluarga.
Kebiasaan membunuh dan mengubur anak wanita menjadi alat untuk menghilangkan aib keluarga. Islam mengangkat derajat wanita dalam posisi yang tinggi dan terhormat.7
C. Respon Masyarakat Mekkah terhadap Dakwah Nabi Muhammad Saw Awal perjuangan Nabi Muhammad SAW menyiarkan Islam di Makkah, situasi yang dialami Nabi Muhammad SAW dan umat Islam begitu berat. Nabi Muhammad SAW dan kaum muslimin lainnya saat itu mendapati kenyataan bahwa mereka menanggung berbagi tekanan, penyiksaan, pemboikotan, bahkan ancaman pembunuhan dari orang kafir Quraisy. Orang kafir Quraisy tidak senang menerima kehadiran agama Islam di tengah-tengah kehidupan mereka. Para tokoh masyarakatnya mulai menyebarkan isu yang tidak benar mengenai ajaran yang dibawa Nabi Muhammad saw. sehingga banyak masyarakat yang terpengaruh oleh isu-isu yang menimbulkan fitnah tersebut.
Salah seorang tokoh masyarakat Quraisy yang selalu menghalangi gerakan dakwah Nabi Muhammad saw adalah Abu Lahab. Ia mulai menghasut masyarakat Arab Quraisy supaya membenci Nabi Muhammad saw. dan Islam. Bahkan Abu
7 Ibid.
7
Thalib, paman Nabi yang memelihara dan mengasuhnya sejak kecil juga dihasut untuk melarang Nabi Muhammad saw. agar tidak menyebarkan ajaran Islam. Ia mendapat ancaman dan dipaksa untuk memenuhi keinginan masyarakat Quraisy tersebut.8
Orang-orang kafir Quraisy tidak berani berhadapan langsung dengan Nabi Muhammad saw. untuk memintanya agar meninggalkan kegiatan dakwah karena mereka masih memandang posisi sosial pamannya, yaitu Abu Thalib. Tetapi mereka berani mengambil tindakan terhadap keluarga dan para sahabat Nabi.
Melihat usaha pendekatan Abu Thalib gagal dan agama Islam terus memperoleh pengikut, Abu Jahal dan Abu Sufyan mendatangi Abu Thalib kembali sambil mengancam. Tetapi ancaman itu juga tidak berhasil. Hal itu disebabkan karena tekad kuat Nabi Muhammad saw. sudah bulat untuk terus melaksanakan dakwah Islam kepada masyarakat Mekkah meskipun ia harus bertaruh nyawa
Setelah gagal melakukan tekanan kepada Nabi Muhammad saw. dan Abu Thalib, pemimpin Quraisy mengutus Uthbah Ibnu Rabi‟ah untuk membujuk Nabi Muhammad saw. agar menghentikan dakwahnya. Ia menawarkan beberapa pilihan kepada Nabi Muhammad saw. Mendengar tawaran itu, Nabi Muhammad saw.
menolaknya dengan tegas. Mereka yang tidak senang dengan ajakan Nabi Muhammad saw. terus berusaha mengganggu dan merintangi dakwah Nabi dengan berbagai cara, termasuk penyiksaan dan pembunuhan. Di antara sahabat Nabi Muhammad saw. yang mendapat siksaan dari kafir Quraisy adalah Bilal bin Rabah, Yasr, Amr bin Yasir, Sumaiyah (isteri Yasir), Khabbah bin Aris, Ummu Ubais, Zinnirah, Abu Fukaihah, Al-Nadyah, Amr bin Furairah, dan Hamamah. Mereka menerima siksaan di luar batas perikemanusiaan, misalnya dipukul, dicambuk, tidak diberi makan dan minum. Bilal dijemur di terik matahari dan ditindih batu besar. Isteri Yasir yang bernama Sumaiyah ditusuk dengan lembing sampai terpanggang.9
8 Abdul Malik Ibnu Hisyam, Shirah Nabawiyah, (Beirut: Darrul Kutub Al-Ilmiyah, 1971,) hlm. 191.
9 Ali Hasymi, Dustur Da’wah Menurut Al-Qur’an, (Jakarta: Bulan Bintang, 1974), hlm. 305.
8
Siksaan itu ternyata tidak hanya dialami oleh hamba sahaya dan orangorang miskin, tetapi juga dialami oleh Abu Bakar ash-Shiddiq, Zubair bin Awwam.
Namun siksaan yang dialami Abu Bakar ash-Shiddiq tidak berlangsung lama karena ia mendapat pertolongan dari sukunya yaitu Bani Taymi. Hambatan, gangguan, dan ancaman terus berlangsung dilakukan masyarakat kafir Quraisy terhadap umat Islam hingga akhirnya umat Islam diperintahkan oleh Nabi Muhammad saw. untuk hijrah ke Habsyi (Etheopia). Hal penting yang dapat ditarik dari pelajaran di atas adalah bahwa apapun resiko yang akan dihadapi masyarakat muslim dalam berjuang menegakkan kebenaran dan penyiaran nilai-nilai keislaman, harus dihadapi dengan keteguhan jiwa, kesabaran, dan tawakal. Selain itu juga harus diupayakan cara-cara terbaik dalam menyebarkan ajaran Islam sehingga tujuan dan sasaran yang ingin dicapai dapat berhasil dengan baik.
Rasulullah saw. telah memberikan contoh yang baik. Beliau tetap tabah, sabar, tekun, dan berjiwa besar dalam menyebarkan ajaran Islam yang diterimanya. Beliau tidak terkecoh dalam kedudukan, pangkat, harta, dan wanita atau kehormatan duniawi lainnya.
Beberapa faktor yang menyebabkan mereka menolak keras ajaran Muhammad adalah;
a. Ketakutan kehilangan Kekuasaan
Kaum kafir Quraisy tidak dapat membedakan antara kenabian dan kekuasaan. Di masa itu terjadi perebutan kekuasaan antar suku. Dengan mengikuti ajakan Muhammad mereka menganggap bahwa mereka mengakui kekuasaan Muhammad. Mereka menganggap bahwa dengan mengikuti ajaran Muhammad maka telah tunduk kepada Nabi Muhammad dan Bani Hasyim
b. Hilangnya Status Sosial Masyarakat
Quraisy saat itu hidup dalam penggolongan-penggolongan status sosial atau kasta. Ada kaum majikan dan ada kaum budak. Budak yang dimiliki seseorang adalah golongan yang berkasta rendah. Mereka bisa diperjual belikan dan hak-haknya sebagai manusia tidak dihargai sama sekali. Para
9
pembesar Quraisy pada umumnya memiliki status sosial tinggi. Mereka keberatan jika status sosial mereka disamakan dengan yang lain. Sementara Islam mengajarkan kepada manusia untuk saling menghargai satu sama lain sebab derajat manusia adalah sama, yang membedakannya di sisi Allah hanyalah tingkat ketaqwaannya saja. Oleh karena itu kaum kafir Quraisy menentang ajaran Islam.
c. Hilangnya perdagangan patung
Orang kafir quraisy adalah masyarakat penyembah berhala. Membuat berhala merupakan mata pencaharian masyarakat ketika itu. Mereka membuat berhala kemudian dijual kepada orang-orang yang mengunjungi ka‟bah yang nantinya dijadikan sesembahan. Sementara itu Islam mengajarkan bahwa manusia hanya menyembah Allah semata dan tidak boleh menyembah selain Allah. Jika mereka mengikuti ajaran Islam maka mereka khawatir kalau mata pencahariannya sebagai pembuat patung tersebut akan hilang.
D. Tantangan dan Rintangan
Rasulullah dalam berdakwah yang dilakukan secara terang-terangan dan terbuka, maka mulai timbul tantangan demi tantangan. Tantangan yang dihadapi mulai dari yang bentuk dan sifatnya lunak dan bahkan ada yang sifatnya keras dengan cara menyakiti, menyiksa, dan melakukan pemboikotan terhadap Muhammad beserta kaum muslim.
Kaum kafir Quraisy mengutus utusannya yaitu Utbah bin Rabi’ah untuk merayu dan bernegosiasi pada Nabi Muhammad SAW dengan menjanjikan berapapun harta yang diinginkan Nabi, mereka juga membujuk Nabi untuk dijadikan raja, serta diiming-imingi dengan wanita asalkan Muhammad mau untuk menghentikan dakwahnya. Tapi hal demikian rayuan dan bujukan tersebut ditolak dan tidak diterima oleh Muhammad. Bujukan lainnya yaitu dengan menawarkan pertukaran sesembahan, maksudnya kaum kafir Quraisy menawarkan supaya Nabi
10
Muhammad SAW mau menyembah Latta dan Uzza untuk beberapa hari, kemudian mereka akan bersedia menyembah Allah SWT.10
Adapun bentuk tantangan dan rintangan yang dihadapi oleh Rasulullah dalam berdakwah diantaranya adalah:
a. Penghinaan, Ancaman dan Siksaan terhadap Rasulullah SAW dan Sahabatnya Rasulullah dihina sebagai orang gila, tukang sihir, anak celaka dan lainlain dengan sebutan penghinaan. Suatu saat Rasul pernah dilempari kotoran domba, rumah beliau juga dilempari sampah dan kotoran. Adapun penghinaan dan penyiksaan yang ditimpakan kepada sahabat Rasulullah SAW contohnya kepada Bilal oleh majikannya. Ia dijemur di tengah terik matahari sambil dilempari batu.
Tidak puas, majikannya pun mencambuknya dan menimpakan batu yang besar di tubuh bilal. Bilal kemudian diselamatkan oleh Abu Bakar dengan cara dibelinya dari majikannya dengan harga yang sangat tinggi. Contoh lain penyiksaan keji yang dilakukan kafir Quraisy adalah siksaan yang ditimpakan kepada Ayah dan ibu Ammar bin Yasir, mereka dibunuh dan bahkan ditusuk jantungnya oleh Abu Jahal.
Sahabat lainnya yang mendapatkan perlakuan sama adalah Zamirah yang matanya dicungkil hingga buta. Kekejian mereka juga menyebabkan Hibab terbelah tubuhnya karena ditarik oleh dua ekor unta yang berlawanan arah.
b. Bujukan harta, Kedudukan dan Wanita Langkah ini dilakukan oleh kafir Quraiys dengan mengutus Utbah bin Rabi'ah untuk membujuk Rasulullah SAW dengan harta dengan janji berapapun Nabi meminta maka akan diberikan. Bahkan mereka membujuknya untuk menjadikan Nabi sebagai raja dan diiming-imingi wanita-wanita yang tercantik di seluruh Arab asalkan Rasulullah menghentikan kegiatannya menyebarkan agama Islam. Namun semuanya ditolak oleh Rasulullah.
c. Membujuk Nabi untuk bertukar sesembahan Kafir Quraiys menawarkan kepada Nabi untuk saling bertukar sesembahan. Dimana mereka meminta Nabi untuk menyembah tuhan Latta dan Uzza dalam beberapa hari, untuk kemudian
10 Kori Lili Muslim dan Tomi Hendra, SEJARAH DAN STRATEGI NABI MUHAMMAD SAW DI MEKAH, Jurnal Sejarah dan Kebudayaan Islam, vol.9, no.18, (2019)
11
mereka bersedia menyembah Allah. Namun usaha ini ditolak Nabi melalui firman Allah dalam QS. Al-Kafirun ayat 1-6.
d. Membujuk dan Memprovokasi Abu Thalib Tindakan langsung terhadap Nabi selalu menghadapi kegagalan, maka kafir Quraisy mulai beralih untuk mempengaruhi dan membujuk paman Nabi (Abu Thalib) agar memerintahkan Nabi berhenti berdakwah. Mereka memprovokasi dengan memberikan ganti Rasulullah dengan seorang pemuda yang gagah dan ganteng, dengan syarat Abu Thalib tidak menghalangi mereka membunuh Nabi. Namun usaha mereka ditolak mentah- mentah oleh Abu Thalib
e. Menghasut Masyarakat Mekkah Upaya lain yang dilakukan kafir Quraisy untuk merintangi dakwah Nabi adalah dengan memempengaruhi masyarakat Quraisy untuk tidak mendengarkan dakwah atau bacaan-bacaan al-Qur'an, karena disebutkan oleh mereka sebagai jampi-jampi yang membuat mereka tertenung.
Selain itu, mereka juga mengancam untuk tidak segan-segan membuat mereka sengsara atau bahkan dibunuh jika mengikuti ajaran Nabi
f. Pemboikotan terhadap Bani Hasyim dan Bani Muthalib Upaya ini merupakan upaya yang sangat menyengsarakan kaum Muslimin. Kafir Quraisy melarang siapapun untuk berinteraksi dengan Bani Hasim dan Bani Mutahllib, melakukan transaksi jual beli, menikahi atau dinikahi, menengok yang sakit atau menolong mereka. Pemboikotan ini dituliskan dalam selembar pengumuman yang ditempelkan di pintu gerbang masuk Ka'bah, sehingga semua orang tahu dengan ancaman berat bagi mereka yang melanggarnya.
g. Mempengaruhi Pimpinan Negara-negara Tetangga untuk Menolak Kehadiran Islam/Orang Islam. Ini dilakukan misalnya ketika sebagian sahabat Nabi hijrah ke Habasyi. Kafir Quraisy datang menghadap raja mereka yang beragama Nashrani dan menjelaskan tentang ajaran Islam dengan tidak benar. Namun, ketika dikonfrontir dengan umat Islam yang dijuru bicarai Ja'far, akhirnya mereka kalah
12
dan raja Habasyi memberikan jaminan keamanan kepada umat Islam untuk hidup tentram di negaranya.11
E. Modal Kesuksesan Nabi Muhammad SAW Dalam Berdakwah Ke Mekkah Nabi Muhammad SAW selama 13 tahun berdakwah di Kota Makkah, kota kelahiran beliau. Dimulai sejak 17 Ramadhan 13 tahun sebelum hijrah hingga 1 Muharram saat beliau melangkahkan kaki meninggalkan Kota Makkah menuju Kota Madinah. Selama 13 tahun itu pula berhadapan dengan para penentang dakwah beliau yang berasal dari masyarakat Makkah bahkan dari kalangan keluarga beliau sendiri. Nabi Muhammad SAW mampu menghadapi semua rintangan tersebut, meski akhirnya perintah Allah SWT yakni berupa hijrah mengakhiri dakwah Nabi secara langsung di Kota Makkah namun disisi lain hijrah justru menjadi babak baru perkembangan agama Islam ke seluruh penjuru dunia. 12
Tidak semua penduduk Makkah memeluk Islam selama 13 tahun dakwah Nabi Muhammad SAW, namun Nabi SAW telah sukses dalam dakwah beliau di Makkah. Hal itu terbukti dari masifnya orang-orang Makkah yang memeluk Islam, sebagian besar mereka menyatakan keislaman kemudian mengikuti Rasulullah SAW berhijrah ke Makkah dan sebagian lagi bertahan di Makkah dengan menyembunyikan keislaman mereka.
Berikut ini adalah modal yang menjadi penyebab suksesnya dakwah Rasulullah SAW di Makkah.
1. Sabar
Rasulullah SAW adalah pribadi yang memiliki kesabaran luar biasa.
Tak terhitung gangguan kaum Quraisy kepada beliau, baik yang berupa gangguan bersifat verbal (perkataan) maupun fisik namun semua beliau hadapi dengan penuh kesabaran. Saat beliau mendapatkan perlakuan tak pantas dari kaum Quraisy, beliau membalasnya dengan kebaikan dan
11 Ibid.,107
12 Muh. Chamdillah, SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM MTs KELAS VII, Direktorat KSKK Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI Jl. Lapangan Banteng Barat No 3-4 Lantai 6-7 Jakarta 10110, 2020, 33
13
mendoakanorang-orang yang menyakiti beliau agar Allah mengampuni dan memberi mereka hidayah. Dengan kesabaran tersebut beliau justru mampu menarik simpati masyarakat Makkah menjadi pengikut beliau.
2. Gigih dan Ulet
Nabi Muhammad SAW sangat gigih dalam berdakwah dan tak mengenal kata menyerah dalam berdakwah. Beliau terus berdakwah walau mendapat ganguan dari paman beliau, Abu Lahab juga orang- orang Quraisy lainnya. Sebagai contoh ialah, saat Rasulullah SAW mengawali berdakwah secara terang-terangan di atas bukit Shafa, Abu Lahab dan istrinya adalah orang pertama yang menentang dakwah beliau hingga akhirnya Allah menurunkan Surat Al-Lahab sebagai cacian dan janji Allah yang menyediakan neraka bagi Abu Lahab dan istrinya. Walaupun Rasulullah SAW terus mendapat tentangan beliau terus berdakwah tanpa rasa bosan demi tersebarnya agama Islam.
3. Berakidah Benar dan Kuat
Akidah merupakan perkara yang pertama kali diperbaiki Rasulullah SAW dalam dakwah beliau di Makkah. Rasulullah SAW menanamkan tauhid dan menghapuskan kesyirikan dari kehidupan masyarakat Makkah. Rasulullah juga menanamkan sikap beriman kepada hari kiamat. Akidah yang benar merupakan kunci kemenangan sejati baik di dunia maupun di akhirat, insyaAllah
4. Memiliki Akhlak Terpuji dan Selalu Menjauhi Kemungkaran
Jaminan Allah atas akhlak yang dimiliki oleh Rasulullah SAW ialah Q.S. Al-Ahzab ayat 21 yang artinya:
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu uswatun hasanah (suri teladan yang baik) bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.”
Kemudian Q.S. Al-Qalam ayat 4 yang artinya:
“Dan sesungguhnya kamu (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang agung.”
14
Dua ayat diatas sudah cukup menggambarkan betapa mulia akhlak Rasulullah SAW di hadapan Allah dan juga manusia. Rasulullah SAW bahkan diusianya yang masih muda mendapat gelar Al-Amin (yang selalu jujur) karena beliau tidak pernah berbohong sama sekali. Orang- orang Makkah sebenarnya tidak akan mampu membantah kebenaran risalah yang dibawa Rasulullah, namun karena berbagai hal yang menyebabkan mereka enggan mengakui kebenaran Rasulullah SAW.
5. Mengakui Kesetaraan Derajat
Nabi Muhammad sejak masa kanak-kanak tak pernah membeda- bedakan teman, beliau mau dan mampu bergaul dengan siapapun.
Sehingga tak aneh rasanya saat berdakwah beliau sangat menjunjung tinggi persamaan derajat. Hal tersebut juga yang menyebabkan beliau mampu berdakwah kepada segala halangan.13
13 Ibid, 34
15 BAB III KESIMPULAN
1. Nabi Muhammad saw tidak terlalu mengalami kesulitan dalam hal sumber, karena adanya al-Quran dan hadis. Al-Quran merupakan wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw, setiap turunnya ayat, Nabi memerintahkan untuk ditulis. Adapun hadis merupakan perkataan, perbuatan, dan persetujuan Nabi terhadap perbuatan sahabat. Jadi, hadis merupakan sumber kedua untuk mengetahui kehidupan dan ajaran Nabi Muhammad saw.
2. Selama Nabi Muhammad di mekkah, prioritas dakwah pada masalah- masalah: mengajarkan ketauhidan, menegaskan hari kiamat sebagai hari pembalasan, merubah perilaku jahiliyah, mengangkat dan melindungi hak asasi manusia.
3. Nabi Muhammad SAW dan kaum muslimin lainnya saat itu mendapati kenyataan bahwa mereka menanggung berbagi tekanan, penyiksaan, pemboikotan, bahkan ancaman pembunuhan dari orang kafir Quraisy.
Orang kafir Quraisy tidak senang menerima kehadiran agama Islam di tengah-tengah kehidupan mereka. Para tokoh masyarakatnya mulai menyebarkan isu yang tidak benar mengenai ajaran yang dibawa Nabi Muhammad saw. sehingga banyak masyarakat yang terpengaruh oleh isu- isu yang menimbulkan fitnah tersebut.
1. Tantangan yang dihadapi nabi Muhammad saat dakwah mulai dari yang bentuk dan sifatnya lunak dan bahkan ada yang sifatnya keras dengan cara menyakiti, menyiksa, dan melakukan pemboikotan.
2. Modal yang dimiliki nabi saat dakwah di mekah yakni sabar, gigih dan ulet, berakidah dan kuat, memiliki akhlak terpuji dan dan menjauhi kemunkaran, mengakui kesetaraan sederajat
16
DAFTAR PUSTAKA
Patmawati, 2015. “Sejarah Dakwah Rasulullah SAW Di Mekah Dan Madinah,” Al -Hikmah )
Studi Naskah et al., “DAKWAH PADA MASA NABI MUHAMMAD SAW.”
ZA,Tabrani. (2020). Ilmu Pendidikan Islam (Antara Tradisional Dan Modern)
Kearifan Nabi and Muhammad Saw, “SKI Kelas VII MTs Semester Gasal Malik Ibnu Hisyam, Abdul. (1971). Shirah Nabawiyah. Beirut : Darul Kuttub Al IImiyah.
Hasymi, Ali. (1974). Dustur Da’wah Menurut Al-Qur’an. Jakarta: Bulan Bintang.
Tomi Hendra, Kori Lili Muslim (2019). SEJARAH DAN STRATEGI NABI MUHAMMAD SAW DI MEKAH.
Chamdillah, Muh. (2020) SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM MTs KELAS VII, Direktorat KSKK Madrasah.